Professional Documents
Culture Documents
Mikosis sistemik/profunda ialah penyakit jamur yang mengenai alat dalam. Penyakit ini dapat
terjadi karena jamur langsung masuk ke alat dalam (misalnya paru), melalui luka, atau
menyebar dari permukaan kulit atau alat dalam lain. Jamur yang berhasil masuk bisa tetap
berada
di
tempat
(misetoma)
atau
menyebabkan
penyakit
sistemik
(misalnya,
histoplasmosis). Mikosis sistemik terdiri atas beberapa penyakit yang disebabkan oleh jamur
dengan gejala klinis tertentu di bawah kulit misalnya traktus intestinalis, traktus respiratorius,
traktusurogenital, susunan kardiovaskular, susunan saraf sentral, otot, tulang, dan kadang
kulit.
AKTINOMIKOSIS
Definisi
Aktinomikosis adalah suatu penyakit infeksi kronik,
supuratif dan bergranul, yang terutama disebabkan
oleh
Actinomyces
israelii. Actinomyces
Penyebab
Aktinomikosis
biasanya
disebabkan
oleh
bakteri
anaerob
yang
disebut Aktinomikosis israelii, yang merupakan organisme umum dan biasanya tidak
menyebabkan penyakit (patogenik) ditemukan di hidung dan tenggorokan.
Karena lokasinya yang normal bakteri dalam hidung dan tenggorokan, actinomycosis paling
sering muncul di wajah dan leher. Namun, infeksi kadang-kadang dapat terjadi di dada
(actinomycosis paru), perut, panggul, atau area lain dari tubuh. Infeksi ini tidak menular.
Gejala
Gejala Aktinomikosis :
Pengeringan luka di kulit, terutama pada dinding dada dari infeksi paru-paru
demam
Pembengkakan atau hard, merah ungu kemerahan benjolan di wajah atau bagian atas
leher
berat badan
Diagnosa
Diagnosis aktinomikosis sulit ditentukan hanya dari gejala klinik saja. Dibutuhkan
pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan histopatologi, maupun pemeriksaan kultur untuk
menegakkan diagnosis aktinomikosis.
Pengobatan
Antibiotika misalnya penisilin dengan dosis 5-10 juta unit perhari yang diberikan dalam
jangka perhari yang diberikan dalam jangka panjang dapat menyembuhkan aktinomikosis
sebagian besar penderita.Tetrasiklin dan eritromisin juga dapat digunakan mengobati
aktinomikosis.
Pembedahan dilakukan untuk mengeluarkan nanah dan cairan jaringan, namun jaringan yang
sudah rusak sukar dipulihkan fungsinya. Perawatan gigi dan rongga mulut, mencegah trauma
pada selaput lendir rongga mulut, menghindari makanan keras yang mudah menyebabkan
luka dapat mencegah aktinomikosis.
NOCARDIOSIS
Pengertian
Nokardiadis
adalah
penyakit
jamur
yang
disebabkan
oleh Nocardia
sp.
Nocardia spesies terdapat dialam bebas,di tanah sebagai saprofit. Penyakit terjadi karena
inhalasi jamur (terhirup).infeksi ini lebih sering terjadi pada laki laki dari pada perempuan,
manusia jarang terkena Nocardia sp. kecuali pada individu yang irnnunokomporis. terdapat
dua bentuk nokardiosis yaitu nokardiosis sistemik dan nokardiosis misetoma. Sejarah
: Nokardiosis pada manusia pertama kali dilaporkan oleh Eppinger (tahun 1890). Pada tahun
1895 Blanchard menggolongkan penyakit ini dalam genus Nocardia.
Distribusi Geografik
Nokardiosis ialah penyakit kosmopolit. Di Indonesia telah dilaporkaan penderita nokardiosis
paru diantaranya disebabkan oleh N. Brasiliensis
Morfologi:
Nocardia berukuran diameter < I mikron, bersifat Gram positif Nocardia asteroides, N.
Brasiliensis bersifat tahan asam sebagian .Koloni Nocardia bersfat aerob.
Diagnosis
Diagnosis dibuat berdasarkan pemeriksaan sputum, biopsi dan bahan klinik lainnya. Pada
pemeriksaan langsung dengan pulasan Gram atau tahan asam N. asteroides atau N.
Brasiliensis tampak sebagai hifa halus bercabang dan tahan asam pada pulasan gram bersifat
Gram positip.
Kultur.
Tumbuh lambat pada media jamur atau nutrient agar berwarna putih atau kuning dan secara
aerob.pembiakan memerlukan waktu hingga 3 minggu. Koloni berbentuk Glabrous, irreguler
atau granuler .
Terapi
obat pilihan untuk nokardiosis ialah sulfonamid atau trimetropin sulfometoksazol.
sulfonamide diberikan 3 6 g/hari selama 6 12 bulan. Bila suudah menyebar ke otak, bisa
diberikan sulfonamid karena obat ini mampu menembus cairan otak dan bertahan dalam
konsentrasi tinggi. bila pasien alergi terhadap sulfonamid maka bisa diberian ampisilin,
klidamisin, eritromisin atau minosiklin. Obat lain yang juga bisa diberikan ialah
kloramfenicol dan tetrasiklin.
KRIPTOKOKOSIS
Pengertian
Merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Cryptococcus neoformans . Jamur ini hidup
ditanah
yang
mengandung
kotoran
burung
merpati,
menyebabkan
penyakit
Meningitis. Infeksi terjadi jika spora masuk melalui inhalasi ke paru paru, jamur
berkembang biak dalam alveoli dan dapat menimbulkan penyakit pada paru-paru jika faktor
predisposisi mendukung. Sering kali gejala infeksi paru tidak diperhatikan karena ringan,
tetapi jika telah masuk ke otak dan timbul gejala yang menonjol barulah dilakukan
pemeriksaan terhadap kriptokokosis.
Diagnosa
Bahan
pemeriksaan
berasal
dari
sputum,
LCS,
darah,
Urin,
kotoran
burung
merpati. Pemeriksaan langsung dilakukan dengan menggunakan KHO tinta cina untuk
melihat adanya kapsul pada spora yang berbentuk oval.
Kultur
Biakan pada media Sabaroud agar tampak koloni berwarna krem, konsistensi mucoid
(berlendir).
Terapi
Obat yang dipilih adalah Amfoterisin B IV flusitosin 0,3-0,6 mg/kg/hari IV : dosis total :
15-20 mg/kg (amfoterisin) 100-150 mg/kg/hari po (flusitosin A). Pilihan lain : ketokonazol
200-800 mg/hari po atau flukonazol 200 mg/hari.
HISTOPLASMOSIS
Pengertian
Merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Histoplasma capsulatum yang bersifat
dimorfik dan menyebabkan penyakit histoplasmosis. Infeksi terjadi jika spora masuk melalui
inhalasi pada paru-paru dan menimbulkan peradarangan setempat, diikuti dengan pembesaran
kelenjar limfe regional. Dengan foto Rontgen tampak gambaran menyerupai tuberculosis
paru. Jika infeksi dibiarkan maka akan menimbulkan penyakit yang lebih parah lagi
menyebar ke seluruh organ dalam dan dapat menimbulkan kematian.
Diagnosa
Histoplasmosis dapat didiagnosis melalui sampel yang diambil dari jamur dahak, darah, atau
organ yang terinfeksi. Juga dapat didiagnosis melalui deteksi antigens terhadap sampel darah
atau urine dengan cara ELISA atau PCR. Juga dapat didiagnosis dengan tes antibodi terhadap
Histoplasma di dalam darah. Tes kulit Histoplasma dapat juga menunjukkan apakah
seseorang telah terpapar/terekspos penyakit ini, tetapi tidak dapat menunjukkan apakah
mereka terkena penyakit (terinfeksi).
Kultur
Bahan pemeriksaab ditanam pada media Saboraud agar akan tumbuh koloni :
- Koloni Yeast jika diinkubasi pada suhu 37 C
- Koloni Mold jika diinkubasi pada suhu ruang.
Jika dilakukan pemeriksaan mikroskopik maka pada koloni yeast tampak spora yang
berbentuk oval.
Dan pada koloni mold jika dilakukan pemeriksaan mikroskopik maka tampak hifa- hifa dan
makrokonidia.
Terapi
Obat yang bisa digunakan adalah
-
Itrakonazol po, 200 mg bid po x 6-12 bulan, pilihan lain ketokonazol 400 mg/hari x 6-12
bulan (sampai 800 mg/hari) atau amfoterisin B 0,5-0,6 mg/kg/hari IV : dosis total : 30-40
mg/kg untuk penderita terpilih sakitnya serius mendapat imunosupresi atau gagal dalam
pengobatan oral.
Itrakonazol po, 600 mg/hari x 3 hari, kemudian 200 mg bid po x 12 minggu. Pilihan lain :
ketokonazol 400 mg/hari x 6-12 bulan (sampai 800 mg/hari) atau amfoterisin B 0,5-0,6
mg/kg/hari IV
Amfoterisin B IV Itrakonazol : 0,2-1,0 mg/kg/hari IV ; dosis total 30-40 mg/kg 600 mg/hari x
3 hari, kemudian 200 mg po bid.
Setelah sembuh dari infeksi ini maka akan terbentuk imunitas dalam tingkat tertentu yang
mencegah terjadinya infeksi serupa. Jika infeksi telah menyerbar maka pemberian
amfoterisin B sering kali dapat menyembuhkan. Akan tetapi pada penderita AIDS diperlukan
terapi khusus.
KOKSIDIOIDOMIKOSIS
Pengertian
Merupakan mikosis yang mengenai paru-paru yang disebabkan oleh Coccidioides
immitis.Gejalanya mirip dengan pneumonia yang lain,berupa batuk dengan atau tanpa sputum
yang biasaya disertai dengan pleuritis.
Diagnosa
Bahan : sputum, cairan serebrospinalis,jaringan biopsi dan nanah.
-
Pemeriksaan histopalogi
Kultur
Biakan pada media Sabaroud agar tampak koloni berwarna krem, konsistensi mucoid
(berlendir).
Terapi
Koksidioidomikosis primer : sembuh sendiri
Koksidioidomikosis progredif : amfoterisin B intervena
BLASTOMIKOSIS
Pengertian
Blastomikosis adalah penyakit granulomatosa kronis dan supurativa yang mempunyai tahap
paru primer yang seringkali diikuti dengan penyebaran ke bagian tubuh yanglain, terutama
kulit dan tulang. Meskipun penyakit ini telah lama diperkirakan terbatas pada benua Amerika
Utara, pada tahun-tahun belakangan ini kasus autokton telahdidiagnosis di Afrika, Asia dan
Eropa. Semua bukti klinis dan epidemiologi yangtersedia mengindikasikan bahwa manusia
dan binatang yang lebih rendah terkena blastomikosis dari beberapa sumber di alam.
Meskipun demikian, habitat alami dari Blastomyces dermatitidis belum jelas, meskipun sebagian
laporan mengatakan bahwaia diisolasi dari tanah
Diagnosa
- Bahan klinis:
Kerokan kulit, sputum dan bilas bronkus, cairan serebrospinal,cairan pleura, dan darah,
sumsum tulang, urin dan biopsi jaringan dari berbagai organ dalam.
- Mikroskopik langsung:
(a) Kerokan kulit harus diperiksa menggunakan KOH 10% dan tinta Parker atau calcofluor
white mounts;
(b) Eksudat dancairan tubuh harus disentrifugasi dan sedimennya diperiksa dengan
menggunakan KOH 10% dan tinta Parker atau calcofluor white mounts,
(c) Potongan jaringan harus diwarnai dengan PAS digest, Grocotts methenaminesilver
(GMS) atau pewarnaan Gram.
Kultur
Biakan pada media Sabaroud agar tampak koloni berwarna krem, konsistensi mucoid
(berlendir).
Terapi
Melalui pemberian ketokonazol dan intrakonazol selama 6 bulan akan bermanfaat.
KANDIDIASIS
Pengertian
Merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida , Candida yang paling patogen
adalah Candida albicans dan paling sering ditemukan . Genus ini hidup sebagai saprofit dan
merupakan flora normal kulit dan selaput mukosa, saluran pencernaan, vagina dialam
ditemukan pada air , tanah.Infeksi terjadi melalui kontak, tertelan,dan lesi/ traumatik Jamur
ini berbentuk dimorfik yaitu berbentuk hifa / speudohifa ditemukan pada penyakit atau
bentuk patogen dan berbentuk ragi / yeast merupakan bentuk istirahat sebagai saprofit.
Kandida berada pada jaringan yang mati dan melakukan invasi kebawah permukaan kulit
atau mukosa yang luka, terjadinya invasi ke jaringan bawah kulit dipengaruhi oleh faktor
virulensi, kolonisasi pada kulit serta terjadinya penurunan daya tahan tubuh. Faktor virulensi
berperan dalam terjadinya adhesi candida pada endotel dan epitel, sekresi enzim
memudahkan invasi jaringan dan kemampuan mengatasi imunitas inang, candida mampu
membentuk pseudohifa dan enzim proteinase aspartat untuk menembus sel jaringan
inang.Terdapat beberapa bentuk gambaran klinik yaitu:
1. Kandidiasis kutis, terdiri dari : Kandidiasis intertriginosa, Paronikia, Diaper
diseases (kandidiasis popok) dan Granuloma kandida
2. kandidiasis mukokotan terdiri dari :
o Pada mulut : thrush, glosistis, stomatis, chelitis, perleche
o Vaginitis
o Bronkhus dan paru paru
o Saluran pencernaan
o Kandidiasis mukokutan kronik
3. Kandidiasis Sistemik terdiri dari :
Tractuszurinarius
Endokarditis
Meningitis
Septikemia
Kultur
Pada media Sabaroud agar koloni tampak krem konsistensi smooth
Bau seperti ragi.
Terapi
-
Nystatin S & S, Clotrimazole troches, Ketokonazol po, Fukonazol po : 500.000 unit 3-5x/hari
x 10-14 hari 10 mg troches 3-5 x/hari x 10-14 hari 200-400 mg/hari po 50-200 mg/hari po.
Mikonazol topika : krim itervaginal (2%) atau supositoria (100mg) qd x 7 hari atau
supositoria (200mg) qd x 3 hari (dapat diperbolehkan tanpa resep).
Klotrimazol topika : krim intervanina (1%) atau tablet (100mg) qd x 7 hari atau supositoria
(200 mg) qd x 3 hari (dapat diperbolehkan tanpa resep).
Flukonazol po : 150 mg po x 1
ASPERGILOSIS
Pengertian
Merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Aspergillus. Jamur ini terdapat dialam bebas,
sehingga sporanya sering diisolasi dari udara. Aspergilus termasuk jamur kontaminan.
Diagnosa
Bahan pemeriksaan berasal dari sputum, sekret hidung, nanah, kerokan kulit, kerokan kuku,
biopsi jaringan dll. Pemeriksaan langsung dari bahan pemeriksaan ditemukan hifa bersekat,
bercabang dengan atau tanpa spora, ditemukan bangunan aspergilus vesikel, sterigmata
Kultur
Pada media Sabaroud agar dapat tumbuh cepat pada suhu ruang membentuk koloni mold
yang
granuler,
berserabut
dengan
beberapa
warna
sebagai
salah
satu
ciri
identifikasi. Aspergilus fumigatus koloni berwarna hijau, Aspergilus niger koloni berwarna
hitam dan Aspergilus flavus koloni berwarna putih atau kuning.
Terapi
-
KLADOSPORIOSIS
Penyebab
Penyebab penyakit ini adalah Cladosporium wernecki atau Cladosporium mansoni.
Distribusi geografik
Tinea Nigra Palmaris banyak ditemukan di Amerika Selatan dan tengah, di Eropa dan Asia
juga pernah ditemukan, tetapi di Indonesia sangat jarang.
Morfologi
Jamur ini termasuk dematiaceae yang membentuk koloni berwarna coklat hitam. Pada biakan
tumbuh kolini berwarna hitam dan padat. Sediaan langsung koloni ini menunjukkan hifa
berseptum dan berwarna coklat/hitam.
Diagnosis
Bahan yang diperiksa adalah kerokan kulit ditempat kelainan. Pada pemeriksaan langsung
dengan larutan KOH 10%, jamur tersebut tampak sebagai kelompok hifa dan kelompok spora
yang berwarna hitam atau hijau tua.
Pengobatan
Karena jarang ditemukan, maka belum banyak pengalaman pengobatan, dapat dicoba dengan
itokonazol seperti onikomikosis.
Epidemiologi
Di Indonesia, penyakit ini sangat jarang ditemukan, walau jamur penyebab ada
PARAKOKSIDIOIDOMIKOSIS
Definisi
Parakoksidioidomikosis adalah penyakit jamur sistemik yang disebabkan oleh jamur
Paracocsidioides brasiliensis. Banyak ditemukan di Amerika Selatan dan belum pernah
ditemukan di Indonesia.
Pengobatan
Terapi trehadap parakoksidiosis adalah :
1.Amfotersin B
2. Itrakonazol
3. Ketokonazol
4. Terninafin
5. Vorikonazol
Pemeriksaan penunjangnya yaitu dilakukan dengan pemeriksaan dahak, nanah dan biopsi
jaringan.
FIKOMIKOSIS
Definisi
Penyakit jamur ini terdiri atas berbagai infeksi yang disebabkan oleh bermacam-macam
jamur pula yang taksonominya dan peranannya masih didiskusikan. Zygomycetes meliputi
banyak genera yaitu : Mucor, Rhizopus, Absidia, Mortierella, dan Cunning-hamella. Penyakit
ini disebabkan oleh jamur yang pada dasarnya oportunistik, maka pada orang sehat jarang
ditemukan Fikomikosis subkutan. Kelainan timbul di jaringan subkutan antara lain: di
dada, perut, atau lengan ke atas sebagai nodus subkutan yang perlahan-lahan membesar
setelah sekian waktu. Nodus itu konsistennya keras kadang dapat terjadi infeksi sekunder.
Penderita pada umumnya tidak demam dan tidak disertai pembesaran kelenjar getah bening
regional. Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan histopatologik dan biakan.
Jamur agak khas hifa lebar 6-50 m seperti pita, tidak bersepta, dan coenocytic.
Penyebab Fikomikosis
Seperti yang diketahui dari pengertianya bahwa penyakit ini disebabkan salah satunya oleh
jamur jenis Mucorales. Dan biasanya jamur ini tumbuh pada daerah yang dekat dengan
lingkungan kotor atau busuk, namun hal lain yang lebih berperan seseorang bisa terjangkit
penyakit ini adalah karena gangguan sistem kekebalan tubuh. Selain itu penyakit lain yang
bisa menyebabkan penyakit ini adalah penyakit kencing manis, konsumsi obatan
mengandung steroid secara berlebihan, penyakit asidosis metabolic dan penyakit leukhimia.
Gejala Fikomikosis
Jika sudah mengalami penyakit ini maka penderita akan merasakan gejala yang diantaranya
penyakit sinusitis, demam, pembengkakan mata dan kemerahan pada kulit.
Diagnosis Fikomikosis
Sama halnya dengan penyakit lain, penyakit ini juga didiagnosis dengan melihat gejala dan
penyebab penyakit ini, khususnya yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh. Dari
hasil diagnosis kemudian dapat diperkirakan mengenai tingkatan penyakit yang nantinya juga
digunakan untuk menentukan metode pengobatan yang sesuai. Kesemua tujuan ini ditemukan
setelah penderita menerima beberapa pemeriksaan fisik yang diantaranya adalah CT Scan dan
MRI. Sedangkan bakteri yang menjadi penyebab infeksi akan didiagnosis melalui pembiakan
dalam ruang laboratorium.
Pengobatan Fikomikosis
Setelah hasil diagnosis ditemukan maka kemudian dilanjutkan dengan tindakan pengobatan,
dimana jika hasil diagnosis menemukan bahwa penyakit ini masih termasuk ringan maka
penderita dapat diobati secara orak, namun jika penyakit ini sudah termasuk kronis, maka
dapat melalui pemberian obat jenis amfoterisin B secara intraverna atau melalui pembuluh
darah