You are on page 1of 5

Kelompok 20/ Off D

Nisaul Lauziah Safitri (120341421967)


Whi Whan Wenda (120341421977)

BAB 10
BEBERAPA HAL SPESIFIK TENTANG REKOMBINASI
Selain rekombinasi umum (yang terjadi antara urut-urutan homolog), pada
makhluk hidup terjadi pula macam rekombinasi lain, termasuk yang terjadi antara
ururt-urutan yang tidak homolog. Rekombinasi lain tersebut adalah;
Rekombinasi Spesifik Tapak
Rekombinasi spesifik tapak adalah rekombinasi yang selalu terjadi pada
tapak-tapak khusus atau pada urut-urutan molekul DNA tertentu. Mekanismenya
tidak sama dengan mekanisme rekombinasi umum. Ditemukan bahwa rekombinasi
spesifik tapak pada E. coli tidak membutuhkan protein recA, recB, dan recC. Contoh
rekombinasi spesfifik tapak adalah integrasi DNA fag ke genom E. coli yang mana
tapak attP dan attB pada genom E. coli merupakan hasil evolusi yang sangat spesifik
terhadap enzim-enzim rekombinasi khusus yang dikode oleh gen int dan xis pada
genom fag.
Rekombinasi spesifik tapak menjamin penataan kembali DNA yang teliti.
Pada beberapa kasus pindah silang, kadang terjadi perkecualian yang mana sel-sel
memanfaatkan proses rekombinasi yang tertata secara teliti untuk menata kembali
urut-urutan DNA. Dalam hal ini segmen-segmen DNA dapat dipindah dengan
bantuan rekombinasi spesifik tapak, dan akibat yang timbul adalah sering beragam
gen atau perangkat gen diekspresikan. Contoh utama dari fenomena ini adalah
pembentukan demkian banyak gen antibody hasil penataan kembali DNA spesifik
tapak yang terjadi atas suatu perangkat urut-urutan prekursor.
Rekombinasi spesifik tapak mengatur ekspresi gen. Rekombinasi yang
melibatkan 2 tapak pada suatu molekul DNA yang sama akan berakibat terlepasnya
segmen antara atau terjadinya inverse segmen antara tersebut. Sel kadang memang
memanfaatkan inverse hasil rekombinasi tersebut dalam rangka memilih antara dua
susunan DNA yang memungkinkan dua protein atau perangkat protein untuk
diekspresikan. Mekanisme ini sering mengatur protein yang tampak pada bagian luar
makhluk hidup.
Rekombinasi Tidak Selalu Bersifat Resiprok pada Tapak Pindah Silang
Konversi Gen
Rekombinasi yang tidak resiprok juga sering ditemukan. Rekombinasi tidak
resiprok yang terjadi disebut sebagai konversi gen (gen conversion). Konversi gen
tersebut merupakan akibat pemotongan DNA dan sintesis perbaikan DNA yang
terjadi pada daerah heterodupleks selama proses pemutusan dan penyambungan.
Rekombinasi Illegitimate (I llegitimate Recombination)
Rekombinasi Illegitimate adalah rekombinasi yang terjadi antara molekul-
molekul DNA yang non homolog. Mekanisme juga tidak sama dengan mekanisme
rekombinasi umuum dan juga tidak membutuhkan fungsi protein recA, recB, dan
recC pada E. coli. Contohnya adalah insersi elemen transposable (misalnya elemen
Is) ke dalam suatu lokus gen yang mana akan mengakibatkan fungsi gen akan
terganggu atau hilang.
Rekombinasi Memperbaiki Molekul DNA yang Rusak
Ada dugaan bahwa fungsi oaling vital dari pindah silang justru adalah untuk
memperbaiki kerusakan DNA. Temuan ini terungkap pada penelitian terkait dengan
bakteri recA serta utan defektiv rekombinasi dari khamir yang sangat mudah mati
akibat radiasi maupun pengaruh berbagai zat kikia yang merusakkan DNA. Peristiwa
rekombinasi berawal dari upaya penutupan suatu celah pada molekul DNA.
Rekombinasi Independen terhadap Replikasi DNA
Rekombinasi merupakan kejadian independen yang tidak terkait dengan
peristiwa replikasi DNA. Bila dua genotip fag, misalnya a
+
dan b
+
, dalam jumlah
besar secara serempak menginfeksi suatu sel inang yag tumbuh pada medium ringan,
pengamatan terhadap genotip partikel fag-fag yang tidak bereplikasi menunjukkan
bahwa beberapa di antaranya bergenotip
++
.

BAB 11
TRANSFORMASI BAKTERI
Transformasi merupakan suatu proses transfer informasi genetic dengan
bantuan potongan DNA ekstraseluler. Fragmen DNA yang berasal dari bakteri donor
diambil oleh bakteri lain dengan kedudukan sebagai bakteri resepien. Jika bakteri
donor dan bakteri resepien berbeda secara genetic, maka akan dihasilkan rekombinan
genetic yang terbentuk melalui peristiwa pindah silang yang melibatkan fragmen
DNA dari donor dan DNA atau kromosom resepien. Sel yang mengalami
transformasi disebut sebagai transforman.
Transformasi Alami dan Transformasi Buatan
Berdasar sifat kejadiannya transformasi dibagi menjadi 2, yaitu:
- Transformasi alami, yang mana bakteri mampu mengambil fragmen DNA
secara alami sehingga mengalami transformasi secara genetik.
- Transformasi yang direkayasa, secara genetic bakteri telah diubah terlebih
dahulu agar memungkinkannya mengalami transformasi, sehingga
memungkinkannya mampu mengambil fragmen DNA sehingga akhirnya
secara genetic mengalami transformasi.
Pengambilan molekul DNA oleh bakteri resepien adalah suatu proses aktif
yang membutuhkan energi. Proses tersebut tidak mencakup peristiwa masuknya
molekul DNA secara pasif melalui dinding sel maupun membr an sel yang
permeable. Spesies bakteri yang dapat mengalami transformasi adalah yang memiliki
mekanisme enzimatik yang terlibat pada peristiwa pengambilan fragmen DNA
maupun pada proses rekombinasi. Namun, juga tidak semua sel pada suatu populasi
dapat secara aktif mengambil fragmen DNA. Sel yang mampu melakukan hal
tersebut sehingga memungkinkan terjadinya transformasi disebut sebagai sel
kompeten. Sel ini memiliki faktor kompeten yang diduga merupakan suatu protein
permukaan sel atau suatu enzim yang terlibat pengikatan atau pengambilan DNA.
Proses Transformasi
berlangsung dalam beberapa tahap:
Tahap 1: molekul DNA unting ganda berikatan pada tapak reseptor yang terdapat di
permukaan sel. Perikatan ini bersifat reversibel.
Tahap 2 : pengembilan DNA donor yang bersifat irreversible. Pada saat ini, DNA
donor menjadi resisten terhadap enzim DNase di dalam medium.
Tahap 3 : konversi molekul DNA donor yang berupa unting ganda menjadi molekul
unting tunggal melalui degradasi nukleotida terhadap salah satu unting.
Tahap 4 : integrasi (insersi kovalen) seluruh atau sebagian unting tunggal DNA donor
tersebut ke dalam kromosom resipien.
Tahap 5 : segregasi dan ekspresi fenotipik gen donor yang telah terintegrasi
Ada dugaan bahwa rincian proses rekombinasi transformasi tidak mustahil
berbeda-beda pada berbagai spesies. Tiga tahap pertama (1, 2, dan 3) dari proses
transformasi yang telah disebutkan tidak bersifat spesifik untuk DNA yang homolog.
Sedangkan tahap keempat (integrasi) bersifat spesifik untuk DNA yang homolog.


Pemetaan Kromosom Bakteri melalui Kejadian Transformasi
Rekombinasi transformasi pada bakteri dapat dimanfaatkan untuk pemetaan
kromosom bakteri. Secara operasional transformasindapat digunakan untuk
mengungkap pautan gen, urutan gen, serta jarak peta. Urutan gen pada kromosom
bakteri dapat juga ditetapkan atas dasar data transformasi.

Pertanyaan dan Jawaban:
1. Bagaimana rekombinasi memperbaiki molekul DNA yang rusak?
- Peristiwa rekombinasi dalam proses perbaikan berawal dari upaya
penutupan suatu celah pada molekul DNA. Dalam hal ini celah diisi
oleh DNA yang berasal dari salah satu unting pasangan homolog.
Perbaikan tetap terjadi tidak bergantung kepada apakah perantara itu
dipotong untuk menukar lengan samping dari kedua helix. Sekalipun
suatu celah sederhana (kecil) daoat diisi oleh polymerase DNA, suatu
persoalan yang lebih serius diperlihatkan oleh celah. Cacat pada
molekul DNA misalnya ada timin dimer. Celah tersebut terbentuk
tatkala replikasi terhenti pada tapak yang menggandeng cacat tadi,
replikasi dimulai lagi beberapa saat setelah itu. Informasi genetik pada
tempat cacat hilang dari kedua unting DNA dan dapat
dibetulkan/dipulihkan hanya melalui cara membuangnya melalui
rekombinasi dari suatu duplex homolog.
2.

You might also like