You are on page 1of 40

Asuhan Keperawatan

Menjelang Ajal, Kehilangan dan Berduka


Oleh : Muhammad Muslih
Pengertian
Berhentinya semua fungsi vital
tubuh meliputi detak jantung,
aktivitas otak, serta pernafasan
(Singh et.al, 2005 dalam Tiurmauly,
2007)
Terjadi ketika nafas dan denyut
jantung individu telah berhenti
selama beberap waktu yang
signifikan atau ketika seluruh
aktivitas syaraf di otak berhenti
bekerja (Papalia et.al, 2002 dalam
Tiurmauly, 2007)
5 komponen kematian menurut Despelder & Strickland (2005)
1. Universalitas
2. Irreversibility
3. Non-functionality
4. Causalitas
5. Personal mortality
Kematian sebagai ganjaran
Hukuman yang diterima terhadap dosa
Kematian sebagai pengatur waktu
Adanya perasaan ditipu oleh waktu
Pandangan terhadap kematian (Kalish, 1985)
1
2
3
4
Kematian sebagai transisi
Adanya kehidupan setelah kematian
Kematian sebagai sebuah kehilangan
Dalam kehidupan semua orang akan
mengalami kehilangan
Accident
Penyebab kematian
Penyakit
Ganas
Terminal
illness
Carcinoma
dll
Myocard infark
Chronic heart failure
Cerebrovascular disease
HIV/ AIDS
dll
Epidural hematoma
Subdural hematoma
Trauma thorak
dll
Tanda klinis menjelang kematian
Tanda 1 Kehilangan tonus otot
1. Relaksasi otot muka sehingga dagu menjadi turun.
2. Kesulitan dalam berbicara, proses menelan dan hilangnya reflek
menelan.
3. Penurunan reflek traktus gastrointestinal, ditandai: nausea, muntah,
perut kembung.
4. Penurunan kontrol spinkter urine dan rectal
5. Gerakan tubuh yang terbatas
Tanda klinis menjelang kematian
Tanda 2 Penurunan sistem sirkulasi
1. Kemunduran dalam sensasi.
2. Cyanosis pada daerah ekstermitas.
3. Kulit dingin, pertama kali pada daerah kaki, kemudian
tangan, telinga dan hidung.
Tanda klinis menjelang kematian
Tanda 3 Perubahan tanda vital
1. Nadi lambat dan lemah.
2. Tekanan darah turun.
3. Pernafasan cepat, dangkal dan tidak teratur
4. Suhu tubuh turun.
Tanda klinis menjelang kematian
Tanda 4 Penurunan fungsi sensori
1. Penglihatan kabur.
2. Gangguan penciuman dan perabaan.
3. Penurunan fungsi.
Tanda klinis saat meninggal
1. Tidak ada respon terhadap rangsangan dari luar secara
total.
2. Tidak adanya gerak dari otot, khususnya pernafasan.
3. Tidak ada reflek.
4. Gambaran mendatar pada EKG
World Medical Assembly (1968)
Tingkat kesadaran klien dan keluarga terhadap kematian (Strause et.all, 1970)
Tanda 1 Closed Awareness/ Tidak Mengerti
Pada situasi seperti ini, dokter dan tim medis biasanya memilih untuk
tidak memberitahukan tentang diagnosa dan prognosa kepada
pasien dan keluarganya.
Perawat hal ini sangat menyulitkan karena kontak perawat lebih
dekat dan sering kepada pasien dan keluarganya. Perawat
seringkali dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan langsung,
kapan sembuh, kapan pulang, dll.
Tingkat kesadaran klien dan keluarga terhadap kematian (Strause et.all, 1970)
Tanda 2 Matual Pretense/ Kesadaran yang Ditutupi

Pada fase ini memberikan kesempatan kepada pasien
untuk menentukan segala sesuatu yang bersifat pribadi
walaupun merupakan beban yang berat baginya.
Tingkat kesadaran klien dan keluarga terhadap kematian (Strause et.all, 1970)
Tanda 3 Open Awareness/ Sadar akan keadaan dan Terbuka
Pada situasi ini, klien dan orang-orang disekitarnya
mengetahui akan adanya ajal yang menjelang dan
menerima untuk mendiskusikannya, walaupun dirasakan
getir.
Keadaan ini memberikan kesempatan kepada pasien untuk
berpartisipasi dalam merencanakan saat-saat akhirnya,
tetapi tidak semua orang dapat melaksanaan hal tersebut.
Yosep (2010)
Suatu keadaan individu berpisah dengan sesuatu
yang sebelumnya ada kemudian menjadi tidak ada
baik terjadi secara keseluruhan atau sebagian.
Pengertian Kehilangan (Loss)
Videbeck (2011)
Refers to the subjective emotions and affect that
are a normal response to the experience of loss
Pengertian Berduka (Grief)

Expressed
inward
Proses Kehilangan
Process of Disruption and Loss, Drake at Barbara Kozier, 1979
Berduka yang normal
Berduka disfungsional
Anticipatory grief

Rangkaian proses berduka dan kehilangan
Kehilangan maturasional
Bentuk dari kehilangan yang penting dan melibatkan semua
harapan hidup yang secara normal berubah di sepanjang
kehidupan
Kehilangan situasional
Karena adanya kejadian external secara tiba-tiba yang tidak
diharapkan
Kehilangan aktual [actual losses]
Terjadi ketika seseorang tidak dapat lagi merasakan, mendengar
mengenali seseorang atau obyek
Kehilangan yang dirasa [percieved losses] Seseorang yang
mengalami rasa kehilangan dan bersifat tidak begitu jelas bagi
individu lain
Faktor yang mempengaruhi kehilangan
1Tumbuh kembang manusia
- Anak- anak.
1. Belum mengerti seperti orang dewasa, belum bisa merasakan.
2. Belum menghambat perkembangan.
3. Bisa mengalami regresi
- Orang Dewasa
Kehilangan membuat orang menjadi mengenang tentang
hidup,tujuan hidup,
Menyiapkan diri bahwa kematian adalah hal yang tidak bisa
dihindari
Faktor yang mempengaruhi kehilangan
2 Keluarga
Keluarga memiliki respon kehilangan yang berbeda-beda
pada setiap anggotanya.
Faktor yang mempengaruhi kehilangan
3 Faktor sosial ekonomi
Apabila yang meninggal adalah ayah/ ibu yang berperan
sebagai pencari nafkah/ merawat anggota keluarga maka
kelangsungan hidup keluarga akan berpengaruh
Faktor yang mempengaruhi kehilangan
4 Budaya
Kultur mempengaruhi manifestasi fisik dan emosi. Kultur barat
menganggap kesedihan adalah sesuatu yang sifatnya pribadi
sehingga hanya diutarakan pada keluarga, kesedihan tidak
ditunjukan pada orang lain. Kultur lain menggagap bahwa
mengekspresikan kesedihan harus dengan berteriak dan
menangis keras-keras.
Faktor yang mempengaruhi kehilangan
5 Agama
Agama bisa menghibur dan menimbulkan rasa aman.
Menyadarkan bahwa kematian sudah ada dikonsep
dasar agama. Tetapi ada juga yang menyalahkan Tuhan
akan kematian
Faktor yang mempengaruhi kehilangan
6 Penyebab kematian
Kematian mendadak
Kejadian sakit yang tiba-tiba
Faktor presipitasi
Stres
Bencana (kehilangan harta benda)
Kehilangan orang yang dicintai
(kematian)
Kehilangan fungsi seksual
Kehilangan jabatan
Hilangnya peran dalam keluarga
Genetik
Kesehatan jasmani dan mental
Pengalaman kehilangan
dimasa lalu
Tipe kepribadian
Sumber koping (individu dan
keluarga)

Faktor predisposisi
1. Denial is shock and disbelief regarding the loss.
2. Anger may be expressed toward God, relatives, friends,
or health care providers.
3. Bargaining occurs when the person asks God or fate for
more time to delay the inevitable loss.
4. Depression results when awareness of the loss becomes
acute.
5. Acceptance occurs when the person shows evidence
of coming to terms with death.
KUBLER-ROSS [1969])
Theories of The Grieving Process
(Videbeck, 2011)
Denial
(Pengingkaran)
1
Perasaan syok, tidak percaya, mengingkari/ menolak apa yang
terjadi.
Tidak mungkin, saya tidak percaya...
Reaksi fisik: takikardi, gelisah, menangis, gangguan pernafasan,
pucat, keletihan
Langkah perawat:
Berikan kesempatan untuk
mengungkapkan perasaan
Tunjukkan sikap menerima, ikhlas,
dorong untuk berbagi rasa
Berikan jawaban yang jujur tentang
sakit, pengobatan, kematian
Anger
(Marah)
2
Timbulnya kesadaran akan kenyataan terjadinya kehilangan
Tuhan tidak adil, Tuhan tidak sayang sama saya, ini semua salahnya
dokter, perawat...
Reaksi fisik: takikardi, gelisah, insomnia, muka merah, telinga
merah, tangan mengepal
Langkah perawat:
Dorong pasien mengungkapkan rasa
marah secara verbal tanpa melawan
dengan kemarahan
Bargaining
(Penawaran)
3
Jika saja anak saya tidak berangkat kemah, ini
pasti tidak akan terjadi...
Kalau saja saya tau ini akan terjadi, saya pasti
akan melarangnya pergi...
Individu telah mampu mengungkapkan
rasa marahnya, memohon kemurahan
Tuhan
Langkah perawat:
Bantu klien mengidentifikasi rasa berdalah dan takut
Depression
(Depresi)
4
Menarik diri, tidak mau berbicara, merasa
putus asa, perasaan tidak berharga
..dengan kepergian suami saya, rasanya saya jadi
tidak berguna, dunia seakan runtuh...lebih baik
saya pergi juga..
Reaksi fisik: menolak makan, melamun,
insomnia, tertunduk, kontak mata kurang,
penurunan libido
Langkah perawat:
Identifikasi tingkat depresi klien dan resiko mencederai diri
Bantu klien mengurangi rasa bersalah
Acceptance
(Penerimaan)
5
Reorganisasi perasaan kehilangan, menerima kenyataan, gambaran
tentang kehilangan teralihkan.
Saya harus semangat agar saya cepat sembuh
Saya memang kehilangan dia, tapi semua ini milik Tuhan, mungkin ini yang
terbaik baik kami semua...
Reaksi fisik: gejala-gejala pada fase sebelumnya mulai menurun/
berkurang
Langkah perawat:
Bantu klien menerima kehilangan

Diagnosa Keperawatan
NANDA-I (2012-2014)
Dukacita (00136)
Dukacita terganggu (00135)
Resiko dukacita terganggu
(00172)
Keputusasaan (00124)
Sindrome pasca trauma
(00141)
Resiko sindrom pasca
trauma (00145)
Ketakutan (00148)
Disfungsi proses keluarga
(00063)


Community grief response (pg. 168-169)
Family resiliency (pg. 224-225)
Personal resiliency (pg. 413)
Mood equilibirium (pg. 367-368)
Grief resolution (pg. 240)
Depression level (pg. 194)
Depression self-control (pg. 195)
Personal well-being (pg. 461)

Tujuan dan Kriteria Hasil
Nursing Outcomes Classification (NOC)
Grief resolution
Tindakan personal untuk mengatasi pikiran, perasaan dan tingkah laku
pada kehilangan aktual atau yang akan datang.
No NOC SKOR
1 Resolves feeling abaoit loss 5
2 Expresses spiritual beliefs about death 5
3 Verbalizes reality of loss 5
4 Verbalizes acceptance of loss 5
5 Describes meaning of the loss 5
6 Report adequate sleep 5
7 Seeks social support 5
Nursing Outcomes Classification (NOC)
Tujuan dan Kriteria Hasil
Nursing Interventions
Classification (NIC)
Coping enhancement (pg. 133)
Grief work facilitation (pg. 205)
Counseling (pg. 135)
Mood management (pg. 268)

Rencana Intervensi
Nursing Intervention Classification (NIC)
1. Identifikasi kehilangan yang dialami klien
2. Bantu klien untuk mengidentifikasi
3. Bantu klien untuk mengidentifikasi reaksi kehilangan
4. Dorong pasien untuk mengekspresikan perasaaan tentang
kehilangan
5. Dengarkan ekspresi berduka
6. Bantu pasien untuk mengidentifikasi strategi koping
7. Identifikasi sumber dukungan keluarga, masyarakat
8. Make empathetic statement
Grief work facilitation
Membantu memberikan resolusi (pemecahan) kehilangan yang berarti
Rencana Intervensi
Nursing Intervention Classification (NIC)
Terimakasih
Wish you luck...

You might also like