You are on page 1of 13

MIKOSIS SISTEMIK (MIKOSIS PROFUNDA)

Mikosis sistemik/profunda ialah penyakit jamur yang mengenai alat dalam. Penyakit ini dapat
terjadi karena jamur langsung masuk ke alat dalam (misalnya paru), melalui luka, atau
menyebar dari permukaan kulit atau alat dalam lain. Jamur yang berhasil masuk bisa tetap
berada

di

tempat

(misetoma)

atau

menyebabkan

penyakit

sistemik

(misalnya,

histoplasmosis). Mikosis sistemik terdiri atas beberapa penyakit yang disebabkan oleh jamur
dengan gejala klinis tertentu di bawah kulit misalnya traktus intestinalis, traktus respiratorius,
traktusurogenital, susunan kardiovaskular, susunan saraf sentral, otot, tulang, dan kadang
kulit.
AKTINOMIKOSIS
Definisi
Aktinomikosis adalah suatu penyakit infeksi kronik,
supuratif dan bergranul, yang terutama disebabkan
oleh

Actinomyces

israelii. Actinomyces

spp. merupakan bakteri prokaryotik tingkat tinggi


yang merupakan family Actinomyceataceae. Bakteri
ini pertama kali ditemukan pada awal abad ke-19 dan sering salah diklasifikasikan sebagai
fungi. Kata actinomycosis berasal dari bahasa Yunani, actino berarti gambaran radiasi yang
terlihat dari granul sulfur dan mycos menggambarkan suatu kondisi pada penyakit mikosis.

Penyebab
Aktinomikosis

biasanya

disebabkan

oleh

bakteri

anaerob

yang

disebut Aktinomikosis israelii, yang merupakan organisme umum dan biasanya tidak
menyebabkan penyakit (patogenik) ditemukan di hidung dan tenggorokan.
Karena lokasinya yang normal bakteri dalam hidung dan tenggorokan, actinomycosis paling
sering muncul di wajah dan leher. Namun, infeksi kadang-kadang dapat terjadi di dada
(actinomycosis paru), perut, panggul, atau area lain dari tubuh. Infeksi ini tidak menular.

Gejala
Gejala Aktinomikosis :

Pengeringan luka di kulit, terutama pada dinding dada dari infeksi paru-paru

demam

Nyeri minimal atau tidak

Pembengkakan atau hard, merah ungu kemerahan benjolan di wajah atau bagian atas
leher

berat badan

Diagnosa
Diagnosis aktinomikosis sulit ditentukan hanya dari gejala klinik saja. Dibutuhkan
pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan histopatologi, maupun pemeriksaan kultur untuk
menegakkan diagnosis aktinomikosis.

Pengobatan
Antibiotika misalnya penisilin dengan dosis 5-10 juta unit perhari yang diberikan dalam
jangka perhari yang diberikan dalam jangka panjang dapat menyembuhkan aktinomikosis
sebagian besar penderita.Tetrasiklin dan eritromisin juga dapat digunakan mengobati
aktinomikosis.
Pembedahan dilakukan untuk mengeluarkan nanah dan cairan jaringan, namun jaringan yang
sudah rusak sukar dipulihkan fungsinya. Perawatan gigi dan rongga mulut, mencegah trauma
pada selaput lendir rongga mulut, menghindari makanan keras yang mudah menyebabkan
luka dapat mencegah aktinomikosis.
NOCARDIOSIS
Pengertian
Nokardiadis

adalah

penyakit

jamur

yang

disebabkan

oleh Nocardia

sp.

Nocardia spesies terdapat dialam bebas,di tanah sebagai saprofit. Penyakit terjadi karena
inhalasi jamur (terhirup).infeksi ini lebih sering terjadi pada laki laki dari pada perempuan,
manusia jarang terkena Nocardia sp. kecuali pada individu yang irnnunokomporis. terdapat

dua bentuk nokardiosis yaitu nokardiosis sistemik dan nokardiosis misetoma. Sejarah
: Nokardiosis pada manusia pertama kali dilaporkan oleh Eppinger (tahun 1890). Pada tahun
1895 Blanchard menggolongkan penyakit ini dalam genus Nocardia.

Organ yang diserang


Paru-paru menyebar melalui darah dan dapat menginfeksi ginjal dan otak.

Distribusi Geografik
Nokardiosis ialah penyakit kosmopolit. Di Indonesia telah dilaporkaan penderita nokardiosis
paru diantaranya disebabkan oleh N. Brasiliensis
Morfologi:
Nocardia berukuran diameter < I mikron, bersifat Gram positif Nocardia asteroides, N.
Brasiliensis bersifat tahan asam sebagian .Koloni Nocardia bersfat aerob.

Patologi dan Gejala Klinis


Infeksi terjadi dengan inhalasi jamur, kelainan primer terdapat dalam paru dan menyerupai
penyakit paru lain. Dengan penyebaran hematogen, jamur dapat ke alat alat lain terutama ke
otak dan ginjal.
Faktor predisposisi ialah keadaan umum yang baik termasuk gangguan sistem imun.

Diagnosis
Diagnosis dibuat berdasarkan pemeriksaan sputum, biopsi dan bahan klinik lainnya. Pada
pemeriksaan langsung dengan pulasan Gram atau tahan asam N. asteroides atau N.
Brasiliensis tampak sebagai hifa halus bercabang dan tahan asam pada pulasan gram bersifat
Gram positip.

Kultur.
Tumbuh lambat pada media jamur atau nutrient agar berwarna putih atau kuning dan secara
aerob.pembiakan memerlukan waktu hingga 3 minggu. Koloni berbentuk Glabrous, irreguler
atau granuler .

Terapi
obat pilihan untuk nokardiosis ialah sulfonamid atau trimetropin sulfometoksazol.
sulfonamide diberikan 3 6 g/hari selama 6 12 bulan. Bila suudah menyebar ke otak, bisa
diberikan sulfonamid karena obat ini mampu menembus cairan otak dan bertahan dalam
konsentrasi tinggi. bila pasien alergi terhadap sulfonamid maka bisa diberian ampisilin,
klidamisin, eritromisin atau minosiklin. Obat lain yang juga bisa diberikan ialah
kloramfenicol dan tetrasiklin.

KRIPTOKOKOSIS
Pengertian
Merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Cryptococcus neoformans . Jamur ini hidup
ditanah

yang

mengandung

kotoran

burung

merpati,

menyebabkan

penyakit

Meningitis. Infeksi terjadi jika spora masuk melalui inhalasi ke paru paru, jamur
berkembang biak dalam alveoli dan dapat menimbulkan penyakit pada paru-paru jika faktor
predisposisi mendukung. Sering kali gejala infeksi paru tidak diperhatikan karena ringan,
tetapi jika telah masuk ke otak dan timbul gejala yang menonjol barulah dilakukan
pemeriksaan terhadap kriptokokosis.

Organ yang diserang


Terjadi diparu-paru dimana spora masuk melalui inhalasi dan jamur berkembang biak dalam
alveoli dan dapat menimbulkan penyakit pada paru-paru jika faktor predisposisi
mendukung. Sering kali gejala infeksi paru tidak diperhatikan karena ringan, tetapi jika telah
masuk ke otak dan timbul gejala yang menonjol barulah dilakukan pemeriksaan terhadap
kriptokokosis.

Diagnosa
Bahan

pemeriksaan

berasal

dari

sputum,

LCS,

darah,

Urin,

kotoran

burung

merpati. Pemeriksaan langsung dilakukan dengan menggunakan KHO tinta cina untuk
melihat adanya kapsul pada spora yang berbentuk oval.

Kultur
Biakan pada media Sabaroud agar tampak koloni berwarna krem, konsistensi mucoid
(berlendir).

Terapi
Obat yang dipilih adalah Amfoterisin B IV flusitosin 0,3-0,6 mg/kg/hari IV : dosis total :
15-20 mg/kg (amfoterisin) 100-150 mg/kg/hari po (flusitosin A). Pilihan lain : ketokonazol
200-800 mg/hari po atau flukonazol 200 mg/hari.

HISTOPLASMOSIS
Pengertian
Merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Histoplasma capsulatum yang bersifat
dimorfik dan menyebabkan penyakit histoplasmosis. Infeksi terjadi jika spora masuk melalui
inhalasi pada paru-paru dan menimbulkan peradarangan setempat, diikuti dengan pembesaran
kelenjar limfe regional. Dengan foto Rontgen tampak gambaran menyerupai tuberculosis
paru. Jika infeksi dibiarkan maka akan menimbulkan penyakit yang lebih parah lagi
menyebar ke seluruh organ dalam dan dapat menimbulkan kematian.

Organ yang diserang


Di paru-paru jika spora masuk melalui inhalasi dan menimbulkan peradarangan setempat,
diikuti dengan pembesaran kelenjar limfe regional.

Diagnosa
Histoplasmosis dapat didiagnosis melalui sampel yang diambil dari jamur dahak, darah, atau
organ yang terinfeksi. Juga dapat didiagnosis melalui deteksi antigens terhadap sampel darah
atau urine dengan cara ELISA atau PCR. Juga dapat didiagnosis dengan tes antibodi terhadap
Histoplasma di dalam darah. Tes kulit Histoplasma dapat juga menunjukkan apakah
seseorang telah terpapar/terekspos penyakit ini, tetapi tidak dapat menunjukkan apakah
mereka terkena penyakit (terinfeksi).

Kultur
Bahan pemeriksaab ditanam pada media Saboraud agar akan tumbuh koloni :
- Koloni Yeast jika diinkubasi pada suhu 37 C
- Koloni Mold jika diinkubasi pada suhu ruang.
Jika dilakukan pemeriksaan mikroskopik maka pada koloni yeast tampak spora yang
berbentuk oval.

Dan pada koloni mold jika dilakukan pemeriksaan mikroskopik maka tampak hifa- hifa dan
makrokonidia.

Terapi
Obat yang bisa digunakan adalah
-

Itrakonazol po, 200 mg bid po x 6-12 bulan, pilihan lain ketokonazol 400 mg/hari x 6-12
bulan (sampai 800 mg/hari) atau amfoterisin B 0,5-0,6 mg/kg/hari IV : dosis total : 30-40
mg/kg untuk penderita terpilih sakitnya serius mendapat imunosupresi atau gagal dalam
pengobatan oral.

Itrakonazol po, 600 mg/hari x 3 hari, kemudian 200 mg bid po x 12 minggu. Pilihan lain :
ketokonazol 400 mg/hari x 6-12 bulan (sampai 800 mg/hari) atau amfoterisin B 0,5-0,6
mg/kg/hari IV

Amfoterisin B IV Itrakonazol : 0,2-1,0 mg/kg/hari IV ; dosis total 30-40 mg/kg 600 mg/hari x
3 hari, kemudian 200 mg po bid.

Setelah sembuh dari infeksi ini maka akan terbentuk imunitas dalam tingkat tertentu yang
mencegah terjadinya infeksi serupa. Jika infeksi telah menyerbar maka pemberian
amfoterisin B sering kali dapat menyembuhkan. Akan tetapi pada penderita AIDS diperlukan
terapi khusus.

KOKSIDIOIDOMIKOSIS
Pengertian
Merupakan mikosis yang mengenai paru-paru yang disebabkan oleh Coccidioides
immitis.Gejalanya mirip dengan pneumonia yang lain,berupa batuk dengan atau tanpa sputum
yang biasaya disertai dengan pleuritis.

Organ yang terserang.


Paru-paru.

Diagnosa
Bahan : sputum, cairan serebrospinalis,jaringan biopsi dan nanah.
-

Sediaan langsung KOH 10%

Pemeriksaan histopalogi

Biakan agar sabouraud pada suhu kamar

Kultur
Biakan pada media Sabaroud agar tampak koloni berwarna krem, konsistensi mucoid
(berlendir).

Terapi
Koksidioidomikosis primer : sembuh sendiri
Koksidioidomikosis progredif : amfoterisin B intervena

BLASTOMIKOSIS
Pengertian
Blastomikosis adalah penyakit granulomatosa kronis dan supurativa yang mempunyai tahap
paru primer yang seringkali diikuti dengan penyebaran ke bagian tubuh yanglain, terutama
kulit dan tulang. Meskipun penyakit ini telah lama diperkirakan terbatas pada benua Amerika
Utara, pada tahun-tahun belakangan ini kasus autokton telahdidiagnosis di Afrika, Asia dan
Eropa. Semua bukti klinis dan epidemiologi yangtersedia mengindikasikan bahwa manusia
dan binatang yang lebih rendah terkena blastomikosis dari beberapa sumber di alam.
Meskipun demikian, habitat alami dari Blastomyces dermatitidis belum jelas, meskipun sebagian
laporan mengatakan bahwaia diisolasi dari tanah

Organ yang terserang.


saluran pernafasan, menyerang pada kulit, paru-paru, organ vicera tulang dan sistem syaraf.

Diagnosa
- Bahan klinis:
Kerokan kulit, sputum dan bilas bronkus, cairan serebrospinal,cairan pleura, dan darah,
sumsum tulang, urin dan biopsi jaringan dari berbagai organ dalam.
- Mikroskopik langsung:
(a) Kerokan kulit harus diperiksa menggunakan KOH 10% dan tinta Parker atau calcofluor
white mounts;
(b) Eksudat dancairan tubuh harus disentrifugasi dan sedimennya diperiksa dengan
menggunakan KOH 10% dan tinta Parker atau calcofluor white mounts,
(c) Potongan jaringan harus diwarnai dengan PAS digest, Grocotts methenaminesilver
(GMS) atau pewarnaan Gram.

Kultur
Biakan pada media Sabaroud agar tampak koloni berwarna krem, konsistensi mucoid
(berlendir).

Terapi
Melalui pemberian ketokonazol dan intrakonazol selama 6 bulan akan bermanfaat.

KANDIDIASIS
Pengertian
Merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida , Candida yang paling patogen
adalah Candida albicans dan paling sering ditemukan . Genus ini hidup sebagai saprofit dan
merupakan flora normal kulit dan selaput mukosa, saluran pencernaan, vagina dialam
ditemukan pada air , tanah.Infeksi terjadi melalui kontak, tertelan,dan lesi/ traumatik Jamur
ini berbentuk dimorfik yaitu berbentuk hifa / speudohifa ditemukan pada penyakit atau
bentuk patogen dan berbentuk ragi / yeast merupakan bentuk istirahat sebagai saprofit.
Kandida berada pada jaringan yang mati dan melakukan invasi kebawah permukaan kulit
atau mukosa yang luka, terjadinya invasi ke jaringan bawah kulit dipengaruhi oleh faktor
virulensi, kolonisasi pada kulit serta terjadinya penurunan daya tahan tubuh. Faktor virulensi
berperan dalam terjadinya adhesi candida pada endotel dan epitel, sekresi enzim
memudahkan invasi jaringan dan kemampuan mengatasi imunitas inang, candida mampu
membentuk pseudohifa dan enzim proteinase aspartat untuk menembus sel jaringan
inang.Terdapat beberapa bentuk gambaran klinik yaitu:
1. Kandidiasis kutis, terdiri dari : Kandidiasis intertriginosa, Paronikia, Diaper
diseases (kandidiasis popok) dan Granuloma kandida
2. kandidiasis mukokotan terdiri dari :
o Pada mulut : thrush, glosistis, stomatis, chelitis, perleche
o Vaginitis
o Bronkhus dan paru paru
o Saluran pencernaan
o Kandidiasis mukokutan kronik
3. Kandidiasis Sistemik terdiri dari :

Tractuszurinarius

Endokarditis

Meningitis

Septikemia

Kandidemia latrogenik dan Kandidiasis desiminata.

Organ yang terserang


Organ yang sering terserang kandidiasis adalah kulit, kuku dan organ dalam tubuh (vaginitis,
bronkhus, paru paru, saluran pencernaan,mulut).
Diagnosa
Bahan pemeriksaan berasal dari swab vagina, sputum, LCS, sekret mata, mukosa
mulut. Pemeriksaan langsung dengan pulasan gram dan KOH 10 %. Secara mikroskopik
tampak spora yang berbentuk oval, pada pulasan gram bersifat gram positip. Ditemukan
blastospora, klamidospora, pseudohifa.

Kultur
Pada media Sabaroud agar koloni tampak krem konsistensi smooth
Bau seperti ragi.

Terapi
-

Nystatin S & S, Clotrimazole troches, Ketokonazol po, Fukonazol po : 500.000 unit 3-5x/hari
x 10-14 hari 10 mg troches 3-5 x/hari x 10-14 hari 200-400 mg/hari po 50-200 mg/hari po.

Mikonazol topika : krim itervaginal (2%) atau supositoria (100mg) qd x 7 hari atau
supositoria (200mg) qd x 3 hari (dapat diperbolehkan tanpa resep).

Klotrimazol topika : krim intervanina (1%) atau tablet (100mg) qd x 7 hari atau supositoria
(200 mg) qd x 3 hari (dapat diperbolehkan tanpa resep).

Ketoknazol po : 200 mg po bid x 5-7 hari atau 400 mg po x 3 hari

Flukonazol po : 150 mg po x 1

Intrakonazol po : 400 mg, 200 mg/hari x 2 hari.

ASPERGILOSIS
Pengertian
Merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Aspergillus. Jamur ini terdapat dialam bebas,
sehingga sporanya sering diisolasi dari udara. Aspergilus termasuk jamur kontaminan.

Species yang sering dianggap penyebab penyakit adalah : A. Fumigatus, A. niger, A.


flavus. Cara infeksi tergantung lokasi yang diinfeksi ada beberapa bentuk yaitu : Aspergilosis
kulit, Aspergilosis sinus, Aspergilosis paru, Aspergilosis sistemik

Organ yang terserang


Sering yang terserang adalah bagian kulit

Diagnosa
Bahan pemeriksaan berasal dari sputum, sekret hidung, nanah, kerokan kulit, kerokan kuku,
biopsi jaringan dll. Pemeriksaan langsung dari bahan pemeriksaan ditemukan hifa bersekat,
bercabang dengan atau tanpa spora, ditemukan bangunan aspergilus vesikel, sterigmata

Kultur
Pada media Sabaroud agar dapat tumbuh cepat pada suhu ruang membentuk koloni mold
yang

granuler,

berserabut

dengan

beberapa

warna

sebagai

salah

satu

ciri

identifikasi. Aspergilus fumigatus koloni berwarna hijau, Aspergilus niger koloni berwarna
hitam dan Aspergilus flavus koloni berwarna putih atau kuning.

Terapi
-

Itrakonazol po : 400 g/hari, kurang efektif.

Amfoterisin B IV : 1.0-1,5 mg/kg/hari IV ; dosis total 30-40 mg/kg Flucytosine (100


mg/kg/hari po) atau rifampin (600 mg/kg/hari po) kadang-kadang ditambahkan tetapi
kemanjurannya tidak dapat dipastikan.

KLADOSPORIOSIS
Penyebab
Penyebab penyakit ini adalah Cladosporium wernecki atau Cladosporium mansoni.

Distribusi geografik
Tinea Nigra Palmaris banyak ditemukan di Amerika Selatan dan tengah, di Eropa dan Asia
juga pernah ditemukan, tetapi di Indonesia sangat jarang.

Morfologi
Jamur ini termasuk dematiaceae yang membentuk koloni berwarna coklat hitam. Pada biakan
tumbuh kolini berwarna hitam dan padat. Sediaan langsung koloni ini menunjukkan hifa
berseptum dan berwarna coklat/hitam.

Patologi dan gejala klinis


Penyakit ini mengenai stratum korneum telapak tangan atau kaki dan menimbulkan bercakbercak yang berwarna tengguli hitam, kadang-kadang tampak bersisik. Keluhan penderita
ialah dari segi kosmetik, karena bercak tersebut memberi kesan kotor pada tangan atau kaki,
dan kadang-kadang juga terasa gatal.

Diagnosis
Bahan yang diperiksa adalah kerokan kulit ditempat kelainan. Pada pemeriksaan langsung
dengan larutan KOH 10%, jamur tersebut tampak sebagai kelompok hifa dan kelompok spora
yang berwarna hitam atau hijau tua.

Pengobatan
Karena jarang ditemukan, maka belum banyak pengalaman pengobatan, dapat dicoba dengan
itokonazol seperti onikomikosis.

Epidemiologi
Di Indonesia, penyakit ini sangat jarang ditemukan, walau jamur penyebab ada

PARAKOKSIDIOIDOMIKOSIS
Definisi
Parakoksidioidomikosis adalah penyakit jamur sistemik yang disebabkan oleh jamur
Paracocsidioides brasiliensis. Banyak ditemukan di Amerika Selatan dan belum pernah
ditemukan di Indonesia.

Tanda dan Gejala


Gejala dan tanda dari parakoksidiomikosis adalah terhirupnya spora jamur dan lesi terjadi di
paru-paru lalu menyebar ke organ tubuh lainnya melalui pembuluh darah atau kelenjar getah
bening.

Pengobatan
Terapi trehadap parakoksidiosis adalah :
1.Amfotersin B
2. Itrakonazol
3. Ketokonazol
4. Terninafin
5. Vorikonazol
Pemeriksaan penunjangnya yaitu dilakukan dengan pemeriksaan dahak, nanah dan biopsi
jaringan.
FIKOMIKOSIS
Definisi
Penyakit jamur ini terdiri atas berbagai infeksi yang disebabkan oleh bermacam-macam
jamur pula yang taksonominya dan peranannya masih didiskusikan. Zygomycetes meliputi
banyak genera yaitu : Mucor, Rhizopus, Absidia, Mortierella, dan Cunning-hamella. Penyakit
ini disebabkan oleh jamur yang pada dasarnya oportunistik, maka pada orang sehat jarang
ditemukan Fikomikosis subkutan. Kelainan timbul di jaringan subkutan antara lain: di
dada, perut, atau lengan ke atas sebagai nodus subkutan yang perlahan-lahan membesar
setelah sekian waktu. Nodus itu konsistennya keras kadang dapat terjadi infeksi sekunder.
Penderita pada umumnya tidak demam dan tidak disertai pembesaran kelenjar getah bening
regional. Diagnosis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan histopatologik dan biakan.
Jamur agak khas hifa lebar 6-50 m seperti pita, tidak bersepta, dan coenocytic.

Penyebab Fikomikosis
Seperti yang diketahui dari pengertianya bahwa penyakit ini disebabkan salah satunya oleh
jamur jenis Mucorales. Dan biasanya jamur ini tumbuh pada daerah yang dekat dengan
lingkungan kotor atau busuk, namun hal lain yang lebih berperan seseorang bisa terjangkit
penyakit ini adalah karena gangguan sistem kekebalan tubuh. Selain itu penyakit lain yang
bisa menyebabkan penyakit ini adalah penyakit kencing manis, konsumsi obatan
mengandung steroid secara berlebihan, penyakit asidosis metabolic dan penyakit leukhimia.
Gejala Fikomikosis
Jika sudah mengalami penyakit ini maka penderita akan merasakan gejala yang diantaranya
penyakit sinusitis, demam, pembengkakan mata dan kemerahan pada kulit.
Diagnosis Fikomikosis
Sama halnya dengan penyakit lain, penyakit ini juga didiagnosis dengan melihat gejala dan
penyebab penyakit ini, khususnya yang berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh. Dari
hasil diagnosis kemudian dapat diperkirakan mengenai tingkatan penyakit yang nantinya juga
digunakan untuk menentukan metode pengobatan yang sesuai. Kesemua tujuan ini ditemukan
setelah penderita menerima beberapa pemeriksaan fisik yang diantaranya adalah CT Scan dan
MRI. Sedangkan bakteri yang menjadi penyebab infeksi akan didiagnosis melalui pembiakan
dalam ruang laboratorium.
Pengobatan Fikomikosis
Setelah hasil diagnosis ditemukan maka kemudian dilanjutkan dengan tindakan pengobatan,
dimana jika hasil diagnosis menemukan bahwa penyakit ini masih termasuk ringan maka
penderita dapat diobati secara orak, namun jika penyakit ini sudah termasuk kronis, maka
dapat melalui pemberian obat jenis amfoterisin B secara intraverna atau melalui pembuluh
darah

You might also like