Professional Documents
Culture Documents
BADAN GEOLOGI
M
42
151
99
1
18
3
4
L
9
18
204
Total
292
RR
52
22
65
20
637
787
RH
3
116
140
12
150
7
RT
231
274
25
26
11
489
3937
25000
117
1583
428
705
205.5
210
3
4
75
8
175
RT : Rumah Terancam
RR : Rumah Rusak
RH : Rumah Hancur
JR (m)
1060
77
50
14.5
25
M : Korban Meninggal
: Korban Luka-luka
PR
(Ha)
64
13000
20
JUMLAH
KEJADIAN
20
14
4
1
5
3
1
44
JR : Jalan Rusak
3
PROPINSI
Maluku
NAD
Sulawesi
NAMA
GEMPA
Pulau Seram
Simeulue
Poso
Tengah
4
Sulawesi
Majene
Selatan
5
Maluku
Lampung
DIY
Pulau Buru
Kalianda
Yogyakarta
Jawa Barat
daran
PUSAT
KDLM
MAG
KEJADIAN
GEMPA
(KM)
1/28/2006
128,099
BT
341,5
7,4 Mw
01:58:48
WIT
5,448 LS
2/1/2006
96,059 BT
10
2:15:50 WIB
2,744 LS
2/4/2006
120,9 BT
06.28.15
WIB
1,607 LS
2/17/2006
MMI
KB
Beberapa bangunan
5,9 Mw
Beberapa bangunan
26
4,6 Mw
Beberapa bangunan
Normal
4 SR
Beberapa bangunan
3/14/2006
127,211
BT
30,6
6,7 Mw
VI
Puluhan
Menimbulkan tsunami
3:57:33 WIT
3,596 LS
5/12/2006
105,358
BT
15:16:58
WIB
5,622 LS
27/5/2006
110,29 BT
05:54:01
WIB
8,01 LS
17/07/2006
107,284 BT
20.00 WIB
Pangan8
TGL
15:19:25
WIB
Puluhan bangunan
rusak
23,4
5,4 SR
VI
4 rumah penduduk
rusak
17,2
6,2 Mw
VII
5700
ribuan
Ribuan bangunan
roboh
dan rusak
10
7,7 Mw
9,311 LS
IV
550
(tsunami)
ratusan
Tsunami melanda
pantai
Jabar, DIY & Jateng
Gunungapi
Merapi: belasan ribu pengungsi, 2 orang
LEMPENG INDIA-AUSTRALIA
TATAAN GEOLOGI
Indonesia terletak diantara 3 lempeng aktif :
PUSAT
GEMPA
TEKTONIK
10
Perbukitan dengan lereng sedang hingga terjal, dengan jenis tanah lolos air
tinggi dan kurangnya vegetasi berakar kuat dan dalam, wilayah tersebut rentan
terjadi gerakan/tanah longsor.
11
GEMPABUMI
12
PENYEBAB GEMPABUMI
Pelepasan energi secara tiba-tiba pada zona
13
14
15
kemudian hari namun kapan dan berapa besar daya rusaknya tidak dapat di
ramalkan.
Strategi mitigasi: identifikasi tingkat kerentanan terjadi gempabumi dan
siapkan masyarakat guna mengantisipasi kejadian bencana.
Pemetaan wilayah rawan gempabumi
Sosialisasi :
Langsung kepada masyarakat, aparat Pemerintah Daerah, guru-guru,
tokoh masyarakat tentang gempabumi dan tata cara mengantisipasi
bencananya.
Tidak langsung : penyerahan booklet, poster dan leaflet tentang
gambar dan tata cara antisipasinya.
Tanggap Darurat : melakukan penyelidikkan guna menyusun peta rawan
bencana gempabumi secara rinci, menenangkan masyarakat dan rekomendasi
teknis ke Pemda untuk mitigasi ke depan.
Tanggapan Gempabumi : jika terjadi gempabumi memberikan tanggapan dan
rekomendasi teknis kepada Pemerintah Daerah, untuk mitigasi ke depan.
Pemantauan dan pemetaan sesar aktif : memantau dan memetakan sesar
aktif di darat yang banyak pemukiman dan aktivitas penduduk, guna
menyusun peta rawan bencana gempabumi.
16
SOSIALISASI
Sosialisasi langsung kepada masyarakat
korban gempabumi dilakukan oleh Tim
Badan Geologi DESDM, Tim Psikologi
TNI AD dan Bakornas Media Center.
Sosialisasi bertujuan untuk menambah
pengetahuan
masyarakat
tentang
kegempaan, sekaligus menghilangkan
kekhawatiran dan keresahan masyarakat,
serta mengangkat semangat masyarakat
korban gempabumi.
17
Sosialisasi melalui
Poster mengenai tanya
jawab gempabumi
18
19
REKOMENDASI TEKNIS
Di wilayah rawan gempabumi :
Membangun permukiman, bangunan vital dan strategi,
serta bangunan lainnya yang mengundang konsentrasi
banyak manusia dengan konstruksi bangunan tahan
guncangan gempabumi.
Tidak membangun diatas tanah yang lunak, bekas
urugan, sawah/rawa yang tidak memenuhi tingkat teknis
kepadatan
Tidak membangun pemukiman dan aktivitas penduduk di
atas, pada dan di bawah lereng sedang hingga terjal.
20
21
PENYEBAB TSUNAMI
Gempabumi bawah laut, letusan gunungapi
23
Kerusakan bangunan
Luka-luka hingga meninggal terseret arus
dan terhantam material hanyutan
Kerusakan lingkungan
24
25
BMG
USGS
Run up Tsunami 40 cm
26
27
28
29
REKOMENDASI TEKNIS
SIMELUE
Teluk
Jimbaran
Legian
Bingin
Kuta
31
32
33
34
35
36
MITIGASI BENCANA
LETUSAN GUNUNGAPI
37
SOSIALISASI
38
REKOMENDASI TEKNIS
Di wilayah rawan bencana letusan gunungapi:
Tidak membangun permukiman, bangunan vital dan
strategi, serta bangunan lainnya yang mengundang
konsentrasi banyak manusia di KRB III.
Hati-hati bermukim di KRB II .
Tidak membangun pemukiman dan aktivitas penduduk di
bantaran sungai yang berpotensi terjadi aliran lahar.
39
40
41
CURAH
HUJAN
GEOLOGI
GERAKAN TANAH/TANAH
LONGSOR
MORFOLOGI
KURANGNYA
VEGETASI
43
DAMPAK BENCANA
GERAKAN TANAH
Kerusakan geologi (retakan dan amblasan)
Longsoran dengan atau tanpa diikuti banjir
bandang korban jiwa, harta benda dan
kerusakan lingkungan.
44
45
46
47
48
PETA SITUASI
49
Dam Bili-Bili
G. Bawakaraeng
2883 m
51
52
Debris
Kali Ketajik
Kali Putih
Lokasi 1
Lokasi 3
Lokasi 2
Kali Dinoyo
Lokasi 4
Aluvial fan
Lokasi 5
5 Januari 2006
Komplek rumah
Perkebunan Jawati yang
hilang terlanda Banjir
Bandang
54
55
5 Januari 2006
5 Desember 2006
Longsoran tebing sungai yang
mensuplai material Banjir Bandang
56
5 Januari 2006
57
5 Januari 2006
Ketinggian landaan
banjir bandang
Titik Longsor
62
SOSIALISASI
64
EARLY WARNING
REKOMENDASI TEKNIS
Di Zona Kerentanan Gerakan Tanah:
Tinggi : tidak membangun atau bangunan lainnya yang
mengundang konsentrasi banyak manusia
Menengah : dapat membangun bangunan dengan
memperhatikan syarat teknis stabilitas lereng dan tidak
mengganggu kemiringan lereng. Senantiasa memelihara
vegetasi berakar kuat dan dalam.
Rendah hingga sangat rendah : tidak membangun
bangunan di bantaran sungai dan lereng dengan kemiring
sedang hingga terjal.
66
KESIMPULAN
Wilayah Republik Indonesia berdasarkan tataan geologi, rentan terjadi dinamika
geologi destruktif antara lain gempabumi dengan sumber di darat, di laut (yang
dapat membangkitkan tsunami), letusan gunungapi dan gerakan tanah/tanah
longsor, yang berpotensi menimbulkan bencana. Bersama kita berupaya menekan
jumlah korban
Masih banyak dijumpai permukiman dan aktivitas penduduk serta bangunan vital
dan strategis lainnya di wilayah rentan terjadi dinamika geologi destruktif maka
berpotensi besar terjadi bencana geologi
membuat peta rawan bencana secara rinci. DESDM dapat memberikan bimbingan
teknis.
67
TERIMA KASIH
68