Professional Documents
Culture Documents
PENYALURAN TULANGAN
Lendutan
Retak
Ir.H.Kartono Hd
Panjang Penyaluran
Ldh
Ldh
50 mm
< 3 db
Ld
Ld
Ldh
50 mm
< 3 db
Ld
>d
> 12d b
>
ambil yang
terbesar
16
Ld
Ld
La
La
Ir.H.Kartono Hd
Panjang Penyaluran
9 fy
10
f' c
dimana :
. db
c + K tr
db
c + K tr
db
<
2,50
= 1 ,30
=1
= Faktor pelapis
= 1,50 , untuk batang atau kaw at tulangan berlapis epoksi dengan selimut beton
kurang dari 3 db atau spasi bersih kurang dar 6 db
f' c
1,8 f ct
Panjang Penyaluran
Ktr = indeks tulangan transversal =
Atr.fyt
10. s.n
Atr = Luas total tulangan geser yang dipasang dengan spasis dan yang melintang potensi bidang
retak , mm2
fyt = kuat leleh tulangan transversal yang disyaratkan , MPa
> 0,04 . d b . f y
Faktor =
Ldb =
AS perlu
AS yang ada
db . f y
4
f 'c
Ir.H.Kartono Hd
Lendutan
EI
max =
5
384
max =
PL 3
48EI
qL3
EI
B
P
EI
L
P
EI
c=
Pa 2b2
3EI.L
b
P
max =
EI
PL 3
6 EI
3a
4L
a
L
a
q
max =
L
EI
qL4
8 EI
max =
PL 3
3 EI
C=
Pa 3
3 EI
EI
L
P
EI
a
q
max =
B
A
qL4
185 EI
EI
L
q
max =
A
qL4
384 EI
EI
L
Ir.H.Kartono Hd
Lendutan
Komponen Struktur
Terdukung Sederhana
Kantilever
Komponen struktur tidak mendukung atau tidak dihubungkan dengan partisi atau
konstruksi lainnya yang mungkin rusak oleh lendutan yang besar .
Balok atau
Pelat Rusuk Satu Arah
20
24
28
10
16
18,50
21
Catatan :
Panjang Bentang dalam mm
Nilai yang diberikan harus digunakan langsung untuk komponen struktur beton normal
( WC = 2400 kg / m 3 ) dan tulangan BJTD 40.
Untuk kondisi lain , nilai harus di modifikasi sebagai berikut :
a. Untuk struktur beton ringan dengan berat jenis di antara 1500 kg/m3 sampai
2000 kg / m 3 , nilai tadi harus dikalikan dengan ( 1,65 - 0,0003 w c ) tetapi tidak kurang
dari 1,09 dimana w c adalah berat jenis dalam kg / m3 .
b. untuk fy selain 400 MPa , nilainya harus dikalikan dengan ( 0,40 + f y / 700 )
Ir.H.Kartono Hd
Lendutan
Batas Lendutan
la
180
l
360
lb
Bagian dari lendutan total yang terjadi setelah
pemasangan komponen non - struktural
( jumlah dari lendutan jangka panjang , akibat
semua beban tetap yang bekerja , dan lendutan
seketika , akibat pertambahan beban hidupc )
480
ld
240
a. Batasan ini tidak dimaksudkan untuk mencegah kemungkinan penggenangan air. Kemungkinan penggenangan air harus
diperiksa dengan melakukan perhitungan lendutan, termasuk lendutan tambahan akibat adanya penggenangan air
tersebut,dan mempertimbangkan pengaruh jangka panjang dari beban yang selalu bekerja, lawan lendut, toleransi
konstruksi dan keandalan sistem drainase.
b. Batas lendutan boleh dilampaui , bila langkahpencegahan kerusakan terhadap komponen yang ditumpu atau yang
disatukan telah dilakukan.
c. Lendutan jangka panjang harus dihitung berdasarkan ketentuan 11 . 5 . 2 . 5 atau 11 . 5 . 4 . 2 . tetapi boleh dikurangi
dengan nilai lendutan yang terjadi sebelum penambahan komponen non - struktural . Besarnya nilai lendutan ini harus
ditentukan berdasarkan data teknis yang dapat diterima berkenaan dengan karakteristik hubungan waktu dan lendutan
dari komponen struktur yang serupa dengan komponen struktur yang ditinjau .
d. Tetapi tidak boleh lebih besar dari toleransi yang disediakan untuk komponen non - struktur. Batasan ini boleh dilampaui
bila ada lawan lendut yang disediakan sedemikian hingga lendutan total dikurangi lawan lendut tidak melebihi batas
lendutan yang ada.
Ir.H.Kartono Hd
Lendutan
f'c
Hitung besar Moment Inersia Balok , di tumpuan untuk balok kantilever dan ditengah
bentang untuk balok diatas dua tumpuan , gI .
Hitung besar Moment Inersia Efektip Balok , di tumpuan untuk balok kantilever dan ditengah
bentang untuk balok diatas dua tumpuan, eI .
3
Ie
Mcr
Ma
M cr =
3
Ig
Mcr
1 -
I cr
Ma
Ig
fr.Ig
yt
fr = 0,70
f 'c
=
=
f 'c
faktor pengali pada lendutan seketika untuk menghitung kendutan jangka panjang
1 + 50 . '
' , nilai pada tengah bentang untuk balok sederhana dan menerus serta
pada tum puan untuk balok kantilever
' =
A' s
b.d
Retak
dc . A
Balok
A'S
A =
h
AS
n
n = jumlah batang per lebar balok , b
2d c
dc
2 . dc . b
b
fs = tegangan dalam tulangan pada beban kerja , mpa
Pelat
A = 2 . dc . s
h
dc
2d c
Ir.H.Kartono Hd
Panjang Penyaluran
mm2
P = 10 kN
2500 mm
Diketahui :
Balok Kantilever ,terbuat dari beton bertulang , menerima
Mati terbagi rata ( DL) = 15 kN/m'
Hidup terbagi rata ( LL) = 10 kN/m'
Mati terpusat di ujung balok ( DL ) = 10 kN
Lebar balok ( b ) = 300 mm
Tinggi balok ( h ) = 500 mm
Jarak tulangan tarik serat tepi tertarik ( d ' ) = 75 mm
Tinggi efektif balok ( d ) = 500 - 75 = 425 mm
Tebal selimut beton = 40 mm
Mutu beton = f'c = 25 MPa
Mutu baja tulangan tarik = fy = 400 MPa
Mutu baja tulangan sengkang = f ys = 240 MPa
Ditanyakan :
a. Penulangannya
b. Panjang Penjaluran tulangan
Jaw ab :
M U= -(
V U = q U . L + P U = 34 . 2,50 + 12 = 97 kN
Batasan ratio tulangan
maksimum
minimum >
minimum >
f'c
4.f y
1,4
fy
25
=
f'c
fy
. 1.(
= 0,75 .0,85 .
25 0,85 .
400
600
600 + 400
= 0,02032
= 0,0031
diambil minimum = 0,0035
4.400
1,4
400
600
)
600 + f y
= 0,0035
Ir.H.Kartono Hd
Panjang Penyaluran
a=
0,85 . f ' c . b
2550 . 400
160
) = 0,80 . 2550 . 400 .( 425 2
= 160 mm
) = 281520000 N mm = 281,52 kN - M
> M U = 136,25 kN-M
--------> Jadi cukup dipakai tulangan tulangan tunggal ( tulangan satu sisi atas )
Perhitungan tulangan lentur :
Kuat perlu = M n =
Mn
Rn =
b.d2
0,85.f' c
1
m
perlu =
perlu
= 170,30 KNm
170,30 .10 6
300.425 2
fy
m=
136,25
0,8
1
18,824
= 3,15 Mpa
400
0,85.25
= 18,824
1 -
(1-
2. m . Rn
fy
1 -
(1-
2. 18,824 . 3,15
400
maks = 0,02032
> minimum = 0,0035
= 0,0086 <
PU = 12 kN
qu = 34 kN/m'
d = 425 mm
2500mm
V U = 97 kN
Besar V U pada penampang sej auh d darimuka kolom = VUd
V Ud = 2500 - 0,50 . 500 - 42 5 . ( 97 - 12 ) = 62,05 kN
2500
VU = 97 kN
VUd
12 kN
Vn =
V Ud
62,05
=
= 82,73 kN
0,75
Ir.H.Kartono Hd
10
VC =
1
6
f' c . bw.d
= 1
6
Vn =
V Ud
62,05
=
= 82,73 kN
0,75
f ys = 240 Mpa
Jarak sengkang minimum ( Sminimum )
Av =
bw.S
3.fys
S=
Av.3.fys
bw
157.3.240
300
= 377 mm
Ir.H.Kartono Hd
11
Panjang Penyaluran
Pemeriksaan kemampuan balok mikul moment atas dasar tulangan terpasang di tumpuan.
ds=
3 D 22
3 . 380 . 61 + 2 . 201 . 58
3 . 380 + 2 . 201
= 60,22 mm
As = 3 . D 22 + 2.D16 = 1542 mm 2
2 D 16
2 D 12 Sengkang 10
500 mm
2 D 22
1.22 = 61 mm
2
d' = 40 + 10 +
300 mm
As
1542
300 . 439,78
760
300 . 439,78
b.d
A'
'= b . sd
= 0,0117
- '
= 27,50 mm > 25 mm ( OK )
= 0,00577
>
0,85 .
f'c
fy
1 .
600
d'
d
( 600 - fy )
= 0,85.
600 .
600 - 400
25 . 0,85 .
400
61 = 0,01855
439,78
be lum le le h, berlaku :
Mn = 0,85 . f' c .b . a . ( d - a ) + A' s . f's ( d - d ' )
2
Dimana :
f's = 's . E s =
a=
(a -
As.fy - A's.f's
0,85 . f' c. b
1 . d')
a
( 1-
0,003 . 200000 =
0,85 . 25 . 300
a - 0,85.61
a
) . 600
f's =
1 . d'
6375
---> Persamaan ( 1 )
600
Ir.H.Kartono Hd
12
Panjang Penyaluran
---> Persamaan ( 1 )
a=
+ 160800 +
(-)
c=
74,80
0,85
= 88 mm
88 - 61
's = c - d' . cu = 88
c
0,003 = 0,00092
Ir.H.Kartono Hd
13
Panjang Penyaluran
Menghitung panjang penyaluran
PANJANG PENYALURAN TULANGAN TARIK
Ldh = Faktor x L hb , mm
Lhb = panjang penyaluran dasar dari kait standar tarik , mm
Lhb =
100 . d b
100 . 22
f 'c
= 440 m m
25
Faktor selimut beton = 0,70 , untuk tebal selimut beton terhadap kait tidak kurang dari 50 mm
Faktor sengkang = 0,80 untuk spasi sengkang tidak melebihi 3 bd
Ldh = Faktor x L hb = 0,70 . 0,80 . 440 = 246 m m = 24,60 cm
---> Ldh = 25 cm
Ld =
9 fy
10
f' c
. db
c + K tr
db
s = 200 mm
n= 5
fyt = 240 MPa
Atr.fyt
10. s.n
157 . 240
10 . 200 . 5
= 3,77
13,75 + 3,77
16
db = D 16
Ld =
9 fy
10
f' c
c + K tr
db
. db =
9 . 400
10
25
Ir.H.Kartono Hd
14
Panjang Penyaluran
Pemeriksaan kemampuan balok mikul moment atas dasar tulangan terpasang , setelah
pemotongan tulangan di titik C
ds = 61 mm
3 D 22
As = 3 . D 22 = 3. 380 = 1140 mm 2
A's = 2 . D 22 = 2 . 380 = 760 mm 2
2 D 12
2 D 22
d = h - d s = 500 - 61 = 439 mm
d' = 61 mm
=
'=
As
b.d
A's
b.d
1140
300.439
0,00866
760
300.439
- '
0,00577
> 0,85 .
f'c
fy
1 .
600
d'
d
( 600 - fy )
= 0,85.
25 . 0,85 .
400
600 .
600 - 400
61 = 0,01882
439
be lum le le h, berlaku :
Mn = 0,85 . f' c .b . a . ( d - a ) + A' s . f's ( d - d ' )
2
Dimana :
f's = 's . E s =
a=
(a -
As.fy - A's.f's
0,85 . f' c. b
1 . d')
a
0,003 . 200000 =
0,85 . 25 . 300
( 1-
a - 0,85.61
a
) . 600
f's =
1 . d'
6375
---> Persamaan ( 1 )
600
Ir.H.Kartono Hd
15
Panjang Penyaluran
---> Persamaan ( 1 )
(-)
a = 60,90 mm
c=
= 60,90
0,85
= 71,65 mm
71,65 - 61
's = c - d' . cu = 71,65
c
0,003 = 0,00045
1 . q . L2 + P . L ) = - (
U
U
2
Kemampuan penampang beton atas dasar tulangan yang terpasang dalam mikul
moment di titik pemutusan tulangan :
a
Mn = C c ( d - a ) + C s ( d - d ' ) = 0,85.f' c. b . a ( d ) + A' s . f's.( d - d')
2
2
60,90
= 0,85. 25 .300. 60 ,90 ( 439 ) + 760 . 90 . ( 439 - 61 ) = 185 kNm
2
36,80
> 0,80 = 46 kNm ( OK )
Jadi pemutusan dapat dilakukan dititik C sejauh 1090 mm dari muka kolom, di titik C
PU = 12 kN
qu = 34 kN/m'
C
2500 mm
250 + 1090 = 1390 mm
245 kNm
170,30 kNm
185 kNm
46 kNm
Mn Diagram
Ir.H.Kartono Hd
16
Lendutan / retak
Kontrol Lendutan
Tebal balok = h = 500 mm
Priksa ketebalan balok .
Bila ketebalan balok < tebal minimum yang disyaratkan, maka perlu dilakukan kontrol Lendutan
Tebal minimum yang disyaratkan untuk balok Kantilever = L = 2500 mm = 312,50 mm < 500 mm
8
8
Jadi tidak perlu dilakukan kontrol Lendutan karena tebal balok telah memenuhi syarat.
Kontrol Retak
Struktur tak terlindung
3
Z = fs
dc . A
3 D 22
ds=
3 . 380 . 61 + 2 . 201 . 58
3 . 380 + 2 . 201
= 60,22 mm
2 D 16
2 D 12 Sengkang 10
500 mm
2 D 22
d' = 40 + 10 +
300 mm
1.22 = 61 mm
2
dc = 60,22 mm
n = jumlah batang per lebar balok = 5
fs = tegangan dalam tulangan pada beban kerja = 0,60 . 400 = 240 Mpa
A =
2 . dc . b
n
2 . 60,22 .300
5
= 7226,40 mm 2
3
Z = 240 .
Ir.H.Kartono Hd
17
Panjang Penyaluran
2
Ldh = 250 mm
Ld= 1090 mm
50 mm
Ldh
3 D 22
3 D 22 + 2 D 16
2 D 12
2 D 22
Ld
10 - 50
10 - 100
3 D 22
2500 mm
ds=
300 - 3 . 22 - 2 . 16
4
3 . 380 . 61 + 2 . 201 . 58
3 . 380 + 2 . 201
2 D 16
2 D 12 Sengkang 10
500 mm
250 mm
= 50,50mm
= 60,22 mm
ds = 61 mm
3 D 22
2 D 12
500 mm
2 D 22
2 D 22
d' = 40 + 10 +
300 mm
1.22 = 61 mm
2
300 mm
Potongan 1 - 1
Potongan 2 - 2
> 0,04 . d b . f y
=1
AS yang ada
db . f y
22 . 400
Ldb =
= 440 m m
=
4 f 'c
4 25
Faktor =
Ld = 1 . L db = 1. 440 mm = 440 mm
18
Lendutan
9m
h balok = 400 mm
-
1
16
1
11
b balok = 300 mm
1
16
Menerima :
Beban mati termasuk berat sendiri balok = 10 kN/m'
Beban hidup
5 kN/m'
Mutu beton
= f' c = 25 Mpa
Mutu tulangan = f y = 400 Mpa
Mutu tulangan sengkang =
VUd
VUd
3,665 m
f ys = 240 Mpa
d = 400 - 65 = 335 mm
4,10 m
Menentukan beban berfaktor untuk menghitung tulangan :
qu = 1,2 D L+ 1,6 L L = 1,2 . 10 + 1,6 . 5 = 20 kN
Besar gaya geser pada as kolom : VU = 0,5 . 20 . 9 = 90 kN
Menentukan besar VU pada penampang sejauh d dari muka tumpuan ( VUd ) :
VUd = 4500 - 400 - 335
4500
Vn =
Vud
. 90 kN = 75,30 kN
75,30 = 100,40 kN
0,75
1
6
f'c . b .d = 1
w
6
25 . 300.335 = 83,75 kN
< Vc + V s =
1
6
f'c . b .d +
w
2
3
f'c . b .d
w
5
6
5
f'c . b .d =
w
6
25 . 300.335 = 418,75 kN
Ir.H.Kartono Hd
19
Lendutan
1
6
= 1
6
f'c . b .d
w
25 . 300.335 = 83,75 kN
Vn =
Vud
75,30 = 100,40 kN
0,75
AV.fy.d
S=
AV.fy.d
VS
= 984 mm
16650
< 3
f'c . b .d = 2
w
3
< d =
2
335
= 167,50 mm
2
< 600 mm
Jarak sengkang minimum ( Sminimum)
Av =
bw.S
S=
3.f ys
Av.3.f ys
bw
157.3.240
300
= 377 mm
maksimum
minimum >
minimum >
f'c
4.f y
1,4
fy
25
=
f'c
fy
. 1.(
= 0,75 .0,85 .
25 0,85 .
400
600
600 + 400
= 0,02
= 0,0031
diambil minimum = 0,0035
4.400
1,4
400
600
)
600 + f y
= 0,0035
Ir.H.Kartono Hd
20
Lendutan
Kuat perlu = M n =
Mn
Rn =
m=
b.d
fy
perlu
perlu
184,09 .10 6
300.335 2
=
=
0,85.f' c
1
m
= 184,09 KNm
= 5,47 Mpa
400
0,85.25
= 18,824
1 -
(1-
2. m . Rn
fy
1
18,824
1 -
(1-
2. 18,824 . 5,47
400
= 0,0161 <
maks
= 0,02
Penulangan :
2 D 25
Teoritis
Sengkang D 10
40 CM
2 D 12
4 D 25
ds = 40 + 10 + 1.25 = 62,50 mm
2
30 CM
= 33 mm > 25 mm ( OK )
As.fy
0,85.f' c.b
1960 .400
0,85.25.300
= 122,98 mm
122,98) = 216,40 kNm > kuat perlu = 184,09 KNm ( 0K )
2
Ir.H.Kartono Hd
21
Lendutan
Ref SNI - 03 - 2847 - 2002
Menentukan tulangan tumpuan.
101,25
0,8
Kuat perlu = M n =
Mn
Rn =
m=
fy
0,85.f' c
1
m
perlu =
perlu
126,56 .10 6
300 . 335 2
b.d2
= 126,56 KNm
1
18,824
= 3,76 Mpa
400
0,85.25
= 18,824
1 -
(1-
2. m . Rn
fy
1 -
(1-
2. 18,824 . 3,76
400
= 0,0104 <
maks
= 0,02
mm 2
( OK)
Teoritis
Penulangan :
ds = 40 + 10 + 1 .25 = 62,50 mm
2
3 D 25
Sengkang D 10
40 CM
2 D 12
2 D 25
d'= 40 + 10 +
30 CM
1
.25 = 62,50 mm
2
= 62,50 mm > 25 m m ( OK )
a =
As.fy
0,85.f' c.b
1470 .400
0,85.25.300
= 92,24 mm
22
Lendutan
23
l
21
f ' c = 4700
25 = 23500 Mpa
E S = 200000 MPa
Perbandingan modulus , n =
3
ES
EC
200000
=
= 8,50
23500
Hitung besar Moment Inersia Balok , di tumpuan untuk balok kantilever dan ditengah
bentang untuk balok diatas dua tumpuan , gI .
1 .b.h 3
1 . 300 . 400 3 = 1,6 . 10 9 mm4
=
12
12
Hitung besar Moment Inersia Efektip Balok , di tumpuan untuk balok kantilever dan ditengah
bentang untuk balok diatas dua tumpuan, eI .
Ig =
3
Ie
Mcr
Ma
3
Ig
1 -
Mcr
Ig
I cr
Ma
kd
40 cm
kd = S
A
4 D 25
30 cm
b . kd . kd + n . A' S . d ' + n . A S . d
2
b . kd . + n . A' S + n . A S
Potongan I - I
- 24990 +
kd =
b kd 3+ n . A' . ( kd - d' )2 + n . A . ( d - kd ) 2
s
S
3
300 . 172 3
=
+ 8,50. 2 . 490 . ( 136 - 62,50 ) 2 + 8,50 . 4 . 490 ( 337,50 - 136 ) 2 = 1,230.10 9 mm4
3
I Crack =
Ir.H.Kartono Hd
Lendutan
Ref SNI - 03 - 2847 - 2002
Mencari besar yt :
yt=
h
= 400 = 200 mm
2
2
M cr =
fr.Ig
yt
b
fr = 0,70
f 'c
= 0,70
3,50 . 1,6.10 9
M Crack =
200
25
= 3,50 MPa
= 28000000 N - mm = 28 kN - m
Menentukan besar Ma ,moment maksimum akibat beban kerja dengan beberapa kondisi :
qD = D L = 10 kN / m'
qL = L L = 5 kN / m'
1
. 10 . 9 2 = 73,64 kNm
Ma = M DL = Moment akibat beban mati =
11
Ma = M DL + 60 % M LL = Moment akibat beban mati dan 60% beban hidup berkesinambungan
=
1 . 10 . 9 2 + 1
11
11
3
Ie
Mcr
Ma
3
Ig
1 -
Mcr
I cr
Ma
Ig
Ie
28
3
1,6 . 10 9
73,64
1 -
28
3
9
4
1,230. 10 9 = 1,25 . 10 mm
Ig = 1,60 . 10 9 mm4
Ig = 1,60 . 10 9 mm4
Ig = 1,60 . 10 9 mm4
73,64
Ie
28
95,73
3
1,6 . 10
1 -
28
95,73
1 -
28
110,64
Ir.H.Kartono Hd
24
Lendutan
5
q.L 4
384 EI
1 . 1 . q . L2 . ( L 2 )
1
. M . ( L 2 ) mm
=
384 11
34,90 EI
11EI
D=
73,64.10 6. 9000 2
1
.M.(L2) =
34,90 EI
34,90. 23500 . 1,25 .10 9 . 11
= 0,53 mm
Defleksi sesaat akibat 60 % sustained live - load (60% beban hidup berkesinambungan ):
LS =
73,64.10 6. 9000 2
= 0,70 mm - 0,53 mm = 0,17 mm
34,90. 23500 . 1,25 .10 9 . 11
L =
6
73,64.10 6. 9000 2
= 0,82 mm - 0,53 mm = 0,29 mm
34,90. 23500 . 1,25 .10 9 . 11
LT = L + D + t LS
faktor pengali pada lendutan seketika untuk menghitung kendutan jangka panjang
1 + 50 . '
2
1+ 0
= 2
1,40
1+ 0
= 1,40
l
180
l
360
l
480
l
240
= 9000 = 50 mm
180
= 9000 = 25 mm
360
= 9000 = 18,75 mm
480
= 9000 = 37,50 mm
240
( OK )
Ir.H.Kartono Hd
25
Panjang Penyaluran
26
Ldh = Faktor x L hb , mm
Lhb = panjang penyaluran dasar dari kait standar tarik , mm
Lhb =
100 . d b
100 . 25
f 'c
= 500 m m
25
Faktor selimut beton = 0,70 , untuk tebal selimut beton terhadap kait tidak kurang dari 50 mm.
Faktor sengkang = 0,80 untuk spasi sengkang tidak melebihi 3 bd
Ldh = Faktor x L hb = 0,70 . 0,80 . 500 = 280 m m = 28 cm
Tertanam 800 - 75 = 725 mm > 28 mm ( OK )
PEMUTUSAN TULANGAN TARIK ( TULANGAN TUMPUAN
>d
Ld dari titik belok ,dimana MU = 0 , kearah tengah bentang sejarak > 12d b
l
>
16
d = 333,75 mm
ambil yang
terbesar
12 d b = 12 .25 = 300 mm
16
9000
16
= 562,50 mm
2250 mm
l
4
2250 mm
12 db =12 . 25 = 300 mm
350 mm
1320 mm
350 mm
1320 mm
Ir.H.Kartono Hd
Retak
dc . A
2 . dc . b
n
h
AS
2d c
dc
b
Penulangan :
2 D 25
Sengkang 10
40 CM
2 D 12
4 D 25
30 CM
ds = 40 + 10 + 1.25 = 62,50 mm
2
dc = d s = 62,50 mm
n = 4
b = 30 cm
A =
2 . dc . b
n
2 . 62,50 . 300
4
= 9,375 mm 2
( OK )
Ir.H.Kartono Hd
27
Lendutan
2250 mm
2250 mm
II
II
3 D 25
2 D 25
3 D 25
2 D 12
2 D 25
2 D 25
4 D 25
II
10 - 100 mm
10 - 150 mm
1600 mm
II
10 - 100 mm
5000 mm
1600 mm
9000 mm
3 D 25
2 D 25
Sengkang 10 - 100
40 cm
2 D 12
2 D 25
Sengkang 10 - 150
2 D 12
4 D 25
40 cm
30 cm
30 cm
Potongan I - I
Potongan II - II
Pe nulangan Balok
muka kolom
sengkang pertama
<
50 mm
Ir.H.Kartono Hd
28