You are on page 1of 13

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DHF


Disusun Oleh :
Tri Purnaningsih
220201111002!
PRO"RA# STUDI IL#U KEPERAWATAN
$URUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNI%ERSITAS DIPONE"ORO
201&
DEN"UE HAE#ORRHA"I' FE%ER
A( DEFINISI
Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue, sejenis virus yang tergolong arbovirus dan
masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti
(betina). DHF terutama menyerang anak remaja dan dewasa dan seringkali
menyebabkan kematian bagi penderita (hristantie !""endi, #$$%).
)( "A#)ARAN KLINIS
&ambaran klinis yang timbul bervariasi berdasarkan derajat DHF
dengan masa inkubasi antara #' ( #% hari. )enderita biasanya mengalami
demam akut (suhu meningkat tiba*tiba) sering disertai menggigil, saat
demam pasien composmentis. (+elson. #$$,)
&ejala klinis lain yang timbul dan sangat menonjol adalah
terjadinya perdarahan pada saat demam dan jarang pula dijumpai saat
penderita mulai bebas dari demam. )erdarahan yang terjadi dapat berupa -
)erdarahan pada kulit (ptekie, ekimosis, hematom)
)erdarahan lain seperti epistaksis, hematemesis, hematuri dan melena.
.elain demam dan perdarahan yang merupakan ciri khas DHF, gambaran
klinis lain yang tidak khas dan biasa dijumpai pada penderita DHF adalah -
/eluhan pada saluran perna"asan seperti batuk, pilek, sakit waktu
menelan.
/eluhan pada saluran pencernaan - mual, muntah, tidak na"su makan
(Anoreksia), diare, konstipasi.
/eluhan sistem tubuh yang lain - nyeri atau sakit kepala, nyeri pada
otot, tulang dan sendi, (break bone "ever), nyeri otot abdomen, nyeri
ulu hati, pegal*pegal pada seluruh tubuh, kemerahan pada kulit,
kemerahan ("ushing) pada muka, pembengkakan sekitar mata,
kakrimasi dan "otophobia, otot*otot sekitar mata sakit bila disentuh dan
pergerakan bola mata terasa pegal. (0ansjoer, A. 1222)
'( KLASIFIKASI
DHF diklasi"ikasikan berdasarkan derajat beratnya penyakit, secara
klinis dibagi menjadi (3H4, #$56) -
#. Derajat 7
Demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan uji
torni8uet (9), trombositopenia dan hemokonsentrasi.
1. Derajat 77
Derajat 7 dan disertai perdarahan spontan pada kulit atau di tempat
lain.
'. Derajat 777
Ditemukan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan
darah rendah (hipotensi), gelisah, sianosis sekitar mulut, hidung dan
ujung jari (tanda*tanda dini renjatan).
:. Derajat 7;
<enjatan berat (D..) dengan nadi tak teraba dan tekanan darah tak
dapat diukur.
D( PATOFISIOLO"I
Fenomena patologis yang utama pada penderita DHF adalah
meningkatnya permeabilitas dinding kapiler yang mengakibatkan
terjadinya perembesan plasma ke ruang ekstra seluler. Hal pertama yang
terjadi setelah masuk ke dalam tubuh penderita adalah viremia yang
mengakibatkan penderita mengalami demam, sakit kepala, mual, nyeri
otot, pegal*pegal di seluruh tubuh, ruam atau bintik merah pada kulit
(ptekie), hiperemi tenggorokan dan hal lain yang mungkin terjadi seperti
pembesaran getah bening, pembesaran hati (hepatomegali) dan
pembesaran limpha (splenomegali). (=jokronegoro Arjatmo, >tama
Hendra, #$$6)
E( PE#ERIKSAAN PENUN$AN"
>ntuk menegakkan diagnosa DHF, perlu dilakukan berbagai
pemeriksaan ?ab, antara lain pemeriksaan darah dan urine serta
pemeriksaan serologi. )ada pemeriksaan darah pasien DHF akan dijumpai-
7g & dengue positi"
=rombositopenia
Hemoglobin meningkat @ 12A
Hemokonsentrasi (hematokrit meningkat)
Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukkan - hipoproteinemia,
hiponatremia, hipokloremia.
(0ansjoer, A. 1222)
F( PATHWA*
"( PENATALAKSANAAN
#. =irah baring
1. Diet makan lunak
'. 0inum banyak (1 * 1,% literB1: jam) dapat berupa susu, teh manis,
sirup dan beri penderita oralit, pemberian cairan merupakan hal yang
paling penting bagi penderita DHF.
:. )emberian cairan intravena (biasanya <inger ?aktat, +al "aali).
<inger ?aktat merupakan cairan intravena yang paling sering
digunakan, mengandung +a
9
#'2 m!gBl, /
9
: m!gBl, korektor basa 15
m!gBl, l
*
#2$ m!gBl, dan a
99
' m!gBl.
%. 0onitor tanda*tanda vital tiap ' jam (suhu, nadi, tensi, pernapasan).
Cika kondisi pasien memburuk, observasi ketat tiap jam.
6. )eriksa Hb, Ht dan =rombosit setiap hari.
,. )emberian obat antipiretik sebaiknya dari golongan asetamino"en,
eukinin, dan dipiron (kolaborasi dengan dokter).
5. 0onitor tanda*tanda perdarahan lebih lanjut.
$. )emberian antibiotika bila terdapat kekhawatiran in"eksi sekunder
(kolaborasi dengan dokter).
#2. monitor tanda*tanda dini renjatan meliputi keadaan umum, perubahan
tanda*tanda vital, hasil*hasil pemeriksaan laboratorium yang
memburuk.
##. Dila timbul kejang dapat diberikan diaEepam (kolaborasi dengan
dokter).
"( DATA *AN" DIKA$I
Da+a Su,-e.+i/ :
?emah
)anasBdemam
.akit kepala
Anoreksia (tidak na"su makan) - mual, muntah, haus, sakit sakit saat
menelan.
+yeri ulu hati
+yeri pada otot dan sendi
)egal*pegal pada seluruh tubuh
/onstipasi (sembelit)
Da+a O,-e.+i/
.uhu tubuh tinggi, menggigil, wajah tampak kemerahan ("lushing)
0ukosa mulut kering, perdarahan gusi, lidah kotor (kadang*kadang)
=ampak bintik merah pada kulit (ptekie), uji torni8uet positi",
epistaksis (perdarahan hidung), ekimosis, hematoma, hematemesis,
melena
Hiperemia pada tenggorokan
+yeri tekan pada epigastrik
)ada palpasi teraba adanya pembesaran hati dan lim"a
)ada renjatan (derajat 7;) - nadi cepat dan lemah, hipotensi,
ekstremitas dingin, gelisah, sianosis peri"er, na"as dangkal
H( DIA"NOSA KEPERAWATAN
#. )eningkatan suhu tubuh (hipertermia) berhubungan dengan penyakit
(viremia).
1. )otensial terjadinya perdarahan lebih lanjut berhubungan dengan
trombositopenia.
'. &angguan aktivitas sehari*hari berhubungan dengan kondisi tubuh
yang lemah.
:. &angguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan mekanisme
patologis (proses penyakit).
%. /urangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan
obat*obatan pasien selama sakit berhubungan dengan kurangnya
in"ormasi. (?ynda Cuall arpenito, #$$$)
I( INTER%ENSI KEPERAWATAN
DP TU$UAN INTER%ENSI RASIONAL
)eningkatan
suhu tubuh
(hipertermia)
berhubungan
dengan penyakit
(viremia).
.uhu tubuh
menurun, setelah
dilakukan tindakan
keperawatan selama
#F1: jam dengan
kriteria hasil -
#. 0engkaji saat
timbulnya
demam.
1. 0engobservasi
tanda*tanda vital -
#. >ntuk mengidenti"ikasi pola
demam pasien.
1. =anda*tanda vital merupakan
acuan untuk mengetahui
)otensial
terjadinya
perdarahan lebih
lanjut
berhubungan
dengan
trombositopenia.
.uhu
tubuh normal
)asien
bebas dari
demam
=idak terjadi
perdarahan, setelah
dilakukan tindakan
keperawatan selama
#F1: jam dengan
kriteria hasil -
=idak
terjadi tanda*
tanda
perdarahan
lebih lanjut
suhu, nadi, tensi,
perna"asan setiap
' jam B lebih
sering.
'. 0enganjurkan
pasien untuk
banyak minum
1,% liter B 1: jam
dan jelaskan
man"aatnya bagi
pasien.
:. 0emberikan
kompres (pada
daerah aFilla dan
lipat paha).
%. 0enganjurkan
untuk tidak
memakai selimut
dan pakaian yang
tebal.
6. 0emberikan
terapi cairan
intravena dan
obat*obatan
sesuai dengan
program
(masalah
kolaborasi).
#. 0emonitor
tanda*tanda
penurunan
trombosit yang
disertai dengan
tanda*tanda
klinis.
1. 0emberikan
penjelasan
tentang pengaruh
keadaan umum klien.
'. )eningkatan suhu tubuh
mengakibatkan penguapan
tubuh meningkat sehingga
perlu diimbangi dengan
asupan cairan yang banyak.
:. /ompres akan mambantu
menurunkan suhu tubuh.
%. )akaian yang tipis akan
membantu mengurangi
penguapan tubuh.
6. )emberian cairan sangat
penting bagi pasien dengan
suhu tinggi.
#. )enurunan jumlah trombosit
merupakan tanda*tanda
adanya kebocoran pembuluh
darah yang pada tahap
tertentu dapat menimbulkan
tanda*tanda klinis adanya
perdarahan (nyata) seperti
epistaksis, ptekie, dll.
1. Agar pasien B keluarga
mengetahui hal*hal yang
&angguan
aktivitas sehari*
hari
berhubungan
dengan kondisi
tubuh yang
lemah.
(secara klinis).
Cumlah
trombosit
meningkat.
Aktivitas sehari*
hari tidak
terganggu, setelah
dilakukan tindakan
keperawatan selama
#F1: jam dengan
kriteria hasil -
trombositopenia
pada pasien.
'. 0emonitor
jumlah trombosit
setiap hari.
:. 0enganjurkan
pasein untuk
banyak
beristirahat.
%. 0emberikan
penjelasan pada
pasein B keluarga
untuk melapor
jika ada tanda*
tanda perdarahan
lebih lanjut
seperti
hematemesis,
melena, dan
epistaksis.
6. 0enjelaskan
obat*obatan yang
diberikan dan
man"aatnya serta
akibat bagi
pasien.
#. 0engkaji
keluhan pasien
1. 0engkaji hal*hal
yang mampu B
tidak mampu
dilakukan oleh
pasien
berhubungan
mungkin terjadi pada pasien
dan dapat membantu
mengantisipasi terjadinya
perdarahan karena
trombositopenia.
'. Dengan jumlah trombosit
yang dipantau setiap hari,
dapat diketahui tingkat
kebocoran pembuluh darah
dan kemungkinan perdarahan
yang dapat dialami pasien.
:. Aktivitas pasien yang tidak
terkontrol dapat
menyebabkan terjadinya
perdarahan.
%. /eterlibatan keluarga dengan
segera melaporkan terjadinya
perdarahan (nyata) akan
membantu pasien
mendapatkan penanganan
sedini mungkin.
6. Dengan mengetahui obat*
obatan yang diminum dan
man"aatnya maka pasien akan
termotivasi untuk mau minum
obat sesuai dengan dosis B
jumlah yang diberikan.
#. >ntuk mmengidenti"ikasi
masalah*masalah pasien.
1. >ntuk mengetahui tingkat
ketergantungan pasien dalam
memenuhi kebutuhannya.
&angguan rasa
nyaman (nyeri)
berhubungan
dengan
mekanisme
patologis (proses
penyakit)
/ebutuhan
aktivitas sehari*
hari terpenuhi.
)asien
dapat mandiri
setelah terbebas
dari demam.
<asa nyeri
berkurang B hilang,
setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
#F1: jam dengan
kriteria hasil -
<asa
nyaman
terpenuhi.
+yeri
berkurang atau
hilang.
dengan
kelemahan
"isiknya.
'. 0embantu pasien
memenuhi
kebutuhan
aktivitasnya
sehari*hari
berhubungan
dengan tingkat
keterbatasan
pasien seperti
mandi, makan,
eliminasi.
:. 0eletakkan
barang*barang
ditempat yang
mudah dijangkau
oleh pasien.
%. 0enyiapkan bel
di dekat pasien.
#. 0engkaji tingkat
nyeri yang
dialami pasien
dengan memberi
rentang nyeri (2 (
#2). Diarkan
pasien
menentukan
tingkat nyeri
yang dialami
pasien, respon
pasien terhadap
nyeri yang
dialami.
1. 0emberikan
posisi yang
nyaman,
usahakan situasi
'. )emberian bantuan sangat
diperlukan oleh pasien pada
saat kondisinya lemah dan
perawat mempunyai tanggung
jawab dalam pemenuhan
kebutuhan dan sehari*hari
pasien tanpa membuta pasien
mengalami ketergantungan
pada perawat.
:. Akan membantu pasien untuk
memenuhi kebutuhan sendiri
tanpa bantuan orang lain.
%. Agar pasien dapat segera
meminta bantuan perawat saat
membutuhkannya.
#. >ntuk mengetahui berapa
berat nyeri yang dialami
pasien. <eaksi pasien
terhadap nyeri dapat
dipengaruhi oleh berbagai
"aktor dan dengan mengetahui
"aktor*"aktor tersebut maka
perawat dapat menentukan
intervensi yang sesuai dengan
masalah pasien.
1. <espon individu terhadap
nyeri sangat berbeda atau
bervariasi, sehingga perawat
perlu mengkaji lebih lanjut
/urangnya
pengetahuan
tentang proses
penyakit, diet,
perawatan dan
obat*obatan
pasien selama
sakit
berhubungan
dengan
kurangnya
in"ormasi.
)engetahuan )asien
B keluarga
meningkat, setelah
dilakukan tindakan
keperawatan selama
#F1: jam dengan
kriteria hasil -
)engetahu
an pasien B
keluarga
tentang proses
penyakit, diat,
perawatan dan
obat*obatan
bagi penderita
DHF meningkat
dan pasien B
keluarga
mampu
ruangan yang
tenang.
'. 0enganjurkan
pasien untuk
membaca buku,
mendengarkan
musik, nonton
=; (mengalihkan
perhatian).
:. 0emberikan
kesempatan
pasien utnuk
berkomunikasi
dengan teman*
temannya.
%. 0emberikan
obat*obat
analgetik.
#. 0engkaji tingkat
pengetahuan
pasien B keluarga
tentang penyakit
DHF.
1. 0engkaji latar
belakang
pendidikan
pasien B keluarga.
'. 0enjelaskan
tentang proses
penyakit, diet,
perawatan dan
obat*obatan pada
untuk menghindari kesalahan
persepsi terhadap kondisi
yang dialami pasien.
'. >ntuk mengurangi rasa nyeri.
Dengan melakukan aktivitas
lain, pasien dapat sedikit
melipakan perhatiannya
terhadap nyeri yang dialami.
:. Derhubungan dengan orang*
orang terdekat B teman akan
membuat pasien gembira B
bahagia dan dapat
mengalihkan perhatiannya
terhadap nyeri.
%. 4bat*obat analgetik dapat
membantu menekan atau
mengurangi rasa nyeri pasien.
#. >ntuk memberikan in"ormasi
pada pasien B keluarga,
perawat perlu mengetahui
sejauh mana in"ormasi B
pengetahuan tentang penyakit
yang diketahui pasien serta
kebenaran in"ormasi yang
telah didapatkan sebelumnya.
1. Agar perawat dapat
memberikan penjelasan
sesuai dengan tingkat
pendidikan mereka sehingga
penjelasan dapat dipahami
dan tujuan yang direncanakan
tercapai.
'. Agar in"ormasi dapat diterima
dengan mudah dan tepat
sehingga tidak menimbulkan
kesalahpahaman.
menceritakan
kembali.
pasien dengan
bahasa dan kata*
kata yang mudah
dimengerti
(dipahami).
:. 0enjelaskan
semua prosedur
yang akan
dilakukan dan
man"aatnya bagi
pasien.
%. 0emberikan
kesempatan pada
pasien B keluarga
untuk
menanyakan hal*
hal yang ingin
diketahui
sehubungan
dengan penyakit
yang dialami
pasien.
:. Dengan mengetahui semua
prosedur B tindakan yang akan
dialami, pasien akan lebih
kooperati" dan mengurangi
kecemasan.
%. 0engurangi kecemasan dan
memotivasi pasien untuk
kooperati" salama masa
perawatan B penyembuhan.
DAFTAR PUSTAKA
arpenito, ?ynda Cuall. (#$$$). Duku .aku Diagnosa /eperawatan. !disi 5.
Cakarta - !&
!""endi, hristantie. (#$$%). !nsiklopedia Demam Derdarah. !disi <evisi.
Cakarta - 7nsan >tama.
0ansjoer, A. (1222). /apita .elekta /edokteran. !disi 7;. Cakarta - !&
+elson. (#$$,). 7lmu /esehatan Anak. !disi G77. Cakarta - !&
=jokronegoro Arjatmo, >tama Hendra. (#$$6). Duku Ajar 7lmu )enyakit Dalam.
Cakarta - F/>7

You might also like