You are on page 1of 18

MAKALAH

PREEKLAMPSIA
Oleh:
Ariyandhi Rahman
201210401011059
Pembimbing :
dr M!"h Ma#r!e$% S&O'
SM( O)S*E*RI +A, 'I,EKOLO'I
RS-H HA.I S-RA)A/A
(AK-L*AS KE+OK*ERA, -,I0ERSI*AS M-HAMMA+I/AH
MALA,'
2011
BAB I
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyebab utama kematian ibu di Indonesia di samping perdarahan adalah
preeklampsia atau eklampsia dan penyebab kematian perinatal yang tinggi.
1
Preeklampsia
ialah penyakit dengan tandatanda hipertensi! edema dan proteinuria yang timbul karena
kehamilan! penyebabnya belum diketahui. Pada kondisi berat preeklampsia dapat men"adi
eklampsia dengan penambahan ge"ala ke"angke"ang.
#
Beragam pendapat telah diutarakan dalam pemahaman preeklampsia se$ara
mendasar dan telah dilakukan pula berbagai peneltian untuk memperoleh penatalaksanaan
yang dapat dipakai sebagai dasar pengobatan untuk preeklampsia. Namun demikian!
preeklampsia tetap men"adi satu di antara banyak penyebab morbiditas dan mortalitas ibu
dan "anin di Indonesia! sehingga masih men"adi kendala dalam penanganannya.
1
%leh
karena itu diagnosis dini preeklampsia yang merupakan tingkat pendahuluan eklampsia!
serta penanganannya perlu segera dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian ibu dan
anak. Perlu ditekankan bah&a sindrom preeklampsia ringan dengan hipertensi! edema! dan
proteinuri sering tidak diketahui atau tidak diperhatikan' pemeriksaan antenatal yang teratur
dan se$ara rutin men$ari tanda preeklampsia sangat penting dalam usaha pen$egahan
preeklampsia berat dan eklampsia! di samping pengendalian terhadap (aktor(aktor
predisposisi yang lain.
#
Preeklampsia dikelompokkan men"adi preeklampsia berat dan ringan. Preeklampsia
ringan dipandang tidak

memiliki resiko bagi ibu dan "anin! tetapi tidaklah lepas dari
kemungkinan ter"adinya berbagai masalah akibat dari preeklampsia itu sendiri.
Preeklampsia berat memba&a resiko bagi ibu "anin yang lebih besar yang membutuhkan
penanganan medi$inal atau bahkan sampai pada pertimbangan untuk terminasi kehamilan.
1
Berbagai keadaan dapat memba&a ibu atau "anin men"adi keadaan yang lebih buruk
dan membahayakan keduanya. Bagi ibu sendiri dapat ter"adi ablation retina! DI)! gagal
gin"al! pendarahan otak! edema paru atau gagal "antung. *ehingga dalam penga&asan
men"adi hal terpenting untuk diperhatikan benar terhadap keluhan dan ge"ala yang mengarah
kepada keadaan di atas untuk men$egah komplikasi terlebih dahulu.
2
B. +u"uan Penulisan
1. ,engetahui ge"ala klinis dari Preeklampsia
#. ,engetahui penyebab dari preeklampsia
-. ,engetahui mekanisme ter"adinya preeklampsia
.. ,engetahui komplikasi dari preeklampsia
/. ,engetahui penatalaksanaan preeklampsia
). ,an(aat Penulisan
1. Bagi rumah sakit
*ebagai in(ormas dan masukan dalam upaya meningkatkan upaya pengobatan dan
penanganan pasien pada kasus preeklampsia
#. Bagi instansi pendidikan
,emberikan masukan dalam kegiatan pembela"aran dan sebaga bahan ba$aan
untuk menambah &a&asan bagi mahasis&a tentang preeklampsia
-. Bagi penulis
,erupakan sarana untuk melati diri mengenai $ara dan proses ber(ikir ilmiah!
khususnya dalam memperdalam pengetahuan penulis tentang preeklampsia
.. Bagi pemba$a
,emberi in(ormasi dan masukan tentang terapi preeklampsia
3
BAB II
PE,BAHA*AN
#.1. DE0INI*I
Preeklampsia ialah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan 1 atau edema akibat
dari kehamilan setelah umur kehamilan #2 minggu atau segera setelah persalinan! bahkan
setelah #. "am post partum.
-
*ebelumnya! edema termasuk ke dalam salah satu kriteria
diagnosis preeklampsia! namun sekarang tidak lagi dimasukkan ke dalam kriteria
diagnosis! karena pada &anita hamil umum ditemukan adanya edema! terutama di tungkai!
karena adanya stasis pembuluh darah.
.

Hipertensi umumnya timbul terlebih dahulu dari pada tandatanda lain. 3enaikan
tekanan sistolik 4 -2 mmHg dari nilai normal atau men$apai 1.2 mmHg! atau kenaikan
tekanan diastolik 4 1/ mmHg atau men$apai 52 mmHg dapat membantu ditegakkannya
diagnosis hipertensi. Penentuan tekanan darah dilakukan minimal # kali dengan "arak
&aktu 6 "am pada keadaan istirahat.
.

Proteinuria ditandai dengan ditemukannya protein dalam urin #. "am yang kadarnya
melebihi 2.- gram1liter atau pemeriksaan kualitati( menun"ukkan 17 atau #7 atau 1
gram1liter atau lebih dalam urin yang dikeluarkan dengan kateter atau midstream yang
diambil minimal # kali dengan "arak &aktu 6 "am. Umumnya proteinuria timbul lebih
lambat! sehingga harus dianggap sebagai tanda yang serius.
.

8alaupun edema tidak lagi men"adi bagian kriteria diagnosis preeklampsia! namun
adanya penumpukan $airan se$ara umum dan berlebihan di "aringan tubuh harus teteap
di&aspadai. Edema dapat menyebabkan kenaikan berat badan tubuh. Normalnya! &anita
hamil mengalami kenaikan berat badan sekitar 2./ kg per minggu. Apabila kenaikan berat
badannya lebih dari normal! perlu di$urigai timbulnya preeklampsia.
.

Preeklampsia pada perkembangannya dapat berkembang men"adi eklampsia! yang
ditandai dengan timbulnya ke"ang atau kon9ulsi. Eklampsia dapat menyebabkan ter"adinya
DI) :Disseminated intra9as$ular $oagulation; yang menyebabkan "e"as iskemi pada
berbagai organ! sehingga eklampsia dapat berakibat (atal.
.
Preeklampsia berat adalah suatu
komplikasi kehamilan yang ditandai dengan timbulnya tekanan darah tinggi 1621112
mmHg atau lebih disertai proteinuria dan1atau edema pada kehamilan #2 minggu atau
lebih.
/<

4
#.#. EPIDE,I%L%=I DAN 0A3+%> >E*I3% P>EE3LA,P*IA
Preeklampsia dapat di temui pada sekitar /12? kehamilan! terutama kehamilan
pertama pada &anita berusia di atas -/ tahun. 0rekuensi preeklampsia pada primigra9ida
lebih tinggi bila dibandingkan dengan multigra9ida! terutama pada primigra9ida muda.
Diabetes mellitus! mola hidatidosa! kehamilan ganda! hidrops (etalis! usia 4 -/ tahun! dan
obesitas merupakan (aktor predisposisi ter"adinya preeklampsia.
.

Penelitian berbagai (aktor risiko terhadap hipertensi pada kehamilan 1 preeklampsia
1eklampsia.
.

a. Usia
Insidens tinggi pada primigra9ida muda! meningkat pada primigra9ida tua. Pada
&anita hamil berusia kurang dari #/ tahun insidens 4 - kali lipat. Pada &anita hamil
berusia lebih dari -/ tahun! dapat ter"adi hipertensi laten
b. Paritas
Angka ke"adian tinggi pada primigra9ida! muda maupun tua! primigra9ida tua risiko
lebih tinggi untuk preeklampsia berat.
$. >as
d. 0aktor =enetik
@ika ada ri&ayat preeklampsia1eklampsia pada ibu1nenek penderita! (aktor risiko
meningkat sampai #/?. Diduga adanya suatu si(at resesi( :re$essi9e trait;! yang
ditentukan genotip ibu dan "anin. +erdapat bukti bah&a preeklampsia merupakan
penyakit yang diturunkan! penyakit ini lebih sering ditemukan pada anak &anita dari
ibu penderita preeklampsia.
A
Atau mempunyai ri&ayat preeklampsia1 eklampsia
dalam keluarga.
512
e. Diet1giBi
+idak ada hubungan bermakna antara menu1pola diet tertentu :8H%;. Penelitian lain
C kekurangan kalsium berhubungan dengan angka ke"adian yang tinggi. Angka
ke"adian "uga lebih tinggi pada ibu hamil yang obese1o9er&eight.
(. +ingkah laku1sosioekonomi
3ebiasaan merokok C insidens pada ibu perokok lebih rendah! namun merokok
selama hamil memiliki risiko kematian "anin dan pertumbuhan "anin terhambat yang
5
"auh lebih tinggi. Akti(itas (isik selama hamil atau istirahat baring yang $ukup selama
hamil mengurangi kemungkinan1insidens hipertensi dalam kehamilan.
g. Hiperplasentosis
Proteinuria dan hipertensi gra9idarum lebih tinggi pada kehamilan kembar! diBigotik
lebih tinggi daripada monoBigotik.
h. ,ola hidatidosa
Degenerasi tro(oblas berlebihan berperan menyebabkan preeklampsia. Pada kasus
mola! hipertensi dan proteinuria ter"adi lebih dini1pada usia kehamilan muda! dan
ternyata hasil pemeriksaan patologi gin"al "uga sesuai dengan pada preeklampsia.
i. >i&ayat preeklampsia.3ehamilan pertama
". %besitas
k. 3ehamilan multiple
Preeklampsia dan eklampsia - kali lebih sering ter"adi pada kehamilan ganda dari
12/ kasus kembar dua didapat #A!6? preeklampsia dan satu kematian ibu karena
eklampsia. Dari hasil pada kehamilan tunggal! dan sebagai (aktor penyebabnya ialah
dislensia uterus. Dari penelitian Agung *upriandono dan *ul$han *o(oe&an
menyebutkan bah&a A :.?; kasus preeklampsia berat mempunyai "umlah "anin lebih
dari satu! sedangkan pada kelompok kontrol! # :1!#?; kasus mempunyai "umlah
"anin lebih dari satu.
l. Diabetes gestasional
#.-. E+I%L%=I
Penyebab preeklampsia sampai saat ini masih belum diketahui se$ara pasti! sehingga
penyakit ini disebut dengan D+he Diseases o( +heoriesE. Beberapa (aktor yang berkaitan
dengan ter"adinya preeklampsia adalah C
a. 0aktor +ro(oblast
*emakin banyak "umlah tro(oblast semakin besar kemungkina ter"adinya
Preeklampsia. Ini terlihat pada kehamilan =emeli dan ,olahidatidosa. +eori ini
6
didukung pula dengan adanya kenyataan bah&a keadaan preeklampsia membaik
setelah plasenta lahir.
1

b. 0aktor Imunologik
Preeklampsia sering ter"adi pada kehamilan pertama dan "arang timbul lagi pada
kehamilan berikutnya. *e$ara Imunologik dan diterangkan bah&a pada kehamilan
pertama pembentukan DBlo$king AntibodiesE terhadap antigen plasenta tidak
sempurna! sehingga timbul respons imun yang tidak menguntungkan terhadap
Histikompatibilitas Plasenta. Pada kehamilan berikutnya! pembentukan DBlo$king
AntibodiesE akan lebih banyak akibat respos imunitas pada kehamilan sebelumnya!
seperti respons imunisasi.
1
. 0ierlie 0, :155#; mendapatkan beberapa data yang
mendukung adanya sistem imun pada penderita PreeklampsiaEklampsia C
a; Beberapa &anita dengan PreeklampsiaEklampsia mempunyai komplek imun
dalam serum.
b; Beberapa studi "uga mendapatkan adanya akti9asi system komplemen pada
PreeklampsiaEklampsia diikuti dengan proteinuri.
#.-.-. 0aktor Hormonal
Penurunan hormon Progesteron menyebabkan penurunan Aldosteron antagonis!
sehingga menimbulkan kenaikan relati9e Aldoteron yang menyebabkan retensi air
dan natrium! sehingga ter"adi Hipertensi dan Edema.
1

#.-... 0aktor =enetik
,enurut )hesley dan )ooper :15A6; bah&a Preeklampsia 1 eklampsia bersi(at
diturunkan melalui gen resesi( tunggal.# Beberapa bukti yang menun"ukkan peran
(aktor geneti$ pada ke"adian PreeklampsiaEklampsia antara lainC
a; Preeklampsia hanya ter"adi pada manusia.
b; +erdapatnya ke$endrungan meningkatnya (rek&ensi PreeklampsiaEklampsia
pada anakanak dari ibu yang menderita PreeklampsiaEklampsia.
$; 3e$endrungan meningkatnya (rek&ensi PreeklampsiaEklampsia pada anak dan
$u$u ibu hamil dengan ri&ayat PreeklampsiaEklampsia.
A

#.-./. 0aktor =iBi
,enurut )hesley :15<A; bah&a (aktor nutrisi yang kurang mengandung asam
lemak essensial terutama asam Ara$hidonat sebagai pre$ursor sintesis
7
Prostaglandin akan menyebabkan DLoss Angiotensin >e(raktorinessE yang memi$u
ter"adinya preeklampsia.
1

#.-.6. Peran Prostasiklin dan +romboksan
Pada PreeklampsiaEklampsia didapatkan kerusakan pada endotel 9askuler!
sehingga ter"adi penurunan produksi prostasiklin :P=I #; yang pada kehamilan
normal meningkat! akti9asi penggumpalan dan (ibrinolisis! yang kemudian akan
diganti trombin dan plasmin. +rombin akan mengkonsumsi antitrombin III!
sehingga ter"adi deposit (ibrin. Akti9asi trombosit menyebabkan pelepasan
tromboksan :+FA#; dan serotonin! sehingga ter"adi 9asospasme dan kerusakan
endotel.
A

#... PA+%=ENE*I* DAN PA+%0I*I%L%=I P>EE3LA,P*IA
Belum diketahui dengan pasti! se$ara umum pada Preeklampsia ter"adi perubahan dan
gangguan 9askuler dan hemostatis. *pero( :15<-; menyatakan bah&a dasar ter"adinya
Preeklampsia adalah iskemik uteroplasentar! sehingga ter"adi ketidakseimbangan antara
massa plasenta yang meningkat dengan aliran per(usi sirkulasi darah plasenta yang
berkurang.
5
Dis(ungsi plasenta "uga ditemukan pada preeklampsia! sehingga ter"adi
penurunan kadar 1 G#/ :%H;
#
dan Human Pla$ental Lagtogen :HPL;! akibatnya ter"adi
penurunan absorpsi kalsium dari saluran $erna. Untuk mempertahankan penyediaan
kalsium pada "anin! ter"adi perangsangan kelen"ar paratiroid yang mengekskresi paratiroid
hormon :P+H; disertai penurunan kadar kalsitonin yang mengakibatkan peningkatan
absorpsi kalsium tulang yang diba&a melalui sirkulasi ke dalam intra sel. Peningkatan
kadar kalsium intra sel mengakibatkan peningkatan kontraksi pembuluh darah! sehingga
ter"adi peningkatan tekanan darah.
5
+eori 9asospasme dan respons 9asopresor yang
meningkat menyatakan prostaglandin berperan sebagai mediator poten reakti9itas 9askuler.
Penurunan sintesis prostaglandin dan peningkatan peme$ahannya akan meningkatkan
kepekaan 9askuler terhadap Angiotensin II. Angiotensin II mempengaruhi langsung sel
endotel yang resistensinya terhadap e(ek 9asopresor berkurang! sehingga ter"adi
9asospasme. Penyempitan 9askuler menyebabkan hambatan aliran darah yang
menyebabkan hambatan aliran darah yang menyebabkan te"adinya hipertensi arterial yang
membahayakan pembuluh darah karena gangguan aliran darah 9asa9asorum! sehingga
8
ter"adi hipoksia dan kerusakan endotel pembuluh darah yang menyebabkan dilepasnya
Endothelin H 1 yang merupakan 9asokonstriktor kuat. *emua ini menyebabkan kebo$oran
antar sel endotel! sehingga unsurunsur pembentukan darah seperti thrombosit dan
(ibrinogen tertimbun pada lapisan subendotel yang menyebabkan gangguan ke berbagai
sistem organ.
5

Per(usi serebral tidak berubah! namun pada preeklampsia ter"adi spasme pembuluh
darah otak! penurunan per(usi dan suplai oksigen otak sampai #2?. *pasme menyebabkan
hipertensi serebral! (aktor penting ter"adinya perdarahan otak dan ke"ang 1 eklampsia.
.
+er"adi peningkatan akti(itas enBimenBim hati pada preeklampsia! yang berhubungan
dengan beratnya penyakit
.
. Pada preeklampsia! arus darah e(ekti( gin"al berkurang 7 #2?!
(iltrasi glomerulus berkurang 7 -2?. Pada kasus berat ter"adi oligouria! uremia! sampai
nekrosis tubular akut dan nekrosis korteks renalis. Ureumkreatinin meningkat "auh di atas
normal. Pada preekslampsia ter"adi "uga peningkatan pengeluaran protein :Esindroma
ne(rotik pada kehamilanE;.
Pada preekslampsia ter"adi perubahan arus darah di uterus! koriodesidua dan plasenta
adalah pato(isiologi yang terpenting pada preeklampsia! dan merupakan (aktor yang
menentukan hasil akhir kehamilan.Perubahan aliran darah uterus dan plasenta
menyebabkan ter"adi iskemia uteroplasenter! menyebabkan ketidakseimbangan antara
massa plasenta yang meningkat dengan aliran per(usi darah sirkulasi yang berkurang.
*elain itu hipoper(usi uterus men"adi rangsangan produksi renin di uteroplasenta! yang
mengakibatkan 9asokonstriksi 9askular daerah itu. >enin "uga meningkatkan kepekaan
9askular terhadap BatBat 9asokonstriktor lain :angiotensin! aldosteron; sehingga ter"adi
tonus pembuluh darah yang lebih tinggi. %leh karena gangguan sirkulasi uteroplasenter ini!
ter"adi penurunan suplai oksigen dan nutrisi ke "anin. Akibatnya ter"adigangguan
pertumbuhan "anin sampai hipoksia dan kematian "anin.
.
#./. =E@ALA 3LINI*
=e"ala preeklampsia adalah C
1. Hipertensi
#. Edema
-. Proteinuria
9
.. =e"ala sub"ekti( C sakit kepala! nyeri ulu hati! gangguan penglihatan.
#
Dikatakan preeklampsia berat bila di"umpai satu atau lebih tanda1ge"ala berikut C
1. +D I 162 1 112 mmHg
#. Proteinuria 4 / gr 1 #. "amatau kualitati( -7 1 .7
-. %liguria J /22 ml 1 #. "am
.. Peningkatan kadar enBim hati dan 1 atau ikterus
/. Nyeri kepala (rontal atau gangguan penglihatan
6. Nyeri epigastrium
<. Edema paru atau sianosis
A. Pertumbuhan "anin intra uterin yang terhambat :IU0=>;
5. HELLP *yndrom :H K Hemolysis! E K Ele9ated! L K Li9er enByme! LP K Lo&
Platelet )ounts;
12.3oma
#! 5
Diagnosis preeklampsia bisa ditegakkan "ika terdapat minimal ge"ala hipertensi dan
proteinuria.
.
#.6. PE,E>I3*AAN 0I*I3
a. +ekanan darah harus diukur dalam setiap AN)
b. +inggi (undus harus diukur dalam setiap AN) untuk mengetahui adanya retardasi
pertumbuhan intrauterin atau oligohidramnion
$. Edema pada muka yang memberat
d. Peningkatan berat badan lebih dari 2!/ kg per minggu atau peningkatan berat badan
se$ara tibatiba dalam 1# hari.
.

#.<. PE,E>I3*AAN PENUN@AN=
*aat ini belum ada pemeriksaan penyaring yang terper$aya dan e(ekti( untuk
preeklampsia. Dulu! kadar asam urat digunakan sebagai indikator preeklampsia! namun
ternyata tidak sensiti( dan spesi(ik sebagai alat diagnostik. Namun! peningkatan kadar
asam urat serum pada &anita yang menderita hipertensi kronik menandakan peningkatan
resiko ter"adinya preeklampsia superimpose.
10
Pemeriksaan laboratorium dasar harus dilakukan di a&al kehamilan pada &anita
dengan (aktor resiko menderita preeklampsia! yang terdiri dari pemeriksaan kadar enBim
hati! hitung trombosit! kadar kreatinin serum! dan protein total pada urin #. "am.
Pada &anita yang telah didiagnosis preeklampsia! harus dilakukan "uga
pemeriksaan kadar albumin serum! LDH! apus darah tepi! serta &aktu perdarahan dan
pembekuan. *emua pemeriksaan ini harus dilakukan sesering mungkin untuk memantau
progresi(itas penyakit.
.

#.A. 3%,PLI3A*I
1. *olusio plasentaC Biasa ter"adi pada ibu dengan hipertensi akut.
#. Hipo(ibrinogenemia
-. HemolisisC =e"ala kliniknya berupa ikterik. Diduga terkait nekrosis periportal
.. hati pada penderita preeklampsia.
/. Perdarahan otakC ,erupakan penyebab utama kematian maternal penderita
6. eklampsia
<. 3elainan mataC 3ehilangan penglihatan sementara dapat ter"adi. Perdarahan pada retina
dapat ditemukan dan merupakan tanda ga&at yang menun"ukkan adanya apopleksia
serebri.
A. Edema paru
5. Nekrosis hatiC +er"adi pada daerah periportal akibat 9asospasme arteriol umum.
Diketahui dengan pemeriksaan (ungsi hati! terutama dengan enBim.
12. *indrom HELLP :hemolisis! ele9ated li9er enBymes! dan lo& platelet;.
11. Prematuritas
1#. 3elainan gin"alC Berupa endoteliosis glomerulus yaitu pembengkakan sitoplasma sel
endotelial tubulus gin"al tanpa kelainan struktur lainnya. Bisa "uga ter"adi anuria atau
gagal gin"al.
1-. DI) :Disseminated Intra9as$ular )oagulation; dapat ter"adi bila telah men$apai tahap
eklampsia.
.
#.5. DIA=N%*I* BANDIN=
1; 3ehamilan dengan sindrom ne(rotik
11
#; 3ehamilan dengan payah "antung/
-; Hipertensi 3ronis
.; Penyakit =in"al
/; Edema 3ehamilan
6; Proteinuria 3ehamilan.
1
#.12. PENA+ALA3*ANAAN
+u"uan utama penanganan preeklampsia yaitu men$egah ter"adinya eklampsia!
melahirkan "anin hidup serta melahirkan "anin dengan trauma seke$ilke$ilnya.
-
Penanganan preeklampsia se$ara umum menurut C
.
1; Preeklampsia ringan
Penatalaksaan se$ara konser9ati( yaitu kehamilan tetap dipertahankan ditambah
dengan pemberian obatobatan.
#; Preeklampsia berat
Penatalaksanaan se$ara konser9ati(! bila gagal maka dilakukan terminasi
kehamilan. Persalinan harus segera diusahakan setelah keadaan pasien stabil.
Penundaan persalinan akan meningkatkan risiko pada ibu dan "anin.
Penanganan preeklampsia bertu"uan untuk menghindari kelan"utan men"adi
eklampsia dan pertolongan kebidanan dengan melahirkan "anin dalam keadaan
optimal dan bentuk pertolongan dengan trauma minimal. Pengobatan hanya
dilakukan se$ara simtomatis karena etiologi preeklampsia! dan (aktor(aktor apa
dalam kahamilan yang menyebabkannya!belum diketahui. +u"uan utama
penanganan ialah :1; men$egah ter"adinya preeklampsia berat dan eklampsia' :#;
melahirkan "anin hidup' :-; melahirkan "anin dengan trauma seke$ilke$ilnya. Pada
dasarnya penanganan preeklampsia terdiri atas pengobatan medik dan penanganan
obtetrik.
-; Pada preeklampsia ringan : tekanan darah 1.2152 mmHg samoai 1621122 mmHg ;
penanganan simtomatis dan berobat "alan masih mungkin ditangani di puskesmas
dan diba&ah penga&asan dokter! dengan tindakan yang diberikanC
12
1. ,engan"urkan ibu untuk istirahat :bila beker"a diharuskan $uti;! dan
men"elaskan kemungkinan adanya bahaya.
#. *edati9a ringan.
a. Phenobarbital - L -2 mg
b. Malium - L 12 mg
-. %bat penun"ang
a. Mitamin B kompleks
b. Mitamin ) atau 9itamin E
$. Nat besi
.. Non 0armakolog
a. =aram dalam makan dukurangi
b. Lebih banyak istirahat baring kearah punggung "anin
$. *egera datang memeriksakan diri! bila terdapat ge"ala sakit kepala! mata
kabur! edema mendadak atau berat badan naik! perna(asan semakin sesak!
nyeri epigastrium! kesadaran makin berkurang! gerak "anin melemah
berkurang! pengeluaran urin berkurang.
12
/. @ad&al pemeriksaan hamil diper$epat dan diperketat. Petun"uk untuk segera
memasukkan penderita ke rumah sakit atau meru"uk penderita perlu
memperhatikan hal berikutC
a; Bila tekanan darah 1.2152 mmHg atau lebih
b; Protein dalam urin 1 plus atau lebih
$; 3enaikan berat badan 111# kg atau lebih dalam seminggu
d; Edema bertambah dengan mendadak
e; +erdapat ge"ala dan keluhan subyekti(.
#.11. PEN)E=AHAN
1; ,eningkatkan "umlah balai pemeriksaan antenatal dan mengusahakan agar semua
&anita hamil memeriksakan diri se"ak hamil muda.
#; ,en$ari pada setiap pemeriksaan tandatanda preeklampsia dan mengobatinya
segera apabila ditemukan.
13
-; ,engakhiri kehamilan sedapatdapatnya pada kehamilan -< minggu ke atas apabila
setelah dira&at tandatanda preeklampsia tidak "uga dapat dihilangkan.
.

#.1#. P>%=N%*I*
3ematian ibu antara 5.A?#/./?! kematian bayi .#.#? .A.5?..
14
PENU+UP
Penyebab utama kematian ibu di Indonesia di samping perdarahan adalah preeklampsia
atau eklampsia dan penyebab kematian perinatal yang tinggi. Preeklampsi ialah penyakit dengan
tandatanda hipertensi! edema dan proteinuria yang timbul karena kehamilan! penyebabnya
belum diketahui. Pada kondisi berat preeklamsia dapat men"adi eklampsia dengan penambahan
ge"ala ke"angke"ang.
+eori yang de&asa ini banyak dikemukakan sebagai sebab preeklampsia adalah iskemia
plasenta sehingga ter"adi ketidakseimbangan antara massa plasenta yang meningkat dengan
aliran per(usi sirkulasi darah plasenta yang berkurang.. Akan tetapi dengan teori ini tidak dapat
diterangkan semua hal yang bertalian dengan penyakit itu. >upanya tidak hanya satu (aktor!
melainkan banyak (aktor yang menyebabkan ter"adinya pree$lampsia dan eklampsia : multiple
causation ;. 0aktor yang sering ditemukan sebagai (aktor risiko antara lain nulipara! kehamilan
ganda! usia kurang dari #2 tahun atau lebih dari -/ tahun! punya ri&ayat keturunan! dan obesitas.
0aktor imunologik "uga berpengaruh melalui pembentukan DBlo$king AntibodiesE terhadap
antigen plasenta tidak sempurna! sehingga timbul respons imun yang tidak menguntungkan
terhadap Histikompatibilitas Plasenta pada kehamilan pertama. Namun diantara (aktor (aktor
yang ditemukan sering kali sukar ditentukan mana yang men"adi sebab dan mana yang men"adi
akibat.
+u"uan utama penanganan preeklampsia yaitu men$egah ter"adinya eklampsia!
melahirkan "anin hidup serta melahirkan "anin dengan trauma seke$ilke$ilnya.

Penanganan
preeklampsia se$ara umum berdasarkan klasi(ikasi pree$lampsia.
15
DA0+A> PU*+A3A
1. 0airlie 0,! *ibai B,. Hypertencive Disorder in Pregnancy. DalamC >ee$e EA! Hobbins
@)! ,ahoney ,@! Petri$ >H :eds;. ,edi$ine o( (etus and mother. Philadelphia' @B.
Lippin$ott )ompany' #225.
#. Pra&irohard"o *ar&ono! Ed. 3edua. Ilmu Kebidanan. Oayasan Bina Pustaka! @akarta
#226. hal. #-<.
-. 8iknyosastro Hani(a! Abdul Bari *ai(udin! +ri"atmi >o$himhadhi' Ilmu Kebidanan.
Ed.-! @akarta! #22<
.. Dudley L' ,aternal ,ortality a Asso$iated 8ith Hipertensi9e Disorders o( Pregnan$y in
A(ri$a! Asia! Latin Ameri$a and )arambean. Br %bstetri =ynae$ol. #22/'55C -.<//-
/. )ro&ther ) ' E$lampsi at Harare ,aternity Hospital' An Epidemiologi$al *tudy. *out
Art ,ed @ #211'6AC 5#<5#5
6. ,anuaba Ida Bagus =ede' Ilmu kebidanan, Penyakit kandungan & Keluarga berencana
untuk pendidikan bidan! EditorC *eria&an! Ed. I! @akarta! E=)!#22A
<. Derek Le&ellyn"ones! Dasar-dasar obstetric dan ginekologi! Alih bahasa'Hadyanto!
Ed.6 @akarta! #212
A. Auman =,! Baird ,,. Screening for high risk pregnancy. DalamC 3nuppel >A!
Drukker @E! eds. High risk pregnan$y. LondonC 8B *aunders )a! #226' -#1
5. BenBion +aber! ,D. 3apita selekta. Kedaruratan bstetri & !inecologi' Alih bahasa'
+eddy *upriyadi' @ohanes =una&an' Editor ,el(ia&ati *! Ed #! @akarta! E=).#22A
12. @e((ery P.Phelan! Da9id B. )otton! =ary D.M. Hankins! *te9en L. )lark! "ritical "are
obstetrics! Ed #! Boston! Bla$k&ell *$ienti(i$ Publi$ation! #225.
16

You might also like