Professional Documents
Culture Documents
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa meningitis adalah suatu inflamasi
meningen yang juga dapat menyebar ke arakhonoid dan subarakhonoid pada otak dan spinal
cord, yang disebabkan oleh bakteri , virus jamur atau protozoa.
B.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana cara menyelesaikan kasus pada pasien meningitis?
Bagaimana cara mengumpulkan hasil anamnese dari pasien meningitis?
Apa saja yang diperiksa pada pemeriksaan fisik / pemeriksaan penunjang pada pasien
meningitis?
Apa saja analisa data yang didapat dari pasien yang menderita meningitis?
Identifikasi masalah keperawatan apa saja yang ditemukan pada pasien yang mengalami
meningitis?.
Rencana intervensi keperawatan apa saja yang diberikan pada pasien meningitis?
C. TUJUAN
Mengetahui cara menyelesaikan kasus pada pasien meningitis
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. Hasil anamnese
Tn.M umur 19 tahun datang ke UGD diantar keluarga dengan kendaraan pribadi pada
pukul 14.00, dalam kondisi kesadaran letargi. Keluarga mengatakan sebelum dibawa ke RS
klien mengalami sakit kepala hebat, muntah kurang lebih 3x, panas tinggi, dan nyeri
punggung dan leher, batuk disertai darah kurang lebih 6 bulan tanpa diobati. Keluarga juga
mengatakan kakek klien pernah mengalami riwayat penyakit Tuberkulosis.
B. Hasil pemeriksaan
1. Secara umum :
Tanda-tanda vital :
Suhu : 40oC
Tekanan darah : 100/60 mmhg
Nadi : 96x/menit
Pernafasan : 24x/menit
GCS
E;2 V;3 M\: 4 = 9
Tingkat kesadaran : Samnolen
BB : 45 kg
TB : 165 cm
Telinga :
Inspeksi : warna kulit sama dengan warna kulit disekitar, simetris telinga kiri dengan yang
kanan.
Palpasi : nyeri tekan disekitar telinga.
Leher :
Inspeksi : warna kulit sama dengan warna kulit disekitar , tidak ada pembesaran vena
jugularis.
Palpasi : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, terdapat nyeri tekan pada punggung leher.
Ekstremitas atas :
Inspeksi : terdapat ruam petechie.
Palpasi : nyeri tekan pada kulit.
Dada :
Inspeksi : warna kulit sama dengan warna kulit disekitar, tidak ada pembengkakan.
Palpasi : nyeri tekan pada dada.
Perkusi : pekak.
Auskultasi : bunyi pernafasan rales (crekles).
Abdomen :
Inspeksi : warna kulit sama dengan warna kulit disekitar, bentuk abdomen cekung.
Auskultasi : bunyi peristaltik usus 37x/menit
Palpasi : nyeri tekan di abdomen kiri atas
Perkusi : bunyi timpani
Ektremitas bawah
Inspeksi : ektremitas bawah simetris kiri dan kanan dan terdapat pembengkakan pada bagian
lutut dan pergelangan kaki, babinski positif
Palpasi : nyeri tekan pada bagian lutut dan pergelangan kaki
3. Pemeriksaan Penunjang :
Analisis CSS dari pungsi lumbal
a. Meningitis bakterial : tekanan meningkat, cairan keruh/berkabut, jumlah sel darah putih
meningkat ; glukosa menurun, kultur positif terhadap beberapa jenis bakteri
Glukosa serum meningkat
LDH serum meningkat
Sel darah putih sedikit meningkat dengan peningkatan neotofil
Elektrolit darah abnormal
ESR/LED meningkat
Kultur darah/hidung/tenggorokan?urine : dapat mengindikasikan daerah pusat infeksi atau
mengindikasikan tipe penyebab infeksi
MR/CT Scan ; dapat membantu melokalisasi lesi, melihat ukuran/letak ventrikel; hematoma
daerah serebral,homoragik atau tumor
Ronsen dada, kepala, dan sinus : mungkin ada indikasi infeksi atau sumber infeksi intracranial
C. Analisa Data
Data Subjektif :
Keluarga klien mengatakan klien merasakan sakit kepala hebat
Keluarga klien mengatakan klien muntah kurang lebih 3x
Keluarga klien mengatakan tubuh klien panas sejak dari pagi
Keluarga klien mengatakan klien merasakan nyeri pada bagian punggung dan leher
Keluarga juga mengatakan bahwa klien batuk darah kurang lebih sudah 6 bulan
Keluarga juga mengatakan bahwa kakek klien punya riwayat penyaki TBC
Data Objectif :
TTV :
Suhu : 40oC
TD : 100/60 mmhg
Nadi : 96x/menit
Respirasi : 24x/menit
Terdapat nyeri tekan pada bagian kepala
Klien potophobia, saat dilakukan pemeriksaan pupil klien menutup matanya dengan kuat
Tanda kerning dan brudzinski positif
Saat pemeriksaan CT scan terdapat penumpukan cairan pada selaput meningen
Saat pemeriksaan rontgen terlihat bagian paru-paru berawan
D. Identifiksai Masalah
Risiko Infeksi factor risiko dengan adanya kuman patogen pada cairan serebrospinal dan
sekret saluran pernapasan.
Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis.
Perfusi jaringan tidak efektif cerebral berhubungan dengan peradangan dan edema pada otak
dan selaput otak.
Peningkatan suhu tubuh yang berhubungan dengan proses inflamasi
NO
1
MASALAH
Risiko Infeksi factor risiko dengan adanya kuman
patogen pada cairan serebrospinal dan sekret saluran
pernapasan.
PATOFISOLOGI
Bakteri TB masuk ke cairan
otak melalu pembuluh darah
didalam pembuluh darah otak
patologis merupakan
penyebab peradangan pada
piamater, arachnoid, cairan
otak dan ventrikel
MASALAH
PATOFISOLOGI
Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera
biologis.
Bakteri TB masuk ke cairan
otak melalu pembuluh darah
didalam pembuluh darah otak
Nyeri
NO
3
MASALAH
Perfusi jaringan tidak efektif cerebral berhubungan
dengan peradangan dan edema pada otak dan selaput
otak.
PATOFISIOLOGI
Pembuluh darah yg
mengalami inflamasi di
dalam area sekitar otak
Eksudat menyebabkan
inflamasi dan edema lebih
lanjut sel meningeal
NO
4
MASALAH
Peningkatan suhu tubuh yang berhubungan dengan
proses inflamasi
PATOFISIOLOGI
Bakteri TB masuk ke cairan
otak melalu pembuluh darah
didalam pembuluh darah otak
RASIONAL
1.Pada fase awal meningitis bakteri, isolasi
mungkin diperlukan sampai organismenya
diketahui, dan untuk mencegah resiko
penyebaran pada orang lain
3.Untuk
meningkatkan
kelancaran
pengeluaran secret yang menurunkan
resiko terjadinya komplikasi terhadap
pernapasan
4.obat yang dibilih tergantung pada tipe
infeksi dan sensifitas individu. Obat
intratekal mungkin diindikasikan untuk
basilus Gram-negatif,jamur,amuba