Professional Documents
Culture Documents
PENGERTIAN
Bayi cukup bulan adalah bayi dilahirkan setelah gestasi 38 sampai 42 minggu
kehamilan.
II.
FISIOLOGIS
Setiap bayi yang dilahirkan harus beradaptasi terhadap perubahan fisiologis
dari kehidupan intra uterin ke kehidupan ekstra uterin. Adanya gangguan pada
masa transisi
III.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Laboratorium
IV.
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Riwayat Maternal
Antenatal care, usia dan tanggal perkiraan persalinan (taksiran partus)
Adanya kelainan genetik
Kondisi abnormal atau gangguan selama kehamilan
Penggunaan obat-obatan, alkohol, rokok atau kafein
Hasi pemeriksaan: cairan amnion, golongan darah, rhesus dan hasil
penapisan lain
Riwayat persalinan terutama jika ada kesulitan dalam persalinan
2. Perilaku
Keadaan tidur dan bangun tidur (sadar) bergantian
Biasa dengan rangsang lingkungan
Berespon terhadap penglihatan pendengaran
Gerakan motorik tampak matur dan dalam batas normal
3. Status Kelahiran Bayi
Masa gestasi 38-42 minggu
Nilai Apgar
Bera badan : 2500- 4000 gram
Panjang badan : 48-53 cm
Lingkar kepala: 33-36,5 cm (2-3 cm) lebih besar dari lingkar dada
4. Sitem kardiovaskuler
Denyut jantung :110-160 kali/menit
Irama jantung teratur, cenderung turun bila tidur dan meningkat bila
bayi menangis
Tekanan darah: sistolik 60-80 mm Hg, diatolik 30-45 mm Hg
Mungkin akan terdengar suara mur-mur
Dasar kuku berwarna kemerahan
5. Sistem pernafasan
Hidung tidak ada kelainan, nafas melalui hidung, mukosa tipis dan
bersih
baik.
Kapasitas lambung kira-kira 90 ml
Abdomen lembek dan menonjol
Hati teraba tetapi lien tidak teraba
Pembuluh darah umbilical terdiri dari: 2 arteri, 1 vena
Anus paten dengan pengeluaran mekonium antara 12 jam atau ada
4-5 jam, tidur teratur dan 12-15 jam tidur tidak teratur
Suhu kulit: 360C-370C suhu rektal 0,60C lebih tinggi dari suhu kulit
8. Sistem perkemihan
Warna urine kuning pucat, dan mungkin terjadi kekosongan dan
kira-kira 15 ml
Ginjal tidak teraba
9. Sistem muskuloskeletal
Range of motion tangan dan kaki normal dengan tonus otot baik
Kepala, lengan dan kaki dapat fleksi
Daun telinga fleksibel
Tonus otot simetris
Garis telapak kaki jelas dan banyak
Mungkin terdapat kelainan skeletal karena posisi janin intra uterine
Tulang kepala dan rusuk masuh lunak dengan fontanel dan adanya
klitoris edema
Laki-laki: testis teraba di skrotum, skrotum agak edema, besar,
menggantung dan ada rugae, muara uretra berada di ujung penis.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko tinggi bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan
adanya lendir/darah/mekonium
Tujuan: jalan nafas efektif
Kriteria evaluasi:
Tidak ada lendir/darah/mekonium pada jalan nafas
Bayi bernafas spontan
Nilai Apgar 7-10
Tidak ada sesak
Tidak ada retraksi
Tidak ada sianosis
Frekuansi nafas 40-60 kali/menit
SaO2 >90%
Nilai analisa gas darah normal
Intervensi:
Tetapkan nilai apgar setelah bayi lahir
Isap lendir kalau perlu
Lakukan rangsang taktil jika perlu
Berikan oksigen dengan metode yang sesuai
Kaji frekuensi, irama, kedalaman bernafas setiap 3 jam atau kalau
perlu
Dengarkan suara paru kanan dan kiri
tebal
Observasi adanya takipnea, nafas dengan cuping hidung, merintih saat
radiant warmer
Anjurkan ibu memeluk bayi untuk memberikan kehangatan pada bayi
Pakaikan topi pada kepla bayi
Rawat bayi/letakkan bayi dalam inkubator
Tunda mandi dan prosedur lain sampai suhu bayi stabil (+ 3 jam
setelah lahir)
Observasi suhu bayi setiap 3 jam atau kalau perlu
Observasi suhu kulit, penurunan suhu, pucat, sianosis, kemerahan,
edema lengan atau kaki, bradikardi, lethargi, aktivitas bayi, merintih
saat eksirasi, malas minum, muntah, kembung, dan penurunan aktivitas
atau refleks.
3. Resiki tinggi gangguan kebutuhan nutrisi: kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan kalori yang meningkat karena peningkatan
metabolisme
Tujuan: mempertahankan dan mendukung kebutuhan nutrisi.
Kriteria evaluasi:
Berat badan, tidak turun lebih dari 10% dalam 1 minggu pertama
setelah lahir
Berat badan naik kurang lebih 10 gr/kg bb/hari seelah 1 minggu
pertama
Tidak ada edema
Tidak ada muntah, tidak ada residu
Tidak ada kembung
Intervensi:
Timbang berat badan segera setelah lahir dan setiap hari
Lakukan penilaian antropometri (pengukuran lingkar kepala, lingkar
respon bayi
Sendawakan bayi setiap selesai memberikan minum
Observasi adanya muntah, kembung, atau sianosis selama dan sesudah
pemberian minum
Hentikan pemberian minum bila ada muntah, kembung, atau sianosis
yang lembut
Observasi bagian tubuh yang menonjol dan tertekan dari tanda-tanda
kemerahan
Observasi kulit bokong dan daerah perianal dari tanda-tanda eritema
dan rash
Mandikan bayi dengan air hangat dan gunakan sabun yang lembut
Hindari menggunakan bedak
Gunakan hanya air hangat jika kulit bayi iritasi dan abrasi
Kolaborasi dalam memberikan zalf bila iritasi
Lain-lain
Intervensi:
Berikan obat tetes mata: 1 tetes pada mata kanan dan kiri
Lakukan perawatan ali pusat dengan teknik steril, 2 kali sehari atau
kalau perlu
Observasi tali pusat dan luka sirkumsisi dari tanda-tanda kemerahan,
pustula
Isolasikan bayi dari orang-orang yang terinfeksi
Bila ada luka, lakukan perawatan luka dengan teknik steril
Anjurkan orang tua agar tidak mencium bayinya dengan menggunakan
bibir
Anjurkan orang tua/petugas unuk menggunkan barak schort, cuci
7. Resiko
tinggi
hipokalsemia,
komplikasi:
pheny
kelainan
ketonuria
metabolik,
(PKU),
anemia,
hipoglikemia,
hipotiroid,
hiperbilirubinemia,
dan
keterghantungan
obat-obatan
yang
dapat
jika ada
Ajarkan ibu cara menyusui bayinya dengan benar
Anjurkan ibu mendemonstrasikan kembali cara menyusui dengan
benar
Demonstrasikan pada orang tua cara memandikan, mengganti baju dan
popok
Informasikan pada orang tua mengapa bayi menangis, jelaskan cara