You are on page 1of 11

Tahapan Eksplorasi

Tahapan Eksplorasi
Eksplorasi pada cebakan cebakan mineral selalu dilakukan secara bertahap. Sistem
bertahap ini dilakukan untuk mengurangi suatu resiko eksplorasi. Selain itu sistem ini
dihubungkan dengan metode eksplorasi yang digunakan.
Menurut Peters, 1978 dalam Koesomadinata, 2000 tahapan eksplorasi modern adalah
suatu strategi eksplorasi modern meliputi 2 tahapan eksplorasi dengan sub-tahapannya, dimana
pada setiap tahapan memberikan kesempatan untuk pengambilan keputusan serta
penyempurnaan model eksplorasi serta petunjuk geologi yang lebih relevan. Tahapan ini dapat
dibagi menjadi beberapa bagian antara lain:
1 Tahapan Rancangan Eksplorasi (Exploration Design Stage)
Rancangan eksplorasi ini antara lain menyangkut tentang review literatur , geologi
regional, citra landsat, interpretasi foto udara. Selain itu juga mencakup tentang model eksplorasi
sebagai hipotesa kerja penentuan strategi dan pemilihan metoda eksplorasi.
2 Tahapan Eksplorasi Tinjau Tingkat Strategis (Reconnaissance Exploration Stage Strategic
Phase)
Pada tahap ini dibagi menjadi 3 tahajp antara lain :
2.1 Penilaian Regional (Regional Apprasisal)
Penilaian regional ini berdasarkan data dan studi pustaka yang ada.
2.2 Peninjauan Daerah (Area Reconnaissance)
Peninjauan daerah ini dilakukan dengan melakukan survei daerah. Survei ini dapat
menggunakan survei udara seperti surveidan analisa foto udara, survei dan analisa aeromagnetic.
Sedangkan survei darat berupa lintasan lintasan dengan metoda geologi atau non geologi,
pengambilan batuan perconto di sungai (stream sampling), dan sebagainya. Tahapan ini
menghasilkan daerah daerah prospek dengan peta skala 1 : 100.000 200.000.

2.3 Pemilihan Sasaran (Target Selection)


Tahap ini merupakan akhir dari semua tahapan eksplorasi tinjau tingkat strategis. Tahap
ini menindaklanjuti tahap peninjauan daerah dengan sitem metoda geologi berupa : prospeksi
batuan di sungai seperti float mapping and sampling, stream sediment sampling, dan rock
sampling. Kadangkala bersamaan dengan pembuatan paritan, pemboran dangkal dan metoda
geofisika seperti survei magnetic, gravitasi, seismik dan reflaksi seseuai dengan petunjuk
geologi.
3

Tahapan Eksplorasi Rinci Tingkat Taktis (Detail Exploration Stage Tactical Phase)

Tahapan ini dibagi menjadi 3 tahapan yaitu :


3.1 Penyelidikan Permukaan Rinci (Detail Surface Investigation)
Tahap ini berupa penciutan daerah prospek dengan peta skala 1:5000 1:1000. Kegiatan
pada tahap ini antara lain berupa pemetaan geologi rinci , surve geokimia rinci, pembuatan
paritan dan sumur uji dan survei geofisika rinci dan pengambilan beberapa contoh batuan hasil
pemboran.
3.2 Penyelidikan Bawah permukaan Rinci (Detail Subsurface Investigation)
Pada tahap ini berupa pembuatan terowongan eksplorasi, pengeboran core logging yang
lebih rapat, pengukuran geophysical logging, penentuan cadangan pendahuluan dan pengambilan
contoh secara sistimatis
3.3 Penemuan / Bukan Penemuan (Discovery / Nondiscovery)
Pada tahap ini faktor faktor teknik penambangan, teknik ekstraksi metalurgi, kebutuhan
energi dalam penambangan serta penilaian ekonomis (feasibility studies) dilakukan agar dapat
diketahui suatu prospek dapat ditambang atau tidak.
4 Tahapan Evaluasi dan Pra Produksi ( Evaluation and Preproduction Stage)
Tahap ini merupakan tahap akhir sebelum dilakukan penambangan suatu daerah. Tahap
ini berupa evaluasi keseluruhan dari kegiatan produksi. Selain itu tahap ini juga merancang
kegiatan penunjang selama pertambangan seperti pembuatan jala, pembuatan kantor dan mess
pekerja, pembuatan pelabuhan dan pabrik metalurgi.
Daftar Pustaka
Koesoemadinata,R.P. 2000.Geologi Eksplorasi. Bandung : ITB

Eksplorasi Bahan Galian

Bagi sebagian orang terutama yang berkecimpung di dunia pertambangan maupun geologi, baik
itu yang berkaitan dengan tambang umum maupun perminyakan, istilah ini sudah sangat
familiar. Namun demikian tidak sedikit pula dari pihak diluar dua disiplin ilmu tadi yang telah
cukup banyak tahu (baca: mendengar) mengenai istilah eksplorasi ini. Marilah kita coba cermati
bersama apa sebenarnya yang dimaksud dengan eksplorasi?
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak tentang keadaan,
terutama sumber sumber alam yang terdapat di tempat itu; penyelidikan; penjajakan.
Menurut situs wikipedia berbahasa indonesia (id.wikipedia.org)
Eksplorasi adalah tindakan mencari atau melakukan perjalanan dengan tujuan menemukan
sesuatu; misalnya daerah tak dikenal, termasuk antariksa (penjelajahan angkasa), minyak bumi
(eksplorasi minyak bumi), gas alam, batubara, mineral, gua, air, ataupun informasi.
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI)
Eksplorasi merupakan kegiatan penyelidikan geologi yang dilakukan untuk mengidentifikasi,
menentukan lokasi, ukuran,bentuk, letak, sebaran, kuantitas dan kualitas suatu endapan bahan
galian untuk kemudian dapat dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukannya
penambangan.
Setelah kita menyimak bersama beberapa pengertian diatas, secara ringkas dapat kita tarik
kesimpulan bahwa eksplorasi merupakan suatu kegiatan untuk mencari sesuatu yang diharapkan
dapat mendapatkan manfaat dari hasil pencarian tersebut.Sekarang bagaimana dengan eksplorasi
bahan galian? Simple saja sebenarnya, pengertian eksplorasi yang telah kita simpulkan diatas
tinggal kita ganti saja kata sesuatu nya dengan kata bahan galian, sehingga kita akan
mendapatkan pengertian bahwa kegiatan pencarian yang dilakukan merupakan kegiatan
pencarian bahan galian.

Setelah kita paham (sedikit) mengenai istilah eksplorasi bahan galian itu tadi, sekarang ada
pertanyaan lagi yang mungkin timbul, bahan galian itu sendiri apa? Nah bahan galian itu sendiri
merupakan semua bahan bahan (material) yang terdapat di permukaan maupun di dalam perut
bumi yang memiliki nilai ekonomis untuk diekstraksi (baca: ditambang) dengan menggunakan
cara cara yang telah diketahui untuk mengambilnya.
Berdasarkan golongannya, bahan galian ini dapat dibagi lagi menjadi 3 (tiga), marilah kita lihat
pengelompokkannya dibawah ini.
Bahan-bahan galian terbagi atas tiga golongan:
A. Golongan bahan galian yang strategis adalah:

minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, gas alam;

bitumen padat, aspal;

antrasit, batubara, batubara muda;

uranium, radium, thorium dan bahan-bahan galian radioaktip lainnya;

nikel, kobalt;

timah.

B. Golongan bahan galian yang vital adalah:

besi, mangan, molibden, khrom, wolfram, vanadium, titan;

bauksit, tembaga, timbal, seng;

emas, platina, perak, air raksa, intan;

arsin, antimon, bismut;

yttrium, rhutenium, cerium dan logam-logam langka lainnya;

berillium, korundum, zirkon, kristal kwarsa;

kriolit, fluorpar, barit;

yodium, brom, khlor, belerang;

C. Golongan bahan galian yang tidak termasuk golongan A atau B adalah:

nitrat-nitrat, pospat-pospat, garam batu (halite);

asbes, talk, mika, grafit, magnesit;

yarosit, leusit, tawas (alum), oker;

batu permata, batu setengah permata;

pasir kwarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonit;

batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah diatome, tanah serap (fullers earth);

marmer, batu tulis;

batu kapur, dolomit, kalsit;

granit, andesit, basal, trakhit, tanah liat, dan pasir sepanjang tidak
mengandung unsur-unsur mineral golongan (A) maupun golongan (B) dalam
jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan.

Oke, setelah kita jadi lebih tahu tentang bahan galian dan penggolongannya, maka kita kembali
lagi ke pokok bahasan mengenai eksplorasi bahan galian. Berikutnya akan kita coba lihat
tahapan tahapan yang umumnya dilakukan dalam kegiatan eksplorasi bahan galian ini.
Kegiatan eksplorasi bahan galian sebagaimana kegiatan lainnya dimulai dari tahap persiapan, apa
yang disiapkan? Dalam kegiatan ini yang disiapkan adalah peta dasar untuk kegiatan lapangan,
misalnya peta topografi, peta geologi atau peta-peta hasil penafsiran data penginderaan jauh (foto
udara, foto satelit dan foto radar) dan tentu saja persiapan peralatan serta personil. Peralatan yang
biasanya dipersiapkan untuk kegiatan eksplorasi bahan galian ini antara lain:

GPS

Kompas Geologi

Palu geologi; baik palu batuan beku maupun sedimen

Alat ukur (meteran, penggaris, busur, dsb)

Kamera

Buku catatan dan alat tulisnya

dll.

Kegiatan berikutnya adalah kegiatan pemetaan geologi, dalam kegiatan ini dilakukan beberapa
pekerjaan ,misalnya pengukuran lintasan, pengamatan singkapan, pengambilan contoh,

penelusuran bongkah, dan sebagainya. Untuk pemetaan geologi yang lebih terperinci, harus
dicantumkan batas wilayah yang dilengkapi dengan koordinat geografis atau UTM, skala dan
juga luas daerahnya. Dalam kegiatan ini juga dilakukan pegambilan conto batuan dengan
cara chip sampling, grab sampling, bulk sampling, channel sampling, dsb.
Untuk kegiatan eksplorasi mineral terutama mineral logam, dilakukan juga beberapa pekerjaan
seperti penyelidikan geokimia dan geofisika. Penyelidikan geokimia yang dilakukan umumnya
berupa geokimia endapan sungai, tanah, batuan, pendulangan, dan atau bulk leached extractable
gold (BLEG), sesuai dengan tahap eksplorasi yang dilakukan. Penyelidikan geofisika pada
umumnya meliputi pekerjaan/kegiatan dengan metode polarisasi terimbas, potensial diri,
seismik, gaya berat, dsb. Masing masing penyelidikan geokimia maupun geofisika ini
menggunakan peralatan yang telah di buat sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kegiatan
ekplorasi bahan galian yang diinginkan.

Dulang

Alat Geolistrik
Kegiatan yang umum untuk dilakukan pada pekerjaan eksplorasi bahan galian terutama pada
kegiatan eksplorasi rinci adalah kegiatan pembuatan parit uji, sumur uji dan pemboran. Untuk
deskripsi masing masing kegiatan ini akan dijelaskan pada artikel yang lain

Kegiatan berikutnya adalah kegiatan pemetaan topografi, secara ringkas merupakan kegiatan
memetakan rupa bumi beserta obyek obyek lainnya yang terdapat dipermukaan bumi untuk
kemudian diolah dan digambarkan dalam garis garis kontur.
Setelah itu masih ada lagi beberapa kegiatan yang berkaitan dengan eksplorasi bahan galian ini
pada tahap yang lebih rinci, diantaranya: penyelidikan lainnya seperti penyelidikan geoteknik,
hidrogeologi, hidrologi, lingkungan, uji coba penambangan, pengolahan, dan sebagainya
http://aulizar.wordpress.com/2010/10/15/eksplorasi-bahan-galian/ diakses pada
14/9/13 14:44

Tahap Eksplorasi Dalam Penambangan

Tahapan Eksplorasi adalah tahapan yang kedua dilakukan dalam proses penambangan bahan
galian setelah tahapan Prospeksi.
Disini Akan dibahas lebih lanjut tentang definisi Eksplorasi.
Materi juga diambil dari makalah yang saya buat dan bersumber dari internet,
PENGERTIAN EKSPLORASI
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Eksplorasi adalah Penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak
tentang keadaan, terutama sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu;
penyelidikan;penjajakan.

Menurut situs Wikipedia berbahasa Inodenisia (id.wikipedia.org)


Eksplorasi adalah tindakan atau mencari atau melakukan perjalanan dengan tujuan menemukan
sesuatu; misalnya daerah yang tak dikenal, termasuk antariksa (penjelajahan angkasa), minyak
bumi (explorasi minyak bumi), gas alam, batu bara, mineral, gua, air, ataupun informasi.
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI)
Eksplorasi adalah kegiatan penyelidikan geologi yang dilakukan untuk
mengidentifikasi,menetukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas dan kualitas suatu
endapan bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukanya
penambangan.
Dari ke-tiga pengertian tentang eksplorasi diatas, dapat disimpulkan bahwa Eksplorasi adalah
suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi pekerjaan-pekerjaan untuk mengetahui
ukuran,bentuk, posisi, kadar rata-rata dan esarnya cadangan serta studi kalayakan dari endapan
bahan galian atau mineral berharga yang telah diketemukan
Sedangkan Studi Kelayakan adalah pengkajian mengenai aspek teknik dan prospek ekonomis
dari suatu proyek penambangan dan merupakan dasar keputusan investasi. Kajian ini merupakan
dokumen yang memenuhi syarat dan dapat diterima untuk keperluan analisa bank/lembaga
keungan lainnya dalam kaitannya dengan pelaksanaan investasi atau pembiayaan proyek. Studi
ini meliputi Pemeriksaanseluruh informasi geologi berdasarkan lkaporan eksplorasi dan factorfaktor ekonomi, penambangan, pengolahan, pemasaran hokum/perundang-undangan,
lingkungan, social serta factor yang terkait.
II. TUJUAN EKSPLORASI
Tujuan dilakukannya eksplorasi adalah untuk mengetahui sumber daya cebakan mineral secara
rinci, yaitu unutk mengetahui,menemukan, mengidentifikasi dan menentukan gambaran geologi
dam pemineralaran berdasarkan ukuran, bentuk, sebaran, kuantitaas dan kualitas suatu endapan
mineral unruk kemudian dapat dilakukan pengembangan secara ekonomis.
III. TAHAPAN EKSPLORASI

Tahap Eksplorasi dilaksanakan melalui empat tahap,yakni :


Survei tinjau , yaitu kegiatan explorasi awal terdiri dari pemetaan geologi regional, pemotretan
udara,citra satelit dan metode survey tidak langsung lainnya untuk mengedintifikasi daerah-derah
anomial atau meneraliasasi yang proespektif untuk diselifdiki lebih lanjut.
Sasaran utama dari peninjauan ini adalah mengedintifikasi derah-daerah mineralisasi/cebakan
skala regional terutama hasil stud geologi regional dan analisis pengindraan jarak jauh untuk
dilakukannya pekerjaan pemboran.
Lebih jelasnya, pekerjaan yang dilakukan pada tahapan ini adalah :
Pemetaan Geologi dan Topografi skala 1 : 25.000 samapai skala 1 : 10.000. Penyelidikan geologi
yang berkaitan dengan aspek-aspek geologi diantaranya : pemetaan geologi,parit uji, sumur uji.
Pada penyelidikan geologi dilakukan pemetaan geologi yaitu dengan melakukan pengamatan dan
pengambilan contoh yang berkaitan dengan aspek geologi dilapangan. Adapun pengamatan yang
dilakukan meliputi : jenis litologi, mineralisasi, ubahan dan struktur pada singkapan, sedangkan
pengambilan contoh berupa batuan terpilih.
Pembuatan Sumur Uji
Survey geofisika : aerimagnet
Hasisnya sumber daya emas hipotetik sampai tereka.
Prospeksi Umum, dilakukan untuk mempersempit dearah yang mengandung cebakan mineral
yang potensial.
Kegiatan Penyelidikan dilakukan dengan cara pemetaan geologi dan pengambilan contoh awal,
misalnya puritan dan pemboran yang terbatas, study geokimia dan geofisika, yang tujuanya
adalah untuk mengidentifikasi suatu Sumber Daya Mineral Tereka (Inferred Mineral Resources)
yagn perkiraan dan kualitasnya dihitung berdasarkan hasil analisis kegiatan diatas.

Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap Survei Tinjau. Cakupan derah yang diselidikii lebih
keci dengan skala peta antara 1 : 50.000 sampai dengan 1 : 25.000. Data yang didapat meliputi
morfologi (topografi) dan kondisi geologi (jenis batuan/startigrafi dan struktur geollogi yang
berkembang). Pengambilan contoh pada derah prospek secara alterasi dan mineralisasi dilakukan
secara sistematis dan terperinci untuk analisa laboratorium, sehinga dapat diketahui
kadar/kualitas cebakan mineral suatu daerah yang akan dieksplorasi.
Exsplorasi awal, yaitu deliniasi awal dari suatu endapan yang teredintifikasi.
Exsplorasi rinci, yaitu tahap explorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalam tiga dimensi
terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari dari percontohan singkapan,puritan, lubang
bor, shafts, dan terowongan.
Pada dasarnya pekerjaan yang dilakukan pada tahapan Exsplorasi adalah :
Pemetaan geologi dan topografi skala 1 : 5000 sampai 1 : 1000
Pengambilan contoh dan analisis contoh
Penyelidikan geofisika, yaitu penyelidikan yang berdasarkan sifat fisik batuan, untuk dapat
mengetahui struktur bawah permukaan sefrta geometri cebakan mineral. Pada survey ini
dilakukan pengukuran topografi, IP, Geomangit, Geolistrik.
Pemboran Inti
Hasilnya sumber daya bijih emas terunjuk dan terukur.
IV. PROGRAM EKSPLORASI
Agar eksplorasi dapat dilaksanakan dengan efisien, ekoomis, dan tepat sasaran, maka diperlukan
perencanaan berdasarkan prinsip-prinsip dan konsep-konsep dasar eksplorasi sebelum program
eksplorasi tersebut dilaksanakan.
Prinsip-prinsip konsep dasar eksplorasi tersebut antara lain:
Target eksplorasi
Jenis bahan galian (spesifikasi kulitas
Pencarian model-model geologi yang sesuai
Pemodelan eksplorasi

Mengunakan model geologi regional untuk pemilihan daerah target eksplorasi


Menentukan midel geologi local berdasarkan keadaan lapangan, dan mendeskripsikan petunjukpetunjuk geologi yang akan di mamfaatkan.
Penentuan metode metode eksploarasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk geologi
yang diperlukan.
Selain itu, perencanaan program eksplorasi tersebut harus memenehui kaidah-kaidah dasar dan
perancangan (desain) yaitu :
Efektif ; penggunaan alat, individu, dan metode harussesuai dengan keadaan geologi endapan
yang dicari.
Efesien ; dengan menggunakan prinsip dasar ekonomi yaitu dengan biaya serendah-rendahnya
untuk memperoleh hasil yang sebesarnya-besarnya.
Cost-benifical ; hasil yang diperoleh dapat digunakan (bankable).
http://himatto.wordpress.com/2011/05/14/tahapan-dalam-eksplorasi-penambangan/ diakses pada
14/9/13 14:48

You might also like