You are on page 1of 6

MOTOR STATER

Pada motor starter yang digunakan pada kendaraan bermotor dilengkapi magnetic switch yang
memindahkan gigi yang berputar (gigi pinion) untuk berkaitan atau lepas dari ring gear yang
dipasangkan mengelilingi flywheel (roda gila) yang dibaut pada poros engkol.
Ada 2 tipe motor starter yang digunakan pada kendaraan bermotor, yaitu: motor starter tipe
konvensional dan motor starter tipe reduksi.
Gbr. Motor starter konvensional
Gbr. motor starter tipe
reduksi
Karakteristik motor starter
Makin besar arus yang dipergunakan motor, makin besar torsi yang
dibangkitkan.
Makin cepat berputarnya motor, makin besar gaya elektromotive yang
dibangkitkan armature, tetapi semakin kecil arus yang mengalir.
Terdiri dari :
1. Yoke untuk menopang pole core.
2. Pole core untuk menopang field dan memperkuat medan magnet
3. Field coil untuk membangkitkan medan magnet
4. Armature untuk
mengubah energi listrik menjadi energi mekanik
(gerak putar).

5. Brush untuk meneruskan arus listrik dari field coil ke armature coil
langsung ke massa.
6. Armature brake untuk pengereman armature setelah terlepas dari
perkaitan dengan roda penerus.
7. Drive lever untuk mendorong pinion gear ke posisi berkaitan/terlepas
dengan poros penerus.
8. Starter clutch untuk memindahkan momen puntir dari armature
shaft ke roda penerus sehingga dapat berputar.
9. Magnetic switch untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear
ke atau dari roda penerus dan mengalirkan arus listrik yang besar pada
sirkuit motor starter melalui terminal utama.
Cara kerja motor starter:
a. Saat Starter Switch On
Saat switch diputar ke posisi On, arus baterai mengalir melalui hold in coil ke massa. Sementara
arus yang mengalir dari baterai melalui pull in coil , field coil, armature lalu menaglir ke massa.
Pada saat ini hold in coil dan pull in coil membentuk arah gaya magnet yang sama, hal ini
mengakibatkan kontak plate (plunger) menutup main switch sehingga drive lever menggeser
starter clutch untuk berkaitan dengan ring gear. Untuk lebih jelasnya perhatikan aliran arus
baterai pada saat posisi Switch On di bawah ini!
Bateraiterminal 50hold in coilmassa.
Bateraiterminal 50pull in coilfield coilarmaturemassa.
Karena arus yang mengalir ke field coil relatif kecil, maka armature berputar lambat sehingga
pinion dapat berkaitan dengan ring gear dengan lembut. Tapi pada saat ini kontak plate belum
menutup main switch.
Perhatikan gambar saat motor starter switch pada posisi on di bawah ini!
Saat Switch On
b. Saat Pinion berkaitan penuh
Bila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring gear, kontak plate mulai menutup main
switch. Aliran arusnya adalah sebagai berikut:
Bateraiterminal 50hold in coilmassa
Bateraimain switchterminal Cfield coilarmaturemassa
Pada saat di terminal C ada arus, arus dari pull in coil tidak mengalir akibatnya kontak plate
ditahan oleh kemagnetan hold in coil saja. Bersama dengan itu arus yang besar akan mengalir
dari baterai ke field coilarmaturemssa melalui main switch. Akibatnya starter
menghasilkan momen yang besar untuk memutarkan ring gear.
Perhatikan gambar berikut:

Saat Pinion berkaitan penuh
c. Saat Starter Switch Off
Saat switch pada posisi Off aliran arusnya adalah sebagai berikut:
Bateraiterminal 30main switchterminal C.
Field coilarmaturemassa.
Karena starter switch Off, pull in coil dan hold in coil mendapatkan arus dari terminal C.
Sehingga aliran arusnya menjadi:
Bateraiterminal 30main switchterminal C.
Pull in coilhold in coilmassa.
Karena arus pull in coil dan hold in coil berlawanan maka arah garis gaya magnet saling
menghapuskan, kontak plate terlepas dari main switch dan pinion gear terlepas dari perkaitan.
Perhatikan gambar berikut:
Saat Starter
Switch Off

You might also like