Professional Documents
Culture Documents
: Muhammad Rizki
NIM
: J1C111008
Mata Kuliah : Ekofisiologi Tumbuhan
PENDAHULUAN
Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman dipengaruhi oleh kelembaban
udara didalam maupun disekitarnya. Kelembaban udara yang rendah dapat
menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kehilangan air pada tanaman.
Pada saat yang sama, untuk mengatur kehilangan air melalui penutupan stomata
menyebabkan pengurangan karbon dioksida (CO2) secara difusi yang dapat
menghambat proses pertumbuhan. Kelembaban udara yang tinggi juga dapat
menimbulkan kondisi lingkungan yang menguntungkan bagi perkembangan
penyakit. Kelembaban mengacu pada jumlah uap air di atmosfer. Secara global,
tingkat uap air bervariasi. Kelembaban relatif didefinisikan sebagai perbandingan
fraksi molekul uap air di dalam udara basah terhadap fraksi molekul uap air jenuh
pada suhu dan tekanan yang sama.
Tekanan uap yang sebenarnya adalah ukuran dari jumlah uap air dalam udara.
Jika tekanan uap pada udara meningkat maka tekanan uap yang sebenarnya juga
akan meningkat. Tekanan uap jenuh (kelembaban absolut) dibentuk ketika jumlah
molekul air yang menguap adalah sama dengan jumlah molekul air yang
terkondensasi. Kelembaban relatif dapat berubah dari satu lokasi ke lokasi, hari ke
hari, dan jam ke jam.
Table 1. Nilai kelembaban relatif bulan Juni (Pagi) dan (Siang) serta Suhu pada 12 kota
II PERSAMAAN PENMAN
Penman mendefinisikan bahwa evapotranspirasi potensial sebagai ''jumlah air
yang dikeluarkan yang terjadi dalam satuan waktu oleh tanaman hijau, teduh,
tinggi seragam dan tidak pernah kekurangan air''. Dengan definisi ini, ia
mengembangkan persamaan berikut untuk menghitung evapotranspirasi potensial
Keterangan :
Jn : Radiasi bersih
LE : Energi Panas (Belum Tampak)
es : Tekanan uap jenuh di permukaan (kelembaban absolut)
e : Tekanan uap udara di atas permukaan
ea : Tekanan uap jenuh di atas permukaan
: psychrometric konstan
: Penurunan tekanan uap jenuh dibandingkan kurva temperatur
Evapotranspirasi potensial dihitung dengan mengukur radiasi bersih, suhu,
tekanan uap, dan kecepatan angin di atas kanopi tanaman.
III STOMATA
Jumlah air yang didorong dari daun ke atmosfer diatur oleh stomata. Stomata
memainkan peran ganda, karena merupakan tempat masuk CO2. Proses Bukaan
stomata diatur oleh konsentrasi CO2 di dalam pori-pori stomata. Jika konsentrasi
CO2 di daun rendah, stomata akan terbuka. Sebaliknya, jika konsentrasi CO2
dalam daun tinggi, stomata akan menutup.
A. Evolusi dan Struktur Stomata
Tanaman darat yang astomatous (membran kutikula diatas permukaan daun)
memiliki stomata dengan jumlah yang sedikit dibandingkan dengan tanaman lain
dan memiliki kutikula tebal. Evolusi jumlah stomata dan bentuk kutikula pada
tanaman ini menyebabkan tingkat difusi karbon dioksida yang rendah (CO2).
Kurangnya difusi CO2 untuk fotosintesis akan menyebabkan pertumbuhan yang
lambat, namun dapat meminimalkan kehilangan air pada tanaman.
B. Pengaruh Cahaya Pada Stomata
Cahaya memainkan peran penting dalam proses pembukaan stomata.
Penerangan pada sel penjaga meningkatkan sintesis malat, serapan kalium dan