Dokumen tersebut membahas rencana pembangunan jembatan di Sungai Air Gadang, Kabupaten Pasaman Barat. Jembatan ini direncanakan untuk meningkatkan aksesibilitas antar wilayah dan mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. Dokumen ini juga menjelaskan latar belakang pembangunan jembatan dan ruang lingkup studi lingkungan yang akan dilakukan untuk mendukung proses perencanaan pembangunan jembatan
Dokumen tersebut membahas rencana pembangunan jembatan di Sungai Air Gadang, Kabupaten Pasaman Barat. Jembatan ini direncanakan untuk meningkatkan aksesibilitas antar wilayah dan mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. Dokumen ini juga menjelaskan latar belakang pembangunan jembatan dan ruang lingkup studi lingkungan yang akan dilakukan untuk mendukung proses perencanaan pembangunan jembatan
Dokumen tersebut membahas rencana pembangunan jembatan di Sungai Air Gadang, Kabupaten Pasaman Barat. Jembatan ini direncanakan untuk meningkatkan aksesibilitas antar wilayah dan mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. Dokumen ini juga menjelaskan latar belakang pembangunan jembatan dan ruang lingkup studi lingkungan yang akan dilakukan untuk mendukung proses perencanaan pembangunan jembatan
KABUPATEN PASAMAN BARAT KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA
J ln. T.Tambusai Komp.Paninsula Blok B No.4 Pekanbaru-28282 Telp. 0761-571309, Fax. 571703 E-mail : visi_gemilang@yahoo.com P.T. VISITECH GEMILANG Engineering & Management Consultants SATUAN NON VERTIKAL TERTENTU PERENCANAAN DAN PENGAWASAN JALAN DAN JEMBATAN ( P2JJ ) PROPINSI SUMATERA BARAT PU-net Kementerian Pekerjaan Umum
SATUAN NON VERTIKAL TERTENTU PERENCANAAN DAN PENGAWASAN JALAN DAN JEMBATAN ( P2JJ ) PROPINSI SUMATERA BARAT J ln. T.Tambusai Komp.Paninsula Blok B No.4 Pekanbaru-28282 Telp. 0761-571309, Fax. 571703 E-mail : visi_gemilang@yahoo.com P.T. VISITECH GEMILANG Engineering & Management Consultants PEKERJAAN : JEMBATAN SEI. AIR GADANG KABUPATEN PASAMAN BARAT PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
i p.t. visitech gemilang KATA PENGANTAR
Pembangunan jembatan Sungai Air Gadang Kabupaten Pasaman Barat merupakan peningkatan kualitas dibidang pelayanan transportasi di wilayah bagian utara propinsi Sumatera Barat, disamping itu pembangunan ini juga menunjang dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat di kedua kabupaten tersebut dan pembangunan jembatan ini juga dapat memberikan dampak positif maupun dampak negatif.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006, tentang J enis Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL), menetapkan bahwa kegiatan pembangunan ketiga lokasi jembatan tersebut di atas termasuk kegiatan yang tidak tergolong sebagai kegiatan wajib AMDAL, tetapi diwajibkan untuk membuat studi kelayakan lingkungan yaitu Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL). . Semoga dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) pembangunan jembatan Sungai Air Gadang Kabupaten Pasaman Barat dapat bermanfaat dan berguna dalam perencanaan pembangunan dan pengelolaan serta pemantauan lingkungan hidup..
Padang, J uli 2010 Hormat kami,
Penyusun
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
ii p.t. visitech gemilang DAFTAR ISI
halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii I PENDAHULUAN I. 1 1.1. Latar Belakang I. 1 1.2. Tujuan dan Kegunaan Kegiatan I. 3 1.3. Tujuan dan Kegunaan UKL-UPL I. 3 1.4. Peraturan I. 4 II. RUANG LINGKUP RENCANA KEGIATAN II. 1 2.1. Gambaran Umum Wilayah Studi II. 1 2.2. Lingkup Rencana Kegiatan II. 2 2.3. Lingkup Studi II. 6 2.4. Wilayah Studi II. 9 III. RONA LINGKUNGAN HIDUP III. 1 3.1. Fisika-Kimia III. 1 3.2. Biologi III. 14 3.3 Sosial Ekonomi Budaya III. 15 IV. DAMPAK LINGKUNGAN YANG TERJADI IV. 1 4.1. Tahap Prakonstruksi IV. 1 4.2. Tahap Konstruksi IV. 2 4.3. Tahap Operasi IV. 6 V. PROGRAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP V. 1 5.1. Tahap Prakonstruksi V. 1 5.2. Tahap Konstruksi V. 3 5.3. Tahap Operasi V. 14 VI. PROGRAM PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP VI. 1 6.1. Tahap Prakonstruksi VI. 1 6.2. Tahap Konstruksi VI. 3 6.3. Tahap Operasi VI. 16 DAFTAR PUSTAKA iii LAMPIRAN
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
iii p.t. visitech gemilang DAFTAR TABEL halaman 2.1. J enis alat berat dan kendaraan yang diperlukan untuk pembangunan jembatan dan mobilisasinya. II-3 2.2. Kebutuhan tenaga kerja pembangunan jembatan selama konstruksi II-4 2.3. Kebutuhan Pondasi Tiang Pancang J embatan Air Gadang II-5 2.4. Parameter, Metode Pengukuran/Analisis dan Peralatan Yang Digunakan Untuk Kualitas Tanah II-7 2.5. Metode dan Peralatan Analisis Kualitas Udara Ambien II-8 2.6 Parameter dan Metode Analisis Kualitas Air Permukaan (Air Sungai) II-8 2.7. Parameter dan Metode Analisis Kualitas Air Tanah Dangkal (Air Sumur) II-9 3.1 Kondisi Iklim Di Lokasi Kegiatan dan Sekitarnya III-1 3.2. Data Curah Hujan, Suhu Udara, Kelembaban Udara dan Kecepatan Angin di Daerah Sukamenanti dan Sekitarnya (2000-2005) III-1 3.3. Kualitas Air sungai Air Gadang Pada Rencana Peningkatan Pembangunan J embatan Air Gadang Kabupaten Pasaman Barat III-5 3.4. Hasil analisis kualitas air Sungai Air Gadang pada rencana pembangunan jembatan Air Gadang, Kabupaten Pasaman Barat III-6 3.5. Kualitas Udara Ambien di Rencana Lokasi Pembangunan Air Gadang, Kabupaten Pasaman Barat III-7 3.6. Hasil pengukuran tingkat kebisingan pada rencana pembangunan J embatan Air Gadang, Kabupaten Pasaman Barat III-8 3.7. Hasil pengukuran getaran pada rencana pembangunan Jembatan Air Gadang Kabupaten Pasaman Barat III-9 3.8. Hasil analisis sifat fisik tanah di lokasi kegiatan III-10 3.9. Hasil Prediksi Laju Erosi tanah di Lokasi kegiatan III-11 3.10. Tingkat Bahaya Erosi di Lokasi kegiatan III-11 3.11. Hasil Perhitungan Laju Erosi, TBE dan Kelas/Skala Erosi di Lokasi kegiatan III-11 3.12. Jenis Flora disekitar Lokasi Kegiatan III-12 3.13. Jumlah Penduduk Kecamatan Pasaman Menurut Kelompok Umur III-14 3.14. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan III-15 3.15. Jumlah Kunjungan Pasien yang berkunjung ke Puskesmas di Kecamatan Pasaman menurut penyakit Utama III-17 4.1 Matrik Identifikasi Dampak Kegiatan Pembangunan Jembatan Peningkatan Pembangunan Jembatan Air gadang Terhadap Komponen Lingkungan IV-8 4.2. Matrik Komponen dampak lingkungan Kegiatan Peningkatan Pembangunan Jembatan Air Gadang IV-9 5.1. Matrik Program Pengelolaan Lingkungan Hidup Kegiatan Peningkatan Pembangunan Jembatan Air Gadang Kabupaten Pasaman Barat V-19 6.1. Parameter, alat dan metoda analisa kandungan gas VI-4 6.2. Parameter, alat dan metoda analisa kualitas air sungai untuk pelaksanaa pemantauan VI-8 6.3. Matrik Program Pemantauan Lingkungan Hidup Kegiatan Peningkatan Pembangunan Jembatan Air Gadang Kabupaten Pasaman Barat. VI-21 PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
iv p.t. visitech gemilang
DAFTAR PUSTAKA
1. Srikandi Fardiaz, 1992, Polusi Air dan Udara, cetakan ke 9, Penerbit Kanisius, Yokyakarta,
2. Setiaty Pandia, Amir Husin, Zuhrina Masyitah, 1995, Kimia Lingkungan, Dirjen DIKTI Depdikbud, J akarta.
3. Philip Kristanto, 2002, Ekologi Industri, Penerbit Andi Offset, Yokyakarta
4. Samin, 2006, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Penerbit Universitas Muhammadiyah Malang, Malang
5. F Gunawarman Suratmo, 2004, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, Penerbit Gadjah Mada University Prsess, Yogyakarta.
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
I - 1 p.t. visitech gemilang BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG Kebijakan Pemerintah Daerah Propinsi Sumatera Barat yang tertuang dalam Rencana Pembangunan J angka Menengah Daerah (RPJ MD) Tahun 2006 2010 pada Agenda Peningkatan Sarana dan Prasarana Transportasi yaitu mengembangkan, meningkatkan dan memelihara sarana dan prasarana jalan raya. Pengembangan, peningkatan dan pemeliharaan prasarana jalan dilakukan dalam rangka meningkatkan aksesibilitas antar wilayah yang diperlukan untuk mengembangkan perekonomian daerah dan pelayanan masyarakat. Implementasi dari pelaksanaan RPJ MD tersebut terjabarkan dalam Program Pembangunan J alan dan J embatan dengan salah satu kegiatan yang dilaksanakan pada Tahun 2010 oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Umum Direktorat J enderal Bina Marga adalah pembangunan jembatan sebagai sarana penunjang transportasi dan pertumbuhan ekonomi di wilayah selatan dan utara dari Provinsi Sumtera Barat. wilayah Utara Kabupaten Pasaman Barat yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Pasaman Barat yang terletak pada kondisi geografis terletak pada 0 0 59 2 0 28 lintang selatan dan 109 0 19 101 0 18, dengan rata-rata kepadatan penduduk pada tahun 2008 berkisar 84 orang km 2 dengan sektor unggulan dari pertumbuhan ekonomi berasal dari sektor perkebunan, perindustrian, perdagangan, pertanian, pertambangan, perikanan kelautan dan lain-lain. Melihat perkembangan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat di Kabupaten Pasaman Barat serta untuk mengantisipasi perkembangan kemajuan kota, pemerintah Kabupaten Pasaman Barat terus meningkatkan potensi sumber daya alamnya yang belum dimanfaatkan secara optimal. Salah satu kendala dari pemerintah Kabupaten Pasaman Barat dalam mengembangkan kota dan mobilisasi kendaraan yang bergerak dibidang perekonomian terus meningkat tiap tahunnya yang kurang didukung dengan kualitas jalan dan jembatan yang belum memadai. Selama ini mobilisasi barang dan jasa masyarakat Kabupaten Pasaman Barat tersebut untuk menuju pusat Kota baik untuk keperluan perdagangan, pendidikan dan sebagainya hanya menggunakan jembatan yang tidak dapat dilalui secara sekaligus dua kendaraan atau hanya satu kendaraan yang bisa melintas jembatan tersebut. Menyadari hal tersebut maka mulai sejak tahun anggaran 2009 Pemerintah Republik Indonesia melalui Satuan Non Vertikal Tertentu Perencanaan dan Pengawasan J alan dan J embatan (P2J J ) Provinsi Sumatera Barat telah merencanakan pembangunan jembatan Sei. Air Gadang Kabupaten Pasaman Barat. PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
I - 2 p.t. visitech gemilang Pembangunan jembatan selain memberikan dampak positif terhadap perkembangan wilayah di Kabupaten tersebut dan meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat, pelaksanaan kegiatan pembangunan jembatan ini juga berpeluang menimbulkan dampak negatif pada lingkungan. Untuk mengantisipasi dan mengendalikan dampak negatif serta meningkatkan dampak positif, maka sejak dari proses perencanaan pembangunan J embatan ini perlu dilengkapi dengan Studi Kelayakan Lingkungan. Sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dinyatakan bahwa setiap rencana kegiatan yang diperkirakan menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan wajib dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan, yang pelaksanaannya diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Dalam penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 1999 tersebut dikemukakan bahwa untuk kegiatan yang tidak menimbulkan dampak besar dan penting dan atau dampak yang ditimbulkan secara teknologi dapat dikelola, maka tidak diwajibkan menyusun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), tetapi harus dilengkapi dengan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL/UPL). Begitu juga sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 Tahun 2006 tentang J enis Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi AMDAL, maka kegiatan Pembangunan J embatan ini bukan dikategorikan jenis kegiatan yang wajib menyusun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Oleh sebab itu studi kelayakan lingkungan rencana kegiatan Pembangunan J embatan hanya dikategorikan wajib menyusun studi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL/UPL) sebagai acuan bagi pelaksana dalam melakukan pengelolaan dan pemantauan lingkungan. 1.2. TUJUAN DAN KEGUNAAN KEGIATAN 1.2.1. Tujuan Tujuan pembangunan jembatan ini adalah dalam rangka pengembangan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Pasaman Barat.
1.2.2. Kegunaan Kegunaan Pembangunan J embatan adalah : 1. Meningkatkan aksesibilitas transportasi masyarakat di Kabupaten Pasaman Barat; 2. Mempermudah mobilitas barang dan jasa. PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
I - 3 p.t. visitech gemilang 1.3. TUJUAN DAN KEGUNAAN UKL & UPL 1.3.1. Tujuan Adapun tujuan dari penyusunan dokumen UKL dan UPL ini adalah untuk memberikan arahan pengelolaan dan pemantauan terhadap dampak lingkungan yang mungkin timbul akibat Pembangunan J embatan. 1.3.2. Kegunaan 1. Bagi Pemrakarsa : a. Sebagai acuan dan pedoman serta dasar dalam melaksanakan pengelolaan dan pemantauan lingkungan pada setiap tahap pelaksanaan pembangunan jembatan. b. Memprediksi dan mengendalikan serta meminimalisasi dampak negatif yang akan ditimbulkan akibat pembangunan jembatan. 2. Bagi Pemerintah : a. Sebagai acuan penilairn atas kelayakan lingkungan dari suatu kegiatan pembangunan jembatan. b. Merupakan pedoman bagi Instansi terkait dalam melakukan evaluasi pengelolaan dan pemantauan lingkungan yang telah dilakukan oleh pemrakarsa. 3. Bagi Masyarakat : Merupakan informasi bagi masyarakat untuk dapat memanfaatkan dampak positif dan menghindari dampak negati rencana sejak dari tahap prakontruksi, kontruksi dan pasca kontruksi. 1.4. PERATURAN Dasar hukum yang melandasi pelaksanaan penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup rencana kegiatan pembangunan jembatan ini antara lain sebagai berikut :
1.4.1. Undang-Undang 1. Undang-undang No. 5 Tahun 1990, tentang Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Peraturan ini digunakan karena kegiatan pembangunan jembatan PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
I - 4 p.t. visitech gemilang harus memperhatikan kawasan sempadan sungai serta dampaknya terhadap ekosistem perairan di sekitar kegiatan yang direncanakan. 2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003, tentang Tenaga Kerja. Peraturan ini digunakan sebagai pedoman bagi rencana kegiatan dalam proses perekrutan dan pelepasan tenaga kerja. 3. Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 2004, tentang Sumber Daya Air. Peraturan ini digunakan sebagai pedoman bagi rencana kegiatan dalam melakukan pengelolaan sumber daya air di wilayah studi. 4. Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah. Peraturan ini digunakan sebagai pedoman bagi pemerintah daerah dalam mengembangkan potensi sumber daya pembangunan yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 5. Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004, tentang J alan. Peraturan ini digunakan sebagai pedoman untuk mengetahui klasifikasi jalan . 6. Undang-Undang No.26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang. Peraturan ini digunakan sebagai pedoman apakah rencana kegiatan tidak menyalahi rencana tata ruang di wilayah studi. 7. Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun 2009, tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Peraturan ini digunakan sebagai acuan dalam menentukan kebijakan di bidang lingkungan hidup dan rencana kegiatan pembangunan jembatan ini berpotensi menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup.
1.4.2. Peraturan Pemerintah 1. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai. Peraturan ini digunakan sebagai pedoman dalam pemanfaatan sumberdaya air sungai. 2. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999, tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Peraturan ini digunakan sebagai tolok ukur untuk baku mutu udara ambien yang dibolehkan. 3. Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Peraturan ini digunakan sebagai tolok ukur kualitas air permukaan yang diperbolehkan. PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
I - 5 p.t. visitech gemilang 4. Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007, tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota. Peraturan ini digunakan sebagai pedoman dalam menentukan kewenangan urusan pemerintahan untuk rencana kegiatan pembangunan jembatan ini. 1.4.3. Keputusan Presiden Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung. Ketentuan ini merupakan pedoman dalam mengelola sempadan sungai sebagai kawasan lindung. 1.4.4. Peraturan Menteri 1. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 11 tahun 2006 tentang J enis-jenis kegiatan dan/atau usaha yang wajib dilengkapi dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Peraturan ini digunakan sebagai pedoman dalam menentukan bentuk dokumen kelayakan lingkungan yang diperlukan 2. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 15 Tahun 1973, tentang Tata Cara Pembebasan Tanah. Peraturan ini digunakan sebagai pedoman dalam pembebasan tanah yang akan terkena rencana kegiatan pembangunan jembatan ini . 3. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 63/PRT/1993, tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan Bekas Sungai. Peraturan ini digunakan sebagai pedoman apakah rencana kegiatan mengenai sempadan sungai, daerah manfaat sungai. 1.4.5. Keputusan Menteri 1. Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 296/KPTS/1996, tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) Proyek Bidang Pekerjaan Umum. Peraturan ini digunakan sebagai perbandingan dalam penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan rencana kegiatan pembangunan jembatan ini. 2. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 Tahun 2002 tentang pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup. Keputusan ini sebagai pedoman penyusunan dan mekanisme pembahasan dokumen rencana kegiatan pembangunan jembatan ini. PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
II-1 p.t. visitech gemilang BAB II RUANG LINGKUP RENCANA KEGIATAN
2.1. GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI Secara administratif kegiatan pembangunan jembatan Air Gadang terletak di Kabupaten Pasaman Barat, Propinsi Sumatera Barat. Pembangunan jembatan yang bersifat permanen ini sangat strategis dalam rangka pengembangan Kota ke arah utara Propinsi Sumatera Barat. Selain itu juga pembangunan jembatan ini yang merupakan duplikasi dari jembatan lama akan sangat membantu untuk kelancaran mobilisasi kendaraan dengan lancar dan semakin baik. Pembangunan jembatan ini menggunakan sistem J embatan Beton Konvensional (Balok T) beton bertulang dan jembatan ini merupakan duplikasi dari jembatan lama dengan bentang 4 @ 25,00 (100,00 meter) dan lebar jalur lalu-lintas 7,00 meter dan trotoar 2 @ 1,00 meter, sedangkan pondasi direncanakan pondasi dalam berupa tiang pancang beton pratekan 50 cm. J embatan ini merupakan jembatan bentang banyak (multy span) dengan 3 (tiga) buah pilar untuk menghubungkan 4 (empat) bentang jembatan. Pada lokasi jembatan ini terdapat disekitarnya pemukiman penduduk. Kegiatan pembangunan jembatan ini sudah barang tentu akan memberikan dampak terhadap kondisi pada lokasi jembatan ini, karena bersentuhan langsung dengan kegiatan. Oleh sebab itu perlu dilakukan upaya pengelolaan lingkungan hidup dalam rangka mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan pembangunan jembatan ini.
2.2. LINGKUP RENCANA KEGIATAN 2.2.1. Tahap Prakonstruksi Pekerjaan tahap prakonstruksi adalah kegiatan yang terdiri dari; stake out, pembebasan lahan, pemagaran tapak kegiatan, dan mobilisisasi alat berat. Urairn kegiatan pada tahap prakonstruksi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Stake out Kegiatan stake out merupakan pekerjaan pengukuran dan penggambaran PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
II-2 p.t. visitech gemilang yang berkaitan dengan tapak kegiatan pembangunan jembatan. Hasil pengukuran dan penggambaran tersebut selanjutnya dilakukan interprestasi lapangan untuk mencocokan desain dengan kondisi lapangan. Sehubungan dengan kegiatan stake out juga diikuti dengan kegiatan survey lokasi kegiatan pembangunan jembatan. Survey investigasi rencana kegiatan pembangunan jembatan dilakukan oleh Satuan Non Vertikal Tertentu Perencanaan dan Pengawasan J alan dan J embatan (P2J J ) Propinsi Sumatera Barat. Maksud survey investigasi sebagai pedoman teknis arah dan penentuan fungsi ruang. Kegiatan Survey Investigasi ini meliputi pengukuran untuk menentukan posisi konstruksi sesuai rencana. Selain itu juga dilakukan pendataan kepemilikan lahan serta bangunan masyarakat yang termasuk di dalam areal rencana pembangunan jembatan. 2. Pembebasan lahan Pembebasan lahan hanya dilakukan pada lahan yang terdapat di pangkal jembatan. Untuk keperluan tapak kegiatan yaitu pangkal jembatan hanya dilakukan pembebasan terhadap rumah masyarakat, karena tanah yang berada pada sempadan sungai bukan milik masyarakat. J umlah rumah yang diperkirakan akan terkena akibat pembangunan jembatan Aie Gadang sebanyak 3 unit yang terdiri dari 1 unit bagian utara jembatan dan bagian selatan jembatan sebanyak 2 unit rumah. Pemberian ganti rugi terhadap rumah yang terkena pembangunan jembatan berpedoman pada nilai jual objek pajak (NJ OP). 3. Pembangunan base camp dan pemagaran tapak kegiatan Base camp diperlukan untuk operasional tenaga kerja dan juga berfungsi sebagai gudang peralatan selama konstruksi. Pembangunan base camp berada dekat tapak kegiatan yaitu di pangkal jembatan. Untuk pengamanan dan tidak terganggunya aktifitas masyarakat dilakukan pemagaran kedua lokasi pangkal jembatan tersebut. Pemagaran dilakukan bersifat sementara dengan menggunakan seng sebagai dinding pagar.
4. Mobilisasi Alat Berat Untuk pembangunan jembatan diperlukan mobilisasi alat-alat berat, sebelum pelaksanaan kontruksi jembatan dilakukan. J enis alat berat dan kendaraan PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
II-3 p.t. visitech gemilang yang diperlukan dalam pembangunan jembatan tertera pada Tabel 2.1 berikut ini. Tabel 2.1. J enis alat berat dan kendaraan yang diperlukan untuk pembangunan jembatan dan mobilisasinya.
No. J enis alat berat dan kendaraan Satuan J umlah Mobilisasi 1. Crane unit 1 darat 2. Excavator unit 1 Darat 3. Loader unit 1 Darat 4. Pile Hammer unit 1 Darat 5. Concrete Mixer unit 2 Darat 6. Motor Grader unit 1 Darat 7. Generator set unit 1 Darat 8. Concrete Vibrator unit 4 Darat 9. Truck Trailer unit 1 Darat 10. Dump truck unit 3 Darat 11. Pick Up unit 2 Darat 12. Compactor unit 1 Darat Sumber: PT Visitech Gemilang, 2010
2.2.2. Tahap Konstruksi 1. Mobilisasi Material Untuk pembangunan jembatan diperlukan material seperti semen, pasir, sirtukil, besi beton, kayu, perpipaan dan tiang pancang beton pratekan. Kebutuhan berbagai jenis material berupa batu, pasir dan krikil akan dipenuhi dari quarry yang dikelola pihak lain atau langsung dilakukan oleh kontraktor pelaksana pekerjaan yang didatangkan oleh perusahaan suplaier. Mobilisasi material tersebut umumnya dilakukan lewat darat. Semua material tersebut ditempatkan pada lokasi base camp yang telah dipagar. 2. Rekruitmen Tenaga Kerja Dalam pelaksanaan pembangunan jembatan selama konstruksi diperlukan tenaga kerja. Kebutuhan tenaga kerja disesuaikan dengan volume kerja, lama pekerjaan dan spesifikasi tenaga kerja. Kebutuhan tenaga untuk pembangunan jembatan tertera pada Tabel 2.2 berikut ini. Tabel 2.2. Kebutuhan tenaga kerja pembangunan jembatan selama konstruksi. No. Tenaga Kerja Kualifikasi Jumlah (orang) Asal Status Karyawan 1. Project Manager S1 1 Tetap 2. Sekretaris D3 1 Tetap 3. Ahli Teknik Jembatan S1 1 Tetap 4. Pengawas D3 1 Tetap 5. Pekerja SD, SLTP, SLTA 20 Tidak tetap 6. Tukang SLTP, SLTA 5 Tidak tetap PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
II-4 p.t. visitech gemilang 7. Mandor SLTA 1 Tidak tetap 8. Operator SLTA 5 Tidak tetap 9. Pembantu Operator SLTA 5 Tidak tetap 10. Sopir SLTA 6 Tidak tetap 11. Pembantu Sopir SLTA 6 Tidak tetap 12. Mekanik SLTA 2 Tidak tetap 13. Pembantu Mekanik SLTA 2 Tidak tetap 14. Kepala Tukang SLTA 2 Tidak tetap T o t a l 58 Sumber: PT Visitech Gemilang, 2010
Tenaga kerja lebih diutamakan masyarakat setempat namun jika tenaga kerja yang mempunyai keahlian khusus tidak di dapat maka akan diusahakan dari luar daerah. 3. Pembangunan Pondasi (foundation) Pembangunan pondasi yang terdiri dari pondasi dalam yaitu berupa tiang pancang beton pratekan dengan diameter 50 cm. Dipancang pada lokasi abutment dan pilar. J umlah kebutuhan dan panjang tiang pancang sesuai perencanaan dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut:
Tabel 2.3 Kebutuhan Pondasi Tiang Pancang J embatan Air Gadang Tiang Pancang No. Lokasi Diameter (cm.) J umlah (batang) Panjang (meter) 1. Abutmen 1 50 15 32,00 2. Abutmen 2 50 15 32,00 3. Pilar I, II & III 50 18 x 3 35,00 Sumber: PT Visitech Gemilang, 2010
4. Pembangunan Bangunan Bawah (sub structure) Bangunan bawah jembatan berfungsi sebagai penyangga bangunan atas (super structure) yang terdiri dari kepala jembatan (abutment) dan pilar (pier) sebagai penyambung bentang jembatan pada bentangan jembatan jamak (multy span). Bangunan bawah dibangun di atas pondasi (tiang pancang) yang berfungsi untuk meletakkan balok-balok jembatan dan terdapat 2 (dua) buah abutment 3 (tiga) buah pilar. Konstruksi bangunan bawah dibangun dengan konstruksi beton bertulang meliputi pekerjaan penggalian, perakitan besi beton dan pengecoran. PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
II-5 p.t. visitech gemilang 5. Konstruksi Bangunan Atas (super structure). Bangunan atas jembatan terdiri dari konstruksi balok beton bertulang berbentuk T (T beam) yang ditempatkan sedemikian rupa sehingga lebar jembatan terpenuhi sesuai rencana. Balok-balok beton ini dicor ditempat dengan memakai perancah kayu untuk memikul sementara balok-balok jembatan sampai dengan beton cukup umur (mengeras). 6. Pembangunan J alan Pendekat (approach road) J alan pendekat (oprit) pembangunannya dilakukan pada kedua ujung jembatan. Tujuan pembangunan oprit ini adalah untuk menghubungkan jalan dengan jembatan dan dibangun sedemikian rupa sehingga pengguna jembatan merasakan kenyamanan pada saat memasuki jembatan. 7. Pasangan Batu (stone masonry) Pasangan batu dipasang terutama pada jembatan Sei. Air Gadang pada sisi Abutment II (arah Batas Sumut). Pasangan batu dipasang untuk melindungi abutment (kepala jembatan) dari gerusan air. 8. Pekerjaan Finishing Pekerjaan tahap akhir dari konstruksi ini yaitu pengecetan, pemasangan rambu-rambu, patok pengarah (guide post) dan marka jalan, serta kemudian juga dlakukan pembersihan lokasi dari sisa-sisa atau ceceran material yang akan menggangu lalu lintas nantinya. 9. Demobilisasi Alat Berat Setelah konstruksi pembangunan jembatan selesai maka dilakukan pengembalian (demobilisasi) alat-alat berat dan kendaraan setelah pekerjaan selesai dan pelunasan kontrak kerja maka secara otomatis peralatan kerja akan diangkut kembali oleh kontraktor. Pelaksanaan demobilisasi dilakukan melaui darat menggunakan truck trailer.
2.2.3. Tahap Operasi 1. Pemutusan hubungan kerja Tenaga kerja tidak tetap setelah selesai konstruksi pembangunan jembatan dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Pemutusan kerja tersebut sesuai dengan perjanjian tidak diberikan pesangon. PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
II-6 p.t. visitech gemilang 2. Operasional jembatan J embatan yang telah selesai dapat di operasikan sesuai dengan perjanjian kerja sama dengan kontraktor. Kemudian diikuti dengan kegiatan pemeliharaan jembatan yang meliputi pemeliharan fisik dan perbaikan bagi bagian yang rusak.
2.3. LINGKUP STUDI Ruang lingkup studi kegiatan UKL-UPL pembangunan J embatan meliputi: 2.3.1. Pengumpulan Data Sekunder Data sekunder yang akan dikumpulkan adalah meliputi data iklim, curah hujan, kelembaban dan kependudukan pada instansi terkait seperti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Perhubungan dan Pekerjaan Umum serta Badan Statistik.
2.3.2. Pengumpulan Data Primer Pengumpulan data primer yaitu dilakukan langsung dilapangan dan selain itu juga dilakukan pengumpulan dilapangan dan dilanjutkan analisa di laboratorium. Data primer yang akan dikumpulkan adalah sebagai berikut a. Sifat Fisik Tanah Pengumpulan data sifat fisik tanah dilakukan dengan cara sampling dilapangan, kemudian analisanya dilakukan di laboratorium. Data yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk menganalisis rona lingkungan tanah disekitar kegiatan. Tabel 2.4 Parameter, Metode Pengukuran/Analisis dan Peralatan Yang Digunakan Untuk Kualitas Tanah No Parameter Satuan Metode Pengukuran/Analisis Peralatan 1 Berat Volume g/cm 3 Gravimetri Ring Sampel 2 Porositas % Matematis -- 3 Permeabilitas cm/jam Hukum Darcy Permeameter 4 Tekstur a. Pasir b. Debu c. Liat
% % %
Pipet & Hukum Stokes --
- 5 C-Organik % Walkley dan Black -
b. Kualitas Udara Ambien Pengumpulan data primer untuk kualitas udara ambien dilakukan sampling dilapangan dengan menggunakan penyerap untuk gas dan filter untuk debu. PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
II-7 p.t. visitech gemilang Kemudian hasilnya dilanjutkan untuk dianalisa di laboratorium. Kemudian tingkat kebisingan dilakukan pengukuraan langsung dilapangan. Metode analisis untuk pengumpulan data primer pencemar udara yang digunakan seperti tertera pada Tabel 2.5 Tabel 2.5 Metode dan Peralatan Analisis Kualitas Udara Ambien No Paramater Metode Alat 1 SO 2 Pararosaniline Spektrofotometer 2 NO 2 Saltzman Spektrofotometer 3 CO Perakamoniakal Spektrofotometer 4 Total Partikel Tersuspensi (TSP) Gravimetri HVAS
c. Kualitas Air Sungai Data untuk kualitas air sungai dilakukan sampling dan beberapa parameter diukur langsung dilapangan. Kemudian sebagian parameter kualitas air dapat dilakukan analisa di laboratorium. Sedangkan parameter kualitas air permukaan disesuaikan dengan jenis kegiatan dan mengacu kepada PP 82 Tahun 2001. Hasil yang diperoleh dilakukan analisis berdasarkan pemanfaatan air sungai PP 82 Tahun 2001. Parameter dan metode yang digunakan dalam menganalisis kualitas air sungai tersebut adalah sebagai berikut. Tabel 2.6 Parameter dan Metode Analisis Kualitas Air Permukaan (Air Sungai) No. Parameter Satuan Metoda Alat 1 2 3 4 5 I FISIKA 1. Temperatur o C Pemuairn Termometer 2. Padat terlarut (TDS) mg/L Gravimetrik Timbangan 3. Padat tersuspensi (TSS) mg/L Gravimetrik Timbangan II. KIMIA 1. pH - Potesiometrik pH-meter 2. BOD mg/L Winkler Buret 3. COD mg/L Titrimetri Buret 4. DO mg/L Winkler Buret 5. Senyawa Non logam mg/L Spektrofotometri Spektrofotometer 6. Persenyawaan Logam mg/L Spektrofotometri AAS 7. Detergen sebagai MBAS mg/L Spektrofotometri Spektrofotometer 8. Senyawa Fenol mg/L Spektrofotometri Spektrofotometer
d. Kualitas Air Sumur Sampling kualitas air tanah dangkal (air sumur) diambil pada rencana pembangunan jembatan, yaitu sumur masyarakat. Sampling langsung dilapangan dan analisis terhadap parameternya dilakukan di laboratorium. Parameter dan metoda yang digunakan untuk analisis kualitas air sumur dapat terlihat pada Tabel 2.7 berikut ini: PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
II-8 p.t. visitech gemilang Tabel 2.7 Parameter dan Metode Analisis Kualitas Air Tanah Dangkal (Air Sumur) No. Parameter Satuan Metoda Alat 1 2 3 4 5 I FISIKA 1. Warna Unit Pt-Co Spektrofotometri Spektrofotometer 2. Temperatur o C Pemuain Termometer 3. Kekeruhan NTU Turbidimetri Turbidimeter 4. Padat terlarut (TDS) mg/L Spektrofotometri Spektrofotometer II. KIMIA 1. Persenyawan Logam mg/L Spektrofotometri AAS 2. Senyawa NonLogam mg/L Spektrofotometri Spektrofotometer 3. Kesahan total (CaCO 3 ) mg/L Spektrofotometri AAS 4. pH - Potesiometrik pH-meter
e. Komponen Flora Parameter flora dilakukan dilapangan dengan cara pengamatan dilapangan pada daerah yang akan dibangun jembatan. f. Sosial Ekonomi dan Sosial Budaya Untuk pengumpulan data sosial ekonomi dan sosial budaya dilakukan wawancara dengan penduduk setempat dan pemuka masyarakat.
2.4. WILAYAH STUDI Kabupaten Pasaman Barat Propinsi Sumater Barat, merupakan daerah yang dilalui jalan lintas barat tersebut telah menimbulkan multiplier effect terhadap perkembangan pembangunan daerah termasuk kemajuan pembangunan ibukota Kabupaten Pasaman Barat. Untuk mengantisipasi perkembangan kemajuan pusat kota dari kabupaten tersebut dan terus mengembangkan potensi sumberdaya alamnya belum dimanfaatkan secara optimal. Lokasi jembatan Aie Gadang terletak di Nagari Aie Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Orientasi lokasi masing-masing rencana kegiatan pembangunan jembatan dan gambar konstruksi jembatan secara umum berturut-turut dapat dilihat pada Gambar 1 Situasi & Gambar 2 Denah Potongan Memanjang dan Potongan Melintang (J embatan Aie Gadang). PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
III-1 p.t. visitech gemilang BAB III RONA LINGKUNGAN HIDUP
Rona lingkungan hidup yang diperlukan dalam studi Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup Rencana Kegiatan Peningkatan Pembangunan J embatan Aie Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat meliputi komponen fisik-kimia, biologi, dan sosial ekonomi serta sosial budaya. Data rona lingkungan hidup berupa data sekunder dan data primer. Data sekunder diperoleh dari studi dokumen dan kepustakaan, sedangkan data primer diperoleh dari dari hasil pengukuran, pengamatan (observasi), dan wawancara.
3.1. KOMPONEN FISIK KIMIA 3.1.1. Kondisi Iklim a. Klasifikasi Iklim Kondisi iklim di Sumatera Barat sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis dan posisi lautan dalam hubungannya dengan gerakan angin. Pegunungan Bukit Barisan yang terbentang dari arah Barat Daya ke Tenggara dan Lautan Hindia di sebelah Barat menyebabkan terjadinya proses kondensasi ketika pengangkatan awan secara vertikal dan orografik yang mengandung banyak uap air atau hujan di daerah lereng sebelah Barat. Berdasarkan posisi geografis, wilayah studi terletak di sebelah Barat daerah Pegunungan Bukit Barisan diperkirakan mendapat hujan relatif lebih banyak dibandingkan lereng sebelah Timur. Selanjutnya akan diuraikan kondisi iklim wilayah studi berdasarkan beberapa sistim klasifikasi iklim yang berlaku di Indonesia. a) Berpedoman pada sistim klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson (1951), wilayah studi mempunyai iklim tipe A (sangat basah), dimana nilai Q (Quotient) untuk daerah Sukamenanti (Q=1,8), Silawai (Q=3,7) dan Air Bangis (Q=3,7). Iklim tipe A dicirikan dengan iklim sangat basah dengan curah hujan tinggi sepanjang tahun. b) Menurut sistim klasifikasi iklim W.Koppen, wilayah studi tergolong iklim tipe Afa. Tipe Afa dicirikan dengan iklim tropis basah dengan curah hujan tinggi dan merata sepanjang tahun. Suhu udara bulan terdingin di atas 18 0 C dan suhu udara bulan terpanas di atas 22 0 C. Perincian mengenai tipe iklim tertera pada Tabel 3.1. PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
III-2 p.t. visitech gemilang c) Berdasarkan pada system klasifikasi Oldeman, Irsal Las dan S.N. Darwis (1979) dalam An Agroclimatic Map of Sumatra, wilayah studi tergolong pada zona agroklimat A. Zona agroklimat A dicirikan dengan jumlah bulan basah (curah hujan di atas 200 mm) berturut-turut sebanyak 9-11, dan bulan kering (curah hujan kurang dari 100 mm) berturut-turut kurang dari 2.
Tabel 3.1. Kondisi Iklim Di Lokasi Kegiatan dan Sekitarnya J umlah Bulan Kering J umlah Bulan Basah Nilai Q Tipe Schmidt dan Ferguson Tipe Koppen No Sistim Iklim Elevasi (MDPL) J umlah Tahun Pengamatan Rata- Rata Maks Frek Rata- Rata Maks Frek Rata- Rata Maks Frek 1 Sukamenanti 180 13 0,2 1 2 11 12 7 1,8 A Afa 2 Silawai 15 18 0,4 1 6 10,7 12 5 3,7 A Afa 3 Air Bangis 3 20 0,4 2 2 10,8 12 6 3,7 A Afa Sumber : Schmidt, F.H/ and J .H.A. Ferguson. 1951. Rainfall Types Based On Wet Dry Period Rations for Indonesia with Western New Guinee. Verhandelingen, No. 42.
b. Curah Hujan, Suhu Udara, Kelembaban Udara, dan Kecepatan Angin Unsur-unsur iklim meliputi curah hujan, suhu udara, kelembaban udara dan kecepatan angin tertera pada Tabel 3.2. Data-data unsur iklim tersebut diperoleh dari Dinas PSDA Propinsi Sumartera Barat dengan stasiun klimatologi Sukamenanti dalam kurun waktu 2000-2005. Tabel 3.2. Data Curah Hujan, Suhu Udara, Kelembaban Udara dan Kecepatan Angin di Daerah Sukamenanti dan Sekitarnya (2000-2005). Suhu Udara ( 0 C) No Bulan Curah Hujan (mm) Hari Hujan Maks Min Rata- Rata Kelembaban Udara (%) Kecepatan Angin (km/hari) 1 J anuari 435 16 35,50 18,00 26,80 91,20 8,47 2 Februari 250 11 36,00 18,00 26,67 91,78 13,71 3 Maret 227 8 35,00 18,00 26,73 91,80 6,58 4 April 313 15 36,00 18,00 26,78 92,16 3,60 5 Mei 163 8 35,00 18,00 26,83 91,60 8,31 6 J uni 117 7 35,00 18,00 26,23 90,10 0,83 7 J uli 167 9 35,00 18,00 26,89 91,74 16,22 8 Agustus 467 17 35,00 18,00 25,98 91,29 6,81 9 September 511 19 35,00 18,00 26,53 90,33 5,93 10 Oktober 386 17 36,00 18,00 26,05 89,19 3,85 11 November 506 22 36,00 18,00 26,83 91,17, 3,15 12 Desember 499 20 35,50 17,00 26,71 92,50 6,17 Total Tahunan 4.041 169 Rata-rata Bulanan 337 14 35,25 26,58 26,58 92,50 6,97 Sumber : Dinas PSDA Propinsi Sumatera Barat PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
III-3 p.t. visitech gemilang
Dari Tabel 3.2 menunjukkan bahwa curah hujan tahunan sebesar 4.041 mm dengan rata-rata bulanan 337 mm, J umlah hari hujan rata-rata tahunan 169 dan rata-rata bulanan sebesar 14. Curah hujan tertinggi terdapat pada bulan November dan terendah pada Bulan J uni. Distribusi curah hujan dengan bulan basah merata sepanjang tahun dengan tanpa bulan kering. Suhu udara maksimum rata-rata 35,25 0 C, minimum rata-rata 17,83 0 C dan rata-rata bulanan 26,58 0 C. Kelembaban udara rata-rata bulanan berkisar antara 91,24% sampai 92,50% dengan rata-rata tahunan 91,24%. Kecepatan angin rata-rata bulanan di wilayah studi berkisar antara 0,83 km/hari sampai 16,22 km/hari dengan rata-rata bulanan 6,97 km/hari.
3.1.2. Fisiografi Secara fisiografis, lokasi kegiatan tergabung dalam sistim fisiografi alluvial. Fisiografi alluvial ini terbentuk dari endapan alluvium resen dari sungai Batang Pasaman. Endapan aluvium ini membentuk teras sungai (river terrace) dengan endapan pasir yang paling dominan sebagai material yang mudah lepas. Bentuk wilayah datar dengan kemiringan lereng 0 2 %.
3.1.3. Geologi Kondisi geologi di lokasi kegiatan berpedoman pada Peta Geologi Bersistem Lembar Lubuk Sikaping (0716), Skala 1:250.000 yang dipublikasikan oleh Direktorat Geologi (N.M.S Rock, D.T. Aldiss, J .A Aspden, M.C.G Glauke, A. Djunuddin, W. Kantawa, S.J . Thompson dan R. Wandoyo, 1983).
a. Komposisi Litologi Secara litologi, lokasi kegiatan terbentuk dari endpaan sungai yang masih muda berumur kuarter (Q 2 l). Endapan aluvium ini terdiri dari pasir, kerikil, dan debu. Endapan aluvium ini membentuk dataran aluvial yang teridri dari teras sungai dan tanggul sungai.
b. Struktur Geologi Di lokasi kegiatan dan sekitarnya tidak terindikasi adanya struktur geologi dalam bentuk sesar. Keberadaan sesar berada jauh di luar lokasi kegiatan, yaitu di daerah perbukitan dan pegunungan. PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
III-4 p.t. visitech gemilang 3.1.4. Hidrologi a. Debit Sungai Rencana kegiatan peningkatan jembatan Air Gadang Kabupaten Pasaman Barat melintasi Sungai Batang Pasaman. Berdasarkan hasil pengukuran debit Sungai Batang Pasaman yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Pasaman Barat dalm rentang waktu 10 tahun 1998 2008, rata- rata debit sungai Batang Pasaman 220 m 3 /dtk dan berair sepanjang tahun (parenial river). Perbedaan fluktuasi debit sungai yang cukup besar antara musim penghujan dan musim kemarau, terutama disebabkan oleh terganggunya fungsi hidrologis Daerah Aliran Sungai (DAS) pada bagian hulunya. b. Sifat Aliran Sifat aliran dari sungai utama Batang Pasaman dan anak-anak sungai yang terdapat dalam DAS Batang Pasaman tergolong aliran yang mengalir sepanjang tahun (continuous flow) dan sifat alirannya tergantung pada musim. Pada musim penghujan aliran sungai besar dengan kecepatan tinggi dan sebaliknya pada musim kemarau. c. Pola Aliran Pola aliran hanya digambarkan dalam sistem percabangan sungai ekosistem DAS. Sistem percabangan sungai Batang Pasaman bertekstur sedang (medium). Pada bagian hulu dan tengah DAS pola aliran yang berkembang adalah tipe tipe dandritik. Tipe dranditik ini merupakan tipe pola drainase erosional dan berkembang bebas dalam segala arah dengan percabangan tidak teratur. d. Data Kualitas Air 1) Kualitas Air Sungai Kualitas air sungai Aie Gadang akibat pembangunan pengembangan jembatan akan mempengaruhi kualitas air sungai tersebut. Perubahan kualitas air sungai disebabkan peningkatan kandungan parameter fisika maupun parameter kimia akibat kegiatan tersebut khususnya sewaktu kegiatan konstruksi berlangsung. Dalam kajian kelayakan lingkungan diperlukan kualitas air sungai sebelum kegiatan dilaksanakan untuk mengetahui rona atau kondisi awal yang dapat dijadikan rujukan untuk melihat perubahan kualitas air sungai apabila telah berlangsung PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
III-5 p.t. visitech gemilang pembangunan jembatan. Lokasi pengukuran kualitas air sungai dilakukan pada bagian hulu dan bagian hilir berdasarkan rencana pembangunan jembatan. Hasil pengukuran kualitas air sungai Aie Gadang dapat terlihat pada Tabel berikut ini.
Tabel 3.3. Kualitas Air sungai Aie Gadang Pada Rencana Peningkatan Pembangunan Jembatan Aie Gadang Kabupaten Pasaman Barat
Berdasarkan data yang diperoleh bahwa semua parameter memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan yaitu menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air dan Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2008 tentang Kriteria Mutu Air Sungai Sumatera Barat, baik untuk kelas I maupun untuk kelas II. 2) Kualitas Air Sumur Kualitas air tanah dangkal atau air sumur masyarakat yang terdekat dari rencana pembangunan jebatan aie gadang diperoleh data seperti Tabel berikut ini
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
III-6 p.t. visitech gemilang Tabel 3.4. Hasil analisis kualitas air Sungai Aie Gadang pada rencana pembangunan jembatan Aie Gadang, Kabupaten Pasaman Barat.
Kode Sampel No Parameter Satuan TAG-1 Baku Mutu*) 1 2 3 4 5 I FISIKA 1. Kekeruhan NTU 0,40 5 2. Warna TCU 0,46 15 II. KIMIA 1. pH - 6,81 6,5 - 8,5 2. Kesahan total (CaCO3) mg/L 36,12 500 3. Nitrat (NO3-N) mg/L 6,93 10 4. Klorida (Cl) mg/L 4,85 600 5. Belerang (H2S) mg/L 0,05 (-) 6. Sulfat (SO4) mg/L 4,84 400 7. Tembaga (Cu) mg/L ttd (-) 8. Besi (Fe) mg/L ttd 1,0 9. Timbal (Pb) mg/L ttd 0,05 10. Seng (Zn) mg/L ttd 15 Keterangan Kode sampel AT.1 = Sumur Masyarakat (Aie Gadang) ttd = tidak terdeteksi (-) = tidak dipersyaratkan Sumber: Hasil analisis laboratorium Baristand Industri Padang, 2010
Berdasarkan data kualitas air sumur masyarakat bahwa semua parameter yang telah dianalisis memenuhi kriteria menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 416 Tahun 1999. Sehingga air sumur masyarakat tersebut masih layak digunakan sebagai sumber air bersih, karena berdasarkan parameter yang telah dianalisis memenuhi persyaratan.
3.1.5. Kualitas Udara Pembangunan pengembangan jembatan Aie Gadang di Kabupaten Pasaman Barat, khususnya selama konstruksi berlangsung dapat memberikan dampak terhadap penurunan kualitas udara ambien. Untuk mengetahui perubahan kualitas lingkungan udara ambien selama pembangunan jembatan tersebut diperlukan data kualitas udara ambien sebelum berlangsungnya pembangunan jembatan. Parameter yang akan digunakan sebagai acuan untuk kualitas udara ambien meliputi debu total (TSP) dan gas CO, NO 2 serta SO 2 . Lokasi pengukuran kualitas udara dilakukan pada dua lokasi yaitu pada kedua ujung jembatan yang berada pada pemukiman masyarakat. Hasil pengukuran kualitas udara ambien sebelum pembangunan jembatan dapat terlihat pada Tabel berikut ini.
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
III-7 p.t. visitech gemilang Tabel 3.5 Kualitas Udara Ambien di Rencana Lokasi Pembangunan Aie Gadang, Kabupaten Pasaman Barat Kode Sampel No. Parameter Satuan KUAG-1 KUAG-2 Baku Mutu*) 1. Debu total (TSP) g/m 3 45,0 65,0 230 2. Belerang dioksida (SO2) g/m 3 172,48 77,47 900 3. Nitrogen dioksida (NO2) g/m 3 126,36 131,32 400 4. Karbon oksida(CO) g/m 3 5.656 23.197 30.000 Keterangan: Kode sampel KUAG-1 = Bagian Utara KUAG-2 = Bagian Selatan *) Peraturan Pemerintah RI Nomor 41 Tahun 1999 Sumber: Laboratorium Hiperkes dan Tenaga Kerja Sumatera Barat, 2010
Berdasarkan hasil pengukuran terhadap kandungan debu total (TSP) untuk kedua lokasi memperlihat hasil yang masih berada dibawah baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 untuk lingkungan udara ambien. Kandungan TSP relatif sangat kecil yaitu 45,0 g/m 3 dan 65,0 g/m 3 sedangkan baku mutu 230 g/m 3 . Sebagai sumber kandungan debu pada udara ambien adalah berasal dari kegiatan transportasi yang melewati lokasi pembangunan jembatan serta aktifitas masyarakat disekitarnya. Rendahnya kandungan debu total disebabkan oleh rendahnya aktifitas kendaraan yang melalui lokasi ini karena lokasi rencana pembangunan jembatan relatif jauh dari pusat perkotaan. Kendaraan yang sering melewati lokasi ini selain kendaraan umum juga kendaraan pengangkut buah kelapa sawit dan minyak kelapa sawit (CPO). Selain itu pada lokasi ini masih banyak vegetasi atau tanaman yang dapat menyerap atau menghalangi penyebaran debu ke lingkungan udara ambien. Kandungan gas (CO, NO2 dan SO2) yang dipantau juga memberikan nilai jauh berada dibawah baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 untuk lingkungan udara ambien.
3.1.6. Tingkat Kebisingan dan Getaran a. Tingkat Kebisingan Kegiatan pembangunan jembatan khususnya selama tahap konstruksi diperkirakan dapat mempengaruhi tingkat kebisingan. Sehubungan dampak tersebut diperlukan untuk mengukur kebisingan pada rencana lokasi pembangunan jembatan pada kawasan pemukiman masyarakat. Hasil pengukuran tingkat kebisingan pada dua lokasi pengukuran dapat terlihat pada Tabel berikut ini.
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
III-8 p.t. visitech gemilang Tabel 3.6. Hasil pengukuran tingkat kebisingan pada rencana pembangunan Jembatan Aie Gadang, Kabupaten Pasaman Barat Kode Sampel No. Parameter Satuan KUAG-1 KUAG-2 Baku Mutu*) 1 2 3 5 6 7 1. Kebisingan dB(A) 68 62 55 Keterangan: Kode sampel KUAG-1 = Bagian Utara KUAG-2 = Bagian Selatan *) Peraturan Pemerintah RI 41/1999 Sumber: laboratorium Hiperkes dan Tenaga Kerja Sumatera Barat, 2010
Berdasarkan hasil pengukuran diperoleh nilai kebisingan adalah 68 dB dan 62 dB, nilai tersebut melebihi baku mutu untuk kawasan pemukiman tetapi berada dibawah peruntuk fasilitas umum menurut Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999. Walaupun pengukuran dilakukan pada pemukiman masyarakat tetapi lokasi ini merupakan kawasan yang termasuk fasilitas umum.
b. Getaran Getaran merupakan komponen lingkungan yang dapat tejadi selama konstruksi akibat penggunakan alat-alat berat dan kendaraan angkut material. Untuk mengetahui getaran pada kondisi awal yaitu sebelum pembangunan jembatan dilakukan pengukuran pada dua lokasi. Hasil pengukuran getaran pada lokasi rencana pembangunan jembatan dapat terlihat pada Tabel berikut ini.
Tabel 3.7. Hasil pengukuran getaran pada rencana pembangunan Jembatan Aie Gadang Kabupaten Pasaman Barat Kode Sampel No. Parameter Satuan KUAG-1 KUAG-2 Baku Mutu*) 1 2 3 5 6 7 1. Getaran mm/detik 6,3 5,9 >5,2 - 16 Keterangan: Kode sampel KUAG-1 = Bagian Utara KUAG-2 = Bagian Selatan *) Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 49 Tahun1996 Sumber: laboratorium Hiperkes dan Tenaga Kerja Sumatera Barat, 2010
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
III-9 p.t. visitech gemilang Berdasarkan hasil pengukuran getaran untuk dua lokasi diperoleh nilai getaran 5,9 mm/detik dan 6,3 mm/detik, nilai tersebut memenuhi baku mutu menurut Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 49 Tahun 1996. Sumber getaran selama pengukuran bersumber dari aktifitas kendaraan yang melalui lokasi rencana pembangunan jembatan.
3.1.7. Kondisi tanah a. Klasifikasi Tanah Tanah yang terdapat di lokasi kegiatan adalah Aluvial distrik (Pusat Penelitian Tanah, 1983). Kesatuannya adalah sistem klasifikasi soil Taxonomy (2006) termasuk pada sub group Typic Udifluvents, dan menurut sistem klasifikasi tanah FAO-UNESCO (1990) termasuk Dystric Fluvisols.
b. Sifat dan Karakteristik Tanah Tanah Aluvial Distrik Aluvial (Typic Udifluvents) merupakan tanah mineral yang belum berkembang atau baru berkembang (recent). Tanah ini tersebar pada satuan fisiografi dataran aluvial dengan bahan induk tanah berasal dari endapan aluvium sungai. Pemanfaatan lahan saat ini adalah kebun campuran antara tanaman semusim dan tanaman tahunan (kelapa sawit dan kakao). Sifat dan karakteristik tanah dicirikan dengan sifat fisik tanah yaitu drainase tanah sedang, permeabilitas sedang, struktur berbutir dan remah serta tekstur tanah sedang (lempung). Kedalaman tanah 80-100 cm (agak dalam). Sifat kimia tanah dicirikan dengan reaksi tanah masam (pH 4,5 -5,5), kandungan C- organik sedang, nitrogen total sedang, P 2 O 5 total dan K 2 O total tergolong rendah. Kapasitas tukar kation (KTK) rendah dan kejenuhan basa (KB) rendah. Status kesuburan tanah tergolong rendah. Hasil Analisis sifat dan karekteristik tanah disajikan pada tabel 3.8
Tabel 3.8 Hasil analisis sifat fisik tanah di lokasi kegiatan S1 S2 No Kualitas Tanah Satuan Nilai Kriteria Nilai Kriteria A. Sifat Fisik Tanah 1. Berat Volume g/cm 3 1,05 sedang 1,11 sedang 2. Porositas Tanah % 60,38 sedang 58,11 sedang 3. Permeabilitas Tanah cm/jam 6,13 sedang 5,58 sedang 4. Struktur Tanah - - berbutir - berbutir 5. Konsitensi Tanah - - gambur - gambur PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
III-10 p.t. visitech gemilang 6. Kedalaman Tanah cm 94 Agak dalam 86 Agak dalam 7. Distribusi Ukuran Partikel a. Pasir b. Debu c. Liat
% % %
42,07 26,18 31,75
- - -
51,26 24,33 24,41
- - - 8. Tekstur Tanah - - - - - B Sifat Kimia Tanah 1. pH 4,98 masam 5,12 masam 2. C- Organik % 2,12 sedang 2,56 sedang 3. N- Total % 0,32 sedang 0,29 sedang 4. P 2 O 5 Total mg/100g 17,86 rendah 19,05 rendah 5. K 2 O Total mg/100g 16,31 rendah 18,26 Rendah 6. Basa-Basa Dapat Ditukar a. Ca b. Mg c. K d. Na
mg/100g mg/100g mg/100g mg/100g
3,15 0,83 0,41 1,73
rendah rendah sedang tinggi
2,82 0,56 0,48 1,56
rendah rendah sedang tinggi 7. KTK mg/100g 14,5 rendah 15,0 rendah 8. KB % 42,21 rendah 36,13 rendah C. Status Kesuburan Tanah - rendah rendah Sumber : Hasil analisa Laboratorium Jurusan Tanah Universitas Andalas (2010)
Keterangan : S1. Lokasi sampling pinggir Sungai Batang Pasaman sebelah utara S2. Lokasi sampling pinggir Sungai Batang Pasaman sebelah selatan
c. Erosi tanah Laju erosi tanah dihitung menggunakan persamaan umum kehilangan tanah atau persamaan USLE (universal Soil Loss Equation). Hasil perhitungan disajikan pada Tabel 3.9.
Tabel 3.9. Hasil Prediksi Laju Erosi tanah di Lokasi kegiatan No Lokasi R K Ls CP Laju Erosi (ton/ha/tahun) 1. S 1 3.170 0,19 0,74 0,002 8,91 2. S 2 3.170 0,20 0,74 0,002 10,32 Sumber : Hasil Analisis, 2010 Keterangan : R =Indeks Erosifitas hujan K =Indeks Erodibiltas tanah Ls =Faktor Topografi CP =Tindakan pengelolaan tanaman dan tindakan konservasi tanah
Penilairn tingkat bahaya erosi (TBE) ditentukan dengan cara mempertimbangkan laju erosi dengan kedalaman solum. Hasil penilairn TBE disajikan pada Tabel 3.10. PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
III-11 p.t. visitech gemilang
Tabel 3.10. Tingkat Bahaya Erosi di Lokasi kegiatan No Lokasi Laju Erosi (ton/ha/tahun) Kedalaman Solum (m) TBE 1. S 1 8,91 93 Sangat Ringan 2. S 2 10,32 96 Sangat Ringan Sumber: Hasil Analisis, 2010
Rekapitulasi hasil pengamatan erosi tanah yang meliputi laju erosi, TBE dan kalsa/skala erosi disajikan pada Tabel 3.11.
Tabel 3.11. Hasil Perhitungan Laju Erosi, TBE dan Kelas/Skala Erosi di Lokasi kegiatan No Lokasi Laju Erosi (ton/ha/tahun) TBE Kelas / Skala Erosi 1. S 1 8,91 SR 5 2. S 2 10,32 SR 5 Sumber: Hasil Analisis, 2010 Keterangan : SR : sangat rendah Kelas/skala erosi 5 : sangat baik
Dari hasil perhitungan parameter erosi tanah yang tertera pada Tabel 3.9; 3.10; 3.11 menunjukkan bahwa erosi tanah adalah 8,91 10,32 ton/ha/tahun. Laju erosi tersebut apabila ditinjau dari tingkat bahaya erosi (TBE) sangat rendah (SR) dan kelas atau skala erosi sangat baik (skala 5). Berdasarkan hasil observasi lapangan tidak ditemukan bentukan permukaan akibat erosi, baik erosi alur (rill erosion) maupun erosi parit (gully erosion). Terkait lokasi kegiatan berada pada bantaran sungai, ditemukan adanya erosi tebing sungai (streambank erosion) disepanjang teras sungai.
3.2. KOMPONEN BIOLOGI Lokasi kegiatan berada di tengah-tengah pemukiman penduduk, sehingga flora yang ditemukan dapat dikelompokkan pada kategori tanaman hias, tanaman pekarangan, tanaman budidaya dan tanaman liar (semak). Tanaman pekarangan merupakan tanaman yang sengaja ditanaman dipekarangan rumah atau di pinggir jalan yang juga dimanfaatkan sebagai tanaman pelindung. Sedangkan tanaman budidaya merupakan tanaman yang sengaja ditanam dalam jumlah yang besar untuk tujuan ekonomis. PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
III-12 p.t. visitech gemilang Dari inventarisasi flora yang dilakukan didapatkan 4 jenis yang dominan berada disekitar jembatan, yaitu Ficus hispida, Cocos nucifera, Elaeis guinensis dan Theobroma caccao. Diantara keempat jenis tersebut, tiga terakhir merupakan tanaman budidaya yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Selain itu, disekitar area studi juga ditemukan Durio zibethinus (durian) yang merupakan tanaman yang dillindungi menurut SK Mentan No. 54/Kpts/Um/2/1972 yang menyatakan bahwa flora ini tidak boleh ditebang jika diameter batangnya kurang dari 60 cm. Berdasarkan jumlah jenis flora yang ditemukan, yaitu 51 jenis, maka lingkungannya dapat digolongkan sangat baik (skala 5). Data lengkap jenis flora dapat dilihat pada Tabel 3.12.
Tabel 3.12. Jenis Flora disekitar Lokasi Kegiatan
No Family Jenis Nama Daerah Keberadaan Keterangan 1 Acanthaceae Asystasia sp + TL 2 Agavaceae Agave sp + TH 3 Agavaceae Sansiviera sp Lidah mertua + TH 4 Amaranthaceae Amaranthus hybridus Bayam + TL 5 Amaranthaceae Celosia argentea Bunga tahi ayam + TH 6 Anacardiaceae Mangifera indica Mangga ++ TP 7 Araceae Caladium bicolor Keladi + TL 8 Araceae Colocasia esculenta Keladi ++ TL 9 Araliaceae Nothopanax scutellarium Tapak leman + TP 10 Asteraceae Zinnia limnearis bunga lilin + TH 11 Asteraceae Ageratum conyzoides Siangik ++ TL 12 Asteraceae Micania micrantha ++ TL 13 Asteraceae Euphatorium inulifolium + TL 14 Asteraceae Emilia sonchifolia + TL 15 Bombacaceae Durio zibethinus Durian + TP 16 Cannaceae Canna indica Sabiah-sabiah + TL 17 Caricaceae Carica papaya Pepaya + TP 18 Convolvulaceae Ipomoea larii + TL 19 Convolvulaceae Ipomoea batatas Ubi rambat + TB 20 Euphorbiaceae Euphorbia neriifolia Euphorbia ++ TH 21 Euphorbiaceae Manihot utilissima Ubi kayu ++ TB 22 Euphorbiaceae Euphorbia pulcerrima + TL 23 Euphorbiaceae Ceiba petandra Kapas + TP 24 Euphorbiaceae Mallotus barbatus + TL 25 Graminae Saccharum officinarum Tebu ++ TB 26 Labiatae Hyptis capitata Subang-subang ++ TL 27 Leguminosae Laucena glauca Petai cina + TL 28 Leguminosae Clitoria laurifolia Kacang giring-giring + TL PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
3.3. KOMPONEN SOSEKBUDKESMAS 3.3.1. Demografi Secara umum penyebaran penduduk di Kenagarian Air Gadang Kecamatan Pasaman secara liner yaitu di sepanjang jalan lintas barat menuju Sumatera Utara dan di sekitar kantor pemerintahan nagari. Luas Nagari Air Gadang adalah 130,44 km 2 dengan jumlah penduduk 10.434 jiwa terdiri dari 5.204 laki-laki dan 5.230 perempuan dengan kepadatan penduduk 80 jiwa per km 2 . Sebagian besar penduduk Kecamatan Pasaman merupakan umur produktif. J umlah penduduk menurut kelompok umur tertera pada Tabel 3.13. PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
III-14 p.t. visitech gemilang
Tabel 3.13 Jumlah Penduduk Kecamatan Pasaman Menurut Kelompok Umur J enis Kelamin No. Kelompok Umur Laki-laki Perempuan J umlah 1. 0-4 3.422 3.208 6.630 2. 5-9 3.367 3.123 6.490 3. 10-14 3.061 2.754 5.815 4. 15-19 2.863 2.863 5.726 5. 20-24 2.552 2.566 5.118 6. 25-29 2.340 2.297 4.637 7. 30-34 2.009 1.975 3.984 8. 35-39 1.854 1.946 3.805 9. 40-44 1.631 1.602 3.233 10. 45-49 1.260 1.144 2.404 11. 50-54 985 766 1.751 12. 55-59 464 500 964 13. 60-64 547 544 1.146 14. 65-69 314 347 661 15. 70-74 312 376 688 16. +75 249 384 638 Jumlah (Tahun) 27.235 26.455 53.690 Sumber : Kecamatan Pasaman Dalam Angka, 2008
3.3.2. Sosial Ekonomi Secara umum masyarakat Nagari Air Gadang memiliki perekonomian yang relatif baik. Berdasarkan wawancara dengan tokoh masyarakat dan masyarakat pada umumnya pendapatan masyarakat perkapita rata-rata bervariasi dari 20.000/hari- 30.000/hari atau Rp. 800.000,00/bulan. Sebagian besar mata pencarian penduduk bergerak di bidang pertanian yaitu sebagai petani/pekebun hal sangat di dukung oleh potensi sumber daya alam yang cukup memadai. Tanaman budidaya yang dikelola oleh masyarakat pada umumnya adalah padi dan jagung sedangkan perkebunannya adalah tanaman kelapa sawit. Data jumlah penduduk berdasarkan jenis pekerjaannya disajikan pada Tabel 3.14.
Tabel. 3.14. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Pekerjaan J enis Kelamin No. Lapangan Usaha Laki-laki Perempuan J umlah 1. Pertanian 11.108 3.772 14.880 2. Pertambangan dan penggalian 202 0 202 3. Industri pengolahan 423 29 452 4. Listrik dan air bersih 5 0 5 5. Bangunan 56 15 71 6. Perdagangan hotel, dan restoran 1.223 804 2.027 7. Pengangkutan dan komunikasi 115 0 115 8. Keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan 708 808 1.516 9. J asa-jasa 1.725 700 2.425 10. Lainnya 16 14 30 Jumlah (Tahun) 15.581 6.142 21.723 Sumber: Kecamatan Pasaman dalam Angka Tahun 2009 PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
III-15 p.t. visitech gemilang 3.3.3. Sosial Budaya a. Adat Istiadat dan Pola Kebiasaan Yang Berlaku Masyarakat Nagari Aie Gadang di dominasi oleh masyarakat hukum adat minangkabau (95%). Adapun suku minangkabau yang dominan terdiri dari suku J ambak, Melayu, Caniago, dan Koto. Tatanan kehidupan sosial yang berlaku didasarkan pada tatanan nilai adat istiadat Minangkabau, yang diperlihatkan dalam prilaku kebiasaan masyarakat. Di samping itu juga ditemui lebih kurang 5% masyarakat pendatang, yaitu suku Mandailing, Nias, Batak dan J awa. Meskipun demikian, masyarakat pendatang mampu menyesuaikan diri dengan tatanan kehidupan sosial yang ada. Hal ini bersesuairn dengan prinsip tatanan sosial dimana bumi dipijak, disitu langit dijunjung. Pada sisi lain bagi warga masyarakat Minangkabau di Kenagarian Aie Gadang sangat elegan dan terbuka menerima kehadiran masyarakat pendatang, termasuk memberikan penghormatan dan apresiasi yang baik terhadap kegiatan kekerabatan yang hidup dan berkembang di kalangan masyarakat pendatang, seperti upacara perkawinan diantara sesama warga yang berasal dari suatu daerah yang sama mereka tetap melaksanakan adat istiadat yang diwariskan secara turun temurun dan ini berlaku juga untuk berbagai kehidupan sosial lainnya dengan tetap menghormati tatanan nilai sosial yang hidup.
b. Proses sosial Yang Terjadi Dalam Masyarakat Kerjasama yang sering timbul proses sosial kemasyarakat adalah seperti kegiatan gotong-royong dalam membangun untuk fasilitas keagamaan dan sosial. Sedangkan akomodasi yang dilakukan adalah kegiatan proses sosial secara bersama dengan melakukan aktifitas secara bersama dengan memberikan bantuan dan pertolongan kepada yang kurang mampu dan yang membutuhkan. Proses sosial yang berkembang dengan masyarakat pendatang jarang menimbulkan konflik karena hubungan dan interaksi sosial dengan masyarakat pribumi terjalin dengan baik, walaupun adanya benturan kebiasaan yang mereka bawa dengan yang mereka temui di masyarakat pribumi. c. Akulturasi, Asimilasi, Dan Integrasi Dari Berbagai Kelompok Masyarakat Keadaan akulturasi dan asimilasi serta integrasi yang dilakukan dalam hubungan bermasyarakat tidak mendapatkan hambatan dan kendala, karena hubungan sosial secara akulturasi disesuaikan dengan keadaan dan tempat PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
III-16 p.t. visitech gemilang tinggal warga. Hal tersebut juga mendorong terciptanya suatu asimilasi yang lebih terkoordinasi dan terbaur dengan prinsip saling menghargai antara pendatang dengan pribumi. Disamping itu tidak adanya pola pembedaan dalam melakukan komunikasi secara sosial dan ekonomi. Akan tetapi dalam kepemilikan tanah di kuasai oleh nagari sebagai tanah ulayat nagari Air Gadang dan masyarakat pendatang tidak bisa mengelola tanah ulayat nagari tersebut. d. Pranata Sosial Kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat sehari-harinya dapat membentuk kegiatan yang berbentuk kelembagaan. Adapun lembaga yang tumbuh antara lain lembaga kegiatan pemuda, lembaga PKK, kegiatan wirid yasin para ibu- ibu dan jemaah keagaman, kelompok tani, koperasi, organisasi olah raga, karang taruna, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) yang aktif dan melakukan kegiatan sesuai dengan jalur dan fungsi yang ada. e. Persepsi Masyarakat Berdasarkan wawancara dengan masyarakat terutama dengan masyarakat yang terkena dampak langsung akibat kegiatan pembangunan jembatan Air Gadang, ternyata seluruh masyarakat yang diwawancarai menyetujui pembangunan jembatan tersebut dengan syarat ada ganti rugi terhadap bangunan rumah, tanaman produktif dan tanah mereka . Masyarakat sekitar menyadari bahwa jembatan tersebut sangat vital untuk kelancaran arus lalu lintas dan selama ini jembatan Aie Gadang hanya dapat dilalui satu kendaraan dengan sistem bergantian (satu-satu melintasi jembatan) dengan ditingkatkannya jembatan ini akan mempelancar arus lalu lintas.
3.3.4. Kesehatan Masyarakat Kebiasaan masyarakat berobat dengan obat tradisional dan jika agak parah berobat ke puskesmas, bidan dan dokter terdekat. J enis penyakit yang dominan diderita oleh masyarakat Kecamatan Pasaman adalah ISPA (31 %), dan gastritis (13,60 %) . Hal ini dapat dilihat pada pada banyaknya penyakit yang diderita olah masyarakat Kecamatan Pasaman seperti yang disajikan pada Tabel 3.15. Sarana kesehatan yang tersedia di Kecamatan Pasaman ialah puskesmas 2 unit, puskesmas pembantu 3 unit , posyandu 55 unit dan polindes 16 unit.
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
III-17 p.t. visitech gemilang
Tabel 3.15. Jumlah Kunjungan Pasien yang berkunjung ke Puskesmas di Kecamatan Pasaman menurut penyakit Utama No. Jenis Penyakit Jumlah % 1. ISPA 35.236 31,00 2. Diare 7.122 6,26 3. Penyakit kulit karena infeksi 9.115 8,02 4. Rematik 11.110 9,78 5. Gastritis 15.455 13,60 6. Disentri - - 7. Tekanan darah tinggi 9.076 7,99 8. Penyakit kulit karena alergi 6.086 5,35 9. Penyakit lain pada saluran napas 13.598 11,96 10. Lainnya 6.864 6,04 Jumlah 113.662 100,00 Sumber : Kecamatan Pasaman Dalam Angka, 2008
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
IV-1 p.t. visitech gemilang BAB IV DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI
4.1. TAHAP PRAKONSTRUKSI Pada tahap prakonstruksi ini kegiatan meliputi stake out, pembebasan lahan, pembangunan base camp dan pemagaran tapak kegiatan, dan mobilisisasi alat berat. Pada tahap prakonstruksi akan memberikan dampak terhadap komponen lingkungan diantaranya : 1. Persepsi Masyarakat a. Sumber Dampak Dampak terhadap munculnya persepsi masyarakat adalah berasal dari kegiatan stake out, pembebasan lahan dan pembangunan base camp serta pemagaran tapak kegiatan b. J enis Dampak Timbulnya persepsi masyarakat tentang keberadaan kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Aie Gadang c. Besaran Dampak Besaran dampak yang ditimbulkannya adalah sedang, karena akan timbulnya pertanyaan dari masyrakat terhadap keberadaan kegiatan. 2. Gangguan Lalu Lintas a. Sumber Dampak Sumber dampak terhadap gangguan lalu lintas yang berasal dari kegiatan mobilisasi alat berat. b. J enis Dampak Timbulnya gangguan lalu lintas di sekitar ujung jembatan akibat oleh kendaraan yang membawa alat berat c. Besaran Dampak Besaran dampak yang ditimbulkan adalah kecil, karena mobilisasi alat berat hanya sesaat dan jumlah alat berat yang dibawa tidak banyak.
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
IV-2 p.t. visitech gemilang 4.2. TAHAP KOSTRUKSI Kegiatan yang berlangsung selama tahap kostruksi atau pembangunan fisik meliputi mobilisasi material, rekrutmen tenaga kerja, pembangunan pondasi, pembangunan bangunan bawah, konstruksi bangunan atas, pembangunan jalan pendekat, pemasangan batu , pekerjaan finishing dan demobilisasi alat berat. 1. Kandungan Debu a. Sumber Dampak Sumber dampak terhadap perubahan kandungan debu berasal dari kegiatan mobolisasi material, pembangunan jalan pendekat dan pekerjaan finishing. b. J enis Dampak Terjadinya penurunan kualitas udara ambien terutama terhadap peningkatan kandungan parameter debu total (TSP) disekitar lokasi kegiatan. c. Besaran Dampak Dampak yang ditimbulkan adalah kecil karena volume pekerjaan relatif sedikit.
2. Kandungan Gas a. Sumber Dampak Sumber dampak terhadap perubahan kandungan gas berasal dari kegiatan mobilisasi material b. J enis Dampak Terjadinya penurunan kualitas udara ambien terhadap peningkatan parameter gas (CO, NO 2 , SO 2 ) disekitar lokasi kegiatan. c. Besaran Dampak Dampak yang ditimbulkan adalah kecil karena volume pekerjaan relatif sedikit.
3. Penigkatan Tingkat Kebisingan a. Sumber Dampak Dampak peningkatan tingkat kebisingan berasal dari kegiatan mobilisasi material, pembangunan pondasi, pembangunan bangunan bawah, konstruksi bangunan atas dan pembangunan jalan pendekat.
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
IV-3 p.t. visitech gemilang b. J enis Dampak J enis dampak yang ditimbulkan adalah terjadinya peningkatan tingkat kebisingan. c. Besaran Dampak Dampak yang ditimbulkan adalah kecil, karena menggunakan alat berat sedikit dengan volume sedikit.
4. Peningkatan Tingkat Getaran a. Sumber Dampak Dampak peningkatan tingkat getaran berasal dari kegiatan pembangunan pondasi.. b. J enis Dampak J enis dampak yang ditimbulkan adalah terjadinya peningkatan tingkat getaran. c. Besaran Dampak Dampak yang ditimbulkan adalah kecil, karena menggunakan alat berat sedikit dengan volume sedikit.
5. Penurunan Kualtas Air Sungai a. Sumber Dampak Dampak terhadap perubahan kualitas air sungai berasal dari pembangunan pondasi, pembangunan bangunan bawah, konstruksi bangunan atas dan pemasangan batu. b. J enis Dampak J enis dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut adalah penurunan kualitas air sungai, terutama terhadap peningkatan kandungan padatan tersuspensi (TSS). c. Besaran Dampak Dampak yang ditimbulkan adalah sedang karena kegiatan yang potensi terhadap penurunan kualitas air hanya pada saat pembangunan pondasi dan pemasangan batu.
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
IV-4 p.t. visitech gemilang 6. Erosi Tebing Sungai a. Sumber Dampak Terjadi longsor pada tebing sungai Aie Gadang berasal dari kegiatan pembangunan pondasi. b. J enis Dampak Dampak terhadap tanah yaitu terjadinya longsor dan peningkatan erosi tanah. c. Besaran Dampak Dampak yang ditimbulkan adalah kecil karena areal yang akan dibersihkan relatif kecil.
7. Kerusakan Sempadan Sungai a. Sumber Dampak Dampak terhadap kerusakan sempadan sungai berasal dari kegiatan pembangunan pondasi. b. J enis Dampak Dampak yang akan terjadi adalah kerusakan sempadan sungai yaitu tidak dapat difungsikannya sempadan sungai sebagai daerah pengamanan sungai.. c. Besaran Dampak Besaran dampak kerusakan sempadan sungai oleh kegiatan ini adalah kecil, karena sedikitnya lahan atau sempadan sungai yang akan dimanfaatkan untuk pembangunan jembatan.
8. Kesempatan Kerja a. Sumber Dampak Dampak terhadap kesempatan berkerja bersumber dari peningkatan pembangunan jembatan adalah pada saat rekrutmen tenaga kerja. b. J enis Dampak Dampak yang ditimbulkan adalah adanya peluang untuk bekerja sesuai dengan formasi yang dibutuhkan/tersedia. c. Besaran Dampak Dampak yang ditimbulkan adalah kecil karena jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan relatif kecil.
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
IV-5 p.t. visitech gemilang 9. Peluang Usaha a. Sumber Dampak Dampak terhadap munculnya peluang usaha adalah berasal dari kegiatan Pembangunan pondasi, pembangunan bangunan bawah, Konstruksi Bangunan Atas, Pembangunan J alan Pendekat, Pemasangan batu dan Pekerjaan Finishing b. J enis Dampak Timbulnya peluang usaha berupa munculnya warung-warung menjual makanan bagi para pekerja disekitar lokasi kegiatan, pengadaan bahan dan material dan pengangkutan bahan material c. Besaran Dampak Besaran dampak yang ditimbulkan kecil dan bersifat positif.
10. Kecemburuan Sosial a. Sumber Dampak Timbulnya keresahan masyarakat bersumber dari kegiatan penerimaan tenaga kerja. b. J enis Dampak J enis dampak yang ditimbulkan adalah munculnya keresahan masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang tidak dapat diterima sebagai tenaga kerja. c. Besaran Dampak Besaran dampak yang ditimbulkan kecil, karena jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan relatif sedikit dan membutuhkan keahlian tersendiri.
11. Kesehatan Masyarakat a. Sumber Dampak Timbulnya keresahan masyarakat bersumber dari kegiatan mobilisasi material b. J enis Dampak J enis dampak yang ditimbulkan adalah gangguan kesehatan masyarakat akibat mobilisasi material c. Besaran Dampak Besaran dampak yang ditimbulkan kecil, karena velume pekerjaan relatif kecil dan dampak ini merupakan dampak turunan.
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
IV-6 p.t. visitech gemilang 12. Keselamatan dan Kesehatan Tenaga Kerja a. Sumber Dampak Dampak terhadap keselamatan tenaga kerja bagi tenaga kerja berasal dari Pembangunan pondasi, pembangunan bangunan bawah, konstruksi bangunan atas dan pekerjaan finishing b. J enis Dampak Dampak yang akan ditimbulkan adalah terjadinya kecelakaan kerja pada tenaga kerja. c. Besaran Dampak Besaran dampak terhadap kecelakaan kerja pada tenaga kerja adalah tergolong sedang, karena menggunakan peralatan besi.
13. Gangguan Lalu Lintas a. Sumber Dampak Terjadinya gangguan lalu lintas sungai bersumber dari kegiatan mobilisasi material dan pembangunan jalan pendekat serta demobilisasi alat berat. b. J enis Dampak Timbulnya gangguan lalu lintas di sekitar ujung jembatan akibat kendaraan yang membawa material , pembangunan jalan pendekat dan demonbilsasi alat berat. c. Besaran Dampak Besaran dampak terhadap gangguan lalu lintas termasuk sedang karena kegiatan tersebut tidak menghalangi kelancaran lalu lintas.
4.3. TAHAP OPERASI Pada tahap operasi kegiatan yang akan dilakukan adalah demobilisasi alat berat, pemutusan hubungan kerja dan operasional jembatan 1. Kesempatan Kerja a. Sumber Dampak Sumber dampak dari kesempatan kerja adalah berasal dari pemutusan hubungan kerja (PHK) b. J enis Dampak Dampak yang akan ditimbulkan adalah menurunnya tingkat penghasilan masyarakat, khusus tenaga kerja.
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
IV-7 p.t. visitech gemilang c. Besaran Dampak Besaran dampak kecil, karena sebelumnya telah dilakukan penjelasan bentuk ketenagakerjaan.
2. Persepsi Masyarakat a. Sumber Dampak Dampak terhadap persepsi masyarakat dan kecemburuan sosial bersumber dari kegiatan pemutusan hubungan kerja. b. J enis Dampak J enis dampak yang ditimbulkan adalah keresahan masayarakat akibat pemurusan hubungan kerja, karena tidak berkerjanya atau berkurangnya penghasilan masyarakat. c. Besaran Dampak Besaran dampak terhadap persepsi masyarakat kecil, karena sedikitnya masyarakat yang bekerja pada kegiatan peningkatan pembangunan jembatan.
3. Kelancaran Lalu Lintas a. Sumber dampak Peningkatan kelancaran lalu lintas berasal dari kegiatan beroperasinya jembatan b. J enis dampak Dampak yang ditimbulkan adalah dampak positif yaitu semakin lancarnya akses masyarakat c. Besaran dampak Dampak aksesibilitas dapat digolongkan sedang, karena akses masyarakat semakin lancar.
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
IV-8 p.t. visitech gemilang Tabel 4.1. Matrik Identifikasi Dampak Kegiatan Pembangunan Jembatan Peningkatan Pembangunan Jembatan Aie gadang Terhadap Komponen Lingkungan Pra-Konstruksi Konstruksi Operasi No.
KOMPONEN KEGIATAN KOMPONEN LINGKUNGAN 1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 A GEOFISIK-KIMIA 1. IKLIM 2. KUALITAS UDARA DAN KEBISINGAN
a. Kandungan Debu b. Kualitas Gas c. Kebisingan d. Getaran 3. HIDROLOGI a. Kualitas Air Sungai 4. TANAH DAN LAHAN a. Erosi Tebing Sungai b. Kerusakan Sempadan Sungai B. SOSIAL, BUDAYA dan Kesehatan MASYARAKAT 1. SOSIAL EKONOMI a. Kesempatan kerja b. Peluang Usaha 2. SOSIAL BUDAYA a. Persepsi Masyarakat b. Kecemburuan social 3. KESEHATAN MASYARAKAT a. Kesehatan Masyrakat b. Keselamatan dan kesehatan Tenaga Kerja
4. PRASARANA TRANSPORTASI a. Gangguan lalu lintas d. Kelancaran lalu lintas
KETERANGAN I. PRAKONSTRUKSI 1. Stake out 2. Pembebasan lahan 3. Pembangunan Base camp dan Pemagaran tapak kegiatan 4. Mobilisasi alat berat
= ada dampak
II. KONSTRUKSI 1. Mobilisasi material 2. Rekrutmen tenaga kerja 3. Pembangunan pondasi 4. pembangunan bangunan bawah 5. Konstruksi Bangunan Atas 6. Pembangunan Jalan Pendekat 7. Pemasangan batu 8. Pekerjaan Finishing 9. Demobilisasi alat berat
III. OPERASI 1. Pemutusan Hubungan Kerja 2. Operasional Jembatan
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
IV-9 p.t. visitech gemilang Tabel 4.2. Matrik Komponen dampak lingkungan Kegiatan Peningkatan Pembangunan Jembatan Aie Gadang No. Kegiatan Jenis Dampak Besaran Keterangan I. PRAKONTRUKSI 1. Stake out Persepsi masyarakat Sedang Dampak negatif dan primer 2. Pembebasan lahan Persepsi masyarakat Sedang Dampak negatif dan primer 3. Pembangunan Base camp dan Pemagaran tapak kegiatan Persepsi masyarakat Kecil Dampak negatif dan primer 4. Mobilisasi alat berat
Gangguan lalu lintas Kecil Dampak negatif dan primer II. KONSTRUKSI 1. Peningkatan kandungan debu Sedang Dampak negatif dan primer 2. Peningkatan kandungan gas Kecil Dampak negatif dan primer 3. Peningkatan kebisingan Kecil Dampak negatif dan primer 4. Kesehatan Masyarakat Kecil Dampak negatif dan primer 1. Mobilisasi material 5. Gangguan lalu lintas Kecil Dampak negatif dan primer 1. Kesempatan bekerja kecil Dampak positif dan primer 2. Rekrutmen tenaga kerja 2. Kecemburuan sosial Kecil Dampak negatif dan primer 1. Kebisingan Kecil Dampak negatif dan primer 2. Getaran Kecil Dampak negatif dan primer 3. Kualitas Air Sedang Dampak negatif dan primer 4. Erosi Tebing Sungai Kecil Dampak negatif dan primer 5. Kerusakan Sempadan Sungai Sedang Dampak negatif dan primer 6. Peluang usaha Kecil Dampak positif dan primer 3. Pembangunan pondasi 7. Keselamatan/Kesehatan Kerja Sedang Dampak negatif dan primer 1. Peningkatan kebisingan Kecil Dampak negatif dan primer 2. Kualitas air sungai Kecil Dampak negatif dan primer 4. Pembangunan Bangunan Bawah 3. Peluang usaha Kecil Dampak positif dan primer 4. Keselamatan/Kesehatan Kerja Sedang Dampak negatif dan primer 1. Peningkatan kebisingan Sedang Dampak negatif dan primer 2. Kualitas air sungai Kecil Dampak negatif dan primer 3. Peluang usaha Kecil Dampak positif dan primer 5. Konstruksi bangunan atas 4. Keselamatan/Kesehatan Kerja Sedang Dampak negatif dan primer 1. Peningkatan debu Kecil Dampak negatif dan primer 2. Peningkatan kebisingan Kecil Dampak negatif dan primer 3. Peluang usaha Kecil Dampak positif dan primer 4. Kesehatan Masyarakat Kecil Dampak negatif dan turunan 6. Pembangunan Jalan pendekat 5. Gangguan lalu lintas Sedang Dampak negatif dan primer 1. Kualitas air sungai Kecil Dampak negatif dan primer 7. Pemasangan Batu 2. Peluang usaha Kecil Dampak positif dan primer 1. Peningkatan kandungan debu Kecil Dampak negatif dan primer 2. Peluang usaha Kecil Dampak positif dan primer 8. Pekerjaan finishing 3. Keselamatan/Kesehatan Pekerja Kecil Dampak negatif dan primer 9. Demobilisasi alat berat Gangguan lalu lintas Kecil Dampak negatif dan Primer III. OPERASI 1. Kehilangan Kesempatan Kerja Kecil Dampak negatif dan primer 1. Penutusan Hubungan Kerja 2. Persepsi masyarakat Kecil Dampak negatif dan primer 2. Operasional Jembatan Kelancaran lalulintas Sedang Dampak positif dan primer
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
V-1 p.t. visitech gemilang BAB V PROGRAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
5.1. TAHAP PRAKONSTRUKSI 1. Persepsi Masyarakat a. Sumber Dampak Dampak terhadap munculnya persepsi masyarakat adalah berasal dari kegiatan Stake out, pembebasan lahan, pembangunan base camp dan pemagaran tapak kegiatan.
b. Jenis Dampak Timbulnya persepsi masyarakat tentang keberadaan kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Aie Gadang
c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup Sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi kegiatan tentang pembangunan jembatan, pembebasan lahan dan pengamanan lokasi kegiatan.
d. Waktu Pengelolaan Lingkungan Hidup Sebelum pelaksanaan kegiatan konstruksi pembangunan jembatan Aie Gadang
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup Masyarakat yang berada di sekitar rencana peningkatan pembangunan jembatan Aie Gadang di Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat
f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup Pelaksana SATKER Pembangunan /Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pemda Kab. Pasaman Barat.
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
V-2 p.t. visitech gemilang Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
2. Gangguan Lalu Lintas a. Sumber Dampak Sumber dampak terhadap gangguan lalu lintas yang berasal dari kegiatan mobilisasi alat berat.
b. Jenis Dampak Timbulnya gangguan lalu lintas di sekitar ujung jembatan akibat oleh kendaraan yang membawa alat berat
c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup Mengunakan jasa pemandu dalam rangka mobilisasi alat berat menuju lokasi kegiatan.
d. Waktu Pengelolaan Lingkungan Hidup Sewaktu mobilisasi alat berat menuju ke lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan Hidup J alan yang dilalui ketika mobilisasi alat berat menuju ke lokasi peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang
f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat .
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
V-3 p.t. visitech gemilang Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
5.2. TAHAP KONSTRUKSI 1. Kandungan Debu a. Sumber Dampak Sumber dampak terhadap perubahan kandungan debu berasal dari kegiatan mobolisasi material, pembangunan jalan pendekat dan pekerjaan finishing.
b. Jenis Dampak Terjadinya penurunan kualitas udara ambien terhadap peningkatan kandungan parameter debu total (TSP) disekitar lokasi kegiatan.
c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup Pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan adalah: o Menutup bak truk pembawa material pasir, batu, dan kerikil dengan terpal o Pemadatan dan penyiraman material timbunan dalam pekerjaan pembangunan jalan pendekat. o Pelaksanaan finishing sesuai prosedur
d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup o Pengelolaan dilakukan setiap kali pengangkutan material sirtukil o 2x dalam satu hari pada musim kemarau.
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi yaitu lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Kabupaten Pasaman Barat.
f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
V-4 p.t. visitech gemilang Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat .
Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
2. Kandungan Gas a. Sumber Dampak Sumber dampak terhadap perubahan kandungan gas berasal dari kegiatan mobilisasi material.
b. Jenis Dampak Terjadinya penurunan kualitas udara ambien terhadap peningkatan parameter gas (CO, NO 2 , SO 2 ) disekitar lokasi kegiatan.
c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup Penggunaan kendaraan yang layak pakai atau lolos uji keur termasuk lolos uji emisi gas buang kendaraan.
d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup Waktu pengelolaan adalah selama mobilisasi material dalam rangka konstruksi peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Kab. Pasaman Barat.
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup Sewaktu mobilisasi alat berat menuju ke lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang.
f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat . PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
V-5 p.t. visitech gemilang Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
3. Peningkatan Tingkat Kebisingan a. Sumber Dampak Dampak peningkatan tingkat kebisingan berasal dari kegiatan mobilisasi material, pembangunan pondasi, pembangunan bangunan bawah, konstruksi bangunan atas dan pembangunan jalan pendekat.
b. Jenis Dampak J enis dampak yang ditimbulkan adalah terjadinya peningkatan tingkat kebisingan.
c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup o Penggunaan kendaraan pembawa material yang laik pakai atau lolos uji keur. o Pengunaan alat berat yang laik pakai.
d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup Pengelolaan dilakukan setiap saat selama pembangunan Air Gadang Kab. Pasaman Barat.
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi yaitu lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Kabupaten Pasaman Barat.
f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor. Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat . Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
V-6 p.t. visitech gemilang 4. Peningkatan Tingkat Getaran a. Sumber Dampak Dampak peningkatan tingkat getaran berasal dari kegiatan pembangunan pondasi. b. Jenis Dampak J enis dampak yang ditimbulkan adalah terjadinya peningkatan tingkat getaran.
c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup o Pelaksanaan pembangunan pondasi atau pemancangan tiang pancang sesuai dengan SOP o Pengunaan alat berat yang laik pakai.
d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup Pengelolaan dilakukan setiap saat selama pembangunan Air Gadang Kab. Pasaman Barat.
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi yaitu lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Kabupaten Pasaman Barat. f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor. Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat . Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
5. Penurunan Kualitas Air Sungai a. Sumber Dampak Dampak terhadap perubahan kualitas air sungai berasal dari pembangunan pondasi, pembangunan bangunan bawah, konstruksi bangunan atas dan pemasangan batu. PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
V-7 p.t. visitech gemilang b. Jenis Dampak J enis dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut adalah penurunan kualitas air sungai, terutama terhadap peningkatan kandungan padatan tersuspensi (TSS).
c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup o Meminimalkan ceceran adukan semen dan material lainnya masuk kedalam sungai. o Melakukan pembanguan sesuai dengan prosedur teknis.
d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup Pengelolaan dilakukan setiap saat selama pembangunan
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi yaitu lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Kabupaten Pasaman Barat.
f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor. Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat . Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
6. Erosi Tebing Sungai a. Sumber Dampak Terjadi longsor pada tebing sungai Air Gadang berasal dari kegiatan pembangunan pondasi.
b. Jenis Dampak Dampak terhadap tanah yaitu terjadinya longsor dan peningkatan erosi tanah. PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
V-8 p.t. visitech gemilang c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup Meminimalkan penggalian pondasi sesuai pelaksanaan teknis untuk mengurangi erosi tebing sungai.
d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup Pengelolaan dilakukan setiap saat selama pembangunan
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi yaitu lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Kabupaten Pasaman Barat.
f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor. Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Dinas PU Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat . Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
7. Kerusakan Sempadan Sungai a. Sumber Dampak Dampak terhadap kerusakan sempadan sungai berasal dari kegiatan pembangunan pondasi.
b. Jenis Dampak Dampak yang akan terjadi adalah kerusakan sempadan sungai yaitu tidak berfungsinya sempadan sungai.
c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup Areal sempadan sungai yang akan digunakan untuk pembangunan pondasi disesuai dengan kebutuhan pondasi dalam rangka meminimalkan kerusakan sempadan sungai. PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
V-9 p.t. visitech gemilang d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup Pengelolaan dilakukan setiap saat selama pembangunan
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi yaitu lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Kabupaten Pasaman Barat.
f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor. Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Dinas PU Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat . Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
8. Kesempatan Kerja a. Sumber Dampak Dampak terhadap kesempatan berkerja bersumber dari adanya kegiatan rekruitmen tenaga kerja untuk kebutuhan pembangunan jembatan.
b. Jenis Dampak Dampak yang ditimbulkan adalah adanya peluang untuk bekerja sesuai dengan formasi yang dibutuhkan/tersedia.
c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup Mengutamakan tenaga kerja dengan kualifikasi buruh berasal dari daerah setempat sesuai dengan formasi yang ada.
d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup Pengelolaan dilakukan setiap saat selama pembangunan
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
V-10 p.t. visitech gemilang e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi yaitu lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Kabupaten Pasaman Barat.
f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor. Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat . Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
9. Peluang Usaha a. Sumber Dampak Dampak terhadap munculnya peluang usaha adalah berasal dari kegiatan Pembangunan pondasi, pembangunan bangunan bawah, Konstruksi Bangunan Atas, Pembangunan J alan Pendekat, Pemasangan batu dan Pekerjaan Finishing. . b. Jenis Dampak Timbulnya peluang usaha berupa munculnya warung-warung menjual makanan bagi para pekerja disekitar lokasi kegiatan, pengadaan bahan dan material serta pengangkutan bahan material
c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup o Memberikan kesempatan kepada masyarakat disekitar lokasi kegiatan untuk memanfaatkan peluang usaha ini. o Pengadaan bahan dan material dari masyarakat yang berada disekitar lokasi kegiatan. o Memanfaatkan truk pengangkutan bahan dan material dengan memprioritaskan masyarakat setempat. PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
V-11 p.t. visitech gemilang d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup Pengelolaan dilakukan selama pembangunan jembatan/tahap kontruksi
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi yaitu lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.
f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor. Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bagian Pemerintahan Kantor Bupati Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat .
Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
10. Kecemburuan Sosial a. Sumber Dampak Timbulnya keresahan masyarakat bersumber dari kegiatan penerimaan tenaga kerja yang tidak dapat mengabulkan permintaan masyarakat.
b. Jenis Dampak J enis dampak yang ditimbulkan adalah munculnya keresahan masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang tidak dapat diterima sebagai tenaga kerja.
c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup Memberikan sosialisasi terkait dengan rekrutmen tenaga kerja untuk mengatasi terjadinya kecemburuan sosial.
d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup Pengelolaan dilakukan setiap saat selama pembangunan PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
V-12 p.t. visitech gemilang e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi yaitu lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.
f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasaman Barat o Bagian Pemerintahan Kantor Bupati Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat . Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
11. Kesehatan Masyarakat a. Sumber Dampak Timbulnya keresahan masyarakat terhadap gangguan kesehatan yang bersumber dari kegiatan mobilisasi material dan pembangunan jalan pendekat
b. Jenis Dampak J enis dampak yang ditimbulkan adalah gangguan kesehatan masyarakat akibat mobilisasi material
c. Program Pengelolaan Ligkungan Hidup o Menutup bak truk pembawa material pasir, batu, dan kerikil dengan terpal o Pemadatan dan penyiraman material timbunan dalam pekerjaan pembangunan jalan pendekat.
d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup Pengelolaan dilakukan setiap saat selama pembangunan
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
V-13 p.t. visitech gemilang e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi yaitu lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.
f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat . Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
12. Keselamatan dan Kesehatan Pekerja a. Sumber Dampak Dampak terhadap keselamatan tenaga kerja bagi tenaga kerja berasal dari pembangunan pondasi, pembangunan bangunan bawah, konstruksi bangunan atas dan pekerjaan finishing.
b. Jenis Dampak Dampak yang akan ditimbulkan adalah terjadinya kecelakaan kerja pada tenaga kerja.
c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup o Pengunaan Alat Pengaman Diri sesuai dengan SOP o Menyertakan seluruh tenaga kerja untuk mendapat asuransi J AMSOSTEK o Operasional peralatan disesuaikan dengan prosedur yang ada
d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup Pengelolaan dilakukan setiap saat selama pembangunan
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
V-14 p.t. visitech gemilang e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi yaitu lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.
f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup Pelaksana kontraktor Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat . Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
13. Gangguan Lalu Lintas a. Sumber Dampak Terjadinya gangguan lalu lintas sungai bersumber dari kegiatan mobilisasi material , pembangunan jalan pendekat dan demobilisasi alat berat.
b. Jenis Dampak Timbulnya gangguan lalu lintas di sekitar ujung jembatan akibat kendaraan yang membawa material , pembangunan jalan pendekat dan kendaraan pembawa alat berat.
c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup o Menggunakan jasa pemandu dalam rangka demobilisasi alat berat, mobilisasi material dan pembangunan jalan pendekat o Menghindari waktu kegiatan pekerjaan tersebut pada jam sibuk atau padat lalu lintas.
d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup Pengelolaan dilakukan setiap saat selama pembangunan
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
V-15 p.t. visitech gemilang e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup Pengelolaan dilakukan selama tahap konstruksi yaitu lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.
f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor . Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Dinas PU Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat . Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
5.3. TAHAP OPERASI 1. Kehilangan Kesempatan Kerja a. Sumber Dampak Sumber dampak dari kehilangan kesempatan kerja adalah berasal dari pemutusan hubungan kerja (PHK)
b. Jenis Dampak Dampak yang akan ditimbulkan adalah menurunnya tingkat penghasilan masyarakat, khusus tenaga kerja yang diakibatkan dari selesainya pembangunan jembatan.
c. Pengelolaan Lingkungan Hidup Melakukan sosialisasi dan penjelasan tertulis pada calon tenaga kerja terkait dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) ketika selesainya kegiatan pembangunan jembatan.
d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup Pelaksanaan pengelolaan dilakukan adalah sebelum pelaksanaan PHK dilakukan. PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
V-16 p.t. visitech gemilang e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup Lokasi pengelolaan yang dilakukan tersebut adalah di kantor pemrakarsa.
f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor. Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat . Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
2. Persepsi Masyarakat a. Sumber Dampak Dampak terhadap persepsi masyarakat dan kecemburuan sosial bersumber dari kegiatan pemutusan hubungan kerja.
b. Jenis Dampak J enis dampak yang ditimbulkan adalah keresahan masyarakat akibat pemutusan hubungan kerja, karena tidak berkerjanya atau berkurangnya penghasilan masyarakat.
c. Program Pengelolaan Lingkungan Hidup Transparansi terkait pemutusan hubungan kerja yang sesuai dengan sosialisasi yang telah dilakukan pada awal penerimaan tenaga kerja.
d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup Pelaksanaan pengelolaan dilakukan adalah sebelum pelaksanaan PHK dilakukan.
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup Lokasi pengelolaan yang dilakukan tersebut adalah di kantor pemrakarsa. PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
V-17 p.t. visitech gemilang f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor. Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bagian Pemerintahan Kantor Bupati Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat . Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat.
3. Kelancaran lalulintas a. Sumber dampak Peningkatan kelancaran lalu lintas berasal dari kegiatan beroperasinya jembatan
b. Jenis dampak Dampak yang ditimbulkan adalah dampak positif yaitu semakin lancarnya akses masyarakat
c. Pengelolaan Lingkungan Hidup Mengoperasikan jembatan sesuai dengan kemampuan dan daya dukung dari jembatan
d. Waktu Pengelolaan Lingkungan hidup Pengelolaan dilakukan telah selesainya pembangunan jembatan
e. Lokasi Pengelolaan Lingkungan hidup Pengelolaan dilakukan pada lokasi kagitan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.
f. Institusi Pengelolaan Lingkungan Hidup Pelaksana Balai Besar Pelaksanaan J alan Nasional II PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
V-18 p.t. visitech gemilang Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Dinas PU Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat . Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
VI-1 p.t. visitech gemilang BAB VI PROGRAM PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
6.1. TAHAP PRAKONSTRUKSI 1. Persepsi Masyarakat a. Tujuan Pemantauan Mengetahui efektifitasnya sosialisasi yang telah dilakukan terhadap dampak presepsi masyarakat.
b. Parameter Yang Dipantau Pendapat atau pandangan masyarakat terhadap kegiatan stake out, pembebasan lahan, pembangunan base camp dan pemagaran tapak kegiatan
c. Metoda pemantauan Pelaksanan pemantauan dilakukan melalui wawancara dengan masyarakat yang terkena dampak.
d. Tolok Ukur Dampak Tidak munculnya gejolak sosial masyarakat terhadap rencana kegiatan peningkatan pembangunan jembatan
e. Lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup Masyarakat yang berada disekitar tapak kegiatan yaitu Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat
f. Frekuensi Pemantauan Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa prakonstruksi.
g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana SATKER Pembangunan /Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pemda Kab. Pasaman Barat. PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
VI-2 p.t. visitech gemilang Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
2. Gangguan Lalu Lintas a. Tujuan Pemantauan Tujuan dilakukan pemantauan adalah untuk mengetahui sejauh mana efektifitas pengelolaan yang dilakukan
b. Parameter Yang Dipantau Sebagai parameter yang akan dipantau adalah adanya gangguan terhadap arus lalu lintas kendaraan
c. Metoda Pemantauan Metoda pemantauan yang dilakukan adalah observasi langsung kelapangan
d. Tolok ukur Dampak Tolok ukur yang akan digunakan adalah ada atau tidak adanya gangguan lalu lintas darat
e. Lokasi Pemantauan Lokasi pemantauan yang akan dilakukan adalah pada jalan yang dilalui oleh kendaraan dan alat-alat berat, khususnya pada daerah yang padat kendaraan.
f. Frekuensi Pemantauan Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa prakonstruksi.
g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
VI-3 p.t. visitech gemilang
Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Dinas Perhubungan Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
6.2. TAHAP KONSTRUKSI 1. Kandungan Debu a. Tujuan Pemantauan Untuk mengetahui efektifitas pengelolaan terhadap penurunan kualitas kandungan debu akibat kegiatan selama tahap konstruksi.
b. Parameter Yang Dipantau Parameter yang digunakan dalam pemantauan yaitu total debu (TSP).
c. Metoda Pemantauan Metoda untuk pengukuran/pemantauan parameter total debu mengunakan metoda gravimetri dengan mengunakan alat HVAS
d. Tolok Ukur Dampak Peraturan Pemerintah No 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara dengan baku mutu udara TSP (230 g/m 3 )
e. Lokasi Pemantauan Lokasi sampling adalah pada ujung jembatan (dua lokasi) dan pemukiman masyarakat.
f. Frekuensi Pemantauan Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa konstruksi.
h. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
VI-4 p.t. visitech gemilang Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
2. Kandungan Gas a. Tujuan Pemantauan Untuk mengetahui efektifitas pengelolaan terhadap penurunan kualitas kandungan gas akibat kegiatan selama tahap konstruksi.
b. Parameter Yang Dipantau Parameter yang digunakan dalam pemantauan yaitu CO, SO 2 dan NO 2
c. Metoda Pemantauan Metoda untuk parameter kandungan gas dapat terlihat pada Tabel 6.1. berikut ini Tabel 6.1. Parameter, alat dan metoda analisa kandungan gas No. Parameter Alat Metoda Satuan BMUA 1. 2. 3. CO SO 2
2260 260 92,5 Keterangan: BMUA = Baku Mutu Udara Ambien
d. Tolok Ukur Dampak Peraturan Pemerintah No 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
e. Lokasi Pemantauan Lokasi sampling adalah pada ujung jembatan (dua lokasi) dan pemukiman masyarakat.
f. Frekuensi Pemantauan Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa konstruksi.
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
VI-5 p.t. visitech gemilang g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
3. Peningkatan Tingkat Kebisingan a. Tujuan Pemantauan Untuk mengetahui efektifitas pengelolaan yang telah dilakukan terhadap kendaraan dan alat-alat berat agar tingkat kebisingan semakin kecil.
b. Parameter Yang Dipantau Sebagai parameter yang akan dipantau adalah tingkat kebisingan.
c. Metoda Pemantauan Metoda yang digunakan adalah pengukuran langsung dilapangan bantuan alat sound level meter (SLM).
d. Tolok Ukur Dampak Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 48/1996, tentang Baku Tingkat Kebisingan.
e. Lokasi Pemantauan Lokasi sampling adalah pada ujung jembatan (dua lokasi) dan pemukiman masyarakat.
f. Frekuensi Pemantauan Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa konstruksi.
g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
VI-6 p.t. visitech gemilang Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
4. Peningkatan Tingkat Getaran b. Tujuan Pemantauan Untuk mengetahui efektifitas pengelolaan yang telah dilakukan terhadap pemakairn alat pancang agar tingkat getaran semakin kecil.
b. Parameter Yang Dipantau Sebagai parameter yang akan dipantau adalah tingkat getaran.
b. Metoda Pemantauan Metoda yang digunakan adalah pengukuran langsung dilapangan bantuan alat penangkap getaran, alat ukur analisis getaran, pencatat tingkat getaran dan alat analisis pengukur tingkat getaran.
b. Tolok Ukur Dampak Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 49/1996, tentang Baku Tingkat Getaran.
b. Lokasi Pemantauan Lokasi sampling adalah pada ujung jembatan (dua lokasi) dan pemukiman masyarakat.
b. Frekuensi Pemantauan Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa konstruksi.
b. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
VI-7 p.t. visitech gemilang Pelaporan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
5. Penurunan Kualitas Air Sungai a. Tujuan Pemantauan Untuk mengetahui efektifitas pengelolaan yang telah dilakukan terhadap pengendalian penurunan kualitas air sungai Batang Pasaman
b. Parameter Yang Dipantau Parameter yang akan dipantau disesuai dengan sumber dampak dan menurut PP Nomor 82 Tahun 2001 untuk kelas II
c. Metoda Pemantauan Metoda, alat yang digunakan dalam pemantauan kualitas air sungai dapat disajikan pada Tabel 6.2 berikut ini.
Tabel 6.2. Parameter, alat dan metoda analisa kualitas air sungai untuk pelaksanaa pemantauan
No Parameter Satuan Metoda Alat 1 2 3 4 5 I FISIKA 1. Suhu o C Pemuian Termometer 2. Padatan terlarut (TDS) mg/L Gravimetri Timbangan 3. Padatan tersuspensi (TSS) mg/L Gravimetri Timbangan II. KIMIA 1. pH - Potensiometri pH-meter 2. DO mg/L Winkler Buret 3. BOD mg/L Winkler Buret 4. COD mg/L Titrimetri Buret 5. Posfat (PO 4 -P) mg/L Spektrofotometri Spetrofotometer 6. Nitrat (NO 3 -N) mg/L Spektrofotometri Spetrofotometer 7. Nitrit (NO 2 -N)) mg/L Spektrofotometri Spetrofotometer 8. Amoniak (NH 3 -N) mg/L Spektrofotometri Spetrofotometer 9. Klorida (Cl) mg/L Spektrofotometri Spetrofotometer 10. Sulfat (SO 4 ) mg/L Spektrofotometri Spetrofotometer 11. Timbal (Pb) mg/L Spektrofotometri AAS 12. Tembaga (Cu) mg/L Spektrofotometri AAS 13. Besi (Fe) mg/L Spektrofotometri AAS 14. Seng (Zn) mg/L Spektrofotometri AAS 15. Minyak/Lemak mg/L Gravimetri Timbangan 16. Detergen (MBAS) mg/L Spektrofotometri Spetrofotometer
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
VI-8 p.t. visitech gemilang d. Tolok Ukur Dampak o Peraturan Pementintah RI Nomor 82 Tahun 2001, tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air o Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2008, tentang Penetapan Kriteria Mutu Air Sungai di Propinsi Sumatera Barat.
e. Lokasi Pemantauan Lokasi pemantauan dilakukan pada sungai Batang Pasaman yaitu pada bagian hulu dan bagian hilir dari pembangunan jembatan.
f. Frekuensi Pemantauan Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa konstruksi.
g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
6. Erosi Tebing Sungai a. Tujuan Pemantauan Tujuan dilakukan pemantauan adalah untuk mengetahui sejauh mana efektifitas pengelolaan pengedalian erosi tebing sungai yang dilakukan
b. Parameter Yang Dipantau Sebagai parameter yang akan dipantau adalah terjadinya erosi tebing sungai Batang Pasaman
c. Metoda Pemantauan Metoda pemantauan yang dilakukan adalah observasi langsung ke lapangan
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
VI-9 p.t. visitech gemilang d. Tolok Ukur Dampak Tolok ukur yang digunakan untuk pemantauan ini adalah ada atau tidak adanya tebing sungai Batang Pasaman yang longsor dan jaju sedimentasi yang terdapat di Sungai Batang Pasaman.
e. Lokasi Pemantauan Lokasi pemantauan dilakukan pada sungai Batang Pasaman
f. Frekuensi Pemantauan Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa konstruksi.
g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Dinas PU Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
7. Kerusakan Sempadan Sungai a. Tujuan Pemantauan Tujuan dilakukan pemantauan adalah untuk mengetahui sejauh mana efektifitas pengelolaan yang dilakukan.
b. Parameter Yang Dipantau Parameter dalam pemantauan yang dilakaukan adalah kerusakan sempadan sungai seperti pengikisan sempadan sungai
c. Metoda Pemantauan Metoda dalam pelaksanaan pemantauan dapat dilakukan dengan cara observasi langsung ke lapangan
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
VI-10 p.t. visitech gemilang d. Tolok Ukur Dampak Sebagai tolok ukur dalam pelaksanaan pemantauan adalah ada atau tidak adanya sempadan sungai yang rusak
e. Lokasi Pemantauan Lokasi pemantauan dilakukan adalah pada sempadan sungai yang digunakan sebagai lokasi pembangunan jembatan yaitu sungai Batang Pasaman
f. Frekuensi Pemantauan Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa konstruksi.
g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Dinas PU Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
8. Kesempatan Kerja a. Tujuan Pemantauan Untuk mengetahui efektifitas pengelolaan yang telah dilakukan terhadap kesempatan berkerja bagi masyarakat setempat
b. Parameter Yang Dipantau Parameter yang dipantau adalah dominasi masyarakat setempat yang bekerja pada pembangunan jembatan sesuai dengan formasi dan keahlian yang ada.
c. Metoda Pemantauan Metoda pemantauan adalah observasi langsung kelapangan dan wawancara dengan tenaga kerja serta masyarakat setempat.
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
VI-11 p.t. visitech gemilang d. Tolok Ukur Dampak Sebagai tolok ukur kesempatan bekerja adalah dominasi masyarakat setempat yang bekerja pada kegiatan pembangunan jembatan ini.
e. Lokasi Pemantauan Lokasi pemantauan dilakukan pada Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.
f. Frekuensi Pemantauan Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa konstruksi.
g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
9. Peluang Usaha a. Tujuan Pemantauan Untuk mengetahui efektifitas pengelolaan yang telah dilakukan terhadap peluang usaha yang akan dimanfaatkan oleh masyarakat setempat
b. Parameter Yang Dipantau J enis usaha masyarakat terkait pemanfaatan peluang usaha akibat kegiatan pembangunan jembatan
c. Metoda Pemantauan Metoda pemantauan adalah observasi langsung kelapangan dan wawancara dengan masyarakat setempat.
d. Tolok Ukur Dampak Pemanfaatan peluang usaha oleh masyarakat setempat. PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
VI-12 p.t. visitech gemilang
e. Lokasi Pemantauan Lokasi pemantauan dilakukan pada Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.
f. Frekuensi Pemantauan Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa konstruksi.
g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor . Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bagian Pemerintahan Kantor Bupati Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
10. Kecemburuan Sosial a. Tujuan Pemantauan Untuk mengetahui sejauh mana realisasi sosialisasi yang telah dilaksanakan terhadap masyarakat
b. Parameter Yang Dipantau Sebagai parameter yang digunakan dalam pemantauan ini adalah timbulnya keresahan masyarakat
c. Metoda Pemantauan Metoda pemantauan adalah observasi langsung kelapangan dan wawancara dengan masyarakat setempat.
d. Tolok Ukur Dampak Tolok ukur yang digunakan dalam pemantauan ini adalah tidak adanya gejolak sosial masyarakat
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
VI-13 p.t. visitech gemilang e. Lokasi Pemantauan Lokasi pemantauan dilakukan pada Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.
f. Frekuensi Pemantauan Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa konstruksi.
g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bagian Pemerintahan Kantor Bupati Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
11. Kesehatan Masyarakat a. Tujuan Pemantauan Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan terhadap sumber-sumber pencemar yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat.
b. Parameter Yang Dipantau Sebagai parameter yang digunakan dalam pemantauan ini adalah tidak ada keresahan masyarakat terhadap gangguan kesehatan
c. Metoda Pemantauan Metoda pemantauan adalah observasi langsung kelapangan dan wawancara dengan masyarakat setempat.
d. Tolok Ukur Dampak Tolok ukur yang digunakan dalam pemantauan ini adalah tidak adanya gangguan kesehatan masyarakat akibat kegiatan peningkatan pembangunan jembatan.
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
VI-14 p.t. visitech gemilang e. Lokasi Pemantauan Lokasi pemantauan dilakukan pada Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.
f. Frekuensi Pemantauan Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa konstruksi.
g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
12. Keselamatan dan Kesehatan Pekerja a. Tujuan Pemantauan Untuk mengetahui efektifitas pengelolaan yang telah dilakukan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja
b. Parameter Yang Dipantau Sebagai parameter yang digunakan adalah keselamatan tenaga kerja atau kecelakaan tenaga kerja dan gangguan kesehatan yang diakibatkan aktifitas peningkatan pembangunan jembatan
c. Metoda Pemantauan Metoda pemantauan adalah observasi langsung kelapangan dan wawancara dengan tenaga kerja
d. Tolok Ukur Dampak Sebagai tolok ukur dapat digunakan adalah ada atau tidak adanya tenaga kerja yang mengalami kecelakaan dan gangguan kesehatan.
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
VI-15 p.t. visitech gemilang e. Lokasi Pemantauan Lokasi pemantauan dilakukan lokasi peningkatan pembangunan jembatan
f. Frekuensi Pemantauan Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa konstruksi.
g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
13. Gangguan Lalu Lintas a. Tujuan Pemantauan Tujuan dilakukan pemantauan adalah untuk mengetahui sejauh mana efektifitas pengelolaan yang telah dilakukan.
b. Parameter Yang Dipantau Tingkat gangguan lalu lintas jalan pada kawasan kegiatan pembangunan jembatan dan jalan yang dilalui oleh kendaraan material dan demobilisasi alat berat.
c. Metoda Pemantauan Metoda pemantauan adalah observasi langsung kelapangan dan wawancara dengan tenaga kerja dan masyarakat.
d. Tolok Ukur Dampak Sebagai tolok ukur dapat digunakan adalah ada atau tidak adanya gangguan lalu lintas.
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
VI-16 p.t. visitech gemilang e. Lokasi Pemantauan Jalan yang dilalui oleh kendaraan yang membawa material, alat berat dan lokasi pembangunan jembatan.
f. Frekuensi Pemantauan Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa konstruksi.
g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Dinas PU Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
6.3. TAHAP OPERASI 1. Kehilangan Kesempatan Kerja a. Tujuan Pemantauan Untuk mengetahui sejauh mana sosialisasi atau penjelasan tertulis yang telah dilakukan kepada tenaga kerja dengan PHK setelah selesai kegiatan pembangunan jembatan..
b. Parameter Yang Dipantau Sebagai peremter yang digunakan adalah menurunnya tingkat pendapatan masyarakat, khususnya tenaga kerja
c. Metoda Pemantauan Metoda pemantauan adalah observasi langsung kelapangan dan wawancara dengan tenaga kerja
d. Tolok Ukur Dampak Tidak terjadi gejolak sosial terkait pemutusan hubungan kerja oleh pemrakasa akibat selesainya pembangunan jembatan. PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
VI-17 p.t. visitech gemilang e. Lokasi Pemantauan Lokasi pemantauan dilakukan pada Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.
f. Frekuensi Pemantauan Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa operasi.
g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
2. Persepsi Masyarakat a. Tujuan Pemantauan Untuk mengetahui efektifitas sosialisi yang telah dilakukan terhadap persepsi masyarakat
b. Parameter Yang Dipantau Sebagai parameter pemantauan adalah timbulnya persepsi negatif dan gejolak sosial masyarakat.
c. Metoda Pemantauan Pelaksanan pemantauan dilakukan dengan cara observasi dan wawancara dengan masyarakat yang terkena dampak.
d. Tolok Ukur Dampak Tidak munculnya gejolak sosial masyarakat terhadap rencana kegiatan tersebut.
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
VI-18 p.t. visitech gemilang e. Lokasi Pemantauan Lokasi pemantauan dilakukan pada Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.
f. Frekuensi Pemantauan Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan sekali selama masa operasi.
g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana Kontraktor Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bagian Pemerintahan Kantor Bupati Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
3. Kelancaran lalulintas a. Tujuan Pemantauan Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan
b. Parameter Yang Dipantau Sebagai parameter yang akan dipantan adalah semakin lancar akses masyarakat untuk melakukan penyeberangan baik menggunakan kendaraan maupun bagi pejalan kaki
c. Metoda Pemantauan Metoda pemantauan yang dilakukan adalah observasi langsung ke lapangan
d. Tolok Ukur Dampak Sebagai tolok ukur yang digunakan adalah semakin lancarnya masyarakat menggunakan jembatan Air Gadang sebagai sarana penyeberangan.
e. Lokasi Pemantauan Lokasi pemantauan adalah jembatan Air gadang yang telah dioperasikan. PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
VI-19 p.t. visitech gemilang
f. Frekuensi Pemantauan Waktu pelaksanaan pemantauan dilakukan dua kali setahun selama masa operasi.
g. Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup Pelaksana Balai Besar Pelaksanaan J alan Nasional II Pengawas o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Dinas PU Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat Pelaporan o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
V-19
p.t. visitech gemilang Tabel. 5.1. MATRIK PROGRAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KEGIATAN PENINGKATAN PEMBANGUNAN JEMBATAN AIR GADANG KABUPATEN PASAMAN BARAT Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup No. Jenis Dampak Sumber Dampak Program Lokasi Waktu Pelaksana Pengawas I. PRAKONSTRUKSI 1. Stake out Sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi kegiatan tentang pembangunan jembatan. Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat 2. Pembebasan lahan Sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi kegiatan tentang pembebasan lahan Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat 1. Persepsi masyarakat 3. Pembangunan Base camp dan Pemagaran tapak kegiatan Sosialisasi kepada masyarakat sekitar lokasi kegiatan tentang pengamanan lokasi kegiatan/pembangunan Base Camp dan Pemagaran tapak kegiatan Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat Selama tahap prakonstruksi SATKER Pembangunan /Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pemda Kab. Pasaman Barat
o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat
2. Gangguan lalu lintas darat Mobilisasi alat berat Mengunakan jasa pemandu dalam rangka mobilisasi alat berat menuju lokasi kegiatan.
Jalan yang dilalui ketika mobilisasi alat berat menuju ke lokasi peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Selama tahap prakonstruksi Kontraktor o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Dinas PU Kab.Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat II. KONSTRUKSI 1. Mobilisasi material Menutup bak truk pembawa material pasir, batu, dan kerikil dengan terpal. lokasi kagitan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang 2. Pembangunan Jalan Pendekat Pemadatan dan Penyiraman material timbunan dalam pekerjaan pembangunan jalan pendekat. lokasi kagitan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang 1. Kandungan Debu 3. Pekerjaan finishing Pelaksanaan finishing sesuai dengan prosedur lokasi kagitan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Selama tahap konstruksi Kontraktor o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
V-20
p.t. visitech gemilang 2. Kandungan Gas Mobilisasi material 1. Kendaraan olos uji keur 2. uji emisi gas buang
Sewaktu mobilisasi alat berat menuju ke lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang. Selama tahap konstruksi Kontraktor o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat 1. Mobilisasi material Penggunaan kendaraan pembawa material yang laik pakai atau lolos uji keur.
Sewaktu mobilisasi alat berat menuju ke lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Selama tahap konstruksi Kontraktor o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat 2. Pembangunan Pondasi Pengunaan alat berat yang laik pakai.
lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Selama tahap konstruksi Kontraktor o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat 3. Pembangunan Bangunan Bawah Pengunaan alat berat yang laik pakai lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Selama tahap konstruksi Kontraktor o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat 4. Kontruksi Bangunan Atas Pengunaan alat berat yang laik pakai lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Selama tahap konstruksi Kontraktor o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat 3. Peningkatan tingkat Kebisingan 5. Pembangunan Jalan Pendekat Pengunaan alat berat yang laik pakai lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Selama tahap konstruksi Kontraktor o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat 4. Peningkatan Tingkat Getaran Pembangunan Pondasi atau pemancangan tiang pancang o Pelaksanaan pembangunan pondasi atau pemancangan tiang pancang sesuai dengan SOP o Pengunaan alat berat yang laik pakai.
lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Selama tahap konstruksi Kontraktor o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
V-21
p.t. visitech gemilang 1. Pembangunan pondasi 1. Menghindari ceceran semen yang masuk kedalam sungai. 2. Melakukan pembanguan sesuai dengan prosedur teknis.
lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Selama tahap konstruksi
Kontraktor o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat 2. Pembangunan bangunan bawah 1. Menghindari ceceran semen yang masuk kedalam sungai. 2. Melakukan pembanguan sesuai dengan prosedur teknis.
lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Selama tahap konstruksi
Kontraktor o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat 3. Konstruksi Bangunan Atas 1. Menghindari ceceran semen yang masuk kedalam sungai. 2. Melakukan pembanguan sesuai dengan prosedur teknis. lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Selama tahap konstruksi
Kontraktor o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat 5. Penurunan kualitas air sungai 4. Pemasangan batu 1. Menghindari ceceran semen yang masuk kedalam sungai. 2. Melakukan pembanguan sesuai dengan prosedur teknis. lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Selama tahap konstruksi
Kontraktor o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat 6. Erosi tebing sungai Pembangunan pondasi Meminimalkan pengalian pondasi sesuai pelaksanaan teknis untuk mengurangi arosi tebing sungai.
lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Selama tahap konstruksi
Kontraktor o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Dinas PU Kab. Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat 7. Kerusakan sempadan sungai Pembangunan pondasi Areal sempadan sungai yang akan digunakan untuk pembangunan pondasi disesuai dengan kebutuhan pondasi dalam rangka meminimalkan kerusakan sempadan sungai.
lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Selama tahap konstruksi
Kontraktor o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Dinas PU kab. Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat 8. Kesempatan bekerja Rekrutmen tenaga kerja Mengutamakan tenaga kerja dengan kualifikasi buruh berasal dari daerah setempat sesuai dengan formasi yang Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Selama tahap konstruksi
Kontraktor o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
V-22
p.t. visitech gemilang ada.
Barat.
o Dinas Tenaga Kerja Kab. Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat
9. Peluang Usaha Pembangunan pondasi, pembangunan bangunan bawah, Konstruksi Bangunan Atas, Pembangunan Jalan Pendekat, Pemasangan batu dan Pekerjaan Finishing 1.Memberikan kesempatan kepada masyarakat disekitar lokasi kegiatan untuk memanfaatkan peluang usaha ini. 2.Pengadaan bahan dan material dari masyrakat yang berada disekitar lokasi kegiatan. 3.Memanfaatkan truk pengangkutan bahan dan material dengan memprioritaskan masyrakat setempat. Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.
Selama tahap konstruksi
Kontraktor o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bagian Pemerintahan Kantor Bupati Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat 10. Kecemburuan Sosial Rekrutmen tenaga kerja Memberikan sosialisasi terkait dengan rekrutmen tenaga kerja untuk mengatasi terjadi kecemburuan sosial.
Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.
Selama tahap konstruksi
Kontraktor o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bagian Pemerintahan Kantor Bupati Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat 1. Mobilisasi material Menutup bak truk pembawa material pasir, batu, dan kerikil dengan terpal
Sewaktu mobilisasi alat berat menuju ke lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Selama tahap konstruksi Kontraktor o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Dinas Kesehatan Kab. Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat 11. Kesehatan Masyarakat 2. Pembangunan jalan pendekat Pemadatan dan Penyiraman material timbunan dalam pekerjaan pembangunan jalan pendekat.
Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.
Selama tahap konstruksi
Kontraktor o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
V-23
p.t. visitech gemilang 1. Pembangunan pondasi 1. Pengunaan Alat Pengaman Diri sesuai dengan SOP 2. Menyertakan sesluruh tenaga kerja untuk mendapat asuransi JAMSOSTEK 3. Operasional peralatan disesuaikan dengan prosedur yang ada Lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang 2. Pembangunan bangunan bawah 1. Pengunaan Alat Pengaman Diri sesuai dengan SOP 2. Menyertakan sesluruh tenaga kerja untuk mendapat asuransi JAMSOSTEK 3. Operasional peralatan disesuaikan dengan prosedur yang ada Lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang 3. Konstruksi Bangunan Atas 1. Pengunaan Alat Pengaman Diri sesuai dengan SOP 2. Menyertakan sesluruh tenaga kerja untuk mendapat asuransi JAMSOSTEK 3. Operasional peralatan disesuaikan dengan prosedur yang ada Lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang 12. Keselamatan dan Kesehatan Pekerja 4. Pekerjaan Finishing 1. Pengunaan Alat Pengaman Diri sesuai dengan SOP 2. Menyertakan sesluruh tenaga kerja untuk mendapat asuransi JAMSOSTEK 3. Operasional peralatan disesuaikan dengan prosedur yang ada Lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Selama tahap konstruksi
Kontraktor o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat
o Dinas Tenaga Kerja Kab. Pasaman Barfat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat 1. Mobilisasi material dan demobilisasi alat berat 1. Mengunakan jasa pemandu dalam rangka mobilisasi material dan pembangunan jalan pendekat 2. Menghindari waktu pada padat lalu lintas. Lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadang Selama tahap konstruksi
Kontraktor o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Dinas PU Kab. Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat 13. Gangguan lalu lintas 2. Pembangunan jalan pendekat 1. Mengunakan jasa pemandu dalam rangka mobilisasi material dan pembangunan jalan pendekat Lokasi kegiatan peningkatan pembangunan Selama tahap konstruksi
Kontraktor o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
V-24
p.t. visitech gemilang 2. Menghindari waktu pada padat lalu lintas jembatan Air Gadang
Bapedalda Propinsi Sumatera Barat III. OPERASI 1. Kesempatan Kerja Pemutusan hubungan kerja Melakukan sosialisasi dan penjelasan tertulis pada calon tenaga kerja terkait dengan pemutusan hubungan kerja (PHK) ketika selesainya kegiatan pembangunan jembatan. Lokasi pengelolaan yang dilakukan tersebut adalah di kantor pemrakarsa sebelum pelaksanaan PHK dilakukan. Kontraktor o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Dinas Tenaga Kerja Kab. Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat 2. Perspesi masyarakat Pemutusan hubungan kerja Transparansi terkait pemutusan hubungan kerja yang sesuai dengan sosialisasi yang telah dilakukanb pada awal penerimaan tenaga kerja.
Lokasi pengelolaan yang dilakukan tersebut adalah di kantor pemrakarsa sebelum pelaksanaan PHK dilakukan. Kontraktor o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bagian Pemerintahan Kantor Bupati Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat 3. Kelancaran Lalulintas Operasional jembatan Mengoperasikan jembatan sesuai dengan kemanpuan dan daya dukungnya Lokasi kegiatan peningkatan pembangunan jembatan Air Gadan Telah selesainya pembangunan jembatan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II o Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Pasaman Barat o Bapedalda Propinsi Sumatera Barat
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
V-25
p.t. visitech gemilang
Tabel 6.3 MATRIK PROGRAM PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP KEGIATAN PENINGKATAN PEMBANGUNAN JEMBATAN AIR GADANG KABUPATEN PASAMAN BARAT Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup No. Jenis Dampak Sumber Dampak Parameter Lokasi Waktu Pelaksana I. PRAKONSTRUKSI 1. Perspesi masyarakat 1. Stake out Pendapat atau pandangan masyarakat terhadap kegiatan stake out Disekitar tapak kagiatan Sekali selama masa prakonstruksi SATKER Pembangunan /Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pemda Kab. Pasaman Barat 2. Pembebasan lahan Pendapat atau pandangan masyarakat terhadap kegiatan Pembebasan lahan Disekitar tapak kagiatan Sekali selama masa prakonstruksi SATKER Pembangunan /Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pemda Kab. Pasaman Barat 3. Pembangunan Base camp dan Pemagaran tapak kegiatan Pendapat atau pandangan masyarakat terhadap kegiatan Pembangunan Base camp dan Pemagaran tapak kegiatan Disekitar tapak kagiatan Sekali selama masa prakonstruksi SATKER Pembangunan /Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Pemda Kab. Pasaman Barat 2. Gangguan lalu lintas darat Mobilisasi alat berat Adanya gangguan terhadap lalu lintas
Jalan yang dilalui oleh kendaraan dan alat-alat berat, khususnya pada daerah yang padat kendaraan. Sekali selama masa prakonstruksi Kontraktor II. KONSTRUKSI 1. Mobilisasi material 2. Pembangunan Jalan Pendekat 1. Kandungan Debu 3. Pekerjaan finishing Total debu (TSP) Kedua ujung jembatan dan pemukiaman masyarakat Sekali selama masa konstruksi Kontraktor 2.
Kandungan Gas Mobilisasi material CO, SO2 dan NO2 Kedua ujung jembatan dan pemukiaman masyarakat Sekali selama masa konstruksi Kontraktor PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
V-26
p.t. visitech gemilang 3. Peningkatan tingkat kebisingan Mobilisasi material Tingkat kebisingan Kedua ujung jembatan dan pemukiaman masyarakat Sekali selama masa konstruksi Kontraktor 4. Peningkatan tingkat getran Pembangunan pondasi atau pemancangan tiang pancang Tingkat Getaran Kedua ujung jembatan dan pemukiaman masyarakat Sekali selama masa konstruksi Kontraktor 1. Pembangunan pondasi 2. Pembangunan bangunan bawah 3. Konstruksi Bangunan Atas 5. Penurunan kualitas air sungai 4. Pemasangan batu Disesuai dengan sumber dampak dan menurut PP nomor 82 Tahun 2001 untuk kelas II Sungai Batang Pasaman yaitu pada bagian hulu dan bagian hilir dari pembangunan jembatan Sekali selama masa konstruksi Kontraktor 6. Erosi tebing sungai Pembangunan pondasi Terjadinya erosi tebing sungai Batang Pasaman
Tebing sungai Batang Pasaman yang dimanfaatkan untuk pembangunan jembatan Sekali selama masa konstruksi Kontraktor 7. Kerusakan sempadan sungai Pembangunan pondasi Kerusakan sempadan sungai seperti pengikisan sempadan sungai
Tebing sungai Batang Pasaman yang dimanfaatkan untuk pembangunan jembatan Sekali selama masa konstruksi Kontraktor 8. Kesempatan bekerja Rekrutmen tenaga kerja Bekerjanya masyarakat setempat sesuai dengan formasi dan keahlian yang ada.
Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.
Sekali selama masa konstruksi Kontraktor 9. Peluang Usaha Pembangunan pondasi, pembangunan bangunan bawah, Konstruksi Bangunan Atas, Pembangunan Jalan Pendekat, Pemasangan batu dan Pekerjaan Finishing Jenis usaha masyarakat terkait pemanfaatan peluang usaha akibat kegiatan pembangunan jembatan
Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.
Sekali selama masa konstruksi Kontraktor 10. Kecemburuan sosial Rekrutmen tenaga kerja Tidak ada keresahan masyarakat
Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.
Sekali selama masa konstruksi Kontraktor PU-net Kementerian Pekerjaan Umum UKL & UPL Pembangunan Jembatan Sei. Air Gadang Kab. Pasaman Barat
V-27
p.t. visitech gemilang 1. Mobilisasi material 11. Kesehatan Masyarakat 2. Pembangunan jalan pendekat Tidak ada keresahan masyarakat terhadap gangguan kesehatan
Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Sekali selama masa konstruksi Kontraktor 1. Pembangunan pondasi 2. Pembangunan bangunan bawah 3. Konstruksi Bangunan Atas 12. Keselamatan tenaga kerja 4. Pekerjaan Finishing Keselamatan tenaga kerja atau kecelakaan tenaga kerja dan gangguan kesehatan yang diakibatkan aktifitas peningkatan pembangunan jembatan Lokasi pembangunan jembatanAir Gadang Sekali selama masa konstruksi Kontraktor 13. Gangguan lalu lintas 1. Mobilisasi material 2. Pembangunan jalan pendekat 3. Demobilisasi alat berat Tingkat gangguan lalu lintas jalan pada kawasan kegiatan pembangunan jembatan dan jalan yang dilalui oleh kendaraan material Jalan yang dilewati oleh alat berat Sekali selama masa konstruksi Kontraktor III. OPERASI 1. Kesempatan Kerja Pemutusan hubungan kerja Menurunnya tingkat pendapatan masyarakat, khususnya tenaga kerja Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Sekali selama masa operasi Kontraktor 2. Perspesi masyarakat Pemutusan hubungan kerja Timbulnya persepsi negatif dan gejolak sosial masyarakat.
Nagari Air Gadang Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Sekali selama masa operasi Kontraktor 4. Kelancaran Lalulintas Operasional jembatan Semakin lancar akses masyarakat untuk melakukan penyeberangan baik menggunakan kendaraan maupun bagi pejalan kaki. Jembatan Air Gadang Dua kali setahun selama masa operasi Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional II
PU-net Kementerian Pekerjaan Umum PU-net Kementerian Pekerjaan Umum PU-net Kementerian Pekerjaan Umum PU-net Kementerian Pekerjaan Umum