Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
II.2 Reguler
NI LUH NYOMAN SARI WIDIANI
P07120012081
Partus biasa atau partus fisiologis adalah partus bayi lahir dengan
presentasi belakang kepala tanpa memakai alat atau pertolongan
istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi dan umumnya
berlangsung kurang dari 24 jam.
dengan
vacum,dekapitasi,embriotomi.
cunam
atau
ekstraksi
Usia Ibu
Jarak kelahiran
Posisi fetus
tekanan
intra
abdominal
(serupa
tenaga
diafragma
kebawah.
Hal
ini
berhasil
bila
estrogen
mengakibatkan
peningkatan
aktifitas
b.
terhadapoxitocin
.Akibatnya
otot
rahim
mulai
d.
e.
f.
Induksi partus
Partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan lain :
-
5. Pemeriksaan Fisik
a. Penampilan atau keadaan umum
Tingkat kesadaran:umumnya sadar penuh
b. Tanda tanda vital (Tensi,Denyut Nadi,Pernafasan dan Suhu)
c. Kepala :Warna rambut,kebersihan ,keluhan nyeri atau tidak,lesi ada
atau tidak,Odema ada atau tidak
d. Mata :Fungsi penglihatan,Tanda-tanda anemis ada atau tidak,warna
kornea,sklera ikterik atau tidak
e. Hidung :Fungsi penciuman,adanya nyeri tekan ada atau
tidak,kesimetrisan,kebersihan
f. Telinga
:Kesimetrisan
kedua
daun
telinga,Fungsi
pendengaran,Kebersihan,Keluhan nyeri,keluaran cairan,adanya
nyeri tekan atau tidak,kesimetrisa,kebersihan
g. Mulut :Fungsi pengecapan ,kondisi lidah kotor atau bersih,caries
ada atau tidak,mukosa bibir lembab atau tidak,fungsi mengunyah
baik atau terganggu.
h. Leher : fungsi pergerakan simetris simetris dextra-sinistra
,pembesaran kelenjar thyroid,fungsi menelan
i. Dada :periksa keadaan puting susu menonjol atau
tidak,kesimetrisan payudara,pengeluaran ASI,palpasi adanya
benjolan,periksa bunyi nafas dan jantung klien
j. Abdomen:periksa munculnya rasa mules,pada uterus,hitung
TFU,periksa letak janin dengan pemeriksaan leopold 1-4.-Periksa
DJJ secara teratur untuk mengetahui kondisi janin.-kaji frekuensi
dan interval mules yang timbul.-kaji/auskultasi bising usus klien.
k. Genitalia
Kaji pengeluaran cairan dan lendir,periksa pembukaan serviks
melalui PD,kaji adanya cairan ketuban(bau dan warnanya).Dan
kaji mengenai kebersihan vulva.
l. Ekstremitas atas,bawah
Kaji mengenai tonus otot,terdapat edema atau tidak,terdapat
varises atau tidak.
6. Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang
a. Rekaman kardiotografi.
Pemantauan secara berkala denyut jantung janin dengan stetoskop
leance atau doptone yaitu sebuah alat elektronik untuk mendenganr
denyut jantung janin. Dilakukan pada kala 1 untuk mengetahui
kekuatan dan sifat kontraksi rahim serta kemajuan persalinan.
b.
Partograf.
Ultrasonografi (USG).
Digunakan untuk mendeteksi keadaan dan posisi janin dalam
kandungan
7. Diagnosis/Kriteria Diagnosis
a. Kala I
Diagnosis :
Ibu sudah dalam persalinan kala I jika pembukaan serviks kurang
dari 4 cm dan kontraksi terjadi tertur minimal 2 kali dalam 10
menit selama 40 detik.
b.
Kala II
Diagnosis
Persalinan kala II ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan
dalam untuk memastikan pembukaan sudah lengkap atau kepala
janin sudah tampak di vulva dengan diameter 5 6 cm.
c.
Kala III
d.
Kala IV
Diagnosis
Dua jam pertama setelah persalinan merupakan waktu yang kritis
bagi ibu dan bayi. Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik
yang luar biasa sio ibu melahirkan bayi dari perutnya dan bayi
sedanmg menyesuaikan diri dari dalam perut ibu ke dunia luar
8. Terapi/Tindakan Penanganan
a.
Kala I
Penanganan
o Bantulah ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah ,ketakutan dan
kesakitan
o Jika ibu tsb tampak kesakitan dukungan/asuhan yang dapat
diberikan; lakukan perubahan posisi,sarankan ia untuk berjalan , dll.
o Penolong tetap menjaga hak privasi ibu dalam persalinan
o Menjelaskan kemajuan persalinan dan perugahan yang terjadi serta
prosedur yang akan dilaksanakan dan hasil-hasil pemeriksaan
o Membolehkan ibu untuk mandi dan membasuh sekitar kemaluannya
setelah buang air besar/.kecil.
o Ibu bersalin biasanya merasa panas dan banyak keringat atasi dengan
cara : gunakan kipas angina/AC,Kipas biasa dan menganjurkan ibu
mandi sebelumnya.
o Untuk memenuhi kebutuhan energi dan mencegah dehidrasi berikan
cukup minum
o Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin
b.
Kala II
Penanganan
Kala III
Penanganan
Memberikan oksitosin untuk merangsang uetrus berkontraksi yang juga
mempercepat pelepasan plasenta :
d.
Kala IV
Penanganan
Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 20-30
menit selama jam kedua. Jika kontraksi tidak kuat masase uterus sampai
menjadi keras. Apabila uterus berkontraksi otot uterus akan menjepit
pembuluh darah untuk menghentikan perdarahan .
Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan
kering
9. Komplikasi
Maternal
Ketuban pecah dini
Persalinan prematur
Distosia
Hamil posterm
Tidak ada kemajuan dalam persalinan
Emboli cairan ketuban
Perdarahan
Infant
Gawat janin
Distosia
Kelainan posisi janin
Janin > 1
Prolaps tali pusat
b) Dada
Terdapat adanya pembesaran pada payudara, adanya hiperpigmentasi
areola dan papila mamae serta ditemukan adanya kolustrum. (
Depkes RI, 1993: 69).
c) Perut
Adanya pembesaran pada perut membujur, hyperpigmentasi linea
alba / nigra, terdapat striae gravidarum. ( Depkes RI, 1993: 70).
Palpasi : usia kehamilan aterm 3 jari bawah prosesus xypoideus, usia
kehamilan prematur pertengahan pusat dan prosesus xypoideus,
punggung kiri / punggung kanan , letak kepala, sudah masuk PAP
atau belum. Adanya his yang makin lama makin sering dan kuat.
(Cristinas Ibrahim, 1993,: 7).
Auskultasi : ada / tidaknya DJJ, frekwensi antara 140 160 x / menit
. (Depkes RI, 1993: 75).
d) Genetalia
Pengeluaran darah campur lendir, pengeluaran air ketuban. Bila
terdapat pengeluaran mekonium yaitu feses yang dibentuk anak
dalam kandungan, menandakan adannya kelainan letak anak.
(Cristinas Ibrahim, 1993,:50).
Pemeriksaan dalam untuk mengetahui jauhnya dan kemajuan
persalinan, keadaan servic, panggul serta keadaan jalan
lahir.(Depkes RI, 1993: 76).
e) Ekstremitas
Pemeriksaan udema untuk melihat kelainan-kelainan karena
membesarnya uterus, karena pre eklamsia atau karena karena
penyakit jantung / ginjal. (Cristinas Ibrahim, 1993,:47). Ada varices
pada ekstremitas bagian bawah karena adanya penekanan dan
pembesaran uterus yang menekan vena abdomen (Sharon J Reeder
Et all, 1987: 412).
- Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah meliputi haemoglobin, faktor Rh, Jenis
penentuan, waktu pembekuan, hitung darah lengkap, dan kadangkadang pemeriksaan serologi untuk sifilis. (Persis Mary Hamilton,
1995: 151)
2. Diagnosa Keperawatan yang Mungkin Muncul
a. Kala I
Diagnosis :
Ibu sudah dalam persalinan kala I jika pembukaan serviks kurang
dari 4 cm dan kontraksi terjadi tertur minimal 2 kali dalam 10
menit selama 40 detik.
b.
Kala II
Diagnosis
Persalinan kala II ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan
dalam untuk memastikan pembukaan sudah lengkap atau kepala
janin sudah tampak di vulva dengan diameter 5 6 cm.
c.
Kala III
d.
Kala IV
Diagnosis
Dua jam pertama setelah persalinan merupakan waktu yang kritis
bagi ibu dan bayi. Keduanya baru saja mengalami perubahan fisik
yang luar biasa sio ibu melahirkan bayi dari perutnya dan bayi
sedanmg menyesuaikan diri dari dalam perut ibu ke dunia luar
3. Rencana Asuhan Keperawatan
a. Kala I
Fase laten
a)
Intervensi
o Gunakan tehnik pernapasan (relaksasi)
Rasional : Tehnik pernapasan dapat meningkatkan relaksasi
otot abdomen dengan demikian menambah ukuran kapasitas
abdomen sehingga mengurangi gesekan ( priksi ) antara uterus
dan dinding abdomen
o Lakukan masage atau gosokan pada pinggang ( teori gate
kontrol terhadap nyeri)
Rasional : merupakan suatu tehnik untuk mengontrol dan
digunakan untuk mengalihkan perhatian ibu dari nyeri
o Menganjurkan untuk memberikan air hangat untuk
mengompres pinggang bawah.
Rasional : Membantu relaksasi, meningkatkan kenyamanan
b)
Intervensi:
o Perkenalkan diri pada klien dan berikan support
Rasional : memperkenalkan diri merupakan salah satu
pendekatan kepada klien dan support yang diberikan dapat
menambah semangat hidup klien dalam menanti kelahiran
o Komunikasikan peran seperti support perawatan dan
pengetahuan perawat secara verbal dan non verbal
Rasional : Ibu akan lebih mengerti dan memahami tentang
persalinan, peran perawat sehingga akan mengurangi rasa takut
dan klien akan tenang
o Orientasikan klien ke lingkungan ( tempat persalinan )
Rasional : orientasi terhadap lingkungan membuat klien lebih
b)
c)
pada saat
persalinan
d)
dari persalinan
Tujuan : klien menunjukkan koping efektif
Intervensi
o Catat secara berkala tentang perubahan tingkah laku ibu
sehingga memudahkan dalam pemberian tindakan
Rasional : Untuk mengetahui perubahan tingkah laku ibu
sehingga memudahkan dalam pemberian intervensi
o Anjurkan kepada ibu untuk konsentrasi dalam mengontrol
dengan berkomunikasi
Daftar Pustaka
Anonim. (2005). Pelatihan APN. Retrieved October 18, 2008, from Instalasi
KesehatanReproduksiPemalang:http://kesehatanreproduksi.tripod.co
m/apn.html (Diakses tanggal 11 mei 2014) pukul 17.00 Wita.
Bobak. 2005.Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta : EGC
Cunningham, et. al. (2006). Obstetri Williams. Jakarta. Jakarta: EGC.
Doenges,Marilyn.2001.
2.Jakarta:EGC
Uni.
2013.
Rencana
KONSEP
Perawatan
DASAR
Maternal/Bayi
INTRANATAL
Edisi
(dalam