Professional Documents
Culture Documents
LABORATORIUM METALURGI I
MINERAL MANGAN
Disusun oleh :
Aldy Kurnia Azhari
3334120903
3334121206
3334121577
Dikki Purwantoni
3334121352
Dodi Fitriyadi
3334121597
Egi Anwar
3334120588
3334121753
Rahadian Darmawansyah
3334120601
3334120052
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................1
1.2 Tujun Penulisan ................................................................................1
1.3 Ruang Lingkup .................................................................................2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karakteristik Mangan .......................................................................3
2.1.1 Sifat Umum ............................................................................5
2.1.2 Sifat Fisika ..............................................................................5
2.1.3 Sifat Kimia..............................................................................5
2.1.4 Sifat Mekanik .........................................................................7
2.1.5 Sifat Metalurgi ........................................................................7
2.2 Persebaran Mangan...........................................................................8
2.3 Proses Pengolahan Mangan ............................................................10
2.3.1 Pirometalurgi ........................................................................10
2.3.2 Hidrometalurgi .......................................................................5
ii
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
iv
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
MANGAN
bernilai 4 dengan berat jenis 4,2 - 4,4gr/cc. Belahan yang terbentuk sempurna
dan bersifat brittle. Manganit, umumnya dijumpai dalam bentuk urat yang
terbentuk pada temperatur cukup tinggi pada batuan basa
(a)
(b)
3. Kriptomelan
Kriptomelan (K2Mn8O16 = K2(MnO2)8). Dibawah mikroskop bijih mineral
ini terlihat dalam bermacam-macam bentuk di antaranya berbentuk urat-urat
kecil atau massa berserabut, kristal seperti jarum berwarna abu-abu kebiruan
atau lapisan koloidal konsetris berselan seling dengan lapisan yang berbeda
warna, struktur bunga es.
4. Psilomelan
Rumus kimia dari psilomelan adalah (BaH2O)2.Mn5O10. Psilomelan
merupakan deposit mineral sekunder terhidrasi berwarna abu-abu dengan
kilap submetalik. Kekerasan psilomelan berkisar antara 5 6. Sebagai mineral
amorf, psilomelan bersifat massif, reniform botroidal atau stalak titik.
Sehingga lebih umum dijumpai dalam endapan sekunder. Berat jenis
psilomelan adalah 3,3 - 4,7gr/cc dengan pecahan bersifat brittle dan sistem
kristal ortorombik. Dibawah mikroskop, bijih psilomelan sulit dibedakan dari
kriptomelan. Baik bentuk maupun warna dari kedua mineral tersebut hampir
sama dengan kriptomelan. Perbedaan dari kedua mineral itu terletak pada sifat
anisotropi dimana psilomelan lebih lemah disbanding kriptomelan.
(a)
(b)
bereaksi
dengan
asam-asam
encer
secara
cepat
mangan memiliki kekerasan Mohs 6.0 dan kekerasan brinell sebesar 196 MPa
[US.EPA.2003].
2.1.5 Sifat Metalurgi
Penambahan mangan pada suatu paduan dapat menurunkan sifat mampu
las (weldability), meningkarkan sifat permesinan (machineability) dan
menurunkan sifat mampu tekuk suatu material [Kamiluddin Mohammad,
2008].
Lokasi
DI. Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Riau
Sumatera Selatan
Pesawaran Ratai
Bangka Belitung
S Selan
Bengkulu
Lampung
Banten
Jawa Barat
Jawa Tengah
Karangnunggal,
Cibadong,
Cigempor,
Klumpit,
Banyumuntah,
Bukul,
D.I. Yogyakarta
Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Maluku
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Tawangko
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
S. Rumu
10
proses
pemanggangan
dan
pemurnian
karbon,
keduanya
Kapur
Kokas
Kapur
Proses kalsinasi
Proses aglomerasi
11
Slag
MC FeMn
HC FeMn
LC FeMn
Proses peremukan
Proses pengayakan
Produk FeMn
Gambar 2.5 Diagram Alir Proses Pengolahan Bijih Mangan Metoda
Pirometalurgi
2.3.2 Hidrometalurgi
Proses hidrometalurgi merupakan proses metalurgi dimana digunakan
suatu zat kimia yang cair untuk dapat melarutkan suatu partikel tertentu,
contohnya adalah proses leaching. Salah satu metoda hidrometalurgi yang
digunakan dalam proses ekstraksi bijih mangan adalah leaching dengan
menggunakan asam sulfat.
Proses ekstraksi logam dari bijihnya tergantung dari sifat bijih dan
logam itu sendiri. Tidak ada metoda operasional yang universal dalam
ekstraksi logam termasuk mangan. Berikut adalah langkah umum dalam
proses metalurgi, yaitu [Alafara, 2014]:
2.3.2.1 Penambangan
Penambangan adalah proses mengambil bijih di tambang dengan
menggalinya secara langsung. Penambangan tersebut disebut dengan
open-pit minning. Jika bijih diambil dari kedalaman tertentu, maka
penambangan disebut deep mining.
12
2.3.2.2 Peremukan
Bijih yang telah diambil dari tambang biasanya dalam bentuk
bongkahan yang besar. Sehingga bijih harus dihancurkan menjadi
potongan kecil. Bongkahan dihancurkan hingga berukuran kecil dengan
alat jaw crusher atau hammer mill.
2.3.2.3 Penghalusan
Bijih yang telah diremuk kemudian dihaluskan hingga menjadi
bubuk halus dengan stamp mill atau pulveriser.
2.3.2.4 Konsentrasi
Penghilangan pengotor yang tidak diinginkan. Metoda yang
digunakan untuk konsentrasi antara lain adalah:
a. Gravity separation
b. Magnetic separation
c. Froth flotation process
2.3.2.5 Leaching
Ini merupakan proses terpenting dari hidrometalurgi. Proses ini
menggunakan larutan berair yang mengandung asam sulfat.
1. Leaching dengan Asam Sulfat
Bijih mangan oksida tidak dapat dilakukan proses leaching
secara langsung dengan asam sulfat. Mangan oksida harus
direduksi terlebih dahulu menjadi oksida kadar rendah yang
dapat larut. Maka dari itu, dilakukan proses pemanggangan pada
atmosfir reduksi di dalam tanur putar. Jika reduksi berlangsung
baik,
semua oksida
dapat
tereduksi. Dengan
demikian,
13
leaching.
Larutan
dimurnikan
untuk
mengurangi
logam
Pengendapan
atau
pengotor
dilakukan
lainnya
dengan
di
larutan
menambahkan
berair.
reagen,
14
yang
mungkin
terkonsentrasi
di
MnCO3
saat
pengendapan.
Pertama, Al, As, dan Fe dihilangkan dengan mengatur besar
pH hingga sebesar 6. Pemurnian tahap kedua adalah dengan
menambahkan NaHS untuk menghilangkan Zn sebagai ZnS.
Larutan yang telah dimurnikan akan menjadi katoda. Reaksi
yang terjadi pada proses ini [Kemetco, 2010]:
Reaksi katoda:
Mn2+ + 2e- Mn
Reaksi anoda:
H2O O2 + 2H+ + 2eRekasi total:
MnSO4 + H2O Mn + H2SO4 + O2
15
Bijih Mangan
H2SO4
H2SO4
Proses leaching
Filtrasi
Na2CO3
Pengendapan
Endapan MnCO3
(NH4)2SO4
Pemurnian
NaHS
Al, As,
Fe, Zn
Elektrolisis
Mn murni
Gambar 2.5 Diagram Alir Proses Pengolahan Bijih Mangan Metoda
Hidrometalurgi
16
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari literatur maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut.
1. Mangan barasal dari kata magnes kata latin yang berarti magnet.Mangan
adalah suatu unsur kimia yang mempunyai nomor atom 25 dan memiliki
symbol Mn (Mn4+).
2. Potensi penyebaran mangan di Indonesia terdapat di Pulau Sumatera,
Kepulauan Riau, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Nusa
Tenggara dan Maluku.
3. Proses ekstraksi mangan dapat dilakukan dengan menggunakan metoda
ekstraksi pirometalurgi maupun hidrometalurgi.
DAFTAR PUSTAKA
Baba, Alafara A. 2014. Hydrometallurgical Processing of Manganese Ores: A.
Review. Journal of Mineral and Material Characterization and Engineering.
2014; 2: 230-247.
Gordon, Yakov. Methods of Manganese Ore Thermal-Treatment Prior to
Smelting-What to Choose?. Canada.
Kemetco Research Inc. 2010. The Recovery of Manganese From Low Grade
Resources: Bench Scale Metallurgical Test Program Completed. Canada.
Madigan, D.C. 1965. Bureau of Mineral Resources Geology and Geophysics.
Commonwealth of Australia.
Pakarinen, Jouni. 2011. Recovery And Refining Of Manganese As By-Product
From Hydrometallurgical Processes. Finland.