You are on page 1of 20

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Hakikat pembangunan kesehatan merupakan upaya kesehatan yang diselenggarakan

bangsa Indonesia untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Strategi paradigma sehat dan desentralisasi dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan tidak akan tercapai bila tidak ada organisasi yang mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas serta masyarakat yang mendukung. Upaya pelayanan kesehatan dapat diselenggarakan oleh masyarakat dan pemerintah melalui puskesmas dan berbagai kegiatan pokok yang ditujukan untuk kepentingan kesehatan keluarga sebagai unit terkecil masyarakat. Pemerintah telah menetapkan Undang-Undang No.3 tahun !!" sebagai perbaikan terhadap Undang-undang No. tahun #$$$ tentang Pemerintahan %aerah. &ebijakan ini merupakan landasan bagi pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah di seluruh Indonesia' dan telah memberikan peluang yang besar kepada Pemerintah %aerah dan perangkatnya untuk melanjutkan tugas-tugas pemerintahan umum' pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan termasuk didalamnya adalah pembangunan bidang kesehatan. %emam berdarah dengue tersebar di wilayah (sia )enggara' Pasi*ik +arat' dan &aribia. Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran merata di seluruh tanah air. Insiden %+% di Indonesia antara ,-#- per #!!.!!! penduduk .pada #$/$ hingga #$$-0 dan pernah meningkat tajam hingga 3- per #!!.!!! penduduk pada tahun #$$/' sedangkan mortalitas %+% cenderung menurun hingga mencapai 1 pada tahun #$$$. Penularan in*eksi 2irus dengue melalui 2ektor nyamuk genus Aedes .terutama A. aegypti dan A. albopictus0. Peningkatan kasus tiap tahunnya berkaitan dengan sanitasi lingkungan dan tersedianya tempat perindukan bagi nyamuk betina yaitu bejana berisi air jernih .bak mandi' kaleng bekas' dan tempat penampungan air lainnya0. %ata dari %inas &esehatan 3iau tahun !#3 dijumpai -! warga di seluruh kabupaten4kota terjangkit demam berdarah dengue .%+%0. %ata ini membuktikan bahwa 3iau termasuk daerah yang rawan %+%. %an untuk kabupaten &uansing dijumpai # kasus %+%. Sedangkan untuk kasus suspect %+% sendiri jumlahnya mencapai #," kasus hingga 5ktober !#3. %an jumlahnya terus bertambah tiap bulannya.

%ari data UP)% &esehatan 6uara 7embu tidak dijumpai kasus %+% pada tahun !#3. Namun untuk kasus suspect %+% sendiri dijumpai minimal kasus setiap bulannya sejak bulan September hingga desember !#3. )ingginya kasus suspect %+% di %esa 6uara 7embu ini dapat juga dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan masyarakat tentang %+%. 5leh karena itu perlu dilakukan penyuluhan mengenai %+% sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang %+% sehingga dapat menghindari ancaman %+%. 1.2. Pernyataan Masalah &asus suspect %+% yang dijumpai tiap bulan di Puskesmas 6uara 7embu yaitu rata-rata kasus tiap bulannya yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat tentang %+% dan bagaimana cara pencegahannya. 1.3. Tujuan Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit demam berdarah dengue dan pencegahannya. 1.4. Man aat %engan meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit %+% dan cara pencegahannya diharapkan akan dapat menurunkan angka kejadian baik %+% maupun suspect %+% di UP)% &esehatan 6uara 7embu sehingga tidak dijumpai lagi kematian dan kecacatan yang diakibatkan oleh penyakit %+%.

BAB II TIN!AUAN PU"TA#A 2.1. De $n$s$ %an Et$&l&g$2 %emam berdarah dengue adalah penyakit in*eksi yang disebabkan oleh 2irus dengue dengan mani*estasi klinis demam' nyeri otot dan atau nyeri sendi yang disertai leukopenia' ruam' lim*adenopati' trombositopenia' diathesis hemoragik dan perembesan plasma. 8ang membedakan demam berdarah dengue dengan demam dengue adalah ada tidaknya perembesan plasma yang ditandai dengan hemokonsentrasi atau penumpukan cairan di rongga tubuh. %emam dengue dan demam berdarah dengue sama-sama disebabkan oleh 2irus dengue yang termasuk dalam genus Flavivirus' *amili Flaviviridae dengan diameter sekitar 3! nanometer yang terdiri dari asam ribonukleat rantai tunggal dengan berat molekul " 9 #!-,. )erdapat " serotipe 2irus' yaitu %:N-#' %:N- ' %:N-3' dan %:N-". &eempat serotipe 2irus tersebut semuanya telah ditemukan di Indonesia dengan serotipe terbanyak adalah %:N-3. 2.2. E'$%e($&l&g$2 %emam berdarah dengue tersebar di wilayah (sia )enggara' Pasi*ik +arat' dan &aribia. Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran merata di seluruh tanah air. Insiden %+% di Indonesia antara ,-#- per #!!.!!! penduduk .pada #$/$ hingga #$$-0 dan pernah meningkat tajam hingga 3- per #!!.!!! penduduk pada tahun #$$/' sedangkan mortalitas %+% cenderung menurun hingga mencapai 1 pada tahun #$$$. Penularan in*eksi 2irus dengue melalui 2ektor nyamuk genus Aedes .terutama A. aegypti dan A. albopictus0. Peningkatan kasus tiap tahunnya berkaitan dengan sanitasi lingkungan dan tersedianya tempat perindukan bagi nyamuk betina yaitu bejana berisi air jernih .bak mandi' kaleng bekas' dan tempat penampungan air lainnya0. +eberapa *aktor diketahui berkaitan dengan peningkatan transmisi penularan 2irus dengue' yaitu; #. <ektor; perkembangbiakan 2ektor' kebiasaan menggigit' kepadatan 2ektor di lingkungan' transportasi 2ektor dari satu tempat ke tempat lain= . Pejamu; terdapatnya penderita di lingkungan4keluarga' mobilisasi dan paparan terhadap nyamuk' usia dan jenis kelamin= 3. 7ingkungan; curah hujan' suhu' sanitasi dan kepadatan penduduk.
3

2.3. Pat&genes$s2 Patogenesis %+% tidak sepenuhnya dipahami' namun terdapat dua perubahan pato*isiologis yang signi*ikan' yaitu; a. 6eningkatnya permeabilitas kapiler yang mengakibatkan bocornya plasma' hipo2olemia dan terjadinya syok. Pada %+% terdapat kejadian unik yaitu terjadinya kebocoran plasma ke dalam rongga pleura dan rongga peritoneal. &ebocoran plasma terjadi singkat . "-"/ jam0. b. Hemostasis abnormal yang disebabkan oleh 2askulopati' trombositopeni dan koagulopati' mendahului terjadinya mani*estasi perdarahan. (kti2asi sistem komplemen selalu dijumpai pada pasien %+%. &adar >3 dan >- rendah' sedangkan >3a serta >-a meningkat. 6ekanisme akti2asi komplemen tersebut belum diketahui. (danya kompleks imun telah dilaporkan pada %+%'namun demikian peran kompleks antigenantibodi sebagai penyebab akti2asi komplemen pada %+% belum terbukti. Selama ini diduga bahwa derajat keparahan penyakit %+% dibandingkan dengan %% dijelaskan dengan adanya pemacuan dari multiplikasi 2irus di dalam makro*ag oleh antibodi heterotipik sebagai akibat in*eksi dengue sebelumnya. Namun demikian' terdapat bukti bahwa *aktor 2irus serta respons imun cell-mediated terlibat juga dalam patogenesis %+%. 2.4. Man$ estas$ #l$n$s2 6ani*estasi klinis in*eksi 2irus %engue pada manusia sangat ber2ariasi. Spektrum 2ariasinya begitu luas' mulai dari asimtomatik' demam ringan yang tidak spesi*ik' demam dengue' demam berdarah dengue' hingga yang paling berat yaitu dengue syok sindrom .%SS0. %iagnosis demam berdarah dengue ditegakkan berdasarkan kriteria diagnosis menurut ?H5 tahun #$$@' terdiri dari kriteria klinis dan laboratoris. Penggunaan kriteria ini dimaksudkan untuk mengurangi diagnosis yang berlebihan .o2erdiagnosis0. Kriteria Klinis #. %emam tinggi mendadak' tanpa sebab jelas' berlangsung terus menerus selama -@ hari' biasanya bi*asik. . )erdapat mani*estasi perdarahan yang ditandai dengan; - Uji tourniAuet positi* - Petekia' ekimosis' purpura - Perdarahan mukosa' epistaksis' perdarahan gusi
4

- Hematemesis dan atau melena Kriteria Laboratoris : - )rombositopeni .trombosit B #!!.!!!4ml0 - Hemokonsentrasi .kenaikan Hematokrit .Htc0 C !10 6ani*estasi klinis %+% sangat ber2ariasi' ?H5 .#$$@0 membagi menjadi " derajat seperti pada tabel di bawah ini. )abel #. &lasi*ikasi In*eksi %engue berdasarkan %erajat Penyakit #ateg&r$ %% Derajat )ejala La*&rat&r$u( %emam diserai 4lebih tanda; nyeri - leukopenia kepala' nyeri retro-orbital' nyeri otot - trombositopenia ringan dan nyeri sendi %+% %+% %+% I II III Dejala di atas E uji tourniAuet positi* Dejala di atas E perdarahan spontan - tidak ada tanda kebocoran plasma - trombositopenia B#!!.!!! 4ml - ada kebocoran plasma - trombositopenia B#!!.!!! 4ml

- ada kebocoran plasma Dejala di atas E tanda-tanda pre-syok - trombositopenia B#!!.!!! 4ml .kulit dingin' lembab' dan gelisah' - ada kebocoran plasma nadi cepat' tekanan darah turun0 Syok berat .nadi tidak teraba' tekanan - trombositopenia B#!!.!!! 4ml darah tidak terukur0 - ada kebocoran plasma

%+%

I<

(dapun yang dimaksud tanda-tanda kebocoran plasma .plasma leakage0 antara lain; peningkatan hematokrit C !1 dibandingkan standar sesuai dengan umur dan jenis kelamin penurunan hematokrit C !1 setelah mendapat terapi cairan' dibandingkan dengan nilai hematokrit sebelumnya hipoproteinemia hiponatremia e*usi pleura atau asites 2.+. D$agn&s$s2,3
5

%iagnosis %+% dapat ditegakkan melalui anamnesis' pemeriksaan *isik' maupun pemeriksaan penunjang. (dapun hal-hal yang menyangkut anamnesis dan pemeriksaan *isik telah dibahas pada sub bab a. Pemeriksaan 7aboratorium Pemeriksaan darah yang umum dilakukan untuk menapis pasien tersangka demam berdarah dengue adalah melalui pemeriksaan kadar hemoglobin .Hb0' hematokrit .Htc0' jumlah trombosit' dan hitung jenis leukosit untuk melihat ada tidaknya lim*ositosis relati2e disertai gambaran lim*osit plasma biru .7P+0. %iagnosis pasti didapatkan dari hasil isolasi 2irus dengue .cell culture0 ataupun deteksi antigen 2irus 3N( dengue dengan teknik 3)-P>3 . Reverse Transcriptase Polymerase Chain Reaction0. Namun karena teknik ini masih sulit dilakukan dan biayanya mahal maka dapat digunakan juga uji serologis yang dapat mendeteksi adanya antibodi spesi*ik terhadap 2irus dengue dengan memeriksa kadar Ig6 dan IgD. Parameter-parameter lainnya yang dapat ditemukan dalam pemeriksaan darah adalah; 7eukosit; dapat berupa leukositosis atau leukopenia' mulai hari ke-3 dapat ditemukan lim*ositosis relati* .C "-1 dari total leukosit0 disertai lim*osit plasma biru .C #-1 dari total leukosit di mana pada *ase syok akan meningkat jumlahnya )rombosit; terjadi trombositopenia pada hari ke-3 sampai hari ke-/ Hematokrit; terjadi peningkatan hematokrit C !1 dari nilai hematokrit awal' umumnya mulai terlihat padaa hari ke-3 demam Hemostasis; dilakukan pemeriksaan waktu perdarahan' >)' PP)' aP)) jika dicurigai adanya perdarahan ataupun kelainan pembekuan darah Protein4albumin; dapat terjadi hipoproteinemia jika ada kebocoran plasma Faal hati; dapat terjadi peningkatan enGim hati SD5)4SDP) Faal ginjal; dapat terjadi peningkatan ureum' kreatinin terutama jika terjadi syok ." mengenai mani*estasi klinis %+%. Sedangkan pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis %+% antara lain;

Imunoserologis; dapat terjadi peningkatan Ig6 antidengue mulai hari ke-3 sampai dengan minggu ke-3 dan menghilang setelah ,!-$! hari' serta terjadi peningkatan IgD mulai hari ke-#" .in*eksi primer0 atau hari ke- .in*eksi sekunder0 Uji Hemaglutinasi Inhibisi .HI0; uji ini merupakan standar ?H5 untuk kepentingan sur2eilans. Uji ini memerlukan minimal sampel serum pada *ase akut dan *ase kon2alesens .penyembuhan0 dengan interpretasi seperti pada tabel berikut ini. )abel . Interpretasi Hasil Uji Hemaglutinasi Inhibisi Inter-al "eru( I.II H @ hari +erapapun B @ hari +erapapun H @ hari B @ hari #ena$kan T$ter H " kali H " kali H " kali tidak ada tidak ada tidak ada T$ter "eru( II I #; # /! H #; #-,! I #; # /! H #; -,! I #; # /! I #; # /! I #; # /! #es$('ulan In*eksi Primer In*eksi Sekunder In*eksi primer atau in*eksi sekunder 6ungkin in*eksi dengue +ukan in*eksi dengue )idak bisa disimpulkan )idak bisa disimpulkan b. Pemeriksaan 3adiologis Pemeriksaan radiologis yang dilakukan untuk membantu mendeteksi komplikasi dari %+% yaitu e*usi pleura dan asites. :*usi pleura dapat dilihat pada *oto thora9 P( dan lateral' sedangkan asites dapat ditemukan pada pemeriksaan USD (bdomen. 2./. Penatalaksanaan a. Promoti* &egiatan promoti* untuk mencegah meluasnya kasus %+% di masyarakat adalah melalui semboyan J36 plusK yaitu menguras bak mandi minimal seminggu sekali' menutup tempattempat penampungan air' mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti' pemberian bubuk abate di tempat-tempat penampungan

Hanya # serum

air atau ikanisasi tempat penampungan air untuk membunuh jentik-jentik nyamuk' serta melakukan fogging atau pengasapan untuk membunuh nyamuk dewasa. b. Pre2enti* &egiatan pre2enti* di sini dimaksudkan untuk mencegah gigitan nyamuk' yaitu dengan cara mengoleskan lotion antinyamuk .repellent0' menggunakan insektisida antinyamuk .semprot' bakar' atau elektrik0' memakai kaos kaki yang panjang hingga ke lutut untuk anak-anak yang masih sekolah atau menggunakan celana panjang maupun baju lengan panjang' serta tidur dengan menggunakan kelambu. c. &urati* )idak ada terapi yang spesi*ik untuk in*eksi dengue' prinsip utama adalah dengan terapi simtomatis. %engan terapi simtomatis yang adekuat angka kematian dapat diturunkan hingga kurang dari #1. Pemeliharaan 2olume cairan intra2askular merupakan tindakan yang paling penting dalam penanganan demam berdarah dengue. (supan cairan pasien harus dijaga terutama cairan oral. (pabila asupan secara oral tidak dapat terpenuhi maka alternati*nya dapat diberikan cairan secara parenteral untuk mencegah terjadinya dehidrasi dan hemokonsentrasi darah. Perhimpunan %okter (hli Penyakit %alam Indonesia .P(P%I0 bersama %i2isi )ropik In*eksi dan %i2isi Hematologi-5nkologi Fakultas &edokteran Uni2ersitas Indonesia telah menyusun penatalaksanaan %+% pada pasien dewasa. Protokol ini terbagi dalam - kategori;

Protokol 1: Penanganan Pasien Dewasa Tersangka DBD tanpa Syok Protokol ini digunakan sebagai petunjuk dalam memberikan pertolongan pertama pada pasien %+% atau yang diduga %+% di Instalasi Dawat %arurat serta digunakan sebagai petunjuk dalam memutuskan indikasi rawat. (dapun hal-hal yang harus dilakukan seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
0el'1an #en.ara1 232 40riteria W!O 19975

!b" !e#at$ rit" %an Tr$#b$sit N$r#al

!b ) !e#at$ rit N$r#al Tr$#b$sit 1**.***+15*.***

!b ) !e#at$ rit N$r#al Tr$#b$sit ,1**.***

!b ) !e#at$ rit -enin. at Tr$#b$sit N$r#al/T'r'n

Observasi Rawat Jalan Peri sa !b" !e#at$ rit" %an Tr$#b$sit 24 &a# beri 'tn(a

RAWAT INAP

Gambar . Protokol ! "Penanganan Pasien Tersangka #$# tanpa %yok& Protokol II: Pemberian Cairan pada Pasien Tersangka DBD di Ruang Rawat Pasien tersangka %+% tanpa perdarahan spontan dan masi* dan tanpa syok di ruang rawat diberikan cairan in*us kristaloid dengan jumlah seperti rumus berikut ini.
1500 + {20 x (Berat Badan dalam Kg 20)}

atau dapat juga dijabarkan dalam Rumus 'oliday-%egar yang dapat pula digunakan pada pasien anak-anak. (dapun perhitungannya seperti pada tabel di bawah ini.

)abel 3. )abel Perhitungan &ebutuhan >airan 6aintenance menurut Holiday-Segar Berat Ba%an 0kg1 I #! kg ## L ! kg C ! kg 6isal; Pasien anak-anak dengan berat badan #- kg' maka perhitungannya adalah .#! kg 9 #!! cc4kg4hari0 E .- kg 9 -! cc4kg4hari0 M #!!! cc4hari E -! cc4hari M # -! cc4hari Pasien dewasa dengan berat badan -! kg' maka perhitungannya adalah .#! kg 9 #!! cc4kg4hari0 E .#! kg 9 -! cc4kg4hari0 E .3! kg 9 ! cc4kg4hari0 M #!!! cc4hari E -!! cc4hari E ,!! cc4hari M #!! cc4hari (lur penatalaksanaan pasien tersangka %+% tanpa perdarahan dan syok di ruang rawat dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
6's7e 232 Per%ara1an s7$ntan ) #assi8 4+5 Tan%a+ tan%a s($ 4+5

#e*utuhan 2a$ran #!! cc4kg++4hari -! cc4kg++4hari ! cc4kg++4hari

!b" !e#at$ rit N$r#al Tr$#b$sit , 1**.*** In8's 0ristal$i% Peri sa !b" !t9" Tr$#b$ /24 &a#

!b" !e#at$ rit N$r#al Tr$#b$sit , 1**.*** In8's 0ristal$i% Peri sa !b" !t9" Tr$#b$ /24 &a#

!b" !e#at$ rit : ;2*< Tr$#b$sit ,1**.***

Penan.anan %en.an Pr$t$ $l III

Gambar (. Protokol !! "Pemberian Cairan Tersangka #$# di Ruang Ra)at&

Protokol III: Penatalaksanaan DBD dengan Peningkatan

ematokrit !"#$
1*

6eningkatnya hematokrit C !1 menunjukkan adanya de*isit cairan tubuh sebanyak kurang lebih -1. Penatalaksanaannya seperti yang terlihat pada bagan berikut ini.
2e8isit @airan 5< Tera7i awal 9airan I= 6+7 99/ .33/&a# >val'asi 3+4 &a# MEMBAIK !e#at$ rit A Na%i A" Tensi : 2i'resis : 2 99/ .33/Ja# TIDAK MEMBAIK !e#at$ rit :" Na%i : Tensi A ,2* ##!. 2i'resis A

0'ran.i in8's ristal$i% 5 99/ .33/&a#

Tan%a =ital %an !e#at$ rit -e#b'r'

Ta#ba1 in8's ristal$i% 1* 99/ .33/&a#

->-3AI0

TI2A0 ->-3AI0

0'ran.i in8's ristal$i% 3 99/ .33/Ja#

Ta#ba1 in8's ristal$i% 15 99/ .33/&a#

->-3AI0

->-3AI0

TI2A0 ->-3AI0 tan%a s($ 4?5

Tera7i 9airan %i1enti an %ala# 24+48 &a#

Penan.anan %en.an Pr$t$ $l =

Gambar *. Protokol !!! "Penatalaksanaan #$# dengan Peningkatan 'ematokrit +(,-&


11

Protokol I%: Penatalaksanaan Perdara&an Spontan pada DBD Perdarahan spontan dan masi* pada penderita %+% dapat berupa epistaksis' hematemesis' melena' hematokeGia' hematuria' perdarahan intraserebral atau perdarahan tersembunyi lainnya. Pada keadaan seperti ini pemberian cairan tetap sama seperti keadaan tanpa syok. 5bser2asi tanda 2ital' Hb' hematokrit' dan trombosit sebaiknya dilakukan setiap "-, jam sekali. Pemberian heparin dilakukan bila secara klinis dan laboratoris ditemukan tanda-tanda %I> .#isseminata !ntravascular Coagulation0. )ran*usi komponen darah diberikan sesuai indikasi. )ran*usi P3> .Pack Red Cells0 dilakukan bila Hb B #! g4dl' tran*usi )> . Trombocyte Concentrate0 dilakukan bila trombosit B -!.!!!4mm3 disertai perdarahan masi* dengan atau tanpa tanda-tanda %I>. Sedangkan FFP diberikan bila terdapat tanda de*isiensi *aktor pembekuan .P) dan aP)) memanjang0.
0A6B6 232C Per%ara1an s7$ntan #asi8 Tan%a+tan%a s($ 4+5 Pe#eri saan !b" !e#at$ rit" Tr$#b$sit" De' $sit" !e#$stasis" E$l$n.an 2ara1" B&i Cross-Match

2I@ 4?5C Tran8'si $#7$nen %ara1 4 /75 !e7arinisasi 5***+ 1*.***/1ari %ri7 Observasi tan%a vital" !b" !t9" Tr$#b$ tia7 4+6 &a#" 'lan. 7e#eri saan 1e#$stasis 24 &a# e#'%ian

2I@ 4+5C Tran8'si $#7$nen %ara1 4 /75 Observasi tan%a vital" !b" !t9" Tr$#b$ tia7 4+6 &a#" 'lan. 7e#eri saan 1e#$stasis 24 &a# e#'%ian

Gambar .. Protokol !/ "Penatalaksanaan Perdarahan %pontan pada #$#&

%alam memberikan trans*usi komponen darah hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan pasien. (da rumus yang dapat digunakan dalam menentukan kebutuhan trans*usi komponen darah. Untuk menentukan kebutuhan trans*usi P3> dapat digunakan rumus; 0H* target 3 H* 'as$en1 4 Berat Ba%an 0kg1 43
12

Sedangkan kebutuhan trombosit dapat dihitung dengan perkiraan bahwa -! cc suspensi trombosit dapat menaikkan kadar trombosit darah @-!!-#!.!!!4mm3 pada pasien dengan berat badan minimal -! kg. (da beberapa institusi yang menyatakan bahwa untuk membantu meningkatkan kadar trombosit dapat juga ditambahkan %e9amethason atau 6etilprednisolon .parenteral0. Namun pemberian kortikosteroid ini harus lebih hati-hati pada pasien yang memiliki riwayat diabetes mellitus dan 0ristal$i% hipertensi' karena steroid#enit akanO2 sangat mudah menaikkan kadar 1*+2* 99/ .33/3* glukosa darah dan tekanan darah. 2+4 liter/#enit Peri sa Analis Eas Protokol %: Tatalaksana
2ara1 4AE25" !b" !t9" Tr$#b$sit" >le tr$lit" Bre'#" 0reatinin" E$l$n.an Dengue S&o'k Syndrome 2ara1

Protokol ini digunakan bila pasien sudah menunjukkan tanda-tanda syok .%+% %erajat III dan I<0 yang merupakan kegawatdaruratan pada penyakit ini. )atalaksana %engue Shock TI2A0 ->-3AI0 Syndrome .%SS0 dapat seperti pada bagan berikut ini. 7 99/ dilihat .33/&a#
->-3AI0 0ristal$i% 0ristal$i% 2*+3* 99/ .33/3* #enit

->-3AI0 0ristal$i% 5 99/ .33/&a#

->-3BRB0 0e#bali 0e Awal

!e#at$ rit : 0$l$i% tetes 9e7at 1*+2* 99/ .33/1*+15 #enit

->-3AI0 0ristal$i% 3 99/ .33/&a#

!e#at$ rit A Trans8'si W3 1* 99/ .33 2a7at %i'lan. ses'ai eb't'1an

->-3AI0 -en'&' e F

TI2A0 ->-3AI0 0$l$i% 3* 99/ .33/&a# TI2A0 ->-3AI0 Pasan. P=@ NOR-O=OD>-I0 0$re si Ean..'an Asa# 3asa" >le tr$lit" !i7$.li e#ia" Ane#ia" 2I@" In8e si se 'n%er + In$tr$7i + =as$7ress$r + A8ter l$a%

>val'asi 24+48 &a#" &i a teta7 stabil beri an 9airan #aintenan9e

->-3AI0 -en'&' e F

!IPO=OD>-I0 0ristal$i% 7anta' tia7 1*+15 #enit

0$#binasi 0$l$i%+ 0ristal$i% P>R3AI0AN

Perbai an ter1a%a7 vas$7ress$r

13
0$re si Ean..'an Asa# 3asa" >le tr$lit" !i7$.li e#ia"

se 'n%er

Dambar -. Protokol < .Tatalaksana #engue %hock %yndrome0

14

BAB III MET5DE 6etode yang dilakukan saat ini untuk membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai %emam +erdarah %engue di wilayah kerja UP)% &esehatan 6uara 7embu adalah dengan melakukan Penyuluhan dilakukan untuk melalui penyuluhan tentang %emam +erdarah %engue dengan sasaran seluruh masyarakat yang datang ke Posyandu 7angkah-langkah pelaksanaan; #. 6enentukan topik mini project yang akan dilaksanakan . 6engumpulkan dan menganalisis data 3. 6erencanakan penyuluhan mengenai penyakit %emam +erdarah %engue dan pencegahannya di *asilitas kesehatan. ". 6encari bahan penyuluhan mengenai penyakit %emam +erdarah %engue dan pencegahannya di *asilitas kesehatan. -. 6enentukan tempat dan waktu penyuluhan; Posyandu 7ansia 7ogas' !" %esember !#3. ,. 6enyiapkan sarana dan prasarana untuk penyuluhan. @. 6elakukan penyuluhan sesuai waktu dan tempat yang telah direncanakan dengan diskusi interakti*' pemeriksaan dan pengobatan gratis pada lansia. /. (nalisis dan pengolahan hasil.

15

BAB I6 HA"IL 4.1.1 Pr& $l #&(un$tas U(u( UP)% &esehatan 6uara 7embu memiliki wilayah kerja seluas #./,/ km kepadatan penduduk # '@ per km . ?ilayah kerja UP)% &esehatan 6uaralembu terdiri dari - desa' yaitu ; #. &elurahan 6uara 7embu . %esa 7ogas 3. %esa Pulau Padang ". %esa Pangkalan Indarung -. %esa &ebun 7ado ?ilayah kerja UP)% &esehatan 6uaralembu berbatasan dengan ; #. Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Singingi Hilir . Sebelah Selatan berbatasan dengan &ecamatan &uantan 6udik 3. Sebelah )imur berbatasan dengan &ecamatan &uantan )engah ". Sebelah Utara berbatasan dengan Propinsi Sumatera +arat )ingkat pendidikan tertingi masyarakat 6uara 7embu sebagian besar adalah S%46I dengan jumlah #."/$ orang yang mengenyam pendidikan hingga tingkat S%' ",3 orang yang mengenyam pendidikan hingga tingkat S6P46)s' dan "$ orang yang mengenyam pendidikan hingga tingkat S6(4S6&46(. 4.1.2 Data )e&gra $s Fotogra*i kecamatan singing merupakan tanah datar sampai berbukit-bukit dan bergelombang dengan kemiringan tanah antara !- 1. Nenis tanah yang ada di kecamatan Singingi berjenis Podsolid kuning dengan keasaman tanah antara "'- L -'-. Iklim di kecamatan singing merupakan iklim tropis dengan suhu udara berkisar antara #$'- o> L 3"' o>' sedangkan musim yang ada di kecamatan ini adalah musim hujan dan musim kemarau. Sungai besar yang yang

mencakup " desa dan # kelurahan dengan jumlah penduduk sebesar # .$/! jiwa dan dengan

16

mengalir di kecamatan singing adalah sungai singing yang bermuara di desa 3akit gadang kecamatan &ampar &iri &abupaten &ampar. 4.1.3 Data De(&gra $k Numlah penduduk yang berada di seluruh wilayah kerja Puskesmas 6uara 7embu sebanyak # .$/! jiwa dengan jumlah kelahiran pada tahun !## sebanyak "3 kelahiran dan jumlah kematian bayi dan balita pada tahun !## sebanyak yang dilaporkan pada tahun !##. 4.1.4 "u(*er Daya #esehatan N& # "u(*er Daya #esehatan %okter Umum %okter Digi 3 " , @ +idan Perawat )enaga &e*armasian )enaga DiGi )enaga &esmas !u(lah 3 orang # orang @ orang #, orang " orang # orang # orang kematian. )idak ada kematian ibu

4.1.+ "arana Pelayanan #esehatan N& # "arana Pelayanan #esehatan Puseksmas Posyandu 3 " Posyandu (kti* %esa Siaga Poskesdes !u(lah # puskesmas / posyandu /@'-!1 3 desa 3 poskesdes

BAB 6 DI"#U"I
17

6asyarakat yang datang ke posyandu lansia

yang di laksanakan di %esa 7ogas

mendengarkan penyuluhan setelah mereka menerima pelayanan kesehatan seperti pemeriksaan *isik' penimbangan berat badan' pengukuran tekanan darah' pemeriksaan kadar gula darah' kolesterol dan asam urat' dan pemberian obat-obatan. &emudian dilakukan penyuluhan dengan pendekatan kelompok melalui metode ceramah dengan materi penyuluhan yang diberikan adalah mengenai de*enisi %+%' penyebab %+%' gejala klinis %+%' bahaya %+%' serta apa saja yang dapat dilakukan untuk mengupayakan pencegahan %+%. Penyuluhan berjalan dengan baik. Peserta menyimak dengan antusias saat dokter internship memberikan penyuluhan. Pada sesi tanya-jawab peserta juga mengajukan pertanyaanpertanyaan yang berkaitan dengan gejala klinis %+% dan pencegahannya; (pakah %+% dapat ditularkan selain oleh nyamukO +agaimana cirri-ciri orang yang terkena %+%O (pa tindakan awal yang dapat dilakukan apabila curiga seseorang terkena %+%O (pa saja bahaya %+%O +agaimana pecegahan %+%O (pa yang harus dilakukan jika ditemukan ada seoarang warga yang terkena %+% agar tidak menyebarO

18

BAB 6I #E"IMPULAN DAN "A7AN Penyuluhan mengenai %+% sangat e*ekti* dan berpengaruh dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit %+%' gejala klinis' bahaya dan pencegahan yang dapat dilakukan. (pabila pengetahuan masyarakat mengenai %+% dapat ditingkatkan maka sikap dan perilaku masyarakat akan berubah untuk mencegah timbulnya penyakit %+%. Penyuluhan sebaiknya dilakukan secara rutin dan berkala. +ila memungkinkan penyuluhan dapat dilakukan dengan menggunakan media power point yang ditayangkan melalui in*ocus proyektor sehingga seluruh peserta dapat melihat beberapa gambar ataupun 2ideo mengenai %+% sehingga para peserta penyuluhan akan lebih antusias untuk mendengarkan dan lebih memahami materi penyuluhan yang diberikan. Selain itu diperlukan juga peran serta pemerintah dan tenaga kesehatan setempat untuk dilakukan *ogging berkala' dan juga apabila ada laporan warga jika ditemukan kasus %+% sehingga dapat mengurangi kekhawatiran warga terhadap bahaya penyakit %+%.

19

DA8TA7 PU"TA#A #. (nonim. !#3. %uspect #$# di 0uansing 1adi ( 0asus.

http;44www.riautoday.com4konten4" ,#4suspect-dbd-di-kuansung-jadi- ##-kasus.html. %iakses pada tanggal # Nopember !#3. . Suhendro' Nainggolan' >hen' Pohan. !!,. J%emam +erdarah %engueK. %isunting oleh Sudoyo' Setyohadi' (lwi' Simadibrata' dan Setiati. $uku A2ar !lmu Penyakit #alam. Nilid III. Nakarta; +alai Penerbit Fakultas &edokteran Uni2ersitas Indonesia. 3. ?iradharma' %anny. #$$$. #iagnosis Cepat #emam $erdarah #engue. Nakrata. F& )risakti. ". Sta** Pengajar F& UI . !!-. !lmu 0esehatan Anak. Nakarta. +agian I&( F& UI. -. %r. FaGiah (. !!". 3pidemiologi dan Pemberantasan #emam $erdarah #engue di !ndonesia. www.library.usu.co.id. %iakses pada tanggal # No2ember !#3.

2*

You might also like