You are on page 1of 18

MAKALAH RADIOKIMIA

APLIKASI RADIOAKTIF DI BIDANG INDUSTRI






DISUSUN OLEH :
1. CICI PUTRI RAHMAWATI (K3310018)
2. MUKAROMAH (K3310058)
3. RIANI DWI UTARI (K3310072)




PENDIDIKAN KIMIA (KELAS A)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2013

BAB I
PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah semakin
meningkat. Penggunaan teknik kimia di dunia pun semakin berkembang.
Begitupula penggunaan radioaktif. Di negara-negara maju penggunaan dan
penerapan keradioaktifan telah dilakukan dalam berbagai bidang. Radioisotop
sebagai isotop suatu unsur yang radioaktif yang memancarkan sinar radioaktif
juga semakin banyak digunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat di dunia
(http://misk-in.blogspot.com).
Bagi sebagian masyarakat radioaktif dianggap berbahaya dan dapat
mengancam kehidupan. Seperti penggunaan radioisotop memang yang berpotensi
berbahaya bagi manusia apabila penanganannya tidak mengikuti aturan dan
ketentuan tentang proteksi radiasi. Namun apabila radioisotop ini didayagunakan
dengan memperhatikan aturan dan ketentuan tentang proteksi radiasi maka
manfaatnya bagi manusia, bagi masyarakat dan bagi pembangunan negara adalah
sangat besar. Pengenalan radioisotop bagi kehidupan umat manusia dimaksudkan
untuk kesejahteraan manusia, dan bukan untuk mengancam kehidupan manusia.
(http://anitapartupeker.blogspot.com).
Penerapan radioaktif dalam pembangunan masyarakat di dunia sampai
saat ini telah berkembang luas. Saat ini penggunaan dan penerapan keradioaktifan
dilakukan dalam berbagai bidang, misalnya bidang kedokteran, bidang pertanian,
bidang kimia dan bidang industri
(http://anitapartupeker.blogspot.com).
Namun pada makalah ini, pemakalah hanya akan membahas mengenai
aplikasi radioaktif dalam bidang industri.


BAB II
PEMBAHASAN

Perindustrian saat ini sudah semakin maju dan kreatif. Begitu pula
teknik-teknik yang digunakan dalam mengembangkan industri juga sudah
semakin berkembang. Salah satunya adalah penerapan radioaktif dalam industri.
Berikut ini beberapa aplikasi radioaktif dalam bidang industri:
a. Aplikasi pada pengujian kehausan atau kekeroposan yang terjadi pada
bagian pengelasan
Untuk menentukan kehausan atau keroposan yang terjadi pada bagian
pengelasanatau logam. Radioisotop digunakan untuk mendeteksi kebocoran pipa
yang ditanam di dalam tanah atau dalam beton dengan memasukannya ke dalam
aliran pipa yang diperkirakan terjadi kebocoran pipa di dalamnya sehingga
kebocoran dapat dideteksi tanpa penggalian tanah atau pembongkaran beton.
Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau
sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. teknik ini berdasarkan
sifat bahwa semakin tebal bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang
diteruskan makin berkurang, jadi dari gambar yang dibuat dapat terlihat apakah
logam merata atau ada bagian-bagian yang berongga didalamnya. Pada bagian
yang berongga itu film akan lebih hitam. Jika bagian pengelasan atau logam ini
disinari dengan sinar gamma dan dibalik bahan itu diletakkan film foto maka pada
bagian yang terdapat kehausan atau keroposam akan memberikan gambar yang
tidak merata. (http://www.scribd.com)

(http://www.scribd.com)

b. Aplikasi isotop radioaktif untuk mendeteksi kebocoran pada pipa bawah
tanah
Penggunaan radioisotop dalam bidang industri antara lain untuk
mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam di dalam tanah atau dalam beton.
Radioisotop digunakan untuk mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam di dalam
tanah atau dalam beton dengan memasukan isotop ke dalam aliran pipa, maka
kebocoran pipa dapat dideteksi tanpa penggalian tanah atau pembongkaran beton.
(http://dewi-al-qudsiah.blogspot.com).

(http://keradioaktifan.tripod.com)
Dalam hal ini radioisotop dipakai sebagai perunut (pencari jejak). Zat
radioisotop itu dimasukkan ke dalam pipa dan dengan pencacah Geiger dapat
diketahui tempat kebocoran pipa. Radioisotop yang digunakan sebagai perunut
untuk menguji kebocoran cairan/gas dalam pipa misalnya isotop radioaktif Na
24 dalam bentuk garan NaCl atau Na
2
CO
3
. Radio isotop Na 24 inti dapat
memancarkan sinar gamma yang bisa dideteksi dengan menggunakan alat pencaca
radio aktif geiger cunter. Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa air, garam yang
mengandung radio isotop Na 24 dilarutkan kedalam air kemudian, permukaan
tanah di atas pipa air diperiksa dengan geiger counter.
(http://wahyunuroru.blogspot.com).
Keroposan pada bagian pengelasan antar logam dapat diketahui dengan
radiasi sinar gamma. Bagian yang sudah keropos atau rusak gambarnya tidak
merata. Intensitas radiasi yang berlebihan menunjukkan adanya kebocoran.
Selanjutnya Detektor akan menangkap radiasi pada pipa yang mengalami
kebocoran.
(http://pustakafisika.wordpress.com).

c. Aplikasi pada pengontrolan ketebalan bahan
Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau
lempeng logam dapat dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas,
bahwa intensitas radiasi yang diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang
dilalui. Detektor radiasi dihubungkan dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi
lebih tebal, maka intensitas radiasi yang diterima detektor akan berkurang dan
mekanisme alat akan mengatur penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat
dipertahankan (http://stiebanten.blogspot.com).
Contoh : mengatur ketebalan lembaran logam alumunium



Sumber radiasi beta diletakkan disamping lembaran alumunium, detektor
ditempatkan pada sisi yang berseberangan. Detektor dihubungkan ke rollers yang
berfungsi untuk menekan logam agar menjadi tipis. Perubahan radiasi yang
diterima, digunakan untuk memonitor perubahan ketebalan:
Jika lembaran alumunium sangat tipis radiasi yang mencapai detektor akan
meningkat, dan dapat dimonitoring. Maka tekanan rollers akan dikurangi.
Jika lembaran alumunium tebal maka, maka radiasi yang ditangkap oleh
detektor menurun, maka tekanan rollers ditingkatkan.

Contoh lainnya adalah dalam pembuatan kertas,kepingan plastik, dan
kepingan logam, pengawalan ketebalan secara automatik boleh dicapai dengan
,meletakkan sumber sinar beta di sebelah kepingan dan pengesan di sebelah yang
lain. Jika kepingan itu terlalu tipis, nilai yang dicatat oleh detektor bertambah dan
isyarat akan dihantar ke penggelek supaya tekanan pada kepingan dikurangkan.
`




(http://keradioaktifan.tripod.com)
Pemilihan sumber radiasi berdasarkan pada ketebalan benda yang
diperlukan karena daya tembus sinar gamma terhadap material berbeda. Pada
sumber pemancar sinar gamma tergantung besar aktivitas sumber. Sedangkan
pemilihan tipe film sangat mempengaruhi pemeriksaan kualitas material. Film
digunakan untuk merekam gambar material yang diperiksa. Pemilihan tipe film
yang benar akan menghasilkan kualitas hasil radiografi yang sangat baik. Pada
umumnya kita mengenal dua macam jenis film, yaitu film cepat dan film lambat.
Pada film cepat butir-butirannya besar, kekontrasan dan definisinya kurang baik.
Sedangkan pada film lambat butir-butirannya kecil, kekontrasan dan definisinya
lebih baik. Penentuan jarak sumber ke film (SFD) juga mempengaruhi hasil
kualitas film radiografi. Penghitungan SFD yang tidak benar mempengaruhi
tingkat kehitaman atau density hasil film radiografi sehingga akan mempengaruhi
tingkat sensitivitas atau tingkat ketelitian. (http://misk-in.blogspot.com)

d. Aplikasi pada pengujian kualitas las pada waktu pemasangan pipa minyak/
gas serta instalasi kilang minyak
Digunakan dalam pengujian kualitas las pada waktu pemasangan pipa
minyak/gas serta instalasi kilang minyak. Teknik radiografi merupakan teknik
yang sering dipakai terutama pada tahap-tahap konstruksi. Pada sektor industri
minyak bumi, teknik ini digunakan dalam pengujian kualitas las pada waktu
pemasangan pipa minyak/gas serta instalasi kilang minyak. Selain bagianbagian
konstruksi besi yang dianggap kritis, teknik ini digunakan juga pada uji kualitas
las dari ketel uap tekanan tinggi serta uji terhadap kekerasan dan keretakan pada
konstruksi beton. Radioisotop yang sering digunakan adalah kobal-60 (60Co).
Dalam bidang industri, radioisotop digunakan juga sebagai perunut misalnya
untuk menguji kebocoran cairan/gas dalam pipa serta membersihkan pipa, yang
dapat dilakukan dengan menggunakan radioisotop iodoum-131 dalam bentuk
senyawa CH3131l. Radioisotop seng-65 (65Zn) dan fosfor-32 merupakan perunut
yang sering digunakan dalam penentuan efisiensi proses industri, yang meliputi
pengujian homogenitas pencampuran serta residence time distribution (RTD).
Sedangkan untuk kalibrasi alat misalnya flow meter, menentukan volume bejana
tak beraturan serta pengukuran tebal material, rapat jenis dan penangkal petir
dapat digunakan radioisotop kobal-60, amerisium-241 (241Am) dancesium-
137(137Cs) (http://mencoba-nulis.blogspot.com).

e. Aplikasi pada pengawetan bahan
Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti
kayu, barang-barang seni dan lain-lain. Radiasi juga dapat menningkatkan mutu
tekstil karena inengubah struktur serat sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu
penyerapan warnanya. Berbagai jenis makanan juga dapat diawetkan dengan dosis
yang aman sehingga dapat disimpan lebih lama (http://stiebanten.blogspot.com).

1) Pengawetan kayu, barang-barang seni
Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti
kayu, barang-barang seni dan lainlain. Radiasi juga dapat menningkatkan mutu
tekstil karena inengubah struktur serat sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu
penyerapan warnanya. Berbagai jenis makanan juga dapat diawetkan dengan
dosis yang aman sehingga dapat disimpan lebih lama (http://misk-
in.blogspot.com).
2) Pengawetan makanan
Berbagai jenis makanan dapat diawetkan dengan dosis yang aman
sehingga dapat disimpan lebih lama. Radiasi sinar gamma dapat dilakukan pada
pengawetan makanan melalui dua cara, yaitu dengan:
a. Membasmi mikroorganisme, misalnya pada pengawetan rempah-rempah
seperti merica, ketumbar, dan kemiri.
b. Menghambat pertunasan, misalnya untuk pengawetan tanaman yang
berkembang biak dengan pembentukkan tunas seperti kentang, bawang merah,
jahe, dan kunyit.
Bahan makanan seperti kentang dan bawang jika disimpan lama akan
bertunas. Radiasi dapat menghambat pertumbuhan bahan-bahan seperti itu. Jadi,
sebelum bahan tersebut disimpan, diberi radiasi dengan dosis tertentu sehingga
tidak akan bertunas, dengan demikian dapat disimpan lebih lama. Radiasi juga
digunakan untuk pengawetan bahan maanan untuk mencegah pertumbuhan
bakteri dan jamur.
Pengawetan bahan makanan diantaranya menggunakan radiasi sinar
gamma dari isotop Co-60 dan pembekuan. Pengawetan makanan dapat
menggunakan radiasi sinar gamma, dapat berfungsi untuk:
Memperpanjang daya simpan
Desinfestasi serangga dan bakteri patogen
Menghilangkan bakteri salmonela
Menghambat pertunasan dan proses pematangan buah
Pengawetan makanan banyak digunakan dengan tujuan untuk menunda
pertunasan pada umbi-umbian, membunuh serangga pada biji-bijian,
pengawetan hasil laut dan hasil peternakan, serta rempah-rempah
(http://bennaogest.blogspot.com).

f. Aplikasi pada pemeriksaan yang tidak merusak bahan
Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada
logam atau sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. Tehnik ini
berdasarkan sifat bahwa semakin tebal bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas
radiasi yang diteruskan makin berkurang, jadi dari gambar yang dibuat dapat
terlihat apakah logam merata atau ada bagian-bagian yang berongga didalamnya.
Pada bagian yang berongga itu film akan lebih hitam
(http://stiebanten.blogspot.com).
Pemeriksaan tanpa merusak dalam menentukan kualitas suatu sistem
dapat dilakukan baik dengan metode teknik maupun non-nuklir. Radiasi berdaya
tembus tinggi dapat dipakai untuk melakukan pemeriksaan bahan tanpa merusak
bahan yang diperiksa (non destructive testing). Teknik pemeriksaan dengan
radiasi ini disebut juga radiografiindustri. Uji tak merusak ini biasanya
memanfaatkan radiasi jenis foton berdaya tembus tinggi, baik berupa sinar gamma
yang dipancarkan oleh radioisotop maupun sinar-X dari suatu pesawat. Sifat dari
radiasi itu sendiri adalah sebagian diserap dan sebagian diteruskan oleh bahan
yang diperiksa. Oleh sebab itu, radiasi akan mengalami pelemahan di dalam
bahan. Tingkat pelemahannya bergantung pada tebal bagian bahan yang menyerap
radiasi. Prinsip dasar dalam uji tak merusak ini adalah bahwa radiasi akan
menembus benda yang diperiksa, namun karena adanya cacat dalam bahan maka
banyaknya radiasi yang diserap oleh bagian-bagian pada bahan tidak sama.
Dengan memanfaatkan sifat interaksi antara radiasi foton dengan bahan seperti
ini, maka radiasi dapat dimanfaatkan untuk memeriksa cacat yang ada di dalam
bahan. Rongga maupun retak sekecil apapun dapat dideteksi dengan teknik
radiografi ini. Apabila radiasi yang diteruskan dan keluar dari bahan ditangkap
oleh film fotografi yang dipasang di belakang bahan tersebut, maka perbedaan
intensitas radiasi akan menimbulkan kehitaman yang berbeda pada film, sehingga
cacat dalam bahan yang diperiksa akan tergambar pada film. Dengan teknik ini
dapat diketahui mutu sambungan las, kualitas logam cor dan juga keadaan dalam
diri suatu sistem. Untuk mendapatkan ketelitian pemeriksaan yang lebih tinggi,
maka teknik radiografi dapat dikombinasikan dengan teknik pemeriksaan lainnya
karena tiap cacat pada benda menimbulkan gambar yang berlainan. Maka untuk
membaca gambar pada film diperlukan pengalaman dan keahlian tersendiri,
sehingga kemungkinan terjadinya salah interpretasi dapat dihindari atau
dikurangi.(http://www.scribd.com)
Salah satu pemeriksaan yang tidak merusak adalah memeriksa cacat pada
logam. Pada bidang industri aplikasi baja perlu dianggap bahwa semua bahan
selalu mengandung cacad. Cacad dapat berupa cacad bawaan dan cacad yang
terjadi akibat penanganan yang tidak benar. Cacad pada material merupakan
sumber kegagalan dalam industri baja.
Penyebab timbulnya cacad pada material, meliputi desain yang tidak
tepat, proses fabrikasi dan pengaruh lingkungan. Desain yang tidak tepat meliputi
pemilihan bahan, metode pengerjaan panas yang tidak tepat dan tidak
dilakukannya uji mekanik. Proses fabrikasi meliputi keretakan karena
penggrindaan, cacad proses fabrikasi dan cacad pengelasan. Kondisi operasi
lingkungan meliputi korosi. Untuk mengetahui adanya cacad pada material maka
digunakan suatu pengujian material tak merusak yang salah satunya adalah
dengan metode radiografi sinar gamma.
Teknik radiografi merupakan salah satu metode pengujian material tak-
merusak yang selama ini sering digunakan oleh industri baja untuk menentukan
jaminan kualitas dari produk yang dihasilkan. Teknik ini adalah pemeriksaan
dengan menggunakan sumber radiasi (sinar-x atau sinar gamma) sebagai media
pemeriksa dan film sebagai perekam gambar yang dihasilkan. Radiasi melewati
benda uji dan terjadi atenuasi dalam benda uji. Sinar yang akan diatenuasi tersebut
akan direkam oleh film yang diletakkan pada bagian belakang dari benda uji.
Setelah film tersebut diproses dalam kamar gelap maka film tersebut dapat
dievaluasi. Bila terdapat cacad pada benda uji maka akan diamati pada film
radiografi dengan melihat perbedaan kehitaman atau densitas (http://misk-
in.blogspot.com).
Pada bidang industri aplikasi baja perlu dianggap bahwa semua bahan
selalu mengandung cacat. Cacat dapat berupa cacat bawaan dan cacat yang terjadi
akibat penanganan yang tidak benar. Cacat pada material merupakan sumber
kegagalan dalamindustri baja. Penyebab timbulnya cacat pada material meliputi
desain yang tidak tepat, proses fabrikasi dan pengaruh lingkungan. Desain yang
tidak tepat meliputi pemilihan bahan, metode pengerjaan, panas yang tidak tepat
dan tidak dilakukannya uji mekanik. Proses fabrikasi meliputi keretakan karena
penggerindaan, cacat proses fabrikasi dan cacat pengelasan. Kondisi operasi
lingkungan meliputi korosi. Untuk mengetahui adanya cacat pada material maka
digunakan suatu pengujian material tak merusak yang salah satunya adalah
dengan metode radiografi sinar gamma. Teknik radiografi merupakan salah satu
metode pengujian material tak merusak yang selama ini sering digunakan oleh
industri baja untuk menentukan jaminan kualitas dari produk yang dihasilkan.
Teknik ini adalah pemeriksaan dengan menggunakan sumber radiasi (sinar-X atau
sinar gamma) sebagai media pemeriksa dan film sebagai perekam gambar yang
dihasilkan. Radiasi melewati benda uji dan terjadi atenuasi dalam benda uji. Sinar
yang akan diatenuasi tersebut akan direkam oleh film yang diletakkan pada
bagian belakang dari benda uji. Setelah film tersebut diproses dalam kamar gelap
maka filmtersebut dapat dievaluasi. Bila terdapat cacat pada benda uji maka akan
diamati pada film radiografi dengan melihat perbedaan kehitaman atau densitas.
Pemilihan sumber radiasi berdasarkan pada ketebalan banda yang diperlukan
karena daya tembus sinar gamma terhadap diamati pada film radiografi dengan
melihat perbedaan kehitaman atau densitas. Pemilihan sumer radiasi
berdasarkanpada ketebalan benda yang diperlukan karena daya tembus sinar
gamma terhadap material berbeda. Pada sumber pemancar sinar gamma
tergantung besar aktivitas sumber. Sedangkan pemilihan tipe film sangat
mempengaruhi pemeriksaan kualitas material. Film digunakan untuk merekam
gambar material yang diperiksa. Pemilihan tipe film yang benar akan
menghasilkan kualitas hasil radiografi yang sangat baik. Pada umumnya kita
mengenal dua macam jenis film, yaitu film cepat dan film lambat. Pada film cepat
butir-butirnya besar, kekontrasan dan definisinya kurang baik. Sedangkan pada
film lambat butir-butirnya kecil, kekontrasan dan definisinya lebih baik.
Penentuan jarak sumber ke film (SFD) juga mempengaruhi hasil kualitas film
radiografi. Perhitungan SFD yang tidak benar mempengaruhi tingkat kehitaman
atau density hasil film radiografi sehingga akan mempengaruhi tingkat sensitivitas
atau tingkat ketelitian (http://www.scribd.com).

g. Aplikasi untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama
mesin bekerja
Radioisotop sebagai pencari jejak dimanfaatkan di berbagai pengujian.
Kebocoran dan dinamika fluida di dalam pipa pengiriman gas maupun cairan
dapat dideteksi menggunakan radioisotop. Zat yang sama atau memiliki sifat
yang sama dengan zat yang dikirim diikutsertakan dalam pengiriman setelah
ditandai dengan radioisotop. Keberadaan radioisotop di luar jalur menunjukkan
terjadinya kebocoran. Keberadaan radioisotop ini dapat dicari jejaknya sambil
bergerak dengan cepat, sehingga pipa transmisi minyak atau gas bumi dengan
panjang ratusan bahkan ribuan km dapat dideteksi kebocorannya dalam waktu
relatif singkat. Radioisotop dapat digunakan pula untuk menguji kebocoran tangki
penyimpanan ataupun tangki reaksi. Pada pengujian ini biasanya digunakan
radioisotop dari jenis gas mulia yang inert (sulit bereaksi), misalnya Xenon-133
(Xe-133) atau Argon-41 (Ar-41), agar tidak mempengaruhi zat atau proses kimia
yang terjadi di dalamnya. Di Pusat Radioisotop darn Radiofarmka BATAN telah
berhasil dibuat Argon-41 untuk perunut gas, Brom-82 dalam bentuk KBr untuk
perunut cairan berbasis air dan brom-82 dalam bentuk dibromo benzena untuk
perunut cairan organik. Selain itu juga radioisotope juga di gunakan utuk
pemeriksaan tanpa merusak, contoh : Memeriksa cacat pada logam, Mengontrol
ketebalan bahan, contoh : Kertas film, lempeng logam,Pengawetan bahan,
contoh:kayu, barang-barang seni, Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah
struktur serat tekstil. Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin
selama mesin bekerja (http://stiebanten.blogspot.com).

h. Aplikasi sebagai sumber tenaga listrik untuk PLTN
Dewasa ini, penggunaan radioaktif untuk maksud-maksud damai
(untuk kesejahteraan umat manusia) berkembang dengan pesat. Pusat listrik
tenaga nuklir (PLTN) adalah salah satu contoh yang sangat populer. PLTN ini
memanfaatkanefek panas yang dihasilkan reaksi inti suatu radioaktif, misalnya U-
235. Selainuntuk PLTN, radioaktif juga telah digunakan dalam berbagai bidang
misalnya industri, teknik, pertanian, kedokteran, ilmu pengetahuan, hidrologi, dan
lain-lain.Pada bab ini kita akan membahas dua penggunaan radioisotop, yaitu
sebagai perunut (tracer) dan sumber radiasi. Pengunaan radioaktif sebagai perunut
didasarkan pada ikatan bahwa isotop radioaktif mempunyai sifat kimia yang sama
dengan isotop stabil. Jadi suatu isotop radioaktif melangsungkan reaksi kimia,
yang sama seperti isotop stabilnya. Sedangkan penggunaan radioaktif sebagai
sumber radiasi didasarkan pada kenyataan bahwa radiasi yang dihasilkan
zatradioaktif dapat mempengaruhi materi maupun mahluk. Radiasi dapat
digunakan untuk memberi efek fisis, efek kimia, maupun efek biologi. Oleh karena
itu, sebelum membahas pengunaan radioaktif kita akan mengupas terlebih dahulu
tentang satuan radiasi dan pengaruh radiasi terhadap materi dan mahluk hidup
(http://www.scribd.com).
Fungsi radioaktif untuk PLTN diantaranya adalah:
untuk keperluan radiolabeling dan marker, misal pada reaksi kimia dan
biokimia
untuk radiotracer, pada proses pemetaan sungai bawah tanah, kebocoran pipa
bawah tanah, dll
untuk deteksi tubuh dengan sinar rontgen, CT scan, dll
untuk keperluan radiasi pada proses penemuan bibit tanaman baru, sintesis
bahan baru, dll
untuk sterilisasi keperluan peralatan medis, dll
untuk deteksi umur fosil atau benda sejarah
untuk senjata bom nuklir
Reaksi inti menghasilkan energi yang sangat besar. Pada pembangkit
tenaga nuklir (PLTN), energi inti digunakan untuk memanaskan air sehingga
terbentuk uapa. Kemudian, uap in digunakan untuk mengerakkan turbin.
Peregerakan turbin merupakan energi mekanik yang dapat memberi kemampuan
generator untuk mengubah energi mekanik tersebut menjadi energi listrik. Pada
PLTN, reaksi inti berlangsung terkendali di dalam suatu reaktor nuklir (Sutresna,
2007) (http://stiebanten.blogspot.com).

i. Aplikasi dalam alat-alat rumah tangga
Penggunaan radioisotop dalam rumah tangga contohnya adalah untuk
mengontrol bunyi alarm kebakaran. Zat yang digunakan disini adalah Americium-
241 (Am). Pendeteksi ini menggunakan ruang ionisasi dan sumber radiasi ionisasi
untuk mendeteksi asap. Di dalam pendeteksi ionisasi terdapat sejumlah kecil
(sekitar 1/5000 gram) zat radioaktif Americium-241 (Am). Unsur radioaktif ini
merupakan sumber partikel alfa yang baik. Ruang ionisasi terdiri dari dua
lempengan logam yang terpisah sekitar satu sentimeter. Sumber tegangan arus
searah diberikan ke lempengan yang membuat lempengan bermuatan. Prinsip
ionisasi diilustrasikan pada gambar berikut:


Gambar. Prinsip Ruang Ionisasi

Partikel alfa yang dihasilkan oleh Americium mengionisasi atom oksigen
dan nitrogen dari udara yang terdapat di dalam ruang ionisasi. Ketika elektron
terlepas dari sebuah atom, maka akan menghasilkan sebuah elektron bebas
(bermuatan negatif) dan sebuah atom yang kehilangan satu elektron (bermuatan
positif). Elektron negatif ditarik oleh lempengan yang bertegangan positif, dan
atom positif ditarik oleh lempengan yang bertegangan negatif (persis seperti
magnet) dan menghasilkan sejumlah kecil arus listrik akibat pergerakan elektron
dari atom ini melalui lempengan-lempengan bertegangan tadi.
Ketika asap memasuki ruang ionisasi, asap mengganggu aliran arus di
mana partikel asap menyatu terhadap ion dan menetralkannya sehingga terjadi
penurunan jumlah arus yang mengalir diantara lempengan dan mengaktifkan
alarm. Pendeteksi jenis ini sangat sensitif terhadap asap dengan partikel kecil yang
diproduksi oleh kebanyakan nyala api (http://bennaogest.blogspot.com)







BAB III
KESIMPULAN

Radioaktif sebagai unsur yang mempunyai sifat memancarkan radiasi
memang berpotensi berbahaya bagi manusia apabila penanganannya tidak
mengikuti aturan dan ketentuan tentang proteksi radiasi. Namun apabila
radioisotop ini didayagunakan, maka akan memberikan manfaat bagi manusia
dalam berbagai bidang, misalnya bidang kedokteran, bidang pertanian, bidang
kimia dan bidang industri.
Radioisotop sebagai isotop suatu unsur yang radioaktif yang
memancarkan sinar radioaktif juga semakin banyak digunakan dan dimanfaatkan
oleh masyarakat di dunia. Pengenalan radioisotop bagi kehidupan umat manusia
dimaksudkan untuk kesejahteraan manusia, dan bukan untuk mengancam
kehidupan manusia.
Dalam industri, misalnya radioaktif digunakan untuk :
Aplikasi pada pengujian kehausan atau kekeroposan yang terjadi pada bagian
pengelasan
Aplikasi isotop radioaktif untuk mendeteksi kebocoran pada pipa bawah tanah
Aplikasi pada pengontrolan ketebalan bahan
Aplikasi pada pengujian kualitas las pada waktu pemasangan pipa minyak/ gas
serta instalasi kilang minyak
Aplikasi pada pengawetan bahan
Aplikasi pada pemeriksaan yang tidak merusak bahan
Aplikasi untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin
bekerja
Aplikasi sebagai sumber tenaga listrik untuk PLTN
Aplikasi dalam alat-alat rumah tangga





BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

http://bennaogest.blogspot.com/2011/06/aplikasi-radioisotop-dalam-bidang.
Diakses 11 Maret 2013
http://stiebanten.blogspot.com/2011/09/manfaat-radioaktif-dalam-bidang.html
Diakses 11 Maret 2013
http://www.scribd.com/doc/35281400/penggunaan-bahan-radioaktif. Diakses 11
Maret 2013
http://www.scribd.com/doc/88427754/Makalah-Radioisotop-Pada-Bidang-
Industri . Diakses 11 Maret 2013
http://misk-in.blogspot.com/2010/01/penggunaan-radioisotop-di-bidang. Diakses
11 Maret 2013
http://mencoba-nulis.blogspot.com/2012/03/manfaat-radioisotop-dalam-berbagai.
Diakses 11 Maret 2013
http://keradioaktifan.tripod.com/kegunaan_bahan_radioaktif. Diakses 11 Maret
2013
http://pustakafisika.wordpress.com/2012/11/27/pemanfaatan-radioisotop-nuklir.
Diakses 11 Maret 2013
http://wahyunuroru.blogspot.com/2012/04/kegunaan-isotop-radioaktif.html
Diakses 11 Maret 2013
http://dewi-al-qudsiah.blogspot.com/2012_11_01_.radioktif dan manfaatnya.
Diakses 11 Maret 2013
(http://anitapartupeker.blogspot.com/2011/12/radiokimia-dalam-bidang-
industri.html). Diakses 11 Maret 2013
(http://misk-in.blogspot.com/2010/01/penggunaan-radioisotop-di-bidang.html).
Diakses 11 Maret 2013

You might also like