You are on page 1of 29

LAPORAN PENDAHULUAN

8 DIAGNOSA SEHAT
RS PGI CIKINI

OLEH:
SUIS PRIYATI

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2014

1. ANAK USIA PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL INFANT (0 -18 )


BULAN: RASA PERCAYA VS TIDAK PERCAYA
A. PENGERTIAN
Perkembangan psikososial anak usia infant

adalah proses

perkembangan bayi (018 ) bulan, ditandai dengan pemupukan rasa


percaya pada orang lain yang diawali dengan kepercayaan terhadap
orangtua (pengasuh), khususnya ibu. Rasa aman secara fisik dan
psikologis berperan penting dalam pembentukan rasa percaya bayi.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Potensial mengembangkan rasa percaya
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
a. Tujuan
Untuk bayi :
1) Merasa aman dan nyaman
2) Dapat mengembangkan rasa percaya
Untuk keluarga
1) Menjelaskan perilaku yang menggambarkan bayi yang normal dan
2)

menyimpang.
Menjelaskan cara menstimulasi perkembangan rasa percaya

3)

anaknya.
Mendemonstrasikan dan melatih cara memfasilitasi perkembangan

4)

rasa percaya.
Merencanakan tindakan untuk menstimulasi perkembangan rasa
percaya anaknya.

b. Tindakan Keperawatan
Untuk perkembangan psikososial bayi :
1) Panggil bayi sesuai namanya.
2) Gendong dan memeluk saat bayi menangis.
3) Pada saat bayi menangis segera cari kebutuhan dasar yang
4)
5)

terganggu (lapar, haus, basah dan sakit).


Memenuhi kebutuhan rasa aman dan nyaman bayi.
Ajak bayi bermain.

Untuk keluarga
1) Informasikan pada keluarga perilaku bayi yang menggambarkan
bayi normal dan menyimpang, karakteristik perilaku bayi normal:
Tersenyum atau tertawa senang ketika ibunya datang

2)

menghampiri.
Menangis ketika ditinggalkan oleh ibunya.
Menangis saat merasa tidak nyaman ( basah, lapar, haus, sakit

dan gerah).
Memperhatikan/memandang wajah ibu/orang yang mengajak

bicara.
Mencari suara ibu/orang lain yang memanggilnya.
Memeluk tubuh ibu/orang lain saat digendong.
Menangis saat digendong orang yang tidak dikenalnya.
Menolak saat akan digendong orang yang tidak dikenalnya.
Informasikan cara menstimulasi perkembangan rasa percaya anak
dengan cara menjaga kenyamanan dan keamanan/keselamatan

3)

bayi.
Mendemonstrasikan dan melatih keluarga cara menstimulasi

4)

perkembangan.
Memberi kesempatan kepada keluarga untuk mempraktekkan cara
menjaga kenyamanan, keamanan dan keselamatan bayi.

2. ANAK USIA PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL TODDLER (18


36) BULAN : KEMANDIRIAN VS RAGU-RAGU/MALU
A. PENGERTIAN
Perkembangan psikososial pada usia kanak-kanak usia 18
bulan 3 tahun, adalah proses perkembangan kemampuan anak untuk
mengembangkan kemandirian dengan cara memberi kebebasan dan
membiarkan anak untuk mempelajari dunianya. Bila anak tidak

difasilitasi untuk kebutuhanya, seperti terlalu dilindungi atau


dikendalikan, maka anak anak akan merasa ragu-ragu, takut, tidak
berani dan malu untuk melakukan aktifitasnya sehingga anak akan
bergantung pada orang lain. Sebab itu penting bagi orangtua atau
pengasuh untuk memahami dan memiliki kemampuan dalam
menstimulasi anak untuk mencapai tugas perkembangannya yaitu
kemandirian.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Potensial mengembangkan kemandirian
C. BATASAN KARAKTERISTIK
a.

Bergaul dan mandiri :


1) Mengenal dan mengakui namanya
2) Sering menggunakan kata jangan/tidak/nggak
3) Banyak bertanya tentang hal/benda yang asing baginya (api, air,
ketinggian, warna dan bentuk benda)
4) Mulai melakukan kegiatan sendiri dan tidak mau diperintah
misalnya minum sendiri, makan sendiri, berpakaian sendiri.
5) Bertindak semaunya sendiri dan tidak mau diperintah
6) Mulai bergaul dengan orang lain tanpa diperintah
7) Mulai bermain dan berkomunikasi dengan anak lain diluar

keluarganya.
8) Hanya sebentar mau berpisah dengan orangtua.
9) Menunjukkan rasa suka dan tidak suka.
10) Mengikuti kegiatan keagamaan yang dilakukan keluarga
11) Mampu menyatakan akan buar air besar dan buang air kecil
b. Motorik kasar
Berdiri dengan satu kaki tanpa berpegangan selama paling sedikit 2
hitungan.
c. Motorik halus
Mampu membuat garis lurus.
d. Berbicara, berbahasa dan kecerdasan :
Mampu menyatakan keinginan paling sedikit dengan 2 kata.
D. Intervensi Keperawatan
Tujuan :
Untuk anak

1)

Mengembangkan rasa kemandirian dalam melakukan kegiatan

2)

sehari - hari.
Bekerjasama dan memperlihatkan kelebihan diri diantara orang
lain.

Tindakan keperawatan bagi kanak-kanak


a. Latih anak-anak melakukan kegiatan secara mandiri.
b. Puji keberhasilan yang dicapai anak
c. Tidak menggunakan kata yang memerintah tetapi memberikan
alternatif untuk memilih.
d. Hindari suasana yang membuatnya bersikap negatif (memisahkan
dengan orangtuanya, mengambil mainannya, memerintah untuk
melakukan sesuatu)
e. Tidak menakut-nakuti dengan kata-kata maupun perbuatan.
f. Berikanan mainan sesuai usianya (boneka, mobil-mobilan, balon,
bola, kertas gambar dan pensil warna )
g. Saat anak mengamuk (temper tantrum) pastikan ia aman dari
h.

bahaya cedera kemudian tinggalkan, awasi dari jauh.


Beritahu tindakan-tindakan yang boleh dan tidak boleh dilakukan,
yang baik dan yang buruk dengan kalimat positip.
Contoh :
Mau tidak permen Ita diambil orang? Kalau begitu Ita juga tidak

i.

boleh mengambil permen Anto.


Supaya cantik bila akan pergi Ita harus memakai baju yang rapi.
Libatkan anak dalam kegiatan-kegiatan keagamaan

Tujuan
Untuk keluarga
1) Menjelaskan perilaku yang menggambarkan perkembangan psikososial
2) Menjelaskan cara menstimulasi perkembangan anaknya (kemandirian)
3) Mendemonstrasikan dan melatih cara memfasilitasi perkembangan
kemandirian anak
4) Merencanakan tindakan untuk menstimulasi perkembangan kemandirian
Tindakan keperawatan untuk keluarga
Informasikan pada keluarga cara yang dapat dilakukan untuk :
a) memfasilitasi perkembangan psikososial anaknya.
Berikan aktivitas bermain yang menggali rasa ingin tahu anak seperti
bermain tanah, pasir, lilin, membuat mainan kertas, mencampur
warna, menggunakana cat air, melihat barang, binatang, tanaman,

orang

yang

menarik

perhatiannya

dengan

tetap

menjaga

keamanannya.
Berikan kebebasan pada anak untuk melakukan sesuatu yang
diinginkan tetapi tetap memberi batasan. Misalnya membolehkan
anak memanjat dengan syarat ada yang mendampingi/mengawasi
atau mengajarkan cara agar tidak jatuh.

b) Menstimulasi /latihan perkembangannya :


Melatih anak melompat ke depan dengan kedua kaki diangkat

bersamaan.
Mengajak anak bermain menumpuk dan menyusun balok /kubus/

kotak menjadi menara, jembatan dan lain-lain.


Melatih anak memilih dan mengelompokkan benda menurut

jenisnya. (kancing, kelereng, uang logam dan lain-lain)


Melatih anak menghitung jumlah benda
Melatih anak mencocokan gambar dengan benda sesungguhnya,

bicaralah tentang sifatnya, bentuk , warna dan sebagainya.


Melatih anak menyebut namanya
Melatih anak menyebut nama benda dan mengenal sifatnya.
Melatih mencuci tangan/kaki dan mengeringkannya sendiri.
Memberi kesempatan kepada anak, untuk memilih baju yang akan
dipakai

3. ANAK USIA PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL PRA SEKOLAH (3 6) TAHUN : INISIATIF VS RASA BERSALAH
A. PENGERTIAN
Adalah tahap perkembangan anak usia 3-6 th dimana pada usia ini
anak akan belajar berinteraksi dengan orang lain, berfantasi dan
berinisiatif, pengenalan identitas kelamin, meniru
B. BATASAN KARAKTERISTIK:
1. Anak suka mengkhayal dan kreatif
2. Anak punya inisiatif bermain dengan alat-alat dirumah
3. Anak suka bermain dengan teman sebaya
4. Anak mudah berpisah dengan orang tua
5. Anak mengerti mana yang benar dan yang salah
6. Anak belajar merangkai kata dan kalimat
7. Anak mengenal berbagai warna
8. Anak membantu melakukan pekerjaan rumah sederhana
9. Anak mengenal jenis kelaminnya
10. Belajar ketrampilan baru melalui permainan
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN:
Berdasarkan data yang didapat melalui wawancara, observasi, maka perawat
dapat merumuskan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
Potensial mengembangkan rasa inisiatif

D. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN


Tujuan
1. Mempertahankan pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal
2. Mengembangkan ketrampilan motorik kasar dan halus
3. Mengembangkan ketrampilan berbahasa
4. Mengembangkan ketrampilan adaptasi psikososial
5. Pembentukan indentitas dan peran sesuai jenis kelamin
6. Mengembangkan kecerdasan
7. Mengembangkan nilai-nilai moral
8. Meningkatkan peran serta keluarga dalam meningkatkan pertumbuhan
dan perkembangan
Tindakan keperawatan
1. Pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal
a. Kaji pemenuhan kebutuhan fisik anak
b. Anjurkan pemberian makanan dengan gizi yang seimbang
c. Kaji pemberian vitamin dan imunisasi ulangan (booster)
d. Ajarkan kebersihan diri
2. Mengembangkan ketrampilan motorik kasar dan halus
a. Kaji kemampuan motorik kasar dan halus anak
b. Fasilitasi anak untuk bermain yang menggunakan motorik kasar
(kejar-kejaran, papan seluncur, sepeda, sepak bola, tangkap bola dll)
c. Fasilitasi anak untuk kegiatan dengan menggunakan motorik halus
(belajar menggambar, menulis, mewarna, menyusun balok dll)
d. Menciptakan lingkungan aman dan nyaman bagi anak untuk bermain
di rumah
3. Mengembangkan ketrampilan bahasa
a. Kaji ketrampilan bahasa yang dikuasai anak

b. Berikan kesempatan anak bertanya dan bercerita


c. Sering mengajak komunikasi
d. Ajari anak belajar membaca
e. Belajar bernyanyi
4. Mengembangkan ketrampilan adaptasi psikososial
a. Kaji ketrampilan adaptasi psikososial anak
b. Berikan kesempatan anak bermain dengan teman sebaya
c. Berikan dorongan dan kesempatan ikut perlombaan
d. Latih anak berhubungan dengan orang lain yang lebih dewasa
5. Membentuk indentitas dan peran sesuai jenis kelamin
a. Kaji identitas dan peran sesuai jenis kelamin
b. Ajari mengenal bagian-bagian tubuh
c. Ajari mengenal jenis kelamin sendiri dan membedakan dengan jenis
kelamin anak lain
d. Berikan pakaian dan mainan sesuai jenis kelamin
6. Mengembangkan kecerdasan
a. Kaji perkembangan kecerdasan anak
b. Bimbing anak dengan imajinasinya untuk menggali kreatifitas,
bercerita
c. Bimbing anak belajar ketrampilan baru
d. Berikan kesempatan dan bimbing anak membantu melakukan
pekerjaan rumah sederhana
e. Ajari pengenalan benda, warna, huruf, angka
f. Latih membaca, menggambar dan berhitung
7. Mengembangkan nilai moral
a. Kaji nilai-nilai moral yang sudah diajarkan pada anak
b. Ajarkan dan latih menerapkan nilai agama dan budaya yang positif
c. Kenalkan anak terhadap nilai-nilai mana yang baik dan tidak
d. Berikan pujian atas nilai-nilai positif yang dilakukan anak
e. Latih kedisplinan
8.

Meningkatkan

peran

serta

keluarga

pertumbuhan dan perkembangan

dalam

meningkatkan

a. Tanyakan kondisi pertumbuhan dan perkembangan anak


b. Tanyakan upaya yang sudah dilakukan keluarga terhadap anak
c. Berikan reinforcement atas upaya positif yang sudah dilakukan
keluarga
d. Anjurkan keluarga untuk tetap rutin membawa anaknya ke fasilitas
kesehatan (posyandu, puskesmas dll)
e. Anjurkan pada keluarga untuk memberikan makan bergizi seimbang
f. Berikan pendidikan kesehatan tentang tugas perkembangan normal
pada usia pra sekolah
g. Berikan informasi cara menstimulasi perkembangan pada usia pra
sekolah

4. ANAK USIA PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL SEKOLAH (7 - 12)


TAHUN : INDUSTRI VS INFERIORITY

A. PENGERTIAN
Adalah tahap perkembangan anak usia 7-12 th dimana pada usia ini
anak akan belajar memiliki kemampuan bekerja dan mendapat ketrampilan
dewasa, belajar menguasai dan menyelesaikan tugasnya, produktif belajar,
kenikmatan dalam berkompetisi kerja dan merasakan bangga dalam
keberhasilan melakukan sesuatu yang baik. Bisa membedakan sesuatu
yang baik/tidak dan dampak melakukan hal yang baik/tidak.
B. BATASAN KARAKTERISTIK:
1. Mampu menyelesaikan tugas dari sekolah/rumah
2. Mempunyai rasa bersaing misal ingin lebih pandai dari teman, meraih
juara pertama
3. Terlibat dalam kegiatan kelompok
4. Mulai mengerti nilai mata uang dan satuannya
5. Mampu menyelesaikan pekerjaan rumah tangga sederhana misal
merapikan tempat tidur,menyapu dll
6. Memiliki hobby tertentu, misal naik sepeda, membaca buku cerita,
menggambar
7. Memliliki teman akrab untuk bermain
8. Tidak ada tanda bekas luka penganiayaan
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN:
Berdasarkan data yang didapat melalui wawancara, observasi, maka perawat
dapat merumuskan diagnosa keperawatan sebagai berikut:
Kepuasan terhadap keberhasilan yang dicapai

D. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN PASIEN


Tujuan
1. Mempertahankan pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal
2. Mengembangkan ketrampilan motorik kasar dan halus
3. Mengembangkan ketrampilan adaptasi psikososial
4. Mengembangkan kecerdasan
5. Mengembangkan nilai-nilai moral
6. Meningkatkan peran serta keluarga dalam meningkatkan pertumbuhan
dan perkembangan
Tindakan keperawatan
1. Mempertahankan pemenuhan kebutuhan fisik yang optimal
a. Kaji pemenuhan kebutuhan fisik anak
b. Anjurkan pemberian makanan dengan gizi yang seimbang
c. kolaborasi pemberihan vitamin dan vaksinasi ulang (booster)
d. Ajarkan kebersihan diri
2. Mengembangkan ketrampilan motorik kasar dan halus
a. Kaji ketrampilan motorik kasar dan halus anak
b. Fasilitasi anak untuk bermain yang menggunakan motorik kasar (kejarkejaran, papan seluncur, sepeda, sepak bola, tangkap bola, lompat tali)
c. Fasilitasi anak untuk kegiatan dengan menggunakan motorik halus
(belajar menggambar/melukis, menulis, mewarna, membuat kerajinan
tangan seperti vas, kotak pensil, lampion dsb, )
d. Menciptakan lingkungan aman dan nyaman bagi anak untuk bermain
3. Mengembangkan ketrampilan adaptasi psikososial
a. Kaji ketrampilan adaptasi psikososial anak
b. Sediakan waktu bagi anak untuk bermain keluar rumah bersama teman
kelompoknya

c. Berikan dorongan dan kesempatan ikut berbagai perlombaan


d. Berikan hadiah atas prestasi yang diraih
e. Latih anak berhubungan dengan orang lain yang lebih dewasa
4. Mengembangkan kecerdasan
a. Kaji perkembangan kecerdasan anak
b. Mendiskusikan kelebihan dan kemampuannya
c. Memberikan pendidikan dan ketrampilan yang baik bagi anak
d. Memberikan bahan bacaan dan pemainan yang meningkatkan
kreatifitas
e. Bimbing anak belajar ketrampilan baru
f. Libatkan anak melakukan pekerjaan rumah sederhana misalnya masak,
membersihkan mobil, menyirami tanaman, menyapu
g. Latih membaca, menggambar dan berhitung
h. Asah dan kembangkan hobby yang dimiliki anak
5. Mengembangkan nilai-nilai moral
a. Kaji nilai-nilai moral yang sudah diajarkan pada anak
b. Ajarkan dan latih menerapkan nilai agama dan budaya yang positif
c. Ajarkan hubungan sebab akibat suatu tindakan
d. Bimbing anak saat menonton TV dan membaca buku cerita
e. Berikan pujian atas nilai-nilai positif yang dilakukan anak
f. Latih kedisplinan
6. Meningkatkan peran serta keluarga dalam meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan
a. Tanyakan kondisi pertumbuhan dan perkembangan anak
b. Tanyakan upaya yang sudah dilakukan keluarga terhadap anak
c. Berikan reinforcement atas upaya positif yang sudah dilakukan
keluarga
d. Anjurkan pada keluarga untuk memberikan makan bergizi seimbang
e. Berikan pendidikan kesehatan tentang tugas perkembangan normal
pada usia sekolah
f. Berikan informasi cara menstimulasi perkembangan pada usia sekolah

5. USIA PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL REMAJA (12 18) TAHUN :


IDENTITY VS ROLE DIFFUSION
A. PENGERTIAN
Adalah tahap perkembangan remaja usia 12-18 thn dimana pada saat
ini remaja harus mampu mencapai identitas diri meliputi peran, tujuan
pribadi, keunikan dan ciri khas diri. Bila hal ini tidak tercapai maka
remaja akan mengalami kebingungan peran yang berdampak pada
rapuhnya kepribadian sehingga akan terjadi gangguan konsep diri.
B. KARAKTERISTIK PERILAKU

1. Karakteristik Normal
a.

Menilai diri secara objektif, kelebihan dan kekurangan diri

b.

Bergaul dengan teman

c.

Memiliki teman curhat

d.

Mengikuti kegiatan rutin (olah raga, seni, pramuka, pengajian, bela


diri)

e.

Bertanggung jawab dan mampu mengambil keputusan tanpa


tergantung pada orang tua

f.

Menemukan identitas diri, memiliki tujuan dan cita-cita masa


depan

g.

Tidak menjadi pelaku tindak antisosial dan tindak asusila

h.

Tidak menuntut orang tua secara paksa untuk memenuhi keinginan


yang berlebihan dan negatif

i.

Berperilaku santun, menghormati orang tua, guru dan bersikap baik


pada teman

j.

Memiliki prestasi yang berarti dalam hidup

2. Karakteristik penyimpangan perkembangan

a.

Tidak menemukan ciri khas (kelebihan dan kekurangan diri)

b.

Merasa bingung, bimbang

c.

Tidak memiliki rencana masa depan

d.

Tidak mampu berinteraksi secara baik dengan lingkungan, perilaku


antisosial

e.

Tidak menyukai dirinya sendiri, tidak mandiri

f.

Kesulitan mengambil keputusan

g.

Tidak mempunyai minat terhadap kegiatan yang positif

h.

Menyendiri, tidak suka bergaul dengan teman

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN :
a.

Potensial pembentukan identitas diri

b.

Resiko tidak efektifnya penampilan peran

c.

Potensial berhubungan akrab dengan orang lain

d.

Resiko isolasi sosial

D. INTERVENSI KEPERAWATAN
PERKEMBANGAN NORMAL
1. Intervensi generalis :
a.

Memfasilitasi remaja untuk mengikuti kegiatan yang positif dan


bermanfaat.

b.

Tidak membatasi atau terlalu mengekang remaja melainkan


membimbingnya.

c.

Menciptakan suasana rumah yang nyaman untuk pengembangan


bakat dan kepribadian diri.

d.

Menyediakan waktu untuk diskusi, mendengarkan keluhan, harapan


dan cita-cita remaja.

e.

Tidak menganggap remaja sebagai junior yang tidak memiliki


kemampuan apapun.

2. Intervensi spesialis
a.

Terapi kelompok terapeutik : remaja.

E. INTERVENSI PENYIMPANGAN PERKEMBANGAN


1. Intervensi generalis
a. Memfasilitasi remaja untuk mengikuti kegiatan yang positif (olah raga,

seni, bela diri, pramuka, pengajian,dll).


b. Berperan sebagai teman curhat atau mendorong remaja untuk bergaul

dengan teman / orang lain.


c. Berikan lingkungan yang nyaman bagi remaja untuk melakukan

aktifitas bersama kelompoknya.


d. Membimbing remaja secara bijak bila remaja terlibat kriminal

narkoba, perkelahian dan tindak asusila.


e. Sediakan waktu dan sesering mungkin diskusi dengan remaja
2. Terapi spesialis :
a. Terapi stimulasi perkembangan remaja.

b. Triangel terapi

6. USIA PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL DEWASA AWAL (18 - 30)


TAHUN : PRODUKTIF VS KETEGANGAN PERAN
A. PENGERTIAN
Merupakan tahap perkembangan manusia yang berada pada 18 -30
tahun dan pada usia ini individu harus mampu berinteraksi akrab dengan
orang lain (Erickson, 1963).
Pada masa ini penekanan utama dalam perkembangan identitas diri
untuk membuat ikatan dengan orang lain yang menghasilkan hubungan
intim. Orang dewasa mengembangkan pertemanan abadi dan mencari
pasangan atau menikah dan terikat dalam tugas awal sebuah keluarga.
Levinson (1978) mengatakan bahwa pada masa ini seseorang
berada pada puncak intelektual dan fisik. Selama periode ini kebutuhan
untuk mencari kepuasan diri tinggi. Selain itu masa dewasa awal
seseorang berpindah melalui tahap dewasa baru, dari asumsi peran yunior
pada pekerjaan, memulai perkawinan dan peran orang tua dan memulai
pelayanan pada komunitas ke suatu tempat yang lebih senior di rumah,
pekerjaan dan di komunitas. Kegagalan dalam berhubungan akrab dan
memperoleh pekerjaan dapat menyebabkan individu menjauhi pergaulan
dan merasa kesepian lalu menyendiri.
B.

KARAKTERISTIK PERILAKU
a.

Karakteristik Prilaku Normal


1. Menjalin interaksi yang hangat dan akrab dengan orang lain
2. Mempunyai hubungan dekat dengan orang-orang tertentu (pacar,
sahabat)
3. Membentuk keluarga
4. Mempunyai komitmen yang jelas dalam bekerja dan berinteraksi

5. Merasa mampu mandiri karena sudah bekerja


6. Memperlihatkan

tanggungjawab

secara

ekonomi,

sosial

dan

emosional
7. Mempunyai konsep diri yang realistis
8. Menyukai diri dan mengetahui tujuan hidup
9. Berinteraksi baik dengan keluarga
10. Mampu mengatasi stress akibat perubahan dirinya
11. Menganggap kehidupan sosialnya bermakna.
12. Mempunyai nilai yang menjadi pedoman hidupnya.
b. Karakteristik penyimpangan perkembangan
1. Tidak mempunyai hubungan akrab
2. Tidak mandiri dan tidak mempunyai komitmen hidup
3. Konsep diri tidak realistis
4. Tidak menyukai diri sendiri
5. Tidak mengetahui arah hidup
6. Tidak mampu mengatasi stress
7. Hubungan dengan orang tua tidak harmonis
8. Bertindak semaunya sendiri dan tidak bertanggung jawab
9. Tidak memiliki nilai dan pedoman hidup yang jelas, mudah
terpengaruh
10. Menjadi pelaku tindak antisosial (kriminal, narkoba, tindak asusila)
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI KEPERAWATAN
GENERALIS
1. Meningkatkan pemisahan dari autokratis keluarga
Intervensi:
a. Perkuat kebebasan yang sesuai
b. Gali tindakan alternatif untuk membantu dalam membuat keputusan
c. Dorong komunikasi dengan keluarga
2. Memulai identitas orang dewasa
Intervensi:

a. Hargai tindakan bebas


b. Perkuat keputusan yang sesuai

3. Menjalankan peran kepemimpinan dalam komunitas


Intervensi:
a. Perkuat kesenangan dalam aktivitas komunitas
b. Gali cara untuk berpartisipasi dalam aktivitas komunitas
c. Dorong perkembangan keterampilan kepemimpinan
4. Memulai keseimbangan tanggungjawab pribadi dan pekerjaan
Intervensi:
a. Perkuat kebutuhan untuk menyeimbangkan tanggungjawab pribadi dan
pekerjaan
b. Bantu menentukan kesenangan dan menyediakan sumberdaya untuk
mengembangkan kesenangan ini
5. Mengembangkan hubungan dalam pekerjaan
Intervensi:
a. Perkuat kebutuhan untuk jaringan kerja
b. Gali alternatif kerier dan cara untuk kemajuan
c. Gali pilihan untuk peningkatan tanggungjawab dan cara untuk mengatasi
peningkatan tanggung jawab
6. Meningkatkan kemampuan meyelesaikan masalah
Intervensi:
a. Bantu dalam aktivitas penyelesaian masalah dengan mengeksplorasika
alternatif
b. Bantu dalam mengklarifikasi tujuan
c. Berikan informasi tentang sumber untuk perkembangan keterampilan
atau pencapaian tujuan
7. Menetapkan perilaku peran perkawinan

Intervensi:
a. Perkuat diskusi tentang pandangan dengan pasangan atau calon
pasangan
b. Berikan informasi tentang pandangan atau opini alternatif
8. Memulai penerimaan peran ganda menjadi orangtua
Intervensi:
a. Gali perasaan
b. Gali nilai dan alternatif mengenai orangtua
c. Perkuat prilaku pencarian informasi
d. Berikan informasi tentang prilaku orangtua atau kelas orangtua
9. Mengevaluasi ulang dan mengembangkan keterampilan menjadi
orangtua yang konsisten dengan kebutuhan pertumbuhan anak
Intervensi:
a. Hargai pengakuan adanya perbedaan
b. Berikan informasi tentang perkembangan kebutuhan anak
c. Sarankan keterampilan alternatif sebagai orangtua
10. Menyesuaikan perubahan karier
Intervensi:
a. Gali perasaan tentnag perubahan karier
b. Sarankan cara untuk mengurangi stress selama perubahan karier
c. Sarankan strategi untuk memudahkan adaptasi dengan perubahan
karier atau menguatkan strategi yang telah digunakan gali dampak
perubahan pada diri/ atau keluarga
11. Menyesuaikan relokasi
Intervensi:
a. Gali dampak perubahan pada diri dan/atau keluarga
b. Berikan informasi tentang sumber lokal
c. Perkuat aktivitas pencapaian tujuan
12. Menyeimbangkan peran ganda

Intervensi:
a. Gali perasaan tentang peran ganda
b. Bantu dalam memprioritaskan aktivitas
c. Diskusikan aktivitas yang bisa dikurangi atau diterima oleh oranglain
13. Mengembangkan tujuan jangka panjang untuk keamanan keluarga
Intervensi:
a. Gali tujuan yang realistis dengan klien
b. Bantu dalam memprioritaskan tujuan yang sesuai
c. Diskusikan strategi untuk mencapai tujuan
D. INTERVENSI KEPERAWATAN DAN PENYIMPANGAN
PERKEMBANGAN
1. Intervensi generalis
a. Membangun hubungan sosial yang harmonis dengan individu
b. Melakukan kegiatan secara bersama-sama
c. Tidak melontarkan kalimat negatif melainkan tetap memberikan
semangat
d. Memotivasi individu untuk berinteraksi dengan oranglain
e. Membantu individu menemukan nilai dan pedoman hidup yang jelas
f. Membimbing individu bila terlibat perilaku antisosial (kriminal,
narkoba, tindak asusila) dan tidak menguculkan/menjauhinya.
2. Intervensi spesialis
a. Terapi stimulasi perkembangan psikososial dewasa (20-30 tahun)

7. UISA PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL DEWASA TENGAH (30 60)


TAHUN : GENERATIVITY VS SELF-ABSORPTION AND
STAGNATION
A. PENGERTIAN
Adalah tahap perkembangan manusia usia 30 60 tahun dimana
pada tahap ini merupakan tahap dimana individu mampu terlibat dalam
kehidupan keluarga, masyarakat, pekerjaan, dan mampu membimbing
anaknya. Individu harus menyadari hal ini, apabila kondisi tersebut tidak
terpenuhi dapat menyebabkan ketergantungan dalam pekerjaan dan
keuangan.
B. KARAKTERISTIK PERILAKU
1.

Karakteristik Normal
a.

Menilai pencapaian hidup

b.

Merasa nyaman dengan pasangan hidup

c.

Menerima perubahan fisik dan psikologis yang terjadi

d.

Membimbing dan menyiapkan generasi di bawah usianya


secara arif dan bijaksana

e.

Menyesuaikan diri dengan orang tuanya yang sudah


lansia

f.

Kreatif : mempunyai inisiatif dan ide-ide melakukan


sesuatu yang bermanfaat

g.

Produktif : mampu menghasilkan sesuatu yang berarti


bagi dirinya dan orang lain, mengisi waktu luang dengan hal yang
positif dan bermanfaat

h.

Perhatian dan peduli dengan orang lain : memperhatikan


kebutuhan orang lain.

i.

Mengembangkan minat dan hobi.

DIAGNOSA KEPERAWATAN : MENYIAPKAN GENERASI


BERIKUT.
2. Karakteristik Penyimpangan Perkembangan
a. Tidak kreatif : kurang memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu
yang bermanfaat
b. Bertindak sesuka hati, tidak peduli dengan orang lain
c. Tidak mempunyai hubungan akrab, kurang berminat bekerja dan

berkeluarga
d. Tidak mempunyai komitmen pribadi yang jelas
e. Tidak memiliki pekerjaan dan profesi yang tetap sehingga tidak dapat
mandiri secara keuangan dan sosial
f. Berperilaku antisosial (kriminal, tindak asusila, narkoba)
g. Tidak bertanggung jawab terhadap keluarga
DIAGNOSA KEPERAWATAN : TERHAMBAT
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Intervensi Perkembangan Normal
Intervensi Generalis :
a. Menjelaskan

perkembangan

usia

dewasa

yang

normal

dan

perkembangan yang menyimpang


b. Menerima proses penuaan dan perubahan peran dalam keluarga
c. Berinteraksi

dengan

baik

dengan

pasangan

dan

menikmati

kebersamaan dengan keluarga


d. Memperluas dan memperbaharui minat/kesenangan
e. Memanfaatkan kemandirian dan kemampuan/potensi diri secara positif
2. Intervensi Penyimpangan Perkembangan

Intervensi Generalis :
a. Menganjurkan individu membuka diri, menjalin hubungan dengan
orang lain
b. Membantu menemukan pedoman dan nilai-nilai kehidupan serta
konsep diri yang jelas
c. Tetap menjalin hubungan baik dengan individu yang bermasalah
(kriminal, tindak asusila, narkoba) sambil terus membimbingnya
d. Memfasilitasi individu untuk mengikuti kegiatan sosial di masyarakat
e. Menganjurkan individu mengembangkan minat, bakat dan kemampuan
yang dimilikinya
Intervensi Spesialis :
1. Terapi stimulasi perkembangan psikososial usia 30 60 tahun.
2. TKT Dewasa tengah

8. USIA PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL LANSIA ( > 60) TAHUN :


INTEGRITAS VS PUTUS ASA
A. PENGERTIAN
Perkembangan psikososial lanjut usia adalah tercapainya integritas
diri yang utuh. pemahaman terhadap makna hidup secara keseluruhan
membuat lansia berusaha menuntun generasi berikutnya (anak dan
cucunya) berdasarkan sudut pandangnya. Lansia yang tidak mencapai
integritas diri akan merasa putus asa dan menyesali masa lalunya karena
tidak merasakan hidupnya bermakna.
B. KARAKTERISTIK PERILAKU
Karakteristik Perkembangan Lansia

Tugas Perkembangan
Perkembangan yang
normal :
Integritas diri /
keutuhan konsep
diri

Perilaku Lansia
Mempunyai harga diri tinggi
Menilai kehidupannya berarti
Menerima nilai dan keunikan orang lain
Menerima dan menyesuaikan kematian pasangan
Menyiapkan diri menerima datangnya kematian
Melaksanakan kegiatan agama secara rutin
Merasa dicintai dan berarti dalam keluarga
Berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan
kelompok masyarakat
Menyiapkan diri ditinggalkan anak yang
telah mandiri

C. Diagnosa Keperawatan

Potensial berkembangnya integritas diri


D. Tindakan Keperawatan
Lansia
1. Tujuan
Lansia dapat menyebutkan karakteristik perkembangan psikososial
yang normal (merasa disayangi dan dibutuhkan keluarganya dan
mampu mengikuti kegiatan social dan keagamaan di lingkungannya.
Lansia dapat menjelaskan cara mencapai perkembangan psikososial
yang normal dan merasa hidupnya bermakna.
Lansia

melakukan

tindakan

untuk

mencapai

perkembangan

psikososial yang normal.


2. Tindakan Keperawatan
Tindakan Keperawatan bagi Perkembangan Psikososial Lansia
Tugas Perkembangan
Perkembangan yang
normal :
Integritas diri /
keutuhan konsep
diri

Tindakan Keperawatan
a. Jelaskan ciri perilaku perkembangan lansia
yang normal dan menyimpang (lihat tabel
sebelumnya)
b. Mendiskusikan cara yang dapat dilakukan
oleh lansia untuk mencapai integritas diri
yang utuh :

Mendiskusikan makna hidup lansia


selama ini

Melakukan life review (menceritakan


kembali masa lalunya, terutama
keberhasilannya)

Mendiskusikan keberhasilan yang telah


dicapai lansia

Mengikuti kegiatan sosial di


lingkungannya

Melakukan kegiatan kelompok

c. Membimbing lansia membuat rencana


kegiatan untuk mencapai integritas diri
yang utuh.
d. Memotivasi lansia untuk menjalankan
rencana yang telah dibuatnya

Keluarga
1. Tujuan
Keluarga dapat menjelaskan perilaku lansia yang menggambarkan
perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang
Keluarga dapat menjelaskan cara memfasilitasi perkembangan lansia
Keluarga melakukan tindakan untuk memfasilitasi perkembangan
lansia
Keluarga

merencanakan

stimulasi

untuk

mengembangkan

kemampuan psikososial lansia


2. Tindakan Keperawatan
Tindakan Keperawatan Untuk Keluarga
Tugas Perkembangan
Perkembangan yang
normal :
Integritas diri /
keutuhan konsep
diri

Tindakan Keperawatan
a. Menjelaskan
yang

perkembangan

normal

dan

psikososial

menyimpang

pada

keluarga
b. Mendiskusikan cara memfasilitasi
perkembangan lansia yang normal dengan
keluarga

Bersama lansia mendiskusikan makna


hidupnya selama ini

Mendiskusikan keberhasilan yang telah


dicapai lansia

Mendorong lansia untuk mengikuti

kegiatan sosial (arisan, menengok yang


sakit, dll) di lingkungannya

Mendorong lansia untuk melakukan


kegiatan ....

Mendorong lansia untuk melakukan life


review (menceritakan kembali masa
lalunya terutama keberhasilannya)

c. Melatih keluarga untuk memfasilitasi


perkembangan psikososial lansia
d. Membuat stimulasi perkembangan
psikososial lansia

DAFTAR PUSTAKA
Potter, Patricia A. and Perry, Anee G. (1985). Fundamentals of Nursing concept,
process, and practice. St. Louis : The C.V. Mosby Company
Spesialis Jiwa FIK 2005-2007 dan tim pengajar spesialis jiwa (2008). Draft
Standar Asuhan Keperawatan Program Spesialis Jiwa. Jakarta : Program
Magister Keperawatan Jiwa FIK UI

You might also like