Professional Documents
Culture Documents
Nama pengkaji :
Jam/tanggal
Tempat
Identitas
Nama : Ditanyakan dengan tujuan agar dapat mengenal atau memanggil klien dan
tidak keliru dengan penderita lain.
Umur
reproduksi belum matang, mental dan psikisnya belum siap. Sedangkan umur lebih
dari 35 tahun rentan sekali untuk terjadi perdarahan dalam masa nifas.
Subyektif
Informasi yang ingin di dapatkan ibu tentang kotrasepsi yang dapat di gunakan untuk ibu
menyusui.
Obyektif
Memberikan konseling KB kepada ibu tentang alat kontrasepsi yang aman untuk ibu
menyusui
1.
Cara Pelaksanaannya :
a. Bayi disusui secara on demand / menurut kebutuhan bayi
b.
c. Susui bayi anda juga pada malam hari karena menyusui waktu malam
mempertahakan kecukupan persediaan ASI
d. Bayi terus disusukan walau ibu / bayi sedang sakit
e. Ketika ibu mulai dapat haid lagi, pertanda ibu sudah subur kembali dan harus
segera mulai mengunakan metode KB lainnya.
2.
Profil
1. Cocok untuk perempuan menyusui yang ingin memakai pil KB
2. Sangat efektif pada masa laktasi
3. Dosis rendah
4. Tidak menurunkan produksi ASI
5. Tidak memberikan efek samping essterogen
6. Efek samping utama adalah gangguan perdarahan; perdarahan bercak, atau
perdarahan tidak teratur
7. Dapat dipakai sebagai kontrasepsi darurat
Fungsi minipil
1.
2.
3.
4.
Efektifitas
Sangat efektif (98,5%). Pada penggunaan minipil jangan sampai terlupa satu-dua
tablet atau jangan sampai terjadi gangguan gastrointestinal (muntah, diare),
karena akibatnya kemungkinan terjadi kehamilan sangat besar. Penggunaan obat
obat mukolitik asetilsistein bersama dengan minipil perlu dihindari karena
mukolitik jenis ini dapat meningkatkan penetrasi sperma sehingga kemampuan
kontraseptif dari minipil dapat terganggu.
Agar didapatkan kehandalan yang tinggi, maka :
a. Jangan sampai ada tablet yang lupa
b. Tablet digunakan pada jam yang sama (malam hari)
c. Senggama sebaiknya dilakukan 3 20 jam setelah penggunaan minipil
Keuntungan kontrasepsi
1. Sangat efektif bila digunakan secara benar
2. Tidak mengganggu hubungan seksual
3. Tidak mempengaruhi ASI
4. Kesuburan cepat kebali
5. Nyaman dan mudah digunakan
6. Sedikit efek samping
7. Dapat dihentikan setiap saat
f. Resiko kehamilan ektopik cukup tinggi (4 dari 10 kehamilan), tetapi resiko ini
lebih rendah jika dibandingkan dengan perempuan yang tidak menggunakan
minipil
g. Efektifitasnya menjadi rendah apabila digunakan bersamaan dengan obat
tuberkulosis atau obat epilepsy
h. Tidak melindungi diri dari infeksi menular seksual atau HIV/AIDS
i. Hirsutisme (tumbuh rambut/bulu berlebihan didaerah muka), tetapi sangat
jarang terjadi
2.
3.
Bila klien muntah dalam waktu 2 jam setelah menggunkan pil, minumla pil
yang lain, atau gunakan metode kontrasepsi lain bila klien berniat melakukan
hubungan seksual pada 48 jam berikutnya
4.
Bila klien menggunakan pil terlambat lebih dari 3 jam, minumlah pil tersebut
begitu klien ingat. Gunakan metode pelindung selaa 48 jam
5.
Bila klien lupa 1 atau 2 pil, minumlah segera pil yang terlupa tersebut sesegera
klien ingat dan gunakan metode pelindung sampai akhir bulan
6.
Walaupun klien belum haid, mulailah paket baru sehari setelah paket terakhir
habis
7.
Bila haid klien teratur setiap bulan dan kemudian kehilangan 1 siklus (tidak
haid), atau bila merasa hamil, temui petugas klinik klien untuk memeriksa uji
kehamilan
3.
Suntikan Progestin
Sangat efektif dan aman, Dapat dipakai oleh semua perempuan dalam usia reproduksi
kembalinya kesuburan lebih lambat ( rata rata 4 bulan ), Cocok untuk masa laktasi
karena tidak menekan produksi ASI.
Profil
Sangat efektif .
Aman.
Jenis
Tersedia 2 jenis kontrasepsi suntikan yang hanya mengandung progestin, yaitu :
Cara kerja
Mencehag ovulasi.
Efektifitas
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektivitas tinggi, dengan 0,3 kehamilan per
100 perempuan pertahun, asal penyuntikannya dilakukan secara teratur sesuai jadwal
yang telah ditentukan.
Keuntungan
Sangat efektif.
Keterbatasan
Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan (harus kembali
untuk suntikn ).
Usia reproduksi
Perokok.
Tekanan darah > 180/110 mmHg, dengan masalah gangguan pembekuan darah atau
anemia bulan sabit.
Menggunakan obat untuk epilepsy (fenitoin dan barbiurat) atau obat tuberculosis
(rifampisin).
Mendekati usia menopause yang tidak mau atau tidak boleh menggunaka pil
kontrasepsi kombinasi.
Hamil atau dicurigai hamil (risiko cacat pada janin 7 per 100.000 kelhiran )
Setiap saat selama siklus haid, asal ibu terebut tidak hamil.
Pada ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat diberikan setiap saat asalkan saja ibu
tersebut tidak hamil, selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan
seksual.
Ibu yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan ingin mengganti dengan
kontrasepsi suntikan. Bila ibu telah menggunakan kontrasepsi hormonal sebelumnya
secara benar, dan ibu menunggu sampai haid berikutnya datang.
Bila ibu sedang menggunkan kontrsepsi jenis lain dan menggantinya dengan jenis
kontrasepsi pada saat jadwal kontrasepsi suntikan yang sebelumnya.
Ibu yang menggunakan kontrasepi non hormonal dang ingin menggantinya dengan
kontrasepsi hormonal. Suntikan kontrasepsi hormonal akan / dapat segera diberikan,
asal aja ibu tersebut tidak hamil. Dan pemberiannya tidak perlu menunggu haid
berikutnya datang, bila ibu disuntik setelah hari ke 7 haid tersebut, selama 7 hari
setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan sekual.
Ibu ingin menggunakan AKDR dengan kontrasepsi hormonal. Suntikn pertama dapat
diberikan pada hari ke 7 siklus haid saja dengan keyakinan ibu tersebut tidak hamil.
Ibu tidak haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur. Suntikan pertama dapat
diberikan setiap saat, asal saja ibu tersebut tidak hamil dan selama 7 hari setelah
suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
Nyeri abdomen bawah yang berat kemungkinan gejala kehamilan ektopik terganggu.
Sakit kepala migrain, sakit kepala berulang yang berat atau kburnya penglihatan.
Perdarahan berat yang ke2 kali lebih panjang dari masa hai atau 2 kali lebih banyak
dalam satu periode masa haid.
Bila terjadi hal hal yang disebut diatas, hububgi segera teng kesehatan atau klinik.
Note: selama 7 hari setelah suntikan pertama, tidak boleh melakukan hubungan
seksual.
1. Kontrasepsi Implan
Kontrasepsi Implan adalah metode kontrasepsi yang diinsersikan pada bagian subdermal,
yang hanya hanya mengandung progestin dengan masa kerja panjang, dosis rendah, dan
reversible untuk wanita (speroff dan darney, 2005)
Kontrasepsi Implan atau alat kontrasepsi bawah kulit (AKBK) adalah kotrasepsi yang
diinsersikan tepat dibawah kulit, dilakuan pada bagian dalam lengan atas atau dibawah
siku melalaui insisi tunggal dalam bentuk kipas.
jenis implan
1. Norplant terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm,
diameter 2,4 mm, yang diisi dengan 36 mg levonorgestrel dengan lama lama kerja 5
tahun
2. Implanon, terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira kira 40 mm,
diameter 2mm, diisi dengan 68 mg 3 keto desogestrel dengan lama kerja 3 tahun.
3. Jadena dan indoplant, terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg lenovorgestrel
dengan lama kerja 3 tahun
Cara kerjanya
1. Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambt pergerakan spermatozoa
2. Mencegah ovulasi
3. Menghambat perkembangan siklis dari endometrium
Keuntungan kontrasepsi
1. Daya guna tinggi (kegagalan 0,2 1 kehamilan per 100 perempun)
2. Member iperlindungna dalam jangka panjang
3. Tingkat kesubursn cepat kembali setelah implant dicabut
4. Tidak perlu dilakukan periksa dalam
5. Tidak mengganggu kegiatan senggama dan juga tidak menggang kegiatan produksi
ASI
6. Bebas dari pengaruh estrogen. Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan
7. Dapat dicabut setiap saat jika menurut kebutuhan
Keuntungna non kontrasepsi
1. Mengurangi nyeri haid dan mengurangi jumlah darah haid
2. Mengurangi / memperbaiki anemia
3. Melindungi terjadinya kanker endometrium
4. Menurunkan angka kejadian endometriosis
5. Mengurangi kejadian kelainan jinak payudara
6. Memberi perlindungan terhadap beberapa penyebab penyakit radang panggul
Kerugian keterbatasan implant : dapat timbul keluhan seperti :
1. Nyeri kepala, pening / pusing kepala
2. Peningkatan / penurunan berat badan
3. Nyeri payudara
4. Perubahan mood atau kegelisahan
5. Tidak memberi perlindungan terhadap infeksi penyakit menular seksual termauk HIV
/ AIDS
6. Memerlukan tindak pembedahan minor untuk memsang / insersi dan pencabutannya,
sehingga klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaiannya sesuai dengan
keinginan, tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan.
7. Efektivitasnya menurun jika menggunakan implant bersamaan dengan penggunaan
obat untuk epilepsi dan tuberculosis
8. Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 perempun
pertahun)
Yang boleh menggunakan implan
1. Usia reproduksi, telah memiliki anak ataupun belum memiliki anak
2. Menginginkan kontrasepsi dengan efektifitas dan jangka panjang
3. Menyusui dan memerlukan kontrasepsi
4. Pasca persalinan dan tidak menyusui
5. Pasca keguguran
6. Tidak menginginkan anak lagi tetapi tidak mau sterilisasi
7. Tekanan darah < 180/ 110 mmHg, masalah pembekun adrah atau bulan sabit
8. Tidak boleh menggunakan kontrsaepsi yang mengandung progesterone
9. Riwayat kehamilan ektopik
10.
1. DIAFRAGMA
Diafrgma adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat dari lateks(karet) yang di
insersikan ke dalam vagina sebelum berhubungan seksual dan menutup serviks.
Cara kerja
Menahan sperma agar tidak mendapatkan akses mencapai saluran alat reproduksi bagian
atas (uterus dan tuba falopi) dan sebagai alat tempat spermisida
Jenis
Arching spring
Manfaat
2. SPERMISIDA
Spermisida adalah bahan kimia (biasanya non oksinol-9) digunakan untuk menonaktifkan atau membunuh sperma.
Jenis
Aerosol
Krim
Cara kerja
Menyebabkan sel membrane sperma terpecah, memperlambat pergerakan sperma dan
menurunkan kemampuan pembuahan sel telur.
Manfaat
Mudah digunakan
Analisa
kegiatan
Melihat respon ibu terhadap penjelasan yang telah di berikan
Menganjurkan ibu untuk mengulangi penjelasan yang di berikan
Menanyakan kepada ibu apakah ibu sudah jelas dengan penjelsan
yang telah di berikan
Menanyakan kepada ibu kontrasepsi apa yang akan di gunakan
paraf