PENDIDIKAN KIMIA (KELAS A) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET 2013
BAB I PENDAHULUAN
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah semakin meningkat. Penggunaan teknik kimia di dunia pun semakin berkembang. Begitupula penggunaan radioaktif. Di negara-negara maju penggunaan dan penerapan keradioaktifan telah dilakukan dalam berbagai bidang. Radioisotop sebagai isotop suatu unsur yang radioaktif yang memancarkan sinar radioaktif juga semakin banyak digunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat di dunia (http://misk-in.blogspot.com). Bagi sebagian masyarakat radioaktif dianggap berbahaya dan dapat mengancam kehidupan. Seperti penggunaan radioisotop memang yang berpotensi berbahaya bagi manusia apabila penanganannya tidak mengikuti aturan dan ketentuan tentang proteksi radiasi. Namun apabila radioisotop ini didayagunakan dengan memperhatikan aturan dan ketentuan tentang proteksi radiasi maka manfaatnya bagi manusia, bagi masyarakat dan bagi pembangunan negara adalah sangat besar. Pengenalan radioisotop bagi kehidupan umat manusia dimaksudkan untuk kesejahteraan manusia, dan bukan untuk mengancam kehidupan manusia. (http://anitapartupeker.blogspot.com). Penerapan radioaktif dalam pembangunan masyarakat di dunia sampai saat ini telah berkembang luas. Saat ini penggunaan dan penerapan keradioaktifan dilakukan dalam berbagai bidang, misalnya bidang kedokteran, bidang pertanian, bidang kimia dan bidang industri (http://anitapartupeker.blogspot.com). Namun pada makalah ini, pemakalah hanya akan membahas mengenai aplikasi radioaktif dalam bidang industri.
BAB II PEMBAHASAN
Perindustrian saat ini sudah semakin maju dan kreatif. Begitu pula teknik-teknik yang digunakan dalam mengembangkan industri juga sudah semakin berkembang. Salah satunya adalah penerapan radioaktif dalam industri. Berikut ini beberapa aplikasi radioaktif dalam bidang industri: a. Aplikasi pada pengujian kehausan atau kekeroposan yang terjadi pada bagian pengelasan Untuk menentukan kehausan atau keroposan yang terjadi pada bagian pengelasanatau logam. Radioisotop digunakan untuk mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam di dalam tanah atau dalam beton dengan memasukannya ke dalam aliran pipa yang diperkirakan terjadi kebocoran pipa di dalamnya sehingga kebocoran dapat dideteksi tanpa penggalian tanah atau pembongkaran beton. Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. teknik ini berdasarkan sifat bahwa semakin tebal bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan makin berkurang, jadi dari gambar yang dibuat dapat terlihat apakah logam merata atau ada bagian-bagian yang berongga didalamnya. Pada bagian yang berongga itu film akan lebih hitam. Jika bagian pengelasan atau logam ini disinari dengan sinar gamma dan dibalik bahan itu diletakkan film foto maka pada bagian yang terdapat kehausan atau keroposam akan memberikan gambar yang tidak merata. (http://www.scribd.com)
(http://www.scribd.com)
b. Aplikasi isotop radioaktif untuk mendeteksi kebocoran pada pipa bawah tanah Penggunaan radioisotop dalam bidang industri antara lain untuk mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam di dalam tanah atau dalam beton. Radioisotop digunakan untuk mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam di dalam tanah atau dalam beton dengan memasukan isotop ke dalam aliran pipa, maka kebocoran pipa dapat dideteksi tanpa penggalian tanah atau pembongkaran beton. (http://dewi-al-qudsiah.blogspot.com).
(http://keradioaktifan.tripod.com) Dalam hal ini radioisotop dipakai sebagai perunut (pencari jejak). Zat radioisotop itu dimasukkan ke dalam pipa dan dengan pencacah Geiger dapat diketahui tempat kebocoran pipa. Radioisotop yang digunakan sebagai perunut untuk menguji kebocoran cairan/gas dalam pipa misalnya isotop radioaktif Na 24 dalam bentuk garan NaCl atau Na 2 CO 3 . Radio isotop Na 24 inti dapat memancarkan sinar gamma yang bisa dideteksi dengan menggunakan alat pencaca radio aktif geiger cunter. Untuk mendeteksi kebocoran pada pipa air, garam yang mengandung radio isotop Na 24 dilarutkan kedalam air kemudian, permukaan tanah di atas pipa air diperiksa dengan geiger counter. (http://wahyunuroru.blogspot.com). Keroposan pada bagian pengelasan antar logam dapat diketahui dengan radiasi sinar gamma. Bagian yang sudah keropos atau rusak gambarnya tidak merata. Intensitas radiasi yang berlebihan menunjukkan adanya kebocoran. Selanjutnya Detektor akan menangkap radiasi pada pipa yang mengalami kebocoran. (http://pustakafisika.wordpress.com).
c. Aplikasi pada pengontrolan ketebalan bahan Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng logam dapat dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas radiasi yang diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi dihubungkan dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas radiasi yang diterima detektor akan berkurang dan mekanisme alat akan mengatur penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat dipertahankan (http://stiebanten.blogspot.com). Contoh : mengatur ketebalan lembaran logam alumunium
Sumber radiasi beta diletakkan disamping lembaran alumunium, detektor ditempatkan pada sisi yang berseberangan. Detektor dihubungkan ke rollers yang berfungsi untuk menekan logam agar menjadi tipis. Perubahan radiasi yang diterima, digunakan untuk memonitor perubahan ketebalan: Jika lembaran alumunium sangat tipis radiasi yang mencapai detektor akan meningkat, dan dapat dimonitoring. Maka tekanan rollers akan dikurangi. Jika lembaran alumunium tebal maka, maka radiasi yang ditangkap oleh detektor menurun, maka tekanan rollers ditingkatkan.
Contoh lainnya adalah dalam pembuatan kertas,kepingan plastik, dan kepingan logam, pengawalan ketebalan secara automatik boleh dicapai dengan ,meletakkan sumber sinar beta di sebelah kepingan dan pengesan di sebelah yang lain. Jika kepingan itu terlalu tipis, nilai yang dicatat oleh detektor bertambah dan isyarat akan dihantar ke penggelek supaya tekanan pada kepingan dikurangkan. `
(http://keradioaktifan.tripod.com) Pemilihan sumber radiasi berdasarkan pada ketebalan benda yang diperlukan karena daya tembus sinar gamma terhadap material berbeda. Pada sumber pemancar sinar gamma tergantung besar aktivitas sumber. Sedangkan pemilihan tipe film sangat mempengaruhi pemeriksaan kualitas material. Film digunakan untuk merekam gambar material yang diperiksa. Pemilihan tipe film yang benar akan menghasilkan kualitas hasil radiografi yang sangat baik. Pada umumnya kita mengenal dua macam jenis film, yaitu film cepat dan film lambat. Pada film cepat butir-butirannya besar, kekontrasan dan definisinya kurang baik. Sedangkan pada film lambat butir-butirannya kecil, kekontrasan dan definisinya lebih baik. Penentuan jarak sumber ke film (SFD) juga mempengaruhi hasil kualitas film radiografi. Penghitungan SFD yang tidak benar mempengaruhi tingkat kehitaman atau density hasil film radiografi sehingga akan mempengaruhi tingkat sensitivitas atau tingkat ketelitian. (http://misk-in.blogspot.com)
d. Aplikasi pada pengujian kualitas las pada waktu pemasangan pipa minyak/ gas serta instalasi kilang minyak Digunakan dalam pengujian kualitas las pada waktu pemasangan pipa minyak/gas serta instalasi kilang minyak. Teknik radiografi merupakan teknik yang sering dipakai terutama pada tahap-tahap konstruksi. Pada sektor industri minyak bumi, teknik ini digunakan dalam pengujian kualitas las pada waktu pemasangan pipa minyak/gas serta instalasi kilang minyak. Selain bagianbagian konstruksi besi yang dianggap kritis, teknik ini digunakan juga pada uji kualitas las dari ketel uap tekanan tinggi serta uji terhadap kekerasan dan keretakan pada konstruksi beton. Radioisotop yang sering digunakan adalah kobal-60 (60Co). Dalam bidang industri, radioisotop digunakan juga sebagai perunut misalnya untuk menguji kebocoran cairan/gas dalam pipa serta membersihkan pipa, yang dapat dilakukan dengan menggunakan radioisotop iodoum-131 dalam bentuk senyawa CH3131l. Radioisotop seng-65 (65Zn) dan fosfor-32 merupakan perunut yang sering digunakan dalam penentuan efisiensi proses industri, yang meliputi pengujian homogenitas pencampuran serta residence time distribution (RTD). Sedangkan untuk kalibrasi alat misalnya flow meter, menentukan volume bejana tak beraturan serta pengukuran tebal material, rapat jenis dan penangkal petir dapat digunakan radioisotop kobal-60, amerisium-241 (241Am) dancesium- 137(137Cs) (http://mencoba-nulis.blogspot.com).
e. Aplikasi pada pengawetan bahan Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu, barang-barang seni dan lain-lain. Radiasi juga dapat menningkatkan mutu tekstil karena inengubah struktur serat sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu penyerapan warnanya. Berbagai jenis makanan juga dapat diawetkan dengan dosis yang aman sehingga dapat disimpan lebih lama (http://stiebanten.blogspot.com).
1) Pengawetan kayu, barang-barang seni Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu, barang-barang seni dan lainlain. Radiasi juga dapat menningkatkan mutu tekstil karena inengubah struktur serat sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu penyerapan warnanya. Berbagai jenis makanan juga dapat diawetkan dengan dosis yang aman sehingga dapat disimpan lebih lama (http://misk- in.blogspot.com). 2) Pengawetan makanan Berbagai jenis makanan dapat diawetkan dengan dosis yang aman sehingga dapat disimpan lebih lama. Radiasi sinar gamma dapat dilakukan pada pengawetan makanan melalui dua cara, yaitu dengan: a. Membasmi mikroorganisme, misalnya pada pengawetan rempah-rempah seperti merica, ketumbar, dan kemiri. b. Menghambat pertunasan, misalnya untuk pengawetan tanaman yang berkembang biak dengan pembentukkan tunas seperti kentang, bawang merah, jahe, dan kunyit. Bahan makanan seperti kentang dan bawang jika disimpan lama akan bertunas. Radiasi dapat menghambat pertumbuhan bahan-bahan seperti itu. Jadi, sebelum bahan tersebut disimpan, diberi radiasi dengan dosis tertentu sehingga tidak akan bertunas, dengan demikian dapat disimpan lebih lama. Radiasi juga digunakan untuk pengawetan bahan maanan untuk mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur. Pengawetan bahan makanan diantaranya menggunakan radiasi sinar gamma dari isotop Co-60 dan pembekuan. Pengawetan makanan dapat menggunakan radiasi sinar gamma, dapat berfungsi untuk: Memperpanjang daya simpan Desinfestasi serangga dan bakteri patogen Menghilangkan bakteri salmonela Menghambat pertunasan dan proses pematangan buah Pengawetan makanan banyak digunakan dengan tujuan untuk menunda pertunasan pada umbi-umbian, membunuh serangga pada biji-bijian, pengawetan hasil laut dan hasil peternakan, serta rempah-rempah (http://bennaogest.blogspot.com).
f. Aplikasi pada pemeriksaan yang tidak merusak bahan Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. Tehnik ini berdasarkan sifat bahwa semakin tebal bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan makin berkurang, jadi dari gambar yang dibuat dapat terlihat apakah logam merata atau ada bagian-bagian yang berongga didalamnya. Pada bagian yang berongga itu film akan lebih hitam (http://stiebanten.blogspot.com). Pemeriksaan tanpa merusak dalam menentukan kualitas suatu sistem dapat dilakukan baik dengan metode teknik maupun non-nuklir. Radiasi berdaya tembus tinggi dapat dipakai untuk melakukan pemeriksaan bahan tanpa merusak bahan yang diperiksa (non destructive testing). Teknik pemeriksaan dengan radiasi ini disebut juga radiografiindustri. Uji tak merusak ini biasanya memanfaatkan radiasi jenis foton berdaya tembus tinggi, baik berupa sinar gamma yang dipancarkan oleh radioisotop maupun sinar-X dari suatu pesawat. Sifat dari radiasi itu sendiri adalah sebagian diserap dan sebagian diteruskan oleh bahan yang diperiksa. Oleh sebab itu, radiasi akan mengalami pelemahan di dalam bahan. Tingkat pelemahannya bergantung pada tebal bagian bahan yang menyerap radiasi. Prinsip dasar dalam uji tak merusak ini adalah bahwa radiasi akan menembus benda yang diperiksa, namun karena adanya cacat dalam bahan maka banyaknya radiasi yang diserap oleh bagian-bagian pada bahan tidak sama. Dengan memanfaatkan sifat interaksi antara radiasi foton dengan bahan seperti ini, maka radiasi dapat dimanfaatkan untuk memeriksa cacat yang ada di dalam bahan. Rongga maupun retak sekecil apapun dapat dideteksi dengan teknik radiografi ini. Apabila radiasi yang diteruskan dan keluar dari bahan ditangkap oleh film fotografi yang dipasang di belakang bahan tersebut, maka perbedaan intensitas radiasi akan menimbulkan kehitaman yang berbeda pada film, sehingga cacat dalam bahan yang diperiksa akan tergambar pada film. Dengan teknik ini dapat diketahui mutu sambungan las, kualitas logam cor dan juga keadaan dalam diri suatu sistem. Untuk mendapatkan ketelitian pemeriksaan yang lebih tinggi, maka teknik radiografi dapat dikombinasikan dengan teknik pemeriksaan lainnya karena tiap cacat pada benda menimbulkan gambar yang berlainan. Maka untuk membaca gambar pada film diperlukan pengalaman dan keahlian tersendiri, sehingga kemungkinan terjadinya salah interpretasi dapat dihindari atau dikurangi.(http://www.scribd.com) Salah satu pemeriksaan yang tidak merusak adalah memeriksa cacat pada logam. Pada bidang industri aplikasi baja perlu dianggap bahwa semua bahan selalu mengandung cacad. Cacad dapat berupa cacad bawaan dan cacad yang terjadi akibat penanganan yang tidak benar. Cacad pada material merupakan sumber kegagalan dalam industri baja. Penyebab timbulnya cacad pada material, meliputi desain yang tidak tepat, proses fabrikasi dan pengaruh lingkungan. Desain yang tidak tepat meliputi pemilihan bahan, metode pengerjaan panas yang tidak tepat dan tidak dilakukannya uji mekanik. Proses fabrikasi meliputi keretakan karena penggrindaan, cacad proses fabrikasi dan cacad pengelasan. Kondisi operasi lingkungan meliputi korosi. Untuk mengetahui adanya cacad pada material maka digunakan suatu pengujian material tak merusak yang salah satunya adalah dengan metode radiografi sinar gamma. Teknik radiografi merupakan salah satu metode pengujian material tak- merusak yang selama ini sering digunakan oleh industri baja untuk menentukan jaminan kualitas dari produk yang dihasilkan. Teknik ini adalah pemeriksaan dengan menggunakan sumber radiasi (sinar-x atau sinar gamma) sebagai media pemeriksa dan film sebagai perekam gambar yang dihasilkan. Radiasi melewati benda uji dan terjadi atenuasi dalam benda uji. Sinar yang akan diatenuasi tersebut akan direkam oleh film yang diletakkan pada bagian belakang dari benda uji. Setelah film tersebut diproses dalam kamar gelap maka film tersebut dapat dievaluasi. Bila terdapat cacad pada benda uji maka akan diamati pada film radiografi dengan melihat perbedaan kehitaman atau densitas (http://misk- in.blogspot.com). Pada bidang industri aplikasi baja perlu dianggap bahwa semua bahan selalu mengandung cacat. Cacat dapat berupa cacat bawaan dan cacat yang terjadi akibat penanganan yang tidak benar. Cacat pada material merupakan sumber kegagalan dalamindustri baja. Penyebab timbulnya cacat pada material meliputi desain yang tidak tepat, proses fabrikasi dan pengaruh lingkungan. Desain yang tidak tepat meliputi pemilihan bahan, metode pengerjaan, panas yang tidak tepat dan tidak dilakukannya uji mekanik. Proses fabrikasi meliputi keretakan karena penggerindaan, cacat proses fabrikasi dan cacat pengelasan. Kondisi operasi lingkungan meliputi korosi. Untuk mengetahui adanya cacat pada material maka digunakan suatu pengujian material tak merusak yang salah satunya adalah dengan metode radiografi sinar gamma. Teknik radiografi merupakan salah satu metode pengujian material tak merusak yang selama ini sering digunakan oleh industri baja untuk menentukan jaminan kualitas dari produk yang dihasilkan. Teknik ini adalah pemeriksaan dengan menggunakan sumber radiasi (sinar-X atau sinar gamma) sebagai media pemeriksa dan film sebagai perekam gambar yang dihasilkan. Radiasi melewati benda uji dan terjadi atenuasi dalam benda uji. Sinar yang akan diatenuasi tersebut akan direkam oleh film yang diletakkan pada bagian belakang dari benda uji. Setelah film tersebut diproses dalam kamar gelap maka filmtersebut dapat dievaluasi. Bila terdapat cacat pada benda uji maka akan diamati pada film radiografi dengan melihat perbedaan kehitaman atau densitas. Pemilihan sumber radiasi berdasarkan pada ketebalan banda yang diperlukan karena daya tembus sinar gamma terhadap diamati pada film radiografi dengan melihat perbedaan kehitaman atau densitas. Pemilihan sumer radiasi berdasarkanpada ketebalan benda yang diperlukan karena daya tembus sinar gamma terhadap material berbeda. Pada sumber pemancar sinar gamma tergantung besar aktivitas sumber. Sedangkan pemilihan tipe film sangat mempengaruhi pemeriksaan kualitas material. Film digunakan untuk merekam gambar material yang diperiksa. Pemilihan tipe film yang benar akan menghasilkan kualitas hasil radiografi yang sangat baik. Pada umumnya kita mengenal dua macam jenis film, yaitu film cepat dan film lambat. Pada film cepat butir-butirnya besar, kekontrasan dan definisinya kurang baik. Sedangkan pada film lambat butir-butirnya kecil, kekontrasan dan definisinya lebih baik. Penentuan jarak sumber ke film (SFD) juga mempengaruhi hasil kualitas film radiografi. Perhitungan SFD yang tidak benar mempengaruhi tingkat kehitaman atau density hasil film radiografi sehingga akan mempengaruhi tingkat sensitivitas atau tingkat ketelitian (http://www.scribd.com).
g. Aplikasi untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja Radioisotop sebagai pencari jejak dimanfaatkan di berbagai pengujian. Kebocoran dan dinamika fluida di dalam pipa pengiriman gas maupun cairan dapat dideteksi menggunakan radioisotop. Zat yang sama atau memiliki sifat yang sama dengan zat yang dikirim diikutsertakan dalam pengiriman setelah ditandai dengan radioisotop. Keberadaan radioisotop di luar jalur menunjukkan terjadinya kebocoran. Keberadaan radioisotop ini dapat dicari jejaknya sambil bergerak dengan cepat, sehingga pipa transmisi minyak atau gas bumi dengan panjang ratusan bahkan ribuan km dapat dideteksi kebocorannya dalam waktu relatif singkat. Radioisotop dapat digunakan pula untuk menguji kebocoran tangki penyimpanan ataupun tangki reaksi. Pada pengujian ini biasanya digunakan radioisotop dari jenis gas mulia yang inert (sulit bereaksi), misalnya Xenon-133 (Xe-133) atau Argon-41 (Ar-41), agar tidak mempengaruhi zat atau proses kimia yang terjadi di dalamnya. Di Pusat Radioisotop darn Radiofarmka BATAN telah berhasil dibuat Argon-41 untuk perunut gas, Brom-82 dalam bentuk KBr untuk perunut cairan berbasis air dan brom-82 dalam bentuk dibromo benzena untuk perunut cairan organik. Selain itu juga radioisotope juga di gunakan utuk pemeriksaan tanpa merusak, contoh : Memeriksa cacat pada logam, Mengontrol ketebalan bahan, contoh : Kertas film, lempeng logam,Pengawetan bahan, contoh:kayu, barang-barang seni, Meningkatkan mutu tekstil, contoh : mengubah struktur serat tekstil. Untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja (http://stiebanten.blogspot.com).
h. Aplikasi sebagai sumber tenaga listrik untuk PLTN Dewasa ini, penggunaan radioaktif untuk maksud-maksud damai (untuk kesejahteraan umat manusia) berkembang dengan pesat. Pusat listrik tenaga nuklir (PLTN) adalah salah satu contoh yang sangat populer. PLTN ini memanfaatkanefek panas yang dihasilkan reaksi inti suatu radioaktif, misalnya U- 235. Selainuntuk PLTN, radioaktif juga telah digunakan dalam berbagai bidang misalnya industri, teknik, pertanian, kedokteran, ilmu pengetahuan, hidrologi, dan lain-lain.Pada bab ini kita akan membahas dua penggunaan radioisotop, yaitu sebagai perunut (tracer) dan sumber radiasi. Pengunaan radioaktif sebagai perunut didasarkan pada ikatan bahwa isotop radioaktif mempunyai sifat kimia yang sama dengan isotop stabil. Jadi suatu isotop radioaktif melangsungkan reaksi kimia, yang sama seperti isotop stabilnya. Sedangkan penggunaan radioaktif sebagai sumber radiasi didasarkan pada kenyataan bahwa radiasi yang dihasilkan zatradioaktif dapat mempengaruhi materi maupun mahluk. Radiasi dapat digunakan untuk memberi efek fisis, efek kimia, maupun efek biologi. Oleh karena itu, sebelum membahas pengunaan radioaktif kita akan mengupas terlebih dahulu tentang satuan radiasi dan pengaruh radiasi terhadap materi dan mahluk hidup (http://www.scribd.com). Fungsi radioaktif untuk PLTN diantaranya adalah: untuk keperluan radiolabeling dan marker, misal pada reaksi kimia dan biokimia untuk radiotracer, pada proses pemetaan sungai bawah tanah, kebocoran pipa bawah tanah, dll untuk deteksi tubuh dengan sinar rontgen, CT scan, dll untuk keperluan radiasi pada proses penemuan bibit tanaman baru, sintesis bahan baru, dll untuk sterilisasi keperluan peralatan medis, dll untuk deteksi umur fosil atau benda sejarah untuk senjata bom nuklir Reaksi inti menghasilkan energi yang sangat besar. Pada pembangkit tenaga nuklir (PLTN), energi inti digunakan untuk memanaskan air sehingga terbentuk uapa. Kemudian, uap in digunakan untuk mengerakkan turbin. Peregerakan turbin merupakan energi mekanik yang dapat memberi kemampuan generator untuk mengubah energi mekanik tersebut menjadi energi listrik. Pada PLTN, reaksi inti berlangsung terkendali di dalam suatu reaktor nuklir (Sutresna, 2007) (http://stiebanten.blogspot.com).
i. Aplikasi dalam alat-alat rumah tangga Penggunaan radioisotop dalam rumah tangga contohnya adalah untuk mengontrol bunyi alarm kebakaran. Zat yang digunakan disini adalah Americium- 241 (Am). Pendeteksi ini menggunakan ruang ionisasi dan sumber radiasi ionisasi untuk mendeteksi asap. Di dalam pendeteksi ionisasi terdapat sejumlah kecil (sekitar 1/5000 gram) zat radioaktif Americium-241 (Am). Unsur radioaktif ini merupakan sumber partikel alfa yang baik. Ruang ionisasi terdiri dari dua lempengan logam yang terpisah sekitar satu sentimeter. Sumber tegangan arus searah diberikan ke lempengan yang membuat lempengan bermuatan. Prinsip ionisasi diilustrasikan pada gambar berikut:
Gambar. Prinsip Ruang Ionisasi
Partikel alfa yang dihasilkan oleh Americium mengionisasi atom oksigen dan nitrogen dari udara yang terdapat di dalam ruang ionisasi. Ketika elektron terlepas dari sebuah atom, maka akan menghasilkan sebuah elektron bebas (bermuatan negatif) dan sebuah atom yang kehilangan satu elektron (bermuatan positif). Elektron negatif ditarik oleh lempengan yang bertegangan positif, dan atom positif ditarik oleh lempengan yang bertegangan negatif (persis seperti magnet) dan menghasilkan sejumlah kecil arus listrik akibat pergerakan elektron dari atom ini melalui lempengan-lempengan bertegangan tadi. Ketika asap memasuki ruang ionisasi, asap mengganggu aliran arus di mana partikel asap menyatu terhadap ion dan menetralkannya sehingga terjadi penurunan jumlah arus yang mengalir diantara lempengan dan mengaktifkan alarm. Pendeteksi jenis ini sangat sensitif terhadap asap dengan partikel kecil yang diproduksi oleh kebanyakan nyala api (http://bennaogest.blogspot.com)
BAB III KESIMPULAN
Radioaktif sebagai unsur yang mempunyai sifat memancarkan radiasi memang berpotensi berbahaya bagi manusia apabila penanganannya tidak mengikuti aturan dan ketentuan tentang proteksi radiasi. Namun apabila radioisotop ini didayagunakan, maka akan memberikan manfaat bagi manusia dalam berbagai bidang, misalnya bidang kedokteran, bidang pertanian, bidang kimia dan bidang industri. Radioisotop sebagai isotop suatu unsur yang radioaktif yang memancarkan sinar radioaktif juga semakin banyak digunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat di dunia. Pengenalan radioisotop bagi kehidupan umat manusia dimaksudkan untuk kesejahteraan manusia, dan bukan untuk mengancam kehidupan manusia. Dalam industri, misalnya radioaktif digunakan untuk : Aplikasi pada pengujian kehausan atau kekeroposan yang terjadi pada bagian pengelasan Aplikasi isotop radioaktif untuk mendeteksi kebocoran pada pipa bawah tanah Aplikasi pada pengontrolan ketebalan bahan Aplikasi pada pengujian kualitas las pada waktu pemasangan pipa minyak/ gas serta instalasi kilang minyak Aplikasi pada pengawetan bahan Aplikasi pada pemeriksaan yang tidak merusak bahan Aplikasi untuk mempelajari pengaruh oli dan aditif pada mesin selama mesin bekerja Aplikasi sebagai sumber tenaga listrik untuk PLTN Aplikasi dalam alat-alat rumah tangga
BAB IV DAFTAR PUSTAKA
http://bennaogest.blogspot.com/2011/06/aplikasi-radioisotop-dalam-bidang. Diakses 11 Maret 2013 http://stiebanten.blogspot.com/2011/09/manfaat-radioaktif-dalam-bidang.html Diakses 11 Maret 2013 http://www.scribd.com/doc/35281400/penggunaan-bahan-radioaktif. Diakses 11 Maret 2013 http://www.scribd.com/doc/88427754/Makalah-Radioisotop-Pada-Bidang- Industri . Diakses 11 Maret 2013 http://misk-in.blogspot.com/2010/01/penggunaan-radioisotop-di-bidang. Diakses 11 Maret 2013 http://mencoba-nulis.blogspot.com/2012/03/manfaat-radioisotop-dalam-berbagai. Diakses 11 Maret 2013 http://keradioaktifan.tripod.com/kegunaan_bahan_radioaktif. Diakses 11 Maret 2013 http://pustakafisika.wordpress.com/2012/11/27/pemanfaatan-radioisotop-nuklir. Diakses 11 Maret 2013 http://wahyunuroru.blogspot.com/2012/04/kegunaan-isotop-radioaktif.html Diakses 11 Maret 2013 http://dewi-al-qudsiah.blogspot.com/2012_11_01_.radioktif dan manfaatnya. Diakses 11 Maret 2013 (http://anitapartupeker.blogspot.com/2011/12/radiokimia-dalam-bidang- industri.html). Diakses 11 Maret 2013 (http://misk-in.blogspot.com/2010/01/penggunaan-radioisotop-di-bidang.html). Diakses 11 Maret 2013