You are on page 1of 29

AFTER CARE PATIENT

CA ENDOMETRIUM
Pembimbing :
dr. Puji Tri Harsono, !O"
Disusun O#e$ :
As%ria Pus!i%a ari
&'&())&()&
*e!ani%eraan *#ini+ De!ar%emen Obs%e%ri dan
"ine+o#ogi
R ,I-A.A *UUMA PUR,O*ERTO
FA*U/TA *EDO*TERAN UNI0ERITA
PEM1AN"UNAN NAIONA/ 0ETERAN
-A*ARTA
)(&'
PERIODE &2 e!%ember3 )4 Desember )(&'
i
/EM1AR PEN"EAHAN
CA ENDOMETRIUM
Disusun O#e$ :
As%ria Pus!i%a ari
&'&())&()&
Tugas %e#a$ disa$+an sebagai sa#a$ sa%u s5ara% ujian di
1agian Obs%e%ri dan "ine+o#ogi Ruma$ a+i% ,ija5a
*usuma Pur6o+er%o
Pur6o+er%o, No7ember )(&'
Pembimbing,
dr. Puji Tri Harsono, !O"
ii
*ATA PEN"ANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulisan laporan ini dapat diselesaikan. Laporan ini
berjudul Ca ndometrium!.
Penulis mengu"apkan terima kasih atas bantuan dari berbagai pihak
sehingga penyusunan laporan ini dapat berjalan dengan lan"ar dan dengan rendah
hati disampaikan rasa terima kasih kepada #
$. dr. Puji Tri %arsono&Sp.'( sebagai pembimbing.
). Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari bah*a hasil laporan yang dituliskan di dalam laporan ini
masih jauh dari kesempurnaan& oleh karena itu penulis mohon maa+ apabila
terdapat banyak kekurangan pada pada laporan ini. ,ntuk itu& penulis
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun ke arah penyempurnaan
dalam penulisannya dan berharap kiranya laporan ini dapat berman+aat.
Pur*okerto& No-ember ).$/
Astria Puspita Sari
DAFTAR II
iii
%ALA0AN 1,2,L...........................................................................................i
L03A4 PN(SA%AN...............................................................................ii
5ATA PN(ANTA4.......................................................................................iii
2A6TA4 7S7.....................................................................................................i-
3A3 7
7.$ 72NT7TAS PAS7N...................................................................................$
7.) ANA0NS7S...............................................................................................)
7./ P0475SAAN 67S75.............................................................................../
7.8 P0475SAAN PN,N1AN(.................................................................9
7.: 27A(N'S7S 541A...................................................................................9
7.9 S75AP...........................................................................................................9
7.; PNATALA5SANAAN..............................................................................9
7.< P4'(N'S7S................................................................................................<
7.= 6'LL'W ,P...............................................................................................=
3A3 77
T7N1A,AN P,STA5A...................................................................................$.
3A3 777
A6T4 CA4 PAT7NT................................................................................$<
3A3 7>
5S70P,LAN................................................................................................)/
2A6TA4 P,STA5A.......................................................................................):
iv
1A1 I
DATA PAIEN
I.& IDENTITA PAIEN
Nama # Ny. 5
,sia # 9< tahun
Agama # 7slam
Suku?3angsa # 1a*a
Pekerjaan # 7bu 4umah Tangga
Alamat # 1alan Lejen Sumarto& (ang Anjasmara 4T .) 4W
./& 5elurahan Pur*anegara. 5abupaten 3anyumas
Nomor 40 # )8;9:8
Tanggal? 1am 0asuk # 9 No-ember ).$/? pukul .9.$: W73
I.) ANAMNEI
&. *e#u$an U%ama
Terdapat benjolan di perut dibagian ba*ah.
). *e#u$an Tamba$an
Nyeri di bagian perut ba*ah dan kedua tungkai kadang terasa sakit
saat berjalan.
'. Ri6a5a% Pen5a+i% e+arang
Pasien datang dengan keluhan terdapat benjolan di perut bagian
ba*ah dan terasa nyeri& serta kedua tungkai kadang terasa sakit saat
berjalan. Pasien mengatakan bah*a timbul benjolan di perut bagian ba*ah
sejak ) minggu yang lalu. 3enjolan sampai ) jari di atas pusat& dan nyeri
ketika ditekan. Nyeri menjalar sampai ke punggung dan terus menerus.
Pasien juga mengalami penurunan na+su makan dan penurunan berat badan.
Pada / bulan sebelum timbulnya benjolan& pasien mengaku keluar darah dari
-agina.
1
8. Ri6a5a% Pen5a+i% Da$u#u
- Penyakit 1antung # disangkal
- Penyakit Paru # disangkal
- Penyakit 5en"ing 0anis # disangkal
- Penyakit (injal # disangkal
- Penyakit %ipertensi # ya
- 4i*ayat 'perasi # +raktur "la-i"ula sinistra
- 4i*ayat Alergi # disangkal
9. Ri6a5a% Pen5a+i% *e#uarga
- Penyakit 1antung # disangkal
- Penyakit Paru # disangkal
- Penyakit 5en"ing 0anis # disangkal
- Penyakit (injal # disangkal
- Penyakit %ipertensi # disangkal
2. Ri6a5a% Obs%e%ri+
P
.
A
.
. Pasien sudah menikah selama :9 tahun dan belum
mempunyai anak.
:. Ri6a5a% Perni+a$an
0enikah ) kali. Pernikahan pertama selama $ tahun. Pernikahan
kedua selama :8 tahun.
4. Ri6a5a% Mens%ruasi
Pasien pertama kali menstruasi saat berumur $8 tahun. Lama haid
; hari& siklus haid teratur& dismenorrhea @AB& jumlah darah haid normal
@sehari ganti pembalut ) kaliB. 0enopause $. tahun yang lalu.
;. Ri6a5a% *1
Tidak ada
&(. Ri6a5a% osia# E+onomi
2
Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga& sedangkan suami pasien
sudah meninggal& dan pasien mempunyai anak angkat yang sebagai ibu
rumah tangga.
5esan # Sosial ekonomi menengah keba*ah.
I.'. PEMERI*AAN FII*
5eadaan umum # 3aik& kooperati+
5esadaran # Compos mentis
>ital Sign
Tekanan darah # $8.?=. mm%g
Nadi # <8 kali? menit
Pernapasan # ). kali? menit
Suhu # /; C
3erat 3adan # 89 kg
%a%us "enera#is :
0ata # 5onjungti-a palpebra mata kanan dan kiri tidak
anemis& tidak ada sklera ikterik pada mata kanan
dan kiri.
Telinga # Tidak ada otorrhea& tidak ada nyeri tekan
mastoid.
%idung # Tidak ada de-iasi septum& tidak keluar sekret.
0ulut # Tidak ada gusi berdarah& bibir tidak sianosis.
Tenggorokan # Tidak ada pembesaran tonsil& +aring tidak
hiperemis.
Leher # Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan
lim+onodi& tidak teraba massa.
ThoraC
Paru # 3entuk dada simetris& pergerakan dada simetris
@tidak ada gerakan napas yang tertinggalB& suara
dasar napas -esikuler& tidak terdapat ronkhi basah
kasar di parahiler dan tidak terdapat ronkhi basah
halus di basal pada kedua lapang paru& tidak
ditemukan *heeDing.
3
1antung # Tidak terlihat pulsasi i"tus "ordis pada dinding
dada& teraba i"tus "ordis& S$ E S) reguler& tidak
ditemukan murmur& tidak ditemukan gallop.
Abdomen
2inding perut # Terdapat pembesaran
Palpasi # Teraba massa& konsistensi kenyal& diameter <
"m& mobile& nyeri tekan @AB pada perut bagian
ba*ah.
Auskultasi # 3ising usus @AB normal.
kstremitas
Superior 7n+erior
dema -?- -?-
0otorik Normal Normal
4e+leks +isiologis Anormal?Anormal Anormal?Anormal
4e+leks patologis -?- -?-
%a%us "ine+o#ogi
Pemeriksaan Luar # Leukorrhea @-B&
Perdarahan per -aginam @-B
Pemeriksaan 2alam # -ul-a -agina tenang
Teraba massa
I.8 PEMERI*AAN PENUN-AN"
Pemeriksaan Laboratorium 2arah Lengkap
%asil Laboratorium tanggal 9 No-ember ).$/
2arah Lengkap
%b # $$.: @$)-$9g?dlB
Leukosit # $../.. @8<..-$..<..?ulB
%t # /9&9 @/;-8;FB
Trombosit # 88;.... @$:.....-8:.....?ulB
PT # :G..:G @)G-9GB
APTT # /G @$G-/GB
>24L # negati+
5imia 5linik
4
(lukosa se*aktu # $/. @H).. mg?dlB
Protein total # ;&. @9&9-<&< g?dlB
Albumin # /&9 @/&:-:&) g?dlB
(lobulin # /&8 @)&:-/&9g?dlB
S('T # 8/ @I /$ ,7?LB
S(PT # $) @I/$ ,7?LB
,reum # 8= @$.-:. mg?dlB
5reatinin # $.); @..9 J $.$ mg?dlB
Pemeriksaan ,S( #
Tampak massa pada posterior uterus inhomogen dengan distal a"ousti"
enhan"ement ukuran $../; K $).=9 K <&:< "m. Tidak tampak "airan bebas
intraabdomen.
I.9 DIA"NOA *ER-A
P
.
A
.
& usia 9< tahun& dengan diagnosis pre operati+# Tumor AdneCa.
&.2 I*AP
Pasien diren"anakan operasi %isterektomi Total A Salpingoo-ore"tomi
3ilateral tanggal ; 1uli ).$/ pukul $/.8: W73 oleh dr. Puji Tri %arsono& Sp'(.
5emudian pasien dikonsultasikan ke bagian anestesi dan interna.
I.: PENATA/A*ANAAN
4en"ana operasi %isterektomi Total A Salpingoo-ore"tomi 3ilateral.
6ollo* ,p
Tanggal Subjekti+ 'bjekti+ Assesment Planning
4abu& .9-
$$-).$/
3enjolan
di perut&
dan nyeri
jika
ditekan.
5,?5S # 3aik?C0
T2 # $<.?=. mm%g
Nadi # ;)C?menit.
44 # ).C?menit
Suhu # /9.$ C
Terdapat benjolan pada
perut bagian ba*ah
sampai ) jari di atas
pusat& nyeri tekan @AB
P
.
A
.
dengan
tumor
adneCa
4en"ana %isterektomi
Total A Salpingo-
o-ore"tomi 3ilateral
pada tanggal ; No-ember
).$/& pukul $/.8: W73.
Catatan Perkembangan Pasien Pas"a 'perasi
5
Tanggal Subjekti+ 'bjekti+ Assesment Planning
1umat& .<-
$$-).$/
Nyeri
jahitan
post op.
Lemas
5,?5S # 3aik?C0
T2 # $:.?=. mm%g
Nadi # $.<C?menit.
44 # );C?menit
Suhu # /9.: C
Status (eneralis # 23N
Status Lokalis
Abdomen # Terdapat
bekas jahitan dengan
rembesan darah @-B
>olume drain# $.. ""
Post
%isterektomi
Total A
Salpingo-
o-ore"tomi
3ilateral& hari
7.
- 7n+us 4L
- 7nj. Ce+taDidime
- Ce+span
- Torasi"
- (lisodin
Sabtu& .=-
$$-).$/
3adan
panas
0enggigil.
Nyeri
jahitan
post op
5,?5S # 3aik?C0
T2 # $8.?<. mm%g
Nadi # $).C?menit.
44 # 8.C?menit
Suhu # /=.) C
Status (eneralis # 23N
Status Lokalis Abdomen#
Terdapat bekas jahitan
dengan rembesan darah
@-B
>olume drain # $. ""
Post
%isterektomi
Total A
Salpingo-
o-ore"tomi
3ilateral& hari
77.
Terapi dilanjutkan.
- Para"etamol :..
mg oral
- Captopril
0inggu&
$.-$$-
).$/
Pusing 5,?5S # 3aik?C0
T2 # $..?;. mm%g
Nadi # $$)C?menit.
44 # )<C?menit
Suhu # /:&: C
Status (eneralis # 23N
Status Lokalis Abdomen#
Terdapat bekas jahitan
dengan rembesan darah
@-B
>olume drain# : ""
Post
%isterektomi
Total A
Salpingo-
o-ore"tomi
3ilateral& hari
777.
Terapi dilanjutkan.

Senin& $$-
$$-).$/
Pusing. 5,?5S # 3aik?C0
T2 # $/.?=. mm%g
Nadi # =.C?menit.
44 # )8C?menit
Suhu # /;.) C
Status (eneralis # 23N
Status Lokalis Abdomen#
Terdapat bekas jahitan
dengan rembesan darah
@-B
Post
%isterektomi
Total A
Salpingo-
o-ore"tomi
3ilateral >&
hari 7>
Terapi dilanjutkan.
I.4 PRO"NOI
6
2ubia ad bonam.
I.; PEMERI*AAN PATO/O"I ANATOMI

$. 0akroskopik
1aringan uterus dengan $ adneCa& tanpa "er-iC& "opus ukuran $/K$/K
="m. Pada pembelahan dalam "a-um uteri tampak massa putih kemerahan
memenuhi "a-um uteri& rapuh& "etak sebagian dari#
- Pun"tum "er-iC& $ kupe @AB
- Corpus& $ kupe @3B
- 0assa& ) kupe @CB
- AdneCa ukuran 8 K / K $ "m kupe @2B
- 1aringan lain ukuran 8 K / K $ "m& $ kupe @B
). 0ikroskopik
Sediaan menunjukkan#
A. 1aringan pun"tum "er-iC dengan tumor epithelial sama seperti 3
3. 1aringan tumor epithelial berbentuk tubular dan solid in+iltrati+& sel
tumor atipik polimor+ik& sitoplasma sedikit& inti hiperkromatik dan
mitosis "ukup.
C. 1aringan tumor epitelial sudah nekrosis.
2 dan . jaringan tuba dan o-arium kanan?kiri tanpa tumor.
5esimpulan #
Corpus uteri # adenokarsinoma endometrium di++erensiasi buruk
2iagnosis post operati+# Ca ndometrium.
1A1 II
7
TIN-AUAN PUTA*A
).&. De<inisi
5anker endometrium merupakan tumor ganas primer yang berasal dari
endometrium atau myometrium. @sar*onoB.
5anker endometrium mempunyai ) tipe. Tipe pertama adalah
endometrioid denokarsinoma dengan insidens ;:F dari seluruh total kasus kanker
endometrium& biasanya esterogen dependent dan berasal dari atypi"al endometrial
hyperplasia. Sedangkan tipe kedua biasanyanya tidak berhubungan dengan
pajanan esterogen dan mempunyai histologi serous atau "lear "ell dan lebih
agresi+ @2erekB
).) E!idemio#ogi
5arsinoma endometrium terutama adalah penyakit pada *anita
pas"amenopause& *alaupun ):F kasus terdapat pada *anita yang berusia kurang
dari :. tahun dan :F kasus terdapat pada usia diba*ah 8. tahun. ,mur rata-rata
penderita kanker endometrium adalah ::-99 tahun. 5arsinoma endometrium
adalah penyakit pada *anita yang terjadi pada usia pertengahan& *anita yang
menopause nya tertunda& sampai diatas usia :: tahun& relati+ in+ertil& dan gemuk
atau hipertensi "enderung terkena kanker endometrium. @derekB
Peningkatan angka kejadian kanker endometrium berhubungan dengan
meningkatnya status kesehatan sehingga usia harapan hidup *anita meningkat&
disertai dengan +aktor lain yang memberi predisposisi sehingga mempunyai risiko
tinggi. @sar*onoB
).'. Fa+%or Predis!osisi
8
$. (enetik
). 2iabetes mellitus
/. %ipertensi
8. 'besitas
:. Perdarahan dis+ungsional pada *anita in+ertil akibat
hiperesterogenisme @siklus ano-ulatorikB
9. ,sia perimenopause @:.-9. tahunB
@sar*onoB
Tabel $. 6aktor predisposisi
).8 E%io#ogi
9
3elum diketahui se"ara pasti namun umumnya berhubungan dengan
endometrium terpapar stimulasi esterogen se"ara kronis tanpa diimbangi dengan
progesteron @derekB
).9 Pa%o<isio#ogi
Siklus menstrual normal& rata-rata berlangsung )< hari& terdapat ) +ase.
Pada ) minggu pertama& estrogen adalah hormon seks yang dominan. strogen
menyebabkan lapisan sel uterus bertumbuh dan bertambah jumlahnya. Pada $8
hari selanjutnya& hormon seC yang dominan adalah progesteron. Progesteron
menyebabkan kematangan sel sehingga lapisan uterus dapat menerima dan
menutrisi o-um yang sudah di+ertilisasi. ;
Apabila tidak terdapat "ukup progesteron& sel pada lapisan uterus
@epiteliumB akan bertumbuh dan bermultiplikasi semakin banyak. %al ini disebut
hiperplasia simpleks. Apabila situasi ini terus berlanjut& akan terbentuk kelenjar
baru pada lapisan uterus. %al ini disebut hiperplasia kompleks. Akhirnya& sel
menjadi atipikal dan menunjukkan perilaku yang menyimpang. &(
5adar estrogen yang tinggi tanpa diimbangi progesteron dapat ditemukan
pada beberapa kondisi seperti # ano-ulasi dalam jangka *aktu yang lama&
mengkonsumsi estrogen dalam *aktu lama& tumor penghasil estrogen& mal+ungsi
tiroid& penyakit hepar. &(
).2 "ambaran *#inis
5eluhan utama adalah perrdarahan pas"a menopause bagi pasen yang telah
menopause dan perdarahan intermenstruasi bagi pasien yang belum menopause.
(ejalanya bias berupa#
$. Perdarahan per-aginam peri atau pas"amenopause
). 5eputihan
/. Nyeri perut bagian ba*ah
8. ,kuran uterus membesar
:. (ejala penekanan akibat membesarnya ukuran uterus
@sar*onoB
Pada kasus Ny. N& pasien mengalami menopause sejak $. tahun lalu.
Pasien mengeluhkan terdapat benjolan yang semakin membesar sejak ) minggu
10
yang lalu. A*alnya pasien mengaku keluar darah dari -agina pada / bulan yang
lalu. 5emudian timbul benjolan pada perut bagian ba*ah dan nyeri pada
pinggang.
).: Pa%o#ogi
=.F tumor ganas endometrium adalah adenokarsinoma yang berasal dari
lapisan sel-sel epitel yang melapisi endometrium dan membentuk kelenjar
endometrium. Sisanya adalah karsinoma epidermoid& adenoakantoma& sar"oma&
dan karsino-sarkoma.
Adenorkasinoma ndomterium
Tipe histologi kanker endometrium yang paling sering ditemui adalah
endometrioid adenokarsinoma @;:F dari total kasusB. 5arakteristik tumor ini
adalah terdapat kelenjar yang mirip dengan endometrium normal. %iperplasia
endometrium berhubungan dengan tumor grade rendah dan jarang mengin-asi
endometrium. Apabila kelenjar berkurang dan digantikan sel yang padat& tumor
diklasi+ikasikan sebagai grade yang lebih tinggi. Apabila terdapat endometrium
yang atro+ik& sering dihubungkan dengan grade tinggi dan sering bermetastasis. $)
(ambar $. Adenorkarsinoma endometrium
Adenokarsinoma endometrium se"ara histologik dibagi menjadi / derajat
yang berhubungan dengan prognosisnya& yaitu#
11
($B 2i++erensiasi sel-sel masih baik
()B Sudah terdapat bagian-bagian yang solid?padat
(/B Sebagan terbesar sel adalah padat?solid& atau di++erensiasi sel-sel sudah tidak
baik lagi @undi++erentiatedB @sar*onoB
5arakteristik tumor ini adalah terdapat kelenjar yang mirip dengan
endometrium normal. %iperplasia endometrium berhubungan dengan tumor grade
rendah dan jarang mengin-asi endometrium. Apabila kelenjar berkurang dan
digantikan sel yang padat& tumor diklasi+ikasikan sebagai grade yang lebih tinggi.
Apabila terdapat endometrium yang atro+ik& sering dihubungkan dengan grade
tinggi dan sering bermetastasis. $)
0akroskopik
a. ,terus membesar& permukaan dalamnya kasar& mempunyai daerah
yang berpapil-papil yang menempati minimal setengah uterus dan
kadang tumor berbentuk polypoid dengan dasar yang terang
b. Permukaannya bisa halus dan ada perdarahan serta rongga uterus
membesar dengan dinding uterusnya yang tipis
". 3iasanya tumor terdapat di daerah +undus
d. 2apat mengidenti+ikasi ke dalam myometrium
0ikroskopik
a. ,mumnya di++erensiasi sel-sel "olumnar yang baik dengan bentuk
kelenjarnya menyerupai endometrium +ase plori+erasi tetapi sudah
mengin-asi ke stroma dan myometrium
b. Sel epitel kelenjar berlapis-lapis
". Sering tampak kelenjar yang tidak teratur dan bentuknya seperti
"ribri+orm& mempunyai banyak inti berbentuk bundar dengan
kromatin yang berkelompok dan anak inti yang jelas
d. Tampak gambaran mitosis
e. Tampak daerah hyperplasia endometrium yang atypik atau "ystik
yang dapat mempengaruhi dalam prognosis
Pada kasus Ny. 5& pada hasil patologi anatomi didapatkan hasil berupa
tampak massa putih kemerahan memenuhi "a-um uteri& rapuh& dengan
12
mikroskopis berupa jaringan tumor epithelial pada pun"tum "er-iC dan "orpus
berbentuk tubular dan solid in+iltrati+& sel tumor atipik polimor+ik& sitoplasma
sedikit& inti hiperkromatik dan mitosis "ukup. 5emudian didiagnosis sebagai
adenokarsinoma endometrium di++erensiasi buruk.
).4 Pen5ebaran
$. 1aringan sekitarnya
Penyebaran adeno"ar"inoma endometrium biasnaya lambat terutama pada
yang di++erensiasi baik. Penyebarannya ke arah permukaan ka-um uteri
dan endoser-iks. 2ari ka-um uteri menuju ke stroma endometrium ke
miometrium ke ligamentum latum dan organ sekitarnya. 1ika myometrium
telah ditembus& penyebaran selanjutnya akan "epat
). 0elalui kelenjar lim+e
Penyebarannya melalui kelenjar lin+e o-arium akan sampai ke kelenjar
para aorta dan melalui kelenjar lim+e uterus akan menuju ke kelenjar iliaka
interna& eksterna dan iliaka "ommunis serta melalui kelenjar lin+e
ligamentum rotundum akan sampai ke kelenjar lim+e inguinal dan +emoral
/. 0elalui aliran darah
3iasanya proses pemyebarannya sangat lambat dan tempat metastasisnya
adalah paru& hati& dan otak
).= %adium
13
(ambar ). Stadium kanker endometrium
).&( Diagnosis
,ntuk menegakkan diagnosis& dimulai dari anamnesis& pemeriksaan +isik dan
penunjang.
$. Anamnesa # Perdarahan per-aginam peri atau pas"amenopause& keputihan
nyeri perut bagian ba*ah. Adanya +aktor risiko yang mendukung
). Pemeriksaan pel-ik merupakan langkah a*al pemerikasaan +isik pada
kanker endometrium. Pada pemeriksaan pel-ik& di periksa daerah
sepanjang kandungan apakah terdapat lesi& benjolan& atau mengetahui
daerah mana yang terasa sakit jika diraba.
/. 3iopsi endometrium #
0engambil sebagian ke"il jaringan endometrium& dengan memasukkan
selang yang ke"il dan +leksibel melalui ser-iks kedalam uterus. Selang ini
kemudian akan mengikis sebagian ke"il jaringan endometrium sehingga
kemudian didapatkan sampel jaringan
8. 2ilatasi dan kuretase #
Caranya yaitu leher rahim dilebarkan dengan dilatator kemudian
hiperplasianya dikuret. %asil kuret lalu di kirim ke laboraturium Patologi
Anatomi
:. %isteroskop#
14
3iopsy terarah menggunakan histeroskop kemudian di periksa ke
laboraturium patologi anatomi.
9. ,S( trans-aginal
Suatu alat yang dimasukkan ke dalam rahim dan ber+ungsi untuk
mengetahui ketebalan dinding rahim. 5etebalan dinding yang terlihat
abnormal akan di"ek lanjutan dengan pap smear atau biopsi. Pada
pemeriksaan ,S( didapatkan tebal endometrium di atas : mm pada usia
perimenopause. Pemeriksaan ,S( dilakukan untuk memperkuat dugaan
adanya keganasan endometrium dimana terlihat adanya lesi hiperekoik di
dalam ka-um uteri?endometrium yang inhomogen bertepi rata dan
berbatas tegas.,sg trans-aginal atau transrektal dapat mendeteksi uterus
yang besar yang memerlukan pela"akan lebih lanjut untuk adanya
kemungkinan adanya proses ganas. ;
).&& Pena%a#a+sanaan
$. Pembedahan
5ebanyakan penderita akan menjalani histerektomi @pengangkatan rahimB.
5edua tuba +alopii dan o-arium juga diangkat @salpingo-ooforektomi bilateralB
karena sel-sel tumor bisa menyebar ke o-arium dan sel-sel kanker dorman @tidak
akti+B yang mungkin tertinggal kemungkinan akan terangsang oleh estrogen yang
dihasilkan oleh o-arium. 1aringan yang diangkat kemudian diperiksa untuk
menentukan stadium kanker. 1ika ditemukan sel-sel kanker di dalam kelenjar
getah bening di sekitar tumor& maka kelenjar getah bening tersebut juga diangkat.
1ika sel kanker telah ditemukan di dalam kelenjar getah bening& maka
kemungkinan kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya. 1ika sel kanker
belum menyebar ke luar endometrium @lapisan rahimB& maka penderita tidak perlu
menjalani pengobatan lainnya. ;
15
(ambar /. ,terus setelah pembedahan
). 4adioterapi
Pada radioterapi digunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel-sel
kanker. Terapi penyinaran merupakan terapi lokal& hanya menyerang sel-sel
kanker di daerah yang disinari. Pada stadium 7& 77 atau 777 dilakukan terapi
penyinaran dan pembedahan. Penyinaran bisa dilakukan sebelum pembedahan
@untuk memperke"il ukuran tumor& mengurangi risiko terjadinya rekurens lo"al
dan metastasisB atau setelah pembedahan @untuk membunuh sel-sel kanker yang
tersisaB. ;
/. 5emoterapi
Adalah pemberian obat untuk membunuh sel kanker. 5emoterapi
merupakan terapi sistemik yang menyebar keseluruh tubuh dan men"apai sel
kanker yang telah menyebar jauh atau metastase ke tempat lain. ;
5emoterapi bertujuan untuk #
@$B 0embunuh sel-sel kanker.
@)B 0enghambat pertumbuhan sel-sel kanker.
@/B 0eningkatkan angka ketahanan hidup selama : tahun.
8. Terapi %ormonal
2engan pemberian preparat progestati+ dosis tinggi. 2apat dipakai
0edroCy Progesteron A"etate @0PAB?Pro-era tablet )-8 tablet L$.. mg?hari.
TamoDCi+en dapat digunakan dengan dosis $-) +ilm "oated tablets @+il"otabsB tiap
dan sore. @sar*onoB
16
).&) Prognosis
(ambar 8. Angka ketahanan hidup
Pengamatan lanjutan harus dilakukan setiap / bulan dalam : tahun pertama&
dan seterusnya tiap 9-$) bulan.
).&' Pen=ega$an
5onsumsi 6itoestrogen
5anker endometrium sebagian besar terkait dengan paparan estrogen.
Phytoestrogen @yaitu& estrogen lemah yang ditemukan dalam makanan nabatiB
memiliki e+ek antiestrogenik. Terdapat tiga kelas phytoestrogen @iso+la-on&
"oumestans& dan lignanB& dari ketiga kelas tersebut yang tertinggi kandungan
phytoestrogennya adalah iso+la-on. 7so+la-on sering ditemukan dalam ka"ang-
ka"angan& terutama dalam kedelai& dan dapat mengurangi risiko kanker
endometrium.$)
17
1A1 III
AFTER CARE PATIENT
III. Iden%i<i+asi Fungsi 3 Fungsi *e#uarga
&. Fungsi 1io#ogi+
Pasien seorang perempuan berusia 9< tahun yang sudah menopause.
). Fungsi Psi+o#ogi+
Pasien tinggal bersama satu anak angkat perempuan dan suaminya& $ "u"u
perempuan dan suaminya& serta $ "i"it nya. Akti-itas sehari-hari pasien adalah
sebagai ibu rumah tangga& sedangkan suami pasien sudah meninggal sejak / tahun
yang lalu. Pasien sering berkumpul dengan anak& "u"u dan "i"itnya di rumah.
'. Fungsi E+onomi
Anak pasien adalah seorang ibu rumah tangga. 0enantu pasien bekerja
sebagai tukang sapu jalanan yang sudah di angkat menjadi Pega*ai Negeri Sipil.
Pendapatan per bulannya tidak menentu& berkisar antara 4p. $.:......&... Cu"u
pasien mempunyai usaha *arung dirumahnya&dengan pendapatan perhari nya
tidak menentu& berkisar 4p. :......&.. namun itu sudah termasuk uang untuk
modal belanja pada keesokan harinya.
8. Fungsi Pendidi+an
Pendidikan terakhir pasien adalah tidak tamat S2. Pendidikan terakhir
anak pasien adalah S2& menantu pasien adalah S2& dan "u"u pasien pendidikan
terakhirnya adalah S0A.
9. Fungsi Re#igius
Pasien dan keluarga adalah seorang muslim yang "ukup taat. Pasien sering
melakukan sholat berjamaah di mesjid dekat rumah pasien.
2. Fungsi osia# dan 1uda5a
Pasien merupakan *arga desa biasa. Pasien mengaku dekat dengan
tetangganya. Pasien mengatakan bah*a di desa nya sering diadakan pertemuan-
18
pertemuan masyarakat seperti pengajian& posyandu& kegiatan olahraga& maupun
arisan.
III.). Po#a *onsumsi Ma+anan Pasien
Pasien mengatakan bah*a dalam sehari& pasien dan keluarganya makan
sehari tiga kali dengan nasi& lauk pauk berupa daging ayam& ikan& telur& tahu&
tempe& dan sayuran.
III.'. Iden%i<i+asi Fa+%or>Fa+%or 5ang Mem!engaru$i *ese$a%an Pasien
&. Fa+%or Peri#a+u
5esadaran pasien tentang P%3S "ukup baik. 5etika sakit& pasien
langsung berobat sarana pelayanan kesehatan yang berada didekat
rumahnya @Puskesmas 5elilingB. Pasien juga akti+ mnegikuti kegiatan
pengajian& arisan di sekitar rumahnya. Namun pasien kurang na+su makan.
). Fa+%or Non>Peri#a+u
Pelayanan kesehatan terletak "ukup dekat dari rumah pasien berupa
puskesmas keliling yang diadakan ) hari dalam seminggu& sehingga pasien
memilih berobat ke 4S Wijayakusuma yang berjarak sekitar /. menit dari
rumah pasien. 5eadaan jalan sekitar rumah pasien terlihat "ukup baik& tapi
rumah pasien berada dalam gang yang sempit dan "ukup jauh dari jalan
raya& sehingga pasien harus diantar menggunakan kendaraan pribadinya
berupa sepeda motor untuk berobat ke rumah sakit.
III.8. Iden%i<i+asi *eadaan /ing+ungan Ruma$
Pasien tinggal di ka*asan yang "ukup padat& dengan satu anak perempuan
dan suaminya& $ "u"u perempuan dan suaminya& serta $ orang "i"it nya&
sedangkan suami pasien sudah meninggal sejak / tahun yang lalu. Lingkungan
sekitar rumah pasien berupa rumah-rumah yang "ukup padat. 4umah pasien
berdinding tembok& dengan lantai sebagian terdiri dari keramik dan ada pula yang
masih tanah& dengan atap seng. Terdapat tiga kamar tidur& satu kamar mandi& satu
ruang keluarga& satu ruang tamu& *arung dan dapur.
4umah pasien termasuk dalam kategori rumah kurang sehat. 2engan
jumlah -entilasi dan jendela tidak "ukup& hanya berada di ruang tamu.
19
Pen"ahayaan di dalam rumah pasien juga tidak baik sehingga rumah agak gelap.
Pengaturan barang-barang dalam rumah tidak rapih. 5ebersihan rumah pasien
kurang terjaga. Pasien memiliki jamban sendiri& dan memiliki tempat sampah
untuk membuang sampah sehari-hari. ,ntuk keperluan mandi dan minum& air
berasal dari air sumur. Tidak terdapat genangan air di sekitar rumah pasien&
terdapat saluran pembuangan air yang bermuara di parit.
III.9 Diagnosis Fungsi *e#uarga
A. Fungsi 1io#ogis : Tidak ada ri*ayat penyakit keluarga.
1. Fungsi Psi+o#ogis # %ubungan dengan tiap anggota keluarga sangat baik.
C. Fungsi Re#igius dan osia# 1uda5a : Sering beribadah bersama di masjid.
D. Fungsi E+onomi : Tidak ada masalah.
E. Fa+%or Peri#a+u # 5eluarga pasien terus memperhatikan kesehatan pasien
dengan mengantarkan pasien berobat ke dokter.
F. Fa+%or Non Peri#a+u : Pelayanan kesehatan "ukup dekat dari rumah pasien
namun hanya diadakan ) hari dalam seminggu dan rumah pasien berada
dalam gang yang sempit dan "ukup jauh dari jalan raya& menjadi kendala
tersendiri untuk men"apai ke tempat pelayanan kesehatan.
III.2 Ren=ana Pembinaan *e#uarga
I. Ter$ada! Pasien
a. Pemantauan -ital sign pada saat kunjungan
b. Pemeriksaan luka bekas operasi
". dukasi mengenai pera*atan luka bekas operasi.dukasi mengenai diet
makanan tinggi protein& menghindari makanan yang asin& gurih dan kopi
d. dukasi untuk tidak melakukan pekerjaan yang berat dan istirahat yang
"ukup
e. 0oti-asi psikologis
+. 0emberikan garam rendah natrium
). Ter$ada! *e#uarga
Pemberian edukasi tentang penyakit "a endometrium& tanda dan
gejala& serta pemahaman bah*a jangan sampai menunggu rahim dan perut
hingga membesar. 0emberitahu bagaimana "ara mera*at luka bekas
20
operasi& segera berobat ketika sakit& menghindarkan dari hal-hal yang
membuat pasien stress& dan mengingatkan serta menyediakan makanan
rendah garam dan tinggi protein untuk pasien.
III.: /ang+a$ Un%u+ Men=a!ai Tujuan Pembinaan
&. Tinda+an Ter$ada! Pasien ?di#a+u+an saa% ber+unjung +e ruma$
!asien@
a. 0embina hubungan baik dengan pasien
b. Pemeriksaan +isik umum
". dukasi mengenai pera*atan luka bekas operasi
d. dukasi mengenai diet tinggi protein dan rendah natrium serta
menghindari kopi
e. 0emberikan garam rendah natrium
+. 0oti-asi psikologis
). Tinda+an Ter$ada! *e#uarga ?di#a+u+an saa% ber+unjung +e ruma$
!asien@
a. 0embina hubungan baik dengan keluarga.
b. 2ilakukan pertemuan keluarga untuk meningkatkan pengetahuan&
sikap dan perilaku terhadap penyakit "a endometrium& bagaimana
pentingnya dilakukan tindakan operati+ sedini mungkin jika sudah ada
indikasinya.
". 0emberitahu bagaimana "ara mera*at luka bekas operasi& segera
berobat ketika sakit& menghindarkan dari hal-hal yang membuat
pasien stress& dan mengingatkan serta menyediakan makanan rendah
garam dan tinggi protein untuk pasien.
Tanggal Subjekti+ 'bjekti+ Assesment Planning
21
4abu&
$/-$$-
).$/
Nyeri pada
daerah bekas
operasi
5,?5S # 3aik?C0
T2 # $).?;. mm%g
Nadi #$.8C?menit.
44 # ).C?menit
Suhu # /; C
Status (eneralis # dbn
Status Lokalis
Abdomen# Terdapat
bekas jahitan dengan
rembesan darah @-B
Post
%isterektomi
Total A
Salpingo-
o-ore"tomi
3ilateral& hari
>7
a. dukasi pera*atan
luka.
b. 5onsumsi makanan
tinggi protein& rendah
natrium serta
menghindari kopi
". 0oti-asi psikologis.
Tanggal 5egiatan yang dilakukan Mang terlibat %asil
4abu&
$/-$$-
).$/
Pemeriksaan -ital sign
Pemeriksaan bekas luka operasi.
dukasi pera*atan luka post operasi.
dukasi diet tinggi protein& rendah
natrium serta menghindari kopi
dukasi agar rajin kontrol bekas luka
operasi
Post
%isterektomi
Total A
Salpingo-
o-ore"tomi
3ilateral& hari
>7
a. Pemeriksaan -ital
sign stabil
b. Pemeriksaan bekas
operasi& tidak ada
rembesan darah
". Pasien memahami
bagaimana "ara
mera*at bekas
operasi
d. Pasien memahami
tentang diet tinggi
protein
Tanggal Subjekti+ 'bjekti+ Assesment Planning
22
Senin&
$<-$$-
).$/
Pusing 5,?5S # 3aik?C0
T2 # $8.?<. mm%g
Nadi #;)C?menit.
44 # ).C?menit
Suhu # /9 C
Status (eneralis # dbn
Status Lokalis
Abdomen# Terdapat
bekas jahitan dengan
rembesan darah @-B
3enang jaitan sudah
dilepas :
Post
%isterektomi
Total A
Salpingo-
o-ore"tomi
3ilateral&
hari K7
a. dukasi pera*atan
luka
b. 5onsumsi makanan
tinggi protein& rendah
natrium serta
menghindari kopi
". 0oti-asi psikologis.
Tanggal 5egiatan yang dilakukan Mang terlibat %asil
Senin&
$<-$$-
).$/
Pemeriksaan -ital sign
Pemeriksaan bekas luka operasi
dukasi pera*atan luka post operasi
dukasi diet tinggi protein& rendah
natrium serta menghindari kopi
Post
%isterektomi
Total A
Salpingo-
o-ore"tomi
3ilateral&
hari K7
a. Pemeriksaan -ital
sign# tekanan darah
meningkat
b. Pemeriksaan bekas
operasi& tidak ada
rembesan darah
". Pasien memahami
bagaimana "ara
mera*at bekas
operasi
d. Pasien memahami
tentang diet tinggi
protein
1A1 I0
*EIMPU/AN
23
5ista o-arium adalah sebuah kantong yang berisi "airan atau semi "airan
yang timbul dalam o-arium. 5ista o-arium yang timbul dari proses normal di
o-arium disebut dengan kista +ungsional dan selalu bersi+at jinak. 5ista neoplastik
timbul sebagai akibat dari pertumbuhan sel yang berlebihan. Neoplasma ganas
dapat terjadi pada semua jenis sel.
(ejala klinis kista o-arium& ber-ariasi& bisa asimptomatik hingga
menimbulkan gejala-gejala seperti nyeri di bagian abdomen& haid tidak teratur&
rasa tidak nyaman di bagian abdomen& gangguan miksi dan de+ekasi& maupun
perdarahan per-aginam.
Pada pemeriksaan +isik ditemukan terdapat benjolan pada abdomen.
Pemeriksaan penunjang seperti ,S( sangat membantu untuk mengetahui asal
tumor& ukuran dan konsistensinya.
Tatalaksana kista o-arium sangat tergantung dari umuran dan gejala klinis
yang ditimbulkan. Pada kista yang berukuran ke"il dan asimptomatik& tidak
diperlukan tatalaksana& sedangkan pada kista yang sudah meninmbulkan gejala&
*alaupun ukurannya masih ke"il& perlu untuk dilakukan tatalaksana se"epat
mungkin. Pada kista yang ukurannya sudah sangat membesar& prosedur operati+
merupakan pilihan yang baik untuk dilakukan.
Pada pasien& ditemukan kista dengan ukuran yang "ukup besar dan telah
menimbulkan gejala& sehingga tindakan operati+ merupakan pilihan yang tepat
untuk dilakukan. Pada saat dilakukan pembedahan& diketahui bah*a sel normal
o-arium yang masih dapat ber+ungsi hampir tidak ada& dikarenakan ukuran kista
yang "ukup besar& maka dilakukan tindakan salpingo-oo+orektomi.
Pada pasien& keterlambatan pengobatan diakibatkan karena kurangnya
pengetahuan pasien mengenai penyakit kista o-arium. Sehingga pasien merasa
takut untuk melakukan pengobatan. (ejala yang ditimbulkan kista o-arium pada
pasien& semakin parah hingga mengganggu akti-itas pasien. %ingga akhirnya&
dengan adanya moto-asi dari suami dan keluarganya& akhirnya pasien
memberanikan diri untuk melakukan tindakan tersebut.
DAFTAR PUTA*A
24
$. 3erek 1.S& 3enign 2isease o+ the 6emale 4eprodu"ti-e Tra"k& in No-akGs
(yne"ology& $)th dition& Williams and *ilkins $==9.
). Wiknjosastro,H.,1999,Ilmu Kandungan,Jakarta,Yayaan !ina "utaka
#ar$%n%. "ra$ir%&ard'% (K)I*380+388.
/. http#??medi"al-di"tionary.the+reedi"tionary."om?'-arianACysts
8. , -illiam H.lm, /!!,&, /0, (1,#23din4. 5varian ,yt diak. dari 6
http#??emedi"ine.meds"ape."om?arti"le?)::<9:-o-er-ie*Na.$:9
5. Pernoll& 0artin. 3enson O Pernoll %andbook o+ 'bstetri"s and (yne"ology.
disi $.& The 0"(ra*-%ill Companies. )..$.
;. S"horge 1'& et al. ndometrial Can"er. 2alam# S"horge 1'& S"ha++er 17& %al-orson
L0& %o++man 3L& 3radsha* 52& Cunningham 6(. Williams (yne"ology.
,SA#0"(ra*-%ill. )..<P=.
$). 2ean L. 7so+la-on 0ay 4edu"e ndometrial Can"er 4isk. 2iunduh dari
http#??***.med*ire-
ne*s.md?89?=99<;?'n"ology?7so+la-onesQmayQredu"eQendometrialQ"an"erQrisk.htm
l tanggal ). 1anuari ).$)
Pra*irohardjo.S. Tumor (anas Alat (enital. 2alam # 7lmu 5andungan. 1akarta. PT
3ina Pustaka Sar*ono Pra*irohardjo.)..<. halaman /=.-/=8
=. Chiang. W. ,terine Can"er. 2iunduh dari
http#??emedi"ine.meds"ape."om?arti"le?):<$8<-o-er-ie*Na.$.8 tanggal )$ 1anuari
).$)
$.. 5oplajar 0. ,terine Can"er +or Laymen and Student. 2iunduh dari
http#??***."an"erlinks.org?ndometrial?indeC.html tanggal )$ 1anuari ).$)
25

You might also like