You are on page 1of 20

Program Praktik Profesi Ners (Angkatan X )

Stikes Nani Hasanuddin Makassar


Departemen Keperawatan Jiwa
LAPORAN PENDAHULIAN
ANSIETAS
I. KONSEP MEDIS
A. Defenisi
Ansietas (kecemasan) merupakan respons individu terhadap suatu keadaan yang
tidak menyenangkan dan dialami oleh semua makhluk hidup dalam kehidupan sehari-
hari. Kecemasan merupakan pengalaman subjektif dari individu dan tidak dapat
diobservasi secara langsung serta merupakan suatu keadaan emosi tanpa objek yang
spesifik. (Suliswati, S.Kep, M.Kes, 2002).
Ansietas adalah kekhawatiran yang tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan
dengan perasaan yang tidak pasti dan tidak berdaya. (ail !. "tuart, #$$%).
Ansietas adalah suatu gejala yang tidak menyenangkan, sensasi cemas, takut dan
trekadang panic akan suatu bencana yang mengancam dan tidak terelakkan yang dapat
atau tidak berhubungan dengan rangsangan eksternal.
Ansietas adalah suatu perasaan kuatir yang samara-samar, sumbernya seringkali
tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu tersebut. (&ary ' (ownsend, #$$)).
Kecemasan merupakan respon emosi tanpa objek yang spesifik yang secara
subjektif dialami dan dikomunikasikan secara interpersonal. Kcemasan adalah
kebingungan, kekhawatiran pada sesuatu yang akan terjadi dengan penyebab yang tidak
jelas dan dihubungkan dengan perasaan tidak menentu dan tidak berdaya.
B. Etiologi
). *actor +redisposisi
a. Biokimia. ,iokimia dan neurofisiologis berpengaruh pada etiologi dari kelainan-
kelainan ini telah diselidiki- bagaimanapun, bukti empiris selanjutnya penting
sebelum hubungan definitive dapat ditentukan ((awnsend, )../).
b. Geneti. +enyelidikan akhir-akhir ini mengindikasikan bahwa kelainan ansietas
palaing sering ditemukan dalam populasi umum. 0al ini telah memperlihatkan
Izak Matuess!" S"Kep )
NS. #$%&#'(
Program Praktik Profesi Ners (Angkatan X )
Stikes Nani Hasanuddin Makassar
Departemen Keperawatan Jiwa
bahwa kelainan ini lebih umum antara hubungan kerabat seseorang dengan
kelainan secara biologis generasi pertama dari para populasi umum.
#. (eori +sikososial
a. Psiko!inamik. (eori ini (1rikson, ).2/) menganggap predisposisi untuk
kelainan ansietas saat tugas-tugas yang diberikan untuk tahap perkembangan awal
belum terpecahkan. 3alam respons stress, perilaku dihubungkan dengan
penampilan tahap dini, seperti regresi pada seseorang, atau terfiksasi dalam tahap
perkembangan awal.
b. Inte"#e"sonal. "ullivan ().4/) melengkapi respons ansietas untuk kesukaran
dalam hubungan interpersonal yang berasal dari hubungan awal ibu (pemberi
perawatan utama)-anak. Anak tidak menerima secara mutlak kebutuhannya akan
kasih sayang dan pemeliharaan. 5saha yang sia-sia terhadap perolehan kasih ini
menghasilkan suatu ego yang rentan dan ketakutan dibantah oleh orang lain
sepanjang kehidupan secara terus menerus.
c. Sosiok$lt$"al. 0orney ()./.) menyatakan bahwa kelainan ansietas dipengaruhi
oleh suatu kontraindikasi yang banyak terjadi dalam masyarakat yang
mengkontribusi perasaan tidak aman atau ketidakberdayaan.
/. "tressor +encetus
"tressor pencetus dapat berasal dari sumber internal atau eksternal. "trssor
pencetus dapat dikelompokkan dalam dua kategori6
a. Ancaman terhadap integritas fisik meliputi disabilitas fisiologis yang akan terjadi
atau penurunan kemampuan untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari.
b. Ancaman terhadap system diri dapat membahayakan identitas, harga diri, dan
fungsi social yang terintegrasi pada individu.
7. +enilaian "tressor
+emahaman tentang ansietas perlu integrasi banyak factor, termasuk
pengetahuan diri perspektif psikoanalitis, interpersonal, perilaku, genetic, dan
biologis. +enilaian mendorong pengkajian perilaku dan persepsi klien dalam
Izak Matuess!" S"Kep #
NS. #$%&#'(
Program Praktik Profesi Ners (Angkatan X )
Stikes Nani Hasanuddin Makassar
Departemen Keperawatan Jiwa
mengembangkan intervensi keperawatan yang tepat. +enilaian juga menunjukkan
berbagai factor-faktor tersebut dalam menjelaskan perilaku yang terjadi. 3engan
demikian, pemahaman yang benar tentang ansietas bersifat holistic.
4. "umber Koping
8ndividu dapat mengatasi stress dan ansietas dengan menggerakkan sumber
koping di lingkungan. "umber koping tersebut yang berupa modal ekonomi,
kemampuan penyelesaian masalah, dukungan social, dan keyakinan budaya dapat
membantu individu mengintegrasikan pengalaman yang menimbulkan stress dan
mengadopsi strategi koping yang berhasil.
2. &ekanisme Koping
Ketika mengalami ansietas, individu menggunakan berbagai mekanisme
koping untuk mencoba mengatasinya. Ketidakmampuan mengatasi ansietas secara
konstruktif merupakan penyebab utama terjadinya perilaku patologis. +ola yang biasa
digunakan individu untuk mengatasi ansietas menjadi lebih intens. Ansietas ringan
sering ditanggulangi tanpa pemikiran yang sadar. Ansietas sedang dan berat
menimbulkan dua jenis mekanisme koping6
a. reaksi yang berorientasi terhadap tugas yaitu upaya yang disadari dan
berorientasi pada tindakan untuk memenuhi tuntutan situasi stress secara realistis.
b. mekanisme pertahanan ego membantu mengatasi ansietas ringan dan sedang.
(etapi karena mekanisme tersebut brlangsung secara relative pada tingkat tidak
sadar dan mencakup penipuan diri dan distorsi realitas, mechanisme ini dapat
terjadi respons maladaptive terhadap stress.
%. Rentang Res#on Ansietas
&enurut +eplau ada empat tingkat kecemasan yang dialami oleh individu yaitu6
). Kecemasan 9ingan
3ihubungkan dengan ketegangan yang dialami sehari-hari, individu masih
waspada serta lapang perspsinya meluas, menajamkan indra. 3apat memotivasi individu
Izak Matuess!" S"Kep /
NS. #$%&#'(
Program Praktik Profesi Ners (Angkatan X )
Stikes Nani Hasanuddin Makassar
Departemen Keperawatan Jiwa
untuk belajar dan mampu memecahkan masalah secara efektif secara efektif dan
menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas. 'ontohnya-
a) "eseorang yang menghadapi ujian akhir
b) +asangan dewasa yang akan memasuki jenjang pernikahan.
c) 8ndividu yang akan melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.
d) 8ndividu yang tiba-tiba dikejar anjing menggonggong.
#. Kecemasan "edang
8ndividu terfokus hanya pada pikiran yang menjadi perhatiannya, terjadi
penyempitan lapangan persepsi, masih dapat melakukan sesuatu dengan arahan orang
lain. 'ontohnya6
a) +asangan suami-istri yang menghadapi kelahiran bayi
pertama dengan risiko tinggi.
b) Keluarga yang menghadapi perpecahan (berantakan).
c) 8ndividu yang mengalami konflik dalam pekerjaan.
/. Kecemasan ,erat
:apangan persepsi individu sangat sempit. +usat perhatiannya pada detil yang
kecil (spesifik) dan tidak dapat berfikir tentang hal-hal lain. "eluruh perilaku
dimaksudkan untuk mengurangi kecemasan dan perlu banyak perintah;arahan untuk
terfokus pada area lain. 'ontohnya6
a) 8ndividu yang mengalami kehilangan harta benda dan orang yang dicintai karena
bencana alam.
b) 8ndividu dalam penyanderaan.
7. +anik
8ndividu kehilangan kendali diri dan detil perhatian hilang. Karena hilangnya
control, maka tidak mampu melakukan apapun meskipun dengan perintah. (erjadi
peningkatan aktivitas motorik, berkurangnya kemampuan berhubungan dengan orang
lain, penyempitan persepsi dan hilangnya pikiran rasional, tidak mampu berfungsi secara
efektif. ,iasanya disertai dengan disorganisasi kepribadian. 'ontohnya6 8ndividu dengan
kepribadian pecah;depersonalisasi.
Izak Matuess!" S"Kep 7
NS. #$%&#'(
Program Praktik Profesi Ners (Angkatan X )
Stikes Nani Hasanuddin Makassar
Departemen Keperawatan Jiwa
9espon Adaptif 9espon &aladaptif
Antisipasi 9ingan "edang ,erat +anik
D. Tan!a !an Ge&ala
angguan ansietas dicetuskan oleh adanya situasi atau obyek yang jelas (dari luar
individu itu sendiri), yang sebenarnya pada saat kejadian ini tidak membahayakan. "ebagai
akibatnya, obyek atau situasi tersebut dihindari atau dihadapi dengan perasaan terancam.
+ada klien yang mengalami ansietas dapat dilihat gambaran klinisnya antara lain6
). Kecemasan, takut, dan tidak berani menghadapi satu obyek yang
belum konkrit, misalnya takut harimau, takut perampok, dan lain-lain.
#. 3isertai emosi-emosi yang kuat dan tidak stabil, suka marah dan
sering dalam keadaan e<cited (heboh, gempar) yang memuncak.
/. 3iikuti oleh bermacam-macam fantasi, dilusi, ilusi dan delusion
of persecution (dilusi dikejar-kejar).
7. "ering merasa mual dan muntah-muntah, badan merasa sangat
lelah, banyak berkeringat, bergemetaran, dan sering menderita diare atau mimisan.
4. "elalu dipenuhi ketegangan-ketegangan emosional dan
bayangan-bayangan kesulitan yang imaginier (khayalan), walaupun tidak ada
rangsangan penyebab. Ketegangan, ketakutan, dan kecemasan yang kronis itu
menyebabkan tekanan jantung yang sangat cepat, takikardia (percepatan tinggi dari
darah) dan hipertensi.
ejala-gejala kelainan ansietas lainnya mencakup6
). elisah, perhatian yang berlebihan, perasaan =cemas>, kekuatiran yang
berlebihan, respons terkejut yang berlebihan, insomnia (kelainan ansietas menyeluruh).
#. +engulangan dan kelainan ingatan atau mimpi-mimpi tentang kejadian traumatis,
merasa menghilangkan trauma tersebut (episode-episode khas balik) kesukaran
merasakan emosi (suatu afek =tumpul>), insomnia, lekas tersinggung atau ledakan
kemarahan (ptsd).
Izak Matuess!" S"Kep 4
NS. #$%&#'(
Program Praktik Profesi Ners (Angkatan X )
Stikes Nani Hasanuddin Makassar
Departemen Keperawatan Jiwa
/. +engulangan, pikiran obsesif, suatu tindakan umum yang berhubungan dengan
kekejaman, kontaminasi, dan keraguan6 pengulangan, tindakan kompulsif dari kegiatan
yang tidak bertujuan, seperti mencuci tangan, menghitung, memeriksa, menyentuh
(kelainan obsesif kompulsif).
E. Penanganan Me!ik
+engobatan untuk gangguan ini biasanya dilakukan dilingkungan komunitas,
termasuk tempat praktik dokter yang memberikan asuhan primer.
). &edikasi, obat ansietas terutama ben?odia?epine, digunakan untuk jangka
pendek, dan tidak dianjurkan untuk jangka panjang karena pengobatan ini menyebabkan
toleransi dan ketrgantungan. @bat antiasietas nonben?odia?epin, seperti buspiron
(,u"par) dan berbagai antidepresan juga digunakan.
#. (erapi perilaku kognitif, termasuk pelatihan relaksasi dan umpan balik
biologic. (eknik kognitif lainnya (mis, mempertanyakan bukti, memeriksa alternative,
reframing) juga sangat bermanfaat.
'. Teo"i Keemasan
). (eori +sikoanalitik
&enurut *reud, kecemasan timbul akibat reaksi +sikologis individu terhadap
ketidakmampuan mencapai orgasme dalam hubungan seksual. 1nergi seksual yang tidak
terekspresikan akan mengakibatkan rasa cemas. Kecemasan dapat timbul secara
otomatis akibat dari stimulus internal dan eksternal yang berlebihan. Akibat stimulus
(internal dan eksternal) yang berlebihan sehingga melampaui kemampuan individu
untuk menanganinya. Ada dua tipe kecemasan yaitu kecemasan primer dan kecemasan
subsekuen.
a. Kecemasan +rimer
+enyebab kecemasan primer adalah keadaan ketegangan atau dorongan yang
diakibatkan oleh factor ekstrnal.
Izak Matuess!" S"Kep 2
NS. #$%&#'(
Program Praktik Profesi Ners (Angkatan X )
Stikes Nani Hasanuddin Makassar
Departemen Keperawatan Jiwa
b. Kecemasan "ubsekuen
"ejalan dengan peningkatan ego dan usia, *eud melihat ada jenis kecemasan
lain akibat konflik emosi di antara dua elemen kepribadian yaitu id dan superego.
*reud menjelaskan bila terjadi kecemasan maka posisi ego sebagai pengembang id
dan superego berada pada kondisi bahaya.
#. (eori 8nterpersonal
"ullivan mengemukakan bahwa kecemasan timbul akibat ketidakmampuan untuk
berhubungan interpersonal dan sebagai akibat penolakan. Kecemasan bisa dirasakan bila
individu mempunyai kepekaan lingkungan.
/. (eori +erilaku
(eori perilaku menyatakan bahwa kecemasan merupakan hasil frustasi akibat
berbagai hal yang mempengaruhi individu dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
+erilaku merupakan hasil belajar dari pengalaman yang pernah dialami. Kecemasan juga
dapat muncul melalui konflik antara dua pilihan yang saling berlawanan dan individu
harus memilih salah satu. Konflik menimbulkan kecemasan dan kecemasan akan
meningkatkan persepsi terhadap konflik dengan timbulnya perasaan ketidakberdayaan.
7. (eori Keluarga
"tudi pada keluarga dan epidemiologi memperlihatkan bahwa kecemasan selalu
ada pada tiap-tiap keluarga dalam bragai bentuk dan sifatnya heterogen.
II. KONSEP KEPERA(ATAN
A. Pengka&ian
Data !asa" Pengka&ian #asien
). Aktivitas atau istirahat
elisah, berjalan dengan cemas, atau jika duduk, ekstremitas terus bergerak.
&erasa =brani>;>brda diujung>, tidak mampu rilks.
&udah letih.
Izak Matuess!" S"Kep %
NS. #$%&#'(
Program Praktik Profesi Ners (Angkatan X )
Stikes Nani Hasanuddin Makassar
Departemen Keperawatan Jiwa
Kesulitan mengantuk atau tetap tidur, gelisah, tidur tidak cukup.
#. "irkulasi
Aantung berdetak keras atau berdebar;palpitasi- tangan dingin dan lembab- serangan
panas atau dingin, berkeringat- kemrahan, pucat.
/. 8ntegritas ego
Kekhawatiran berlebihan pada sejumlah;aktivitas, lebih sering dalam sedikitnya 2
bulan.
&engeluh kekacauan dalam diri, memiliki kesulitan mengendalikan kekhawatiran.
&ungkin memerlukan bantuan.
1kspresi wajah yang menyembunyikan tingkat perasaan ansietas (mis, mengerutkan
kening, wajah tegang, kedutan kelopak mata).
7. 1liminasi
"ering berkemih, diare
4. Makan dan minum
(idak berselera terhadap makanan, disfungsi pola makan (mis, 9espons terhadap
isyarat internal selain lapar).
&ulut kering, gangguan lambung, ketidaknyamanan ulu hati, tenggorokan tersumbat.
2. Neurosensori
(idak ada gangguan mental lain, misalnya gangguan depresif atau ski?ofrenia.
Ketegangan motorik6 gemetar, gelisah, gugup, menggigil, otot tegang, mudah
terkejut, pusing, pening, tangan atau kaki kesemutan.
Kemungkinan kekhawatiran ansietas, khawatir, takut, selalu merenung, antisipasi
ketidakberuntungan pada diri sendiri atau orang lain, ketidakmampuan berperilaku
berbeda (merasa terjebak).
Kewaspadaan berlebihan;hipersensitif mengakibatkan distraksibilitas (penglihatan),
kesulitan berkonsentrasi atau pikiran menjadi kosong, iribilitas, tidak sabar.
%. Byeri atau Ketidaknyamanan
"akit otot, sakit kepala.
C. +ernapasan
*rekuensi pernapasan meningkat, napas pendek, sensasi tercekik.
Izak Matuess!" S"Kep C
NS. #$%&#'(
Program Praktik Profesi Ners (Angkatan X )
Stikes Nani Hasanuddin Makassar
Departemen Keperawatan Jiwa
.. "eksualitas
!anita cenderung dua kali lebih sering terkena dari pada pria
)$. 8nteraksi social
Kerusakan fungsi social;okupasi secara signifikan
B. Diagnosa Ke#e"a)atan
). Ansietas (berat);ketidakberdayaan berhubungan dengan perasaan terancam atau
ancaman nyata terhadap integritas fisik atau konsep diri (dapat atau tidak dapat
mengidentifikasi ancaman);konflik yang tidak disadari tentang nilai-nilai
(keyakinan) yang penting dan tujuan hidup- kebutuhan tidak terpenuhi;bicara
negative tentang diri sendiri.
#. Ketidakefektifannya koping individu berhubungan dengan tingkat ansietas yang
dialami klien;metode yang tidak adekuat;kerentanan personal- harapan tidak
terpenuhi- system pendukung tidak adekuat.
/. 0ambatan isolasi social;interaksi social berhubungan dengan penggunaan perilaku
interaksi social yang tidak berhasil;sumber-sumber personal tidak ada orang
terdekat atau sebaya;gangguan konsep diri;perubahan status mental, kewaspadaan
tinggi.
%. Inte"*ensi
). Ansietas (berat);ketidakberdayaan berhubungan dengan perasaan terancam atau
ancaman nyata terhadap integritas fisik atau konsep diri (dapat atau tidak dapat
mengidentifikasi ancaman);konflik yang tidak disadari tentang nilai-nilai (keyakinan)
yang penting dan tujuan hidup- kebutuhan tidak terpenuhi;bicara negative tentang
diri sendiri.
Izak Matuess!" S"Kep .
NS. #$%&#'(
Program Praktik Profesi Ners (Angkatan X )
Stikes Nani Hasanuddin Makassar
Departemen Keperawatan Jiwa
3itandai oleh 6 +erasaan khawatir dan ketidakmudahan persisten
(berhubungan dengan stressor atau stimulus yang tidak
teridentifikasi) yang sukar diredakan klien.
(ujuan 6 Klien mengungkapkan kesadaran adanya perasaan
ansietas.
Tin!akan+inte"*ensi Rasional
Man!i"i
,entuk dan pertahankan hubungan percaya
melalui penggunaan kehangatan,
empati, dan menghargai.
!aspada terhadap setiap perasaan negative
dan cemas yang dapat dialami perawat
karena resistensi klien secara sadar atau
tidak sadar terhadap usaha perawat
untuk menolong.
8dentifikasi perilaku klien yang dapat
menimbulkan ansietas pada perawat.
unakan konfrontasi suportif sesuai
indikasi.
,uat klien mengidentifikasi dan
menggambarkan sensasi perasaan
emosi dan fisik. ,antu klien
Klien dapat menerima perawat sebagai suatu
ancaman yang dapat menimbulkan
ansietas klien.
9eaksi negative pada klien akan menghalangi
kemajuan ke depan. Ansietas =mudah
menular>, dan perawat perlu mengenali
dan mengendalikan ansietasnya sendiri
.
&eningkatkan perkembangan dan perubahan
serta membantu klien menyadari
bagaimana perilakunya mempengaruhi
orang lain.
Konfrontasi dapat digunakan jika kemajuan
klien terhenti tetapi ansietas dapat
meninggi pada tingkatyang dapat
mengganggu proses terapi, oleh karena
itu, harus digunakan dengan hati-hati.
5ntuk mengadopsi respons koping baru,
penurunan ansietas =4 9> dapat
digunakan. Kebutuhan pertama klien
Izak Matuess!" S"Kep )$
NS. #$%&#'(
Program Praktik Profesi Ners (Angkatan X )
Stikes Nani Hasanuddin Makassar
Departemen Keperawatan Jiwa
menghubungkan perilaku dan perasaan.
Dalidasi semua kesimpulan dan asumsi
dengan klien.E
Kola,o"asi
,eri obat sesuai indikasi, mis, buspiron,
ben?odia?epion, mis, alpasa?olam
(Fana<), klorida?epoksid (:ibrium) dll.
untuk mengenali ansietas dan waspada
terhadap perasaan, bagaimana mereka
menghubungkan pada respons koping
maladaptive tertentu, dan tanggung
jawabnya dalam mempelajari perilku
control.
Ansiolitik memberi pemulihan dari efek
imobilisasiansietas. ,G3 memiliki
sedikit efek samping, umumnya
ditoleransi dengan baik, memiliki laju
awitan yang agak cepat, dan tidak
merusak tidur.
#. Ketidakefektifannya koping individu berhubungan dengan tingkat ansietas yang
dialami klien;metode yang tidak adekuat;kerentanan personal- harapan tidak
terpenuhi- system pendukung tidak adekuat.
3itandai oleh 6 Keterampilan koping maladaptive- verbalisasi
ketidakmampuan koping.
Kekhawatiran kronis, ketegangan emosi- ketegangan
otot;sakit kepala- keletihan kronis, insomnia.
(ujuan 6 Klien dapat mengidentifikasi koping perilaku yang tidak
efektif dan konsekuensinya.
Klien mengepresikan perasaannya dengan tepat.
Inte"*ensi Rasional
Man!i"i
Kaji kapasitas fungsi saat ini, kembangkan
tingkat fungsi dan tingkat koping.
3engan mengetahui bagaimana kemampuan
koping klien yang dipengaruhi oleh
kejadian-kejadian sekarang menentukan
kebutuhan;tipe interensi.
Izak Matuess!" S"Kep ))
NS. #$%&#'(
Program Praktik Profesi Ners (Angkatan X )
Stikes Nani Hasanuddin Makassar
Departemen Keperawatan Jiwa
8dentifikasi metode koping sebelumnya
terhadap masalah kehidupan.
(etapkan adanya penggunaan ?at kimia
(mis, alcohol, obat-obat lain- kebiasaan
merokok- pola makan).
@bservasi dan jelaskan perilaku secara
objektif. Dalidasi hasil observasi
dengan klien jika mungkin. +erhatian
adanya keluhan fisik.
Kaji sindrom ketegangan pramenstruasi,
jika diindikasikan.
&endengar-aktif masalah klien dan
identifikasi persepsi tentang apa yang
sedang terjadi.
0adapi perilaku klien dalam konteks
hubungan saling percaya, tunjukkan
perbedaan antara kata-kata dan
,agaimana klien dapat menangani masalah
masalah masa lalu merupakan alat
prediksi yang reliable tentang bagaimana
masalah masa kini akan ditangani.
Gat sering digunakan sebagai mekanisme
koping untuk mengendalikan ansietas
dan dapat mengganggu kemampuan klien
untuk menghadapi situasi saat ini.
&emberi gambaran situasi klien yang akurat
dan menghindari evaluasi yang
menghakimi. @rang yang cemas dapat
mengalami peningkatan masalah
somatic.
+eningkatan progesterone dapat
menyebabkan peningkatan ansietas pada
wanita selama fase luteal siklus
menstruasi.
&eningkatkan harga diri dan nilai-nilai
keyakinan dan mengidentifikasi
pandangan klien terhadap situasi yang
ada.
&embantu klien mewaspadai distorsi realitas
akibat status ansietas.
Izak Matuess!" S"Kep )#
NS. #$%&#'(
Program Praktik Profesi Ners (Angkatan X )
Stikes Nani Hasanuddin Makassar
Departemen Keperawatan Jiwa
tindakan, jika sesuai.
Kola,o"asi
9ujuk pada sumber-sumber diluar (mis,
kelompok pendukung,
psikoterapi;konselor, penasihat
spiritual, konseling seksual) sesuai
indikasi.
&ungkin perlu bantuan penunjang atau
pendukung untuk mempertahankan
penyembuhan;pengendalian.
/. 0ambatan isolasi social;interaksi social berhubungan dengan penggunaan perilaku
interaksi social yang tidak berhasil;sumber-sumber personal tidak ada orang terdekat
atau sebaya;gangguan konsep diri;perubahan status mental, kewaspadaan tinggi.
3itandai oleh 6 verbalisasi;tampak adanya ketidaknyamanan dalam
situasi social- disfungsi interaksi.
(ujuan 6 klien dapat mengenali ansietas dan mengidentifikasi
factor-faktor yang terlibat dengan perasaan
isolasi;kerusakan interaksi social.
Inte"*ensi Rasional
Man!i"i
3engarkan komentar klien tentang
perasaan isolasi.
0abiskan waktu dengan klien,diskusikan
area permasalahan (mis, alas an
perasaan cemas yang mengganggu
kemampuan untuk terlibat dengan
orang lain).
Kembangkan rencana tindakan dengan
&emberi informasi tentang
kekhawatiran;masalah perasaan kesepian
individu.
&emberi kesempatan untuk mempelajari cara
menghadapi perasaan ansietas
dalamsituasi social. &engkomunikasikan
keyakinan harga diri klien dan memberi
lingkungan yang aman untuk membuka
diri.
Keterlibatan klien mengkomunikasikan
Izak Matuess!" S"Kep )/
NS. #$%&#'(
Program Praktik Profesi Ners (Angkatan X )
Stikes Nani Hasanuddin Makassar
Departemen Keperawatan Jiwa
klien- lihat adanya sumber-sumber
yang ada perilaku berisiko, perawatan
diri yang tepat.
Kaji pengggunaan keterampilan koping dan
mekanisme pertahanan klien.
,antu klien belajar keterampilan social dan
gunakan bermain peran untuk latihan.
Anjurkan menyimpan jurnal dan catatan
interaksi social setiap hari untuk
peninjauan ulang.
9ekomendasikan bahwa klien
membagi;mendiskusikan situasi dengan
teman sebaya atau sejawat.
Kola,o"asi
(erlibat dalam kelas dan program yang
ditujukan pada resolusi masalah (mis,
latihan asertif, kelompok terapi,
program edukasi diluar rumah).
perasaan kompetensi dan kemampuan
untuk mengubah perilaku, meskipun ada
perasaan cemas.
Kesadaran tentang pertahanan yang
digunakan individu memberi pilihan
mengubah perilaku.
&emberi cara baru untuk menangani ansietas
dalam interaksi dengan orang lain.
&embantu klien mengenali
kenyamanan;ketidaknyamanan yang
dialami dan penyebab yang mungkin,
memberi pandangan yang dapat
menurunkan ansietas.
&embantu orang lain memahami kondisi
klien, menurunkan risiko kesalahan
interpretasi dan menurunkan ansietas
individu.
+engembangan keterampilan;perilaku social
positif memberi kesempatan untuk
mengurangi ansietas dan meningkatkan
keterlibatan dengan orang lain.
D. E*al$asi
). Ancaman terhadap integritas fisik atau system diri pasien berkurang dalam sifat,
jumlah, asal, atau waktunya.
#. +erilaku pasien mencerminkan ansietas tingkat ringan atau lebih ringan.
Izak Matuess!" S"Kep )7
NS. #$%&#'(
Program Praktik Profesi Ners (Angkatan X )
Stikes Nani Hasanuddin Makassar
Departemen Keperawatan Jiwa
/. "umber koping pasien dikaji dan dikerahkan dengan adekuat.
7. +asien mengenali ansietasnya sendiri dan mempunyai pandangan terhadap perasaan
tersebut.
4. +asien menggunakan respons koping adaptif.
2. +asien belajar strategi adaptif baru untuk mengurangi ansietas.
DA'TAR PUSTAKA
Aan. 8saacs, #$$7. Panduan Belajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. 1'6 Aakarta
'opel :inda 'arman, #$$%. Kesehatan Jiwa & Psikiatri. 1'6 Aakarta
"uliswati, #$$#. Konsep Dasar Keperawatan Kesehatan Jiwa. 1'6 Aakarta
"tuart ! ail, #$$%. Buku Saku Keperawatan Jiwa. 1'6 Aakarta
(owsnd ' &ay, #$$#. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri.
1'6 Aakarta.
http6;;www.majalah-farmacia.com;rubrik;oneHnews.aspI83BewsJ4CC
http6;;www.kalbefarma.com;indeks.phpImnJnwsKtipeJdetailKdetailJ).#/C
Izak Matuess!" S"Kep )4
NS. #$%&#'(
Program Praktik Profesi Ners (Angkatan X )
Stikes Nani Hasanuddin Makassar
Departemen Keperawatan Jiwa
E. St"ategi kom$nikasi !alam Tin!akan Ke#e"a)atan -SP.
/. Pe"tem$an Pe"tama
a. +roses Keperawatan
)) Kondisi 6 Klien datang ke 9umah sakit diantar keluarga dalam keadaan gelisah-
gerakan ekstra (menyeret tangan;lengan gelisah, gerakan berulang).
#) 3iagnosa 6 Ansietas (berat);ketidakberdayaan berhubungan dengan perasaan
terancam atau ancaman nyata terhadap integritas fisik atau konsep diri (dapat
atau tidak dapat mengidentifikasi ancaman).
/) (5K 6
&embina hubungan saling percaya
&engidentifikasi penyebab ansietas.
b. "trategi pelaksanaan tindakan keperawatan.
)) @rientasi
a) "alam (erapeutik
"elamat siang bapak. +erkenalkan nama saya "umirah 8ryawati, panggil
saya suster 8rha. Bama anda siapaI "enang dipanggil siapaI (&is, Klien
bernama Anggra).
b) 1valuasi;Dalidasi
Ada masalah apa di rumah bapak sampai jauh-jauh datang kemariI
c) Kontrak
(opik 6 ,agaimana jika kita berdiskusi masalah yang menyebabkan
bapak merasa takut dan cemas.
Izak Matuess!" S"Kep )2
NS. #$%&#'(
Program Praktik Profesi Ners (Angkatan X )
Stikes Nani Hasanuddin Makassar
Departemen Keperawatan Jiwa
(empat 6 ,apak senang berbincang-bincang dimanaI ,agaimana kalau
ditaman.
!aktu 6 ,erapa lama sebaiknya kita bercakap-cakapI ,agaimana jika
)$ menit.
#) Kerja
a) Apa yang sering membuat bapak merasa 'emas dan takutI
b) Apakah ada hal-hal yang membuat bapak seperti ituI
c) Apa sebelumnya bapak pernah merasa seperti iniI
d) "udah berapa lama bapak merasakan hal seperti iniI
/) (erminasi
a) 1valuasi "ubjktif
,agaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincangI
b) 1valusi objektif
'oba bapak jelaskan kembali penyebab yang bapak alamiI
c) 9encana tindak lanjut
,aiklah bapak, karena waktunya sudah selesai kita lanjutkan lagi nanti
dengan perasaan bapak selama ini.
d) Kontrak
,agaimana jika percakapan kita lanjutkan besok pagi jam ., di tempat iniI
,apak setujuI
0. Pe"tem$an Ke!$a
a. +roses Keprawatan
)). Kondisi 6 Klien dapat menjelaskan tentang kecemasan dan keadaan yang
dialaminya.
#). 3iagnosa 6 Ansietas (berat);ketidakberdayaan berhubungan dengan perasaan
terancam atau ancaman nyata terhadap integritas fisik atau konsep diri (dapat
atau tidak dapat mengidentifikasi ancaman).
/). (5K 6
&engidentifikasi tanda dan gejala perilaku kecemasan
Izak Matuess!" S"Kep )%
NS. #$%&#'(
Program Praktik Profesi Ners (Angkatan X )
Stikes Nani Hasanuddin Makassar
Departemen Keperawatan Jiwa
&engidentifikasi perilaku kecemasan yang biasa dilakukan
&engidentifikasi akibat perilaku kecemasan klien.
b. "trategi +elaksanaan (indakan Keperawatan
)) @rientasi
a) "alam (erapeutik
"elamat siang bapak Anggra. ,agaimana keadaannya hari ini.
b). 1valuasi;Dalidasi
,agaimana perasaan anggra saat iniI
Apa masih ada penyebab kecemasan hari iniI
c) Kontrak
(opik 6 ,agaimana jika kita lanjutkan berdiskusi masalah yang
menyebabkan bapak merasa takut dan cemas.
(empat 6 bapak senang berbincang-bincang dimanaI ,agaimana kalau
ditaman lagi.
!aktu 6 ,erapa lama sebaiknya kita bercakap-cakapI ,agaimana jika
)$ menit.
#). Kerja
a) Kapan pertama kali bapak mengalami perasaan iniI
b) Apakah ada perasaan bingung, tegang, mondar-mandir, bolak balik atau
panicI
c) ,apak, coba perlihatkan bagaimana tindakan bapak pertama kali
mengalami kadaan ini.
d) ,agaimana perasaan bapak selama berdiam diri diruanaganI
e) Apakah masalahnya selesaiI
/) (erminasi
a) 1valuasi "ubjktif
,agaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincangI
b) 1valusi objektif
Izak Matuess!" S"Kep )C
NS. #$%&#'(
Program Praktik Profesi Ners (Angkatan X )
Stikes Nani Hasanuddin Makassar
Departemen Keperawatan Jiwa
'oba bapak jelaskan kembali apa yang kita bicarakan tadi
c) 9encana tindak lanjut
,aiklah bapak, karena waktunya sudah selesai kita lanjutkan lagi nanti
dengan perasaan bapak selama ini.
d) Kontrak
,agaimana jika percakapan kita lanjutkan besok pagi jam ., di tempat iniI
,apak setujuI
1. Pe"tem$an Ketiga
a. +roses Keprawatan
)). Kondisi 6 Klien dapat menjelaskan tanda dan gejala saat menghadapi kecemasan
serta akibatnya.
#). 3iagnosa 6 Ansietas (berat);ketidakberdayaan berhubungan dengan perasaan
terancam atau ancaman nyata terhadap integritas fisik atau konsep diri (dapat
atau tidak dapat mengidentifikasi ancaman).
/). (5K 6
&emilih satu cara atau metode efektif dalam menghadapi kecemasan
&endemontrasikan cara mengatasi kecemasan yang konstruktif
b. "trategi +elaksanaan (indakan Keperawatan
)) @rientasi
a) "alam (erapeutik
"elamat siang bapak Anggra. ,agaimana keadaannya hari ini.
b). 1valuasi;Dalidasi
,agaimana perasaan anggra saat iniI
Apa masih ada hal yang membuat bapak merasa cemas, sore atau
malam kemarinI
,agaimana dengan perasaan anda dengan kecemasan yang terasa
saat iniI
d) Kontrak
Izak Matuess!" S"Kep ).
NS. #$%&#'(
Program Praktik Profesi Ners (Angkatan X )
Stikes Nani Hasanuddin Makassar
Departemen Keperawatan Jiwa
(opik 6 bapak masih ingat apa yang akan kita bincangkan hari iniI
Lah bagus,
Kita akan lanjutkan berdiskusi masalah yang menyebabkan bapak
merasa takut dan cemas. 3an bagaimana menghadapi perasaan tersebut.
(empat 6 "enang berbincang-bincang dimanaI ,agaimana kalau
diruang perawat
!aktu 6 ,erapa lama kita bercakap-cakapI ,agaimana jika )$ menit
saja.
#). Kerja
a). ,apak Anggra ada beberapa cara mengatasi masalah dengan baik, tapi hari
ini kita akan membahas satu cara.
b) ,apak, boleh pilih, mau menyelesaikan dengan mendiskusikan dengan
orang lain, atau menyelesaikan sedikit-demi sdikit masalahnya.
c) ,aiklah, ,apak meminta bagaimana mengurangi kecemasan dengan
mendiskusikan dengan orang lain.
d) Apakah bapak memiliki orang terdekat yang dapat diajak untuk berbagiI
8stri misalnya.
/). (erminasi
1valuasi "ubjktif
,agaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang masalah
kecmasan yang bisa diatasi secara positif.
a) 1valusi objektif
'oba bapak jelaskan kembali apa yang kita bicarakan tadi
b) 9encana tindak lanjut
,aiklah bapak, karena waktunya sudah selesai maka bapak bisa
menerapkan metode trsbutjika sedang menghadapi masalah yang sama.
c) Kontrak
,agaimana jika percakapan kita lanjutkan besok pagi jam ., di tempat iniI
,apak setujuI.
Izak Matuess!" S"Kep #$
NS. #$%&#'(

You might also like