Professional Documents
Culture Documents
DASAR TEORI
2.1 Casting
High Presure Die Casting merupakan salah satu pengembangan teknologi
pembentukan logam dari keadaan cair menjadi padat. Teknik ini biasa disebut
dengan metode Die Casting. Teknik Die Casting dapat menanggulangi kelemahan
kelemahan yang ada pada teknik Casting biasa yaitu masalah gating system,
penyusutan, porosity atau gas-gas yang terperangkap serta juga masalah produksi
yang
menyangkut
masalah
kecepatan
proses
dan
faktor
investasi.
12
2.
13
Material Alumunium yang akan di proses dalam proses Die Casting biasa
disebut dengan Ingot. Ingot adalah alumunium yang telah ditambahkan paduan
sehingga siap untuk dilebur dan di casting dan umumnya ingot alumunium ini
berbentuk batangan. Dalam proses Die Casting di perusahaan ini digunakan jenis
alumunium HD2G, dimana jenis ini merupakan pengembangan dari jenis
alumunium ADC12.
Proses melting adalah proses peleburan ingot menjadi logam cair. Proses
ini dilakukan pada dapur peleburan pada temperatur 7500C. Logam cair yang
dihasilkan dari proses ini yang kemudian sebagai bahan dasar dalam proses Die
Casting.
14
No
.
1
Item
Temperatur burner
Standar
Cara Pemeriksaan
7500C
Visual
400 C
Visual
Temperatur dislaging
700-7200C
Visual
Temperatur keep
720-7500C
Visual
Temperatur tapping
720-7500C
Visual
15
16
No
1
Gambar
Keterangan
Umpan part yang untuk di reuse Bushing
17
IngoT
Alumunium
HD2G
Melting
Ladel
Transpor
Punching
Dies
Mesin
Inject High
Presure
Pendinginan
Pembongkar
Part NG
Part OK
Part NG
Proses Machining
Gambar 2.4. Flow Proses Sie Die Casting
Sumber : ( PT Astra Honda Motor ; 2007 )
.
Pembersihan
dan
Pengecekan
18
2.2
untuk memperoleh manfaat (benefit), atau suatu kegiatan dengan pengeluaran biaya
dan dengan harapan untuk memperoleh hasil pada waktu yang akan datang, dan yang
dapat direncanakan, dibiayai, dan dilaksanakan sebagai satu unit. Kegiatan suatu
proyek selalu ditujukan untuk mencapai suatu tujuan (objective) dan mempunyai
suatu titik tolak (starting point) dan suatu titik akhir (ending point). Baik biaya
maupun hasilnya yang penting biasanya dapat diukur.
Investasi (jangka panjang) atau pengeluaran modal (capital expenditure)
adalah komitmen untuk mengeluarkan dana sejumlah tertentu pada saat sekarang
untuk memungkinkan perusahaan menerima manfaat di waktu yang akan datang, dua
tahun atau lebih ( Gitman 2000:332-334 ),. Lebih lanjut, Fitzgerald (1978:6)
menyatakan bahwa investasi adalah aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan
sumber-sumber (dana) yang dipakai untuk mengadakan barang modal pada saat
sekarang, dan dengan barang modal itu akan dihasilkan aliran produk baru di masa
yang akan datang.
19
2.2.2
Investasi
Studi mengenai aspek finansial merupakan aspek yang paling penting dari
studi kelayakan. Hal tersebut disebabkan karena, meskipun studi mengenai aspekaspek selain aspek finansial menyatakan bahwa proyek tersebut layak, tetapi apabila
studi aspek finansial memberikan hasil yang tidak layak, maka usulan proyek akan
ditolak karena tidak akan memberikan manfaat ekonomi.
2.2.2.1 Dana Kebutuhan Investasi
Dihubungkan dengan jenis penggunaan dana, maka dana yang diperlukan
dibedakan atas:
1. Dana investasi inisial (initial investment), yaitu dana investasi yang
diperlukan untuk mengadakan barang modal.
2. Dana modal kerja (working capital), yaitu dana yang diperlukan untuk
membiayai aktivitas operasi sesudah proyek memasuki fase operasi komersial.
20
100%
Usia ekonomis
Sedangkan nilai penyusutan dihitung dengan cara berikut:
BD
Dimana:
= DP(HBA-NSA)
BD
DP
= persentase depresiasi
HBA
NSA
..
21
22
dimana:
T = periode pemulihan modal
I o = investasi inisial
A = Arus kas yang seragam
Kriteria kelayakan dari metode ini adalah:
1. Proyek dikatakan sebagai proyek yang layak jika masa pemulihan modal lebih
pendek daripada usia ekonomis proyek.
2. Proyek dikategorikan sebagai proyek yang tidak layak jika masa pemulihan
modal lebih lama daripada usia ekonomis proyek yang bersangkutan.
= At (1 + i)-t
dimana:
PVt
At
= periode 1, 2, ..., n
23
TPV
=
i=1
At
(1 + i) t
dimana:
TPV
At
(1 + i)
= -Io + TPV
NPV
-Io
TPV
24
2.3.
Decomposition
Suatu proses pemecahan masalah dari yang utuh menjadi unsur-unsurnya.
Comperative Judgment
Proses pemberian nilai pada kepentingan beberapa elemen pada suatu tingkat
Tingkat Kepentingan
Definisi
2,4,6,8
25
Synthesis of Priority
Untuk mendapatkan Global Priority harus dilakukan sintesa diantara local
Logical Consistency
Proses pengelompokan obyek-obyek sesuai dengan keseragaman dan relevansi.
DPMO =
Rr / CTQ
1 juta
26
Rr
nR
Ns
Dimana ; nR
Ns
; jumlah produk
CTQ
; Qritical to Qulity
Rr
CL
( Proses bagus )
LCL
Gambar 2.5. Contoh Peta Kendali Proses 1
UCL
CL
( Proses jelek )
LCL
Gambar 2.6. Contoh Peta Kendali Proses 2
27
UCL
CL
( Proses jelek )
LCL
Gambar 2.7. Contoh Peta Kendali Proses 3
2. UCL : p + 3 . sp
3. LCL : p 3 . sp
4. dimana : p : Control Line / Garis Tengah
sp
{ p . ( 1-p ) / n }
sp : simpangan data
n : jumlah sample
Tahapan-tahapan dalam membuat peta kontrol nP
1. CL
2. UCL : p + 3 . snp
3. LCL : p 3 . snp
sp
{ np . ( 1-np ) / n }
: jumalah sample
28
x Efisiensi
29
2.4.4 Ergonomi
Ergonomi atau Ergonomics sebenarnya berasal dari kata Yunani, ergo yang
berarti kerja dan nomos yang berarti hukum, dengan demikian erginomi berarti
disiplin keilmuan yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaannya.
Disiplin ergonomic secara khusus akan mempelajari keterbatasan dari kemampuan
manusia dalam berinteraksi dengan teknologi dan produk-produk buatannya sehingga
pada prinsipnya disiplin ergonomic akan mempelajari akibat-akibat jasmani, kejiwaan
dan sosial dari teknologi dan produk-produknya, sehingga tercipta kondisi kerja yang
efektif dan efisien.
( Nurmianto Eko, 2004 : 1 )
Kondisi Lingkungan Fisik Kerja yang mempengaruhi Aktivitas Kerja
Manusia antara lain :
a. Temperature, temperature sangat mempengarui kondisi tubuh manusia,. Tubuh
manusia memerlukan penyesuaian untuk menyesuaikan dengan temperatur di
lingkungan sekitar, tetapi kemampuan penyesuaian tubuh tidak melebihi 20 %
untuk kondisi panas dan 35 % untuk kondisi dingin. Untuk berbagai tingkat
temperatur akan memberikan pengaruh yang berbeda-beda, contohnya sebagai
berkut:
+/ 49 C : Temperatur dapat dipertahankan sekitar 1 jam , aktivitas dan daya
tanggap mulai menurun dan cenderung membuat kesalahan dalam
pekerjaan. Timbul kelelahan fisik.
30
+/ 30C :Aktivitas mental dan daya tanggap mulai menurun dan cenderung
melakukan kesalahan dalam pekerjaan, serta timbul kelelahan fisik.
+/ 24 C : Kondisi optimum
+/ 10 C : Kelakuan fisik yang Extrim mulai muncul
Dari kesimpulan penyelidikan diatas temperatur yang normal untuk beraktivitas
pada suhu 24-27 derajat Celcius.
b. Kelembapan (Humidity)
Kelembaban adalah banyaknya air yang terkandung dalam udara ( dinyatakan
dalam % ). Kelembaban sangat berhubungan dengan temperatur udara , suatu
keadaan dimana udara sangat panas dan kelembaban tinggi akan menimbulkan
pengurangan panas dari tubuh secara besar-besaran (karena system penguapan )
yang berpengaruh pada semakin cepatnya denyut jantung karena makin aktifnya
peredaran darah untuk memenuhi kebutuhan akan oksigen.
c. Siklus Udara (Ventilation )
Udara disekitar kita mengandung oksigen sekitar 21 % oksigen, 0.03 %
karbondioksida dan 0.9 gas campuran lainnya. Kebutuhan udara yang bersih dan
sesuai kebutuhan tubuh sangat berpengaruh pada kesehatan dan proses sirkulasi
tubuh.
d. Pencahayaan ( Lighting )
Pencahayaan sangat penting bagi manusia untuk menunjang proses pengelihatan,
cahaya yang kurang atau berlebih bisa menyebabkan terjadinya kerusakan mata.
31
32
3. Spesifikasi Jabatan (job evaluation) dan seleksi personal. Setiap jenis jabatan
akan memiliki spesifikasi dan karakteristik tertentu.
4. Evaluasi jabatan.
Dynamic under
hot condition
Heat rate
during
the work
Energy Consumtion
33
Tabel 2.4. tabel hubungan metabolisme, respirasi, temperatur dan denyut jantung
Assesment of Work
Load
Very low (resting)
Low
Moderate
High
Very High
Extremely High
Oxygen
Consumtion
liter/min
0,25 0,3
0,5 - 1
1 1,5
1,5 - 2
2 1,5
2,4 - 4
Lung
Ventilation
liters/min
6-7
11-20
20 -31
31- 43
43 - 56
60 - 100
Rectal
temperatur
C
37,5
37,5
37,5 - 38
38 38,5
38,5 - 39
Over 39
Heart Rate
Pulses/mins
60-70
75 - 100
100 125
125 150
150 175
Over 175
2.4.5 Forecasting
Untuk melakukan analisa ekonomi, atau analisa kegiatan usaha perusahaan,
harus diperkirakan apa yang akan terjadi dalam bidang ekonomi atau dalam dunia
usaha pada masa yang akan datang. Menurut Sofjan Assauri (1984:1), forecasting
atau peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada
masa yang akan datang.
34
Y=a+bX
Dimana Y adalah variabel yang diramalkan, a adalah nilai trend pada periode dasar, b
adalah tingkat perkembangan nilai yang diramalkan, dan X adalah variabel tahun.
Cara mencari nilai atau besaran a dan b, dapat dilakukan dengan menggunakan
metode least squares, yaitu metode yang meminimalisasikan kesalahan ramalan
dengan mengambil turunan parsial dari jumlah kesalahan ramalan dan menyamakan
dengan nol. Formula dari metode least squares adalah sebagai berikut:
Y
= n.a + b. X
X Y = a. X + b. X2
Apabila menggunakan metode titik tengah sebagai tahun dasar, maka jumlah nilai
dalam skala X harus sama dengan nol ( X = 0). Oleh karena itu formula untuk
mencari nilai a dan b adalah sebagai berikut:
Y
a
=
n
XY
=
, n menyatakan banyaknya tahun.
2
nX
......................( rumus 2.14)