Professional Documents
Culture Documents
I.
virus
atau
mikroorganisme
lain.
Tanpa
terbukti
adanya
B. Etiologi
Bermacam-macam mikroorganisme yang dapat menyebabkan ISK.
Mikroorganisme
Eschericia coli
klabsiella/enterobacter
Proteus morgonella/ Providencia
Presentase biakan
(dgn 105 cfu/ml)
50 90
10 40
5 10
Pseudomonas aeroginosa
2 10
Sthapylococcus epidemisis
2 10
Enterococci
2 10
Candida albicans
1-2
Staphylococcus aureus
12
Proteus
Klabsiela
Enterobacter
Pseudomonas
Jenis kokus gram positif lebih jarang sebagai penyebab ISK sedangkan
C. Manifestasi Klinis
Gejala klinis ISk tidak khas dan bahkan pada pasien tanpa gejala. Gejala
yang sering ditemukan ialah disurua, polakisuria dan terdesak kencing yang
bersamaan, nyeri suprapubik dan daerah pelvis. Polakisuria terjadi akibat
kandung kemih tidak dapat menampung urin lebih dari 500 ml karena mukosa
yang meradang sehingga sering kencing. Stranguria adalah kencing yang
susah dan diserta kejang otot pinggang yang sering ditemukan pada sistisis
akut. Tenesmus ialah rasa nyeri dengan keinginan mengosongkan kandung
kemih meskipun telah kosong. Nokturia adalah cenderung sering kencing
pada malam hari akibat kapasitas pada kandung kemih menurun. Sering juga
ditemukan aneuresis nocturnal sekunder yaitu ngompol pada orang dewasa,
prostatismus yaitu kesulitan memulai kencing. Nyeri uretra, kolik ureter dan
ginjal.
Gejala klinis ISK sesuai dengan bagian saluran kemih yang terinfeksi
sebagai berikut :
Pada ISK bagian bawah, keluhan pasien biasanya rasa sakit, rasa panas di
uretra sewaktu kencing dengan air kemih sedikit-sedikit serta rasa tidak
enak di daerah suprapubik.
Panda ISK bagian atas dapat ditemukan gejala sakit kepala, malaise, mual
muntah, demam, menggigil, rasa tidak enak atau nyeri di pinggang.
D. Penatalaksanaan Medik
1. Pencegahan
a. Hygiene
-
b. Masukan cairan
Minum dengan bebas sejumlag cairan.
c. Kebiasaan berkemih
-
2. Terapi Medikamentosa
Penggunaan medikasi umum mencakup eulfisaxazole, trimetropin /
sulfamethoxazole (TMP/SMZ, bacterium, septra) dan pitrofurantin.
Kadang-kadang medikasi seperti amoksisilin selain antibiotik digunakan
II.
2. Palpasi
Pengambilan urin
Karakteristik urin
pH normal 4,6 8
Glukosa
Keton
Protein
Sedimen
3. Analisa darah
III.
urin,
tergantung
pada
penyebab
dasar
pembentukan batu.
f. Identifikasi tanda/gejala yang memerlukan evaluasi medik, contoh : nyeri
berulang, hematuria, oliguria
Rasional : dengan peningkatan kemungkinan berulangnya batu, intervensi
segera dapat mencegah komplikasi serius.
7. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan ditandai dengan
peningkatan tegangan intervensi.
Intervensi
a. Selalu ada untuk pasien. Buat hubungan saling percaya dengan pasien.
Rasional : menunjukkan perhatian dan keinginan untuk membantu.
b. Pertahankan perilaku nyata dalam melakukan prosedur/menerima pasien,
lindungi privasi klien.
Rasional : menyatakan penerimaan dan menghilangkan rasa malu pasien.
c. Beri penguatan informasi pasien yang telah diberikan sebelumnya.
Rasional : memungkinkan pasien untuk menerima kenyataan dan
menguatkan kepercayaan pada pemberi perawatan dan pemberi
informasi.