LPD merupakan lembaga keuangan desa yang dimiliki oleh Desa Adat di Bali. LPD didirikan pada tahun 1980-an untuk membantu pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat desa. LPD dikelola sepenuhnya oleh masyarakat desa dan hanya melayani warga desa. LPD diatur dan diawasi oleh pemerintah daerah provinsi Bali melalui Bank Pembangunan Daerah Bali.
LPD merupakan lembaga keuangan desa yang dimiliki oleh Desa Adat di Bali. LPD didirikan pada tahun 1980-an untuk membantu pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat desa. LPD dikelola sepenuhnya oleh masyarakat desa dan hanya melayani warga desa. LPD diatur dan diawasi oleh pemerintah daerah provinsi Bali melalui Bank Pembangunan Daerah Bali.
LPD merupakan lembaga keuangan desa yang dimiliki oleh Desa Adat di Bali. LPD didirikan pada tahun 1980-an untuk membantu pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat desa. LPD dikelola sepenuhnya oleh masyarakat desa dan hanya melayani warga desa. LPD diatur dan diawasi oleh pemerintah daerah provinsi Bali melalui Bank Pembangunan Daerah Bali.
Lembaga Perkreditan Desa Dan Laporan Keuangan LPD Oleh: KELOMPOK 4 Aprilia Fajari Endah Rahmade!i "#$%&$'$&( Endah Pur!itajati "#$%&$'$4& )ii Ridianingsih "#$%&$'""$ Fakultas Ekonomi dan *isnis +ni,ersitas +da-ana #$"4 1 ./ LEM*A0A PERKRED.1A2 DE3A A/ 3ejarah Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Bali adalah lembaga keuangan desa yang dimiliki oleh Desa Adat. Lembaga Perkreditan Desa (LPD) merupakan buah pikiran Gubernur Bali, Prof. Dr. Ida Bagus antra. Gagasan mendirikan LPD diilhami keberadan Lumbung Pitih Nagari (LP!) yang merupakan lembaga simpan pin"am untuk masyarakat adat yang sukses di Padang #umatera Barat. Dengan mengadopsi konsep sekaa dan desa adat yang telah tumbuh se"ak lama di dalam masyarakat Bali, Gubernur Bali kemudian melun$urkan Lembaga Perkreditan Desa (LPD). %u"uan LPD yakni membantu desa adat dan krama desa adat dalam pembangunan adat, budaya dan agama. &euntungan LPD diren$anakan untuk membangun kehidupan sosial'budaya masyarakat Bali, baik untuk pembangunan fisik maupun nonfisik. #ebagai langkah a(al dibuatlah pilot project satu LPD di tiap'tiap kabupaten. &ala itu, dasar hukum pembentukan LPD hanyalah #urat &eputusan (#&) Gubernur &epala Daerah %ingkat I Bali !o. )*+ tahun ,)-., tanggal ,) !opember ,)-.. #ebagai Implementasi dari &ebi"akan Pemerintah Daerah %ingkat I Bali tersebut di atas, maka se$ara resmi LPD beroperasi mulai , aret ,)-/. Di setiap kabupaten didirikan sebuah LPD. Di &abupaten Badung, LPD yang pertama kali berdiri yakni LPD Desa Adat Lukluk, eng(i pada * aret ,)-/. Di &e$amatan &uta, desa adat yang pertama kali mendirikan LPD yakni Legian. LPD Desa Adat &edonganan merupakan LPD kedua yang berdiri di &e$amatan &uta setelah LPD Desa Adat Legian. Integrasi LPD di dalam kehidupan dan hukum adat telah men"adi sebuah kerangka yang sangat kuat untuk mengembangkan hubungan pelanggan dan mengelola resiko. 0leh karena itu lembaga ini sudah menerapkan aturan, norma dan nilai yang diyakini bersama. LPD di Bali sudah ada se"ak tahun ,)-., perkembangan LPD di Bali sangat pesat sehingga masyarakat Desa Adat &uta berkeinginan mendirikan LPD. LPD Bali beroperasi tanggal +/ !opember ,))/ dengan berpedoman kepada Perda Prop. Dati I Bali !o. + %h ,)-- dan &eputusan Gubernur &D1 %k I Bali !o 2,) %h ,))/. Pada a(al operasi LPD Desa Adat &uta memiliki modal a(al sebesar 3p. 4,.255.555 yang berasal dari Desa Adat &uta sebesar 3p. +/.555.5555, dari bantuan APBD Pemda %k I Bali 3p /.555.555, dan bantuan dari APBD Pemda %k II Badung sebesar 3p. ,.255.555. &antor LPD yang berlokasi di Pasar #eni I &uta diresmikan oleh Bapak Gubernur Bali pada tanggal ,+ 6anuari ,))2 di dukung sepenuhnya oleh ,4 Ban"ar yang ada di Desa Adat &uta. Pada a(alnya kantor LPD ditun"ang dengan peralatan yang sederhana dengan 4 Pengurus dan 4 Pega(ai. Berkat semangat dan per"uangan Pre"uru Desa Adat &uta dan Pengurus LPD, menyakinkan masyarakat desa dan mempromosikan LPD ke masing 7 masing ban"ar #e'Desa Adat &uta. elalui semangat pengabdian, dukungan dan partisipasi masyarakat akhirnya LPD Desa Adat &uta dari bulan kebulan dan dari tahun ke tahun mengalami kema"uan dan peningkatan yang pesat. 1al ini tidak terlepas dari ker"asama yang baik diantara, Pengurus Desa, &elihan Ban"ar, Pengurus LPD dan &rama Desa Adat &uta. Bali ternyata telah membuktikan dirinya memegang peranan yang sangat penting, tidak hanya dalam pada a"aran agama 1indu. #ebagai desa yang mempunyai otonomi untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri berlandaskan a(ig'a(ig, perlu adanya usaha'usaha untuk meningkatkan kemandirian dalam mengelola keuangan dan harta kekayaan milik desa sehingga mampu menatap perkembangan dan kema"uan pembangunan. 8ntuk melestarikan dan meningkatkan kemandirian kehidupan Bali dengan segala aspeknya perlu adanya upaya'upaya untuk memperkuat &euangan Desa Adat sebagai sarana penun"ang melalui mendirikan suatu Badan 8saha ilik Desa Adat berupa Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang bergerak dalam usaha simpan pin"am dengan modal s(adaya masyarakat (krama Desa) sendiri. Lembaga keuangan binaan BPD Bali ini dikelola sepenuhnya oleh, dari, dan untuk desa adat. &arena itu, pemberian kredit pun hanya diperuntukkan buat krama desa adat setempat, dan umumnya tanpa agunan. P9!GA:A#A! LPD BALI Lembaga Perkreditan Desa (LPD), atau ;De(an kredit desa;, adalah bank'bank ke$il yang dimulai oleh Pemerintah Daerah Bali di era tahun <-5'an dengan sasaran untuk menyediakan satu alternatif dari praktek rentenir dan untuk men$iptakan dan membantu perkembangan pertumbuhan ekonomi di tingkatan pedesaan. Dengan modal a(al dan bimbingan teknis dari Pemda Bali Perantara keuangan mikro ini mempunyai karakteristik dan disain yang khusus, mereka dimiliki oleh Desa Adat. Pemerintah Daerah Bali yang menyediakan modal dan men"adi penyelenggara kun$i dari sistim dan laba ditahan adalah sumber daya utama dari modal ekuitas dan kepemilikan se$ara de fa$to. LPD hanya dii"inkan untuk beroperasi di (ilayah desanya sendiri dan di$iptakan oleh Peraturan Daerah (Pro=insi). >akni sebuah Peraturan Daerah (Pro=insi) yang ditetapkan oleh DP3D, bukan Pemerintah Daerah. 0toritas penga(asan didelegasikan kepada Bank Pembangunan Daerah 2 (BPD Bali), yang telah memulai mengembangkan suatu unit penga(asan LPD yang terpisah, di ba(ah mana tugas penga(asan akan dilaksanakan oleh unit di tingkat &antor ?abang Penilaian atas pelaksanaan penga(asan intern LPD Penga(asan di tingkat LPD dimulai dari peran Pra"uru Desa, banyak diantaranya mengun"ungi LPD setiap hari, berpartisipasi dalam persetu"uan kredit, dan "uga menyelesaikan fungsi dasar kontrol dan pelaksanaan fungsi management dari (aktu ke (aktu. !amun demikian, masalah yang dilaporkan adalah bah(a de(an penga(as internal pada umumnya tidak mempunyai latar belakang yang sesuai dan atau tidak $ukup dilatih untuk dapat melaksanakan fungsi penga(asan se$ara baik. De(an Penga(as internal dari satu LPD dengan tegas meminta lebih banyak dukungan dan satu instruksi panduan untuk lebih baik mempersiapkan diri mereka untuk menyelesaikan ke(a"iban mereka. #istem Penga(asan Dan Bimbingan LPD LPD berbeda dari lembaga keuangan ikro lain yang dikendalikan oleh pemerintah pro=insi seperti badan kredit ke$amatan (B&&) di "a(a tengah atau kredit 8saha 3akyat &e$il (&83&) di"(a timur karena kepemilikan dan pengorganisasiannya dipengarui oleh adat istiadat masyarakat Bali. &eputusan Gubernur !o. 4.. @ ,))4 "uga menyebutkan fungsi Bank BPD Bali. Dalam pasal + keputusan tersebut (pemerintah Bali, ,))4b) dinyatakan bah(a Bank BPD Bali memiliki 4 fungsi berkenaan dengan LPD. pertama, memberikan bimbingan teknis dalam dua $ara yaitu melalui bimbingan pasif, dan melalui bimbingan aktif yang dilakukan dengan kun"ungan langsung kelokasi LPD. &edua, Bank BPD Bali memiliki tugas untuk mengelola koordinasi dengan organisasi lain yang terlibat didalam proses bimbingan dan penga(asan LPD.&etiga, Bank BPD Bali harus menyiapkan laporan 9=aluasi tri(ulan tentang kiner"a keuangan dan kesehatan LPD kepada gubernur. %ata &elola Lembaga Perkreditan Desa 0rganisasi dan peren$anaan Berdasarkan P93DA Pro=insi Bali !o.-@+55+, setiap LPD dikelola oleh sebuah komite (ketua, kasir dan petugas administrasi). Deskripsi mana"emen inti dapat di"elaskan bah(a ketua bertugas mengordinasi kegiatan operasional harian LPD, pembuatan per"an"ian kontrak dengan nasabah, bertanggung "a(ab pada desa adat melalui pemimpinnya (De(an Penga(as LPD), menyusun ren$ana kegiatan dan anggaran, dan memformulasikan kebi"akan LPD. Petugas administrasi melakukan tugas'tugas administrasi, baik administasi umum maupun tata buku, bertanggung "a(ab kepada ketua LPD, menyusun laporan nera$a dan laporan pendapatan, serta mengelola arsip. #edangkan kasir adalah men$atat aliran dana. #taf LPD membantu ketua melaksanakan tugasnya dan terlibat dalam pembuatan kegiatan dan ren$ana 3 anggaran dalam keputusan pemberian kredit. Dalam mengelola LPD, tim mana"emen "uga memantau perubahan situasi makro'ekonomi, melakukan rapat formal tri(ulanan untuk e=aluasi internal yang melibatkan semua staf. #taf pengumpul kredit diberi pengarahan harian mengenai tugas mereka oleh ketua LPD sebelum mereka mulai beker"a 9=aluasi internal LPD dilakukan oleh De(an penga(as. 1al ini membenarkan pendapat bah(a struktur organisasi LPD mampu mengimplementasikan kebi"akan dan strategi LPD untuk men$apai tu"uannya. &emampuan mana"emen internal LPD memperoleh dukungan dari penga(asan dan bimbingan yang diberikan pemerintah lo$al pada tiap tingkatan dan oleh bank BPD Bali. 1al ini membenarkan pendapat bah(a struktur organisasi LPD mampu mengimplementasikan kebi"akan dan strategi LPD untuk men$apai tu"uannya. &emampuan mana"emen internal LPD memperoleh dukungan dari penga(asan dan bimbingan yang diberikan pemerintah lo$al pada tiap tingkatan dan oleh bank BPD Bali. Prosedur 3ekruitmen %im mane"emen inti direkrut dari desa adat lo$al. ereka dipilih dari anggota komunitas desa dan ditetapkan dalam rapat desa untuk periode empat tahun. !amun mereka dapat dipilih kembali apabila mampu beker"a dengan baik (Go=ernmentofBali,+55+,Arti$li,,). &omite mana"emen biasanya dibantu oleh dua atau tiga staf yang bertanggung "a(ab untuk mengumpulkan tabungan dan pin"aman. Prinsip Pengaturan 0perasional Prinsip ini men$akup peraturan mengenai ke$akupan modal ($apital adeAua$y), batas "umlah pemin"aman (legal lending limit), $adangan untuk kerugian pin"aman mana"emen likuiditas, dan sistem pemeringkatan LPD. LPD harus menerapkan prinsip kehati'hatian (prudential prin$iple) dari lembaga keuangan agar dapat men"adi lembaga keuangan yang sehat. ekanisme Penyaluran Pin"aman Dalam kaitannya dengan tingkat bunga, pada tahun +55+ tingkat bunga pin"aman untk pin"aman berkisar antara +* hingga 44 persen, lebih tinggi dari pada rata 7 rata tingkat bunga bank umum yang hanya ++ persen pertahun pada saat itu.peraturan desa adat "uga berlaku bagi staf LPD (0ka, ,)))) yang melanggar peraturan dan salah dalam mengelola operasional harian LPD, seperti kolusi, korupsi atau manipulasi.#anksi sosial dapat dikenakan pada mereka.selain itu, berdasarkan peraturan legal formal,pasal +. peraturan Daerah !o. - @ +55+ yang menyatakan bah(a staf LPD yang melanggar peratturan dan menyebabkan LPD menderita kerugian keuangan haruslah mengganti kerugian tersebut.pasal +2 yang menerangkan pasal +. peraturan tersebut menekankan bah(a staf terpidana dapat memperoleh hukuman maksimum 2 bulan pen"ara atau maksimum denda 3p / "uta. #ingkatnya, 4 gambaran ini menun"ukan bah(a institusi informal ( seperti norma 7 norma dan sanksi sosial ) dan institusi formal ( peraturan legal formal ) digunakan bersama' sama dalam tata 7 kelola LPD. #istem Pengga"ian #istem pengga"ian pada LPD se$ara umum dimaksudkan untuk menstimulasi kiner"a yang lebih baik dari stafnya, terutama dalam mengumpulkan pin"aman dan mempromosikan dan melayani tabungan. Diantara man"emen inti LPD, ketua memperoleh ga"i paling tinggi, diikuti oleh petugas kasir dan tenaga administrasi. Prinsip penentuan ga"i pokok yang didasarkan biaya hidup di desa di mana LPD berada "uga ter$ermin pada kuatnya hubungan antara LPD dan lingkungan sosio'ekonominya. &esimpulan LPD mena(arkan peluang yang sangat besar untuk men"angkau daerah'daerah dan masyarakat terpen$il di Bali. Penelitian tentang struktur kelembagaan dan mana"emen LPD serta pengungkitan (le=eraging) keberadaan ketertiban sosial untuk mengelola risiko merupakan bahan pela"aran yang baik bagi industri keuangan mikro yang lebih luas, asalkan se"umlah kondisi tertentu tersediaB ,. enghubungkan dan menyelaraskan penga(asan internal@tradisional dengan penga(asan eksternal +. engindahkan keanekaragaman kebutuhan akan likuiditas, pelatihan dan penga(asan untuk berbagai ukuran LPD yang berbeda 4. ena"emen keuangan dan pelaporan yang lebih mantap melalui pelatihan dan pemberian nasehat dengan tepat .. Peran yang "elas dan berbeda bagi instansi'instansi penga(asan /. Adanya pilihan bagi peningkatan (graduation)@perubahan bentuk (transformasi) yang memungkinkan LPD ke$il, LPD yang sedang tumbuh dan LPD besar untuk mengakses masukan (input) yang sesuai seperti pembiayaan ulang, dan pelayanan teknis tanpa adanya peraturan'peraturan eksternal yang terlalu banyak. elalui kasus diatas kita lihat bah(a pengendalian tradisional terhadap lembaga keuangan dapat mempunyai pengaruh yang baik dan yang buruk terutama didaerah terpen$il, dimana kun"ungan pemeriksaan@penga(asan dan pengembangan kapasitas se$ara relatif sangat sulit. &urangnya keseimbangan antara struktur tata kelola internal dengan penga(asan dan pengaturan eksternal dapat mempunyai pengaruh ma"emuk yang buruk bagi potensi pertumbuhan suatu lembaga ke$il yang sudah ber"uang untuk mengatasi tantangan'tantangan seperti keterpen$ilan, kekurangan kapasitas (kemampuan) dan likuiditas. !amun demikian, apabila pondasi kepemilikan didalam masyarakat itu mantap, adanya keluasan "angkauan dan kiner"a keuangan yang baik, maka langkah'langkah menu"u perbaikan tata kelola dan kegan"ilan dari penga(asan pasti akan berguna. 5 engingat peluang yang disa"ikan oleh LPD untuk keluasan "angkauan dan kerangka kelembagaan yang lengkap, maka perlu beberapa perubahan yang sangat berguna untuk memperkuat semua lembaga ini di Bali dan bahkan ada kemungkinan meluas ke lembaga' lembaga serupa dimanapun di dalam negeri. #e$ara fungsi dan tu"uan LPD adalah untuk memberikan kesempatan berusaha bagi para (arga desa setempat, kemudian untuk menampung tenaga ker"a yang ada di pedesaan, serta melan$arkan lalu lintas pembayaran, sekaligus menghapuskan keberadaan lintah darat (rentenir). &eanggotaan LPD dari pemerintah sebagai krama desa adat se$ara struktural, terdiri dari berbagai ban"ar. #emua krama ban"ar yang ada di lingkungan desa, se$ara otomatis merupakan penopang dari keberadaan LPD. */ 1ri 4ita Karana dan )atur Purusa 4arta #ebagai lembaga keuangan milik desa adat, LPD di Bali memiliki posisi strategis dalam perspektif memperkuat ketahanan ekonomi (arga masyarakat di pedesaan melalui pengelolaan potensi yang dikemas dalam =ariasi aspek layanan "asa keuangan. Pada sisi lain, lembaga desa adat dapat memanfaatkan LPD sebagai ClumbungD tempat penyimpanan kekayaan desa yang semakin berkembang dan pada gilirannya tiap tahun memperloleh kompensasi pembagian laba untuk mendukung akti=itas pembangunan di desa adat yang berkaitan dengan aspek Tri Hita Karana , yakni parahyangan (hubungan manusia dengan %uhan), pawongan (hubungan sesama manusia) dan palemahan (hunbungan manusia dengan lingkungannya). Akti=itas lembaga desa adat tidak bisa lepas dari ketiga aspek tersebut karena falsafah Tri Hita Karana mengandung makna keseimbangan =ertikal dan horiEontal. 1al ini bisa ter(u"ud apabila semua pemangku kebi"akan birokrasi di tingkat kabupaten@kota dan propinsi memiliki kesamaan pandang untuk membangun kemandirian LPD dengan kebi"akan yang berorientasi untuk memperkuat kelembagaan melalui payung konstitusi. #e"alan dengan keberadaan dan operasional LPD, tidak ada alasan untuk CmengkerdilkanD lembaga tersebut, apalagi dengan memanfaatkan Ctangan'tanganD pihak luar Bali yang se"atinya tidak memiliki hubungan emosional dengan kemandirian LPD, baik se$ara historis, sosiologis maupun ekonomis. 0toritas lembaga desa adat seharusnya diakui bukan semata'mata dalam konteks men"adikan benteng mempertahankan keberadaan adat dan budaya, tetapi lebih luas perlu dipahami sebagai institusi masyarakat adat untuk mengembangkan potensi ekonomi lokal sekaligus sebagai pembela"aran (irausaha bagi (arga masyarakat dalam menghadapi persaingan ekonomi global. #e"alan dengan hal itu, LPD bisa dimanfaatkan oleh (arga desa adat se$ara maksimal untuk mengembangkan potensi ekonomi keluarga, kelompok' 6 kelompok sekeha (organisasi tradisional lokal), ban"ar, maupun pengembangan bisnis para (irausaha(an pemula dan pengusaha profesional lainnya. emang tidak mudah bagi pengurus dan kaya(an LPD mengelola lembaga keuangan milik desa adat di tengah pemahaman, status sosial dan ekonomii (arga masyaraat yang heterogin. Belum lagi adaya rambu'rambu yang (a"ib dipenuhi dan diikuti oleh LPD sehingga tidak bisa mengembangkan usaha lebih luas sebagaimana lembaga keuangan lainnya. %etapi dibalik kendala keterbatasan pengembangan usaha, fakta empiris menun"ukkan LPD yang beroperasi di (ilayah desa adat dengan tingkat perkembangan ekonomi yang $ukup ma"u, mampu mengemban =isi dan misinya dengan membukukan $apaian sisa hasil usaha (keuntungan). Dalam men"alankan kegiatan usahanya LPD Desa Pakraman &ikian didasari dengan prinsip ?atur Purusa Artha. &egiatan usaha LPD merupakan kegiatan usaha yang disamping bersifat sosial'ekonomi "uga bersifat $ultural ' religius. #ehingga kegiatan usaha LPD memiliki tu"uan yang se"alan dengan tu"uan Agama 1indu. %u"uan agama 1indu yang dirumuskan se"ak :eda mulai di(ahyukan adalah ;oksartham 6agadhitaya $a iti Dharma;, yang artinya bah(a agama (dharma) bertu"uan untuk men$apai kebahagiaan rohani dan kese"ahteraan hidup "asmani atau kebahagiaan se$ara lahir dan bathin. %u"uan ini se$ara rin$i disebutkan di dalam ?atur Purusa Artha, yaitu empat tu"uan hidup manusia, yakni Dharma, Artha, &ama dam oksa. &onsep ?atur Purusa Artha yang di"adikan dasar Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Pakran &ikian dalam men"alankan kegiatan usahanya bersumber atau didasari oleh hukum Agama 1indu yang bersumber dari &itab #u$i :eda. ?atur Purusa Artha terdiri dari empat komponen yaituB Dharma, merupakan dasar utama LPD dalam men"alankan kegiatan usahanya. Dalam kegiatan usaha yang dilakukan oleh LPD Desa Pakraman &ikian harus selalu didasari oleh Dharma yaitu kebaikan. #etelah mengamalkan dharma atau kebaikan dalam men"alankan kegiatan usahanya maka %uhan Ida #ang 1yang :idhi :asa akan melimpahkan berkatnya berupa Artha kepada umatnya yang telah mengamalkan a"arannya. Artha, dalam hal ini setelah landasan yang utama dilaksanakan oleh Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Pakraman &ikian berupa men"alankan a"aran Dharma atau kebaikan barulah LPD Desa Pkraman &ikian menekankan kegiatan usahanya pada aspek keuntungan dari usaha simpan' pin"am yang dilakukan terutama dalam hal pemberian kredit kepada masyarakat yang akan memberikan keuntungan berupa bunga. &ama, #etelah aspek artha yang men"adi tu"uan yang kedua terpenuhi maka selan"utnya adalah &ama yaitu nafsu atau 7 keinginan atau pemenuhan kebutuhan hidup berupa sandang, pangan, dan papan. 6adi dengan Artha tersebut maka &ama atau &einginan akan bisa terpenuhi dengan keuntungan yang diperoleh LPD dalam kegiatan usahanya dapat membantu masyarakat dalam hidup bermasyarakat, seperti membantu pendanaan Desa Pakraman dalam melaksanakan pembangunan Desa, membantu masyarakat baik masyarakat Desa Pakraman &ikian maupun masyarakat luar Desa Pakraman &ikian dengan memberi pin"aman misalnya untuk keperluan usaha, menyekolahkan anaknya, dan kebutuhan ' kebutuhan yang lain. #etelah ketiga tahap diatas ter$apai maka yang terakhir adalah oksa. oksa yang dimaksud disini adalah kebahagiaan. 6adi dengan kegiatan usaha yang dilakukan oleh LPD Desa Pakraman &ikian yang dapat membantu perekonomian masyarakat desa sehingga dapat meringankan beban kehidupan masyarakat desa sehingga beban hidup bermasyarakat semakin ringan maka masyarakat akan merasa lebih senang atau bahagia karena sebagian atau seluruh kebutuhannya telah dapat terpenuhi . :alaupun pemberian kredit kepada (arga luar Desa Pakraman melanggar Pasal * ayat (,) sub P93DA Pro=insi Bali !omor - %ahun +55+ yang berbunyi Cmemberikan pin"aman hanya pada karma desaD, sampai saat ini tidak ada sanksi adat yang mengaturnya. &arena sesuai dengan hasil Paruman Adat Desa Pakraman &ikian pemberian &redit kepada (arga luar Desa Pakraman sebagai sesuatu yang (a"ar asalkan mengutamakan debitur dari Desa Pakraman setempat. ../ LAPORA2 KE+A20A2 LPD &ebi"akan akuntansi LPD adalah prinsip'prinsip dasar dalam pelaporan keuangan yang disusun berdasarkan ksepakatan bersama sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku. Beberapa $ontoh yang menyangkut kebi"akan akuntansi LPD, diantaranyaB Dasar Penyusunan Laporan &euangan Laporan keuangan disusun dengan menggunakan harga perolehan. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pen$atatan pendapatan dan beban menganut metode akrual basis yaitu diakui pada saat ter"adinya transaksi dan bukan pada saat realisasi pembayaran. F %idak dibenarkan mengantisipasi pendapatan, akan tetapi biaya'biaya yang telah direalisasi sebelum tanggal nera$a (alaupun belum dapat diketahui se$ara pasti, "umlahnya, harus dilaporkan dengan $ara estimasi yang (a"ar. 8 F !amun demikian pelaksanaan prinsip diatas harus tetap memperhatikan asas Cproper mat$hing $ost against re=enueD yaitu biaya dan pendapatan dihadapkan se$ara tepat dalam periode yang sama agar tidak men"adi pergeseran biaya atau pendapatan ke periode yang lain. Piutang 8saha Piutang usaha berupa kredit yang diberikan di$atat sebesar nilai perolehan dikurangi dengan $adangan atas kemungkinan piutang yang tidak dapat ditagih. Beban Ditangguhkan (Biaya Praoperasi) #emua beban yang dikeluarkan sebelum beroperasi komersial ditangguhkan pembebanannya dan diamortisasi selama tahun dengan tarif amortisasi +/G setiap tahun dari nilai saat transaksi. Akti=a %etap Akti=a tetap dinyatakan di nera$a berdasarkan harga peorlehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Akti=a tetap tidak termasuk tanah disusutkan dengan metode garis lurus. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba'rugi pada saat ter"adinya. 6ika akti=a tetap sudah tidak dapat digunakan lagi, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya akan dihapus dalam pembukuan. Laba atau rugi atas pengalihan akti=a tetap diakui pada periode ber"alan. Akuntansi 8tang 8saha 8tang usaha berupa simpanan dan deposito nasabah dinyatakan se$ara lengkap sehingga menggambarkan seluruh ke(a"iban LPD pada akhir periode. 8ntuk mengetahui batas (aktu pembayaran, simpanan dan deposito dilakukan pengelompokkan sesuai dengan "atuh temponya. Laporan &euangan LPD Disampaikan &epada B H Bendesa Adat H Gubernur Pro=insi Bali H Bupati &abupaten H ?amat H Lurah H Badan Penga(as LPD H &elian Ban"ar H &rama Desa (elalui paruman Ban"ar) Dalam rangka menu"u tata kelola organisasi yang baik, LPD perlu memformalkan bah(a budaya 9 perusahaan dalam bentuk C?atur Dharma LPDD yang terdiri dariB ,) en"adi milik yang bermanfaat bagi krama dan desa pakraman +) emberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabah 4) #aling menghargai dan membina rasa kekeluargaan .) Berusaha men$apai yang terbaik dengan menyediakan ruang dan (aktu untuk perbaikan berkelan"utan #ampai saat ini LPD belum sepenuhnya menerapkan dasar pengakuan akrual dalam laporan keuangannya. Dasar pengakuan yang digunakan kebanyakan menggunakan $ash basis yang dimodifikasi. Dengan diberlakukan II3#, ke depan kemungkinan laporan keuangan LPD akan menun"ukkan ke arah fair =alue. 10 Re5erensi : JJJJ. +5,5. Sejarah LPD . diakses pada +5 6uli +5,. KhttpB@@(((.lpdkedonganan.$om@p@se"arah'lpd'kedonganan.htmlL JJJJ. +5,,. LPD Penggerak Ekonomi Kerakyatan. Diakses pada +5 6uli +5,. KhttpB@@(((.bisnisbali.$om@+5,,@5,@+)@ne(s@opini@g.htmlL Aprilina, Lila. +5,4. Lembaga Perkreitan i !ali . diakses pada +5 6uli +5,. KhttpB@@lilaaprilina.blogspot.$om@+5,4@5/@lembaga'pekreditan'di'bali.htmlL #uartana, I :ayan. +55). "rsitektur Pengelolaan #isiko Paa Lembaga Perkreitan Desa $LPD%. 8dayana 8ni=ersity Press, Denpasar