Professional Documents
Culture Documents
0eterangan . tidak ada anggota keluarga yang %enderita penyakit gangguan *i)a.
C. Grafik per*alanan penyakit
!""4 !"1! !"13 !"1#
IKHTISAR DAN KESIMPULAN PEMERIKSAAN PSIKIATRI
I. K$a3aan U/u/
0esadaran-sensoriu% . ko%pos%entis-'aik
Sikap . kooperatif
/ingkah laku %otorik . hiperaktif
Akspresi fasial . kaya
;er'alisasi dan (ara 'er'i(ara . dapat 'er'i(ara, lan(ar, (ukup *elas
0ontak psikis . dapat dilakukan, la%a, kurang )a*ar
Perhatian . 'aik
Inisiatif . ada
10
/ulisan dan ga%'ar . terla%pir
II. K$a3aan Sp$i4ik
. 0eadaan ala% perasaan
1. 0eadaan afektif . hiperti%
!. Hidup e%osi
a. Sta'ilitas . la'il
'. Pengendalian . kurang
(. A(ht&une(ht . e(ht
d. Ainfuhlung . inadeJuat
e. Dala%&dangkal . dangkal
f. Skala differensiasi . se%pit
g. rus e%osi . (epat
B. 0eadaan dan fungsi intelek
a. Daya ingat . tidak terganggu
'. Daya konsentrasi . tidak terganggu
(. Grientasi . tidak terganggu
d. 1uas pengetahuan . sukar dinilai
e. Dis(ri%inatif insight . terganggu
f. Dugaan taraf intelegensia . rata I rata nor%al
g. Dis(ri%inatif *udge%ent . terganggu
h. 0e%unduran intelek . tidak ada
8. 0elainan sensasi dan persepsi
a. Ilusi . tidak ada
'. Halusinasi
kustik . ada, na%un saat ini sudah tidak ada
;isual . tidak ada
Glfaktorik . tidak ada
/aktil . tidak ada
Gustatorik . tidak ada
11
D. 0eadaan proses 'erpikir
a. 0e(epatan proses 'erpikir . (epat
'. 3utu proses 'erpikir
1. Jelas dan ta*a% . *elas dan ta*a%
!. Sirku%stansial . tidak ada
3. Inkoheren . tidak ada
#. /erhalang . tidak ada
+. /erha%'at . tidak ada
6. 3elon(at&lon(at . tidak ada
7. ;er'igerasi perserati=e . tidak ada
(. Isi pikiran
1. Pola sentral dala% pikirannya . tidak ada
!. :o'ia . tidak ada
3. G'sesi . tidak ada
#. 0e(urigaan . ada
+. Delusi . ada
6. 0onfa'ulasi . tidak ada
7. Rasa per%usuhan-denda% . ada
4. Perasaan inferior . tidak ada
C. Banyak-sedikit . 'anyak
1". Perasaan 'erdosa . tidak ada
11. Hipokondria . tidak ada
1!. 1ain&lain . tidak ada
A. 0elainan dorongan instin(tual dan per'uatan
1. 'ulia . tidak ada
!. Stupor . tidak ada
3. Raptus . ada
#. 0egaduhan u%u% . ada
+. De=iasi seksual . tidak ada
6. Akhopraksia . tidak ada
7. ;aga'ondage . ada
12
4. Piro%ani . tidak ada
C. 3anneris%e . tidak ada
1". 1ain&lain . tidak ada
:. n5ietas yang terlihat o=ert . tidak ada
G. Hu'ungan dengan realitas . terganggu dala% pikiran, perasaan dan tingkah laku.
R$u/$ Mul#ipl$ A5i
A5i 1. Sin3"1/a klini
Seorang pasien pria usia 33 tahun, datang ke IGD RSJ Prof. Dr. HB Saanin Padang
diantar keluarganya pada tanggal 13 gustus !"1#, pukul !!."" $IB dengan keluhan %arah&
%arah tanpa se'a', e%osi la'il, %erusak alat&alat ru%ah tangga, %engganggu lingkungan,
'anyak 'i(ara, 'i(ara nga)ur, terta)a&terta)a sendiri, suka *alan&*alan keluar ru%ah,
%engan(a% akan %e%'akar ru%ah, dan %erasa %endengar suara&suara Ini %erupakan sakit
yang ke +, dira)at untuk yang ke 3 kalinya. 0eluhan sekarang le'ih 'erat dari se'elu%nya
Pe%eriksaan psikiatri .
1. 0eadaan u%u% . 0o%pos%entis kooperatif, hiperaktif, dapat 'er'i(ara, *elas dan
lan(ar serta ta*a%, perhatian 'aik, inisiatif ada dan 'anyak, tingkah laku %otorik
hiperaktif, ekspresi fasial kaya, kontak psikis dapat dilakukan, kurang )a*ar, dan
la%a.
!. 0eadaan spesifik .
a. la% perasaan . hiperti%, la'il, pengendalian kurang, e(ht, inadekuat,
dangkal, se%pit, (epat.
'. 0eadaan dan fungsi intelek . orientasi personal terganggu, dis(ri%inati=e
insight terganggu, dis(ri%inati=e *udge%ent terganggu, inkoheren tidak ada.
(. 0elainan sensasi dan persepsi . ilusi tidak ada dan halusinasi akustik ada.
d. 0eadaan proses pikir . (epat, *elas, ta*a%, (uriga >?@, delusi >?@, rasa
per%usuhan >?@
e. 0elainan dorongan instingtual dan per'uatan . kegaduhan u%u% ada, raptus
ada, =aga'ondage ada
f. nsietas yang terlihat o=ert . tidak ada
13
g. Hu'ungan dengan realitas . terganggu dala% hal tingkah laku, pikiran dan
perasaan.
A5i II.Gan66uan k$p"i0a3ian 3an "$#a"3ai /$n#al
Gangguan 0epri'adian . tidak ada
Retardasi %ental . tidak ada
A5i III. K1n3ii /$3i u/u/
& Ri)ayat trau%a kepala > & @
& Ri)ayat trau%a kapitis, %alaria, tifus a'do%inalis, dan penyakit lain yang
%e%'utuhkan pera)atan di ru%ah sakit tidak ada
& Ri)ayat pe%akaian ,PD > ? @
A5i I,.S#"$1" pik11ial 3an lin6kun6an
& Putus o'at
A5i,.P$nilaian 4un6i 1ial
& Hu'ungan sosial >%engun*ungi te%an, %enghadiri undangan pernikahan, a(ara&a(ara
%asyarakat lainnya@ tidak dapat dilakukan se%en*ak ! %inggu yang lalu.
& Peker*aan sehari&hari > %akan, %andi, %e%'ersihkan ru%ah @ tidak dapat dilakukan
se%en*ak ! %inggu yang lalu.
& Hi'uran dan rekreasi >%e%'a(a, %enonton@ %asih 'isa dilakukan
Dia6n1i Mul#ipl$ A5i
I. :1+.7+ Gangguan 3ental Dan Perilaku ki'at Penggunaan Sti%ulansia 1ain
/er%asuk 0afein Dengan Gangguan Psikotik Gnset 1a%'at
II. /idak ada diagnosis
III. /idak ada diagnosis
14
I;. Putus o'at
;. G: +1&6"
Dia6n1i Di44$"$nial
& :1+.++ Gangguan 3ental dan Perilaku ki'at Penggunaan Sti%ulansia 1ain
/er%asuk 0afein Dengan Gangguan Psikotik Predo%inan Ge*ala 3anik
& :!"." Ski<ofrenia Paranoid
& :!+." Gangguan ski<oafektif tipe %anik
T$"api
& Risperidon ! 5 ! ta' K! %g hari ke 17
& 8lo<apine 1 5 I ta' K!+%g
An7u"an T$"api
& Se'aiknya terapi di%ulai dengan antipsikotik lini perta%a yaitu 8PD ! 5 I I ta' K1""
%g, *ika %asih gelisah dapat dita%'ah in*eksi 8PD ! a%pul K !+ %g I3
& Jika %asih gelisah pada hari ketiga dapat dita%'ahkan pe%'erian 8PD %en*adi 3 5 I I
I ta' K 1"" %g.
& Jika %asih gelisah pada hari keli%a dapat dita%'ahkan pe%'erian 8PD %en*adi 3 5 I
I II ta' K 1"" %g.
& Jika %asih gelisah pada hari ketu*uh dapat dita%'ahkan pe%'erian 8PD %en*adi 3 5 I
II II ta' K 1"" %g.
& Jika %asih gelisah pada hari kesepuluh dapat dita%'ahkan pe%'erian 8PD %en*adi 3
5 II II II ta' K 1"" %g.
& Jika sudah le'ih sepuluh hari %asih gelisah setelah terapi dengan 8PD, dapat
di'erikan in*eksi Haldol De(anoas 1 a%pul K +" %g I3.
& Jika %asih gelisah setelah !" hari, 'aru di'erikan Risperidon ! 5 I I ta' K 1 %g
& /es 2rin dan tes ra%'ut untuk %enentukan penggunaan ,PD dan *enis ,PD
yang digunakan
& Adukasi 0eluarga
P"16n1i
Penilaian Baik Buruk
Gnset Re%a*a L
Relaps da L
Diagnosis :11.7+ Gangguan 3ental
dan Perilaku ki'at
L
15
Penggunaan Gpioida
Dengan Gangguan
Psikotik Gnset 1a%'at
:a%ily support da L
Respon o'at Baik L
0eadaan ekono%i
0epatuhan %inu% o'at /idak patuh L
:aktor pen(etus Jelas L
Ri)ayat keluarga /idak ada L
Penyakit lain - gangguan
lain
/idak ada L
0linis . Ragu&ragu ke arah 'aik
:ungsional . Ragu&ragu ke arah 'aik
Sosial . Ragu&ragu ke arah 'aik
DIS02SI
Penyalahgunaan ,PD adalah pe%akaian ,PD yang 'ukan untuk tu*uan
pengo'atan atau yang digunakan tapa %engikuti aturan atau penga)asan dokter, digunakan
se(ara 'erkali&kali, kadang&kadang atau terus %enerus, seringkali %enye'a'kan ketagihan atau
ketergantungan, 'aik se(ara fisik-*as%ani, %aupun %ental e%osional sehingga %eni%'ulkan
gangguan fisik, %ental& e%osional dan fungsi sosial.
16
3en*elang akhir %ileniu% kedua, diseluruh dunia terdapat 1.1"".""".""" orang yang
%engala%i ketergantungan nikotin, !+".""".""" orang yang %engala%i ketergantungan alkohol,
dan 1+.""".""" orang yang %engala%i ketergantungan <at psikoaktif lain.
Penggunaan <at psikoaktif terdapat pada se%ua golongan u%ur, pada kedua gender, pada se%ua
golongan etnik, dan pada se%ua tingkat sosial ekono%i. ,a%un de%ikian, terdapat
ke(enderungan tertentu seperti angka pre=alensi yang 'er'eda&'eda pada golongan u%ur, atau
<at psikoaktif tertentu le'ih 'anyak penggunanya pada kelo%pok tertentu.
Banyak faktor&faktor yang 'erperan terhadap ter*adinya penyalahgunaan ,PD,
diantaranya adalah faktor indi=idu. 0e'anyakan penyalahgunaan ,PD di%ulai atau terdapat
pada %asa re%a*a, se'a' re%a*a yang sedang %engala%i peru'ahan 'iologik, psikologik
%aupun sosial yang pesat %erupakan indi=idu yang rentan. Selain itu faktor dari lingkungan
seperti keluarga, pergaulan, dan sekolah *uga 'erperan 'esar, faktor le%ahnya penegakan huku%
serta ke%udahan dala% %e%peroleh ,PD *uga %eningkatkan angka ter*adinya
penyalahgunaan.
Se(ara u%u% terdapat tiga golongan ,PD *ika dilihat efeknya terhadap perilaku, yaitu
golongan Sti%ulant >2pper@, golongan Depresan >do)ner@, dan golongan Halusinogen,
3anifestasi klinis penyalahgunaan ,PD *enis sti%ulant seperti kokain dan a%pheta%in
diantaranya agitasi psiko%otor >perilaku gelisah, tidak dapat dia%@, rasa ge%'ira >elation@, rasa
harga diri %eningkat, 'anyak 'i(ara, ke)aspadaan %eningkat >ke(urigaan, prasangka 'uruk,
paranoid@, *antung 'erde'ar&de'ar, pupil %ata %ele'ar, 'erkeringat 'erle'ihan atau %erasa
kedinginan, %ual-%untah, dan perilaku %aladaptif . perkelahian, gangguan daya nilai realitas,
gangguan dala% fungsi sosial dan peker*aan. Ge*ala putus <at 'iasanya 'erke'alikan dengan
ge*ala penggunaan <at, yaitu ala% perasaan depresif >%urung, sedih, tidak dapat %erasa senang,
keinginan untuk 'unuh diri@, rasa letih, lesu, tidak 'erdaya, kehilangan se%angat, dan gangguan
tidur. Sedangkan %anifestasi dari penggunaan ,PD *enis sedati=a %aupun hipnotika antara
lain e%osi la'il, hilangnya ha%'atan i%puls seksual dan agresif, %udah tersinggung 'anyak
'i(ara >tidak nya%'ung@ dan ge*ala neurologik seperti 'i(ara (adel, gangguan koordinasi, dan
gangguan perhatian atau daya ingat. Depressant potent seperti heroin %enye'a'kan pe%akai
%erasa nya%an, rasa kenik%atan, serta turunnya respons neurologis dan hilangnya rasa sakit
karena efek ker*a opioid yang %enekan susunan saraf pusat.
Pasien %e%iliki ri)ayat terhadap *enis&*enis ,PD 'aik sti%ulant
>%etha%pheta%ine-sha'u, 3D3-e(stasy-ine5@, hingga opioid yaitu heroin-puta). /idak
diketahui pasti golongan *enis apa yang terakhir digunakan pasien. Dari ge*ala yang ta%pak pada
pasien %enun*ukkan ge*ala MupperN yang ta%pak pas(a penggunaan ,PD *enis sti%ulant,
na%un perlu digaris'a)ahi 'ah)a ge*ala terse'ut hanya akan ter*adi pada onset akut yaitu pada
hitungan *a% setelah penggunaan o'at. 3aka dari itu gangguan ke*i)aan yang sudah ada
se'elu%nya seperti gangguan ski<oafektif tipe %anik %asih perlu dipikirkan se'agai
ke%ungkinan diagnosis diferensial.
17
Dala% penegakan diagnosis sangat perlu dilakukan pe%eriksaan la'oratoriu% terhadap
,PD >drug test@, 'aik %elalui urine %aupun ra%'ut, se'a' hasil positif pada urine
%enandakan penggunaan ,PD yang %asih 'aru >O+ hari@, sedangkan pe%eriksaan ra%'ut
dapat %endeteksi penggunaan yang OC" hari.
0arena ge*ala psikosa pada pasien, pasien di'erikan antipsikotik Risperidone !5! ta'
K!%g dan 8lo<apine 151 ta' K!+%g. 0edua antipsikotik ini sering digunakan 'ersa%aan
dala% terapi Ski<ofrenia %aupun Gangguan fektif Bipolar. Golongan antipsikotik yang le'ih
tersedia dan le'ih %udah didapat seperti 8PD dengan dosis a)al !51 ta' K1""%g dapat
digunakan pada setting perifer.
Berdasarkan onset serta faktor risiko lainnya serta faktor keluarga dan genetik, prognosis
pada pasien ini adalah ragu&ragu ke arah 'aik. Dengan dukungan keluarga yang 'aik serta
kepatuhan dala% 'ero'at, kondisi pasien diharapkan dapat ke%'ali seperti sediakala.
18