You are on page 1of 13

Sumber : http://dwirusmita.blogspot.com/2012/10/flebotomi.

html
flebotomi

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Darah
Darah berasal dari kata" haima ", yang berasal dari akar kata hemo atau
hemato. Merupakan suatu cairan yang berada di dalam tubuh, ia berfungsi
mengalirkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh, mengirimkan nutrisi yang
dibutuhkan sel-sel, dan menjadi benteng pertahanan terhadap virus dan infeksi.
Darah adalah suatu suspensi partikel dalam suatu larutan koloid cair
yangmengandung elektrolit. Darah berperan sebagai medium pertukaran antar sel
yang terfiksasi dalam tubuh dan lingkungan luar, serta memiliki sifat protektif
terhadap organisme dan khususnya terhadap darah sendiri. Darah pada tubuh
manusia mengandung 55% plasma darah (cairan darah)dan 45% sel-sel darah (darah
padat). Jumlah darah yang ada pada tubuh kita yaitusekitar sepertiga belas berat
tubuh orang dewasa atau sekitar 4 atau 5 liter. Darah manusia bewarna merah,
antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan
oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan
(respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan
tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. (Anonim 2011)
2. Pengertian Pembuluh Darah Vena
Pembuluh darah vena adalah pembuluh darah yang datang menuju serambi
jantung yang bersifat elastic. Pembuluh darah vena yang membawa darah dari bagian
tubuh yang masuk ke dalam jantung,. Pada umumnya darah vena banyak
mengandung gas CO2. Pembuluh ini terdapat katup yang tersusun sedemikian rupa
sehingga darah dapat mengalir ke jantung tanpa jatuh kearah sebaliknya. Darah vena
berwarna lebih tua dan agak ungu kerena banyak dari oksigennya sudah diberikan
kepada jaringan. Lokasi pengambilan darah vena umumnya didaerah fossa cubiti
yaitu vena cubiti atau daerah dekat pergelangan tangan (Anonim 2011).
Sekarang ini,banyak penyakit yang timbul dan merajalela dalam kehidupan
masyarakat. Akan tetapi penyakit infeksi tetap menjadi primadona penyakit yang
paling sering menyerang manusia. Penyakit infeksi yang timbul sering diakibatkan
mikroorganisme yang bersifat patogen. Dalam pemeriksaan penyakit infeksi, dan
anamnesa guna menemukan etiologi penyakit. Cara lain dalam menegakkan diagnosa
guna menemukan mikroorganisme apa yang menjadi penyebab suatu penyakit adalah
dengan cara pemeriksaan specimen.
Yang harus diperhatikan dalam pengolahan spesimen adalah cara pengambilan/
penyimpanan/ pengiriman spesimen. Adapun tujuan dari pemahamancara
pengelolaan spesimen tersebut adalah agar spesimen dapat memberikan hasil yang
akurat dalam pemeriksaan secara makroskopis/mikroskopis dan specimen tidak rusak
dalam rentang waktu pengiriman ke laboratorium.( Anonim 1996)
3. Spuit
Pengambilan darah vena secara manual dengan alat suntik (syring) merupakan
cara yang masih lazim dilakukan di berbagai laboratorium klinik dan tempat-tempat
pelayanan kesehatan. Alat suntik ini adalah sebuah pompa piston sederhana yang
terdiri dari sebuah sebuah tabung silinder, pendorong, dan jarum. Berbagai ukuran
jarum yang sering dipergunakan mulai dari ukuran terbesar sampai dengan terkecil
adalah : 21G, 22G, 23G, 24G dan 25G. (Anonim 2011)
4. Vacutainer
Tabung vakum pertama kali dipasarkan oleh perusahaan AS BD (Becton-
Dickinson) di bawah nama dagang Vacutainer. Jenis tabung ini berupa tabung reaksi
yang hampa udara, terbuat dari kaca atau plastik. Ketika tabung dilekatkan pada
jarum, darah akan mengalir masuk ke dalam tabung dan berhenti mengalir ketika
sejumlah volume tertentu telah tercapai.
Jarum yang digunakan terdiri dari dua buah jarum yang dihubungkan oleh
sambungan berulir. Jarum pada sisi anterior digunakan untuk menusuk vena dan
jarum pada sisi posterior ditancapkan pada tabung. Jarum posterior diselubungi oleh
bahan dari karet sehingga dapat mencegah darah dari pasien mengalir keluar.
Sambungan berulir berfungsi untuk melekatkan jarum pada sebuah holder dan
memudahkan pada saat mendorong tabung menancap pada jarum posterior.
Keuntungan menggunakan metode pengambilan ini adalah, tak perlu membagi-
bagi sampel darah ke dalam beberapa tabung. Cukup sekali penusukan, dapat
digunakan untuk beberapa tabung secara bergantian sesuai dengan jenis tes yang
diperlukan. Untuk keperluan tes biakan kuman, cara ini juga lebih bagus karena darah
pasien langsung dapat mengalir masuk ke dalam tabung yang berisi media biakan
kuman. Jadi, kemungkinan kontaminasi selama pemindahan sampel pada
pengambilan dengan cara manual dapat dihindari. (Anonim 2011)
5. Prosedur Plebotomi antara lain :
Persipan Flebotomy
Persiapan Pasien
Posisi Pasien
Pemilihan daerah Punksi Vena
Pemasangan Touniquet
Desinfeksi daerah Punksi
Pengambilan Darah Vena menggunakan Spuit/Syringe 3 ml
(Ratnaningsih 2009)
6. Kompetensi minimal seorang Flebotomy antara lain :
Flebotomis mampu berkomunikasi dgn pasien untuk menjelaskan tujuan
pengambilan darah, apa yang akan dilakukan dan bgm caranya, menjelaskan tujuan
dan cara persiapan pasien .
Mampu mengerjakan tugas2 administrasi.
Harus mengerti dan mematuhi prosedur keselamatan pasien dan dirinya.
Harus dapat menyiapkan bahan dan alat 2 yg akan digunakan serta memilih
antikoagulansia.
Harus memahami prosedur dan tehnik flebotomi venipuncture dan skinpuncture yang
benar.
Melakukan labelisasi pada tabung / wadah sampel secara benar.
Mampu melakukan tranportasi sampel secara benar serta tepat waktu ke
laboratorium.
Harus mampu menangani komplikasi akibat pelaksaan flebotomi secara benar dan
cepat.
(Rikawati 2010)
7. Perilaku profesional flebotomi
adalah seseorang dlm melaksanakan tugas dan pekerjaannya mempunyai
kompetensi dan keahlian yang tinggi dalam pengambilan darah berpedoman pada
perilaku profesional dan bertindak berdasarkan aspek etika moral, etika hukum dan
etika profesi.
Ada 3 macam aspek etika yang harus dipatuhi yaitu : etika moral, etika hukum dan
etika profesi.
- Etika moral :
Merupakan norma2 yang memberikan pedoman dalam berperilaku
yang boleh dilakukan atau yang tidak boleh dilakukan berdasarkan moral dan hati
nurani.
- Etika hukum :
Merupakan aturan yang dibuat oleh negara berlaku umum dalam
masyarakat dan bersifat mengikat, mempunyai kekuatan hukum berdasarkan suatu
Peraturan Perundangan (hukum) yang berlaku.
- Etika profesi :
Merupakan aturan yang dibuat organisasi profesi sbg pedooman moral
utk mengatur anggotanya serta bertujuan menjaga mutu profesi, memelihara harkat
dan martabat profesi. Sanksi dapat berupa teguran, skorsing atau pemecatat. Etika
profesi yg sudah dalam bentuk tertulis secara sistematis sbg kode etik profesi
(Rikawati 2010).









BAB 3
METODE PELAKSANAAN

3.1 Prinsip
Prinsipnya adalah pengambilan spesimen dengan metode tusukan vena,
dimana jarum diarahkan 30 dan disesuaikan arah pada pembuluh vena mediana
cubiti (bagian pangkal siku) serta posisi jarum menghadap keatas, dengan
menggunakan jarum spuit 3 cc/ml dan Vacumtainer 3 ml. Pembendungan pembuluh
darah vena dilakukan agar pembuluh darah tampak jelas dan dengan mudah dapat
ditusuk sehingga didapatkan sempel darah.

3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain adalah :
Touniquet
Jarum 23 G
Spuit/Syringe 3 cc/ml
Needle 23 G
Sarung Tangan
3.2.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain adalah :
Alkohol 70%
Kapas Steril dengan alkohol 70%
Kapas Kering Bulat
Plester

3.3 Cara Kerja
Dalam praktikum ini cara kerja harus harus sesuai dengan prosedur kerja seorang
flebotomy antara lain :
1. Persiapan
Isi Formulir permintaan
Nama pasien lengkap
Jenis kelamin, Usia
Alamat, No telp, No Hp
Dokter yang meminta
Tanggal / Jam pengambilan
Jenis tes
Nama pengambil bahan
No MR
Ruang
Persiapan Punksi
Pilih Tabung vacum yang sesuai
Beri label pada tabung
Persiapkan alat dan bahan sebelum punksi
Prosedur Higiene
Cuci Tangan
Gunakan sarung Tangan
Strategi Komunikasi
Mengucapkan salam
Melakukan pendekatan secara profesional
Melakukan wawancara utk konfirmasi data pasien secara singkat dan lengkap
Memberi penjelasan tentang tujuan dan proses pengambilan bahan pemeriksaan
Memberi penyuluhan kesehatan
Mengucapkan terimakasih.
2. Persiapan Pasien
Dalam keadaan tenang, rilek dan kooperatif
Diberi motivasi : sakit sedikit, proses cepat
Apakah perlu puasa
3. Posisi Pasien
Duduk atau berbaring dengan nyaman
Pada posisi duduk lengan diletakkan di atas meja atau tempat tidur, dapat
menggunakan bantal untuk memberikan posisi nyaman
Pada posisi berbaring lengan diulurkan lurus dari bahu sampai pergelangan tangan
Idealnya posisi pasien saat pengambilan sampel darah harus dicatat
Perbedaan posisi dapat mempengaruhi hasil
4. Pemilihan daerah Punksi Vena
Vena yang tepat umtuk pengambilan darah :
vena mediana cubiti (terbaik)
vena cephalica
vena basilica
(besar, elastis, bentuk lurus dan rangsang sakit kurang)
Vena pada ekstremitas bawah tidak dianjurkan karena sering menimbulkan
komplikasi
5. Pemasangan Touniquet
2-3 inchi di atas vena yang akan dipungsi (5-10 cm/ 45 jari di atas vena yang akan
dipungsi)
Pemasangan jangan terlalu kencang
Pemasangan tidak lebih dari 1 menit
Bila pungsi vena tertunda, sebaiknya dilepas terlebih dulu dan dipasang kembali
sebelum dilakukan pungsi


6. Desinfeksi daerah Punksi
Menggunakan kapas atau kasa yang mengandung alkohol 70 %
Cara pembersihan harus diperhatikan
Ditunggu sampai alkohol kering sebelum dilakukan pungsi
7. Pengambilan Darah Vena menggunakan Spuit/Syringe 3 ml
Pegang spuit menggunakan tangan kanan
Periksa jarum, pegang spuit dengan tangan kanan dan ujung telunjuk pada pangkal
jarum
Tegangkan kulit dengan jari telunjuk dan ibu jari kiri di atas pembuluh darah supaya
pembuluh darah tidak bergerak
Kedalaman jarum masuk pembuluh darah sekitar 1 1,5 cm
Tusukkan ujung jarum pada vena yang dikehendaki dengan sudut 15-30 derajat dan
posisi jarum menghadap keatas.
Bila darah sudah tampak mengalir kedalam spuit, fiksasilah
Lepas torniquet segera setelah darah mengalir, lalu isi spuit sejumlah yang
dikehendaki.
Letakkan kapas kering pada tempat pungsi, jarum ditarik pelan-pelan, pasien disuruh
menekan kapas dalam beberapa menit
Lepaskan jarum dari sempritnya dan alirkan kedalam tabung yang tersedia melalui
dindingnya
8. Pengambilan Darah Vena menggunakan Vacutainer
Pegang jarum pada bagian tutup yang berwarna dengan satu tangan, kemudian putar
dan lepaskan bagian berwarna putih dengan tangan lainnya
Pasangkan jarum pada holder, biarkan tutup yang berwarna tetap pada jarum
Bila posisi pungsi telah siap, lepaskan tutup jarum yang berwarna. Lakukanlah
pungsi vena seperti biasa
Masukkan tabung ke holder. Tempatkan jari telunjuk dan tengah pada pinggiran
holder dan ibu jari pada dasar tabung mendorong tabung sampai ujung holder
Lepaskan tourniquet saat darah mulai mengalir ke tabung
Bila kevakuman habis maka pengaliran darah akan terhenti secara otomatis
(Ratnaningsih 2009)














DAFTAR PUSTAKA
Anomim 2010. Pengertian Darah Vena.http://www.wikipedia.com. Diakses
tanggal 26 Desember 2010.
Anomim 2010. Pengertian Darah Manusia.http://www.wikipedia.com. Diakses
tanggal 26 Desember 2010.
Anonim. 2009. Cara Pengambilan, Penyimpanan dan Pengiriman Specimen.
http://www.scribd.com. Diakses pada tanggal 26 Desember 2010.
Anonim 1996. Pemeriksaan laboratorium
Alimul Hidayat,A.Aziz,Uliyah,Musrifatul,2004,Buku Saku Praktikum Kebutuhan
Dasar Manusia,Jakarta:EGC
Rikawati,2010.Kompetensi Profesional Flebotomi.Samarinda:Analis Group
Ratnaningsih,2009.Bagian patologi Klinik Fak.Kedokteran UGM.Flebotomi.
Jogjakarta

You might also like