You are on page 1of 11

i

ANALISA PERHITUNGAN STRUKTUR ATAS


JEMBATAN BETON BERTULANG PADA JEMBATAN DUSUN
KELANTAN DESA PASAR RAWA

TUGAS AKHIR

Ditulis Sebagai Salah Satu Syarat untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Oleh
M SALEHUDDIN KARTANEGARA
NIM: 0905131019



PROGRAM STUDI TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN
2013

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan baik dan
tepat pada waktunya.
Laporan Tugas Akhir yang berjudul :
ANALISA PERHITUNGAN STRUKTUR ATAS JEMBATAN BETON
BERTULANG PADA JEMBATAN DUSUN KELANTAN DESA PASAR RAWA
merupakan satu syarat yang harus dilaksanakan untuk menyelesaikan mata kuliah semester
VIII, pendidikan program studi D IV TPJJ Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri
Medan.
Dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini, penyusun menghadapi berbagai
kendala seperti waktu dan teknik penulisan, namun berkat bantuan dan bimbingan dari
berbagai pihak maka laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini selayaknya penyusun menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak M.Syahruddin, S.T., M.T., Direktur Politeknik Negeri Medan,
2. Bapak Drs.Syaiful Hazmi, M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan,
3. Ibu Ir. Hasnita, MSCE, Kepala Program Studi D-IV Teknik Perancangan Jalan dan
Jembatan (TPJJ),1
4. Bapak Drs.Kusumadi, M.T., Wali Kelas DIV TPJJ 8A Politeknik Negeri Medan,
5. Bapak Parman, S.T., M.T., Dosen Pembimbing,
6. Semua keluarga, khususnya kedua orang tua yang telah banyak membantu, baik
berupa moral, dukungan, doa, maupun materi,
7. Keempat adik tercinta Mohd Tholut Kartanegara, Mohd Thoriq Kartanegara, Mohd
Muaz Kartanegara dan Mohd Mushab Kartanegara, yang telah banyak memberi
dukungan baik motivasi maupun material sehingga pengerjaan Laporan Tugas Akhir
berjalan dengan lancar.
8. Seluruh Dosen dan Pegawai Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan,
iii

9. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2009 Politeknik Negeri Medan,
khususnya TPJJ-8A yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan ini,
terkhusus kepada Amanda Clara Sita, Bohal Jogi Siahaan, Fandy Surgama, Fredy
Sitorus, Hendri Januarinta S, Reyhan Adam, Rismawaty S, Santa Monika Manalu.
10. Rekan seperjuangan yang telah banyak memberi dukungan baik dari material maupun
motivasi-motivasi; Ariska Ambar Sari, Dimas Setiawan, Halim Sinaga, Irwansyah
Nasution, M Kashah Nasution, Nahari Harahap, Ricky Wildansyah dan Lyan
Dermawan Sinaga.
11. Terima kasih kepada pihak teman - teman yang telah membantu dalam pelaksanaan
kegiatan Tugas Akhir.

Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menulis dan menyelesaikan
laporan ini, namun penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu penulis menerima dengan terbuka masukan masukan, segala kritik, saran dan
pendapat yang bersifat membangun guna memperbaiki Laporan Tugas Akhir.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga laporan ini berguna dan
bermanfaat bagi siapa saja yang membaca.




Medan, September 2013
Hormat penulis:


M SALEHUDDIN KARTANEGARA
NIM: 0905131019
iv

DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...iii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................viii
DAFTAR NOTASI..............................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................................x
ABSTRAK............................................................................................................................xi

BAB I - PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................I-1
B. Rumusan Masalah.........................................................................I-2
C. Batasan Masalah............................................................................................I-2
D. Tujuan................................................................................................................I-2
E. Manfaat..............................................................................................................I-2
F. Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data.....I-3
BAB II - TINJAUAN KEPUSTAKAAN
A. Umum..............................................................................................................II-1
B. Jembatan Beton Bertulang.......................................................II-2
C. Peraturan Pembebanan Jembatan....II-6
D. Proses Perencanaan Jembatan.......II-18
BAB III - METODOLOGI
A. Alur Penyelesaian...........................................................................................III-1
B. Data Umum Proyek....................................................................................III-2
C. Struktur Organisasi Proyek.............................................................................III-3
D. Bagan Struktur Organisasi.............................................................................III-4
v

Halaman
BAB IV PERHITUNGAN
A. Data Jembatan................................................................................................IV-1
B. Bahan Struktur...............................................................................................IV-1
I. Perhitungan Slab Lantai Jembatan
a) Berat Sendiri (MS)IV-2
b) Beban Mati Tambahan (MA).........IV-2
c) Beban Truk T (TT)IV-3
d) Beban Angin (EW)IV-3
e) Pengaruh Temperatur (ET)...............IV-4
f) Momen Pada Slab Lantai Jembatan...........IV-4
g) Pembesian Slab....IV-6
h) Kontrol Lendutan Slab.IV-8
i) Kontrol Tegangan Geser Pons.IV-11
II. Perhitungan Slab Trotoar
a) Beban-beban Trotoar...IV-12
b) Momen Ultimit Rencana Slab Trotoar....IV-13
c) Pembesian Slab Trotoar...IV-13
III. Perhitungan Tiang Railing
a) Beban Tiang Railing.............................................................................IV-14
b) Pembesian Tiang Railing......................................................................IV-14
IV. Perhitungan Gelagar
a) Beban Mati (dead load..IV-17
b) Momen Lentur Akibat Beban Mati.......................................................IV-17
c) Beban Hidup (live load)IV-17
d) Momen Lentur Akibat Beban Hidup....................................................IV-18
e) Momen Pada Tumpuan.........................................................................IV-19
f) Gaya Geser............................................................................................IV-19
g) Pembesian Gelagar...............................................................................IV-19


vi

Halaman
BAB V - PENUTUP
A. Kesimpulan..........................V-1
B. Saran.....................................V-2

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LEMBARAN ASISTENSI













vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Tipikal penampang melintang jembatan gelagar kotak
(box girder bridge)...II-3
Gambar 2.2 Cross section of bridge for upper structure portion.......................................II-4
Gambar 2.3 Ketentuan beban T yang dikerjakan
pada jembatan jalan raya..............................................................................II-9
Gambar 2.4 Distribusi beban D yang bekerja pada jembatan......................................II-10
Gambar 2.5 Ketentuan penggunaan beban DII-11
Gambar 2.6 Skema proses perencanaan..........................................................................II-20
Gambar 2.7 Diagram alir proses perencanaan.................................................................II-21










viii

DAFTAR NOTASI

A : beban angin
A
h
: gaya akibat aliran dan hanyutan
A
hg
: gaya akibat aliran dan hanyutan pada waktu gempa

G
g
: gaya gesek pada tumpuan bergerak
G
h
: gaya horisontal ekivalen akibat gempa bumi
(H+K) : beban hidup dengan kejut
M : beban mati
P
1
: gaya-gaya pada waktu pelaksanaan
R
m
: gaya rem
S : gaya sentrifugal
SR : gaya akibat perubahan suhu (selain susut dan rangkak)
T
a
: gaya tekanan tanah
T
ag
: gaya tekanan tanah akibat gempa bumi
T
b
: gaya tumbuk
T
u
: gaya angkat (buoyancy)










ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 - Denah dan Potongan
Lampiran 2 - Potongan Melintang Detail Abutment, Detail Sumuran
Lampiran 3 - Detail Penulangan Abutment
Lampiran 4 - Detail dan Penulangan Balok Gelagar
Lampiran 5 - Detail dan Penulangan Balok Gelagar
Lampiran 6 - Typical Cross Section













x

ABSTRAK
Jembatan merupakan salah satu infrastruktur yang diperlukan untuk keberlangsungan
kegiatan ekonomi dan sosial suatu daerah atau wilayah. Kegiatan ekonomi dan sosial dapat
berjalan dengan baik jika kondisi infrastruktur yang ada juga baik. Jadi, kondisi
infrastruktur mempengaruhi kualitas kegiatan ekonomi dan sosial. Setiap jembatan akan
mengalami penurunan kondisi. Beban lalu lintas merupakan faktor penyebab terjadinya
penurunan kondisi. Peristiwa rusaknya jembatan di beberapa daerah diperkirakan
disebabkan oleh beban berlebih. Oleh karena itu, perlunya dilakukan analisa mengenai
beban lalu lintas di tiap jembatan agar pengelola jembatan dapat mengetahui kapan suatu
jembatan akan rusak atau tidak dapat berfungsi. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar
pengelola dapat menentukan tindakan yang harus dilakukan sebelum jembatan rusak
ataupun tidak berfungsi.
Pada penelitian ini dilakukan pengamatan pada jembatan Dusun Kelantan Desa
Pasar Rawa, yang strukturnya berupa jembatan beton bertulang. Penelitian pada jembatan
Dusun Kelantan Desa Pasar Rawa ini dilakukan untuk mengetahui secara detail struktur
atas bangunan jembatan, mulai dari tiang sandaran dan sandaran, pelat lantai kendaraan,
gelagar melintang/diafragma, dan gelagar memanjang/utama.
Suatu jembatan slab beton bertulang pada tumpuan sederhana tersusun dari pelat
monolit, dengan bentang dari tumpuan ke tumpuan tanpa didukung oleh gelagar atau balok
melintang (stringer). Jembatan beton bertulang dengan tipe struktur atas berupa slab akan
lebih efisien bila digunakan untuk bentang pendek. Hal ini disebabkan berat slab yang
tidak ekonomis lagi untuk bentang yang lebih panjang lagi. Struktur slab lebih sesuai untuk
bentang sampai dengan 35 ft (10 m), akan tetapi banyak perencana menyatakan bahwa
penggunaannya lebih ekonomis bila tidak lebih dari 20 25 ft ( 6 8 m). Sistem bentang
menerus akan menambah penghematan panjang bentang, dengan pertimbangan
kesederhanaan dalam desain dan pekerjaan lapangan. Pada bentang sederhana, panjang
bentang adalah jarak ke pusat tumpuan.
Analisa dari perhitungan jembatan beton bertulang dimulai dari perhitungan slab
lantai jembatan, setelah itu momen pada slab lantai jembatan dan kontrol lendutan slab
serta kontrol tegangan geser pons untuk mengetahui apakah jembatan tersebut aman
terhadap beban yang ada. Kemudian perhitungan slab trotoar, perhitungan tiang railing dan
yang terakhir perhitungan gelagar. Sampai akhirnya dapat tulangan yang dipakai untuk
gelagar tersebut.
Lebar jembatan 2,4 m maka direncanakan menggunakan 2 buah balok utama dengan
jarak as ke as balok utama sebesar 1,7 m. Tiang sandaran dari beton bertulang dengan
tinggi 1,25 m dan dimensi 10/16 cm. Trotoar cor beton tanpa tulangan selebar 50 cm
sebagai pembatas tapi jalan dan untuk pengguna pejalan kaki. Slab lantai jembatan dari
beton bertulang dengan tebal 20 cm. Balok melintang dengan dimensi 30 80 170
terletak ditengah balok utama, berfungsi sebagai pengaku, dipasang dengan jarak 440 cm
antar as balok melintang. Gelagar utama menggunakan balok konvensional dengan tinggi
balok 165 cm ~ 1,65 m. Lendutan elastik seketika akibat beban mati dan beban hidup yang
terjadi pada slab lantai adalah sebesar 0,9316 mm. Momen pada slab lantai jembatan pada
perhitungan didapat sebagai berikut:

= 5 / ;

= 1,590 / ;

=
91 ;

= 1,008 ; = 12,5 . Pemeriksaan geser ponds didasarkan pada:

<

< 386100.
Kata kunci: Jembatan Beton Bertulang, Perhitungan Jembatan
xi

ABSTRACT
The bridge is one of the necessary infrastructure for economic activities and social
sustainability of a region or territory. Economic and social activities may work well if the
conditions of the existing infrastructure is also good. Thus, infrastructure conditions affect
the quality of economic and social activities. Each bridge will decrease condition. Traffic
load is a factor contributing to the decline in condition. Bridge damage events in some
regions thought to be caused by excess weight. Therefore, the need for analysis of the
traffic load on each bridge that bridge managers can know when a bridge would be
damaged or may not work. This is done so that managers can specify actions to be taken
before the bridge is damaged or not functioning.
In this research, observation of the bridge Hamlet Kelantan - Market Village Swamp,
whose structure is a reinforced concrete bridge. Research on the bridge Hamlet Kelantan -
Swamp Market Village was conducted to determine in detail the structure of the building
the bridge, starting from the pole back and backrest, floor plate vehicles, transverse
girder/diaphragm, and longitudinal girder/main.
A reinforced concrete slab bridge on a simple pedestal plates composed of monoliths,
with spans from pedestal to pedestal without the support girder or transverse beams
(stringers). Reinforced concrete bridge type structure on a slab will be more efficient when
used for short spans. This is due to uneconomic heavy slab again for an even longer span.
Slab structure is more suitable for spans up to 35 ft ( 10 m), but many planners state that
is more economical to use no more than 20-25 ft ( 6-8 m). The system will add the
savings span length span, with consideration of simplicity in design and field work. On
simple spans, span length is the distance to the center pedestal.
Analysis of reinforced concrete bridge calculation starts from the calculation of floor
slab bridge, after that moment on the bridge floor slab and slab deflection control and
punch shear stress control to determine whether the bridge is safe for the existing load.
Then calculating the pavement slab, railing calculations and the last pole girder
calculations. Until finally the reinforcement can be used for the girder.
2.4 m wide bridge then planned to use 2 main beams with center to center distance of
the main beam of 1.7 m. Pillars of reinforced concrete with a backrest height of 1.25 m and
dimensions 10/16 cm. Cast unreinforced concrete pavement width of 50 cm as a barrier but
road users and for pedestrians. Floor slab of reinforced concrete bridge with a 20 cm thick.
Transverse beam with dimensions of 30 80 170 is located in the middle of the main
beam, serves as a stiffener, fitted with a distance of 440 cm between the transverse beam
axle. The main girder using conventional beam with high beam 165 cm ~ 1.65 m.
Instantaneous elastic deflection due to dead load and live load which occurs at the floor
slab is equal to 0.9316 mm. Moment on the bridge deck slab calculations obtained as
follows :

= 5 / ;

= 1,590 / ;

= 91 ;

= 1,008 ;
= 12,5 . Examination based on a sliding ponds:

<

< 386100.
Keywords : Reinforced Concrete Bridges , Bridges Calculation

You might also like