You are on page 1of 29

Ref SNI - 03 - 2847 - 2002

PENYALURAN TULANGAN

Lendutan

Retak

Ir.H.Kartono Hd

Ref SNI - 0 - 2847 - 2002

Panjang Penyaluran

Ldh

Ldh

50 mm

< 3 db
Ld
Ld

Ldh
50 mm

< 3 db
Ld
>d
> 12d b
>

ambil yang
terbesar

16
Ld

Ld

La

La

Ir.H.Kartono Hd

Ref SNI - 03 - 2847 - 2002

Panjang Penyaluran

PANJANG PENYALURAN TULANGAN


Ld = panjang penyaluran , mm = Faktor m odifikasi yang berlaku x Ldb
Ldb = panjang penyaluran dasar , mm
Ldh = panjang penyaluran kait standar tarik , diukur dari penampang kritis hingga ujung luar kait
( bagian panjang penyaluran yang lurus antara penampang kritis dan titik aw al kait / titik garis
singgung ) ditambah jari - jari dan satu diameter tulangan , mm
= Faktor modifikasi yang berlaku x L hb
Lhb = panjang penyaluran dasar dari kait standar tarik , mm
La = panjang penjangkaran tambahan pada daerah tum puan atau
pada titik belok garis elastis , mm
PANJANG PENYALURAN TULANGAN TARIK
Untuk batang tulangan ulir
Ld =

9 fy
10

f' c

dimana :

. db

c + K tr
db

c + K tr
db

<

2,50

= Faktor lokasi penulangan


= 1,30 untuk tulangan horizontal yang ditem patkan sedemikian hingga lebih dari 300 mm
beton segar dicor pada komponen dibaw ah panjang penjaluran atau sambungan yang
ditinjau
AS
A'S

= 1 ,30

= 1 untuk tulangan lain.


A'S
AS

=1

= Faktor pelapis
= 1,50 , untuk batang atau kaw at tulangan berlapis epoksi dengan selimut beton
kurang dari 3 db atau spasi bersih kurang dar 6 db

= 1,20 , untuk batang atau kaw at tulangan berlapis epoksi lainnya


= 1 , untuk tulangan tanpa pelapis.
= Faktor ukuran batang tulangan
= 0,80 , untuk batang D - 19 atau lebih kecil dan kaw at ulir
= 1 , untuk batang D - 22 atau lebih besar.
= Faktor beton agregat ringan
= 1,30 , untuk beton agregat ringan .
= 1 , untuk beton berat normal .
dengan fct yang disyaratkan , boleh diambil sebesar

f' c

1,8 f ct

tetapi tidak boleh kurang dari 1


c = spasi atau dim ensi selim ut beton, m m
c = nilai terkecil antara jarak dari sumbu batang atau kaw at ke permukaan terdekat dan
setengah spasi sumbu ke sum bu batang atau kaw at yang disalurkan
Ir.H.Kartono Hd

Ref SNI - 03 - 2847 - 2002

Panjang Penyaluran
Ktr = indeks tulangan transversal =

Atr.fyt
10. s.n

Atr = Luas total tulangan geser yang dipasang dengan spasis dan yang melintang potensi bidang
retak , mm2
fyt = kuat leleh tulangan transversal yang disyaratkan , MPa

s = jarak maksimum dari tulangan trasversal sepanjang dL,dari sumbu ke sumbu , mm


n = jumlah batang tulangan atau kaw at yang akan disalurkan atau disambung lew atkan
di sepanjang bidang retak
PANJANG PENYALURAN TULANGAN TEKAN
Ld = Faktor . L db

> 0,04 . d b . f y

Faktor =

Ldb =

AS perlu
AS yang ada

db . f y
4

f 'c

Ir.H.Kartono Hd

Lendutan

Ref SNI - 03 - 2847 - 2002

Tabe l Le ndutan ( De fle ction)


q

EI

max =

5
384

max =

PL 3
48EI

qL3
EI

B
P

EI

L
P

EI

c=

Pa 2b2
3EI.L

b
P

max =

EI

PL 3
6 EI

3a
4L

a
L

a
q

max =
L

EI

qL4
8 EI

max =

PL 3
3 EI

C=

Pa 3
3 EI

EI
L
P

EI

a
q

max =
B
A

qL4
185 EI

EI
L
q

max =
A

qL4
384 EI

EI
L

Ir.H.Kartono Hd

Lendutan

Ref SNI - 03 - 2847 - 2002

Persyaratan tebal minimum balok


Salinan tabel No . 8 , SNI - 2847
Tebal Minim um Balok Non - Prategang atau Pelat Satu Arah Bila Lendutan Tidak Dihitung

Komponen Struktur

Terdukung Sederhana

Satu Ujung Menerus Kedua Ujung Menerus

Kantilever

Komponen struktur tidak mendukung atau tidak dihubungkan dengan partisi atau
konstruksi lainnya yang mungkin rusak oleh lendutan yang besar .

Pelat Masif Satu Arah

Balok atau
Pelat Rusuk Satu Arah

20

24

28

10

16

18,50

21

Catatan :
Panjang Bentang dalam mm
Nilai yang diberikan harus digunakan langsung untuk komponen struktur beton normal
( WC = 2400 kg / m 3 ) dan tulangan BJTD 40.
Untuk kondisi lain , nilai harus di modifikasi sebagai berikut :
a. Untuk struktur beton ringan dengan berat jenis di antara 1500 kg/m3 sampai
2000 kg / m 3 , nilai tadi harus dikalikan dengan ( 1,65 - 0,0003 w c ) tetapi tidak kurang
dari 1,09 dimana w c adalah berat jenis dalam kg / m3 .
b. untuk fy selain 400 MPa , nilainya harus dikalikan dengan ( 0,40 + f y / 700 )

Ir.H.Kartono Hd

Lendutan

Ref SNI - 03 - 2847 - 2002

Persyaratan Lendutan Ijin Maksimum

Salinan tabel No . 9 , SNI - 2847


Jenis komponen struktur

Lendutan yang diperhitungkan

Atap datar yang tidak menahan atau tidak


disatukan dengan komponen
non struktural yang mungkin akan rusak oleh
lendutan yang besar

Lendutan seketika akibat beban hidup ( L )

Lantai yang tidak menahan atau tidak disatukan


dengn komponen non struktural yang mungkin
akan rusak oleh lendutan yang besar.

Lendutan seketika akibat beban hidup ( L )

Konstruksi atap atau lantai yang menahan atau


disatukan dengan komponen non struktural
yang mungkin akan rusak oleh lendutan yang
besar .
Konstruksi atap atau lantai yang menahan atau
disatukan dengan komponen non struktural
yang mungkin tidak akan rusak oleh lendutan
yang besar .

Batas Lendutan

la
180

l
360

lb
Bagian dari lendutan total yang terjadi setelah
pemasangan komponen non - struktural
( jumlah dari lendutan jangka panjang , akibat
semua beban tetap yang bekerja , dan lendutan
seketika , akibat pertambahan beban hidupc )

480

ld
240

a. Batasan ini tidak dimaksudkan untuk mencegah kemungkinan penggenangan air. Kemungkinan penggenangan air harus
diperiksa dengan melakukan perhitungan lendutan, termasuk lendutan tambahan akibat adanya penggenangan air
tersebut,dan mempertimbangkan pengaruh jangka panjang dari beban yang selalu bekerja, lawan lendut, toleransi
konstruksi dan keandalan sistem drainase.
b. Batas lendutan boleh dilampaui , bila langkahpencegahan kerusakan terhadap komponen yang ditumpu atau yang
disatukan telah dilakukan.
c. Lendutan jangka panjang harus dihitung berdasarkan ketentuan 11 . 5 . 2 . 5 atau 11 . 5 . 4 . 2 . tetapi boleh dikurangi
dengan nilai lendutan yang terjadi sebelum penambahan komponen non - struktural . Besarnya nilai lendutan ini harus
ditentukan berdasarkan data teknis yang dapat diterima berkenaan dengan karakteristik hubungan waktu dan lendutan
dari komponen struktur yang serupa dengan komponen struktur yang ditinjau .
d. Tetapi tidak boleh lebih besar dari toleransi yang disediakan untuk komponen non - struktur. Batasan ini boleh dilampaui
bila ada lawan lendut yang disediakan sedemikian hingga lendutan total dikurangi lawan lendut tidak melebihi batas
lendutan yang ada.

Ir.H.Kartono Hd

Lendutan

Ref SNI - 03 - 2847 - 2002

Langkah Kontrol Lendutan ( Deflection)

Priksa ketebalan balok .


Bila ketebalan balok < tebal minimum yang disyaratkan, maka perlu dilakukan kontrol Lendutan

Hitung besar Modulus Elastisitas beton .


Untuk beton dengan berat normal : Ec = 4700

f'c

Hitung besar Moment Inersia Balok , di tumpuan untuk balok kantilever dan ditengah
bentang untuk balok diatas dua tumpuan , gI .
Hitung besar Moment Inersia Efektip Balok , di tumpuan untuk balok kantilever dan ditengah
bentang untuk balok diatas dua tumpuan, eI .
3
Ie

Mcr

Ma
M cr =

3
Ig

Mcr

1 -

I cr

Ma

Ig

fr.Ig
yt
fr = 0,70

f 'c

, untuk beton dengan berat norm al

fr = 0,70 . ( 1,80 f ct ) , untuk beton dengan berat ringan


dimana 1,80 f ct tidak boleh melebihi
5

Hitung besar lendutan saat segera mendapat pembebanan .

Hitung besar lendutan jangka panjang

=
=

f 'c

faktor pengali pada lendutan seketika untuk menghitung kendutan jangka panjang

1 + 50 . '

' , nilai pada tengah bentang untuk balok sederhana dan menerus serta
pada tum puan untuk balok kantilever

' =

A' s
b.d

= faktor konstanta ketergantungan w aktu untuk beban tetap


= 2,0 , untuk jangka w aktu 5 tahun atau lebih
= 1,40 , untuk 12 bulan
= 1,20 , untuk 6 bulan
= 1 , untuk 3 bulan
Ir.H.Kartono Hd

Retak

Ref SNI - 03 - 2847 - 2002

Menurut SNI - 03 - 2847 - 2002 Pasal 12 . 6 .4 , lebar retak disyaratkan :


3
Z = fs

dc . A

30 MN / M untuk struktur dalam ruangan


25 MN / M untuk struktur yang dipengaruhi cuaca

Balok
A'S

A =
h
AS

n
n = jumlah batang per lebar balok , b

2d c

dc

2 . dc . b

b
fs = tegangan dalam tulangan pada beban kerja , mpa

fs boleh diambil sebesar 60 % dari kuat leleh yang ditentukan = 0,60. yf

Pelat
A = 2 . dc . s
h
dc

s = jarak antar tulangan

2d c

Ir.H.Kartono Hd

Panjang Penyaluran

Ref SNI - 03 - 2847 - 2002

kolom 400 / 500

mm2

P = 10 kN

Balok 300 / 500 mm 2

2500 mm

Diketahui :
Balok Kantilever ,terbuat dari beton bertulang , menerima
Mati terbagi rata ( DL) = 15 kN/m'
Hidup terbagi rata ( LL) = 10 kN/m'
Mati terpusat di ujung balok ( DL ) = 10 kN
Lebar balok ( b ) = 300 mm
Tinggi balok ( h ) = 500 mm
Jarak tulangan tarik serat tepi tertarik ( d ' ) = 75 mm
Tinggi efektif balok ( d ) = 500 - 75 = 425 mm
Tebal selimut beton = 40 mm
Mutu beton = f'c = 25 MPa
Mutu baja tulangan tarik = fy = 400 MPa
Mutu baja tulangan sengkang = f ys = 240 MPa
Ditanyakan :
a. Penulangannya
b. Panjang Penjaluran tulangan
Jaw ab :

q U = 1,2 D L + 1,6 L L = 1,2 . 15 + 1,6 . 10 = 34 kN/m'


P U = 1,2 D L = 1,2 . 10 = 12 kN
1 . q . L2 + P . L ) = - (
U
U
2

M U= -(

1 . 34 . 2,50 2 + 12 . 2,50 ) = - 136,25 kN - M


2

V U = q U . L + P U = 34 . 2,50 + 12 = 97 kN
Batasan ratio tulangan

maksimum

< 0,75 b= 0,75 . 0,85.

minimum >
minimum >

f'c
4.f y
1,4
fy

25
=

f'c
fy

. 1.(

= 0,75 .0,85 .

25 0,85 .
400

600
600 + 400

= 0,02032

= 0,0031
diambil minimum = 0,0035

4.400
1,4
400

600
)
600 + f y

= 0,0035
Ir.H.Kartono Hd

Panjang Penyaluran

Ref SNI - 03 - 2847 - 2002

AS ( maks ) = maks . b.d = 0,02 . 300 . 425 = 2550 mm


AS (maks) . f y

a=

0,85 . f ' c . b

Mn = 0,80.A s ( Maks) .fy ( d - a

2550 . 400

160
) = 0,80 . 2550 . 400 .( 425 2

= 160 mm

0,85 . 25. 300

) = 281520000 N mm = 281,52 kN - M
> M U = 136,25 kN-M

--------> Jadi cukup dipakai tulangan tulangan tunggal ( tulangan satu sisi atas )
Perhitungan tulangan lentur :
Kuat perlu = M n =
Mn

Rn =

b.d2

0,85.f' c
1
m

perlu =

perlu

= 170,30 KNm

170,30 .10 6
300.425 2

fy

m=

136,25
0,8

1
18,824

= 3,15 Mpa

400
0,85.25

= 18,824

1 -

(1-

2. m . Rn

fy

1 -

(1-

2. 18,824 . 3,15

400

maks = 0,02032
> minimum = 0,0035

= 0,0086 <

As perlu = . b . d = 0,0086 . 300 . 425 = 1097 mm 2


Dipasang tulangan tarik ( AS ) : 3 D 22 + 2 D 16 = 3 . 380 + 2 . 201 = 1542 mm 2 > 1097 mm 2 ( O K )
Dipasang tulangan tekan ( A'S ) , praktis : 2 D 22 = 2 . 380 = 760 mm 2
Perhitungan tulangan geser :
kolom 400/500 mm2

PU = 12 kN

qu = 34 kN/m'

d = 425 mm

2500 - 0,5 . 500 - 425 = 1825 mm

2500mm

V U = 97 kN
Besar V U pada penampang sej auh d darimuka kolom = VUd
V Ud = 2500 - 0,50 . 500 - 42 5 . ( 97 - 12 ) = 62,05 kN
2500

VU = 97 kN
VUd

12 kN
Vn =

V Ud

62,05
=

= 82,73 kN
0,75

Ir.H.Kartono Hd

10

Panj ang Penyaluran

Ref SNI - 03 - 2847 - 2002

Menentukan kemampuan beton tanpa tulangan geser dalam mikul geser :

VC =

1
6

f' c . bw.d

= 1
6

25 . 300 . 425 = 106,25 kN

Vn =

V Ud

62,05
=

= 82,73 kN
0,75

Dipakai sengkang dengan j arak minimum

Menentukan j arak sengkang :


2
Dicoba dipasang sengkang v ertikal dua kaki D 10 dengan luas penampang 78,50 mm
2
Av = 2. 78,50 = 157 mm

f ys = 240 Mpa
Jarak sengkang minimum ( Sminimum )

Av =

bw.S
3.fys

S=

Av.3.fys
bw

157.3.240
300

= 377 mm

Dipasang sengkang10 - 100 mm

Ir.H.Kartono Hd

11

Ref SNI - 03 - 2847 - 2002

Panjang Penyaluran

Pemeriksaan kemampuan balok mikul moment atas dasar tulangan terpasang di tumpuan.
ds=

3 D 22

3 . 380 . 61 + 2 . 201 . 58
3 . 380 + 2 . 201

= 60,22 mm
As = 3 . D 22 + 2.D16 = 1542 mm 2

2 D 16
2 D 12 Sengkang 10

500 mm

A's = 2 . D 22 = 2 . 380 = 760 mm 2

2 D 22
1.22 = 61 mm
2

d' = 40 + 10 +
300 mm

d = h - d s = 500 - 60,22 = 439,78 mm


300 - 2.40 - 2.10 - 3 . 22 - 2 . 12
4

Kontrol jarak bersih antar tulangan :

As

1542
300 . 439,78
760
300 . 439,78

b.d
A'
'= b . sd

= 0,0117

- '

= 27,50 mm > 25 mm ( OK )

= 0,0117 - 0,00577 = 0,00593

= 0,00577

Syarat tulangan tekan sudah leleh


( - ' )

>

0,85 .

f'c
fy

1 .

600

d'
d

( 600 - fy )

= 0,85.

600 .
600 - 400

25 . 0,85 .
400

61 = 0,01855
439,78

0,00593 < 0,01855 ----> tulangan tekan belum leleh


Bila tulangan tekan

be lum le le h, berlaku :
Mn = 0,85 . f' c .b . a . ( d - a ) + A' s . f's ( d - d ' )
2

Dimana :

f's = 's . E s =

a=

(a -

As.fy - A's.f's
0,85 . f' c. b

1 . d')
a

1542 .400 - 760 .f 's

( 1-

0,003 . 200000 =

0,85 . 25 . 300

a - 0,85.61
a

) . 600

616800 - 760 . f ' s

6375 a - 616800 + 760 f ' s= 0

f's =

1 . d'

6375

---> Persamaan ( 1 )

600

a.f's - 600 a + 31110 = 0 ---> Persamaan ( 2)

Ir.H.Kartono Hd

12

Ref SNI - 03 - 2847 - 2002

Panjang Penyaluran

6375 a - 616800 + 760 f ' s= 0

---> Persamaan ( 1 )

a.f's - 600 a + 31110 = 0 ---> Persamaan ( 2)


a x Persamaan ( 1 ) = 6375 . a 2 - 616800 . a + 760 a.f' s = 0
760 x Persamaan ( 2 ) = 760 a.f' s- 456000 .a + 23643600 = 0
6375 a 2 - 160800 a + 23643600 = 0

a=

+ 160800 +

(-)

160800 2 + 4 . 6375 . 23643600


= 74,80 mm
2 . 6375

c=

74,80
0,85

= 88 mm

88 - 61
's = c - d' . cu = 88
c

0,003 = 0,00092

f's = 's . E s = 0,00092 . 200000 = 184 Mpa


Mn = C c ( d - a ) + C s ( d - d ' ) = 0,85.f' c. b . a ( d - a ) + A' s . f's.( d - d')
2
2
= 0,85. 25 .300. 74,80 ( 439,78 - 74,80
2

) + 760 . 184 . ( 439,78 - 61 ) = 245 kNm


136,25
> 0,80 = 170,30 kNm ( OK )

Ir.H.Kartono Hd

13

Ref SNI - 03 - 2847 - 2002

Panjang Penyaluran
Menghitung panjang penyaluran
PANJANG PENYALURAN TULANGAN TARIK
Ldh = Faktor x L hb , mm
Lhb = panjang penyaluran dasar dari kait standar tarik , mm
Lhb =

100 . d b

100 . 22

f 'c

= 440 m m

25

Faktor selimut beton = 0,70 , untuk tebal selimut beton terhadap kait tidak kurang dari 50 mm
Faktor sengkang = 0,80 untuk spasi sengkang tidak melebihi 3 bd
Ldh = Faktor x L hb = 0,70 . 0,80 . 440 = 246 m m = 24,60 cm

---> Ldh = 25 cm

Ld = panjang penyaluran , m m = Faktor modifikasi yang berlaku x Ldb


Untuk penghematan biaya, tulangan D 16 akan diputus sejauh panjang penyalurannya :

Ld =

9 fy
10

f' c

. db

Atr = 157 mm2

c + K tr
db

s = 200 mm
n= 5
fyt = 240 MPa

Ktr = indeks tulangan transversal =

Atr.fyt
10. s.n

157 . 240
10 . 200 . 5

= 3,77

c = nilai minimum dari :


jarak dari sumbu batang ke permukaan beton yang terdekat = 60,22 mm
setengah sepasi jarak sumbu ke sumbu batang yang disalurkan = 0,50 . 27,50 = 13,75 mm
Jadi , c = 13,75 mm
c + K tr
db

13,75 + 3,77
16

= 1,10 < 2,50

db = D 16

= 1,3 --> karena tulangan atas


= 1 ---> karena tulangan tanpa pelapis
= 0,80 ---> karena lebih kecil dari D 19
= 1 ---> karena beton dengan berat normal

Ld =

9 fy
10

f' c


c + K tr
db

. db =

9 . 400
10

25

1,3 . 1 . 0,8 . 1 . 16 = 1090 mm


1,10

Jadi tulangan D 16 , dipotong sejauh 1090 mm dari muka kolom , di titik C

Ir.H.Kartono Hd

14

Panjang Penyaluran

Ref SNI - 03 - 2847 - 2002

Pemeriksaan kemampuan balok mikul moment atas dasar tulangan terpasang , setelah
pemotongan tulangan di titik C
ds = 61 mm

3 D 22

As = 3 . D 22 = 3. 380 = 1140 mm 2
A's = 2 . D 22 = 2 . 380 = 760 mm 2

2 D 12
2 D 22

d = h - d s = 500 - 61 = 439 mm

d' = 61 mm

=
'=

As
b.d
A's
b.d

1140
300.439

0,00866

760
300.439

- '

0,00577

= 0,00866 - 0,00577 = 0,00289

Syarat tulangan tekan sudah leleh


( - ' )

> 0,85 .

f'c
fy

1 .

600

d'
d

( 600 - fy )

= 0,85.

25 . 0,85 .
400

600 .
600 - 400

61 = 0,01882
439

0,00289 < 0,01882 ----> tulangan tekan belum leleh


Bila tulangan tekan

be lum le le h, berlaku :
Mn = 0,85 . f' c .b . a . ( d - a ) + A' s . f's ( d - d ' )
2

Dimana :

f's = 's . E s =
a=

(a -

As.fy - A's.f's
0,85 . f' c. b

1 . d')
a

0,003 . 200000 =

1140 .400 - 760 .f 's

0,85 . 25 . 300

( 1-

a - 0,85.61
a

) . 600

456000 - 760 . f ' s

6375 a - 456000 + 760 f ' s= 0

f's =

1 . d'

6375

---> Persamaan ( 1 )

600

a.f's - 600 a + 31110 = 0 ---> Persamaan ( 2)

Ir.H.Kartono Hd

15

Ref SNI - 03 - 2847 - 2002

Panjang Penyaluran

---> Persamaan ( 1 )

6375 a - 456000 + 760 f ' s= 0

a.f's - 600 a + 31110 = 0 ---> Persamaan ( 2)


a x Persamaan ( 1 ) = 6375 . a 2 - 456000 . a + 760 a.f' s = 0
760 x Persamaan ( 2 ) = 760 a.f' s- 456000 .a + 23643600 = 0
6375 a 2 - 23643600 = 0

(-)

a = 60,90 mm
c=

= 60,90
0,85

= 71,65 mm

71,65 - 61
's = c - d' . cu = 71,65
c

0,003 = 0,00045

f's = 's . E s = 0,00045 . 200000 = 90 Mpa


Jarak titik pemutusan ke ujung balok = 2500 - 250 - 1090 = 1160 mm

Besar Moment yang terjadi akibat beban di titik pemutusan tulangan :


M U= -(

1 . q . L2 + P . L ) = - (
U
U
2

1 . 34 . 1,160 2 + 12 . 1,160 ) = - 36,80 kN - M


2

Kemampuan penampang beton atas dasar tulangan yang terpasang dalam mikul
moment di titik pemutusan tulangan :
a
Mn = C c ( d - a ) + C s ( d - d ' ) = 0,85.f' c. b . a ( d ) + A' s . f's.( d - d')
2
2
60,90
= 0,85. 25 .300. 60 ,90 ( 439 ) + 760 . 90 . ( 439 - 61 ) = 185 kNm
2
36,80
> 0,80 = 46 kNm ( OK )
Jadi pemutusan dapat dilakukan dititik C sejauh 1090 mm dari muka kolom, di titik C
PU = 12 kN

kolom 400/500 mm2

qu = 34 kN/m'

C
2500 mm
250 + 1090 = 1390 mm

245 kNm
170,30 kNm

185 kNm

46 kNm
Mn Diagram
Ir.H.Kartono Hd

16

Lendutan / retak

Ref SNI - 03 - 2847 - 2002

Kontrol Lendutan
Tebal balok = h = 500 mm
Priksa ketebalan balok .
Bila ketebalan balok < tebal minimum yang disyaratkan, maka perlu dilakukan kontrol Lendutan
Tebal minimum yang disyaratkan untuk balok Kantilever = L = 2500 mm = 312,50 mm < 500 mm
8
8
Jadi tidak perlu dilakukan kontrol Lendutan karena tebal balok telah memenuhi syarat.

Kontrol Retak
Struktur tak terlindung
3
Z = fs

dc . A

25 MN / M untuk struktur yang dipengaruhi cuaca

Tinjau struktur tepat dimuka kolom

3 D 22

ds=

3 . 380 . 61 + 2 . 201 . 58
3 . 380 + 2 . 201

= 60,22 mm

2 D 16
2 D 12 Sengkang 10

500 mm

2 D 22
d' = 40 + 10 +
300 mm

1.22 = 61 mm
2

dc = 60,22 mm
n = jumlah batang per lebar balok = 5
fs = tegangan dalam tulangan pada beban kerja = 0,60 . 400 = 240 Mpa
A =

2 . dc . b
n

2 . 60,22 .300
5

= 7226,40 mm 2

3
Z = 240 .

60,22 . 7226,40 = 18187 Nmm/mm = 18,20 MN/M < 25 MN / M ( OK )

Jadi , struktur aman terhadap kemungkinan retak

Ir.H.Kartono Hd

17

Panjang Penyaluran

Ref SNI - 03 - 2847 - 2002

2
Ldh = 250 mm

Ld= 1090 mm

50 mm
Ldh

3 D 22

3 D 22 + 2 D 16

2 D 12

2 D 22

Ld

10 - 50

10 - 100

Jarak antar tulangan = s =


Penulangan :

3 D 22

2500 mm

ds=

300 - 3 . 22 - 2 . 16
4

3 . 380 . 61 + 2 . 201 . 58
3 . 380 + 2 . 201

2 D 16
2 D 12 Sengkang 10

500 mm

250 mm

= 50,50mm

= 60,22 mm

ds = 61 mm

3 D 22

2 D 12

500 mm

2 D 22

2 D 22

d' = 40 + 10 +
300 mm

1.22 = 61 mm
2

300 mm

Potongan 1 - 1

Potongan 2 - 2

Panjang tulangan tekan lurus dari balok ke kolom :


Ld = Faktor . L db

> 0,04 . d b . f y

As perlu = As yang ada


AS perlu

=1
AS yang ada
db . f y
22 . 400
Ldb =
= 440 m m
=
4 f 'c
4 25
Faktor =

Ld = 1 . L db = 1. 440 mm = 440 mm

> 0,04 . d b . f y = 0,04 . 22 . 400 = 352 mm

Ld terpasang : lebar kolom - selimut beton - sengkang kolom


= 500 - 40 - 12 = = 448 mm > 440 mm ( 0K)
Panjang tulangan tarik berkait dari balok ke kolom
Ldh terpasang : lebar kolom - selimut beton - sengkang kolom
= 500 - 40 - 12 = = 448 mm > 250 mm ( 0K)
Ir.H.Kartono Hd

18

Ref SNI - 03 - 2847 - 2002

Lendutan

Perencanaan tulangan dan pemeriksaan lendutan.


Balok beton bertulang , panjang dari as kolom ke as
kolom , 9 meter , terjepit pada kolom yang berukuran
400 x 800 mm 2

9m

h balok = 400 mm
-

1
16

1
11

b balok = 300 mm

1
16

Menerima :
Beban mati termasuk berat sendiri balok = 10 kN/m'
Beban hidup

5 kN/m'

Mutu beton

= f' c = 25 Mpa
Mutu tulangan = f y = 400 Mpa
Mutu tulangan sengkang =

VUd
VUd

3,665 m

f ys = 240 Mpa

d = 400 - 65 = 335 mm

4,10 m
Menentukan beban berfaktor untuk menghitung tulangan :
qu = 1,2 D L+ 1,6 L L = 1,2 . 10 + 1,6 . 5 = 20 kN
Besar gaya geser pada as kolom : VU = 0,5 . 20 . 9 = 90 kN
Menentukan besar VU pada penampang sejauh d dari muka tumpuan ( VUd ) :
VUd = 4500 - 400 - 335
4500

Vn =

Vud

. 90 kN = 75,30 kN

75,30 = 100,40 kN
0,75

Menentukan kemampuan beton tanpa tulangan geser dalam mikul geser :


VC =

1
6

f'c . b .d = 1
w
6

25 . 300.335 = 83,75 kN

Cek, kemampuan penampang dalam mikul geser


Vn

< Vc + V s =

1
6

f'c . b .d +
w

2
3

f'c . b .d
w

5
6

5
f'c . b .d =
w
6

25 . 300.335 = 418,75 kN

100,40 kN < 418,75 kN


Jadi penampang memenuhi syarat untuk mikul geser, sehingga
tidak perlu diperbesar penampangnya

Ir.H.Kartono Hd

19

Lendutan

Ref SNI - 03 - 2847 - 2002

Menentukan kemampuan beton tanpa tulangan geser dalam mikul geser :


VC =

1
6

= 1
6

f'c . b .d
w

25 . 300.335 = 83,75 kN

Vn =

Vud

75,30 = 100,40 kN
0,75

-------> Jadi diperlukan tulangan geser


Menentukan besar Vs , yakni gaya geser yang dipikul tulangan geser :
Vs = V n - VC = 100,40 - 83,75 = 16,65 kN
Menentukan jarak sengkang :
Dicoba dipasang sengkang vertikal dua kaki 10 dengan luas penampang 78,50 mm2
Av = 2. 78,50 = 157 mm 2
f ys = 240 Mpa
VS =

AV.fy.d

S=

AV.fy.d

157 . 240 . 435

VS

= 984 mm

16650

Jarak sengkang maksimum :


Vs = 16,65 kN

< 3

Jadi jarak sengkang maksimum ( Smaksimum )

f'c . b .d = 2
w
3

< d =
2

25 . 300 . 335 = 335 kN

335
= 167,50 mm
2

< 600 mm
Jarak sengkang minimum ( Sminimum)

Av =

bw.S

S=

3.f ys

Av.3.f ys
bw

157.3.240
300

= 377 mm

Dipasang sengkang 10 - 100 mm


Menentukan tulangan lentur :
d = h - d s = 400 - 65 = 335 mm
Batasan ratio tulangan

maksimum

< 0,75 b= 0,75 . 0,85.

minimum >
minimum >

f'c
4.f y
1,4
fy

25
=

f'c
fy

. 1.(

= 0,75 .0,85 .

25 0,85 .
400

600
600 + 400

= 0,02

= 0,0031
diambil minimum = 0,0035

4.400
1,4
400

600
)
600 + f y

= 0,0035

Ir.H.Kartono Hd

20

Lendutan

Ref SNI - 03 - 2847 - 2002

Menentukan tulangan lentur :


Menghitung besar moment :
Besar moment di tengah-tengah bentang = + 1 . 20 . 92 = + 147,27 kNm
11
1
2
Besar moment di tumpuan = . 20 . 9 = - 101.25 kNm
16
Menentukan tulangan di tengah bentang ( tulangan lapangan )
147,27
0,8

Kuat perlu = M n =
Mn

Rn =
m=

b.d
fy

perlu

perlu

184,09 .10 6
300.335 2

=
=

0,85.f' c
1
m

= 184,09 KNm

= 5,47 Mpa

400
0,85.25

= 18,824

1 -

(1-

2. m . Rn

fy

1
18,824

1 -

(1-

2. 18,824 . 5,47
400

= 0,0161 <

maks

= 0,02

> minimum = 0,0035

As perlu = . b . d = 0,0161 . 300 . 335 = 1618 mm 2


Dipasang : 4 D 25 = 4 . 490 = 1960 mm 2 > 1775 mm 2 ( O K )
4 D 25

d' = 40 + 10 + 1.25 = 62,50 mm


2

Penulangan :
2 D 25

Teoritis

Sengkang D 10

40 CM

2 D 12
4 D 25

ds = 40 + 10 + 1.25 = 62,50 mm
2

30 CM

Kontrol jarak bersih antar tulangan : 300 - 2.40 - 2.10 - 4 .25


3
d baru = 400 - 62,50 = 337,50 mm

= 33 mm > 25 mm ( OK )

Kontrol kemampuan mikul beban atas dasar tulangan tunggal :


a =

As.fy
0,85.f' c.b

1960 .400
0,85.25.300

Mn = As. f y. ( d - a ) = 1960 .400 ( 337,50 2

= 122,98 mm
122,98) = 216,40 kNm > kuat perlu = 184,09 KNm ( 0K )
2
Ir.H.Kartono Hd

21

Lendutan
Ref SNI - 03 - 2847 - 2002
Menentukan tulangan tumpuan.
101,25
0,8

Kuat perlu = M n =
Mn

Rn =
m=

fy

0,85.f' c
1
m

perlu =

perlu

126,56 .10 6
300 . 335 2

b.d2

= 126,56 KNm

1
18,824

= 3,76 Mpa

400
0,85.25

= 18,824

1 -

(1-

2. m . Rn

fy

1 -

(1-

2. 18,824 . 3,76
400

= 0,0104 <

maks

= 0,02

> minimum = 0,0035

As perlu = . b . d = 0,0104 . 300 . 335 = 1394 m m 2


3 D 25
2 > 1159

Dipasang : 3 D 25 = 3. 490 = 1470 mm

mm 2

( OK)

Teoritis
Penulangan :

ds = 40 + 10 + 1 .25 = 62,50 mm
2

3 D 25

Sengkang D 10
40 CM

2 D 12
2 D 25

d'= 40 + 10 +

30 CM

1
.25 = 62,50 mm
2

Kontrol jarak bersih antar tulangan : 300 - 2.40 - 2.10 - 3 .25


2
d baru = 400 - 62,50 = 337,50 mm

= 62,50 mm > 25 m m ( OK )

Kontrol kemampuan mikul beban atas dasar tulangan tunggal :

a =

As.fy
0,85.f' c.b

1470 .400
0,85.25.300

Mn = As. fy. ( d - a ) = 1470 .400 ( 337,50 2

= 92,24 mm

92,24 ) = 171,331 kNm > kuat perlu = 126,56 KNm ( 0K )


2
Ir.H.Kartono Hd

22

Lendutan

Ref SNI - 03 - 2847 - 2002

23

Langkah Kontrol Lendutan ( Deflection)

Priksa ketebalan balok .


Bila ketebalan balok < tebal minimum yang disyaratkan, maka perlu dilakukan kontrol Lendutan
Tebal balok = 400 mm
Tebal minimum yang disyaratkan pada balok terjepit pada kedua tumpuannya =
9000
= 428,60 mm
Tebal balok = 400 mm <
21
Jadi perlu dilakukan pemeriksaan lendutan.

l
21

Hitung besar Modulus Elastisitas beton .


Untuk beton dengan berat normal : Ec = 4700

f ' c = 4700

25 = 23500 Mpa

E S = 200000 MPa
Perbandingan modulus , n =
3

ES
EC

200000
=

= 8,50

23500

Hitung besar Moment Inersia Balok , di tumpuan untuk balok kantilever dan ditengah
bentang untuk balok diatas dua tumpuan , gI .
1 .b.h 3
1 . 300 . 400 3 = 1,6 . 10 9 mm4
=
12
12
Hitung besar Moment Inersia Efektip Balok , di tumpuan untuk balok kantilever dan ditengah
bentang untuk balok diatas dua tumpuan, eI .
Ig =

3
Ie

Mcr

Ma

3
Ig

1 -

Mcr

Ig

I cr

Ma

Mencari besar ICrack :


Menentukan letak garis netral , kd :
2 D 25

kd
40 cm

kd = S
A

4 D 25
30 cm

b . kd . kd + n . A' S . d ' + n . A S . d
2
b . kd . + n . A' S + n . A S

300 . kd . kd+ 8,50 . 2. 490 . 62,50 + 8,50 . 4 . 490 . 337,50


2
300 . kd + 8,50 . 2. 490 + 8,50 . 4 . 490

Potongan I - I

- 24990 +
kd =

150 kd2 + 24990 kd - 6143375 = 0


24990 2 + 4 . 150 . 6143375
= 136 mm
2 . 150

b kd 3+ n . A' . ( kd - d' )2 + n . A . ( d - kd ) 2
s
S
3
300 . 172 3
=
+ 8,50. 2 . 490 . ( 136 - 62,50 ) 2 + 8,50 . 4 . 490 ( 337,50 - 136 ) 2 = 1,230.10 9 mm4
3

I Crack =

Ir.H.Kartono Hd

Lendutan
Ref SNI - 03 - 2847 - 2002
Mencari besar yt :

yt=

h
= 400 = 200 mm
2
2

M cr =

fr.Ig
yt

b
fr = 0,70

f 'c

, untuk beton dengan berat normal

= 0,70

3,50 . 1,6.10 9
M Crack =

200

25

= 3,50 MPa

= 28000000 N - mm = 28 kN - m

Menentukan besar Ma ,moment maksimum akibat beban kerja dengan beberapa kondisi :
qD = D L = 10 kN / m'
qL = L L = 5 kN / m'
1
. 10 . 9 2 = 73,64 kNm
Ma = M DL = Moment akibat beban mati =
11
Ma = M DL + 60 % M LL = Moment akibat beban mati dan 60% beban hidup berkesinambungan
=

1 . 10 . 9 2 + 1
11
11

. 0,60 .5 . 9 2 = 95,73 kNm

Ma = M DL + M LL = Moment akibat beban mati dan beban hidup


1 . 10 . 9 2 + 1 .5 . 9 2 = 110,46 kNm
11
11

3
Ie

Mcr
Ma

3
Ig

1 -

Mcr

I cr

Ma

Ig

Untuk Ma = 73,64 kNm

Ie

28

3
1,6 . 10 9

73,64

1 -

28

3
9
4
1,230. 10 9 = 1,25 . 10 mm

Ig = 1,60 . 10 9 mm4

1,230 . 10 9 = 1,24 . 10 9 mm4

Ig = 1,60 . 10 9 mm4

1,230 . 10 9 = 1,21 . 10 9 mm4

Ig = 1,60 . 10 9 mm4

73,64

Untuk Ma = 95,73 kNm

Ie

28
95,73

3
1,6 . 10

Untuk Ma = 110,46 kNm


3
28
1,6 . 10 9 +
Ie =
110,64

1 -

28

95,73

1 -

28
110,64

Ir.H.Kartono Hd

24

Ref SNI - 03 - 2847 - 2002

Lendutan
5

Hitung besar lendutan saat segera mendapat pembebanan .


Defleksi jangka pendek :

q.L 4
384 EI

1 . 1 . q . L2 . ( L 2 )
1
. M . ( L 2 ) mm
=
384 11
34,90 EI
11EI

Defleksi sesaat akibat beban mati :

D=

73,64.10 6. 9000 2
1
.M.(L2) =
34,90 EI
34,90. 23500 . 1,25 .10 9 . 11

= 0,53 mm

Defleksi sesaat akibat 60 % sustained live - load (60% beban hidup berkesinambungan ):

LS =

95,73 .10 6. 9000 2


34,90. 23500 . 1,24 .10 9 . 11

73,64.10 6. 9000 2
= 0,70 mm - 0,53 mm = 0,17 mm
34,90. 23500 . 1,25 .10 9 . 11

Defleksi sesaat akibat beban hidup :

L =
6

110,46 .10 6. 9000 2


34,90. 23500 . 1,21 .10 9 . 11

73,64.10 6. 9000 2
= 0,82 mm - 0,53 mm = 0,29 mm
34,90. 23500 . 1,25 .10 9 . 11

Hitung besar lendutan jangka panjang


Defleksi jangka panjang ( LT = Long term Deflection )

LT = L + D + t LS

faktor pengali pada lendutan seketika untuk menghitung kendutan jangka panjang

= faktor konstanta ketergantungan w aktu untuk beban tetap

1 + 50 . '

= 2,0 , untuk jangka w aktu 5 tahun atau lebih


' = 0 , karena balok tulangan tunggal

2
1+ 0

= 2

= 1,40 , untuk 12 bulan


t

1,40
1+ 0

= 1,40

LT = 0,29 + 2 . 0,53 + 1,40 . 0,17 mm = 1,588 mm

l
180

l
360

l
480

l
240

= 9000 = 50 mm
180
= 9000 = 25 mm
360
= 9000 = 18,75 mm
480
= 9000 = 37,50 mm
240

( OK )

Ir.H.Kartono Hd

25

Ref SNI - 03 - 2847 - 2002

Panjang Penyaluran

26

PANJANG PENYALURAN TULANGAN TARIK YANG TERTANAM DALAM KOLOM

Ldh = Faktor x L hb , mm
Lhb = panjang penyaluran dasar dari kait standar tarik , mm
Lhb =

100 . d b

100 . 25

f 'c

= 500 m m

25

Faktor selimut beton = 0,70 , untuk tebal selimut beton terhadap kait tidak kurang dari 50 mm.
Faktor sengkang = 0,80 untuk spasi sengkang tidak melebihi 3 bd
Ldh = Faktor x L hb = 0,70 . 0,80 . 500 = 280 m m = 28 cm
Tertanam 800 - 75 = 725 mm > 28 mm ( OK )
PEMUTUSAN TULANGAN TARIK ( TULANGAN TUMPUAN
>d
Ld dari titik belok ,dimana MU = 0 , kearah tengah bentang sejarak > 12d b
l
>
16
d = 333,75 mm

ambil yang
terbesar

12 d b = 12 .25 = 300 mm

16

9000
16

= 562,50 mm

Titik dimana MU = 0 , terletak pada titik sejauh X dari as kolom


VA . X - 0,50 . 20 . X 2 - 101,25 = 0
90 . X - 10 . X 2 - 101,25 = 0
X = 1,32 m
Titik dimana tulangan diputus = 1320 + 562,50 mm = 1883 mm dari as kolom
Tulangan tumpuan 1 D 25 diputus sejauh

2250 mm

l
4

9000 = 2250 mm dari as kolom > 1883 mm ( OK )


4

2250 mm

12 db =12 . 25 = 300 mm

350 mm
1320 mm

350 mm
1320 mm

Ir.H.Kartono Hd

Retak

Ref SNI - 03 - 2847 - 2002

Menurut SNI - 03 - 2847 - 2002 Pasal 12 . 6 .4 , lebar retak disyaratkan :


3
Z = fs

dc . A

30 MN / M untuk struktur dalam ruangan


25 MN / M untuk struktur yang dipengaruhi cuaca
A =

2 . dc . b
n

n = jumlah batang per lebar balok , b


fs = tegangan dalam tulangan pada beban kerja , mpa
fs boleh diambil sebesar 60 % dari kuat leleh yang ditentukan = 0,60. yf
Balok
A'S

h
AS

2d c

dc
b

d' = 40 + 10 + 1 .25 = 62,50 mm


2

Penulangan :
2 D 25

Sengkang 10

40 CM

2 D 12
4 D 25

30 CM

ds = 40 + 10 + 1.25 = 62,50 mm
2

dc = d s = 62,50 mm
n = 4
b = 30 cm
A =

2 . dc . b
n

2 . 62,50 . 300
4

= 9,375 mm 2

f s = 0,60 f y = 0,60 . 400 = 240 MPa


3
Z = 240

62,50 . 9,375 = 2008 N / mm = 2,008 MN/M

30 MN / M untuk struktur dalam ruangan


25 MN / M untuk struktur yang dipengaruhi cuaca

( OK )

Ir.H.Kartono Hd

27

Ref SNI - 03 - 2847 - 2002

Lendutan

2250 mm

2250 mm

II

II
3 D 25

2 D 25

3 D 25

2 D 12

2 D 25

2 D 25

4 D 25

II

10 - 100 mm

10 - 150 mm

1600 mm

II

10 - 100 mm

5000 mm

1600 mm

9000 mm

3 D 25

2 D 25
Sengkang 10 - 100

40 cm

2 D 12
2 D 25

Sengkang 10 - 150
2 D 12
4 D 25

40 cm

30 cm

30 cm

Potongan I - I

Potongan II - II

Pe nulangan Balok

muka kolom

sengkang pertama

<

50 mm

Note : Sengkang pertama , harus dipasang


maksimum sejauh 50 mm dari muka kolom

Ir.H.Kartono Hd

28

You might also like