You are on page 1of 17

CONTOH ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PADA PASIEN ISPA

ASUHAN KEPERAWATN PADA PASIEN ISPA


A. Pengkajian

s Keluarga
a. Nama kepala keluarga
: Tn S
b. Umur
: 35 thn
c. Jenis kelamin
: Laki-laki
d. Pendidikan
: SMP
e. Pekerjaan
: Buruh harian
f. Agama
: Islam
g. Suku
: Makassar
h. Alamat
: Jl. A. Tondro Lr.2 RT 02 RW 10
i. Komposisi kelurga
No
Nama
Umur
JK
Hubungan
Pekerjaan
1
2
3
4

Ny B
An S
An S
An Z

35
14
10
5 thn
1bln

P
L
P
L

Istri
Anak
Anak
Anak

IRT
Tidak ada
Sekolah
BS

Pendidikan
SMP
SD
SD
_

Genogram
j. Tipe keluarga
Keluarga Tn S merupakan tipe keluarga inti (nuclear family) yaitu keluarga terdiri dari
ayah, ibu dan 3 orang anak.
k. Latar belakang keluarga
Suku keluarga Tn S adalah suku Makassar, dimana keluarga tinggal dalam suatu
lingkungan yang sifatnya heterogen artinya lingkungan tempat tinggal keluarga Tn S terdiri
dari berbagai macam jenis pekerjaan, agama, suku dan budaya. Keluarga Tn S mengatakan
apabila ada anggota keluarganya yang sakit keluarga membawanya ke Puskesmas atau rumah
sakit.
l. Agama
Agama yang dianut oleh keluarga Tn S adalah agama Islam, keluarga mengatakan tidak
pernah mengikuti kegiatan keagamaan dan keluarga juga mengatakan tidak ada nilai-nilai
agama yang dapat mempengaruhi kesehatannya.
m. Status sosial
Yang mencari nafkah dalam keluarga adalah Tn S yang bekerja sebagai buruh harian yang
berpenghasilan +Rp. 450.000 Rp. 500.000 perbulan.
n. Rekreasi
Kegiatan waktu luang keluarga adalah nonton TV bersama.

II. Riwayat Perkembangan Keluarga


a. Tahap perkembangan keluarga Tn S saat ini
Keluarga Tn S saat ini menghadapi tahap perkembangan anak usia sekolah.
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya
Tahap memenuhi kebutuhan keluarga, membantu anak bersosialisasi dan tahap pengaturan
penggunaan penghasilan keluarga.
b. Riwayat kesehatan keluarga inti
Keluarga Tn S terbentuk kurang lebih 16 tahun yang lalu dan telah dikaruniai oleh 3 orang
anak, anggota keluarga Tn S yang mengalami gangguan kesehatan saat ini adalah An.Z
yang menderita penyakit Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA)
c. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Kedua orang tua tidak pernah mengalami gangguan atau masalah kesehatan yang
mengganggu aktivitas sehari hari. Dan tiap bulan An.Zmenderita penyakit ISPA dengan
gejala seperti batuk,pilek, dan demam..

III. Lingkungan
a. Jenis bangunan rumah Tn S adalah semi permanen dengan luas bangunan 3 m x 4 m.
Lantai rumah terbuat dari semen, status pemilikan rumah kontrakan, atap rumah seng,
ventilasi rumah tidak ada, penerangan rumah menggunakan listrik.
b. Kebersihan rumah
Ruang tamu dan kamar tidur nampak pakaian yang bergantungan, banyak sampah yang
berserakan di ruang dapur, dapur nampak kurang bersih, keluarga mengatakan tidak
mengetahui kondisi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.
c. Pemakaian air
Sumber air yang digunakan oleh keluarga Tn S adalah air PAM dimana air PAM
digunakan untuk keperluan sehari-hari, keadaan fisik air tidak berwarna, tidak berbau dan
berasa.
d. Pembuangan air limbah keluarga
Keluarga mempunyai sarana pembuangan air limbah yang mengalir langsung ke selokan,
dimana selokan tersebut banyak terdapat sampah plastik dan airnya tidak mengalir, keluarga
mempunyai jamban jenis angsa latring yang berjarak + 3 meter dari air PAM.
e. Pembuangan sampah terakhir keluarga
Sampah keluarga ditampung dikantong plastik lalu dibuang dibelakang rumah.dan kemudian
di bakar.
f. Kandang ternak
Keluarga Tn S tidak mempunyai hewan ternak.
g. Pencemaran lingkungan
Jenis pencemaran lingkungan yaitu pembuagan limbah rumah tangga langsung ke SPAL
terbuka dengan keadaan airnya warna hitam dan berbau.
h. Denah rumah

Keterangan :
1.
3

Ruang tamu
2.
4

Ruang tidur
3.
3

Dapur
4. Wc
5. Kamar mandi
IV. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi
Proses komunikasi dalam keluarga cukup baik dan terbuka. Penerimaan pesan baik, bahasa
yang digunakan dalam berkomunikasi adalah bahasa Makassar dan kadang-kadang
menggunakan bahasa Indonesia.
b. Struktur kekuatan keluarga
Pengambilan keputusan dalam keluarga yaitu Tn S selaku kepala keluarga.
c. Struktur peran
Tn S sebagai kepala keluarga berperan sebagai mencari nafkah sedangkan Ny B sebagai
pengasuh anak dan mensosialisasikan anak, serta sebagai ibu rumah tangga.
d. Nilai dan norma keluarga
Tidak ada nilai-nilai keluarga yang dianut oleh keluarga yang dapat mempengaruhi
kesehatan.
V. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina rumah tangga
b. Fungsi biologis
Keluarga selalu mengatakan makan makanan yang bergizi seperti tempe,telur, ikan dan sayur
mayur .
c. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga selalu memperhatikan dan berupaya selekas mungkin mencari bantuan pelayanan
kesehatan bila ada anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
d. Fungsi sosial
Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan sikap dan perilaku yang baik bagi anakanaknya
e. Fungsi ekonomi

Kepala keluarga yaitu Tn S bekerja sebagai buruh harian dalam mencari nafkah untuk
memenuhi kebutuhan keluarga
f. Fungsi reproduksi
Tn S berusia 35 tahun dan Ny B berusia 35 tahun merupakan usia produktif, saat ini Ny
B menggunakan alat kontrasepsi suntik
VI. Koping Keluarga
a. Stres jangka panjang yang dihadapi keluarga adalah cemas dengan kondisi An.Z yang
menderita penyakit Infeksi Saluran pernafasan atas dan masa depan anak-anaknya.
Sedangkan stres jangka pendek yang dihadapi keluarga adalah keluarga tidak mempu
mengenal dan merawat penyakit An.Z
b. Usaha yang dilakukan oleh keluarga untuk menanggulangi stres yakni keluarga membawa
An.Z ke Puskesmas.
c. Batas kemampuan keluarga dalam menghadapi stres yakni keluarga masih dapat mengerti
tentang masalah yang dihadapi dan terus berusaha agar masalah kesehatan dapat diatasi.

1.

b.
c.
1.
2.

VII. Pengkajian Fisik Anggota Keluarga


a. Riwayat kesehatan medis anggota keluarga
Keluhan yang dirasakan anggota keluarga pada saat ini
An.Z menderita penyakit infeksi saluran pernafasan atas dengan gejala seperti deman,
batuk, dan pilek yang dirasakan kurang lebih 5 hari yang lalu. Upaya yang dilakukan dalam
mengatasi keluhan adalah dengan memeriksakan kesehatan anaknya ke puskesmas dan
minum obat paracetamol dan istirahat yang cukup
Keluarga berencana
Ny B memakai alat kontrasepsi suntikan, Ny B mengatakan tidak ada keluhan.
Pemeriksaan fisik pada anggota keluarga yang bermasalah (An.Z)
Tanda-tanda vital An.Z
TD : 90/60 mmHg
N : 100x/i

S : 38,5 0C
P : 30x/i
3. BB : 15kg
TB : 98cm
4. Kebersihan rambut dan kepala
Rambut berwarna hitam, rambut pendek dan kulit kepala nampak bersih, frekuensi mencuci
rambut 2 x seminggu, tidak ada nyeri tekan.
5. Keadaan kulit
Warna kulit kuning langsat , kulit nampak bersih .

6.

Kesehatan mata
Konjungtiva tidak anemis, simentris kiri dan kanan, pergerakan bola mata kanan dan kiri
normal, sklera tidak ikterus.
7. Hidung
Tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada epistaksis, tidak ada nyeri tekan dan ada
sekret yang menghalangi penciuman.
8. Telinga
Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen yang menghalangi pendengaran, klien tidak ada
gangguan pendengaran
9. Kebersihan gigi dan mulut
Gigi tampak bersih frekuensi mennggosok gigi 2 x /sehari

Bibir klien nampak lembab,tidak ada stomatitis,tidak ada gangguan menelan


10. Pemeriksaan thoraks
a. Jantung
Bunyi jantung S1 lup di dengarkan pada interkosta 2dan 3 dan bunyi jantung S2 dup
terdengar pada interkosta 4dan 5 murni tidak ada suara tambahan.
b. Dada/paru
Dada nampak simetris kiri dan kanan pergerakan mengikuti pola napas,
frekuensi pernapasan 30x/i bunyi nafas ronchi
11. Pemeriksaan abdomen
Tidak ada nyeri tekan, perut tidak kembung
12. Struktur dan bentuk tulang belakang normal, tidak ada kelainan bentuk tulang belakang
seperti lordosis, kiposis, dan skoliosis
13. ekstremitas atas dapat berfungsi dengan baik,tidak ada oedema pada tangan, sedangkan
ekstremitas bawah juga dapat berfungsi dengan baik,klien mampu berjalan,tadak ada
oedema(pembengkakan) pada kaki dan lutut.

No
Data
1
DS :
- Ibu An. Z mengatakan
anaknya demam sejak 5
hari yang lalu
- Ibu klien mengatakan
anaknya batuk-batuk dan
suka menangis
- Ibu An.Z mengatakan
anaknya pilek
DO :
- Klien nampak rewel
- badan An.Z teraba panas
-nampak ada pengeluaran
sekret cair
tanda-tanda vital
TD : 90/60 mmHg
N : 100x/i P:30x/i
S
: 38,5 oC
2. DS:
- Keluarga mengatakan tidak
mengerti tentag syarat
syarat rumah sehat
DO:
- jenis SPAL terbuka
- selokan kotor
- Ventilasi tidak ada
- Rumah nampak kotor

ANALISA DATA
Masalah Kesehatan
Masalah Keperawatan
ISPA pada An.Z 1. Hipertermia
keluarga Tn.S
pada An.Z keluarga
Tn.Sberhubungan
dengan :
Ketidak mampuan
keluarga mengenal
masalah ISPA

Sanitasi lingkungan
yang tidak memenuhi
syarat pada keluarga
Tn.S

2. Resiko
Terjadinya berbagai
macam penyakit
menular (DHF, Diare
dan Thypoid) pada
keluarga Tn. S
berhubungan dengan
ketidak mampuan
keluarga mengenal

- nampak ruang dapur kotor


dan perabotan tidak tertata
dengan rapi

sanitasi lingkungan yang


memenuhi syarat
kesehatan.

SKALA PRIORIHTAS MASALAH


Dx. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) pada An.Z keluarga Tn. S b/d ketidak
mampuan keluarga mengenal masalah
No.
Kriteria
Perhitungan
Skor
1.
Sifat masalah
3/3 x 1
1
Tidak / kurang sehat
2.
Kemungkinan masalah dapat diubah
2/2 x 2
2
Mudah
3.
Potencial masalah umntuk cegah
3/3 x 1
1
Tinggi
4.
Menonjolnya masalah
2/2 x 1
1
Madalah besar harus segera
ditangani
Total
5
Dx. Resiko terjadinya berbagai macam penyakit menular (DHF, Diare dan Thypoid) pada
keluarga Tn. S b/d sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan
No.
Kriteria
Perhitungan
Skor
1.
Sifat masalah
2/3 x 1
2/2
Ancaman kesehatan
2.
Kemungkinan masalah dapat diubah
2/2 x 2
2
Mudah
3.
Potencial masalah untuk cegah
3/3 x 1
1
Tinggi
4.
Menonjolnya masalah
2/2 x 1
1
Masalah besar harus ditangani
Total
3 2/3
PRIORITAS MASALAH
Berdasarkan hasil pembahasan diatas :
Maka urutan prioritas masalah :

1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) pada An.Z keluarga Tn. S b/d ketadak
mampuan keluarga mengenal masalah ISPA skor (5).
2. Resiko terjadinya berbagai macam penyakit menular (DHF, Diare dan Thypoid) pada
keluarga Tn. S b/d sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan skor (3 2/3).

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


No
1
1.

Masalah
Kesehatan
2
ISPA pada An.
Z Keluarga
Tn. S

Diagnosa
Keperawatan
3
Hipertermia
pada An.Z
keluarga Tn.
S
berhubungan
dengan :
- ketidak
mampuan
keluarga
mengenal
masalah

Tujuan

Kriteria

Standar

Umum
Khusus
4
5
6
7
Setelah
Setelah melakukan Respon Masalah
1.
melakukan
intervensi
verbal
kesehatan
intervensi
keluarga di
yang terkait
keperawatan harapkan :
dengan ISPA
keluarga 1. keluarga mampu
:
An. Z
mengenal masalah
1.Hipertermi
tidak
penyakit ISPA.
2. Gangguan
1.
mengalami
pola nafas
ISPA.

2.1
2. Keluarga mampu
mengambil
keputusan

ke
3.1.
3. Keluarga mampu
m

3.2

4. Keluarga mampu
menciptakan
lingkungan rumah
yang sehat

3.3

4.1.

5. Keluarga mampu
memanfaatkan
fasilitas kesehatan.
5.1.

5.2.

Setelah melakukan
intervensi
keperawatan
keluarga di
harapkan :
1. Keluarga mampu
mengenal masalah
kesehatan yang
terkait dengan
kesehatan
lingkungan

2.

Sanitasi
Resiko
lingkungan pada terjadinya
keluarga Tn. S penyakit
menular (DHF,
diare, dan
Thypoind)
pada keluarga
Tn. S
berhubungan
dengan :
Ketidak
mampuan
keluarga
mengenal
pentingnya
kesehatan
lingkungan

2. Keluarga mampu
menganbil
keputusan yang
tepat mengenai
lingkungan yang
Setelah
memenuhi syarat
melakukan
kesehatn
intevensi
keperawatan
keluarga Tn.3. Keluarga mampu
S di
merawat
harapkan
lingkungan
tidak terjadi rukmah yang
penyakit
memenuhi syarat
menular
kesehatan

1.1

.1.2

2.2
Respon
verbal

Masalah
kesehatan
yang terkait
3.1
dengan
kesehatan
lingkuangan :
1. Dampak yang
timbul dari
sanitasi
lingkungan
yang tidak
memenui
3.2
syarat
kesehatan

yang
memenuhi
syarat
kesehatan

4. Keluarga mampu
menciptakan
lingkungan rumah
yang bersih

4.1.

5.1
5. Keluarga mampu
memanfaatkan
fasilitas yang ada
di rumah

5.2

CATATAN PERKEMBANGAN
No.
1.

Tgl/Hari
Sabtu /14
06 2008

No DX
Tujuan khusus
Imlementasi
Evaluasi
1. 1. Keluarga mampu
1.1 Mengkaji tingkat
Tanggal 14-06-2008
mengenal masalah
pengetahuan keluarga Jam 10:00
tentang ISPA
tentang penyakit
S:
ISPA
Keluarga mengataka
1.2 Memberi
n belum mengerti
penjelasan tenteng
tentang penyakit
ISPA:
ISPA
a. Pengertian ISPA
Keluarga
adalah infeksi yang
mengatakan
disebabkan oleh
mengompres
mikroorganisme dan
anaknya jika demam
hanya mengenai
O : Badan An. Z
saluran pernapasan
teraba panas
atas termasuk rongga An. Z masih
hidung, faring
batuk-batuk
danlaring
An. Z masih rewel
b. Penyebab ISPA
Tanda-tanda vital :
sebagian besar
TD : 90/60 mmHg
disebabkan oleh virus N. 100 x /menit
walaupun bakteri juga S : 38,5 C
terlibat. ISPA juga
P :30 x/ menit
bisa disebabkan
A : Masalah belum
karena kelelahan
teratasi
lingkungan yang P : Lanjutkan intervensi
kotor dan perubahan
(3.1,3.2,3.3,4dan5)
cuaca
.2.1 Memotivasi
keluarga dalam
mengambil keputusan
untuk membawa
An.Z ke posyandu
atau ke puskesmas
2. Keluarga mampu 3.1 Menganjurkan orang
mengambil
tua klien untuk
keputusan
memberikan
kompreks air hangat
3.2 Menganjurkan untuk
minum air hangat bila
3. Keluarga mampu
ada sekret
merawat An.Z 3.3 Menganjurkan klien
yang menderita
untuk banyak istirahat
penyakit ISPA
3.1 Menganjurkan orang
tua klien untuk
memberikan kompres
air hangat
3.2 Menganjurkan untuk

minum air hangat bila


ada sekret
3.3. Menganjurkan klien
untuk banyak istirahat

Minggu
15-062008

Senin
16-062008

Tanggal 15-06-2008
Jam 08 :00
S : Keluarga
3.. Keluarga mampu
mengatakan anaknya
merawat An. Z
sudah tidak demam
yang menderita
lagi
penyakit ISPA
4.1 Memotivasi keluarga Keluarga
untuk menciptakan
mengatakan selalu
lingkungn rumah
memberikan
yang bersih suasana
kompres air hangat
rumah yang tenang
Keluarga
dan nyaman
mengatakan anaknya
diberikan obat
5. Memotivasi keluarga
hupagrif sirup 3x1
untuk mengontrol
sendok/ hari
kesehatan An. Z O : Badan klien tidak
ketempat pelayanan
teraba panas lagi
kesehatan terdekat An. Z masih batuk
4. Keluarga mampu
(puskesmas tau
Tanda-tanda vital
menciptakan
posyandu)
TD : 90/60 mmHg
lingkungan bersih 4.1 Memotivasi keluargaN : 96x/i
dan suasana rumah untuk menciptakan S : 37 C
yang nyaman
lingkungn rumah
A : Masalah belum
yang bersih suasana
teratasi
rumah yang tenang P : Lanjutkan intervensi
dan nyaman
4 dan 5.
5. Keluarga mampu 5. Memotivasi keluarga
memanfaatkan
untuk mengontrol
fasilitas yang ada
kesehatan An. Z Tanggal 16-06-2008
ketempat pelayanan
Jam 16:30
kesehatan terdekat S
(peskesmas atau
: Keluarga mengat
posyandu)
akan membawa
1.1 Mengkaji
anaknya ke
pengetahuan klien
puskesmas
4. Keluarga mampu
tentang pengertian O : An. Z tidak
menciptakan
sanitasi lingkungan
nampak rewel lagi
lingkungan rumah .1.2.Memberikan
A : Masalah teratasi
yang bersih dan
penyuluhan tentang P :nyaman
kesehatan lingkungan
dan syarat syarat
rumah sehat
5. Keluarga mampu a. Kesehatan lingkungan
memanfaatkan
adalah suatu kondisi
fasilitas kesehatan
atau keadaan
Tanggal 17-06-2008
yang ada
lingkungan yang Jam 08 : 00
optimal sehingga S : Keluarga mengatakan
berpengruh positif
belum mengetahui

1. Keluarga mampu
mengenal tentang
pentingnya
kesehatan
lingjkungan yang
memenuhi syarat
kesehatan
lingkuangan

Selasa
17-062008
2.

NDX .1

terhadap terwujudnya tentang kesehatan


status kesehatan yang lingkungan yang
optimal pula
memenuhi syarat
b. Cara pengolahan
kesehatan
sampah yaitu denganO : Rumah nampak kotor
mengumpukan
perabotan dapur
sampah di tempat
tidak tertata rapi,
sampah di rumah
selokan nampak
kemudian di buang ke tergenang dan
tempat penampung
banyak plastik serta
sementara sampah
sampah-sampah
dapat di timbun atau
berserahkan.
di bakar
A : Masalah belum
c. Syarat-syarat air
teratasi
limbah adalah tidak P : Lanjutkan intervensi
mencemari air minum 2.1, 2.2, 3.1, 3.2, 4
permukaan tanah dan dan 5
tidak menjadi tempat
berkembangbiakanny
a nyamuk dan lalat.
d. Syarat-syarat rumah
yang sehat
tersedianya air bersih
adanya pembuangan
air limbah jamban
keluarga dan tempat
sampah serta ventilasi
3.1.Memotivasi keluarga
untuk memelihara dan
menciptakan
lingkungan rumah
yang sehat
3.2. Memotivasi keluarga
untuk menata
perabotan rumah
tangga dengan baik
4. Memotivasi keluarga
untuk membersihkan
rumah setiap hari dan
menganjurkan agar
tidak membuang
Tanggal 19-06-2008
sampah disembarang
Jam 17 : 00
tempat
S : Keluarga mengatakan
5. Memotivasi keluarga
sudah membersikan
untuk membuang
selokan dan
sampah pada
membuang sampah
tempatnya
pada tempatnya
O : Selokan tidak
2.1.Memotivasi keluarga tergenang lagi dan
untuk membersihkan
nampak bersih

3. Keluarga mampu
merawat
lingkungan yang
memenuhi syarat
kesehatan

4. Keluarga mampu
menciptakan
lingkungan yang
mamanuhi syarat
kesehatan

5. Keluarga mampu
memanfaatkan
fasilitas yang ada
3.

NDX. 1
2. Keluarga mampu
mengambil
keputusan

3. Keluarga mampu
merawat
lingkungan yang
memenuhi syarat
kesehatan
Kamis 1906-2008

4. Keluarga mampu
menciptakan
lingkungan yang
mamanuhi syarat

SPALnya
SPAL masih terbuka,
2.2 .Memotivasi keluarga perabot rumah
untuk menutup
nampak tertata rapi
SPALnya yang
A : Masalah teratasi
terbuka
sebagian
3.1.Memotivasi keluargaP : untuk memelihara dan
menciptakan
lingkungan rumah
yang sehat
3.2.Memotivasi keluarga
untuk menata
perabotan rumah
tangga dengan baik
4.1. Memotivasi keluarga
untuk membersihkan
rumah setiap hari dan
anjurkan agar tidak
membuang sampah
disembarang tempat
4.2.Motivasi keluarga
untuk menata
perabotan dapur
5. Memotivasi keluarga
untuk membuang
sampah pada
tempatnya
2.1 Memotivasi keluarga
untukm
membersihkan
SPALnya

2.2 .Memotivasi keluarga


untuk menutup
SPALnya yang
terbuka
3.1.Memotivasi keluarga
untuk memelihara dan
menciptakan
lingkungan rumah
yang sehat
3.2.Memotivasi keluarga
untuk menata
perabotan rumah
tangga dengan baik
4. Memotivasi keluarga
untuk membersihkan
rumah setiap hari dan
anjurkan agar tidak

kesehatan

4.

NDX. 2

5. Keluarga mampu
memanfaatkan
fasilitas yang ada
2. Keluarga mampu
mengambil
keputusan

3. Keluarga mampu
merawat
lingkungan yang
memenuhi syarat
kesehatan

4. Keluarga mampu
menciptakan
lingkungan yang
mamanuhi syarat
kesehatan

5. Keluarga mampu
memanfaatkan
fasilitas yang ada

membuang sampah
disembarang tempat
5.1. Memotivasi
keluarga untuk
membuang sampah
pada tempatnya
5.2.Menganjurkan
kepada keluarga
untuk membuat
lubang tempat
penampungan.

5.

NDX. 2

6.

NDX. 2

RESUME KASUS
TnS berumur 35 tahun mempunyai anggota keluarga 4 orang terdiri dari 3 orang
anak dan seorang istri myang merupakan keluarga inti yang tinggal serumah dilingkungan
heterogen, keluarga TnS adalah suku Makassar yang menganut agama Islam. Dalam
pelayanan kesehatan, keluarga memanfaatkan sarana kesehatan terdekat yaitu puskesmas.
Tahap perkembangan keluarga yaitu berada pada tahap anak sekolah, dimana orang
tua membantu anak untuk bersosialisasi baik dengan tetangga maupun di sekolah serta
memenuhi kebutuhan dan biaya hidup yang semakin meningkat.
Jenis bangunan rumah Tn S adalah semi permanen dengan luas bangunan 3 m x 4
m. Lantai rumah terbuat dari semen, status pemilikan rumah kontrakan, atap rumah seng,
dapur nampak kotor, ventilasi rumah tidak ada, penerangan rumah menggunakan listrik.
Keadaan lingkungan rumah kurang memenuhi syarat dimana halaman nampak kotor,
selokan nampak kotor, dan SPAL terbuka.klien menampung sampahnya di kantong plastik
dan kemudian di buang di tanah kosong disamping rumah dan jika sudah bertumpuk
kemudian dibakar.
Pengkajian fisik pada anggota keluarga yang bermasalah yaitu An.Z dengan Infeksi
Saluran Pernafasan Atas dengan TTV : TD : 90/60 mmHg, N : 100 x/I, S : 38,5C, Ibu klien
mengatakan anaknya demam, batuk-batuk, ingusan, dan suka menangis.
Rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya pengetahuan sehingga keluarga tidak
mampu mengenal masalah kesehatan yang terjadi sehingga tidak mampu mencegah dan
mengatasi masalah yang ada.
Adapun diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, serta evaluasi yang
dilakukan yaitu :
1. Hipertimia b/d ketidak mampuan mengenal masalah penyakit ISPA.
Intervensi :

ng ISPA
ng tua klien untuk memberikan kompres air hangat..
c. Anjurkan minum air hangat bila ada sekret.
d. Ajarkan posisi yang nyaman (semi fowler) apabila timbul sesak.
e. Anjurkan untuk istirahat yang cukup.
Implementasi yang dilakukan :
a) Memberi penjelasan kepada keluarga tentang penyakit ISPA
b) Menganjurkan ibu klien untuk memberi minum air hangat bila masih ada sekret.
c) Mengajarkan posisi yang nyaman (semi fowler) apabila timbul sesak.
d) Menganjurkan untuk beristirat yang cukup.
Evaluasi :
Setelah melakukan implementasi keluarga mengatakan sudah mengerti tentang manfaat
memberikan kompres air hangat.
Resiko terjadinya penyakit menular (DHF, Diare, Thypoid pada keluarga TnS b/d
ketidakmampuan keluarga mengenal sanitasi lingkungan syarat kesehatan.

a.
b.
c.
d.
a)
b)
c)

Intervensi:
Beri penjelasan (HE) tentang kesehatan lingkungan, syarat rumah sehat, dan penyakit yang
ditimbulkan jika sanitasi lingkungan tidak memenuhi syarat kesehatan
Jelaskan kepada keluarga tentang penyakit yang ada hubungannya dengan lingkungan yang
kurang bersih,terutama penyakit menular.
Motivasi dan anjurkan keluarga untuk memelihara dan membersihkan rumah setiap hari.
Anjurkan dan motivasi untuk memelihara dan menciptakan lingkungan rumah yang sehat.
Implementasi yang dilakukan :
Memberikan penjelasan tentang kesehatan lingkungan, syarat rumah sehat, dan penyakit
yang ditimbulkan jika sanitasi lingkungan tidak memenuhi syarat kesehatan.
Memotivasi keluarga untuk memelihara dan membersihkan rumah setiap hari.
Menganjurkan dan memotivasi keluarga untuk memelihara dan menciptakan lingkungan
rumah yang sehat.

Evaluasi :
Setelah melakukan implementasi keluarga mengatakan sudah mengerti tentang sanitasi
lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan, dan mengatakan akan membersihkan rumahnya
setiap hari.

You might also like