Professional Documents
Culture Documents
A. PENGERTIAN
Demam berdarah dengue atau haemorrogicfever adalah penyaki
infeksi akut yang disebabkan oleh virus dengue (Albovirus) dan ditularkan
oleh nyamuk aedes, yaitu aedes aegypti dan aedes albopictus.
DHF adalah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa dengan
gejala utama demam, nyeri otot, dan sendi yang biasanya memburuk setelah
dua hari pertama.( Hendarwanto; 417; 2004 )
DHF
adalah
infeksi
akut
yang
disebabkan
oleh
arbovirus
Derajat II
Derajat I ditambah gejala perdarahan spontan dikulit dan perdarahan lain.
Derajat III
Kegagalan sirkulasi darah, nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menurun ( 20
mmhg, kulit dingin, lembab, gelisah, hipotensi )
Derajat IV
Nadi tak teraba, tekanan darah tak dapat diukur
D. PATOFISIOLOGI
Setelah virus dengue masuk ke dalam tubuh, penderita akan
mengalami keluhan dan gejala karena viremia, seperti demam, sakit kepala,
mual, nyeri otot, pegal seluruh tubuh, hyperemia di tenggorok, timbulnya
ruam dan kelainan yang mungkin terjadi pada system retikolo endothelial
seperti pembesaran kelenjar-kelenjar getah bening, hati dan limpa.
Peningkatan
berkurangnya
volume
premeabilitas
plasma,
dinding
terjadinya
kapiler
hipotensi,
mengakibatkan
hemokonsentrasi,
zat anafilatoxin, histamine dan serotonin serta aktivitas system kalikrein yang
mangakibatkan ekstravasasi cairan intravaskuler ke ekstravaskuler.
Peningkatan
permeabilitas
dinding
kapiler
jyga
berakibat
E. PATHWAYS KEPERAWATAN
Virus Dengue
( masuk melalui gigitan nyamuk aedes agypti )
Dengue Haemorragic Fever
Reaksi immunologi Kompleks virus
Pelepasan Pirogen
- Pembesaran getah
bening
- Hepatomegali
- Splenomegali
Pelepasan asam
arakidonat pd
hipotalamus
Pireksia
Penekanan pd
Daerah gaster
Anoreksia
Peningkatan
stimulasi
nosiseptor
Nyeri
Gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi
Anti histamine
dilepas
Penurunan kemam
puan pembekuan
darah
Permeabilitas
kapiler
- Perdarahan
- Petekie
- Epistaksis
- Hematemesis
- melena
Hipertermia Kehilangan
plasna darah
Dehidrasi
Defisit Volume
cairan
Resiko Shock
Hipovolemik
Hipovolemia
- Anoklosi jaringan
- Asidosis metabolik
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a.
Darah
- Leukopenia dijumpai pada hari ke 2 atau ke 3
- Dujimpai juga trombositopenia dan hemokonsentrasi
- Masa pembekuan normal, masa perdarahan memanjang
- Pada pemeriksaan kimia darah tampak hipoproteinemia, hiponatremia,
SGPT/SGOT, ureum dan pH darah mungkin meningkat.
b.
Air Seni
Mungkin ditemukan albuminurea ringan
c.
Sumsum Tulang
Pada awal sakit biasanya hiposeluler, kemudian pada hari ke 5 hiperseluler
dengan gangguan maturasi. Pada hari ke 10 kembali normal.
d.
Uji Serologi
Dengan serum ganda ( Ig M ) dan serum tunggal ( Ig G )
G. PENATALAKSANAAN
Medik
A. DHF tanpa Renjatan
-
Pasang infus RL
Jika dengan infus tidak ada respon maka berikan plasma expander ( 20
30 ml/ kg BB )
Keperawatan
1. Pengawasan tanda tanda Vital secara kontinue tiap jam
-
Pada pasien DHF derajat III : Infus guyur, posisi semi fowler, beri o2
pengawasan tanda tanda vital tiap 15 menit, pasang cateter, obsrvasi
productie urin tiap jam, periksa Hb, Ht dan thrombocyt.
2. Resiko Perdarahan
-
Berikan kompres
H. PENCEGAHAN
Menghindari atau mencegah berkembangnya nyamuk Aedes Aegepty dengan
cara:
-
Aktifitas
hujan dapat terjadi nyeri otot dan sendi, pegal-pegal pada seluruh
o
o
o
nyeri.
Eliminasi alvi
: Dapat terjadi diare/ konstipasi, melena.
Personal hygiene : Pegal-pegal pada seluruh tubuh saat panas
dapat meningkatkan ketergantungan kebutuhan perawatan diri.
9. Pemeriksaan
Keadaan umum
Suhu tubuh tinggi (39,4 41,1 0C), menggigit hipotensi,nadi cepat dan
lemah.
Kulit
Tampak bintik merah (petekil), hematom, ekimosit.
Kepala
Mukosa mulut kering, perdarahan gusi, lidah kotor (kadang).
Dada
Nyeri tekan epigastrik, nafas cepat dan sering berat.
Abdomen
Pada palpasi teraba pembesaran hati dan limfe pada keadaan dehidrasi
turgor kulit menurun.
Anus dan genetalia
Dapat terganggu karena diare/ konstipasi.
Ekstrimitas atas dan bawah
Ekstrimitas dingin, sianosis.
10. Pemeriksaan Penunjang
Pada pemeriksaan darah pasien DHF akan di jumpai:
o Hb dan PCV meningkat (20%).
o Trombositopenia (100.000/ml).
o Leukopenia (mungkin normal atau leukositosis).
o Ig.D.dengue positif.
o Hasil pemeriksaan kimia darah menunjukan:
hipoprotinemia,
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi virus.
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan
aktif.
3. Nyeri akut berhubungan dengan proses patologis penyakit.
obat
anti
piretik.
Temperature
ketidakseimbangan
cairan tubuh.
- Dapat
menurunkan
demam
Regulation
5. Beri banyak minum
( 1-1,5 liter/hari)
sedikit tapi sering
menyebabkan
penguapan
tubuh
meningkat
sehingga
bahan
tipis
cairan
yang
yang
tipis
banyak.
- Pakaian
menyerap keringat.
membantu
mengurangi
dapat
terjadi
konduksi.
b. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan
aktif.
Tujuan & Kriteria Hasil
Intervensi
{ NOC }
{ NIC }
Setelah dilakukan tindakanFluid Managemen
1. Kaji keadaan umum keperawatan selama ... x 24
klien dan tanda-tanda
jam, pasien akan :
- Menunjukkan
vital.
keseimbangan elektrolit
2. Kaji input dan output
dan asam basa
cairan.
- Menunjukkan
-
keseimbangan cairan
Turgor kulit baik
Tanda-tanda vital dalam
batas normal
Rasional
Mengetahui
cepat
dengan
penyimpangan
dan
elektrolit
dalam
tubuh/homeostatis.
- Agar
dapat
segera
3. Observasi
adanya
tanda-tanda syok
diperlukan
untuk
menambah
volume
cairan tubuh
- Pemberian cairan I.V
5. Kolaborasi
dengan
dokter
dalam
sangat
penting
bagi
memenuhi
Rasional
dapat
menentukan
cara
mengatasinya.
mengetahui
2. Kaji
faktor-faktor Dengan
yang mempengaruhi faktor-faktor
tersebut
reaksi pasien terhadap maka perawat dapat
nyeri.
melakukan
intervensi
yang
3. Berikan posisi yang
nyaman dan ciptakan
suasana ruangan yang
tenang.
4. Berikan
suasana
gembira bagi pasien
sesuai
dengan
masalah klien.
Posisi yang nyaman dan
situasi yang tenang dapat
membuat perasaan yang
nyaman pada pasien.
Dengan
suasana
gembira pasien dapat
sedikit mengalihkan
perhatiannya
terhadap
nyeri.
Analgetic
administration
- Obat
analgesik
dapat
5. Berikan
analgesik
sesuai
tipe
dan
beratnya nyeri .
Rasional
Memudahkan
untuk
intervensi selanjutnya
Merangsang
nafsu
makan klien sehingga
nutrisi terpenuhi.
Memperlihatkan
klien.
klien mau makan.
adanya3. Anjurkan orang tua- Makanan dalam porsi
selera makan
kecil
tapi
sering
memudahkan
organ
sering.
pencernaan
dalam
metabolisme.
4. Anjurkan orang tua
- Makanan
dengan
klien
memberi
komposisi
TKTP
makanan TKTP dalam
berfungsi
membantu
bentuk lunak
mempercepat
proses
penyembuhan.
Nutrition Monitoring
5. Timbang berat badan- Berat badan merupakan
klien tiap hari.
6. Monitor
mual
muntah pasien
salah
satu
indicator
pemenuhan
nutrisi
dan berhasil.
- Untuk
mengetahui
sehari-hari
tanpa
mengalami
ketergantungan
pada
fisik klien.
perawatan
terutama
meningkatkan
kekuatan fisiknya.
- Keluarga
merupakan
4. Libatkan
keluarga
orang terdekat dengan
dalam pemenuhan ADL
klien
klien
- Untuk
mencegah
5. Jelaskan pada keluarga
terjadinya keadaan yang
dan
klien
tentang
lebih parah
pentingnya
bedrest
ditempat tidur.
f. Resiko syok berhubungan dengan hipovilemik
Tujuan & Kriteria Hasil
Intervensi
{ NOC }
{ NIC }
Setelah dilakukan tindakanSyok prevention
1. Monitor keadaan umumkeperawatan selama ... x 24
klien.
jam, pasien akan :
- TTV dalam batas normal
- Natrium serum, kalium
serum, kalsium serum,
saat
perdarahan
terjadi
sehingga
Rasional
batas normal.
Hematokrit dalam batas
2. Observasi
normal
vital
tanda-tanda
dapat ditangani.
Tanda vital dalam batas
normal
baik
Mengetahui
cairan
3. Monitor
menandakan
input
output pasien
dan
-
dan
elektrolit
dalam
Keterlibatan
keluarga
untuk
4. Anjurkan pada pasien/
balance
segera
perdarahan
pasien
tanda perdarahan.
membantu
terhadap
sangat
tim
tindakan
Syok managemen
5. Cek
hemoglobin,
hematokrit, trombosit -
perdarahan.
Untuk
mengetahui
adanya
asodosis
metabolik.
6. Monitor gas darah dan
oksigenasi
g. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
Tujuan & Kriteria Hasil
Intervensi
Rasional
{ NOC }
{ NIC }
Setelah dilakukan tindakan Anxiety Reduction
1. Kaji
tingkat- Mengetahui kecemasan
keperawatan selama ... x 24
kecemasan
orang tua klien dan
jam, pasien akan :
- Mampu mengidentifikasi
memudahkan
dan
-
mengungkapkan
gejala cemas
TTV normal
Menunjukkan
menentukan intervensi
selanjutnya.
- Untuk
menambah
teknik
pengetahuan
prosedur
dan
pengobatan
perawatan.
dan
meningkatkan
3. Beri kesempatan pada
orang
tua
pengetahuan
untuk
mengurangi stress.
tentang- Memberikan penjelasan
bertanya
kondisi pasien.
dan
tindakan
tentang
kemungkinan
pemberian
perawatan
manfaatnya
untuk
pasien
bagi
mendapatkan
optimal
- Memberi
ketenangan
diri
kepada
dorongan
spiritual.
h. Defisiensi pengetahuan berhubungan degan kurang familier dengan sumber
informasi.
Tujuan & Kriteria Hasil
Intervensi
{ NOC }
{ NIC }
Setelah dilakukan tindakanTeaching
:
Disease
keperawatan selama ... x 24Proses
1. Kaji
jam, pasien akan :
- Pasien
dan
keluarga pengetahuan
menyatakan
pemahaman
tingkat
Rasional
- Sebagai
data
pemberian
klien/keluarga tentang
fdasar
informasi
selanjutnya.
penyakit DHF
2. Kaji latar belakang- Untuk
memberikan
program
pendidikan
klien/ penjelasan sesuai dengan
pengobatan
- Mampu
melaksanakan
yang
dijelaskan
keluarga.
secara
benar
dipahami.
- agar informasi
3. Jelaskan
tentang
pada
dengan
bahasa
klien
dan
dapat
- Dengan
mengetahui
prosedur/tindakan
semua akan
dilakukan
yang
dan
dan kooperatif
dan
memotivasi
untuk kooperatif.
klien
5. Berikan
kesempatan
menanyakan
hal-hal
yang
ingin
diketahui sehubungan
dengan penyakit yang
diderita klien.
DAFTAR PUSTAKA
Nurarif, Amin Huda dan Kusuma, Hardhi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan
NANDA NIC-NOC. Jakarta : Medi Action Publishing.
Herdman, T. Heather. 2009. Diagnosa Keperawatan Nanda Internasional.
Jakarta : EGC.
Pasaribu, Syahril. 1992. Penatalaksanaan Demam Berdarah Dengue. Medan :
Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara
Hendrayanto. 2004. Ilmu Penyakait Dalam : jilid 1. Jakarta : FKUI
Doenges, EM. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan; Pedoman
untuk