You are on page 1of 12

Akuntansi Perbankan dan LPD

Ringkasan Materi Perkuliahan


Lembaga Perkreditan Desa
Dan
Laporan Keuangan LPD
Oleh:
KELOMPOK 4
Aprilia Fajari Endah Rahmade!i "#$%&$'$&(
Endah Pur!itajati "#$%&$'$4&
)ii Ridianingsih "#$%&$'""$
Fakultas Ekonomi dan *isnis
+ni,ersitas +da-ana
#$"4
1
./ LEM*A0A PERKRED.1A2 DE3A
A/ 3ejarah
Lembaga Perkreditan Desa (LPD) di Bali adalah lembaga keuangan desa yang dimiliki
oleh Desa Adat. Lembaga Perkreditan Desa (LPD) merupakan buah pikiran Gubernur Bali, Prof.
Dr. Ida Bagus antra. Gagasan mendirikan LPD diilhami keberadan Lumbung Pitih
Nagari (LP!) yang merupakan lembaga simpan pin"am untuk masyarakat adat yang sukses di
Padang #umatera Barat.
Dengan mengadopsi konsep sekaa dan desa adat yang telah tumbuh se"ak lama di dalam
masyarakat Bali, Gubernur Bali kemudian melun$urkan Lembaga Perkreditan Desa (LPD).
%u"uan LPD yakni membantu desa adat dan krama desa adat dalam pembangunan adat, budaya
dan agama. &euntungan LPD diren$anakan untuk membangun kehidupan sosial'budaya
masyarakat Bali, baik untuk pembangunan fisik maupun nonfisik.
#ebagai langkah a(al dibuatlah pilot project satu LPD di tiap'tiap kabupaten. &ala itu,
dasar hukum pembentukan LPD hanyalah #urat &eputusan (#&) Gubernur &epala Daerah
%ingkat I Bali !o. )*+ tahun ,)-., tanggal ,) !opember ,)-.. #ebagai Implementasi dari
&ebi"akan Pemerintah Daerah %ingkat I Bali tersebut di atas, maka se$ara resmi LPD beroperasi
mulai , aret ,)-/. Di setiap kabupaten didirikan sebuah LPD.
Di &abupaten Badung, LPD yang pertama kali berdiri yakni LPD Desa Adat Lukluk,
eng(i pada * aret ,)-/. Di &e$amatan &uta, desa adat yang pertama kali mendirikan LPD
yakni Legian. LPD Desa Adat &edonganan merupakan LPD kedua yang berdiri di &e$amatan
&uta setelah LPD Desa Adat Legian.
Integrasi LPD di dalam kehidupan dan hukum adat telah men"adi sebuah kerangka yang
sangat kuat untuk mengembangkan hubungan pelanggan dan mengelola resiko. 0leh karena itu
lembaga ini sudah menerapkan aturan, norma dan nilai yang diyakini bersama. LPD di Bali
sudah ada se"ak tahun ,)-., perkembangan LPD di Bali sangat pesat sehingga masyarakat Desa
Adat &uta berkeinginan mendirikan LPD. LPD Bali beroperasi tanggal +/ !opember ,))/
dengan berpedoman kepada Perda Prop. Dati I Bali !o. + %h ,)-- dan &eputusan Gubernur
&D1 %k I Bali !o 2,) %h ,))/.
Pada a(al operasi LPD Desa Adat &uta memiliki modal a(al sebesar 3p. 4,.255.555
yang berasal dari Desa Adat &uta sebesar 3p. +/.555.5555, dari bantuan APBD Pemda %k I Bali
3p /.555.555, dan bantuan dari APBD Pemda %k II Badung sebesar 3p. ,.255.555. &antor LPD
yang berlokasi di Pasar #eni I &uta diresmikan oleh Bapak Gubernur Bali pada tanggal ,+
6anuari ,))2 di dukung sepenuhnya oleh ,4 Ban"ar yang ada di Desa Adat &uta. Pada a(alnya
kantor LPD ditun"ang dengan peralatan yang sederhana dengan 4 Pengurus dan 4 Pega(ai.
Berkat semangat dan per"uangan Pre"uru Desa Adat &uta dan Pengurus LPD, menyakinkan
masyarakat desa dan mempromosikan LPD ke masing 7 masing ban"ar #e'Desa Adat &uta.
elalui semangat pengabdian, dukungan dan partisipasi masyarakat akhirnya LPD Desa
Adat &uta dari bulan kebulan dan dari tahun ke tahun mengalami kema"uan dan peningkatan
yang pesat. 1al ini tidak terlepas dari ker"asama yang baik diantara, Pengurus Desa, &elihan
Ban"ar, Pengurus LPD dan &rama Desa Adat &uta. Bali ternyata telah membuktikan dirinya
memegang peranan yang sangat penting, tidak hanya dalam pada a"aran agama 1indu.
#ebagai desa yang mempunyai otonomi untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya
sendiri berlandaskan a(ig'a(ig, perlu adanya usaha'usaha untuk meningkatkan kemandirian
dalam mengelola keuangan dan harta kekayaan milik desa sehingga mampu menatap
perkembangan dan kema"uan pembangunan. 8ntuk melestarikan dan meningkatkan kemandirian
kehidupan Bali dengan segala aspeknya perlu adanya upaya'upaya untuk memperkuat &euangan
Desa Adat sebagai sarana penun"ang melalui mendirikan suatu Badan 8saha ilik Desa Adat
berupa Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang bergerak dalam usaha simpan pin"am dengan
modal s(adaya masyarakat (krama Desa) sendiri.
Lembaga keuangan binaan BPD Bali ini dikelola sepenuhnya oleh, dari, dan untuk desa
adat. &arena itu, pemberian kredit pun hanya diperuntukkan buat krama desa adat setempat, dan
umumnya tanpa agunan. P9!GA:A#A! LPD BALI Lembaga Perkreditan Desa (LPD), atau
;De(an kredit desa;, adalah bank'bank ke$il yang dimulai oleh Pemerintah Daerah Bali di era
tahun <-5'an dengan sasaran untuk menyediakan satu alternatif dari praktek rentenir dan untuk
men$iptakan dan membantu perkembangan pertumbuhan ekonomi di tingkatan pedesaan.
Dengan modal a(al dan bimbingan teknis dari Pemda Bali Perantara keuangan mikro ini
mempunyai karakteristik dan disain yang khusus, mereka dimiliki oleh Desa Adat. Pemerintah
Daerah Bali yang menyediakan modal dan men"adi penyelenggara kun$i dari sistim dan laba
ditahan adalah sumber daya utama dari modal ekuitas dan kepemilikan se$ara de fa$to. LPD
hanya dii"inkan untuk beroperasi di (ilayah desanya sendiri dan di$iptakan oleh Peraturan
Daerah (Pro=insi). >akni sebuah Peraturan Daerah (Pro=insi) yang ditetapkan oleh DP3D, bukan
Pemerintah Daerah. 0toritas penga(asan didelegasikan kepada Bank Pembangunan Daerah
2
(BPD Bali), yang telah memulai mengembangkan suatu unit penga(asan LPD yang terpisah, di
ba(ah mana tugas penga(asan akan dilaksanakan oleh unit di tingkat &antor ?abang Penilaian
atas pelaksanaan penga(asan intern LPD Penga(asan di tingkat LPD dimulai dari peran Pra"uru
Desa, banyak diantaranya mengun"ungi LPD setiap hari, berpartisipasi dalam persetu"uan kredit,
dan "uga menyelesaikan fungsi dasar kontrol dan pelaksanaan fungsi management dari (aktu ke
(aktu. !amun demikian, masalah yang dilaporkan adalah bah(a de(an penga(as internal pada
umumnya tidak mempunyai latar belakang yang sesuai dan atau tidak $ukup dilatih untuk dapat
melaksanakan fungsi penga(asan se$ara baik.
De(an Penga(as internal dari satu LPD dengan tegas meminta lebih banyak dukungan
dan satu instruksi panduan untuk lebih baik mempersiapkan diri mereka untuk menyelesaikan
ke(a"iban mereka. #istem Penga(asan Dan Bimbingan LPD LPD berbeda dari lembaga
keuangan ikro lain yang dikendalikan oleh pemerintah pro=insi seperti badan kredit ke$amatan
(B&&) di "a(a tengah atau kredit 8saha 3akyat &e$il (&83&) di"(a timur karena kepemilikan
dan pengorganisasiannya dipengarui oleh adat istiadat masyarakat Bali.
&eputusan Gubernur !o. 4.. @ ,))4 "uga menyebutkan fungsi Bank BPD Bali. Dalam
pasal + keputusan tersebut (pemerintah Bali, ,))4b) dinyatakan bah(a Bank BPD Bali memiliki
4 fungsi berkenaan dengan LPD. pertama, memberikan bimbingan teknis dalam dua $ara yaitu
melalui bimbingan pasif, dan melalui bimbingan aktif yang dilakukan dengan kun"ungan
langsung kelokasi LPD. &edua, Bank BPD Bali memiliki tugas untuk mengelola koordinasi
dengan organisasi lain yang terlibat didalam proses bimbingan dan penga(asan LPD.&etiga,
Bank BPD Bali harus menyiapkan laporan 9=aluasi tri(ulan tentang kiner"a keuangan dan
kesehatan LPD kepada gubernur. %ata &elola Lembaga Perkreditan Desa 0rganisasi dan
peren$anaan Berdasarkan P93DA Pro=insi Bali !o.-@+55+, setiap LPD dikelola oleh sebuah
komite (ketua, kasir dan petugas administrasi). Deskripsi mana"emen inti dapat di"elaskan bah(a
ketua bertugas mengordinasi kegiatan operasional harian LPD, pembuatan per"an"ian kontrak
dengan nasabah, bertanggung "a(ab pada desa adat melalui pemimpinnya (De(an Penga(as
LPD), menyusun ren$ana kegiatan dan anggaran, dan memformulasikan kebi"akan LPD.
Petugas administrasi melakukan tugas'tugas administrasi, baik administasi umum
maupun tata buku, bertanggung "a(ab kepada ketua LPD, menyusun laporan nera$a dan laporan
pendapatan, serta mengelola arsip. #edangkan kasir adalah men$atat aliran dana. #taf LPD
membantu ketua melaksanakan tugasnya dan terlibat dalam pembuatan kegiatan dan ren$ana
3
anggaran dalam keputusan pemberian kredit. Dalam mengelola LPD, tim mana"emen "uga
memantau perubahan situasi makro'ekonomi, melakukan rapat formal tri(ulanan untuk e=aluasi
internal yang melibatkan semua staf. #taf pengumpul kredit diberi pengarahan harian mengenai
tugas mereka oleh ketua LPD sebelum mereka mulai beker"a 9=aluasi internal LPD dilakukan
oleh De(an penga(as. 1al ini membenarkan pendapat bah(a struktur organisasi LPD mampu
mengimplementasikan kebi"akan dan strategi LPD untuk men$apai tu"uannya.
&emampuan mana"emen internal LPD memperoleh dukungan dari penga(asan dan
bimbingan yang diberikan pemerintah lo$al pada tiap tingkatan dan oleh bank BPD Bali. 1al ini
membenarkan pendapat bah(a struktur organisasi LPD mampu mengimplementasikan kebi"akan
dan strategi LPD untuk men$apai tu"uannya. &emampuan mana"emen internal LPD memperoleh
dukungan dari penga(asan dan bimbingan yang diberikan pemerintah lo$al pada tiap tingkatan
dan oleh bank BPD Bali. Prosedur 3ekruitmen %im mane"emen inti direkrut dari desa adat lo$al.
ereka dipilih dari anggota komunitas desa dan ditetapkan dalam rapat desa untuk periode
empat tahun. !amun mereka dapat dipilih kembali apabila mampu beker"a dengan baik
(Go=ernmentofBali,+55+,Arti$li,,).
&omite mana"emen biasanya dibantu oleh dua atau tiga staf yang bertanggung "a(ab
untuk mengumpulkan tabungan dan pin"aman. Prinsip Pengaturan 0perasional Prinsip ini
men$akup peraturan mengenai ke$akupan modal ($apital adeAua$y), batas "umlah pemin"aman
(legal lending limit), $adangan untuk kerugian pin"aman mana"emen likuiditas, dan sistem
pemeringkatan LPD. LPD harus menerapkan prinsip kehati'hatian (prudential prin$iple) dari
lembaga keuangan agar dapat men"adi lembaga keuangan yang sehat.
ekanisme Penyaluran Pin"aman Dalam kaitannya dengan tingkat bunga, pada tahun
+55+ tingkat bunga pin"aman untk pin"aman berkisar antara +* hingga 44 persen, lebih tinggi
dari pada rata 7 rata tingkat bunga bank umum yang hanya ++ persen pertahun pada saat
itu.peraturan desa adat "uga berlaku bagi staf LPD (0ka, ,)))) yang melanggar peraturan dan
salah dalam mengelola operasional harian LPD, seperti kolusi, korupsi atau manipulasi.#anksi
sosial dapat dikenakan pada mereka.selain itu, berdasarkan peraturan legal formal,pasal +.
peraturan Daerah !o. - @ +55+ yang menyatakan bah(a staf LPD yang melanggar peratturan dan
menyebabkan LPD menderita kerugian keuangan haruslah mengganti kerugian tersebut.pasal +2
yang menerangkan pasal +. peraturan tersebut menekankan bah(a staf terpidana dapat
memperoleh hukuman maksimum 2 bulan pen"ara atau maksimum denda 3p / "uta. #ingkatnya,
4
gambaran ini menun"ukan bah(a institusi informal ( seperti norma 7 norma dan sanksi sosial )
dan institusi formal ( peraturan legal formal ) digunakan bersama' sama dalam tata 7 kelola LPD.
#istem Pengga"ian #istem pengga"ian pada LPD se$ara umum dimaksudkan untuk
menstimulasi kiner"a yang lebih baik dari stafnya, terutama dalam mengumpulkan pin"aman dan
mempromosikan dan melayani tabungan. Diantara man"emen inti LPD, ketua memperoleh ga"i
paling tinggi, diikuti oleh petugas kasir dan tenaga administrasi. Prinsip penentuan ga"i pokok
yang didasarkan biaya hidup di desa di mana LPD berada "uga ter$ermin pada kuatnya hubungan
antara LPD dan lingkungan sosio'ekonominya. &esimpulan LPD mena(arkan peluang yang
sangat besar untuk men"angkau daerah'daerah dan masyarakat terpen$il di Bali. Penelitian
tentang struktur kelembagaan dan mana"emen LPD serta pengungkitan (le=eraging) keberadaan
ketertiban sosial untuk mengelola risiko merupakan bahan pela"aran yang baik bagi industri
keuangan mikro yang lebih luas, asalkan se"umlah kondisi tertentu tersediaB ,. enghubungkan
dan menyelaraskan penga(asan internal@tradisional dengan penga(asan eksternal +.
engindahkan keanekaragaman kebutuhan akan likuiditas, pelatihan dan penga(asan untuk
berbagai ukuran LPD yang berbeda 4. ena"emen keuangan dan pelaporan yang lebih mantap
melalui pelatihan dan pemberian nasehat dengan tepat .. Peran yang "elas dan berbeda bagi
instansi'instansi penga(asan /. Adanya pilihan bagi peningkatan (graduation)@perubahan bentuk
(transformasi) yang memungkinkan LPD ke$il, LPD yang sedang tumbuh dan LPD besar untuk
mengakses masukan (input) yang sesuai seperti pembiayaan ulang, dan pelayanan teknis tanpa
adanya peraturan'peraturan eksternal yang terlalu banyak.
elalui kasus diatas kita lihat bah(a pengendalian tradisional terhadap lembaga
keuangan dapat mempunyai pengaruh yang baik dan yang buruk terutama didaerah terpen$il,
dimana kun"ungan pemeriksaan@penga(asan dan pengembangan kapasitas se$ara relatif sangat
sulit. &urangnya keseimbangan antara struktur tata kelola internal dengan penga(asan dan
pengaturan eksternal dapat mempunyai pengaruh ma"emuk yang buruk bagi potensi
pertumbuhan suatu lembaga ke$il yang sudah ber"uang untuk mengatasi tantangan'tantangan
seperti keterpen$ilan, kekurangan kapasitas (kemampuan) dan likuiditas. !amun demikian,
apabila pondasi kepemilikan didalam masyarakat itu mantap, adanya keluasan "angkauan dan
kiner"a keuangan yang baik, maka langkah'langkah menu"u perbaikan tata kelola dan kegan"ilan
dari penga(asan pasti akan berguna.
5
engingat peluang yang disa"ikan oleh LPD untuk keluasan "angkauan dan kerangka
kelembagaan yang lengkap, maka perlu beberapa perubahan yang sangat berguna untuk
memperkuat semua lembaga ini di Bali dan bahkan ada kemungkinan meluas ke lembaga'
lembaga serupa dimanapun di dalam negeri. #e$ara fungsi dan tu"uan LPD adalah untuk
memberikan kesempatan berusaha bagi para (arga desa setempat, kemudian untuk menampung
tenaga ker"a yang ada di pedesaan, serta melan$arkan lalu lintas pembayaran, sekaligus
menghapuskan keberadaan lintah darat (rentenir). &eanggotaan LPD dari pemerintah sebagai
krama desa adat se$ara struktural, terdiri dari berbagai ban"ar. #emua krama ban"ar yang ada di
lingkungan desa, se$ara otomatis merupakan penopang dari keberadaan LPD.
*/ 1ri 4ita Karana dan )atur Purusa 4arta
#ebagai lembaga keuangan milik desa adat, LPD di Bali memiliki posisi strategis
dalam perspektif memperkuat ketahanan ekonomi (arga masyarakat di pedesaan melalui
pengelolaan potensi yang dikemas dalam =ariasi aspek layanan "asa keuangan. Pada sisi lain,
lembaga desa adat dapat memanfaatkan LPD sebagai ClumbungD tempat penyimpanan kekayaan
desa yang semakin berkembang dan pada gilirannya tiap tahun memperloleh kompensasi
pembagian laba untuk mendukung akti=itas pembangunan di desa adat yang berkaitan dengan
aspek Tri Hita Karana , yakni parahyangan (hubungan manusia dengan %uhan), pawongan
(hubungan sesama manusia) dan palemahan (hunbungan manusia dengan lingkungannya).
Akti=itas lembaga desa adat tidak bisa lepas dari ketiga aspek tersebut karena falsafah Tri Hita
Karana mengandung makna keseimbangan =ertikal dan horiEontal. 1al ini bisa ter(u"ud apabila
semua pemangku kebi"akan birokrasi di tingkat kabupaten@kota dan propinsi memiliki kesamaan
pandang untuk membangun kemandirian LPD dengan kebi"akan yang berorientasi untuk
memperkuat kelembagaan melalui payung konstitusi.
#e"alan dengan keberadaan dan operasional LPD, tidak ada alasan untuk
CmengkerdilkanD lembaga tersebut, apalagi dengan memanfaatkan Ctangan'tanganD pihak luar
Bali yang se"atinya tidak memiliki hubungan emosional dengan kemandirian LPD, baik se$ara
historis, sosiologis maupun ekonomis. 0toritas lembaga desa adat seharusnya diakui bukan
semata'mata dalam konteks men"adikan benteng mempertahankan keberadaan adat dan budaya,
tetapi lebih luas perlu dipahami sebagai institusi masyarakat adat untuk mengembangkan potensi
ekonomi lokal sekaligus sebagai pembela"aran (irausaha bagi (arga masyarakat dalam
menghadapi persaingan ekonomi global. #e"alan dengan hal itu, LPD bisa dimanfaatkan oleh
(arga desa adat se$ara maksimal untuk mengembangkan potensi ekonomi keluarga, kelompok'
6
kelompok sekeha (organisasi tradisional lokal), ban"ar, maupun pengembangan bisnis para
(irausaha(an pemula dan pengusaha profesional lainnya.
emang tidak mudah bagi pengurus dan kaya(an LPD mengelola lembaga keuangan
milik desa adat di tengah pemahaman, status sosial dan ekonomii (arga masyaraat yang
heterogin. Belum lagi adaya rambu'rambu yang (a"ib dipenuhi dan diikuti oleh LPD sehingga
tidak bisa mengembangkan usaha lebih luas sebagaimana lembaga keuangan lainnya. %etapi
dibalik kendala keterbatasan pengembangan usaha, fakta empiris menun"ukkan LPD yang
beroperasi di (ilayah desa adat dengan tingkat perkembangan ekonomi yang $ukup ma"u,
mampu mengemban =isi dan misinya dengan membukukan $apaian sisa hasil usaha
(keuntungan).
Dalam men"alankan kegiatan usahanya LPD Desa Pakraman &ikian didasari dengan
prinsip ?atur Purusa Artha. &egiatan usaha LPD merupakan kegiatan usaha yang disamping
bersifat sosial'ekonomi "uga bersifat $ultural ' religius. #ehingga kegiatan usaha LPD memiliki
tu"uan yang se"alan dengan tu"uan Agama 1indu. %u"uan agama 1indu yang dirumuskan se"ak
:eda mulai di(ahyukan adalah ;oksartham 6agadhitaya $a iti Dharma;, yang artinya bah(a
agama (dharma) bertu"uan untuk men$apai kebahagiaan rohani dan kese"ahteraan hidup "asmani
atau kebahagiaan se$ara lahir dan bathin. %u"uan ini se$ara rin$i disebutkan di dalam ?atur
Purusa Artha, yaitu empat tu"uan hidup manusia, yakni Dharma, Artha, &ama dam oksa.
&onsep ?atur Purusa Artha yang di"adikan dasar Lembaga Perkreditan Desa (LPD)
Desa Pakran &ikian dalam men"alankan kegiatan usahanya bersumber atau didasari oleh hukum
Agama 1indu yang bersumber dari &itab #u$i :eda. ?atur Purusa Artha terdiri dari empat
komponen yaituB Dharma, merupakan dasar utama LPD dalam men"alankan kegiatan usahanya.
Dalam kegiatan usaha yang dilakukan oleh LPD Desa Pakraman &ikian harus selalu didasari
oleh Dharma yaitu kebaikan. #etelah mengamalkan dharma atau kebaikan dalam men"alankan
kegiatan usahanya maka %uhan Ida #ang 1yang :idhi :asa akan melimpahkan berkatnya
berupa Artha kepada umatnya yang telah mengamalkan a"arannya.
Artha, dalam hal ini setelah landasan yang utama dilaksanakan oleh Lembaga
Perkreditan Desa (LPD) Desa Pakraman &ikian berupa men"alankan a"aran Dharma atau
kebaikan barulah LPD Desa Pkraman &ikian menekankan kegiatan usahanya pada aspek
keuntungan dari usaha simpan' pin"am yang dilakukan terutama dalam hal pemberian kredit
kepada masyarakat yang akan memberikan keuntungan berupa bunga. &ama, #etelah aspek artha
yang men"adi tu"uan yang kedua terpenuhi maka selan"utnya adalah &ama yaitu nafsu atau
7
keinginan atau pemenuhan kebutuhan hidup berupa sandang, pangan, dan papan. 6adi dengan
Artha tersebut maka &ama atau &einginan akan bisa terpenuhi dengan keuntungan yang
diperoleh LPD dalam kegiatan usahanya dapat membantu masyarakat dalam hidup
bermasyarakat, seperti membantu pendanaan Desa Pakraman dalam melaksanakan pembangunan
Desa, membantu masyarakat baik masyarakat Desa Pakraman &ikian maupun masyarakat luar
Desa Pakraman &ikian dengan memberi pin"aman misalnya untuk keperluan usaha,
menyekolahkan anaknya, dan kebutuhan ' kebutuhan yang lain.
#etelah ketiga tahap diatas ter$apai maka yang terakhir adalah oksa. oksa yang
dimaksud disini adalah kebahagiaan. 6adi dengan kegiatan usaha yang dilakukan oleh LPD Desa
Pakraman &ikian yang dapat membantu perekonomian masyarakat desa sehingga dapat
meringankan beban kehidupan masyarakat desa sehingga beban hidup bermasyarakat semakin
ringan maka masyarakat akan merasa lebih senang atau bahagia karena sebagian atau seluruh
kebutuhannya telah dapat terpenuhi . :alaupun pemberian kredit kepada (arga luar Desa
Pakraman melanggar Pasal * ayat (,) sub P93DA Pro=insi Bali !omor - %ahun +55+ yang
berbunyi Cmemberikan pin"aman hanya pada karma desaD, sampai saat ini tidak ada sanksi adat
yang mengaturnya. &arena sesuai dengan hasil Paruman Adat Desa Pakraman &ikian pemberian
&redit kepada (arga luar Desa Pakraman sebagai sesuatu yang (a"ar asalkan mengutamakan
debitur dari Desa Pakraman setempat.
../ LAPORA2 KE+A20A2 LPD
&ebi"akan akuntansi LPD adalah prinsip'prinsip dasar dalam pelaporan keuangan yang
disusun berdasarkan ksepakatan bersama sesuai dengan aturan dan standar yang berlaku.
Beberapa $ontoh yang menyangkut kebi"akan akuntansi LPD, diantaranyaB
Dasar Penyusunan Laporan &euangan
Laporan keuangan disusun dengan menggunakan harga perolehan.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pen$atatan pendapatan dan beban menganut metode akrual basis yaitu diakui pada saat
ter"adinya transaksi dan bukan pada saat realisasi pembayaran.
F %idak dibenarkan mengantisipasi pendapatan, akan tetapi biaya'biaya yang telah direalisasi
sebelum tanggal nera$a (alaupun belum dapat diketahui se$ara pasti, "umlahnya, harus
dilaporkan dengan $ara estimasi yang (a"ar.
8
F !amun demikian pelaksanaan prinsip diatas harus tetap memperhatikan asas Cproper
mat$hing $ost against re=enueD yaitu biaya dan pendapatan dihadapkan se$ara tepat dalam
periode yang sama agar tidak men"adi pergeseran biaya atau pendapatan ke periode yang lain.
Piutang 8saha
Piutang usaha berupa kredit yang diberikan di$atat sebesar nilai perolehan dikurangi dengan
$adangan atas kemungkinan piutang yang tidak dapat ditagih.
Beban Ditangguhkan (Biaya Praoperasi)
#emua beban yang dikeluarkan sebelum beroperasi komersial ditangguhkan pembebanannya dan
diamortisasi selama tahun dengan tarif amortisasi +/G setiap tahun dari nilai saat transaksi.
Akti=a %etap
Akti=a tetap dinyatakan di nera$a berdasarkan harga peorlehan dikurangi dengan akumulasi
penyusutan. Akti=a tetap tidak termasuk tanah disusutkan dengan metode garis lurus. Biaya
pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba'rugi pada saat ter"adinya. 6ika akti=a tetap
sudah tidak dapat digunakan lagi, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya akan
dihapus dalam pembukuan. Laba atau rugi atas pengalihan akti=a tetap diakui pada periode
ber"alan.
Akuntansi 8tang 8saha
8tang usaha berupa simpanan dan deposito nasabah dinyatakan se$ara lengkap sehingga
menggambarkan seluruh ke(a"iban LPD pada akhir periode. 8ntuk mengetahui batas (aktu
pembayaran, simpanan dan deposito dilakukan pengelompokkan sesuai dengan "atuh temponya.
Laporan &euangan LPD Disampaikan &epada B
H Bendesa Adat
H Gubernur Pro=insi Bali
H Bupati &abupaten
H ?amat
H Lurah
H Badan Penga(as LPD
H &elian Ban"ar
H &rama Desa (elalui paruman Ban"ar)
Dalam rangka menu"u tata kelola organisasi yang baik, LPD perlu memformalkan bah(a budaya
9
perusahaan dalam bentuk C?atur Dharma LPDD yang terdiri dariB
,) en"adi milik yang bermanfaat bagi krama dan desa pakraman
+) emberikan pelayanan yang terbaik bagi nasabah
4) #aling menghargai dan membina rasa kekeluargaan
.) Berusaha men$apai yang terbaik dengan menyediakan ruang dan (aktu untuk perbaikan
berkelan"utan
#ampai saat ini LPD belum sepenuhnya menerapkan dasar pengakuan akrual dalam laporan
keuangannya. Dasar pengakuan yang digunakan kebanyakan menggunakan $ash basis yang
dimodifikasi. Dengan diberlakukan II3#, ke depan kemungkinan laporan keuangan LPD akan
menun"ukkan ke arah fair =alue.
10
Re5erensi :
JJJJ. +5,5. Sejarah LPD . diakses pada +5 6uli +5,.
KhttpB@@(((.lpdkedonganan.$om@p@se"arah'lpd'kedonganan.htmlL
JJJJ. +5,,. LPD Penggerak Ekonomi Kerakyatan. Diakses pada +5 6uli +5,.
KhttpB@@(((.bisnisbali.$om@+5,,@5,@+)@ne(s@opini@g.htmlL
Aprilina, Lila. +5,4. Lembaga Perkreitan i !ali . diakses pada +5 6uli +5,.
KhttpB@@lilaaprilina.blogspot.$om@+5,4@5/@lembaga'pekreditan'di'bali.htmlL
#uartana, I :ayan. +55). "rsitektur Pengelolaan #isiko Paa Lembaga Perkreitan Desa
$LPD%. 8dayana 8ni=ersity Press, Denpasar

You might also like