You are on page 1of 38

GANGGUAN DEPRESI

1. Pendahuluan
Gangguan depresi, dalam buku Synopsis of Psychiatry dibawah naungan
gangguan mood. Sebelum membahas lebih lanjut tentang gangguan depresi, lebih
dahulu dipahami apa yang dimaksud dengan emosi dan mood dan mengapa kedua
tanda (sign) tersebut harus dipahami. Dalam pembahasan emosi tercakup antara
lain afek, mood, emosi yang lain, dan gangguan psikologi yang berhubungan
dengan mood. leh karena bagian ini membahas gangguan depresi, maka
pembahasan dibatasi pada emosi dan mood.
!mosi merupakan kompleksitas perasaan yang meliputi psikis, somatic
dan perilaku yang berhubungan dengan afek dan mood. "ungkin lebih tepat
untuk menggunakan kata emosi untuk perasaan yang dihayati secara sadar,
sedangkan kata afek ditunjukkan kepada dorongan#dorongan yang lebih
mendalam yang mendasari kehidupan persaan yang sadar maupun nirsadar.
"ood merupakan subjekti$itas peresapan emosi yang dialami dan dapat
diutarakan oleh pasien dan terpantau oleh orang lain, termasuk sebagai contoh
adalah depresi, elasi dan marah. %epustakaan lain, mengemukakan mood,
merupakan perasaan atau nada perasaan hati seseorang, khususnya yang dihayati
secara batiniah.
Pasien dalam keadaan mood terdepresi memperlihatkan kehilangan energy
dan minat, merasa bersalah, sulit berkosentrasi, hilangnya nafsu makan, berfikir
mati atau bunuh diri. &anda dan gejala lain termasuk perubahan dalam tingkat
akti$itas, kemampuan kognitif, bicara dan tidur. Gangguan ini hampir selalu
menghasilkan hendaya interpersonal, social dan fungsi pekerjaan. Pasien yang
hanya mengalami episode depresi berat dikatakan mengalami gangguan depresi
berat atau depresi unipolar.
'
2. Definisi
!dward (ibring menyatakan bahwa Depresi adalah suatu fenomena yang
terjadi ketika seseorang menyadari terdapat perbedaan antara ideal yang tinggi
dengan ketidakmampuan untuk mewujudkan cita#cita tersebut ()%*+, ,-'-).
Gangguan Depresi juga dikenal sebagai depresi unipolar. Gangguan ini
terjadi tanpa riwayat episode manik, campuran atau hipomanik. !pisode depresi
harus ada setidaknya , minggu dan seseorang yang di diagnosis memiliki episode
depresi terutama juga harus memiliki setidaknya empat gejala dari daftar yang
mencakup perubahan berat badan dan nafsu makan, perubahan tidur dan akti$itas,
tidak ada energi, rasa bersalah, masalah dalam berpikir dan membuat keputusan,
serta pikiran berulang mengenai kematidan dan bunuh diri.
'
Gangguan ini mungkin hanya episode tunggal atau terjadi berulang.
Dibedakan selain keparahan gejalanya juga tingkat kesembuhan dan lama
kesembuhan. .arak antara , episode paling sedikit , bulan tanpa ada gejala depresi
yang berarti. Dapat menjadi episode kronik bila memenuhi kriteria lengkap untuk
minimum , tahun. (iasanya lebih sering relaps dan rekuren sehingga memerlukan
terapi rumatan.
,

3. Epidemiologi
(anyak studi epidemiologi mendapatkan pre$alensi depresi unipolar
ber$ariasi antara ,-#/-0. Pre$alensi sepanjang hidup dari kormobiditas depresi
dan siklomatia berkisar antara ',1#,,10 pada populasi umum dewasa. *mur onset
untuk depresi berkisar antara ,2,/ tahun (dari study Epidemiologic Catchment
Area/!34) ,5,, tahun (dari 6etherlands "ental 7ealthy Sur$ey and +ncidence
Study86!"!S+S) hingga pertengahan umur 9-#an (dari Studi +nternational
3onsortium of Psychiatric !pidemilogy).
a. Pre$alensi menurut jenis kelamin sangat konsisten pada berbagi studi yaitu
wanita dua kali diabanding pria.
,
Gangguan depresif adalah gangguan yang
la:im ditemukan dengan pre$alensi seumur hidup sekitar '10, pada
perempuan mungkin ,10. +nsiden gangguan depresi'-0 pada pasien yang
berobat di fasilitas kesehatan primer dan '10 di tempat rawat inap.
,
*sia
,
rata#rata gangguan depresif sekitar /- tahun, dengan 1-0 pasien memiliki
usia antara ,-#1- tahun. Gangguan depresif dapat juga dimulai pada masa
kanak#kanak atau usia tua. Data epidemiologis terkini mengesankan bahwa
insiden gangguan depresif "ayor mungkin meningkat di antara orang berusia
di bawah ,- tahun. 7al ini mungkin berkaitan dengan meningkatnya
penggunaan alkohol serta penyalahgunaan obat pada kelompok usia ini.
9
b. Studi epidemiologi diantara orang yang menikah dan tidak menikah
menunjukkan bahwa angka depresi lebih tinggi diantara mereka yang tidak
pernah menikah atau sebelumnya pernah menikah dibandingkan dengan yang
masih mempunyai pasangan nikah.
,
c. %orelasi antara perpisahan atau perceraian dengan depresi lebih tinggi pada
pria daripada wanita. Dikatakan bahwa yang tidak pernah menikah beresiko
untuk mengalami depresi pada usia lanjut, sementara orang pernah menikah
bersiko untuk mengalami depresi sepanjang hidup.
,
d. %orelasi antara status sosial ekonomi dengan depresi didapatkan angka yang
konsisten untuk peningkatan angka depresi pada status sosial ekonomi yang
rendah.
,
e. Studi korelasi antara penduduk rural dan urban dengan depresi mayor
mendapatkan hasil ber$ariasi, namun data terbanyak menunjukkan bahwa
angka depresi lebih sedikit di daerah rural dibanding urban dengan alasan
yang belum jelas, tetapi diduga karena angka kriminalitas dan stress
kehidupan yang lebih banyak. %ormobiditas psikiatri didapatkan pada 9 dari /
indi$idu dewasa dengan depresi mayor dalam perjalanan hidup.
,
f. !pisode depresi juga lebih sering ditemukan pada perempuan kelas pekerja
daripada perempuan dari golongan menengah. Gangguan ini juga sering
terjadi pada perempuan yang ; "empunyai tiga atau lebiah anak berusia
kurang dari '/ tahun yang perlu dijaga, tidak bekerja diluar rumah, tidak
memiliki teman untuk membicarakan, misalnya kurang keintiman, kehilangan
ibu sebelum usia '' tahun, karena kematian atau berpisah.
/
9
4. Etiologi
a. a!to" #"gano$iologi
Dilaporkan terdapat kelainan di metabolit amin biogenik#seperti asam 1#
hydro<yndoleacetic (1#7+44), asam homo$anilic (7=4), dan 9#metho<y#/#
hydro<yphenyl#glycol ("7PG)#di dalam darah, urin dan cairan cerebrospinal
(3S)) pasien dengan gangguan mood. Paling konsisten adalah hipotesis gangguan
mood berhubunga dengan disregulasi heterogen pada amin biogenik.
1
Amin Biogenik.
6orepinephrine dan serotinin adalah dua neurotransmitters yang paling
terlbat dalam patofisiologi dalam gangguan mood.
Norepinephrine.
Penurunan regulasi reseptor beta adrenegik dan respon klinik anti depresan
mungkin merupakan peran langsung sistem noradrenegik dalam depresi.bukti lain
yang juga melibatkan reseptor beta , presinaptik pada depresi, telah mengaktifkan
resepto yang mengakibatkan pengurangan jumlah pelepasan norepinephrine.
>eseptor beta , presinaptik juga terletak pada neuron serotonergik dan mengatur
jumlah pelepasan serotoni.
Dopamin.
4ktifitan dopamin mungkin berkurang pada depresi. Penemuan subtipe
baru reseptor dopamin dan meningkatnya pengertian fungsi rgulasi presinaptik
dan pasca sinaptik dopamin memperkaya hubungan antara dopamin dan gangguan
mood. Dua teori terbaru tentang dopamin dan depresi ialah jalur dopamin
mesolibik mungkin mengalami disfungsi pada depresi dan reseptor dopamin D'
mungkin hipoaktif pada depresi.
% Serotinin.
4ktifitas serotinin berkurang pada depresi,serotinin bertanggung jawab
untuk kontrol reglasi afek, agresi, tidur dan nafsu makan. Pada beberapa
penelitian ditemukan jumlah Serotinin yang berkurang di celah sinap dikatakan
bertanggung jawab untuk terjadinya depresi.
/
$. a!to" Geneti!
Genetik merupakan faktor penting dalam perkembangan gangguan
mood,tetapi jalur penurunan sangat kompleks. &idak hanya sulit untuk
mengabaikan efek psikososial, tetapi juga, faktor nongenetik kemungkinan juga
berperan sebagai penyebab berkembangnya gangguan mood setidak#tidaknya
pada beberapa orang.
1
Penelitian dalam keluarga.
Generasi pertama, lebih sering , sampai '- kali mengalami depresi berat.
Penelitian yang berkaitan dengan adopsi.
Dua dari 9 studi menemukan gangguan depresi berat diturunkan secara
genetik. Studi menunjukkan, anak biologis dari orang tua yang terkena gangguan
mood beresiko untuk mengalami gangguan mood walaupun anak tersebut
dibesarkan oleh keluarga angkat.
Penelitian yang berhubungan dengan anak kembar.
%embar mono:igot sebesar 1- persen dan kembar dan kembar di:igot
sebesar '-#,1 persen. Pada anak kembar di:igotik Gangguan Depresi (erat
terdapat sebanyak '9#,?0, sedangkan pada yang kembar mono:igotik 19#@50.
&. a!to" Psi!ososial
Peristiwa dan stress lingkungan.
Peristiwa kehidupan dengan stressfull sering mendahului episode pertama,
dibandingkan dengan episode berikutnya. 4da teori yang mengemukakan adanya
stress sebelum episode pertama menyebabkan perubahan biologi otak yang
bertahan lama. Perubahan ini menyebabkan perubahan berbagai berbagai
neurotransmiter dan sistem sinyal intraneuron. &ermasuk hilangnya beberapa
neuron dan penurunan kontak sinap. Dampaknya, seorang indi$idu berisiko tinggi
mengalami episode berulang gangguan mood, sekalipun tanpa stresor dari luar.
Data paling mendukung berhubungan dengan peristiwa kehidupan yang
paling sering berhubungan dengan depresi adalah kehilangan orangtua sebelum
berusia '' tahun. Stresor lingkungan paling paling sering berhubungan dengan
kejadian episode depresi adalah kehilangan pasangan. )aktor resiko lain adalah
1
kehilangan pekerjaan dimana orang yang keluar dari pekerjaannya berisiko tiga
kali lebih besar untuk timbulnya gejala dibandingkan yang bekerja. %ehilangan
objek cinta pada masa perkembangan walaupun tidak secara langsung
menimbulkan gangguan depresi, namun berpengaruh pada ekspresi dari penyakit,
misalnya onset timbulnya gangguan, episode yang lebih parah, adanya gangguan
kepribadian dan keinginan untuk bunuh diri.
)aktor kepribadian.
Semua orang, apapun pola kepribadiannya, dapat mengalami depresi
sesuai dengan situasinya. rang dengan gangguan kepribadian obsesi#kompulsi,
histrionik dan ambang, berisiko tinggi utuk mengalami depresi dibandingkan
dengan gangguan kepribadian paranoid atau antisosial. Pasien dengan gangguan
distimik dan siklotimik berisiko menjadi gangguan depres berat.
Peristiwa stressful merupakan prediktor terkuat untuk kejadian episode
depresi. >iset menunjukkan bahwa pasien yang mengalami stresor akibat tidak
adanya kepercayaan diri lebih sering mengalami depresi.
)aktro psikodinamik pada depresi.
Pemahaman psikodinamik depresi yang ditemukan oleh Sigmon )reud
yang dilanjutkan dengan %arl 4braham dikenal sebagai pandangan kalsik dari
depresi. &eori tersebut termasuk empat hal utama ;
'. gangguan hubungan ibu dan anak pada fase oral ('-#'? bulan) menjadi
faktor predisposisi untuk rentan terhadap episode depresi berulang.
,. Depresi dapat dihubungkan dengan kenyataan atau bayangan kehilangan
objek.
9. +nrojeksi merupakan terbangkitnya mekanisme pertahanan untuk
mengatasi penderitaan yang berkaitan dengan kehilangan objek.
/. 4kibat kehilangan objek cinta, diperlihatkan dalam bentuk campuran
antara benci dan cinta, perasaan marah yang diarahkan kepada diri sendiri.
@
'. Pe"(alanan Pen)a!it
Gangguan depresi berat
perjalanan dan awitan. Sebelum episode pertama teridentifikasi, sekitar
1-0 gangguan depresi berat memperlihatkan gejala depresi yang bermakna.
Gejala depresi yang teridentifikasi secara dini dan dapat teratasi lebih awal dapat
mencegah berkembangnya gejala#gejala tersebut menjadi episode depresi penuh.
Pada pasien dengan gangguan depresi berat, walaupun gejala mungkin ada,
umumnya belum menunjukkan suatu premorbid gangguan kepribadian. Sekitar
1-0 pasien dengan episode depresi pertama terjadi sebelum usia /- tahun.
4witan yang terjadi setelah usia /- tahun biasanya dihubungkan dengan tidak
adanya riwayat gangguan mood dalam keluarga, gangguan kepribadian anti sosial
dan penyalah gunaan alcohol.
1
Durasi
!pisode depresi yang tidak ditangani akan berlangsung @#'9 bulan.
%ebanyakan penanganan episode depresi sekitar 9 bulan. 6amun untuk prosedur
baku penatalaksanaan gangguan depresi maka penatalaksanaan setidaknya
dilakukan selama @ bulan agar tidak mudah kambuh. Penghentian anti depresan
sebelum 9 bulan hampir selalu mengakibatkan kambuhnya gejala. 4pabila
gangguan menjadi progresif maka episode akan cnederung lebih sering dan
berlansung lebih lama.
1
*. +anda dan Ge(ala Dep"esi
a. +anda % +anda
&anda gangguan depresif yang melanda jutaan orang di +ndonesia setiap
tahun, seringkali tidak dikenali. (eberapa orang merasakan perasaan sedih dan
murung dalam jangka waktu cukup lama dengan latar belakang yang berbeda#
beda. =ariasi tanda sangat luas dari satu orang ke orang lain, dari satu waktu ke
waktu pada diri seseorang.
@
&anda gangguan depresif itu adalah ;
2
1. Pola tidur yang abnormal atau sering terbangun termasuk diselingi
kegelisahan dan
2. mimpi buruk
3. Sulit konsentrasi pada setiap kegiatan sehari#hari
4. Selalu kuatir, mudah tersinggung dan cemas
'. 4kti$itas yang tadinya disenangi menjadi makin lama makin dihentikan
*. (angun tidur pagi rasanya malas
Gangguan depresif menyebabkan seluruh tubuh sakit, juga perasaan dan
pikiran. Gangguan depresif mempengaruhi nafsu makan dan pola tidur, cara
seseorang merasakan dirinya, berpikir tentang dirinya dan berpikir tentang dunia
sekitarnya. %eadaan depresi bukanlah suatu kesedihan yang dapat dengan mudah
berakhir, bukan tanda kelemahan dan ketidakberdayaan, bukan pula kemalasan.
"ereka yang mengalami gangguan depresif tidak akan tertolong hanya dengan
membuat mereka bergembira dengan penghiburan. &anpa terapi tanda dan gejala
tak akan membaik selama berminggu#minggu, berbulan#bulan bahkan bertahun#
tahun.
@
$. Ge(ala Dep"esi
Depresi adalah salah satu bentuk gangguan kejiwaan pada alam perasaan
(effecti$e8mood disorder) yang ditandai dengan kemurungan, kelesuan,
ketidakgairahan hidup, perasaan tidak berguna, putus asa dan lain sebagainya.
Gejala depresi sebagai berikut
2
;
'. 4fek disforik, yaitu persaan murung, sedih, gairah hidup menurun, tidak
semangat, merasa tidak berdaya
,. Perasaan bersalah, berdosa, penyesalan
9. 6afsu makan menurun
/. (erat badan menurun
1. %onsentrasi dan daya ingat menurun
@. Gangguan tidur; insomnia (sukar8tidak dapat tidur) atau sebaliknya
hioersomnia (terlalu banyak tidur) gangguan ini sering kali disertai dengan
mimpi#mimpi yang tidak menyenangkan, misalnya mimpi orang yang
telah meninggal
?
2. 4gitasi atau retardai psikomotor (gaduh gelisah atau lemah tak berdaya
?. 7ilangnya rasa senang, semangat dan minat, tidak suka lagi melakukan
hobi, kreati$itas menurun, produkti$itas juga menurun
5. Gangguan seksual (libido menurun)
,. -"ite"ia Diagnosis
a. -"ite"ia diagnosis $e"dasa"!an PPDG. III
'/
kriteria depresi dapat ditegakkan berdasarkan;
'. )9, !pisode Depresif
Gejala utama (pada derajat ringan, sedang, dan berat);
4fek depresif
%ehilangan minat dan kegembiraan, dan
(erkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah (rasa
lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya akti$itas.
Gejala lainnya;
%onsentrasi dan perhatian berkurangA
7arga diri dan kepercayaan diri berkurangA
Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak bergunaA
Pandangan masa depan yang suram dan pesimistisA
Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diriA
&idur tergangguA
6afsu makan berkurang.
*ntuk episode depresif dari ketiga tingkat keparahan tersebut diperlukan masa
sekurang#kurangnya , minggu untuk penegakkan diagnosis, akan tetapi
5
periode lebih pendek dapat dibenarkan jika gejala luar biasa beratnya dan
berlangsung cepat.
%ategori diagnosis episode depresif ringan ()9,.-), sedang ()9,.') dan berat
()9,.,) hanya digunakan untuk episode depresi tunggal (yang pertama).
!pisode depresif berikutnya harus diklasifikasikan di bawah salah satu
diagnosis gangguan depresif berulang ()99.#)
a. )9,.- !pisode Depresif >ingan
Pedoman Diagnostik
Sekurang#kurangnya harus ada , dari 9 gejala utama depresi seperti tersebut di
atasA
Ditambah sekurang#kurangnya , dari gejala lainnya; (a) sampai dengan (g)
&idak boleh ada gejala yang berat diantaranya
Bamanya seluruh episode berlangsung sekurang#kurangnya sekitar , minggu
7anya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan sosial yang biasanya
dilakukan.
%arakter kelima; )9,.-- C &anpa gejala somatik
)9,.-' C Dengan gejala somatik
b. )9,.' !pisode Depresif Sedang
Pedoman Diagnostik
Sekurang#kurangnya harus ada , dari 9 gejala utama depresi seperti pada
episode depresi ringan ()9-.-)
Ditambah sekurang#kurangnya 9 (dan sebaiknya /) dari gejala lainnyaA
Bamanya seluruh episode berlangsung minimum sekitar , minggu
'-
"enghadapi kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan dan
urusan rumah tangga.
%arakter kelima; )9,.'- C &anpa gejala somatik
)9,.'' C Dengan gejala somatik
c. )9,., !pisode Depresif (erat tanpa Gejala Psikotik
Pedoman Diagnostik
Semua gejala utama depresi harus ada
Ditambah sekurang#kurangnya / dari gejala lainnya, dan beberapa diantaranya
harus berintensitas berat
(ila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardasi psikomotor) yang
mencolok, maka pasien mungkin tidak mau atau tidak mampu untuk
melaporkan banyak gejalanya secara rinci.
Dalam hal demikian, penilaian secara menyeluruh terhadap episode depresi
berat masih dapat dibenarkan.
!pisode depresi biasanya harus berlangsung sekurang#kurangnya , minggu,
akan tetapi jika gejala amat berat dan beronset sangat cepat, maka masih
dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam kurun waktu kurang dari ,
minggu.
Sangat tidak mungkin pasien akan mampu meneruskan kegiatan sosial,
pekerjaan dan urusan rumah tangga kecuali pada taraf yang sangat terbatas.
d. )9,.9 !pisode Depresif (erat dengan Gejala Psikotik
Pedoman Diagnostik
!pisode depresif berat yang memenuhi kriteria menurut )9,., tersebut di atasA
Disertai waham, halusinasi atau stupor depresif. Daham biasanya melibatkan
ide tentang dosa, kemiskinan atau malapetaka yang mengancam, dan pasien
''
merasa bertanggung jawab atas hal itu. 7alusinasi auditori atau olfaktori
biasanya berupa suara yang menghina atau menuduh, atau bau kotoran atau
daging membusuk. >etardasi psikomotor yang berat dapat menuju pada
stupor.
.ika diperlukan, waham atau halusinasi dapat ditentukan sebagai serasi atau
tidak serasi dengan afek (mood#congruent).
e. )9,.? !pisode Depresif Bainnya
f. )9,.5 !pisode Depresif E&&
,. )99 Gangguan Depresif (erulang
Pedoman Diagnostik
Gangguan ini tersirat dengan episode berulang dari;
!pisode depresi ringan ()9,.-)
!pisode depresi sedang ()9,.')
!pisode depresi berat ()9,., dan )9,.9)
!pisode masing#masing rata#rata lamanya sekitar @ bulan, akan tetapi
frekuensinya lebih jarang dibandingkan dengan gangguan bipolar.
&anpa riwayat adanya episode tersendiri dari peninggian afek dan
hiperakti$itas yang memenuhi kriteria mania ()9-.' dan )9-.,).
6amun kategori ini tetap harus digunakan jika ternyata ada episode singkat
dari peninggian afek dan hiperakti$itas ringan yang memenuhi kriteria
hipomania ()9-.-) segera sesudah episode depresif (kadang#kadang
tampaknya dicetuskan oleh tindakan pengobatan depresi).
Pemulihan keadaan biasanya sempurna diantara episode, namun sebagian
kecil pasien mungkin mendapat depresi yang akhirnya menetap, terutama pada
usia lanjut (untuk keadaan ini, kategori ini harus tetap digunakan).
',
!pisode masing#masing, dalam berbagai tingkat keparahan, seringkali
dicetuskan oleh peristiwa kehidupan yang penuh stres atau trauma mental lain
(adanya stres atau tidak esensial untuk penegakkan diagnosis).
Diagnosis (anding; !pisode depresif singkat berulang ()9?.')
a. )99.- Gangguan Depresif (erulang, !pisode %ini >ingan
Pedoman Diagnostik
%riteria untuk gangguan depresif berulang ()99.#) harus dipenuhi, dan episode
sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif ringan ()9,.-)A dan
Sekurang#kurangnya dua episode telah berlangsung masing#masing selama
minimal , minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif
yang bermakna.
%arakter kelima ; )99.-- C &anpa gejala somatik
)99.-' C Dengan gejala somatik
b. )99.' Gangguan Depresif (erulang, !pisode %ini Sedang
Pedoman Diagnostik
%riteria untuk gangguan depresif berulang ()99.#) harus dipenuhi, dan episode
sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif sedang ()9,.')A dan
Sekurang#kurangnya dua episode telah berlangsung masing#masing selama
minimal , minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif
yang bermakna.
%arakter kelima ; )99.'- C &anpa gejala somatik
)99.'' C Dengan gejala somatik
c. )99., Gangguan Depresif (erulang, !pisode %ini (erat tanpa Gejala Psikotik
Pedoman Diagnostik
'9
%riteria untuk gangguan depresif berulang ()99.#) harus dipenuhi, dan episode
sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat tanpa gejala
psikotik ()9,.,)A dan
Sekurang#kurangnya dua episode telah berlangsung masing#masing selama
minimal , minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif
yang bermakna.
d. )99.9 Gangguan Depresif (erulang, !pisode %ini (erat dengan Gejala
Psikotik
Pedoman Diagnostik
%riteria untuk gangguan depresif berulang ()99.#) harus dipenuhi, dan episode
sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresif berat dengan gejala
psikotik ()9,.,)A dan
Sekurang#kurangnya dua episode telah berlangsung masing#masing selama
minimal , minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif
yang bermakna.
e. )99./ Gangguan Depresif (erulang, %ini dalam >emisi
Pedoman Diagnostik
%riteria untuk gangguan depresif berulang ()99.#) harus pernah dipenuhi di
masa lampau, tetapi keadaan sekarang seharusnya tidak memenuhi kriteria
untuk episode depresif dengan derajat keparahan apa pun atau gangguan lain
apa pun dalam )9-#)95A dan
Sekurang#kurangnya dua episode telah berlangsung masing#masing selama
minimal , minggu dengan sela waktu beberapa bulan tanpa gangguan afektif
yang bermakna.
f. )99.? Gangguan Depresif (erulang Bainnya
g. )99.5 Gangguan Depresif (erulang E&&
'/
(erdasarkan DS" += episode depresif berat dapat didiagnosa dengan;
4. Sedikitnya 1 dari gejala di bawah ini telah ditemukan dalam jangka waktu ,
minggu yang sama dan merupakan suatu perubahan pola fungsi dari
sebelumnyaA sedikitnya satu gejala ialah salah satu dari (') atau (,).
(') 4fek yang sedih (atau dapat juga afek yang iritable pada kanak#kanak dan
remaja) hampir seluruh hari, hampir setiap hari (sebagaimana ditunjukkan
dengan ungkapan pribadi pasien atau obser$asi oleh orang lain.
(,) "inat dan rasa senang yang amat menurun dalam semua atau hampir semua
kegiatan sehari#hari, hampir setiap hari (ditunjukkan baik olrh ungkapan
pribadi pasien atau pengamatan dari orang lain adanya apati hampir seluruh
waktu)
(9) (erkurang atau bertambahnya berat tubuh tanpa diet (contoh lebih dari 10
berat tubuh dalam sebulan), atau berkurang atau bertambahnya nafsu makan
hampir setiap hari (pada kanak#kanak, pertimbangkan juga kegagalan untuk
mendapatkan tambahan berat tubuh)
(/) +nsomnia atau hipersomnia hampir setiap hari
(1) 4gitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari (dapat diamati oleh orang
lain, tidak hanya perasaan subjektif tentang keresahan atau terasa terhambat)
(@) Belah atau hilang tenaga hampir setiap hari
(2) >asa tidak berguna atau rasa dosa yang berlebihan atau tidak sesuai (yang
mencapai taraf waham) hampir setiap hari (tidak hanya menyalahkan diri
sendiri atau rasa dosa karena sakitnya)
(?) &urunnya kemampuan berpikir atau konsentrasi atau ragu hampir setiap hari
(baik atas pertimbangan subjektif atau hasil pengamatan orang lain)
'1
(5) (uah pikiran tentang kematian yang menetap dan berulang (tidak hanya takut
mati), gagasan ingin bunuh diri atau adanya suatu rencana spesifik untuk
bunuh diri.
(. &idak dapat dipastikan bahwa suatu faktor organik yang menyebabkan atau
yang mempertahankan gangguan itu.
Gangguan itu bukan merupakan suatu reaksi normal terhadap kematian
seseorang yang dicintainya (reaksi berkabung tanpa komplikasi).
3. Selama gangguannya ada tidak pernah terdapat waham atau halusinasi selama
, minggu tanpa gejala afektif yang menonjol (yaitu; sebelum timbulnya gejala
afektif atau setelah ada remisi).
D. &idak bertumpang tindih dengan ski:ofrenia, gangguan ski:ofreniform,
gangguan waham, atau gangguan psikotik yang tak ditentukan.
$. -"ite"ia diagnosisDep"esi menu"ut DS/%I0%+R
%riteria DS "# += #&> untuk episode m a yor dep res if
4. Bima (atau lebih) dari gejala berikut telah ada selama duaminggu dan
menggambarkan perubahan dari fungsi dari yang sebelumnya, setidaknya
salah satu gejala dari (') depresi suasana hati atau (,) kehilangan minat
atau kesenangan.
'. Depresi hampir sepanjang hari dan hampir setiap hari, seperti dilihat
pada laporan subjektif (misalnya,merasa sedih atau kosong) atau
obser$asi yang dibuat oleh orang lain (misalnya, tampak berurai air
mata).
,. "inat atau kesenangan dalam semua hal sangat berkurang pada kegiatan
hampir sepanjang hari, hampir setiap hari (seperti dilihat pada laporan
subjektif atau obser$asi oleh orang lain)
9. Penurunan berat badan yang signifikan atau peningkatan berat badan
(misalnya, perubahan lebih dari10 dari berat badan dalam sebulan), atau
penurunan atau peningkatan nafsu makan hampir setiap hari.
'@
/. +nsomnia atau hipersomnia hampir setiap hari.
1. 4gitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari (diamati oleh orang
lain, bukan hanya perasaan subjektif kegelisahan atau menjadi
melambat)
@. %elelahan atau kehilangan energi hampir setiap hari
2. Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan atau
tidak tepat (yang mungkin khayalan) hampir setiap hari (bukanhanya
menyalahkan diri sendiri atau merasa bersalah sehingga menjadi sakit)
?. %emampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi menurun, atau ragu#
ragu, hampir setiap hari (dari subjektif atau dari yang diamati oleh
oranglain)
5. "emikirkan tentang kematian secara berulang#ulang (tidak hanya takut
mati), ide bunuh diri berulang tanpa rencana spesifik, atau usaha bunuh
diri atau rencana spesifik untuk melakukan bunuh diri
(. Gejala#gejala yang tidak memenuhi kriteria untuk !pisode3ampuran.
3. Gejala#gejala klinis yang signifikan menyebabkan stres atau tekanan sosial,
pekerjaan, atau fungsi bidang#bidang penting lainnya.
D. Gejala yang tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu :at
(misalnya, penyalah gunaan obat, obat) atau kondisi medis umum
(misalnya,hipotiroidisme).
!. Gejala lain yang terdapat pada rasa kehilangan, yaitu, setelah kehilangan
orang yang dicintai,yang gejalanya menetap selama lebih dari dua bulan
atau ditandai oleh gangguan fungsional, perasaan tidak berharga, ide untuk
bunuh diri, gejala psikotik, atau keterbelakangan psikomotorik.
-"ite"ia DS/%I0%+R untu! episode mino" dep"esif
4. Gangguan suasana hati, seperti berikut;
'. Setidaknya dua (tapi tidak lebih dari lima) dari gejala berlangsung
selama dua minggu dan menggambarakan perubahan fungsi dari yang
sebelumnya, paling sedikit satu dari gejala yang ada ;
'2
Depresi hampir sepanjang hari dan hampir setiap hari, seperti
dilihat pada laporan subjektif (misalnya, merasa sedih atau kosong) atau
obser$asi yang dibuat oleh orang lain (misalnya, tampak berurai air
mata). 1atatan2 Pada anak# anak dan remaja, dapat mudah tersinggung.
"inat atau kesenangan dalam semua hal sangat berkurang pada kegiatan
hampir sepanjang hari, hampir setiap hari (seperti dilihat pada laporan
subjektif atau obser$asi oleh orang lain)
Penurunan berat badan yang signifikan atau peningkatan berat badan
(misalnya, perubahan lebih dari 10 dari berat badan dalam sebulan), atau
penurunan atau peningkatan nafsu makan hampir setiap hari. 1atatan2
Pada anak#anak, pertimbangkan kegagalan untuk meningkatkan berat
badan.
+nsomnia atau hipersomnia hampir setiap hari
4gitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari (diamati oleh
orang lain, bukan hanya perasaan subjektif kegelisahan atau menjadi
melambat)
%elelahan atau kehilangan energi hampir setiap hari
Perasaan tidak berharga atau perasaan bersalah yang berlebihan atau
tidak tepat (yang mungkin khayalan) hampir setiap hari (bukan hanya
menyalahkan diri sendiri atau merasa bersalah sehingga menjadi sakit)
%emampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi menurun, atau
ragu#ragu, hampir setiap hari (dari subjektif atau dari yang diamati oleh
orang lain)
"emikirkan tentang kematian secara berulang#ulang (tidak hanya takut
mati), ide bunuh diri berulang tanpa rencana spesifik, atau usaha
bunuh diri atau rencana spesifik untuk melakukan bunuh diri.
,. Gejala#gejala klinis yang signifikan menyebabkan stres atau tekanan
sosial, pekerjaan, atau fungsi bidang#bidang penting lainnya.
9. Gejala yang tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari suatu :at
(misalnya, penyalahgunaan obat, obat) atau kondisi medis umum (misalnya,
'?
hipotiroidisme).
/. Gejala lain yang terdapat pada rasa kehilangan (misalnya, reaksi normal
karena kehilangan orang yang dicintai
(. &idak pernah terjadi episode mayor depresif, dan criteria tidak
termasuk dalam dystimic disorder
3. &idak pernah terjadi epidode manic, episode campuran, atau episode
hypomanic, dan kriteria tidak termasuk dalam cyclothymic disorder.
1atatan2 pengecualian tidak berlaku jika episode seperti, manic, campuran,
atau hypomanic karena :at atau pengobatan
D. Gangguan suasana hati tidak terjadi hanya selama schizophrenia,
schizophreniform disorder, schizoaffectie disorder, delusional disorder, atau
psychotic disorder atau yang lain yang tidak spesifik.
3. S!ala Penilaian #$(e!tif Untu! Dep"esi
Skala penilaian objektif depresi dapat berguna dalam praktik klinis untuk
pencatatan keadaan klinis pasien depresi.
4ung. Skala penilaian depresi Fung adalah skala pelaporan ,- hal. 6ilai
normal adalah 9/ ke bawahA keadaan depresi adalah 1- ke atas. 6ilai ini
memberikan indeks keseluruhan intensitas gejala pasien depresif, termasuk
ekspresi afektif depresi.
?
Ras!in. Skala penilaian depresi >askin adalah skala penilaian klinis yang
mengukur keparahan depresi pada pasien, seperti yang dilaporkan pasien dan
diamati pemeriksa, dengan skala 1 poin yang mencakup tiga dimensi, laporan
$erbal, perilaku yang terlihat, dan gejala yang menyertai. Skala ini memiliki
kisaran 9 hingga '9A nilai normal adalah 9 dan nilai depresi adalah 2 ke atas.
?
5amilton. Skala penilaian depresi 7amilton (74"#D) merupakan skala
depresi yang digunakan secara luas dengan ,/ hal, yang masing#masing bernilai -
hingga / atau - hingga ,, dengan total nilai - hingga 2@. %linisi menge$aluasi
jawaban pasien terhadap pertanyaan mengenai rasa bersalah, pikiran bunuh diri,
kebiasaan tidur, dan gejala lain depresi. 4ngka didapatkan melalui penilaian
klinis.
?
'5
Skala Penilaian Depresi 7amilton.
5
'. /ood Dep"esi (kesedihan, keputusasaan, ketidakberdayaan, ketidakgunaan)
- C tidak ada
' C hanya terlihat saat ditanya
, C dikeluarkan spontan secara lisan
9 C terlihat secara non $erbal, e<; melalui ekspresi muka, postur, suara dan
kecenderungan untuk menangis
/ C 746E4 &!>B+74& S!34>4 =+>&*4B baik secara $erbal dan
non#$erbal
,. /e"asa $e"salah
- C tidak ada
' C menyalahkan diri sendiri, merasa dia telah mengecewakan orang lain
, C ide bersalah atau perenungan atas kesalahan masa lalu atau perbuatan
berdosa
9 C penyakit sekarang merupakan sebuah hukuman. Daham berdosa
/ C mendengar suara#suara yang menuduh atau mengadu dan8atau
mengalami halusinasi $isual yang mengancam
9. 6unuh di"i
- C tidak ada
' C merasa hidup sudah tidak berharga
, C berharap bila sudah mati atau pikiran#pikiran lain tentang
kemungkinan matinya diri sendiri
9 C ide#ide atau gerakan bunuh diri
/ C percobaan bunuh diri
/. Insomnia Ea"l)
,-
- C tidak ada kesulitan tidur
' C mengeluh kadang#kadang kesulitan tidur, e<; lebih dari 9- menit
, C mengeluh kesulitan tidur
1. Insomnia /iddle
- C tidak ada kesulitan
' C pasien mengeluh gelisah dan terganggu saat malam
, C terbangun saat tengah malam#setiap terbangun dari tidur dinilai
,(kecuali untuk kencing)
@. Insomnia 7ate
- C tidak ada kesulitan
' C terbangun beberapa jam lebih awal sebelum pagi tetapi tertidur lagi
, C tidak bisa tidur lagi apabila sudah bangun
2. -e"(a dan A!ti8itas
- C tidak ada kesulitan
' C pikiran#pikiran dan perasaan tidak mampu, kelelahan atau kelemahan
dalam akti$itasA kerja atau hobi
, C kehilangan minat dalam akti$itasA hobi atau kerja#baik secara langsung
dilaporkan oleh pasien atau secara tidak langsung di dalam kelesuan,
keraguan dan kebimbangan (merasa dia harus mendorong dirinya untuk
bekerja dan berakti$itas)
9 C menurunnya waktu yang biasanya digunakan untuk beraktifitas atau
penurunan dalam produktifitas
/ C berhenti bekerja karena penyakit sekarang
?. Reta"dasi 2 Psi!omoto" (%elambatan dalam pemikiran dan pembicaraanA
gangguan dalam kemampuan untuk berkonsentrasiA penurunan akti$itas
motorik)
- C pembicaraan dan pemikiran normal
,'
' C sedikit retardasi saat wawancara
, C retardasi yang jelas saat wawancara
9 C kesulitan dalam wawancara
/ C stupor lengkap
5. Agitasi
- C tidak ada
' C keresahan
, C bermain dengan tangan, rambut, dll.
9 C bergerak terus, tidak bisa terus duduk
/ C meremas#remas tangan, menggigit kuku, menarik rambut, menggigit
bibir
'-. Ansietas 9Psi!ologi!:
- C tidak ada kesulitan
' C ketegangan subjektif dan irritabilitas
, C kuatir akan masalah#masalah kecil
9 C sikap memprihatinkan yang tampak jelas pada pada wajah dan bicara
/ C ketakutan terlihat tanpa ditanyakan
''. Ansietas Somati! ; konkomitas fisiologik dari ansietas (e<, efek dari
o$erakti$itas otonom, Gbutterflies,H gangguan pencernaan, kram perut,
bersendawa, diare, palpitasi, hiper$entilasi, parestesia, berkeringat, flushing,
tremor, sakit kepala, frekuensi urinary). 7indari menanyakan tentang
kemungkinan efek samping pengobatan (e<; mulut kering, konstipasi)
- C tidak ada
' C ringan
, C sedang
,,
9 C berat
/ C tidak berdaya
',. Ge(ala Somati! 9Gast"ointestinal:
- C tidak ada
' C kehilangan nafsu makan tetapi bisa makan sendiri tanpa disuruh.
4supan makanan kira#kira normal
, C kesulitan makan tanpa desakan dari orang lain. Penurunan nafsu
makan dan asupan makanan
,9
'9. Ge(ala Umum Somati!
- C tidak ada
' C rasa berat di kaki, punggung atau kepala. Sakit punggung, sakit kepala,
dan sakit otot. %ehilangan energi dan mudah capek
, C setiap gejala yang jelas dinilai ,
'/. Ge(ala Genital (Gejala#gejala seperti; kehilangan nafsuA kinerja seksual
tergangguA gangguan menstruasi)
- C tidak ada
' C ringan
, C berat
'1. 5ipo!ond"iasis
- C tidak tampak
' C penyerapan diri (tubuh)
, C preokupasi terhadap kesehatan
9 C keluhan yang sering, permintaan bantuan, dll
/ C waham hipokondrik
'@. -ehilangan 6e"at 6adan
Dinilai berdasarkan riwayat;
- C tidak ada kehilangan berat badan
' C kehilangan berat badan mungkin berhubungan dengan penyakit
sekarang
, C kehilangan berat badan yang jelas (menurut pasien)
9 C tidak dinilai
'2. Da)a Nilai;+ili!an 9Insight:
- C mengakui bila sedang depresi dan sakit
,/
' C mengakui sedang sakit tapi karena berhubungan dengan makanan yang
jelek, cuaca, kebanyakan bekerja, $irus, kebutuhan istirahat, dll.
, C menyangkal bila sedang sakit
'?. 0a"iasi Diu"nal
4. Perhatikan apakah gejala memburuk di pagi hari atau malam hari. (ila
&+D4% ada $ariasi diurnal, dinilai tidak sama sekali
- C tidak ada $ariasi
' C memburuk saat dini hari#siang hari
, C memburuk saat siang hari#malam hari
(. (ila ada, dinilai keberatannya dalam $ariasi. Dinilai Gtidak adaH bila
&+D4% terdapat $ariasi
- C tidak ada
' C ringan
, C berat
'5. Depe"sonalisasi dan De"ealisasi (Seperti; perasaan tidak sesuai kenyataanA
ide nihilistik)
- C tidak ada
' C ringan
, C sedang
9 C berat
/ C tidak berdaya
,-. Ge(ala Pa"anoid
- C tidak ada
' C mencurigakan
, C pikiran yang terhubung
,1
9 C waham sindiran dan penganiayaan
,'. Ge(ala #$sesif -ompulsif
- C tidak ada
' C ringan
, C berat
Skor total ;
<. Peme"i!saan Status /ental
Penampilan (&abel 5.,) Dajah depresif biasanya berupa mata yang
cenderung turun, tepi mulut turun dan sering adanya alur $ertikal antara alis mata.
%ontak mata pasien dengan pewawancara biasanya buruk. "ungkin langsung
terlihat terjadinya penurunan berat badan, pasien tampak mengurus dan mungkin
mengalami dehidrasi. &anda tidak langsung penurunan berat badan adalah baju
yang tampak terlalu besar. &anda perawatan diri yang buruk dan pengabaian
umum dapat terlihat dari penampilan pasien yang tidak rapi, higiene personal
yang buruk dan pakaian yang kotor.
?
&abel 5., Gejala#gejala biologis depresi
Penurunan Selera
Penurunan berat badan
%onstipasi
(angun pagi lebih dini (insomnia terminal)
=ariasi diurnal mood
Penurunan libido
4menore
Pe"ila!u. >etardasi psikomotor biasanya terjadi, walaupun agitasi juga
terlihat, terutama pada pasien lanjut usia. "eremas#remas tangan dan menarik#
narik rambut merupakan gejala tersering agitasi.
,@
6i&a"a. (icara lambat, dengan penundaan lama sebelum menjawab
pertanyaan. Pemeriksa dapat menunggu hingga , atau 9 menit sebelum
pertanyaannya dijawab.
?

/ood= Afe!= dan Pe"asaan. "ood biasanya rendah dan sedih, dengan
perasaan tanpa harapanA masa depan tampak suram. 4nsietas, irritabilitas dan
agitasi juga dapat terjadi. Pasien dapat mengeluh kehabisan energi dan dorongan,
dan ketidakmampuan merasakan kenikmatan. Pasien kehilangan minat melakukan
akti$itas normal dan hobi#hobinya.
?
Pi!i"an. Pasien berpikiran pesimis mengenai masa lalu, masa sekarang,
dan masa depan. "isalnya, kesalahan kecil di masa lalu, seperti membawa pensil
kantor ke rumah beberapa tahun lalu, dapat dibesar#besarkan dan digunakan
sebagai Gtanda#tandaH bahwa pasien jahat dan tidak pantas dengan status hidupnya
saat ini. Pasien dapat menderita waham kemiskinan atau penyakit. Pikiran bunuh
diri dapat terjadi dan sebaiknya dipastikan. Pikiran melakukan pembunuhan juga
dapat terjadi. "isalnya, ibu yang mengalami depresi menganggap masa depan
anaknya sama#sama suram dan berencana membunuhnya sebelum memutuskan
bunuh diri. Demikian pula, laki#laki tua yang mengalami depresi dapat memaksa
istrinya untuk melakukan suatu perjanjian bunuh diri. Sekitar '- persen pasien
depresi memiliki gejala nyata gangguan pikiran, biasanya berupa bloking pikiran
dan sangat miskin isi piker.
?
Pe"sepsi. Pasien depresi dengan waham atau halusinasi dikatakan
memiliki episode depresif berat dengan gambaran psikotik. (ahkan bila tidak
ditemukan waham atau halusinasi, beberapa klinisi menggunakan istilah depresi
psikotik terhadap pasien yang secara umum mengalami depresi#tidak bersuara,
tidak mandi, membuang kotoran sembarangan. Pasien tersebut lebih baik
dijelaskan memiliki ciri katatonik. 7alusinasi pendengaran sesuai mood dapat
terjadi. (iasanya berupa orang kedua dan berisi penghinaan. "isalnya, pasien
yang mengalami depresi dapat mendengar kalimat seperti G%amu adalah setan,
manusia penuh dosaHA G%amu akan matiH.
Senso"ium dan -ognisi.
,2
#"ientasi. 7ampir seluruh pasien depresi masih memiliki orientasi
terhadap waktu, tempat, dan orang, walaupun beberapa pasien mungkin tidak
memiliki cukup energi atau minat untuk menjawab pertanyaan mengenai hal ini
selama wawancara.
?
/emo"i. %onsentrasi yang buruk dapat menyebabkan pasien berpikir
(secara salah) bahwa memorinya terganggu. Pada pasien lansia, gejala depresi
mungkin sangat mirip dengan gejala demensiaA keadaan ini dikenal sebagai
pseudodemensia (depresif).
?
-ont"ol impuls. Pasien depresi dengan ciri psikotik sering berpikir untuk
membunuh orang lain sehubungan dengan sistem wahamnya, tapi kebanyakan
pasien depresi seringnya tidak mempunyai moti$asi atau kekuatan untuk
bertindak secara impulsif atau kasar. Pasien dengan gangguan depresif beresiko
lebih tinggi terhadap bunuh diri saat keadaan mereka membaik dan memperoleh
kembali energi yang dibutuhkan untuk merancang dan melakukan usaha bunuh
diri (bunuh diri paradoks). Peresepan antidepresan dalam jumlah besar kepada
pasien depresi merupakan tindakan klinis yang tidak bijak, terutama obat trisiklik,
saat pasien dipulangkan dari rumah sakit.
?
Da)a Nilai dan +ili!an. Daya nilai pasien paling baik diperiksa dengan
memperhatikan tindakan pasien di masa lalu serta perilaku mereka saat
wawancara. &ilikan pasien depresi terhadap kelainan yang mereka alami biasanya
berlebihanA pasien melebih#lebihkan gejala, gangguan dan masalah hidup mereka.
Sulit untuk meyakinkan pasien bahwa dapat terjadi perbaikan.
+a"af Dapat Dipe"&a)a. Dalam wawancara dan pembicaraan, pasien
depresi melebih#lebihkan hal yang buruk dan menutupi hal yang baik. %esalahan
klinis yang sering terjadi adalah begitu saja mempercayai pasien yang mengaku
bahwa pengobatan antidepresan sebelumnya tidak berhasil.
?
1>. Penatala!sanaan
(anyak jenis terapi, efekti$itas akan berbeda dari orang ke orang dari
waktu ke waktu. Psikiater memberikan medikasi dengan antidepresan dan
medikasi lainnya untuk membuat keseimbangan kimiawi otak penderita. Pilihan
,?
terapi sangat bergantung pada hasil e$aluasi riwayat kesehatan fisik dan mental
penderita. Pada gangguan depresif ringan seringkali psikoterapi saja dapat
menolong. &idak jarang terapi memerlukan psikofarmaka antidepresan. "edikasi
akan membantu meningkatkan suasana hati sehingga relatif penderita lebih
mudah ditolong dengan psikoterapi dan simptomnya cepat menurun (%esehatan
+ndonesia Dep.,--2)
Setiap indi$idu mempunyai kebutuhan dan latar belakang yang berbeda,
sehingga terapinya disesuaikan dengan kebutuhannya. &erapi juga dipengaruhi
oleh masalah pribadi kehidupan penderita. .ika mereka juga menggunakan nap:a
atau mempunyai ketergantungan pada hal lain, seringkali tanda dan gejala
gangguan depresif mengalami distorsi, atau menjadi diperbesar dan nampak tidak
dapat dipulihkan (%esehatan +ndonesia Dep.,--2)
>ujukan penderita ke layanan terapi profesional sangatlah diperlukan.
&erapi yang dapat dipercaya oleh penderita memberikan dorongan kuat untuk
pemulihan. &erapi diarahkan pada pemikiran positif penderita untuk membalikkan
pikiran dan perasaan negatifnya. Pengobatan gangguan depresif tersedia dan
gangguan depresif dapat diobati.
'-
.ika penderita mengalami gangguan depresif berat, dan gejalanya sangat
membuat tidak berdaya maka perlu diketahui bahwa anti depresan tidak
menyembuhkan gangguan depresif, tetapi mengurangi sampai menghilangkan
gejala. Psikoterapi akan membantu penderita belajar adaptasi diri menghadapi
permasalahan yang muncul dalam kehidupannya yang berpotensi mencetuskan
gangguan depresif. Pola pikir negatif dan sikap pesimistik perlu digantikan
dengan perilaku yang diubah melalui pendekatan psikoterapi.
''
Penderita dengan gangguan depresif perlu didukung dengan empati,
dengan menekankan bahwa mereka dapat ditolong dan diobati. %ebanyakan dari
mereka merasa putus asa dan merasa tidak berdaya. 7indari ketidak#empatian
seperti mengatakan kepada mereka untuk senyum, bergembira, jangan malas,
bergaul dsb. +ni akan membuat mereka lebih terpuruk.!$aluasi dan obser$asi
penderita akan kemungkinan bunuh diri, keluarga diminta bantuannya untuk
,5
mengawasi hal ini. &ujuannya adalah untuk mengamankan penderita dari tindak
mengakhiri kehidupan.
''
A. +e"api isi! dan +e"api Pe"u$ahan Pe"ila!u
Sebagian besar klinisi dan peneliti percaya bahwa kombinasi psikoterapi
dan farmakoterapi adalah pengobatan yang paling efektif untuk gangguan depresi
berat. &iga jenis psikoterapi jangka pendek yaitu terapi kognitif, terapi
interpersonal dan terapi perilaku, telah diteliti tentang manfaatnya di dalam
pengobatan gangguan depresi berat.
',
+e"api isi!
1 +e"api a"ma!ologi
Pada farmakoterapi digunakan obat anti depresan, dimana anti depresan dibagi
dalam beberapa golongan yaitu ;
'. Golongan trisiklik ("i<ed 1 I7&86! re uptake inhibitors ), seperti ;
amitryptylin, imipramine, clomipramine dan opipramol.
,. Golongan tetrasiklik, seperti ; maproptiline, mianserin dan amo<apine.
3. Golongan "4+#>e$ersibel (>+"4, !eersi"el #nhi"itor of $ono Amine
%&sidase'A), seperti ; moclobemide.
/. Golongan atipikal (4ntagonis reseptor 1 7&,4) , seperti ; tra:odone,
tianeptine dan mirta:epine.
1. Golongan SS>+ (Selectie Serotonin !e'(ptake #nhi"itor), seperti ; sertraline,
paro<etine, flu$o<amine, flu<etine dan citalopram.
Dalam pengaturan dosis perlu mempertimbangkan onset efek primer (efek
klinis) sekitar ,#/ minggu, efek sekunder (efek samping) sekitar ',#,/ jam serta
waktu paruh sekitar ',#/? jam (pemberian '#, kali perhari). 4da lima proses
dalam pengaturan dosis, yaitu ;
'. +nitiating Dosage (dosis anjuran), untuk mencapai dosis anjuran selama
minggu +. "isalnya amytriptylin ,1 mg8hari pada hari + dan ++, 1- mg8hari
pada hari +++ dan +=, '-- mg8hari pada hari = dan =+.
,. &itrating Dosage (dosis optimal), dimulai pada dosis anjuran sampai dosis
efektif kemudian menjadi dosis optimal. "isalnya amytriptylin '1- mg8hari
9-
selama 2 sampai '1 hari (miggu ++), kemudian minggu +++ ,-- mg8hari dan
minggu += 9-- mg8hari.
9. Stabili:ing Dosage (dosis stabil), dosis optimal dipertahankan selama ,#9
bulan. "isalnya amytriptylin 9-- mg8hari (dosis optimal) kemudian
diturunkan sampai dosis pemeliharaan.
/. "aintining Dosage (dosis pemeliharaan), selama 9#@ bulan. (iasanya
dosis pemeliharaan J dosis optimal. "isalnya amytriptylin '1- mg8hari.
1. &apering Dosage (dosis penurunan), selama ' bulan. %ebalikan dari
initiating dosage. "isalnya amytriptylin '1- mg8hari K '-- mg8hari selama '
minggu, '-- mg8hari K 21 mg8hari selama ' minggu, 21 mg8hari K 1- mg8hari
selama ' minggu, 1- mg8hari K ,1 mg8hari selama ' minggu.
Dengan demikian obat anti depresan dapat diberhentikan total. %alau
kemudian sindrom depresi kambuh lagi, proses dimulai lagi dari awal dan
seterusnya. Pada dosis pemeliharaan dianjurkan dosis tunggal pada malam hari
(single dose one hour "efore sleep), untuk golongan trisiklik dan tetrasiklik.
*ntuk golongan SS>+ diberikan dosis tunggal pada pagi hari setelah sarapan.
9'
E8aluasi #$at
7ini Pe"tama
4&S (anti depresan trisiklik8&34)
3ontoh ; amitriptilin, klomipramin, +mipramin, 6ortriptilin
4&S terbukti efektif dalam mengatasi semua tipe depresi, terutama
gangguan depresi jenis melankolis yang berat.
Semua 4&S mempotensiasi akti$itas 6! dan 1 7& dengan cara memblok
re uptake#nya.
4&S juga mempengaruhi sistem reseptor lain, maka selama terapi dengan
4&S sering dilaporkan adanya !S pada sistem kolinergik, neurologik
dan kardio$askular.
!S umum ; antikolinergik dan hipotensi orthostatic
SS>+ (Selecti$e serotonin re#uptake inhibitor)
SS>+ memiliki spektrum luas.
!fikasinya setara dengan 4&S ; pasien yang gagal dengan 4&S mungkin
akan berespon baik terhadap SS>+ atau sebaliknya.
"emunculkan dugaan ; ada perbedaan populasi pasien depresi berdasar
patofisiologinya (6! mediated $s 1 7& mediated) sehingga perlu
penelitian lebih lanjut.
!fek samping sedatif, antikolinergik, kardio$askular ; tidak ada
&idak8sedikit sekali dieksresikan melalui 4S+ (aman untuk ibu menyusui).
7ini -edua
Golongan 1#7& atau mi<ed re#uptake inhibitors.
a. 3ontoh ; $enlafaksin, tra:odon, bupropion.
7ini -etiga
Golongan "4 inhibitors ; fenel:in, moklobemid, tanilsipromin. "4 inhibitors
memiliki spektrum yang berbeda dengan 4&S sehingga lebih banyak digunakan
pada depresi atypical dengan tanda#tanda mood reacti$ity, irritability,
hypersomnia, hyperphagia dll.
9,
%eterbatasan penggunaan "4+ ; banyak interaksi dengan obat dan makanan.
3ontoh ; harus disertai dengan pantangan terhadap beberapa macam makanan
seperti ; keju, daging, "SG, kecap, coklat, apokat dll (kaya tiramin) L serangan
hipertensi.
?, '9
Penggunaan #$at Pada -ondisi -husus.
1. Pasien ge"iat"i
a. M SS>+ lebih sering dipergunakan sebagai pilihan pertama karena efek
sampingnya yang lebih rendah dari pada &34.
b. Penggunaan &34 (desipramin dan nortriptilin) juga bisa dilakukan karena
range kadar plasma, efikasi dan profil 4D>nya sudah diketahui tetapi
harus diberikan secara hati#hati.
c. &ra:odon, ne$a:odon, dan bupropion juga dapat dipilih karena efek
samping antikolinergik dan kardio$askulernya rendah.
d. Dosis inisial untuk pasien geriatri sebaiknya setengah dari dosis inisial
untuk pasien dewasa, kemudian bisa ditingkatkan pelan#pelan.
2. Ana!%ana! dan "ema(a
a. Data yang mendukung masih sedikit, tampaknya SS>+ lebih bisa
ditoleransi dan lebih aman.
b. Perlu dilakukan pemeriksaan !3G sebelum memulai terapi.
3. Pasien 5amil
a. Secara umum terapi obat lebih baik.
b. 6ortriptilin dan desipramin bisa dipilih karena sudah banyak data tentang
obat ini dan kadar terapeutik plasmanya sudah diketahui dengan baik.
bat#obat SS>+ juga terbukti aman bagi kehamilan.
c. .ika penggunaan &34 akan dihentikan, harus dikurangi dosisnya secara
perlahan untuk mencegah gejala putus obat. .ika mungkin tapering dapat
dimulai 1#'- hari sebelum hari perkiraan melahirkan.
99
Pa"amete" )ang ha"us dipantau dalam penggunaan antidep"esan 2
a. 7ilangnya gejala depresi, perbaikan fungsi sodial dan okupadional.
b. 4d$erse reaction, spt ; sedasi, efek antikolinergik, disfungsi seksual
c. Pasien di atas /- tahun sebaiknya diperiksa !3G sebelum memulai terapi
&34, dan !3G dapat dilakukan secara periodik selama terapi
d. Pantau8masih tidaknya ide untuk bunuh diri.
.ika pasien mendapat $enlafaksin atau &34 yang diberikan bersama
antihipertensi yang memblok saraf adrenergik sehingga harus dipantau &ekanan
darahnya
?, '9
2 Ele&t"o 1onfulsi8e +he"ap) 9 E1+ :
!3& adalah terapi dengan melewatkan arus listrik ke otak. "etode terapi
semacam ini sering digunakan pada kasus depresif berat atau mempunyai risiko
bunuh diri yang besar dan respon terapi dengan obat antidepresan kurang baik.
Pada penderita dengan risiko bunuh diri, !3& menjadi sangat penting karena !3&
akan menurunkan risiko bunuh diri dan dengan !3& lama rawat di rumah sakit
menjadi lebih pendek.
'-,'9
Pada keadaan tertentu tidak dianjurkan !3&, bahkan pada beberapa
kondisi tindakan !3& merupakan kontra indikasi. !3& tidak dianjurkan pada
keadaan ;
*sia yang masih terlalu muda ( kurang dari '1 tahun )
"asih sekolah atau kuliah
"empunyai riwayat kejang
Psikosis kronik
%ondisi fisik kurang baik
Danita hamil dan menyusui
Selain itu, !3& dikontraindikasikan pada ; penderita yang menderita epilepsi,
&(3 milier, tekanan tinggi intra kracial dan kelainan infark jantung.
9/
Depresif berisiko kambuh manakala penderita tidak patuh, ketidaktahuan,
pengaruh tradisi yang tidak percaya dokter, dan tidak nyaman dengan efek
samping obat. &erapi !3& dapat menjadi pilihan yang paling efektif dan efek
samping kecil.
'-
&erapi perubahan perilaku meliputi penghapusan perilaku yang
mendorong terjadinya depresi dan pembiasaan perilaku baru yang lebih sehat.
(erbagai metode dapat dilakukan seperti 3(& (3ogniti$e (eha$iour &herapy)
yang biasanya dilakukan oleh konselor, psikolog dan psikiater.
,
3 Psi!ote"api
Psikoterapi merupakan terapi yang digunakan untuk menghilangkan atau
mengurangi keluhan#keluhan dan mencegah kambuhnya gangguan psikologik
atau pola perilaku maladaptif. &erapi dilakukan dengan jalan pembentukan
hubungan profesional antara terapis dengan penderita.
@
Psikoterapi pada penderita gangguan depresif dapat diberikan secara
indi$idu, kelompok, atau pasangan disesuaikan dengan gangguan psikologik yang
mendasarinya. Psikoterapi dilakukan dengan memberikan kehangatan, empati,
pengertian dan optimisme. Dalam pengambilan keputusan untuk melakukan
psikoterapi sangat dipengaruhi oleh penilaian dari dokter atau penderitanya.
@, '1

A. &erapi keluarga
"elibatkan seluruh anggota keluarga
4nggota keluarga yang bermakna dengan gangguan depresi dilibatkan
dalam terapi.
# Diharapkan keluarga mampu mendengarkan aktif, memberi umpan balik
positif dan negatif, menggubah perilakunya.
# )okus terapi adalah interaksidalam keluarga.
# Dicapai penurunan derajat depresi dan perbaikan interaksi dalam keluarga.
B. Psikoterapi interpersonal
# )ase pertama, identifikasi pola interpersonal yeng menimbulkan kognisi
depresi. Diha"ap!an te"$entu! hu$ungan teu"apeti!.
# )ase kedua, strategi mengubah komunikasi interpersonal.
91
# )ase ketiga, menerapkan cara#cara untuk mengubah komunikasi
interrpersonal.
C. &erapi perilaku kognitif
# &ujuannya adalah mengurangi sikap menghykum dan menyalahkan diri
sendiri, berpikir selalu positif dan meningkatkan kemampuan sosial.
# &erfokus terapi pada penderita.
# rang tua juga terlibat.
# Peranan aktif therapis (koolaborasi terapis dan anak).
# "engajar penderita memantau dan catat pikiran serta perilakunya.
# %ombinasi beberapa p"osedu".
# +nter$ensi orang tua untuk penilaian perilaku.
9@
DAFTAR PUSTAKA
'. %aplan 7.+. N Sadock (.. ; Synopsis Psychiatry, 2 edition, '55/
,. 3atatan +lmu %edokteran jiwa. Dilly ) "aramis. !disi ,. Surabaya;
4irlangga *ni$ersity Press,,--5.
9. %aplan 7.+.N Sadock (. ; &e<tbook of 3linical Psychiatry. , O edition,
,-'-
/. >obinson SP.)itness to be +nter$iewed.Prinsiples of )orensic "edicine
7ongkong and <ford *ni$ersity Pers, G"", '55@
1. (adan Penerbit.)akultas %edokteran *ni$ersitas +ndonesia ) Buku A*ar
+sikiatri . .akarta,,-'-
@. (infar. ,--2. +harmaceutical Care untuk +enderita ,angguan
Depresif.http;88binfar.depkes.go.id8bmsimages8'9@'1'2?91.pdf
2. &omb D 4. ,--/. Psikiatri. .akarta. !3G
?. Sadock, (enjamin . dan Sadock, =irginia 4. ,--/. -aplan . Sadock
Buku A*ar +sikiatri -linis, edisi ,. Penerbit buku kedokteran !G3 ;
.akarta.
5. 7edlung and =ieweg. '552. /he hamilton rating scale for depression,
.ournal of perational Psychiatry, '525A'-(,);'/5#'@1. Gla<o Dellcome
+nc. ; *S4.
'-. %esehatan +ndonesia Dep ; +harmaceutical Care untuk +enderita
,angguan Depresif. .akarta, ,--2. 4$alaible at
http;88binfar.depkes.go.id8bmsimages8'9@'1'2?91.pdf ( di akses pada
tanggal ,' maret ,-'/ )
''. Partono. +enelitian pada -asus Depresi dan -ecemasan. *ni$ersitas
6egeri Semarang, ,-',. 4$alaible at ; http;88ebookbrowsee.net8konseling#
berbasis#nilai#nilai#satipac1a9c1a9hc/?'na#penelitian#pada#kasus#depresi#
dan#kecemasan#pdf#d/-92-299/ ( di akses pada tanggal ,- maret ,-'/ )
92
',. Panji (askoro "D, dkk. 0u"ungan antara Depresi dengan +erilaku
Antisosial pada !ema*a di Sekolah. *ni$ersitas Diponogoro. Semarang,
,-'-. 4$alaible at ; http;88eprints.undip.ac.id8,9@//8'8PanjiP(askoro.pdf (
di akses pada tanggal ,' maret ,-'/)
'9. %aplan 7.+ N Sadock (. ; Pocket 7andbook of !mergency Psychiatric
"edicine, Dilliam Dilkins, '559
'/. "aslim >. +edoman +enggolongan dan Diagnostik ,angguan 1i2a ###.
.akarta; (agian +lmu %edokteran .iwa )%#*nika 4tmajaya. ,--9
'1. Euke Dahyu. +er"edaan Dera*at -ecemasan Dan Depresi $ahasis2a
-edokteran +reklinik Dan -o'Asisten di 3- (NS Surakarta. *ni$ersitas
Sebelas "aret Surakarta. ,-'-. 4$ailable at ;
http;88eprints.uns.ac.id89'?18.pdf
9?

You might also like