You are on page 1of 19

PERCOBAAN VIII

LAJU REAKSI
A. Tujuan
Untuk menentukan laju dari suatu reaksi kimia.
B. Dasar Teori
Kinematika kimia adalah cabang ilmu kimia yang membahas mengenai
kecepatan reaksi kimia yang terjadi. Pengertian kecepatan reaksi digunakan
reaksi kimia yang terjadi. Sedangkan pengertian mekanisme reaksi digunakan
untuk melukiskan serangkaian langkah-langkah reaksi meliputi perubahan
keseluruan dari suatu reaksi kimia yang terjadi. Dalam kebanyakan reaksi,
kinetika reaksi hanya mendeteksi bahan dasar permulaan yang lengkap dan
hasil yang timbul. Jadi hanya reaksi keseluruhan yang terjadi pada
kenyataanya dapat terjadi beberapa reaksi dari pembentukan hasil-hasil akhir.
(Sastrohamidjojo, !!"#
$aju reaksi menyatakan cepat atau lambatnya suatu reaksi perubahan
reaktan menjadi produk. $aju reaksi diukur sebagai perubahan konsentrasi
persatuan %aktu yaitu penurunan konsentrasi reaktan per%aktu atau kenaikan
konsentrasi produk persatuan %aktu (&oliatini,!!'#.
$aju reaksi kimia terlihat dari perubahan konsentrasi molekul reaktan
atau konsentrasi molekul produk terhadap %aktu. $aju reaksi tidak tetap,
melainkan berubah terus menerus seiring dengan perubahan konsentasi
((hang, !!"#.
)eori tumbukan disajikan untuk menjelaskan *aktor-*aktor yang
mempengaruhi laju reaksi. )eori ini meninjau pada molekul yang mengalami
reaksi untuk menjelaskan gejala yang teramati. )eori ini menyatakan bah%a
agar suatu reaksi dapat terjadi, molekul harus bertumbukan satu sama lain
dengan energi yang cukup untuk memutuskan ikatan kimia dalam reaktan.
Spesies yang sangat energetik dan sangat tidak stabil akan terbentuk, yang
disebut kompleks yang terakti*kan. +eskipun energinya cukup, tidak setiap
tumbukan diantara molekul yang bereaksi akan menghasilkan produk.
+olekul ini mungkin terorientasi ke arah yang salah sehingga tidak
menghasilkan produk atau kompleks terakti*annya mungkin pecah
membentuk kembali reaktan, bukannya membentuk produk. +eskipun
demikian, sebagian besar tumbukan itu tidak memiliki cukup energi untuk
mengakibatkan putusnya ikatan pada pertama kali. ,nergi minimum yang
dapat menyebabkan terjadinya reaksi tersebut disebut energi akti-asi
(.oldberg,!!"#.
Dapat diketahui ada beberapa *aktor yang dapat mempengaruhi laju reaksi
yaitu/
0. Si*at Pereaksi
Dalam suatu reaksi kimia, terjadi pemutusan ikatan dan
pembentukan ikatan baru, sehingga kelajuan reaksi harus bergantung pada
macam ikatan yang didapat. Secara percobaan kecepatan reaksi tergantung
pada senya%a-senya%a yang melakukan reaksi bersama.
. Kosentrasi Pereaksi
Kelajuan suatu reaksi homogen tergantung pada konsentrasi dari
pereaksi-pereaksi dalam suatu larutan yang dapat berupa cairan atau gas.
Dalam larutan, cairan konsentarasi dari pereaksi dapat diubah berdasarkan
penambahan reaksi atau dengan pengubahan -olume dari sistem atau
berdasarkan penambahan atau pengurangan pelarut.
Secara kuantitati* pengaruh konsentrasi pada kelajuan hanya dapat
diperoleh berdasarkan perconbaan. 1entuk umum dari setiap hukum
kelajuan adalah/
Dimana, - / kelajuan (m2s#
n / tingkat reaksi terhadap 3
m / tingkat reaksi terhadap 1
435 / konsentrasi 3
415 / konsentrasi 1
m dan n adalah orde reaksi yang menunjukkan laju reaksi terhadap suatu
konsentrasi reaktan. Semakin tinggi orde reaksi, maka pada perubahan
konsentrasi reaktan yang kecil dapat meningkatkan laju reaksi secara
signi*ikan.
a. Jika orde reaksi 6 0, maka 7 6 k 435
b. Jika konsentrasi 3 digandakan, maka laju juga akan menjadi dua kali
lipat
c. Jika orde reaksi 6 , maka 7 6 k 435.415
d. Jika konsentrasi 3 dan 1 dilipatgandakan, maka laju akan menjadi
empat kalinya.
1eberapa orde reaksi yang ada, sebagai berikut /
a. 8eaksi orde nol 6 laju tidak bergantung pada konsentrasi.
b. 8eaksi orde satu 6 laju berbanding lurus terhadap suatu konsentrasi
c. 8eaksi orde dua 6 laju sebanding konsentrasi
9. )emperatur
Semakin tinggi temperatur, semakin besar pula energi kinetik,
sehingga semakin banyak tumbukan yang terjadi. +aka reaksi akan
berlangsung cepat. 3turan umumnya adalah bah%a kenaikan suhu 0!
o
(
akan meningkatakan laju reaksi sekitar dua kali lipat
(Sastrohamidjojo,!!"#.
:. $uas Permukaan
$uas permukaan mempercepat laju reaksi karena semakin luas
permukaan ;at, semakin banyak ;at yang saling bertumbukan dan semakin
besar peluang adanya tumbukan e*ekti* yang menghasilkan perubahan.
Semakin luas permukaan ;at, semakin kecil ukuran partikel ;at,
reaksipun akan semakin cepat.
". Katalis
Katalis ialah ;at yang mengambil bagian dalam reaksi kimia dan
mempercepatnya, tetapi ia sendiri tidak mengalami perubahan kimia yang
permanen. Jadi katalis tidak muncul dalam laju persamaan kimia secara
keseluruahan, tetapi kehadirannya sangat mempengaruhi hukum laju
persamaan kimia secara keseluruhan, memodi*ikasi dan dapat
mempercepat lintasan yang ada.
<. )ekanan reaktan berupa gas
Pada umumnya, semakin tinggi tekanan reaktan berupa gas, semakin
cepat reaksi. &aktor ini semata-mata sebagai konsekuensi dari *aktor
konsentrasi, sebab semakin tinggi tekanan akan mengakibatkan
konsentrasi semakin cepat.
Dasar teoritis kinematika kimia yang mencakup pemeriaan penting
yaitu reaksi kimia terjadi akibat tumbukan antara molekul-molekulnya.
=anya tumbukan yang mempunyai energi yang cukup dari orientasi
geometris e*ekti* yang dapat menghasilkan produk. Kelangsungan reaksi
dapat digambarkan dengan diagram energi, yang disebut pro*il reaksi,
yang menghasilkan energi pereaksi, hasil reaksi dan komplek kereakti*an
(Petrucci,0'''#.
)etapan laju reaksi balik dapat ditentukan dengan hanya menggunakan
konsentrasi produk pada a%al-a%al reaksi dan harga k-nya yang diperoleh
sama dengan k yang ditentukan secara kon-ensional (Patiha, !09#.
C. Alat dan Baan
0. 3lat
a. .elas Kimia
b. Pipet tetes
c. Pipet -olume
d. Propipet
e. 8ak tabung reaksi
*. )abung reaksi
g. Stop%atch
. 1ahan
a. 3>uades
b. 3luminium *oil
c. =($ 0+ dan +
d. Kertas =7S bertulisan ?@A
e. Ba

C
9
!,0" +
*. Pita +g
D. Prosedur Kerja
0. Pengaruh $uas Penampang
a. Disiapkan dua gelas kimia.
b. Diisi masing-masing gelas dengan 0! m$ =($ +.
c. Dimasukkan keping pita +g (,"cm# kedalam gelas 0 dan keping pita
+g ("cm# yang telah dipotong kecil-kecil dalam gelas .
d. Dicatat %aktu dari a%al memasukkan pita +g hingga pita +g habis.
. Pengaruh Konsentrasi
a.0 Disiapkan gelas kimia dua buah.
a. Diisi gelas 0 dengan 0! m$ =($ + dan gelas dengan =($ 0+.
a.9 Dimasukkan keping pita +g (,"cm# pada asing-masing gelas.
a.: Dicatat %aktu dari a%al dimasukkan pita +g hingga pita +g habis
b.0 Dibuat tanda silang dengan tinta hitam pada sehelai kertas putih.
Diletakkan diba%ah gelas kimia.
b. Ditambah " m$ =($ + dengan " m$ =

C ke dalam gelas kimia,


kemudian ditambahkan " m$ larutan Ba

C
9
!,0" + yang telah
ditambah terlebih dahulu dengan " m$ =

C. Dicatat %aktu sejak


penambahan sampai tanda silang tidak terlihat lagi dari atas.
b.9 Ditambah " m$ larutan =(l + dengan " m$ =

C ke dalam gelas
kimia dan ditambahkan 0! m$ natriumtiosul*at !,0"+. Dicatat %aktu
sejak penambahan sampai tanda silang tidak terlihat lagi dari atas.
b.: Ditambahkan 0! m$ larutan asam klorida + dengan " m$ larutan
Batriumtiosul*at !,0"+ yang telah ditambah terlebih dahulu dengan "
m$ =

C. Dicatat %aktu sejak penambahan sampai tanda silang tidak


terlihat lagi dari atas.
b." Ditambahkan 0! m$ larutan asam klorida + ke dalam gelas kimia
dengan 0! m$ larutan natirumtiosul*at !,0"+. Dicatat %aktu sejak
penambahan sampai tanda silang tidak terlihat lagi dari atas.
E. !asil Pen"a#atan
0. )abel hasil pengamatan
a. Pengaruh $uas Penampang
Bo. 7 =(l 0 + (m$# D ,"cm pita +g t(s#
0. 0! $embaran 09"E
. 0! Potongan kecil 00E'
b. Pengaruh Konsentrasi
0#
Bo. 0!m$ =(l ..... + D ,"cm pita +g t(s#
0. 0 $embaran E":
. $embaran :!,!
#
7 =(l Dm$ =

C 7 Ba

C
9
D m$
=

C
t(s# + =(l
+
Ba

C
9
" " " " 099 0 !,!"
" " 0! ! :9 0 !,0
0! ! " " E< !,!"
0! ! 0! ! :9 !,0
. Perhitungan
a. Pengaruh Konsentrasi
0# + =(l
7
0
F +
0
6 7

F +

" F 6 0! F +

6 0 +
# + Ba

C
9
7
0
F +
0
6 7

F +

" F !,0 6 0! F +

6 !,!" +
b. Crde 8eaksi
Crde F
Crde y
$aju reaksi
Persamaan laju reaksinya /
7 6 0"F0!
-
4=(l5
!
.4Ba

C
9
5
0
9. 8eaksi
a. Pita +g dengan =(l
+g D =(l +g(l

D =

b. =(l dengan Ba

C
9
=(l D Ba

C
9
Ba(l D SC

D S D =

C
$. Pe#%aasan
Percobaan kali ini dilakukan pengujian terhadap laju reaksi untuk
menentukan laju reaksi dari suatu reaksi kimia. 1ahan yang digunakan dalam
perobaan ini adalah larutan Ba(l 9 + dan larutan Ba

C
9
!,0" +. dan
sebagian pengujiannya adalah pita magnesium. Kecepatan reaksi digunakan
untuk menuliskan kelajuan perubahan kimia yang terjadi. (abang ilmu kimia
yang terjadi mempelajari kelajuan reaksi yang terjadi disebut kinematika
kimia. Dalam kebanyakan reaksi kinematika kimia hanya mendeteksi bahan
dasar permukaan yang lengkap dan hasil yang timbul. Jadi hanya reaksi
keseluruhan saja yang dapat diamati. $aju reaksi diukur sebagai perubahan
konsentrasi persatuan %aktu yaitu penurunan konsentrasi reaktan per%aktu
atau kenaikan konsentrasi produk persatuan %aktu. Dengan kata lain, laju
reaksi menyatakan cepat atau lambatnya suatu reaksi perubahan reaktan
menjadi produk.
)eori untuk menjelaskan *aktor-*aktor yang mempengaruhi laju reaksi
disebut teori tumbukan. )eori ini dapat memberikan dasar dengan laju suatu
reaksi kimia terjadi maka partikel-partikel harus bertumbukan. Sesuai dengan
teori tumbukan, kelajuan dari setiap langkah dalam suatu reaksi adalah
berbanding lurus dengan jumlah tumbukan perdetik antara partikel-partikel
yang bereaksi dalam langkah itu dan bagian dari tumbukan itu yang e*ekti*.
Jumlah energi tambahan yang dibutuhkan dalam suatu tumbukan untuk
menghasilkan reaksi kimia disebut energi akti*as,i besarnya energi akti*asi
tergantung si*at-si*at dari pereaksi-pereaksi sejumlah reaksi memiliki energi
akti*asi yang besar. Suatu reaksi dikatakan lambat, karena hanya sejumlah
kecil dari partikel-partikel pereaksi yang mempunyai cukup energi kinetik
untuk mengatasi reaksi akti*asi yang dibutuhkan.
1eberapa *aktor yang dapat mempengaruhi cepat konsentrasinya suatu
reaksi adalah si*at pereaksi, kosentrasi, pereaksi, temperatur, luas permukaan
katalis, tekanan reaktan berupa gas. Kelajuan reaksi bergantung pada si*at
dari pereaksi-pereaksi, karena energi akti*asi berada dari reaksi satu dengan
reaksi yang lain. Kelajuan reaksi juga bergantung pada konsentrasi, karena
semakin tinggi konsentrasi maka semakin cepat laju reaksi. Kelajuan reaksi
bergantung juga pada temperatur atau suhu karena kenaikan suhu
mengakibatkan molekul-molekul bertumbukan lebih sering dan tumbukan
akan menjadi lebih hebat, jadi semakin tinggi suhu maka semakin cepat laju
reaksi yang terjadi. &aktor lain yang mempengaruhi laju reaksi adalah luas
permukaan, semakin kecil ukuran partikel suatu ;at maka laju reaksi akan
semakin cepat, serta semakin tinggi tekanan reaktan berupa gas maka laju
reaksi akan semakin cepat, karena semakin tinggi tekanan maka konsentrasi
juga akan meningkat.
Dilakukan pengujian berdasarkan dua *aktor yang mempengaruhi
kecepatan reaksi, yaitu pengaruh luas penampang dan pengaruh konsentrasi.
Pada percobaan pertama, yang dilakukan adalah pengaruh luas penampang
terhadap kecepatan reaksi. Pertama dimasukkan =(l dengan -olume dan
kosentrasi yang sama untuk tiap gelas kimia, gelas kimia pertama dimasukkan
untuk pita +g sedangkan gelas kimia kedua dipotong kecil-kecil terlebih
dulu. =al ini dilakukan untuk menguji apakah terdapat perbedaan laju reaksi
terhadap luas penampang yang berbeda. Setelah dilakukan pengamatan
terhadap laju reaksi dari masing-masing sampel, didapatkan hasil bah%a
sampel pada gelas kedua yang berisi pita +g yang telah dipotong kecil-kecil
lebih dulu habis dalam =(l dibandingkan dengan gelas pertama yang pitanya
berupa lembaran. =al ini dikarenakan pita +g yang telah dipotong kecil-kecil
memiliki permukaan bidang sentuh yang lebih luas dibandingkan dengan pita
+g yang berupa lembaran. Semakin kecil ukuran suatu partikel menandakan
semakin luas permukaan bidang sentuh partikel tersebut sehingga
menyebabkan laju reaksi semakin cepat.
Percobaan kedua yaitu mengetahui pengaruh konsentrasi larutan
terhadap kecepatan reaksi. =al yang dilakukan sama dengan percobaan
pertama. Bamun dengan kosentrasi =(l yang berbeda dengan +g yang
dimasukkan kedalam kedua gelas kimia utuh tanpa perlu dipotong-potong.
Konsentrasi =(l untuk gelas pertama 0+ dan gelas kedua +. Setelah
diamati %aktu kecepatan reaksi dari masing-masing sampel memiliki
perbedaan. Pita +g pada gelas ke- (=(l +# lebih dulu habis dibandingkan
dengan gelas pertama (=(l 0+#. =al ini menandakan bah%a perbedaan
konsentrasi dapat mempengaruhi kecepatan suatu reaksi. Konsentrasi larutan
yang besar menyebabkan laju reaksi semakin cepat. =al ini dikarenakan pada
larutan yang konsentrasinya besar memiliki jumlah partikel yang banyak,
yang memungkinkan terjadinya tumbukan yang e*ekti* yang menyebabkan
laju reaksi semakin cepat.
Percobaan ketiga menguji pengaruh kosentrasi terhadap kecepatan
reaksi. =al pertama yang dilakukan yaitu membuat tanda silang pada kertas
putih dengan tinta hitam (menggunakan spidol#. Kemudian lembaran tersebut
diletakan diba%ah gelas kimia, dimasukkan campuran + =(l sebanyak
"m$ yang diencerkan dengan a>uades "m$, kemudian ditambahkan dengan
larutan Ba

C
9
!,0"+ " m$ yang sbelumnya telah ditambahkan a>uades "
m$. Kemudian dicatat %aktu sampai tanda silang hilang atau tidak terlihat
lagi. Gang menyebabkan tanda silang tak terlihat karena adanya reaksi antara
=(l dengan Ba

C
9
yang membentuk produk berupa senya%a sul*ur yang
mengendap ber%arna putih buram. 1egitu pula pada perlakuan selanjutnya
yang prosesnya sama dengan perlakuan pertama tetapi dengan konsentrasi
larutan berbeda, perlakuan kedua berisi =(l ("m$ =(l + D "m$ a>uades#
dan ditambahkan Ba

C
9
( 0!m$Ba

C
9
!,0" + tanpa a>uades#. Sedangkan
untuk perlakuan ketiga gelas kimia berisi larutan =(l ( + 0! m$ tanpa
a>uades dan larutan Ba

C
9
# (" m$ !,0" + D " m$ a>uades#. Dan perlakuan
terakhir diisi dengan larutan =(l + 0! m$ dan ditambahkan Ba

C
9
(0!
m$ tanpa a>uades#.
Percobaan ini diketahui bah%a orde reaksi berpengaruh pada laju
reaksi, dimana orde reaksi adalah jumlah pangkat konsentrasi pereaksi dalam
persamaan laju reaksi. Prinsip dari orde reaksi adalah orde reaksi terhadap ;at
tertentu tidak sama dengan koe*isien dalam persamaan stoiisometri reaksi.
Pada percobaan ini didapat orde reaksi pada =(l adalan nol dan pada
Ba

C
9
adalah satu. =al tersebut berarti berapapun konsentrasi yang dimiliki
oleh =(l tidak mempengaruhi laju reaksi, sedangkan untuk Ba

C
9
laju
reaksinya dipengaruhi oleh penambahan atau peningkatan konsentrasi.
&. Kesi#'ulan
1erdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bah%a/
0. Semakin kecil ukuran suatu ;at, menandakan semakin luas permukaan
bidang sentuh ;at tersebut, sehingga semakin cepat laju reaksi yang terjadi.
. Konsentrasi pereaksi memengaruhi laju reaksi, dimana semakin besar
konsentrasi pereaksi, maka semakin cepat laju reaksi yang terjadi.
9. =(l memiliki orde reaksi nol, sehingga laju reaksinya tidak berpengaruh
pada penambahan konsentrasi.
:. Crde reaksi dari Ba

C
:
adalah 0, sehingga laju reaksinya dipengaruhi
oleh penambahan konsentrasi.
". Persamaan laju reaksinya adalah 7 6 0"F0!
-
4=(l5
!
.4Ba

C
9
5
0
.
DA$TAR PUSTAKA
3tkins, P.H. 0''I. Kimia Fisika Edisi Keempat. Jilid . Penerbit ,rlangga /
Jakarta.
(hang, 8aymond. !!". Kimia Dasar : Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2.
,rlangga / Jakarta.
$iana%ati, $. dan $asmi .K. !!. Bimbingan Pemantapan Kimia. (7. Jrama
Hidya / 1andung.
Patiha, !09. Penentuan )ekanan $aju 8eaksi 1alik dan )etapan Kesetimbangan
dengan Pendekatan 8eaksi Searah dan =ukum $aju 8eaksi +aju. Jurnal
Kimia : Penelitian Kimia. 7olume.' Bomor..
Sastrohamidjojo, =. !!0. Kimia Dasar. .adjah +ada Uni-ersity Press /
Gogyakarta.

You might also like