Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Hidrosepalus adalh keadaan patologik otak yang mengakibatkan bertambahnya
cairan serebrospinal (CSS) dengan tekanan intrakranjal yang meninggi sehingga terjadi
pelebaran ruang tempat mencalirnya CSS. Harus dibedakan dengan pengumpulan cairan
local tanpa TIK yang meninggi seperti pada kista forensepali atau pelebaran ruang CSS
akibat tertimbunya CSS yang menmpati ruangan sesudah terjadi atrofi otak.
Pada pasien hidrosefalus adalh pasien yang sangat menderita dan memerlukan
perawatan khusus karena adanya kerusakan syaraf yang menimbulkan kelainan
neurologist berupa gangguan kesehatan sampai pada gangguan system vital.
Hidrosefalus congenital terjadi pada 0,5 sampai 1 dari 1000 kelahiran hidup dan
70% anak dengan hidrosefalus yang tidak diobati memiliki angka bertahan hidup
(survival rate) 5 tahun , dan 75% dari anak-anak ini memiliki IQ rendah.
Masalah yang perlu diperhatikan dalam pasien hidrosefalus ini adalah gangguan
neurologis, resiko terjadinya dekubitus, kurang pengetahuan orang tua mengenai
penyakit.
BAB II
KONSEP DASAR MEDIS
A. Definisi
Hidrosefalus adalah keadaan patologis otak yang mengakibatkan
bertambahnya cairan serebrospinal (CSS) dengan tekanan intra cranial yang
meninggi sehingga terdapat pelebaran ruangan tempat mengalirnya CSS.
Terdapat 2 macam hidrosefalus, yaitu :
1.
Hidrosefalus obstruktif
Tekanan CSS yang tinggi disebabkan oleh obstruksi pada salah satu
tempat antara pembentukan CSS oleh pleksus koroidalis dan keluarnya dari
ventrikel IV melalui foramen luschkan dan foramen magendie
2.
Hidrosefalus komunikans
Tekanan CSS yang meninggi tanpa penyumbatan system ventrikel
B. Etiologi
Hidrosefalus terjadi akibat
1. Obstruksi aliran cairan serebrospinal
2. Gangguan absorpsi cairan serebrosfinal
3. Produksi CSS yang berlebihan
Selain itu hidrosefalus juga diakibatkan oleh penyakit lain, seperti tumor,
abses, perdarahan intraventrikular, meningitis,trauma serebri, dll.
C. Patofisiologi
Hidrosefalus nonkomunikans merupakan masalah bedah saraf yang sering
ditemukan. Biasanya disebabkanoleh penyempitan akueduktus sylvii congenital
sehingga pada waktu pembentukan cairan oleh pleksus koroideus dari kedua
ventrikel lateral dan ventrikel ketiga, maka volume ketiga ventrikel tersebut
sangat membesar. Hal iniu menyebabakan penekanan otak terhadap tengkorak
sehingga otak menjadi tipis.
Hidrosefalus komunikasns dapat disebabkan pleksus koroideus neonatus uang
berkembang
berlebihan,sehingga
lebih
banyak
cairan
yang
terbentuk
krisis transisi
situasional
otak malami
kerusakan
prbhan pros.
keluarga
muntah,kejang
g3 kesadaran
klt kepala
meregang
Klt kpl tipis
penekanan otak pd
tengkorak
Resti infeksi
Intake inadekuat
Otak menipis
Abnormalitas fx
otak
Merangsang nosiseptor
immobilisasi fisik
Resti nutrisi (-)
Dr keb. Tubuh
Kelumpuhan
Nyeri
Prbhn persepsi
sensori
(-) informasi
ttg prog, pobt
(-) pengetahuan
D. Manifestasi Klinik
1. Perubahan
TTV
(penurunan
denyut
apeks,
penurunan
frekuensi
F. Prognosis
BAB III
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Aktifitas/ Istirahat
Ketrbatasan yang ditimbulkan oleh kondisinya
Kelumpuhan, kelemahan
Sirkulasi
Penurunan denyut jantung
Peningkatan tekana darah,takikardia
Makanan / Cairan
Anoreksia,muntah
Higiene
Ketergantungan terhadap semua kebutuhan perawatan diri
Neurosensori
Status kesadaran ; letargi, rasa mengantuk,iritabilitas,orientasi terhadap
diri
Kehilangan memori, sulit dalam mengambil keputusan
Reaksi terhadap suhu (-)
Mata; unisokor atau tidak berespons terhadap cahaya
Kejang umum
Refleks tenton dalam dan superficial terganggu, babinski positif
Pernafasan
Penurunan frekuensi pernapasan
B. Diagnostik Test
Transiluminasi positif
C. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri B/D otak menupis
2. Perubahan perfusi jaringan ; serebri B/D penekanan otak pada tengkorak
3. Perubahan persepsi sensori B/D sirkulasi darah keotak menurun
4. Perubahan proses keluarga B/D krisis transisi situasional
5. Kurang pengetahuan tentang penyakit B/D kurang informasi tentang
prognosis ,pengobatan
6. Resiko tinggi nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh B/D intake inadekuat
7. Resiko tinggi infeksi B/D port the entry MO
8. Resiko tinggi cedera B/D Immobilisasi fisik
D. Intervensi dan Rasional
1. Nyeri B/D otak menipis
*
Kolaborasi
Berikan analgetik seperti : astaminopen, Kodein
Rasional
Diperlukan untuk menghilangkan nyeri yang berat
Kolaborasi
Berikan oksigen sesuai indikasi
Rasional
Menurunkan hipoksia yang dapat menyebabkan vasodilatasi serebral
dan tekanan meningkat / terbentuknya edema.
Steroid, Deksametason ( Decadrone)
Rasional
Pengunaanya kontroversian dalam mengendalikan edema serebral.
3.
Kolaborasi
Rujuk ke sumber- sumber penolong untuk membantu, seperti terafi
fisik / terapi okupasi / terapi wicara, tokoh agama, pelayanan sosial,
departemen rehabilitasi
Rasional
Semua pelayanan mengkoordinasilan usaha untuk meningkatkan
proses penyembuhan / meminimalkan gejala sisa peningkatan
neurologis
Rasional
Pengungkapan tentang rasa takut secara terbuka dapat menurunkan
ansietas dan meningkatkan koping terhadap realitas.
*
Kaji kekuatan
yang
dimiliki,
seperti
apakah
usaha usaha
Kolaborasi
Libatkan kelurga dalam pertemuan tim rehabilitasi dan perencanaan
perawatan / pengambilan keputusan.
Rasional
Memfasilitasi komunikasi, memungkinkan kelurga untuk untuk
menjadi bagian integral dari rehabilitasi dan memberikan rasa
control.
Rasional
Untuk memudahkan pemiloihan intrvensi yang tepat.
*
dalam
menciptakan
harapan
yang
realistis
dan
tentang
penyebab
penyakit
serta
Kolaborasi
Rujuk / konsultasi dengan ahli gizi
Rasional
Bantuan diperlukan untuk mengembangkan keseimbanagn diet
secara untuk menemukan kebutuhan klien / makana yang disukai.
7.
Ubah posisi kepala klien, alasi dengan bantal. Anjurkan agar kulit
kepala tetap kering ( biasanya lembab karena keringat)
Rasional
Menghindari infeksi bakteri. Kulit kepala lembab memudahkan
penyebaran bakteri pathogen secara hematogen.
Kolaborasi
Berikan obat antibiotic sesuai indikasi
Rasional
Obat yang dipilih tergantung dari type infeksi dan sensitifitas klien.
Ambil bahan pemeriksaan (specimen) sesuai indikasi
Rasional
Kultur / sensitivitas, pewaranaan gram dapt dilakukan untuk
memastikan
adanya
infeksi
dan
mengidentifikasi
organisme
Rasional
Menurunkan
resiko
terjadinya
trauma
jaringan
serta
dapat
Kolaborasi
Berikan tempat tidur denag matras bulat atau tempat tidur khusus
Rasional
Meningkatkan distribusi merata berat badan yang menurunkan
tekanan pada tulang tulang tertentu dan membantu mencegah
terjadinya dekubitus
Konsultasikan dengan ahli fisioterapi secara aktif, latihan resistif,
dan ambulasi pasien.
Rasional
Program yang khusus dapat dikembangkan untuk menemukan
kebutuhan yang berarti / menjaga kekurangan tersebut dalam
keseimbangan, koordinasi, dan kekuatan.
DAFTAR PUSTAKA