You are on page 1of 17

METODE NUMERIK PERSAMAAN DIFERENSIAL BERORDE

19 April 2014

Oleh :
Ana Hardianti
1127030007

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2014

ABSTRAK

Nama

Ana Hardianti

Teman Sekelompok

Andhika Pangestu P
Arif Sulaeman
Eulis Sofi R
Fuji Astuti

Nama Asisten Dosen

Annas Nasrudin

In Computational Physics 2 lab on Differential Equations Numerical Methods of order N aims to solve ordinary differential equations using Eulers method,
solving ordinary differential equations using the Runge Kutta method of order 4,
applying the differential equations for the simulation of dynamical systems physics
phenomena. Sprott has some simple functions form a three-dimensional dynamic
system that shows chaotic. Some jerk equation was found to have a simple nonlinear function that should allow the implementation of electronics
Keywords : Matlab, Differential, RK order 4

Dalam praktikum Fisika Komputasi 2 tentang Metode Numerik Persamaan Diferensial Berorde N ini bertujuan untuk memecahkan persamaan diferensial biasa
menggunakan metode Euler, memecahkan persamaan diferensial biasa menggunakan
metode Runge Kutta orde 4, mengaplikasikan persamaan diferensial untuk simulasi
sistem dinamik fenomena fisika. Sprott mempunyai beberapa bentuk fungsi sederhana tiga dimensi sistem dinamis yang menunjukkan chaos. Beberapa persamaan
jerk ditemukan memiliki fungsi nonlinier sederhana yang harus memungkinkan implementasi elektronik.

Kata Kunci : Matlab, Diferensial, RK orde 4


i

DAFTAR ISI

ABSTRAK

DAFTAR ISI

iii

DAFTAR GAMBAR

iv

1 PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1.2

Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1.3

Batasan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1.4

Tujuan Praktikum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1.5

Sistematika Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2 LANDASAN TEORI

2.0.1

Matlab

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2.0.2

Persamaan Diferensial . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3 METODE PERCOBAAN

3.1

Alat dan Bahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3.2

Diagram Alir . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

3.3

Prosedur Percobaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

4 HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1

4.2

Hasil . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

4.1.1

Output Metode Euler . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

4.1.2

Output Metode Range Kutta . . . . . . . . . . . . . . . . . .

4.1.3

Output Program . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

10

5 PENUTUP
5.1

11

Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

ii

11

DAFTAR ISI
5.2

Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

DAFTAR PUSTAKA

Ana Hardianti

iii
11
11

DAFTAR GAMBAR

4.1

Tabulasi data metode Euler dan solusi eksak . . . . . . . . . . . . .

4.2

Grafik metode Euler dan solusi eksak . . . . . . . . . . . . . . . . . .

4.3

Tabulasi data metode Range Kutta dan solusi eksak . . . . . . . . .

4.4

Grafik metode Runge Kutta dan solusi eksak . . . . . . . . . . . . .

4.5

Grafik ruang fase metode Runge Kutta . . . . . . . . . . . . . . . . .

4.6

Grafik time series metode Runge Kutta . . . . . . . . . . . . . . . .

iv

Bab 1

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

MATLAB muncul di dunia bahasa pemrograman yang cenderung dikuasai oleh bahasa yang telah mapan. Tentu saja sebagai bahasa pemrograman yang baru MATLAB akan sukar mendapat hati dari pemakai. Namun MATLAB hadir tidak dengan
fungsi dan karakteristik yang umumnya ditawarkan bahasa pemrograman lain yang
biasanya hampir seragam. MATLAB dikembangkan sebagai bahasa pemrograman
sekaligus alat visualisasi, yang menawarkan banyak kemampuan untuk menyelesaikan berbagai kasus yang berhubungan langsung dengan disiplin keilmuan matematika.
MATLAB memiliki kemampuan mengintegrasikan komputasi, visualisasi, dan pemrograman dalam sebuah lingkungan yang tunggal dan mudah digunakan. MATLAB
menyediakan beberapa pilihan untuk dipelajari, mempelajari metode visualisasi saja, pemrograman saja, atau kedua-duanya.
GUI Builder merupakan sebuah Graphical User Interface (GUI) yang dibangun
dengan objek grafis seperti tombol (pushbutton), edit, slider, text, combo, sumbu
(axes), maupun menu dan lain-lain untuk kita gunakan. Sebagai contoh, ketika
menggerakkan slider, maka kita dapat melihat perubahan sebuah nilai. Kemudian ketika kita menekan tombol OK, maka aplikasi akan dijalankan. Aplikasi yang
menggunakan GUI umumnya lebih mudah dipelajari dan digunakan karena orang
yang menjalankannya tidak perlu mengetahui perintah yang ada dan bagaimana
perintah bekerja.

1.2

Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum ini yaitu :


1. Bagaimana memecahkan persamaan diferensial biasa menggunakan metode
Euler?

1.3. Batasan Masalah

2. Bagaimana cara memecahkan persamaan diferensial biasa menggunakan metode Runge Kutta orde 4
3. Bagaimana cara mengaplikasikan persamaan diferensial untuk simulasi sistem
dinamik fenomena fisika LM35 berbasis GUI Matlab?

1.3

Batasan Masalah

Batasan masalah pada praktikum Metode Numerik Persamaan Diferensial Berorde


N yaitu : Dapat memecahkan persamaan diferensial biasa menggunakan metode
Euler, memecahkan persamaan diferensial biasa menggunakan metode Runge Kutta orde 4, mengaplikasikan persamaan diferensial untuk simulasi sistem dinamik
fenomena fisika

1.4

Tujuan Praktikum

Adapun Tujuan dari praktikum ini adalah :


1. Memecahkan persamaan diferensial biasa menggunakan metode Euler
2. Memecahkan persamaan diferensial biasa menggunakan metode Runge Kutta
orde 4
3. Mengaplikasikan untuk simulasi sistem dinamik fenomena fisika LM35 berbasis
GUI Matlab.

1.5

Sistematika Penulisan

Pada bab 1 Pendahuluan berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan praktikum dan sistematika penulisan.
Pada Bab 2 berisi tentang landasan teori yang mencakup materi tentang dasar-dasar
image processing berbasis metlab.
Pada Bab 3 berisi tentang metode percobaan yang mencakup waktu dan tempat
dilaksanakannya praktikum, alat dan bahan yang digunakan, diagram alir serta
prosedur percobaan.
Pada Bab 4 berisi tentang hasil dan pembahasan yang telah dilakukan dalam praktikum.
Pada Bab 5 berisi tentang Penutup yang mencakup kesimpulan dan saran .

Ana Hardianti

Bab 2

LANDASAN TEORI
2.0.1

Matlab

MATLAB adalah sebuah bahasa dengan kemampuan tinggi untuk komputasi teknis.
Ia menggabungkan komputasi, visualisasi, dan pemrograman dalam satu kesatuan
yang mudah digunakan di mana masalah dan penyelesaiannya diekspresikan dalam
notasi matematik yang sudah dikenal. Pemakaian MATLAB meliputi : Matematika
dan komputasi Pengembangan algoritma Akuisisi data Pemodelan, simulasi dan
prototype Grafik saintifik dan engineering Perluasan pemakaian, seperti graphical
user interface (GUI). MATLAB adalah system interaktif yang mempunyai basis data
array yang tidak membutuhkan dimensi. Ini memungkinkan kita dapat menyelesaikan banyak masalah komputasi teknis, khususnya yang berkaitan dengan formulasi
matrik dan vector. Nama MATLAB merupakan singakatn dari matrix labolatory .
MATLAB awalnya dibuat untuk memudahkan dalam mengakses software matriks
yang telah dikembangkan oleh LINPACK dan EISPACK. Dalam perkembangannya,
MATLAB mampu mengintegrasikan beberapa software matriks sebelumnya dalam
satu software untuk komputasi matriks. Tidak hanya itu, MATLAB juga mampu
melakukan komputasi simbolik yang biasa dilakukan oleh MAPLE.

2.0.2

Persamaan Diferensial

Sprott mempunyai beberapa bentuk fungsi sederhana tiga dimensi sistem dinamis
yang menunjukkan chaos. Beberapa persamaan jerk ditemukan memiliki fungsi
nonlinier sederhana yang harus memungkinkan implementasi elektronik.Persamaan
jerk telah dipilih oleh Spott sebagai berikut:

Dimana Persamaan ini memiliki sistem non-linear dalam bentuk modulus varia3

ble dinamik. Persamaan perilaku chaos ini (untuk a=0.6 dan b = 1) telah diverifikasi
oleh Sprott dan Linz dengan menerapkan kondisi awal 0. Solusi numerik yang diperoleh dapat berupa diagram fasa dan diagram time series. Dengan menganalisis
diagram fasa dan time series dari sistem, dapat diamati lintasan dari sistem tersebut
yang kemudian dapat diklasifikasikan jenis geraknya.Source code untuk memecahkan
sistem persamaan diferensial diatas adalah menggunakan RK4

Ana Hardianti

Bab 3

METODE PERCOBAAN
Praktikum Fisika Komputasi 2 tentang Metode Numerik Persamaan Diferensial Berorde N ini dilaksanakn pada hari Rabu, 16 April 2014 pukul 15.30-18.00 WIB yang
bertempatkan di Labolatorium Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

3.1

Alat dan Bahan

1. Komputer
2. Software Matlab

3.2

Diagram Alir
Buka program MATLAB

Klik New pada Common Windows

Buat program pada Matlab

Simpan file

Run

3.3. Prosedur Percobaan

3.3

Prosedur Percobaan

Bukalah software Matlab pada laptop atau PC, tunggu sampai matlab siap untuk
melakukan kerja, klik new pada command window, buat program kemudian simpan
file dan run.

Ana Hardianti

Bab 4

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1
4.1.1

Hasil
Output Metode Euler

euler.png
Gambar 4.1: Tabulasi data metode Euler dan solusi eksak

Gambar 4.2: Grafik metode Euler dan solusi eksak

4.1. Hasil

4.1.2

Output Metode Range Kutta

rk4.png
Gambar 4.3: Tabulasi data metode Range Kutta dan solusi eksak

Gambar 4.4: Grafik metode Runge Kutta dan solusi eksak

Ana Hardianti

4.1. Hasil

4.1.3

Output Program

metode rk4.png
Gambar 4.5: Grafik ruang fase metode Runge Kutta

rk4.png
Gambar 4.6: Grafik time series metode Runge Kutta

Ana Hardianti

4.2. Pembahasan

4.2

10

Pembahasan

Pada praktikum kali ini mengenai Metode Numerik Persamaan Diferensial Berorde
N, yang di bahas yaitu tentang persamaan diferensial biasa, ordinary differential
equations (ODE)yang diklasifikasikan kedalam masalah nilai awal (initial value) dan
masalah nilai batas (boundary value), dimana kedua keadaan ini solusinya dispesifikasi pada waktu awal (initial time). Banyak hukum-hukum fisika yang sangat
pas diformulasikan dalam bentuk persamaan diferensial. Lebih lanjut, tidak mengherankan bahwa solusi komputasi numerik dari persamaan-persamaan diferensial
menjadi bagian yang umum dalam pemodelan sistem-sistem fisika.
Pada praktikum ini bertujuan untuk memecahkan persamaan diferensial biasa
menggunakan metode Euler, memecahkan persamaan diferensial biasa menggunakan
metode Runge Kutta orde-4, mengaplikasikan persamaan diferensial untuk simulasi
sistem dinamik fenomena fisika.
Dalam percobaan ini menggunakan dua metode, yaitu metode euler dan metode
range kuta 4 (RK4).
- Metode Euler adalah salah satu dari metode satu langkah yang paling sederhana.
Di banding dengan beberapa metode lainnya, metode ini paling kurang teliti. Namun demikian metode ii perlu di pelajari mengingat kesederhanaannya dan mudah
pemahamannya sehingga memudahkan dalam mempelajari metode lain yang lebih
teliti. Metode euler atau disebut juga metode orde pertama karena persamaannya
kita hanya mengambil sampai suku orde pertama saja.
- Metode Range Kutta Orde-4 (RK4) merupakan salah satu algoritma pemecahan
diferensial dengan prinsip deret taylor. Range kutta 4 membutuhkan 1 nilai awal
untuk memulainya (x0, y0)dan merupakan potongan dari empat perhitungan deret
taylor. Pada saat membahas metode Euler untuk penyelesaian persamaan diferensial, kita telah sampai pada kesimpulan bahwa truncation error metode Euler terus
membesar seiring dengan bertambahnya iterasi (ti). Dikaitkan dengan hal tersebut,metode Runge Kutta Orde-4 menawarkan penyelesaian persamaan diferensial
dengan pertumbuhan truncation error yang jauh lebih kecil.

Ana Hardianti

Bab 5

PENUTUP
5.1

Kesimpulan

Adapun Kesimpulan dari Praktikum ini adalah:


1. Metode Euler adalah salah satu dari metode satu langkah yang paling sederhana. Di banding dengan beberapa metode lainnya, metode ini paling kurang
teliti.
2. Metode Range Kutta Orde-4 (RK4) merupakan salah satu algoritma pemecahan diferensial dengan prinsip deret taylor.

5.2

Saran

Semoga praktikum kali ini dapat bermanfaat untuk seluruh mahasiswa fisika dan
untuk prektikum selanjutnya semoga lebih baik lagi.

11

DAFTAR PUSTAKA

[1] Serway, R., 1989, Cognition: Physics for Scientists and Engineers with Modern
Physics, James Madison University Harrison Burg, Virginia.
[2] Haliday,R.,1960, Fisika Jilid I , Jakarta: Erlangga (Terjemahan).
[3] Sanjaya,M., 2010, Modul Fisika Dasar 1, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung.
[4] http://biesantos.blogspot.com/2010/07/pengenalan-matlab.html
[5] hhttp://id.wikipedia.org/wiki/MATLAB

12

You might also like