Professional Documents
Culture Documents
TEORI DASAR
sin T1
sin T 2
Y1
Y2
(2.1)
Gambar 2.2 Prinsip Snellius yang menggambarkan suatu UD\SDWK yang merambat dari
medium 1 ke medium 2
[
Y
(2.2)
b. Gelombang Refraksi
W ( [)
[ 2K1
Y 2 Y1Y 2
W ( [) 2
[2
W 02
2
Y1
Y 22 Y12
(2.3)
[ 2 4K12
2
Y12
Y1
(2.4)
c. Gelombang Refleksi
dimana :
v 1 : Kecepatan lapisan I
v 2 : Kecepatan lapisan II
h
: KDOIRIIVHW
lapisan reflektor atau disebut juga sebagai PLG GHSWK. Variabel jarak antara
sumber dan UHFHLYHU, yang disebut juga sebagai RIIVHW, merupakan salah satu
variabel dari CMP JDWKHU. Sedangkan variabel yang lain yang digunakan adalah
variabel waktu [t(x)] yang merupakan waktu penjalaran sinyal gelombang dari
titik sumber dan terpantulkan kembali hingga terekam oleh UHFHLYHU.
Sama halnya dengan CRPPRQ' HSWK3 RLQW (CDP) JDWKHU, yang
didefinisikan sebagai kumpulan titik antara posisi sumber dan UHFHLYHU dibawah
permukaan dengan asumsi lapisan reflektor bawah permukaan merupakan lapisan
horizontal. CDP dan CMP akan menjadi berbeda untuk lapisan reflektor yang
miring.
W 2 ( [)
W 02 [
Y2
(2.4)
gambar 2.3 dan persamaan 2.4. Selisih antara WZRZD\WUDYHOWLPH [t(x)] pada RIIVHW
x dengan ]HURRIIVHWWLPH [t 0 ] disebut sebagai QRUPDO PRYHRXW (NMO) yang dapat
dijabarkan pada persamaan berikut ini :
'W 102
W ( [) W 0
(2.5)
W 2 ( [)
W 02 [
2
2
Y UPV
(2.5)
Y UPV
'W
N 1
Y N2
1
'W N
(2.6)
N 1
1(
1
*
0
I
W
L 1
0
I
W
L 1
L ,W ( L )
(2.7)
2
L ,W ( L )
dimana M merupakan jumlah WUDFH pada CMP JDWKHU, I LWL merupakan nilai
amplitudo pada WUDFH ke-i pada WZRZD\WLPH [t(i)] .
6HPEODQFHS ORW digunakan untuk melakukan analisis kecepatan VWDFNLQJ,
dalam hal ini kecepatan RMS [v rms ]. Analisis kecepatan VWDFNLQJ mengasumsikan
9
Gambar 2.8. Skema PRYHRXW pada CMP *DWKHU dan hubungannya dengan maksimum
VHPEODQFH untuk mendapatkan kecepatan optimum
(2.8)
sehingga kurva parabolik yang tepat pada domain CMP secara teoritis dapat
digambarkan oleh sebuah titik setelah dilakukan transformasi radon parabolik.
Dengan mengasumsikan suatu event pada ]HURRIIVHWWZRZD\WUDYHOWLPH
[t 0 ] dan kecepatan RMS [v RMS ], jika event tersebut terkoreksi benar dengan
kecepatan vc , event tersebut akan muncul pada waktu sebesar t(x), dimana :
(2.9)
(2.10)
H[SDQGLQJpersamaan 2.10 dalam deret Taylor, akan didapat :
(2.11)
(2.12)
kecepatan residual v r akan diperoleh dari :
(2.13)
(2.14)
jika [x/(v r t 0 )]<<1, maka derajat tertinggi bisa dibuang. Sehingga, apabila kita
melihat persamaan 2.14 sebagai persamaan yang benar, maka HYHQW setelah
dilakukan koreksi NMO akan terlihat sebagai fungsi parabolik dan digambarkan
sebagai titik pada domain radon :
(2.15)
dimana q=1/2t 0 v r
Gambar 2.9 Proses transformasi radon balik setelah pemotongan sinyal primer (Russel
dan Hampson, 1990)
11
Gambar 2.10 Kompensasi data menjadi 3 model yang terpisah yakni model primer,
model multipel dan noise (Russel dan Hampson, 1990)
12
Gambar 2.11 (hijau) curvature gelombang normal (merah) curvature gelombang NIP
(Mann, 2007)
13
2
2
2sin D
cos 2 D [P [0
K2
W K\S ( [P , K) W0
[P [0 2W0
Y0
Y0
51
51,3
(2.16)
( [6 [5 )
( [6 [5 ) .
2
W0
K2
cos 2 D
Y0
51,3
(2.17)
dengan mengganggap :
2
Y102
mengganti T
cos 2 D
5 1,3
2Y0 51,3
W0 cos 2 D
(2.18)
dari paramater q dicari untuk memberikan nilai koherensi waktu hiperbola pada
persamaan 2.17. Proses ini disebut juga dengan DXWRPDWLF CMP VWDFN (Jager et al.
,2001).
Pada saat proses ]HURRIIVHW dimana h=0 maka persamaan 2.14 menjadi :
14
2sin D
cos 2 D [P [0
W K\S , =2 ( [P , K) W0
[P [0 2W0
Y0
Y0
51
(2.19)
W0 2
sin D
( [P [0 )
Y0
(2.20)
pencarian
parameter
VWDFNLQJ
sebelumnya,
namun
dengan
proses
Mann
mengembangkan
metode
pencarian
R NIP
dengan
menggunakan subset data yang lain dari data PXOWLFRYHUDJH yaitu &RPPRQ6KRW
(CS) dan &RPPRQ5HFHLYHU (CR) JDWKHU. Di persamaan ini, operator VWDFN akan
dicari dengan menggunakan menjadi persamaan berikut:
2W0 cos 2 D [P [0
sin D
W ( [P ) W0 2
[P [0
Y0
Y0 5&6
2
&
(2.21)
dimana 1/5 &6 = 1/R 1,3 1/R 1 NHWLNDGDQ5 N sudah ditentukan, maka secara
tidak langsung parameter ini bisa ditentukan.
6WUDWHJ\ pencarian atribut CRS untuk kondisi FRQIOLFWLQJ GLS dengan
menggunakan metoda H[WHQGHGVHDUFKVWUDWHJ\ dapat dirangkum sebagai berikut :
1. kondisi FRQIOLFWLQJ GLS diidentifikasi dari penampang =HUR 2IIVHW atau
dengan kata lain menggunakan penampang CMP VWDFN untuk proses
identifikasi ini.
2. (PHUJHQFHDQJOH (i)) dan radius dari curvature (R N (i)) bisa dideteksi pada
penampang CMP VWDFN
3. Metode pencarian radius curvature R NIP (i) bisa dilakukan pada &RPPRQ
6KRW (CS) JDWKHU atau CRS JDWKHU.
16
4. Jika hanya ada satu event, atau tidak ada FRQIOLFWLQJGLS, maka SUDJPDWLF
VHDUFK VWUDWHJ\ masih sesuai untuk digunakan.
metode pencarian dengan menggunakan metode pencarian H[WHQGHG VHDUFK
VWUDWHJ\ digambarkan oleh diagram alir berikut:
strategi pencarian H[WHQGHG VHDUFK membutuhkan tambahan kriteria dalam
penentuan koherensinya, dimana dalam metoda ini dipergunakan tambahan
kriteria, yaitu koherensi maksimum global dan lokal. Dimana, nilai koherensi
maksimum global harus lebih besar dari nilai koherensi WUHVKROG, nilai koherensi
maksimum lokal juga harus lebih besar dari nilai global maksimum koherensi.
17