Pengampu : Penyusun : Dusiana Meldi Ria Widesti Wissye Anira Kelas / Sm. : A / VI
SEOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUAKA INSAN PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN BANJARMASIN 2012
BAB II ISI
2.1 PENGERTIAN Tumor adalah pertumbuhan jaringan baru yang terus menerus secara cepat dan pertumbuhannya tidak terkendali.tumor dapat berasal dari dalam tulang, jaringan atau sel kartilago yang berhubungan dengan epifisis atau dari unsure pembentuk darah yang terdapat pada sum-sum tulang. Tumor dapat bersifat jinak atau ganas. Tumor ganas tulang dapat bersifat primer yang berasal dari unsur-unsur tulang sendiri atau sekunder dari metastasis (infiltrasi) tumer ganas organ lain kedalam tulang. Tumor ganas cenderung tumbuh cepat, menyebar, dan meninvasi secara tidak teratur. Tumor semacam ini paling sering terlihat pada remaja dan dewasa muda.
2.3 ETIOLOGI Meskipun tidak ada penyebab keganasan tulang yang pasti, ada beberapa factor yang berhubungan dan memungkinkan menjadi factor penyebab terjadinya keganasan tulang yang meliputi : 1. Genetik. Beberapa kelainan genetik dikaitkan dengan terjadinya keganasan tulang, misalnya sarcoma jaringan lunak dari data penelitian, diduga mutasi genetic pada sel induk mesenkim dapat menimbulkan sel tumor. Ada beberapa gen yang sudah diketahui mempunyai peranan dalam kejadian sel tumor antara lain, gen RB-1 dan p53. 2. Radiasi. Keganasan jaringan lunak dapat terjadi pada tubuh yang terpapar radiasi seperti pada tulang karsinoma mamae dan limfoma maligna yang mendapat radio terapi. 3. Bahan kimia. Bahan kimia seperti dioxin dan phenoxyherbicide diduga dapat menimbulkan sel tumor, tetapi belum dapat dibuktikan. 4. Trauma. Sekitar 30% kasus keganasan pada jaringan lunak mempunyai riwayat trauma. Walaupum sarcoma kadang-kadang timbul pada jaringan lama, luka bakar dan riwayat trauma, semua ini tidak pernak dapat dibuktikan. 5. Limfedema Kronis. Dapat berupa akibat operasi atau radiasi menimbulkan limfangiosarkoma dan kasus limfangiosarkoma pada ekstremitas superior ditemukan pada klian karsinoma mamae yang mendapat radioterapi pasca mastektomi. 6. Infeksi. Keganasan pada jaringan lunak dan tulang dapat juga disebbkan oleh infeksi parasit yaitu filariasis. 2.3 MANIFESTASI KLINIS Pada umum nya,tumor tulang mudah di kenali dengan adanya massa pada jaringan lunak di sekitar tulang,deformitas tulang,nyeri,nyeri tekan,namun apabila terjadi keganasan pada tumor akan bermanifestasi seperti pembengkakan,keterbatasan gerak,penurunan berat badan,ada peningkatan suhu kulit di massa,ketegangan vena atau fraktur patologis, 2.4 JENIS TUMOR TULANG BENIGNA Tumor tulang benigna biasanya tumbuh lambat dan berbatas tegas,gejalanya sedikit,dan tidak menyebabkan kematian.Neoplasma benigna system musculoskeletal meliputi: 1. Osteoma.merupakan tomor jinak yang paling sering ditemukan (39,3%) dari seluruh tumor jinak tulang,terutama terjadi pada usia 20 -40 tahun.Bentuknya kecil,tetapi dapat besar tanpa menimbulakn gajala yang spesifik.Kelainan ini dapat ditemikan pada tulang tengkorak seperti;maksila,mandibula,palatum,sinus paranasalis,dan dapat juga ditemukan pada tulang panjang seperti;tibia,femur dan falang. 2. Osteokondroma.Merupakan tumor jinak tersering kedua (32,5%) dari seluruh tumor tulang dan terutama sering ditemukan pada remaja yang pertumbuhanya aktif dan dewasa muda.Lokasi osteokondroma biasanya pada daerah metafisisntulang panjang khusus nya femur distal,tibia proksimal,dan humerus proksimal.Osteokondroma juga dapat ditemukan pada tulang scapula dan ilium. 3. Osteoma Osteoid.Tumor jinak yang jarang di temukan,dapat terjadi pada usia 10-25 tahun lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.Lokasi osteoma osteoid pada femur (25%),tibia (25%),dan sisanya pada daerah lain seperti tulang belakang. 4. Osteoblastoma Jinak.Tumor ini seperti osteoma osteoid ditemukan terutama pada usia dewasa muda dan lebih sering terjadi pada pria daripada wanita.kelainan ini hanya merupakan 2,5% dari seluruh tumor jinak tulang.Osteoblasoma terutama ditemukan pada tulang belakang dab tulang-tulang ceper lainnya seperti ilium,iga,tulang jari,dan tulang kaki. 5. Kondroblastoma Jinak.Merupakan tumor jinak yang jarang ditemukan dan sering terjadi pada usia 10-25 tahun,beberapa penulis menyatakan lebih sering terjadi pada pria dari pada wanita,pertumbuhan tumor ini sangat lambat dan ada penulis yang menganggap bahwa 50% dari tumor ini dapat menjadi ganas.Lokasi kondroblastoma jinak dari daerah epifisis tibia proksimal berkembang kea rah metafisis.Tumor terutama ditemukan pada epifisis tibia proksimal,femur distal,dan humerus proksimal. 6. Fibroma Kondromiksoid.Kelainan ini jarang ditemukan,terjadi pada anak-anak dan dewasa muda biasanya ditemukan secara kebetulan da pertumbuhan tumor ini sangat lambat.Lokasi tumor ini sering pada daerah metafisis tulang panjang atau tulang- tulangkecil pada tarsal atau metatarsal. 7. Kondroma.Endokondroma atau kondroma sentral adalah tumor jinak dari sel-sel tulang rawan displastik yang tinbul pada metafisis tulang tubular,terutama pada tulang dan kaki.Pada pemerisaan radiografis ditemukan titik perkapuran yang berbatas tegas,membesar,dan menipis.Tanda ini merupakan cirri khas tumor,tumor berkembang selama masa pertumbuhan pada anak-anak atau remaja.Keadaan ini meningkatkan kemungkinan terjadinya frakur patologis.Lokasi terutama pada tulang tangan,kaki,iga,dan tulang-tulang panjang,bersifat soliter,tetapi dapat juga multiple sebagai enkondromatosis yang bersifat konenital. 2.5 JENIS TUMOR TUlANG MALIGNA (KANKER TULANG) Tumor musculoskeletal maligna primer relative jarang dan tumbuh dari sel jaringan ikat dan penyokong (sarkoma) atau dari elemen sumsum tulang (mieloma). 1. Sarkoma Osteogenik.Nama ini digunakan bukan karena tumor membentuk tulang,tetapi tumor ini pembentukan nya berasal dari osteoblastik sel-sel mesenkim primitive. Sarcoma osteogenik merupakan tumor ganas tulang yang paling sering ditemukan (48,8%) diluar myeloma multiple. Tumor ini merupakan tumor yang sangat ganas, menyebar secara cepat pada periosteum dan jaringan ikat di luarnya.sarkoma osteogenik terutama ditemukan pada usia 10-20 tahun dan lebih sering terjadi pada pria daripada wanita. Lokasi tumor ini sering ditemukan di daerah metafisis tulang panjang terutama apada femur distal dan tibia proximal dan dapat pula ditemukan pada radius distal dan humerus proximal. 2. Osteosarkoma parosteal.disebut juga sebagai sarcoma osteogenik juksta kortikal, tetapi dengan sifat dan gejala klinis yang berbeda dengan sarcoma osteogenik.gambaran klinis osteosarkoma parosteal biasanya ditemukan pada usia 10-50 tahun dengan prognosis yang lebih limfatik histiosistik daripada limfoma maligna kelenjar limfe.lokasi osteosarkoma parosteal terutama ditemukan pada metafisis femur bagian distal dan bagian belakang femur (50%) dan dapat pula ditemukan pada tulang humerus dan tibia. 3. Kondrosarkoma. Merupakan tumor tulang ganas yang terdiri atas kondrositanaplastik yang dapat tumbuh sebagai tumor tulang perifer atau sentral. Tumor ini paling sering menyerang pria di atas 35 tahun. Lokasi kondrosarkoma terutama pada daerah panggul, bahu dan lutut. 4. Juksta kondrosarkoma kortikal. Merupakan suatu tumor ganas yang ditandai dengan pembentukan tulang rawan yang berasal dari bagian luar permukaan mulai dari tulang rawan dibawah perioesteum. Lokasi juksta kondro sarcoma kortikal terutama pada femur distal, tibia proksimal, sertra humerus proksimal. Tumor ekstra oseus biasanya mengadakan invasi kekorteks dan kemudian kedalam medula perkembangan tumor ini sangat cepat. 5. Osteoklastoma. Merupakan tumor tulang yang mempunyai sifat dan kencendrungan untuk berubah menjadi ganas dan agresif sehingga tumor ini dikategorikan sebagai tumor ganas. Tumer sel raksasa menempati uruta ke-2 (17,5%) dari seluruh tumor ganas tulang terutama ditemukan pada usia 20-40 tahun dan jarang sekali ditemukan di bawah usia 20 tahun, dan lebih sering ditemukan pada wanita dari pada pria. Sel raksasa ini merupakan sel besar dengan sitoplasma yang berwarna merah muda, sel ini mengandung sejumlah nucleus yang vesikuler dan menyerupai sel-sel stroma. Walaupun tumor ini dianggap jinak, tetapi memiliki berbagai derajat keganasan, bergantung pada sifat serkomatosa dan stromanya. Pada jenis yang ganas, tumor ini menjadi anaplastik dengan daerah nekrosis dan perdarahan. Lokasi tempat-tempat yang biasa diserang oleh tumor ini adalah ujung-ujung tulang panjang, terutama lutut dan ujung bawah radius. Osteoklastoma terutama ditemukan pada daerah efifisis tulang panjang (75%) khususnya pada daerah lutut yaitu daerah tibia froksimal, femur distal, humerusfroksimal, dan radius distal. Sisanya dapat ditemukan pada daerah felvis dan sarkum. 6. Sarcoma ewing. Tumor ganas yang berasal dari sum-sum tulang dengan frekuensi sebanyak 5% dari seluruh tumor ganas tulang dan merupakan jenis tumor tulang yang sangat ganas. Tumor ini paling sering terlihat pada anak-anak usia 10-20 tahun dan lebih sering terjadi pada pria dari pada wanita. Lokasi sarcoma ewing terutama terdapat pada daerah diafisis dan metafisis tulang panjang seperti femur tibia, humerus, dan fibula atau pada tulang pipih seperti felvis dan skafula. 7. Retikulo sarcoma tulang. Retikulo sarcoma tulang dapat terjadi pada setiap usia, terutama usia diatas 20 tahun. Lokasi retikulo sarcoma terutama pada tulang panjang. 8. Myeloma multiple. Merupakan tumor ganas tulang yang sering ditemukan yaitu 17% dari seluruh tumor ganas organ tubuh serta menempati peringkat ke-3 dari tumor ganas tulang. Ditemukan terutama pada usia 40-70 tahun, jarang dibawah 30 tahun, dan lebih sering ditemukan pada pria dari pada wanita. Lokasi tumor ini sum-sum tulang dan menyebar ketulang lain, lokasi yang paling sering terkena adalah tulang belakang, panggul, iga, sternum, dan tengkorak 2.6 GRADING System grading pertama kali diperkenalkan oleh Broders dari mayor klinik pada tahun 1920 yang digunakan untuk memperkirakan potensi keganasan suatu tumor dan kemampuannya untuk metastasis. Table 1. System grading menurut UICC (Union International Contre Le Cancer, 1998) (T) Klinis Tumor Primer Tx To T1 T1a T1b T2 T2a T2b
Tumor primer tidak dapat diuku Tidak ada tumor Tumor 5 cm pada diameter terbesar Tumor superfisial (diatas fasia superfisialis) Tumor profunda (di bawah fasia superfialis) Tumor 5 cm pada diameter terbesar Tumor superficial (diatas superfisialis) Tumor profunda (dibawah fasia superfisialis)
Tabel 2. Grade Tumor Ganas Tulang (system grading AJCC) (G) Grading Histipatologis Gx G1 G2 G3 G4 Grade tumor tidak dapat diketahui Grade dapat dibedakan dengan baik Grade perbedaan tingkat sedang Grade perbedaan sangat sulit Grade tidak dapat dibedakan
2.7 PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan fisik yang dilakukan pada tumor dan keganasan system musculoskeletal meliputi : 1. Lokasi. Beberapa jenis tumor mempunyai lokasi yang klasik dan mempunyai tempat predileksi tertentu, seperti didaerah epifisis, metafisis tulang, atau menyerang tulang- tulang tertentu. 2. Besar, bentuk, batasan, dan sifat tumor. Tumor yang kecil kemungkinan adalah suatu tumor jinak, sedangkan tumor yang besar kemungkinan adalah tumor ganas. Penting pula diperhatikan bentuk tumor, apakah disertai pelebaran pembuluh darah atau ulkus yang merupakan karakteristik suatu tumor ganas. Tanda-tanda efusi sendi mungkin dapat ditemukan pada tumor yang berdekatan dengan sendi. 3. Gangguan pergerakan sendi.tumor yang besar disekitar sendi akan menimbulkan gangguan pada pergerakan sendi. 4. Plasma otot dan kekakuan tulang belakang. Apabila tumor terdapat pada daerah tulng belakang, baik jinak ataupun ganas, dapat menimbulkan spasme/ kekakuan otot tulang belakang. 5. Fraktur pathologis. Beberapa tumor ganas menimbulkan komplikasi fraktur pathologis karena terjadi kerapuhan pada tulang sehingga klien akan datang dengan gejala fraktur. 6. Pemeriksaan neurologis. Bila terdapat gejala gangguan neurologis pada klien, pemeriksaan neurologis perlu dilakukan secara cermat untuk menentukan apakah gangguan ini timbul karena tumor pada syaraf tertentu.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis