You are on page 1of 14

Menguasai Dasar Animasi Stop-Motion (Bidang Datar)

6.23 Membuat Film animasi


Kali ini kita akan mencoba menerapkan praktek membuat film animasi sederhana dengan
menilik dari materi-materi yang telah diberikan terdahulu, Membuat animasi dibagi menjadi 3
proses yaitu pra produksi, produksi dan pasca produksi, seperti dalam membuat sesuatu yang
memiliki nilai seni dan kreatifitas diperlukan proses ide, konsep sampai dengan eksekusinya
dari mulai membuat sekenario atau script, penentuan karakter sampai proses animasi. Pra
produksi yaitu meliputi konsep, ide cerita, sekenario, design karakter dari mulai protagonis
sampai yang antagonis, membuat latar/ background sampai dengan storyboard (semacam
komik). Sementara itu proses produksi meliputi pembuatan gerak atau animasi para
karakternya, menggabungkannya dengan background dan effect sampai dengan proses
editingnya dan kemudian menggabungkannya dengan suara/ sound effect dan musik latar.
Setelah proses tersebut selesai maka selanjutnya adalah tahapan pasca produksi, pada tahap
ini yaitu dimana kita akan menayangkan hasil yang kita buat, misal kita akan menayangkan di
stasion TV ataupun di pameran-pameran atau bahkan untuk keperluan kompetisi lomba.
6.23.1 Menentukan Ide cerita dan
Sinopsis
Tentunya dalam membuat sebuah film kita harus menentukan tema dan ide cerita akan
dibawa kemana film yang akan kita buat dan ditunjukan untuk siapa. Misal Film yang kita akan
buat adalah bertemakan pendidikan atau edukasi masyarakat tentunya cerita yang kita buat
harus seputar pendidikan. Bila kita akan membuat film komedi tentunya kita harus
menciptakan cerita yang dapat menarik dan kocak bila ditonton oleh penonton. Penentuan ide
cerita bisa di ilhami dari kehidupan sehari-hari. Kali ini kita akan membuat film kartun pendek
bertema komedi, berarti kita perlu mempersiapkan cerita yang lucu dan kocak. Kita akan
membuat sebuah film yang bercerita tentang perselisihan antara 2 karakter dalam
memperebutkan sesuatu karakter pertama bernama kendy dan karakter kedua bernama
gembul. Setelah itu kita membuat sinopsis dasar, sinopsis merupakan ringkasan cerita dari
awal sampai akhir, di sini tidak perlu dijelaskan panjang lebar cerita dari awal sampai akhir
namun yang dijelaskan hanyalah poin-poin penting saja. Contoh sinopsis :

Siang itu kendy keluar dari toko permen dengan membawa segenggam permen lolypop, ketika
kendy sedang asyik menjilati permen yang ia beli tiba-tiba datang si gembul, ia ingin merebut
permen dari kendy namun kendy langsung memakan habis permennya, si gembul-pun marah
dan akhirnya mengejar kendy. Kendy tidak mau kalah kemudian ia berbalik arah dan memukul
tubuh besar gembul, hingga gembul jatuh terkapar tidak berdaya.

Pada tahapan selanjutnya setelah tema dan sinopsis kita dapatkan adalah membuat desain
karakter.

6.23.2 Desain Karakter

Setelah ide cerita dan gambaran karakter tertuang dengan jelas maka langkah selanjutnya
adalah men-desain karakter yang nantinya akan kita gerakan, penggambaran karakter harus
tertulis dengan jelas dari mulai ciri fisik, sifat, jenis kelamin dan watak. Misal, karakter kendy
memiliki ciri, wanita imut, Lucu, menggemaskan, agak nakal dan memiliki ciri fisik kurus,
rambut dikepang dua memakai baju merah dan lain-lain.

Sedangkan Gembul memiliki ciri, anak laki-laki yang nakal, angkuh, memiliki postur tubuh
gemuk dan lain-lain.



Karakter Kendy




Karakter Gembul


Kemudian gambarlah dengan menggunakan pensil, gambarlah karakter dalam berbagai pose,
menyamping, posisi normal, posisi action dan lain-lain kemudian buatlah raut wajah dari mulai
sedih sampai dengan gembira. Men-desain karakter sangat penting dan berpengaruh
terhadap emosi penonton, seperti contoh karakter shinchan, pasti semua orang tahu kalau
shinchan adalah seorang anak yang nakal namun menggemaskan dan kualitas gambarpun
menjadi nomor 2 jika cerita dan karakter sangat unik dan menarik.


6.23.3 Membuat Script/Sekenario

Setelah ide cerita kita selesai dibuat langkah selanjutnya adalah membuat sekenario, Dalam
membuat sebuah cerita atau sekenario. Film tentunya dibutuhkan sekenario dialog sebagai
alat penyampaian pesan agar lebik komunikatif dan para penikmat film bisa menangkap dan
mengikuti alur cerita film yang kita buat. Namun ada beberapa Film animasi yang hanya
mengandalkan gerakan saja dalam menyampaikan pesannya seperti contoh film kartun Tom
and Jerry. Dalam membuat sekenario perlu diperhatikan pula detil seting tempat, waktu dan
dimana tempat kejadian. Rincikan pada teks sekenario seperti contoh:

1. Siang hari pukul 12.00 di depan toko permen:

Kendy : mmm... permennya enak!! //sambil menjilati permen

//beberapa saat kemudian datang si gembul dari arah barat

Gembul : HAI anak kecil.. berikan permen kamu!!

Kendy : Enak AJA!!
// Sambil menghabiskan permen

(Kemudian gembul marah sambil berlari ke arah kendy dan terjadilah adegan kejar-kejaran)

//dalam pengejaran kendy mulai kelelahan dan kemudian ia berbalik arah dan memukul
gembul dengan jurus karate


Kendy : KYAAAAAA!!!!!!!!
// sambil mengarahkan bogem kearah gembul

Gembul : TIDAAAKKKK!!
// BUUK gembul-pun terjatuh dan terkapar tidak berdaya/

6.23.4 Membuat Storyboard

Storyboard adalah ibarat sebuah kitab pembimbing dalam membuat sebuah film agar scene
per scene adegan per adegan dapat kita rencanakan terlebih dahulu dengan gambar (seperti
komik). Gambar pada storyboard tidak perlu bagus, yang penting gambaran perspektif terlihat
jelas. Mulailah menggambar adegan demi adegan yang akan kita buat dengan menggunakan
pensil 2B dan beri nomor setiap adegan agar kita tidak bingung bagian mana yang akan
pertama tampil.

6.23.5 Membuat Background
Tentunya akan lebih sempurna jika animasi yang kita buat memiliki latar atau background
sesuai dengan keadaan tempat dan kejadian. Misalkan terjadinya peristiwa kejar-kejaran
adalah pada siang hari di tengah keramaian kota, maka gambar atau background yang harus
kita buat adalah suasana perkota-an di siang hari.


Background Kota


Pembuatan background harus sesuai dengan scene atau adegan yang tertuang pada
storyboard. Pembuatan background dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Untuk hasil yang
lebih sempurna tentunya diperlukan juga keahlian menggambar dan alat untuk menggambar
background. Gunakanlah Program Adobe Photoshop untuk melalui tahap ini.

6.23.6 Animasi Karakter

Setelah bebrapa konten telah siap maka langkah selanjutnya adalah menghidupkan karakter
yang telah kita buat, tentunya keahlian dalam menggambar perlu diperhatikan. Alangkah
baiknya kita memiliki penguasaan terhadap software untuk membuat animasi, kali ini kita akan
menggunakan software macromedia flash dengan settingan ukuran video/stage 720X576.
Dalam pembuatan animasi tentunya kita memilih teknik sesuai dengan materi yang kita kuasai
seperti cel animation, Stop Motion, Rotoscoping dan lain-lain. Namun pada materi ini kita akan
membuat animasi dengan membuat gambarnya langsung di dalam komputer. Buatlah gambar
sesuai dengan yang tertera pada storyboard dengan menggunakan brush tool dan warnai
dengan paint bucket tool, seperti animasi berlari, animasi marah, animasi memukul , animasi
terjatuh dan lain-lain. Dengan menggunakan teknik layering, pisahkan antara layer tangan,
kaki, kepala, mulut atau bagian-bagian yang akan kita buat animasinya.



Layering anggota tubuh


Setelah persiapan layering selesai langkah selanjutnya adalah membentuk atau menyusun
layer-layer tersebut sesuai dengan gambar karakter, tentunya mata dan rambut berada di
kepala, dan seterusnya hingga menjadi bentuk karakter yang utuh





Sebelum disusun



Setelah disusun

Jika karakter sudah siap maka langkah selanjutnya adalah menggerakannya sesuai dengan
yang tertera pada storyboard, pada scene pertama ter dapat adegan kendy sedang menjilati
permen, maka hal yang harus dilakukan adalah membuat gerakan karakter sedang menjilati
permen, berarti kita perlu properti tambahan seperti permen dan lidah, tentunya kita
membutuhkan tambahan 2 layer baru untuk permen dan lidah.
Pilih insert keyframe lalu mulailah memutar dan mengubah posisi tangan dengan free
transform tool








Free transform tool
Lakukan Sesuai dengan banyaknya gerakan yang
dibutuhkan, misal satu gerakan untuk mengangkat tangan ke atas kita membutuhkan
sebanyak 5 frame, maka kita harus insert keyframe sebanyak 5 kali dan mengatur posisi gerak
dengan free transform tool.

Untuk melihat hasilnya tekan Ctrl+enter maka pada flash player akan terlihat karakter kendy
sedang mengangkat tangannya. Lakukan hal yang sama pada adegan-adegan selanjutnya
seperti berlari, marah, memukul dan lain-lain hingga membentuk sebuah film animasi.

Jika ingin menggunakan teknik cel animation dengan menggunakan kertas Tentunya kita perlu
mempersiapkan banyak kertas dan pisahkan adegan demi adegan jangan sampai tercecer
atau tergabung dan beri nomor urut. Perlu diperhatikan pula banyaknya gambar ditentukan
pula oleh banyaknya Frame per Detiknya jika kita akan membuat animasi sekelas doraemon
maka frame rate yang kita gunakan harus dibawah 12 frame/second bila kita ingin membuat
animasi sekelas bioskop maka frame yang kita pilih adalah 25 frame/second dan bila ingin
sekelas DVD maka Frame rate yang digunakan yaitu 30 frame/second. 12 Frame per second
maksudnya setiap detiknya memiliki 12 gambar, dan bila 25 frame/Second berarti kita harus
menggambar sebanyak 25 gambar

perdetiknya dan seterusnya, bisa dibayangkan berapa kertas dan gambar yang diperlukan
untuk membuat Film selama 1 jam, namun karena kecanggihan teknologi digital pada saat ini
proses tersebut bisa diminimalisasikan dengan menggambar langsung di komputer
menggunakan pen tablets ataupun alat gambar digital lainnya.


6.23.7 Menambahkan Background

Tentunya akan terasa aneh jika film animasi yang kita buat hanya berlatarkan warna putih
saja, tentunya kita perlu menambahkan background yang telah kita rencanakan sebelumnya,
yaitu suasana kota di siang hari, maka kita harus menggambarnya terlebih dahulu,
menggambar bisa dengan menggunakan Macromedia flash atau program digital painting
seperti photoshop. Bila gambar telah selesai dibuat maka selanjutnya adalah meng-import
gambar tersebut dengan membuat layer baru untuk background terlebih dahulu kemudian
letakan layer background pada posisi paling bawah karena tentu saja background berada di
belakang objek karakter.



Setelah karakter digabungkan dengan background



Lakukan proses animasi sesuai dengan yang tertera pada storyboard lakukan pula pada
karakter gembul dan properti-properti lainnya dan pada scene yang telah direncanakan
(disarankan untuk memisahkan adegan demi adegan ataupun scene dengan cara membuat
file fla baru untuk mempermudah proses editing dan mengatur gerak karakter agar kinerja
komputer tetap stabil).











Animasi adegan demi adegan

6.23.8 Meng-export kedalam Bentuk Movie

Setelah animasi yang kita buat sudah dirasa cukup maka langkah selanjutnya adalah proses
pengemasan menjadi bentuk file video atau AVI untuk mempermudah proses pengeditan nanti
dengan menggunakan software Adobe premiere. Langkah pertama adalah pilih menu file-
Export lalu pada sub menu pilih Export Movie


6.23.9 Langkah-langkah meng-export movie

Lalu akan muncul kotak dialog diamana kita akan menyimpan file dan beri nama pada file
name Contoh Scene1 kemudian tekan tombol save










6.23.10 Kotak dialog Export movie


Lalu akan muncul kotak dialog Export Windows AVI non aktifkan tanda check list pada
compress video karena bila kita checklist compress video maka otomatis file video yang kita
buat akan di-Compress dan tentu saja berpengaruh pada kualitas gambar. Kemudian tekan
tombol OK.


Kotak Dialog Export Windows AVI

Maka akan terjadi proses loading untuk meng-export file menjadi file video AVI. Lakukan hal
yang sama pada scene-scene berikutnya.




File secene 1 dengan yang lainnya belum tergabung

6.23.11 Mengedit Video


Tentunya setelah melalui proses yang cukup panjang dan rumit akhirnya kita telah
mendapatkan beberapa potongan adegan demi adegan, namun tentu saja adegan-adegan
tersebut belum menjadi sebuah film karena file tersebut masih berbentuk file yang terpisah
dan belum memiliki suara.

Tentunya perlu dilakukan langkah selanjutnya yaitu proses editing, pada proses editing ini kita
akan mencoba menggabungkan beberapa efek transisi dan juga memasukan suara sesuai
dengan script atau sekenario yang telah kita buat sebelumnya. Pengeditan dilakukan dengan
menggunakan software adobe premiere pro versi 1.5, terlebih dahulu install program adobe
premiere kemudian jalankan programnya.




Kemudian pilih New project, lalu akan muncul kotak dialog New Project, kemudian pilih Tab
Custom setting kemudian atur Parameter sebagai berikut: Editing Mode adalah Video For
Windows, Time base 25 Frame/Sec, Ukuran Video harus disamakn dengan ukuran file video
yang telah kita buat yaitu 720X576, Display Format 25fps Timecode, dan terakhir adalah audio
sample rate sebesar 44100 Hz. Kemudian ketikan nama proyek dan atur tempat
penyimpanana data akan disimpan lalu pilih Tombol OK



Pengaturan Parameter Video


Lalu layar akan berubah dengan tampilan Program
adobe premiere, langkah berikutnya adalah meng-import file-file Video yang telah kita buat
sebelumnya untuk ke proses editing.


Tampilan Program Adobe Premiere


Untuk mengimport file-file video tersebut pilih menu file-import atau bisa langsung tekan
tombol Ctrl+i. lalu akan muncul kotak dialog Import kemudian seleksi file-file yang dibutuhkan
kemudian tekan tombol Open, maka hasilnya adalah video yang akan kita edit telah masuk
kedalam panel project dan siap untuk diolah.



Kotak Dialog Import


Setelah file video tersimpan di panel project maka langkah selanjutnya adalah mengurutkan
file video secara berurutan mulai dari scene 1 sampai ke scene terakhir, caranya drag video
secara berurutan kedalam timeline. Maka hasilnya jika kita play video tersebut sudah
tergabung dan memiliki urutan cerita yang jelas sesuai dengan storyboard.



Drag Video kedalam Timeline

6.30.12 Menambahkan Efek Transisi



Bila kita lihat rasanya kurang menarik bila antara perpindahan dari adegan yang satu ke
adegan lainnya terlihat biasa-biasa saja tidak ada transisi yang menarik, untuk mengatasi
masalah tersebut kita dapat menggunakan efek transisi yang sudah tersedia Pada program
adobe premiere. Caranya, pada Panel project pilih tab effect






Lalu pilih Video transision kemudian kita pilih sesuka hati transisi apa yang kita inginkan
karena di situ banyak terdapat sub-sub menu untuk dipilih, misal kita ingin memilih efect
transisi Center panel maka yang harus kita lakukan adalah masuk ke sub menu Page Peel
kemudian pilih Center Panel. Lalu Drag efect tersebut diantara perpindahan antar scene satu
ke scene yang lainnya




Hasil dari Video Transisi Page Peel

Maka hasilnya adalah perpindahan transisi yang unik dan menarik, lakukan hal yang sama
pada setiap perpindahan scene atau lakukan pemberian effect sesuai kebutuhan

6.23.12 Take Voice dengan Audio Mixer

Pada langkah ini kita akan mencoba melakukan pengambilan suara sesuai dengan script
yang telah kita buat dengan menggunakan bantuan microphone.

1. Siapkan perangkat microphone dan speaker, pastikan pula bahwa driver sudah terinstall
2. geser current time indicator serasi dengan adegan yang akan kita isikan suara.
3. Pilih menu Windows lalu pilih Audio Mixer




4. Akan muncul Menu Audio Mixer, kemudian pada track audio 2 aktifkan solo track dan
enable track for recording
5. Setelah selesai, kemudian kita tinggal merekam suara sesuai dengan sekenario yang
telah dibuat dengan cara menekan tombol record, persiapkan suara anda, kemudian tekan
tombol play/stop toggle atau anda bisa langsung menekan tombol space pada keyboard.
Maka suara anda otomatis akan terekam dan tersimpan di audio track 2. bila sudah
selesai, tekan tombol play/stop toggle (space).



Lakukan proses perekaman suara pada adegan-adegan yang dibutuhkan, tentunya pengisian
suara harus dilakukan oleh 2 orang, yaitu suara anak laki-laki untuk karakter gembul dan
suara anak perempuan untuk karakter kendy, mintalah bantuan kepada teman anda untuk
melakukan pengisian suara.

6.23.13 Menambahkan Musik Latar/ Backsound

Penambahan musik latar / backsound sangat penting agar Film animasi yang kita buat tidak
terdengar jenuh, pemberian backsound mudah saja, Caranya import audio atau musik yang
kita akan jadikan backsound kemudian drag ke dalam track audio yang masih kosong. Agar
lebih menarik, berikan pula sound effect misal, suara degup langkah, suara pukulan, suara
terjatuh dan lain-lain.

6.23.14 Render ke Format MPEG

Setelah proses editing dirasa sudah sempurna, langkah selanjutnya yaitu mengeksekusinya
menjadi sebuah format file video, caranya dengan melakukan proses rendering. Format video
yang akan kita gunakan adalah MPEG2, selain kualitasnya gambarnya masih terhitung baik,
ukuran file yang dihasilkannyapun tidak terlalu banyak memakan memory. Berikut langkah-
langkah proses rendering :

1. Pilih menu File, Export kemudian pilih Adobe Media Encoder


2. Lalu akan Muncul kotak transcode settings, pada menu format list pilih MPEG2, pada
preset atur menjadi PAL MPEG-2 Generik, kemudian tekan tombol OK.




Setelah muncul kotak dialog Save File, atur tempat penyimpanan data dan ketikan File Name
untuk identitas Film anda. Lalu tekan tombol save.




3. Anda akan melihat rendering progres bar, tunggu sampai proses rendering berakhir pada
frame terakhir, jangan pernah melakukan aktifitas lain pada komputer anda karena bisa
berpengaruh pada proses rendering.




6.23.15 Menjalankan Hasil Rendering


Sekarang anda sudah mempunyai sebuah Film yang siap untuk ditonton oleh keluarga
ataupun teman, jalankan file movie anda dengan menggunakan windows media player
ataupun aplikasi pemutar video lainnya seperti Jet Audio, Winamp, Power DVD dan lain-lain.




Menjalankan Movie Dengan Windows Media Player

You might also like