You are on page 1of 21

PEMASANGAN INFUS PADA ANAK

MAKALAH
disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Keperawatan Anak 1
Dosen Pengampu Lisna Anisa Fitriana, S.Kep., Ners., M.Kes

oleh :

Putu Desy Anggaraeni

1302166

Yumni Farhah

1302167

Viola Fathia Irwan

1302168

Ainun Salsabila

1302169

Novitasari Fauzyyah

1306766

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


JURUSAN PENDIDIKAN KESEHATAN DAN REKREASI
FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
atas berkat limpah rahmat-Nya, sehingga penulis telah mampu menyelesaikan
makalah berjudul Pemasangan Infus pada Anak. Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Anak 1.
Penulis menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penulis
banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Lisna Anisa Fitriana, S.Kep., Ners., M.Kes, selaku dosen mata kuliah
yang telah membantu penulis selama menyusun makalah ini.
2. Rekan-rekan

seangkatan

yang

telah

memotivasi

penulis

untuk

menyelesaikan penyusunan makalah ini.


3. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebut satu per satu.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan yang berlipat ganda.
Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki
banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik
penulisannya. Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga
makalah ini bisa memberikan manfaat bagi penulis dan bagi pembaca. Amin.

Bandung, 15 Oktober 2014

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5

Latar Belakang Masalah ................................................................................


Rumusan Masalah .........................................................................................
Tujuan Penulisan Makalah ............................................................................
Manfaat Penulisan Makalah ..........................................................................
Prosedur Makalah ..........................................................................................

1
1
2
2
2

BAB II PEMBAHASAN
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8

Pengertian Pemberian Cairan Melalui Infus (Pemasangan Infus) ................


Tujuan Pemasangan Infus..............................................................................
Indikasi dan Kotraindikasi Pemasangan Infus...............................................
Posisi Pemasangan Infus Pada Anak .............................................................
Daerah Pemasangan Infus Pada Anak ...........................................................
Komplikasi Yang Mungkin Muncul Dari Pemasangan Infus .......................
Menghitung Kecepatan Aliran Infus Pada Anak ...........................................
Standar Operasional Prosedur Pemasangan Infus dan Perawatan Infus........

4
4
5
6
6
7
8
9

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan ........................................................................................................
3.2 Saran ..............................................................................................................

17
17

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................

18

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Infus cairan intravena adalah pemberian cairan kedalam tubuh melalui
jarum kedalam pembuluh vena untuk mengganti kehilangan cairan tubuh.
Pemasangan infus biasanya diberikan pada klien dewasa maupun klien
pediatrik yang mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan, klien yang susah
makan dan lain-lain. Di dunia kesehatan seorang perawat harus bisa memasang
infus dengan baik karena apabila terjadi kesalahan dapat berakibat rusaknya
pembuluh darah atau vena pada klien.
Sebagai seorang perawat tidak hanya harus pandai memasang infus tetapi
juga harus bisa merawat infus selama infus itu masih digunakan oleh klien.
Perawatan infus ini bertujuan agar tidak terjadi infeksi akibat punusukan saat
memasukan selang infus kedalam pembuluh darah. Tetapi sekarang, banyak
sekali tenaga medis atau perawat yang menyepelekan tindakan tersebut, padahal
perawatan infus sangat penting bagi klien.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan
rumusan masalah sebagai berikut :
1.

Apa pengertian dari pemberian cairan melalui infus (pemasangan infus) ?

2.

Apa saja tujuan pemasangan infus ?

3.

Apa saja indikasi dan kontraindikasi dari pemasangan infus ?

4.

Bagaimana posisi pemasangan infus pada anak ?

5.

Dimana daerah pemasangan infus pada anak ?

6.

Apa saja komplikasi yang muncul dari pemasangan infus ?

7.

Bagaimana cara menghitung kecepatan aliran infus pada anak ?

8.

Bagaimana langkah-langkah pemasangan dan perawatan infus pada anak ?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan
tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
1.

Pengertian pemberian cairan melalui infus (pemasangan infus).

2.

Tujuan pemasangan infus.

3.

Indikasi dan kontraindikasi pemasangan infus.

4.

Posisi pemasangan infus pada anak.

5.

Daerah pemasangan infus pada anak.

6.

Komplikasi yang mungkin muncul dari pemasangan infus.

7.

Menghitung kecepatan aliran infus pada anak.

8.

Standar operasional prosedur tindakan keperawatan memasang infus dan


perawatan infus.

1.4 Manfaat Penulisan Makalah


Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara
teoretis maupun secara praktis. Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi :
1.

Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan


khususnya tentang Pemasangan Infus pada Anak.

2.

Pembaca atau Dosen, sebagai media informasi tentang Pemasangan Infus


pada Anak.

1.5 Prosedur Makalah


Makalah ini disusun dengan menggunakan metode deskriptif. Melalui
metode ini penulis menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan
komperehensif. Data teoretis dalam makalah ini dikumpulkan dengan
menggunakan teknik studi pustaka, artinya penulis mengambil data melalui

kegiatan membaca berbagai literatur yang relevan dengan tema makalah. Data
tersebut diolah dengan teknik analisis isi melalui kegiatan mengeksposisikan data
serta mengaplikasikan data tersebut dalam konteks tema makalah.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemberian Cairan Melalui Infus (Pemasangan Infus)


Pemberian Cairan Melalui Infus (Pemasangan Infus) adalah tindakan
keperawatan yang dilakukan dengan cara memasukkan cairan melalui intravena
dengan bantuan infus set, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan cairan dan
elektrolit serta sebagai tindakan pengobatan dan pemberian makanan
Pemasangan infus merupakan prosedur invasif dan merupakan tindakan
yang sering dilakukan di rumah sakit. Namun, hal ini resiko tinggi terjadinya
infeksi yang akan menambah tingginya biaya perawatan dan waktu perawatan.
Tindakan pemasangan infus akan berkualitas apabila dalam pelaksanaannya
selalu mengacu pada standar yang telah ditetapkan, sehingga kejadian infeksi
atau berbagai permasalahan akibat pemasangan infus dapat dikurangi, bahkan
tidak terjadi (Priharjo, 2008).

2.2 Tujuan Pemasangan Infus


Adapun tujuan dari pemasangan infus adalah untuk sebagai berikut :
1.

Untuk mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang mengandung air,


elektrolit, vitamin, protein lemak, dan kalori yang tidak dapat
dipertahankan secara adekuat melalui oral.

2.

Untuk memperbaiki keseimbangan asam basa dalam tubuh.

3.

Untuk memperbaiki volume komponen-komponen darah dalam tubuh.

4.

Untuk memberikan jalan masuk untuk pemberian obat-obatan kedalam


tubuh.

5.

Untuk memberikan nutrisi pada saat sistem pencernaan di istirahatkan.

2.3 Indikasi dan Kontraindikasi Pemasangan Infus


A. Indikasi Pemasangan Infus
Keadaan keadaan yang umumnya memerlukan pemasangan infus adalah :
1. Keadaan emergency (misal pada tindakan RJP), yang memungkinkan
pemberian obat langsung ke dalam intravena.
2. Untuk memberikan respon yang cepat terhadap pemberian obat.
3. Klien yang mendapat terapi obat dalam dosis besar secara terus-menerus
melalui intravena.
4. Klien yang membutuhkan pencegahan gangguan cairan dan elektrolit.
5. Klien yang sedang mendapatkan tranfusi darah.
6. Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur (misalnya pada
operasi besar dengan risiko perdarahan, dipasang jalur infus intravena
untuk persiapan jika terjadi syok, juga untuk memudahkan pemberian obat)
7. Upaya profilaksis pada klien yang tidak stabil, misalnya risiko dehidrasi
(kekurangan cairan) dan syok (mengancam nyawa), sebelum pembuluh
darah kolaps (tidak teraba), sehingga tidak dapat dipasang jalur infus.
8. Untuk menurunkan ketidaknyamanan klien dengan mengurangi kebutuhan
dengan injeksi intramuskuler.

B. Kontraindikasi Pemasangan Infus


Pemasangan infus tidak dianjurkan pada daerah yang mengalami luka
bakar, lengan pada sisi yang mengalami mastektomi (aliran balik vena
terganggu), lengan yang mengalami edema, infeksi, bekuan darah, atau
kerusakan kulit.

2.4 Posisi Pemasangan Infus pada Anak


Prinsip pemilihan posisi pemasangan infus :
1. Mudah diakses.
2. Dipasang pada ekstremitas yang tidak dominan.
3. Hindari pemasangan pada persendian.
4. Sebisa mungkin tidak dipasang di kaki.
5. Perhatikan kontraindikasi pemasangan infus.

2.5 Daerah Pemasangan Infus pada Anak

Gambar 1.1 Tempat yang dipilih untuk akses vena pada bayi

Gambar 1.2 Tempat yang dipilih pada tangan untuk akses vena pada bayi

2.6 Komplikasi yang Mungkin Muncul dari Pemasangan Infus


1. Emboli udara
Emboli udara adalah masuknya udara kedalam pembuluh darah.
Emboli udara terjadi apabila saat memasukkan cairan ke selang infus tidak
diperiksa terlebih dahulu apakah ada sisa gelembung atau tidak. Pada saat
mengalirkan cairan infus ke selang harus dipastikan apakah ada sisa
gelembung atau tidak. Emboli udara menimbulkan efek fatal yang dapat
menimbulkan kematian.
2. Tromboflebitis
Tromboflebitis adalah munculnya kemerahan, bengkak dan nyeri pada
daerah pemasangan infus. Hal ini terjadi karena adanya proses peradangan
akibat rusaknya pembuluh darah. Tromboflebitis muncul apabila pengawasan
saat pemberian infuse tidak dilakukan dengan baik, pemasangan infuse
terlalu lama (pada umumnya 3 hari).

3. Hematoma
Hematoma yakni darah mengumpul dalam jaringan tubuh akibat
pecahnya pembuluh darah arteri vena, atau kapiler, terjadi akibat penekanan
yang kurang tepat saat memasukkan jarum, atau tusukan berulang pada
pembuluh darah.
4. Infiltrasi
Infiltrasi yakni masuknya cairan infus ke dalam jaringan sekitar (bukan
pembuluh darah), terjadi akibat ujung jarum infus melewati pembuluh darah.

2.7 Menghitung Kecepatan Aliran Infus pada Anak


Mengitung

kecepatan

aliran

infus

bertujuan

untuk

mencegah

ketidaktepatan pemberian cairan, mencegah terjadinya kolaps kardiovaskular


dan sirkulasi pada klien anak yang mengalami dehidrasi dan syok serta
mencegah kelebihan cairan pada klien anak.

Rumus :

Tetesan/Menit =

Contoh :
Seorang pasien neonatus memerlukan rehidrasi dengan 250 ml infus dalam
waktu 2 jam, berapa tetesan permenit ?
Jawab:
Diketahui

: Jumlah cairan yang masuk = 250 ml


Lamanya infus (jam) = 2 jam

Ditanya

: Jumalah tetesan/menit ?

Jawab

: Jumlah tetesan/menit =

Jumlah tetetsan/menit =

=125 tetes mikro/menit.

2.8 Standar Operasional Prosedur Tindakan Keperawatan


A. Memasang Infus
No

Tahapan Komunikasi

Prosedur

Terapeutik
A. Pengkajian
1. Tentukan alasan dipasangnya
infus, misalnya kekurangan
cairan, pengobatan atau

Pra Interaksi

kekurangan nutrisi.
2. Tentukan usia anak, tingkat
perkembangan dan kemampuan
kooperatif.

B. Perencanaan
1. Persiapan Alat
a. Standar infus
b. Cairan infus yang dibutuhkan
c. Infus set
d. IV

catheter

sesuai

kebutuhan :
2

Orientasi

0-6 tahun : No 22-24


6-12 tahun : No 18-24
e. Bidai/spalk/kasa gulung (jika
diperlukan)
f. Perlak dan torniquet
g. Kassa

steril,

gunting perban
h. Betadhin salep
i. Bengkok

plester,

dan

j. Sarung tangan steril


k. Kapas

alkohol

dalam

tempatnya.

2. Persiapan Klien
a. Cek perencanaan
keperawatan klien anak.
b. Jelaskan tindakan yang akan
dilakukan kepada orang
tua/anak.
c. Atur posisi dan pasang
sampiran bila perlu.

C. Pelaksanaan
1. Perawat cuci tangan
2. Perawat mengucapkan salam
3. Perawat menjelaskan tindakan
yang akan dilakukan dan pasang
sampiran.
4. Berdoa bersama dengan orang
3

Tahap Kerja

tua/anak

sebelum

memulai

tindakan.
5. Mengisi selang infus
a. Membuka infus set dengan
benar
b. Memasukkan infus set pada
cairan infus dengan posisi
cairan infus mengarah ke
atas.

c. Menggantung

cairan

infus

pada standar infus


d. Mengisi selang infus dengan
cairan yang benar.
e. Menutup ujung selang dan
tutup dengan
mempertahankan kesterilan.
f. Cek adanya udara dalam
selang
6. Meletakkan perlak dan pengalas
di bawah bagian yang akan
dipunksi
7. Memilih vena yang benar
8. Memasang tourniquet
9. Pakai sarung tangan steril
10. Desinfeksi vena dengan alkohol
(teknik sirkuler atau dari atas ke
bawah sekali hapus)
11. Buka IV catheter dan periksa
apakah ada kerusakan.
12. Menusukkan IV catheter pada
vena yang telah dipilih dengan
sudut 1013. Memerhatikan

adanya

darah

dalam kompartemen IV catheter,


bila ada mandrin sedikit demi
sedikit

ditarik

kateter

dimasukkan

lahan

keluar

sambil

perlahan-

14. Toniquet dicabut


15. Fiksasi

IV

catheter

dengan

plester disilang atau kupu-kupu


16. Menyambungkan

IV

catheter

dengan ujung selang infus


17. Pasang plester pada ujung IV
catheter tapi tidak menyentuh
area penusukan dan selang infus
untuk fiksasi
18. Tutup tempat insersi dengan
kassa steril kering
19. Melakukan fiksasi dengan plester
secara benar dan
mempertahankan keamanan IV
catheter agar tidak tercabut
20. Mengatur tetesan infus sesuai
dengan kebutuhan klien
21. Alat-alat dibereskan
22. Perawat cuci tangan
D. Evaluasi
Evaluasi

kondisi

anak

pasca

pemberian infus, catat repon anak.

Tahap Terminasi

E. Dokumentasi
Mencatat

hasil

tindakan

(waktu

pelaksanaan, hasil tindakan, reaksi


atau

respon

klien

terhadap

pemasangan infus, cairan dan tetesan


yang diberikan, nomor IV catheter.

Vena yang dipasang, dan perawat


yang

melakukan)

pada

catatan

keperawatan.

B. Mengganti Balutan Infus (Perawatan Infus)


No

Tahapan Komunikasi

Prosedur

Terapeutik
A. Pengkajian
1. Tentukan alasan digantinya
balutan infus, misalnya untuk
mencegah infeksi, keluarnya darah

Pra Interaksi

dari selang infus, tidak adekuatnya


aliran infus.
2. Tentukan usia anak, tingkat
perkembangan dan kemampuan
kooperatif.
B. Perencanaan
1. Persiapan Alat
a. Baki berisi atau kit balutan
b. Bak spuit steril
c. Perlak pengalas

Orientasi

d. Sarung tangan steril


e. Kasa infus steril
f. Kapas alkohol
g. Plester non alergis
h. Gunting perban
i. Bengkok

j. Bidai/spalk/restrain bila perlu


k. Salep anti

mikroba/salep

betadhin.

2.

Persiapan Klien
a.

Jelaskan tindakan yang akan


dilakukan kepada orang
tua/anak

b.

Atur posisi klien dan pasang


sampiran bila perlu.

a. Pelaksanaan
a. Perawat cuci tangan
b. Peralatan didekatkan dengan
mempertahankan kesterilan
c. Cek tanggal penggunaan infus
set

dan

penggunaan

IV

catheter.
d. Pasang sarung tangan steril
e. Balutan lama dibuka
3

Tahap Kerja

f. Membersihkan

area

penusukan vena secara steril


dengan larutan antiseptik dan
pertahankan fiksasi agar tetap
adekuat
g. Meletakkkan

kasa

dibawah

kanul
h. Mengolesi tempat penusukan
dengan salep anti mikroba
(salep betadhin)

i. Menutup tempat penusukan


dengan

kasa

memasang

steril

fiksasi

dan
dengan

plester
j. Kalibrasi kecepatan tetesan
infus sesuai kebutuhan
k. Berikan/tuliskan

tanda

penggunaan pada botol cairan


yang ke berapa, tetesan, dan
tanggal diganti.
l. Perhatikan respon anak selama
tindakan
m. Pasien dirapihkan
n. Alat dirapihkan dan
dibereskan
o. Perawat cuci tangan
C. Evaluasi
Perhatikan

kelancaran

infus,

perhatikan juga respon klien terhadap


pemberian tindakan.

D. Dokumentasi
4

Tahap Terminasi

Mencatat

tindakan

yang

telah

dilakukan (waktu pelaksanaan, hasil


tindakan, reaksi atau respon klien
terhadap pemasangan infus, cairan
dan tetesan yang diberikan, nomor IV
catheter. Vena yang dipasang, dan
perawat

yang

melakukan)

pada

catatan keperawatan.

BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Berdasarkan uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukakan
simpulan bahwa perbedaan pemasangan infus pada anak dengan orang dewasa
adalah lebih ditekankan kepada cara komunikasi terapeutik perawat dengan klien
anak dan klien dewasa. Pada klien anak komunikasi terapeutik disesuaikan
dengan tahap perkembangannya. Perbedaan pemasangan infus pada anak dengan
orang dewasa pula disesuaikan dengan kebutuhan akan jarum infus atau abocat
yakni anak usia 0-6 tahun dengan ukuran abocat no 22-24, sedangkan anak usia
6-12 tahun dengan ukuran no 18-24.
3.2 Saran
Sebagai perawat yang profesional sudah selayaknya untuk meningkatkan
pemahaman dan skill tentang cara pemasangan infus, cara perhitungan kebutuhan
cairan infus, dan cara perawatan infus.

DAFTAR PUSTAKA

Wong. (2008). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik . Jakarta: EGC.


Setiawati, Santun. (2009). Keperawatan Keterampilan Khusus Praktik
Keperawatan Anak . Jakarta: Trans Info Media.
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2009). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta:
Salemba Medika.
http://www.ichrc.org/a121-memasang-kanul-vena-perifer, diakses pada tanggal
13 Oktober 2014.
https://www.scribd.com/doc/153518637/INFUS-ANAK, diakses pada tanggal
13 Oktober 2014.
https://www.scribd.com/doc/145752600/Indikasi-Pemasangan-Infus, diakses
pada tanggal 13 Oktober 2014.
http://dokteryudabedah.com/pemberian-cairan-infus-pada-anak/, diakses pada
tanggal 13 Oktober 2014.
http://milissehat.web.id/?p=93, diakses pada tanggal 13 Oktober 2014.

You might also like