Teks tersebut membahas perkembangan musik klasik pada zaman Barok, Klasik, dan Romantik. Pada zaman Barok (1600-1750) musik banyak menggunakan polifoni dan kontrapung. Zaman Klasik (1750-1820) menekankan kesimetrisan dan sonata form. Zaman Romantik (abad ke-19) mengekspresikan emosi secara bebas.
Teks tersebut membahas perkembangan musik klasik pada zaman Barok, Klasik, dan Romantik. Pada zaman Barok (1600-1750) musik banyak menggunakan polifoni dan kontrapung. Zaman Klasik (1750-1820) menekankan kesimetrisan dan sonata form. Zaman Romantik (abad ke-19) mengekspresikan emosi secara bebas.
Teks tersebut membahas perkembangan musik klasik pada zaman Barok, Klasik, dan Romantik. Pada zaman Barok (1600-1750) musik banyak menggunakan polifoni dan kontrapung. Zaman Klasik (1750-1820) menekankan kesimetrisan dan sonata form. Zaman Romantik (abad ke-19) mengekspresikan emosi secara bebas.
Musik klasik merupakan salah satu jenis musik yang mempunyai sejarah yang terpanjang dibandingkan dengan jenis musik lainnya. Musik klasik itu sendiri dapat dibedakan menjadi 3 periode yang besar. Periode-periode itu adalah periode baroque, classical, romantic,. Kita akan membahas satu persatu keunikan dalam periode-periode tersebut.
I. Baroque Musik Barok adalah musik klasik barat yang digubah pada Zaman Barok (Baroque), kira-kira antara tahun 1600 dan 1750. Kata "Barok" berarti "mutiara yang tidak berbentuk wajar", hal ini sangat cocok dengan seni dan perancangan bangunan pada era itu. Kata Barok pada akhirnya juga dipakai untuk jenis musik pada saat itu. Periode baroque merupakan periode pertama yang menggunakan progresi akor dalam pembuatan musiknya. Sebenarnya sebelum periode ini sudah terdapat musik lainnya. Akan tetapi di dalam periode tersebut harmoni sebuah lagu hanya berada dalam satu harmoni yang tetap. Banyak orang yang mengatakan bahwa periode baroque ini dimulai pada sekitar tahun 1600an dan berakhir pada tahun 1750. Hal yang menandakan dimulainya periode baroque adalah meninggalnya dua komponis besar zaman renaissance yang bernama Palestrina dan Lassus. Beberapa ciri lain yang menandakan mulainya periode barouque ini adalah dengan bermunculannya karya-karya dengan skala yang besar seperti opera, concerto, dan suite.
Ciri-ciri dari musik Barok, antara lain: Melodi cenderung lincah. Banyak menggunakan ornamen. Ada dinamik forte dan piano.
2 Harmoni dua nada atau lebih berbunyi bergantian (polifonik/kontrapung). Lazimnya hanya mencerminkan satu jenis emosi saja.
Lukisan Lassus
Istilah baroque tidak hanya digunakan dalam musik. Isitilah ini juga digunakan oleh para arsitektur, lukisan, literatur, dan dansa yang semuanya mempunyai satu kesamaan yaitu semuanya mulai menciptakan karya-karya dalam lingkupan yang besar. Dalam arsitektur misalkan para arsitek membangun banyak gereja dalam ukuran yang besar, saparti gereja St. Peter dan katedral St. Paul. Banyak dari gereja ini memiliki lukisan besar di dinding-dinding yang disebutfresco. Banyak juga gereja-gereja yang mempunyai galeri seni di dalamnya. Biasanya dalam satu gereja terdapat 2 sisi dengan karya seni yang bernuansa berbeda. Hal ini membuat para musisi banyak mendasarkan karyanya dalam 2 nuansa yang berbeda. Komponis yang paling sering menggunakan tipe musik seperti itu adalah Giovanni Gabrieli. Salah satu ciri khas musik pada periode baroque adalah mereka sering mengadakan 2 nuansa yang berbeda dalam satu karya. Salah satu jenis musik yang dapat menghasilkan efek seperti ini adalah Concerto. Concerto adalah jenis musik dimana ada sebuah orkestra dengan satu instrumen solis yang bermain bersamaan. Instrumen solis tersebut bisa merupakan jenis instrumen apa saja, mulai dari harpsicord, biola, viola, dan bahkan orgel. Dalam satu Concerto para solis biasanya akan memainkan satu melodi sedangkan orkestranya memainkan melodi yang lain. Musik yang menggunakan dua atau lebih melodi untuk
3 menyusun lagu disebut musik polifoni. Sala satu karya terbaik dalam mengeksploitasi jenis musik ini adalah Well-tempered ClavierI karya Johann Sebasitan Bach. Musik yang ditulis pada periode ini biasanya ditulis dalam bentuk basso- continuo yaitu para komponis hanya menuliskan melodi dan bass saja. Bass pada hal ini menandakan jenis harmoni yang dimaksud pada saat itu. Bagaimana harmoni itu akan disusun adalah kehendakan sendiri dari para pemain musik tersebut. Komponis yang hidup pada periode ini banyak yang bekerja untuk gereja dan kerajaan. Salah satu hal yang paling dapat diamati pada masa ini adalah banyaknya karya yang dapat dihasilkan oleh satu orang. Sebagai contohnya Bach dapat menghasilkan lebih dari 1000 karya untuk instrumen solo dan orkestra sepanjang masa hidupnya. Hal ini dikarenakan mereka minimal harus menghasilkan 1 karya baru dalam seminggu untuk dipersembahkan kepada raja atau gereja dimana ia bekerja. Komponis-komponis terkenal yang hidup pada masa ini adalah Johann Sebastian Bach, George Frederich Handel, Antonio Vivaldi.
Lukisan Johann Sebasitian Bach
Para komponis musik Barok membuat perubahan di notasi musik dan juga menciptakan cara baru dalam memainkan instrumen musik. Era musik Barok juga merupakan tonggak dari terciptanya dan diakuinya musik dalam opera. Banyak
4 sekali teknik musik dan konsep musik dari era Barok masih dipakai hingga saat ini. Kebanyakan dari alat musik klasik dimainkan dengan sangat baik di era ini. Beberapa komponis zaman Barok: Johann Sebastian Bach George Friederich Handel Antonio Vivaldi. Johann Pachelbel Pada zaman Barok, piano belum ditemukan, dan komposisi dikarang untuk hapsichord. Karya Bach untuk hapsicord lazim mempunyai dua melodi atau lebih untuk tangan kanan dan tangan kiri. Musik Barok jarang mempunyai modulasi atau rubato.
II. Classical Bila dibandingkan dengan musik era Barok, musik era klasik lebih ringan, lebih mudah dan tidak membingungkan, serta mempunya tekstur yang jauh lebih jelas. Melodi yang dimainkan di era ini biasanya lebih pendek dari era Barok. Ukuran orkestra sangat berkembang baik dalam kuantitas maupun kualitas. Periode kedua dalam musik klasik adalah periode Classical. Periode ini dimulai dari tahun 1750 sampai dengan tahun 1820. Dimulainya periode ini ditandakan dengan kematiannya komponis baroque yang sangat terkenal yaitu Johann Sebastian Bach. Hal yang dititik beratkan pada pembuatan musik dalam periode ini adalah kesimetrisan lagu. Salah satu ciri musik pada periode ini adalah mereka banyak menggunakan suatu struktur musik yang disebut sebagai sonata form. Sonata form ini adalah struktur musik dimana ada sebuah tema yang besar (kita sebut sebagai A), yang dilanjutkan dengan tema yang berbeda (kita sebut sebagai B), dan pada akhirnya kembali lagi ke tema awal (kembali lagi ke A). Dari penjelasan tersebut dapat kita simpulkan bahwa struktur tersebut membuat bentuk musik dengan tema A-B-A. Sonata form ini banyak digunakan oleh berbagai komponis. Mulai dari Wolfgang Amadeus Mozart, Ludwig van Beethoven, sampai Joseph Haydn semuanya menggunakan bentuk musik seperti ini.
5 Beberapa hal yang berbeda diantara periode Baroque dan Classicaladalah kompleksitas struktur musiknya. Pada zaman baroque penulisan musik selalu menggunakan aliran harmoni yang sangat mulus sedangkan dalam periode klasik harmoni tetap mengalir tetapi tidak semulus zaman baroque. Jika kita lihat dalam struktur melodi komponis baroque pun mempunyai kesulitan yang jauh melebihi melodi pada zaman classical. Ini dapat dilihat dari struktur melodi zamanbaroque yang berbentuk polifoni sedangkan pada zaman classical struktur melodi merupakan melodi dan iringan. Melodi dan iringan ini biasanya berupa melodi di nada yang menglir di nada yang lebih tinggi dengan iringan berupa broken chord (akor yang nadanya dimainkan satu per satu) di dalam nada lebih rendah. Sedangkan dalam hal concerto pada zaman baroque jarang ditemukan tema yang disebut cadenza (tema yang mempertunjukkan kemahiran sang solis dalam bermain) sedangkan dalam periode Classical sering sekali ditemukan tema tersebut. Para komponis musik pada periode Classical ini banyak yang berkerja sebagai pemusik kerajaan dan sebagai guru. Pekerjaannya sebagai pemusik kerajaan sangat mendorong mereka untuk membuat karya dalam jumlah yang banyak. Sedangkan karena mereka mempunyai pekerjaan samping sebagai guru waktu mereka tersita dan akibatnya karya yang dihasilkan lebih sedikit daripada dalam periode baroque.
Ciri-ciri dari musik zaman Klasik, antara lain: Ornamen lebih dibatasi. Ada peralihan tempo accelerando dan ritardando. Ada peralihan dinamik crescendo dan decrescendo. Harmoni tiga nada atau lebih bunyi bersamaan (homofonik). Kontras pada ritme.
6
Lukisan Ludwig van Beethoven Pada zaman klasik muncul bentuk komposisi musik yang disebut sonata dan simfoni. Sonata adalah karya musik untuk permainan solo, sedangkan simfoni adalah untuk orkestra. Bentuk simfoni hamper mirip dengan sonata, hanya saja simfoni biasanya dilengkapi dengan bagian sisipan yang disebut minuet, trio, dan scherzo. Beberapa komponis zaman klasik: Franz Joseph Haydn Wolfgang Amadeus Mozart Carl Philipp Emanuel Bach (anak kedua dari Johann Sebastian Bach) Ludwig Van Beethoven (masa peralihan zaman Klasik dan zaman Romantik)
III. Romantic Walaupun dinamakan era musik Romantik, bukan berarti musik di era ini hanya berisi tentang cinta ataupun cinta yang Romantik. Dinamakan Romantik karena dapat menggambarkan komposisi musik pada jangka waktu tersebut. Romantik disini tidak ada hubungannya dengan cinta. Romantik disini menggambarkan karya-karya dan komposisi musik yang lebih bergairah dan jauh lebih ekspresif dari pada era-era sebelumnya. Karakteristik utama dari musik Romantik sendiri adalah kebebasan lebih dalam bentuk musik dan ekspresi emosi serta imajinasi dari komponis. Lalu ukuran dari
7 orkestra yang menjadi semakin besar dan bahkan bisa disebut raksasa dibandingkan sebelumnya. Hasil karya dari para komponis juga menjadi semakin kaya akan variasi dari mulai lagu hingga karya pendek dengan piano dan diakhiri dengan ending yang sangat spektakuler dan dramatis pada puncaknya. Secara teknik, para pemain musik pada era ini juga mempunyai level sangat tinggi.de yang ketiga adalah periode Romantic. Periode ini dimulai dari tahun 1820 sampai dengan perawalan abad ke-20. Hal yang menandakan dimulainya periode ini adalah dengan menjadi tulinya Ludwig van Beethoven. Hal ini dikarenakan ketika Beethoven sudah mulai tuli ia mulai menggubah sebuah karya dengan kehendakannya sendiri, dan sudah mulai melenceng dari aturan-aturan yang ada pada periode klasik. Pergerakan ke dalam era romantic ini pun tidak lepas dari dunia politik, yang pada saat itu masyarakat Perancis mengadakan revolusi terhadap pemerintahannya. Hal itulah yang mendorong banyak komponis memberontak dari aturan-aturan pada periode-periode sebelumnya Sesuai dengan namanya, periode ini lebih mementingkan kepada aspek emosional suatu lagu. Seperti telah dibahas di atas, pada periode ini komponis tidak lagi mementingkan struktur yang simetris, mereka lebih mementingkan terhadap apa efek emosional yang akan dihasilkan dari suatu struktur bebas musik yang dirancang. Walaupun tidak simetris hal ini tidak berarti mereka tidak memiliki bentuk, akan tetapi bentuk-bentuk tersebut tidak disusun sesuai dengan peraturan yang diterapkan di dalam periode Classical.
Ciri-ciri dari musik zaman romantik, antara lain: Ciri Tidak ada ornamen. Melodi berekspresi. Harmoni bervariasi, homofonik dan polifonik. Penggunaan dinamik dan tempo secara optimal dan bervariasi.
8
Frederich Chopin, salah satu komponis terkemuka pada masa ini Banyak karya yang dihasilkan pada periode ini menganut sistem yang dinamakan musik terprogram. Musik terprogram adalah suatu jenis musik yang menceritakan tentang sebuah kisah. Hal ini sangat jarang ditemukan pada musik dalam periode Classical apalagi pada periode Baroque. Jenis musik macam ini banyak digunakan karena kebebasan emosional yang dapat dituangkan kepada musik tersebut. Beethoen yang sering dianggap sebagai musisi periode Classicaljuga pernah membuat musik seperti ini dalam karya orkestranya yag disebutPastoral Symphony. Komponis periode romantic yang sering menggunakan musik macam ini adalah Franz Liszt (dalam karyanya Legend) dan Berlioz (dalam berbagai karya opera-nya). Aliran musik lain yang digunakan dalam pembuatan karya pada perioderomantic adalah nasionalisme. Aliran ini bermunculan karena pada abad ke-19 banyak negara Eropa yang merubah sistem politiknya menjadi republik. Hal ini sangat mempengaruhi rakyat-rakyat pada negara tersebut, termasuk para musisi. Musik yang dihasilkan oleh orang-orang yang menganut aliran-aliran ini mempunyai karakteristik seperti lagu tradisional negara tersebut. Contoh komponis yang sangat memegang aliran ini adalah Frederich Chopin yang sangat
9 menyayangi tanah airnya yaitu Polandia, sampai-sampai membentuk dua jenis musik berdasarkan tarian khas negaranya yaitu Mazurka dan Polonaise. Contoh lainnya adalah Pyotr Tchaikovsky yang berkebangsaan rusia dan menggubah banyak karya yang bernuansa Rusia. Berbeda dengan periode sebelumnya pada periode ini sudah jarang sekali musisi yang bekerja di kerajaan atau di gereja. Pada periode ini pekerjaan para musisi sudah mulai mirip dengan pekerjaan para musisi pada saat ini. Sudah ada beberapa dari mereka yang mengelilingi benua Eropa, bahkan beberapa ke Amerika dalam mengadakan konser. Tapi bentuk pertunjukan musik yang populer pada saat itu adalah salon music. Salon dalam hal ini berbeda dengan salon yang kita ketahui sekarang. Salon music adalah sebuah konser kecil di kediaman seseorang, yang biasanya dihadiri oleh orang-orang kelas atas dan berbagai musisi lainnya. Kerugian dalam pekerjaan pemusik pada periode ini adalah hidup mereka tidak lagi terjamin karena sekarang mereka sudah tidak lagi berkerja untuk kerajaan. Maka dari itu mereka harus memiliki pekerjaan samping yaitu sebagai guru musik. Karena inilah jumlah karya yang dihasilkan menjadi semakin sedikit. Beberapa komponis zaman romantik, antara lain: Franz Liszt Richard Wagner F. J. L. Mendelssohn