Pasien berusia 50 tahun dirawat di ruang paru dengan diagnosis radang paru kanan akibat perselubungan. Pasien mengeluh sesak nafas dan batuk berdahak selama 3 minggu serta hematemesis. Pemeriksaan fisik menunjukkan bunyi napas ronki pada paru kanan atas dan vesikuler pada bagian bawah serta paru kiri. Foto thorax menunjukkan bayangan perselubungan setinggi iga III kanan belakang.
Pasien berusia 50 tahun dirawat di ruang paru dengan diagnosis radang paru kanan akibat perselubungan. Pasien mengeluh sesak nafas dan batuk berdahak selama 3 minggu serta hematemesis. Pemeriksaan fisik menunjukkan bunyi napas ronki pada paru kanan atas dan vesikuler pada bagian bawah serta paru kiri. Foto thorax menunjukkan bayangan perselubungan setinggi iga III kanan belakang.
Pasien berusia 50 tahun dirawat di ruang paru dengan diagnosis radang paru kanan akibat perselubungan. Pasien mengeluh sesak nafas dan batuk berdahak selama 3 minggu serta hematemesis. Pemeriksaan fisik menunjukkan bunyi napas ronki pada paru kanan atas dan vesikuler pada bagian bawah serta paru kiri. Foto thorax menunjukkan bayangan perselubungan setinggi iga III kanan belakang.
Nama : Pp 50 tahun Ruang: Paru RSUD Ulin No. Mrs: 1 05 23 21
No. Data Etiologi Masalah Objektif Subjektif 1. TD=120/70, N=80x/menit, RR= 40x/menit Dada kanan tertinggal saat ekspirasi dan inspirasi Penggunaan otot bantu pernafasan Palpasi; paru kiri normal, paru kanan tertinggal, vocal premitus menurun Perkusi: terdengar redup Auskultasi: bunyi nafas kanan atas ronci, bagian bawah vesikuler dan paru kiri vesikuler Foto thorax tampak bayangan perselubungan dengan meniscus sign setinggi iga III kanan belakang Lebih dari 3 minggu penderita mengalami batuk berdahak namun masih bisa mengeluarkan dahak Sesak nafas disertai dengan hemaptoe Hiperventilasi Ketidakefektifan Pola Nafas RENCANA KEPERAWATAN
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional 1. Ketidak efektifan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam dapat mempertahankankan pola nafas menjadi efektif
Kriteria Hasil: Menunjukkan pernafasan yang efektif dan mengalami pertukaran gas pada paru-paru Menyatakan gejala berkurang Menyatakan faktor- faktor penyebab dan menyatakan cara- cara adaptif untuk mengatasi faktor- faktor tsb 1. Evaluasi fungsi pernapasan, catat kecepatan pernapasan serak, dispnea, dan perubahan tanda vital 2. Auskultasi bunyi napas dan catat bunyi napas tambahan 3. Tinggikan kepala tempat tidur, letakkan pada posisi semi fowler 4. Bantu klien untuk melakukan batuk efektif dan napas dalam 5. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian expectoran 6. Berikan fisioterapi dada. 7. Berikan tambahan oksigen masker atau oksigen nasal sesuai indikasi
1. Distress pernafasan dan perubahan pada tanda vital dapat terjadi sebagai akibat stress fisiologi dan nyeri atau dapat menunjukkan terjadinya syok sehubungan dengan pendarahan. 2. Bunyi napas menurun / tak ada bila jalan napas abstruksi sekunder terhadap perdarahan, bekuan, atau kolaps jalan napas kecil 3. Merangsang fungsi pernapasan / ekspansi paru 4. Meningkatkan gerakan secret ke jalan nafas, sehingga mudah untuk dikeluarkan 5. Membantu mengencerkan secret, sehingga mudah untuk dikeluarkan. 6. Memberikan kelembapan pada membrane mukosa dan membantu pengenceran secret untuk memudahkan pembersihan. 7. Meningkatkan pengiriman oksigen ke paru untuk kebutuhan sirkulasi, khususnya pada adanya penurunan/gangguan ventilasi.