You are on page 1of 11

INVERTEBRATA YANG TERDAPAT DI ZONA INTERTIDAL PANTAI SENENG,

KECAMATAN KETAPANG, SAMPANG

Andri Kurnia, Dining Nika, Dwi Pipit, Nur Avita


Jurusan Biologi-FMIPA Universitas Negeri Surabaya

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis invertebrata di setiap zona
intertidal yang ada di Pantai Seneng, Sampang dan mengidentifikasinya hingga kategori kelas
atau takson yang lebih rendah. Selain itu pratikum ini juga bertujuan untuk mengetahui zona
intertidal manakah yang memiliki spesies invertebrata terbanyak dari semua zona intertidal
serta untuk mengetahui hewan invertebrata apakah yang mendominasi setiap zona intertidal. Di
Pantai Seneng yang merupakan pantai dengan tipe berbatu, berkerikil dan berpasir telah
ditemukkan 14 spesies di seluruh intertidal patai, yaitu 4 spesies di intertidal atas, 8 spesies di
intertidal tengah, dan 2 spesies di intertidal bawah. Intertidal tengah memiliki jumlah spesies
terbanyak. Gastropoda mendominasi setiap zona intertidal di Pantai Seneng. Intertidal tengah
memiliki jumlah spesies terbanyak dari intertidal lain. Gastropoda mendominasi setiap zona
intertidal yang digunakan untuk praktikum kali ini. Pantai Seneng yang memiliki tipe pantai
berbatu, berkerikil, dan berpasir merupakan tempat yang sangat cocok bagi hewan sejenis
Gastropoda.
Kata kunci : Invertebrata, Pantai Seneng-Sampang, Zona Intertidal.

PENGANTAR
Pantai Seneng merupakan salah satu pantai yang berada di Desa Nepa, Kecamatan
Ketapang, Kabupaten Sampang. Pantai ini terletak di sebelah utara pulau Madura yang
berhadapan langsung dengan Laut Jawa sehingga pantai ini memiliki kekayaan alam fauna yang
beranekaragam, salah satu diantaranya adalah keanekaragaman hewan anggota Invertebrata.
Ekosistem Pantai Seneng memiliki substrat yang bermacam-macam, yaitu berbatu, berkerikil,
dan berpasir.
Penelitian ini dilakukan di daerah intertidal. Zona intertidal adalah daerah yang terletak di
antara air pasang dan air surut yang merupakan wilayah peralihan antara ekosistem laut dan
ekosistem daratan (Satino, 2003). Zona ini merupakan bagian laut yang mudah dicapai dan
diamati untuk praktikum.
Pantai dibagi menjadi beberapa zona intertidal, yaitu atas, tengah dan bawah. Zona atas
merupakan daerah pantai yang hanya terendam saat pasang naik tinggi. Daerah ini dihuni oleh
beberapa jenis ganggang, molusca, dan remis. Zona tengah merupakan daerah pantai yang
terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera,
1

anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut,
dan ikanikan kecil. Zona bawah merupakan daerah pantai yang terdalam terendam saat air
pasang maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut
(Budiyanto, 2011).
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis invertebrata di setiap zona intertidal
yang ada di Pantai Seneng, Kec. Ketapang, Kab. Sampang dan mengidentifikasinya hingga
kategori kelas atau takson yang lebih rendah. Selain itu pratikum ini juga bertujuan untuk
mengetahui zona intertidal manakah yang memiliki spesies invertebrata terbanyak dari semua
zona intertidal serta untuk mengetahui hewan invertebrata apakah yang mendominasi setiap zona
intertidal.

METODE PRAKTIKUM
Jenis penelitan kali ini adalah observasi. Dilakukan di Pantai Seneng Kec. Ketapang,
Kab. Sampang. Waktu pengambilan spesimen pada tanggal 26 April 2014 pukul 15.00 17.00
WIB. Pengambilan spesimen dilakukan pada saat air laut surut dengan membagi daerah
praktikum menjadi 3 daerah, yaitu intertidal atas, intertidal tengah dan intertidal bawah. Setiap
daerah dibagi kembali menjadi beberapa plot dengan luas plot 1 m2.
Alat-alat yang digunankan dalam praktikum kali ini antara lain, untuk membuat plot
adalah pasak, tali rafia dan meteran gulung. Untuk pengambilan spesimen adalah sarung tangan,
cetok, pinset, nampan, ember, kantong plastik, dan botol koleksi untuk tempat koleksi spesimen.
Sedangkan bahan yang dibutuhkan adalah alkohol 70% dan formalin 4% untuk awetan spesimen.
Spesimen yang diawetkan adalah semua jenis hewan-hewan invertebrata mulai yang ditemukan
di Pantai Seneng, Kec. Ketapang, Kab. Sampang.
Untuk memperoleh hewan-hewan invertebrata tersebut, langkah pertama yang harus
dilakukan adalah membuat dua kuadran berukuran 1 x 1 m pada intertidal atas. Kemudian
memulai pengambilan spesimen, hewan invertebrata yang ada pada kuadran tersebut diambil
sampel 2-3, didokumentasi, dan diletakkan dalam wadah. Setelah itu menggali bagian kuadran
seluas 30 cm2 dengan kedalaman 30 cm secara bertahap, yaitu 0-10, 10-20, dan 20-30 cm, lalu
mengambil hewan invertebrata yang ditemukan. Langkah yang sama dilakukan untuk setiap
kuadran yang dibuat. Setiap zona intertidal membuat 2 kuadran yang telah ditentukan. Denah
pengamatan untuk pengambilan sampel saat praktikum dapat dilihat pada gambar 1.
Setelah itu di pinggir pantai hewan-hewan tersebut dibersihkan dari lumpur atau substratsubtrat yang menempel dan dipisahkan berdasarkan takson masing-masing. Lalu spesimen
dimasukkan dalam botol koleksi dan diberi alkohol 70%. Untuk spesimen porifera dan
2

coelenterata, proses pengawetannya dipisahkan dari hewan lain, karena spesimen porifera dan
coelenterata akan digunakan awetan kering. Oleh karena itu, spesimen tersebut hanya
dibersihkan dan dikering anginkan saja.
Setelah dibersihkan dan dipisahkan sesuai dengan takson masing-masing, dilakukan
identifikasi pada setiap spesimen menggunakan buku identifikasi. Identifikasi dilakukan untuk
menentukan filum, kelas, bahkan sampai klasifikasi tingkat spesies.

Gambar 1. Denah pengambilan sampel

HASIL
Dari penelitian yang telah dilakukan saat praktikum lapangan di Pantai Seneng, diperoleh
hasil yang dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini:
Tabel 1. Jenis-jenis hewan Invertebrata berdasarkan kelasnya yang ditemukan pada intertidal dan
kedalaman tertentu.

Kedalaman
0-10
cm
10-20
cm

Intertidal bawah
1
2
Gastropoda
Anthozoa
Gastropoda
Bivalvia

Intertidal tengah
1
2
Gastropoda
Gastropoda

Malacostraca
Bivalvia

Anthozoa
Asteroidea

Intertidal atas
1
2
Gastropoda Gastropoda

Bivalvia
Bivalvia

Perbandingan Jumlah Spesies Setiap Kelas


3.5

2.5

2
Intertidal bawah

1.5

Intertidal tengah
Intertidal atas

0.5

Gambar 2. Perbandingan jumlah spesies pada setiap kelas.

Tabel 2. Keanekaragan invertebrata yang ditemukan pada seluruh intertidal Pantai Seneng, Kec.
Ketapang Kab. Sampang
Filum
Coelenterata

Kelas
Anthozoa

Sub Kelas
Hexacorallia

Molluska

Gastropoda

Prosobaranchia

Ordo
Madreporaria
Scleractinia
Archaeogastropoda

Super Family

Trochacea

Family
Faviidae
Acroporidae
Trochidae

Neritacea

Neritidae

Strobacea

Strombidae

Mesogastropoda
Neotaenioglossa
Pulmonata

Trividae

Mesurethra

Limacacea

Helicarionidae

Taxodonta

Arcacea

Arcidae

Carditacea

Carditidae

Veneracea

Veneridae

Tryblidioidea

Tryblidiidae

Bivalvia
Eulamellibranchia
Monoplacopora

Tryblidiida

Arthropoda

Malacostraca

Decapoda

Portunidae

Echinodermata

Asteroidea

Forcipulatida

Asteriidae

PEMBAHASAN
Dari data yang diperoleh, intertidal yang memiliki jumlah spesies terbanyak adalah
intertidal tengah. Pada intertidal tengah ini diperoleh 8 spesies dari 6 kelas yang berbeda yaitu
dari kelas Anthozoa, Gastropoda, Bivalvia, Monoplacopora, Malacostraca, dan Asteroidea. Hal
ini disebabkan karena zona ini tergenang saat pasang normal dan terpapar matahari saat surut
sehingga membuat zona intertidal ini memiliki keragaman invertebrata yang tinggi dibandingkan
intertidal yang lain (Muzaki,2011).
Pada zona intertidal atas, hewan yang mendominasi adalah hewan dari anggota
Gastropoda. Pada zona ini juga ditemukan hewan dari kelas Bivalvia dan Anthozoa. Zona
intertidal atas memiliki substrat pantai yang berpasir dan kering sehingga persebaran hewan
invertebrata terbatas. Semua hewan yang ditemukan pada zona ini adalah hewan yang memiliki
pertahanan yang baik. Menurut Aliv (2011) Pada tepi pantai berpasir bergantian tertutup oleh
laut dan terkena udara, organisme yang hidup di lingkungan ini harus memiliki adaptasi yang
baik untuk hidup di daerah dengan kondisi basah dan kering.
Hewan dari kelas Gastropoda mendominasi daerah di zona intertidal tengah. Tiga dari
lima spesies dari kelas Gastropoda yang diidentifikasi dapat ditemukan di zona ini. Zona
5

intertidal tengah memiliki substrat batu-batuan Menurut Arif (2011) Pantai yang terdiri dari
batu-batuan merupakan tempat yang sangat cocok bagi hewan sejenis Gastropoda, karena hewan
tersebut menggunakan batu-batuan untuk mempertahankan posisi menghadapi gerakan ombak
dengan cara melekat kuat pada substrat. Oleh sebab itu, Pantai Seneng yang memiliki daerah
dengan bertipe pantai berbatu ditemukan banyak Gastropoda bahkan di setiap intertidal.
Selain itu, pada zona intertidal bawah ditemukan 3 kelas, yaitu Anthozoa, Bivalvia, dan
Gastropoda. Kelas yang paling dominan pada zona ini adalah Gastropoda. Substrat yang terdapat
di zona ini masih tergolong batu-batuan. Gastropoda yang hidup pada daerah bersubstrat batu
akan melindungi dirinya dengan cara bersembunyi pada celah-celah batu.
Di setiap intertidal ditemukannya banyak Gastropoda karena beberapa phylum Molusca
(khususnya Gastropoda) hidup dan menyesuaikan diri di daerah intertidal dengan cara
melakukan perubahan fisik maupun tingkah laku. Organisme dari phylum tersebut mampu
melakukan adaptasi dengan cara menggali lubang (lubang di antara pasir dan bebatuan) atau
membenamkan diri sehingga ombak dan perubahan suhu lingkungan akibat pasang-surutnya air
laut tidak menjadi hambatan bagi mereka (Syamsurial, 2011).

SIMPULAN
Dalam pratikum lapangan kali ini ditemukan 14 spesies pada seluruh intertidal. Intertidal
tengah memiliki jumlah spesies terbanyak daripada intertidal lain. Gastropoda mendominasi
setiap zona intertidal yang digunakan untuk praktikum kali ini. Pantai Seneng yang memiliki tipe
pantai berbatu, berkerikil, dan berpasir merupakan tempat yang sangat cocok bagi hewan sejenis
Gastropoda.

KEPUSTAKAAN
Arif. 2011. Pola Adaptasi Biota Intertidal Terhadap Variasi Pasang-Surut Di Daerah
Mangrove.
Diakses
pada
tanggal
20
Mei
2014
dari
http://ariftantriadi.blogspot.com/2011/07/pola-adaptasi-biota-intertidal-terhadap.html.
Budiyanto. 2011. Ciri-Ciri Lingkungan Ekosistem Air Laut. Diakses pada tanggal 20 Mei 2014
dari http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-x-biologi/ciri-ciri-lingkungan-ekosistem-airlaut/
Muzaki. 2011. Makrofauna Bentik Pantai Berbatu Balekambang - Malang Selatan. Diakses pada
tanggal 20 Mei 2014 dari http://faridmuzaki.blogspot.com/2011/09/makrofauna-bentikpantai-berbatu.html.
Satino. 2003. Struktur Komunitas Bivalvia Di Daerah Intertidal Pantai Krakal Yogyakarta.
Diakses
pada
tanggal
20
Mei
2014
dari
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132206568/Pen%20Bivalvia%20Krakal_0.pdf
Syamsurial. 2011. Studi Beberapa Indeks Komunitas Makrozoobenthos. Diakses pada tanggal 11
Desember
2012
dari
6

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/124/SKRIPSI%20FIX%20SYA
MSURISAL.pdf?sequence=3
Aliv, Wiga. 2011. Makalah Zona Intertidal. Diakses pada tanggal 19 Juni 2014 dari http://lautkita.blogspot.com/2011/07/makalah-zona-intertidal.html?m=1

LAMPIRAN
Kingdom : Animalia
Phylum : Coelenterata
Classis : Anthozoa
Subclassis : Hexacorallia
Ordo : Madreporaria
Famili : Faviidae
Genus : Favia
Species: Favia sp.

Coelenterata

Memiliki panjang 9,3 cm dan lebar 6,1 cm. bentuk koralum


placoid.
Kingdom : Animalia
Phylum : Coelenterata
Classis : Anthozoa
Ordo : Scleractinia
Famili : Acroporidae
Genus : Acropora

Bentuk tubuhnya bercabang. Spesimen memiliki panjang 3,1 cm


dan lebar 2,7 cm.

Mollusca

Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Sub kelas : Prosobaranchia
Ordo : Archaeogastropoda
Super family : Trochacea
Family : Trochidae
Genus : Trochus
Spesies : Trochus sp.
Cangkang umumnya berbentuk kerucut dengan dasar yang rata,
mempunyai operculum yang tipis dan bening.Umumnya cangkang
siput-siput ini mempunyai permukaan bagian dalam yang
mengkilap seperti perak dan bisa dibuat perhiasan atau mata
kancing. Hidup dilaut dangkal dan menempel pada batu karang.
Digolongkan ke dalam genus trochus, bila lebar cangkangnya lebih
panjang dibandingkan dengan tingginya dan sebaliknya
digolongkan ke dalam genus tectus, bila lebar cangkangnya lebih
pendek jika dibandingkan dengan tingginya.
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Ordo : Archeogastropoda
Famili : Trochidae
Genus : Trochus
Spesies : Trochus stellatus

Ukuran cangkang besar dengan panjang 3,8 cm. Bentuk cangkang


bulat. Bentuk mulut cangklang lonjong. Warna cangkang hijau.
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Sub kelas : Prosobaranchia
Ordo : Archaeogastropoda
Super family : Neritacea
Family : Neritidae
Genus : Nerita
Spesies : Nerita maxima
Bagian atas cangkangnya pendek sedangkan bagian bawahnya
membengkak. Disebelah luar bibir umunya ada penebalan dengan
gigi, begitu juga pada columelanya. Tidak mempunyai ambilicus,
operculumnya berkapur seperti pelat yang tebal dan mempunyai
kait. Disebelah luarnya sering dijumpai permukaannya dengan
butiran-butiran. Termasuk herbivorus, hidup di pasang surut,
menempel pada batu karang, pada daerah pasang surut. Ukurannya
kurang lebih 2,5-3 cm.

Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Sub kelas : Prosobaranchia
Ordo : Mesogastropoda
Super family : Strobacea
Family : Strombidae
Genus : Strombus
Spesies : Strombus urceus
Lin.
Cangkangnya kebanyakan berukuran besar dan tebal. Termasuk
herbivorous, pergerakannya dibantu dengan operkulumnya yang
berbentuk pisau yang berduri, umumnya hidup diatas hamparan
pasir, ukurannya kurang lebih 3-6 cm.

Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Sub kelas : Pulmonata
Ordo : Mesurethra
Super family : Limacacea
Family : Helicarionidae
Cangkang kecil atau besar ada yang berbentuk kerucut ,bulat
gembung atau seperti siput. Abalone.Bibir aperture umunya tajam
tanpa penebalan. Termasuk hermaprodit.
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Gastropoda
Ordo : Neotaenioglossa
Famili : Trividae
Genus : Trivia
Spesies : Trivia sp.

Memiliki bentuk cangkang terpilin berbentuk spiral.


Memiliki panjang cangkang 5,3 cm. Cangkang berwarna putih
dikarenakan terkubur di dalam pasir. Arah putaran cangkang
dextral, bentuk cangkang silinder, terdiri dari 5 ulir. Memiliki
bagian tubuh sulur dan seluk badan, yang dapat diuraikan menjadi
puncak cangkang, satu seluk, garis spiral, bibir luar, mulut
cangkang, dasar cangkang, dan bibir kolumela.
Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
9

Kelas : Monoplacopora
Ordo : Tryblidiida
Famili: Tryblidiidea

Spesimen memiliki satu cangkang dengan panjang 3,3 cm dan


lebar 2,1 cm.

Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Classis : Bivalvia
Ordo : Eulamellibranchia
Super family : Veneracea
Family : Veneridae
Genus : Gafrarium
Spesies : Gafrarium sp.
Ditemukan dalam kondisi hanya 1 sisi cangkang . Memiliki panjang
cangkang 3,5 cm, dan lebar 2,2 cm. Cangkang berwarna kecoklatan,
dengan garis ornamen dari arah umbo menuju sisi ventral cangkang. Pada
bagian dorsal tampak adanya garis ornamen,dan umbo (puncak
cangkang).

Kingdom : Animalia
Phylum : Mollusca
Kelas : Bivalvia
Ordo
: Hippurituida
Famili
: Cardiidae
Genus
: Vepricardium
Spesies : Vepricardium
fimbriatum

Ditemukan dalam kondisi hanya 1 sisi cangkang . Memiliki panjang


cangkang 4,3 cm, dan tinggi 3,5 cm. Cangkang berwarna kecoklatan,
dengan garis ornamen dari arah umbo menuju sisi ventral cangkang. Pada
bagian dorsal tampak adanya garis ornamen,dan umbo (puncak
cangkang).

10

Kingdom : Animalia

Filum : Mollusca
Kelas : Bivalvia
Ordo : Hippurituida
Famili : Veneridae
Genus : Sunetta
Spesies : Sunetta sp.

Memiliki dua cangkang yang setangkup. Cangkang berwarna kecoklatan


dengan garis-garis ornamen bermotif seperti pembuluh darah berwarna
merah. Pada bagian dorsal tampak adanya garis ornamen, umbo (puncak
cangkang), dan ligamen untuk perlekatan satu cangkang dengan
cangkang yang lain dalam satu pasang. Pada bagian ventral tampak
adanya bmrpa, bmaa (otot adduktor anterior), garis palial, lekuk palial,
bmap, dan adanya gigi kardinal tipe heterodont.

Arthropoda

Kingdom : Animalia
Phylum : Crustacea
Kelas : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Famili : Portunidae
Genus : Portunus
Spesies : Portunus sp.

Panjang tubuh 2,7 cm dan lebar 1,5 cm. memiliki 5 pasang kaki.
Sepasang kaki yang pertama termodifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Echinodermata
Class : Asteroidea
Order : Forcipulatida
Family : Asteriidae
Echinodermata

Panjang tubuh 3,5 cm. Memiliki 5 pasang lengan dengan panjang


masing-masing lengan 0,5 cm.

11

You might also like