You are on page 1of 11

LAPORAN PRAKTIKUM

ANTIKOAGULAN


OLEH :
Nurul wahyuni (1201072)
KELOMPOK : V B Genap
DOSEN : ADRIANI SUSANTY ,M.Farm,Apt
ASISTEN : 1. Marissa Syaputri Harahap
2. Deri Islami

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIVERSITAS RIAU
PRODI S1
2012

I. TUJUAN

1. Mengetahui dan memahami mekanisme kerja yang mendasari manifestasi efek
toksisitas anticoagulant dan koagulansia
2. Memahami bahaya penggunaan obat-obatan tersebut diatas dan obat lain yang
berefek pada pembekuan darah.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Antikoagulan adalah zat yang menghambat koagulasi (penggumpalan) darah.
Antikoagulan mencegah penggumpalan darah dengan cara mengikat kalsium
atau dengan menghambat pembentukan trombin yang diperlukan untuk
mengkonversi fibrinogen menjadi fibrin dalam proses pembntukan. Jika tes
membutuhkan darah atau plasma, spesimen harus dikumpulkan dalam sebuah
tabung yang berisi antikoagulan. Spesimen-antikoagulan harus dicampur segera
setelah pengambilan spesimen unuk mencegah pembentukan microlot.
Pencampuran yang lembut sangat penting untuk mencegah hemolisis.
Antikoagulan memiliki berbagai penggunaan. Ada yang digunakan untuk
profilaksis (pencegahan) atau pengobatan gangguan tromboemboli. Trombus
adalah gumpalan. Emboli adalah gumpalan yang membebaskan, perjalanan
melalui aliran darah, dan penginapan di dalamnya.
Antikoagulan memiliki berbagai penggunaan. Ada yangdigunakan untuk
profilaksis (pencegahan) atau pengobatan gangguan tromboemboli. Trombus
adalah gumpalan. Emboli adalah gumpalan yangmembebaskan, perjalanan
melalui aliran darah, dan penginapan didalamnya.
Antikoagulan ada yang preparat parenteral (heparin),oral (warfarin, nicumalone,
anisindione, kumarin dan dicumarol), danpengikation calcium(Na sitrat, asam
oksalat, Na edetat).
Koagulasi darah adalah transformasi darah dari sifat solution menjadi
bentuk gel. Bentukan suatu bekuan di sumbat trombosit akan mempKoagulasi
darah adalah transforKoagulasi darah adalah transformasi darah dari sifat solution
menjadi bentuk gel. Bentukan suatu bekuan di sumbat trombosit akan
memperkuat dan menunjang sumbatan tersebut dapat menutupi lubang di
pembuluh. Koagulasi merupakan mekanisme homeostatik yang difungsikan dalam
proses koagulasi darah. Reaksi dasar koagulasi darah adalah perubahan protein
plasma yang larut (fibrinogen) dari fibrin yang bersifat tidak larut. Proses tersebut
memerlukan pengeluaran 2 pasang peptide 4c dari setiap molekul fibrinogen.
Bagian yKoagulasi darah adalah transformasi darah dari sifat solution menjadi
bentuk gel. Bentukan suatu bekuan di sumbat trombosit akan memperkuat dan
menunjang sumbatan tersebut dapat menutupi lubang di pembuluh. Koagulasi
merupakan mekanisme homeostatik yang difungsikan dalam proses koagulasi
darah. Reaksi dasar koagulasi darah adalah perubahan protein plasma yang larut
(fibrinogen) dari fibrin yang bersifat tidak larut. Proses tersebut memerlukan
pengeluaran 2 pasang peptide 4c dari setiap molekul fibrinogen. Bagian yang
tersisa (fibrin monomer) kemudian akan berpolimerasi rerga-, fibrin monomer
lainnya membentuk fibrin.
Campbell (2003), proses penggumpalan darah dimulai ketika endothelium
pembuluh MisaK akibat adanya luka dan jaringan ikat pada dinding terpapar ke
darah. Trombosit menempel ke wa'. Kolagen dalam jaringan ikat tersebut dan
mengeluarkan fibrinogen yang membuat trombosit riaur-a berdekatan dan menjadi
lengket, Trombosit selanjutnya membentuk sumbat yang memberikan
reriindungan darurat sehingga tidak terjadi kehilangan darah. Penutupan ini
diperkuat oleh gumpalan.masi darah dari sifat solution menjadi bentuk gel.
Bentukan suatu bekuan di sumbat trombosit akan memperkuat dan menunjang
sumbatan tersebut dapat menutupi lubang di pembuluh. Koagulasi merupakan
mekanisme homeostatik yang difungsikan dalam proses koagulasi darah. Reaksi
dasar koagulasi darah adalah perubahan protein plasma yang larut (fibrinogen)
dari fibrin yang bersifat tidak larut.sit akan memperkuat da
Antikoagulan dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu:
1. Heparin
Heparin merupakan satu-satunya antikoagulan yangdiberikan secara
parenteral dan merupakan obat terpilih biladiperlukan efek yang cepat misalnya
untuk emboli paru-paru dantrombosis vena dalam, oklusi arteri akut atau infark
miokard akut. Obat tini juga digunakan untuk pencegahan tromboemboli vena
selamaoperasi dan untuk mempertahankan sirkulasi ekstrakorporal Selamaoperasi
jantung terbuka. Heparin juga diindikasikan untuk wanita hamilyang memerlukan
antikoagulan.Pelepasan heparin ke dalam darah yang tiba-tiba pada syok
anafilaksis menunjukkan heparin mungkin berperan dalam imunologik. Heparin
dikontraindikasikan pada pasien yang sedang atau cenderung mengalami
perdarahan misalnya: pasien hemofilia, permeabilitas kapiler yang meningkat,
aborsi, perdarahan intrakranial. Obat ini hanya digunakan untuk wanita hamil bila
benar-benar diperlukan. Hal ini disebabkan insidens perdarahan maternal, lahir
mati dan lahir prematur yang dilaporkan meningkat pada penggunaan heparin.
Mekanisme kerja heparin dengan mengikat antitrombin III membentuk kompleks
yang yang berafinitas lebih besar dari antitrombin III sendiri, terhadap beberapa
faktor pembekuan darah aktif, terutama trombin dan faktor Xa. Oleh karena itu
heparin mempercepat inaktivasi faktor pembekuan darah. Sediaan heparin dengan
berat molekul rendah (< 6000) beraktivitas anti Xa kuat dan sifat antitrombin
sedang, sedangkan sediaan heparin dengan berat molekul yang tinggi (>25000)
beraktivitas antitrombin kuat dan aktivitas anti Xa yang sedang. Heparin diberikan
secara IV atau SC. Pemberian secara SC memberikan masa kerja yang lebih lama
tetapi efeknya tidak dapat diramalkan. Efek antikoagulan akan segera timbul pada
pemberian suntikan bolus IV dengan dosis terapi, dan terjadi setelah 20-30 menit
setelah suntikan SC. Heparin cepat dimetabolisme di hati, masa paruh tergantung
dari dosis yang digunakan. Metabolit inaktif diekskresi melalui urin.



2. Antikoagulan oral

Seperti halnya heparin, antikoagulan oral berguna untukpencegahan dan
pengobatan tromboemboli. Untuk pencegahan,umumnya obat ini digunakan
dalam jangka panjang. Terhadaptrombosis vena, efek antikoagulan oral sama
dengan heparin, tetapiterhadap tromboemboli sistem arteri, antikoagulan oral
kurang efektif.Antikoagulan oral diindikasikan untuk penyakit dengan
kecenderungantimbulnya tromboemboli,antara lain infark miokard, penyakit
jantungrematik, serangan iskemia selintas, trombosis vena, emboli paru.
Antikoagulan oral berguna untuk pencegahan dan pengobatan tromboemboli.
Efek toksik yang paling sering adalah perdarahan. Kontraindikasi pada penyakit-
penyakit dengan kecenderungan perdarahan. Contoh obat: Natrium warfarin,
dikumarol, anisendion.
3. Antikoagulan pengikat ion kalsium

Natrium sitrat dalam darah akan mengikat kalsiummenjadi kompleks
kalsium sitrat. Bahan ini banyak digunakan dalamdarah untuk transfusi, karena
tidak tosik. Tetapi dosis yang terlalu tinggiumpamanya pada transfusi darah
sampai 1.400 ml dapat menyebabkandepresi jantung.Asam oksalat dan senyawa
oksalat lainnya digunakanuntuk antikoagulan di luar tubuh (in vitro), sebab terlalu
toksis untukpenggunaan in vivo (di dalam tubuh). Natrium edetat mengikat
kalsiummenjadi kompleks dan bersifat sebagai antikoagulan.Contoh obat:
Natrium sitrat, Asam oksalat dan senyawa oksalat lainnya, Natrium edetat.






III. ALAT DAN BAHAN
1. ALAT : Timbangan hewan, stopwatch, alat suntik, beker glass,
gunting
2. BAHAN : mencit, Nacl 1% , vit K 0,5 mg/kg bb, vit k. 1 mg/ kg bb,
aspilet 75 mg/kg bb, aspilet 100 mg/kg bb, heparin 750 ui/kg bb ,
heparin 1000 ui/kg bb.

IV. PROSEDUR KERJA
1. Timbang hewan
2. Hitung dosis untuk masing-masing hewan. Berdasarkan obat dan dosis
yang telah di tentukan.
3. Injeksi satu hewan dengan obat sedangkan yang lainnya dengan
aquadest secara ip sesuai dosis.
4. 30 menit setelah injeksi, potonglah ekor mencit dengan alat pemotong
yang kira-kira 1 cm dari ujung paling distal.
5. Setelah dipotong, cepat-cepat celupkan ekor mencit kedalam air hangat
(37
o
c)
6. Catat waktu pendarahan, mulai pada saat memotong ekor sampai darah
mengalir berhenti.
7. Bandingkan waktu pendarahan anatara kontrol dengan perlakuan dan
antara kelompok anda dengan kelompok obat yang lain.
8. Bahas hasil saudara dan ambil kesimpulan.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN

a. Hasil


NO KELOMPOK OBAT VAO Bleeding
time
1 1 Vit. K 0,5 mg/kg BB 0,15 ml 12.42 dtk
2 KONTROL Kontrol Nacl 1 % 0,26 ml 10.37 dtk
3 2 Vit.K 1 mg/kg BB 0,28 ml 10.11 dtk
4 3 Apilet 75 mg/kg BB 0,17 ml 06.13 dtk
5 4 Aspilet 100 mg/kg BB 0,29 ml 11 menit
6 5 Heparin 750 ui/kg BB 0,18 ml 12.01 dtk
7 6 Heparin 1000 ui/kg BB 0,25 ml 11.44 dtk


HITUNGAN DOSIS KELMPOK 6

Diket : berat mencit = 25 g

VAO



= 1000 ui/ kg BB x 0,025 mg
100 ui/ml

= 0,25 ml






b. Pembahasan
Dalam praktikum kali ini, yaitu membahas tentang anti koagulan. Penetapan
waktu koagulasi darah kali ini, menghitung waktu yang dapat memperpendek atau
memperpanjang pendarahan.
Vit. K
Pada praktikum ini vitaminK k memerlukan wakru yang lama dalam pembekuan
darah, Vitamin K dalam tubuh akan mempengaruhi sistem enzim yang
mensintesafaktorpembekuan darah.Jika tubuh kurang vitamin dapat menyebabkan
darah sukar membeku.Penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin K
=darah sulit membeku bila terluka/berdarah/luka/pendarahan, pendarahan di
dalam tubuh, dan sebagainya
Aspilet
Aspilet merupakan salah satu nama obat paten dari Aspirin. Aspirin termasuk
dalam kategori obat non-steroidal anti-inflammatory drug (NSAID). NSAID
memiliki efek anti-inflamasi, analgesik, dan antipiretik. Pengurangan
prostaglandin (terutama E1) di pusat termoregulasi menyebabkan penurunan
suhutubuh akibat perluasan pembuluh darah pada kulit dan sekresi keringat
meningkat. Obat ini diberikan secara injeksi intraperitoneal dengan tujuan agar
dapatdiabsorbsi cepat dan efek cepat terlihat. Setelah pemberian obat ditunggu
selama30 menit bertujuan agar tidak terjadi hipoksia.
Heparin
Heparin merupakan salah satu antikogulan tersusun dari mukopolisakarida
yangmengandung sulfat dan banyak terdapat dalam paru-paru. Mekanisme kerja
dariheparin adalah dengan berikatan dengan AT-III yang berfungsi
menghambatprotease faktor pembekuan termasuk faktor IIa (trombin), Xa, dan
Ixa dengan caramembentuk kompleks yang stabil dengan protease faktor
pembekuan. Heparinyang terikat AT-III mempercepat pembekuan kompleks
hingga 1000 kali. Bilakompleks protease sudah terbentuk, heparin dilepaskan
untuk selanjutnyamembentuk ikatan baru dengan antitrombin.Heparin tidak
diabsorbsi secara oral, karena diberikan secara intravena atausubkutan. Pemberian
secara subkutan bersifat kerja lambat namun masa kerjanyalebih lama.
Efek dari pemberian heparin antara lain:
1.Menekan kecepatan aldosteron
2.Meningkatkan kadar tiroksin bebas dalam plasma
3.Menghambat aktifator fibrinolitik
4.Menghambat penyembuhan luka
5.Menekan imunitas selular
6.Mempercepat penyembuhan luka bakar
Efek samping pemberian heparin ialah perdarahan. Jumlah episode
perdarahanmeningkat seiring dengan meningkatnya dosis total per hari dan
dengan aPTT. Perdarah dapat disebabkan oleh operasi baru, adanya
trauma,penyakit tukak peptik, atau ganggun fungsi trombosit. Terjadinya perdarah
dapatdikurangi dengan:Mengawasi/mengatur dosis obat, Menghindari
penggunaan bersamaan dengan obat yang mengandung aspirin
Memperhatikan kontraindikasi pemberian heparinPerdarahan ringan akibat
heparin biasanya cukup diatasi dengan menghentikanpemberian heparin. Tetapi
perdarah berat peru dihentikan secara tepat denganpemberian protamin sulfat
melalui infus Ip secara lambat.Pada kelompok kami, perdarahan berhenti pada 11
menit 44detik. Waktu yang diperlukanuntuk perdarah tergolong lama dengan
perbandingan perdarahan normal memakan waktu sebanyak 10 menit 37 detik.
Hal ini menunjukkan bahwa heparin telahberikatan dengan AT-III dan
menghambat faktor pembekuan III (tromboplastin jaringan) kemudian faktor IIa
(trombin) yang merupakan jalur bersama dan Xa

Nacl 1 % merupakan larutan yang bersifat isotonik. Larutan isotonik adalah suatu
larutan yang mempunyai konsentrasi zat terlarut yang sama (tekananosmotik yang
sama) seperti larutan yang lain, sehingga tidak ada pergerakan air.Sebuah larutan
yang mempunyai konsentrasi garam yang sama dengan sel-seltubuh yang normal
dan darah.Nacl 1 % dalam praktikum ini berperan sebagai larutan control yang
diberikan kemencit. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan perbandingan
tentang pengaruhantikoagulan, antitrombotik, maupun hemostatik yang
diintervensikan ke mencityang lain. Sehingga larutan Nacl 1% memiliki analogi
seperti larutan tubuh, yangmencerminkan kemampuan autoregulasi tubuh untuk
mengatur derajat kebekuan darah.Hasil dari kelompok 1, pemberian laruan Nacl 1
% mengakibatkan perdarahan berlangsung dalam waktu 10 menit 37 detik.
Sedangkan kelompok 1, perdarahan berlangsung dalam 12menit 42 detik .
Faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil ini adalah kemampuan mencit
kelompok kontrol dan kelompok 1 tidak sama dalam hal regulasi hemostatik.
Diameter ekor yang dipotong tidak sama juga bisa membuat waktuperdarahan
menjadi berbeda.

VI. KESIMPULAN
1. Heparin dan vitamin K merupakan obat yang berfungsi
memperpanjang pendarahan dimana heparin mempunyai efek
memperpanjang pendrahan lebih kuat dari pada vitamin K.
2. Aspilet berfumgsi untuk menghentikan pendarahan ( homestatis)






VII. DAFTAR PUSTAKA

Med. Vol. 16, p. 460-463.Chiquette, E., Amato ,M. G., Bussey, H. I., 1998.
Comparison of an anticoagulant clinic with usual medical care. Archieve of Internal
Medicine. Vol.158.
Gunawan, GanSulistia., RiantoSetiabudy., Nafrialdi.,danElysabeth. 2008.
FarmakologidanTerapiEdisi 5. BalaiPenerbit FK UI : Jakarta
Hirsh, J., Fuster, V., Ansell, J., Halperin, J.L., 2012. American Heart Association/
American College of Cardiology Foundation Guide to Warfarin Theraphy. Journal
of the American College of Cardiology. Vol 41; page 1633-1652.
RonaldReagen UCLA Medical Center. 2008. Anticoagulant Management Program
and Guidelines.
Witt, D.M., 2008. The Kaiser Permanente Colorado Clinical Pharmacy
Antikoagulan Service as a model of modern anticoagulant care. Clinical Pharmacy
Service. Vol 123, p.36-41

You might also like