You are on page 1of 16

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan gigi merupakan hasil dari beberapa
interaksi antara epitelium oral dan jaringan mesenchyme.
Beberapa

interaksi

diantara

jaringan-jaringan

ini

membentuk gigi yang sempurna. Interaksi jaringan yang


abnormal akibat dari kelainan genetik,molekul,selular,
maupun

jaringan

semasa

perkembangan

tersebut

memungkin terjadinya erupsi gigi yang ektopik.


Erupsi ektopik pertama kali diketahui dalam literatur
krdokteran gigi pada tahun 1923 namun abnormalitas
tersebut

telah

dibahas

dalam

pertemuan

ilmiah

kedokteran gigi sebelumnya. Secara umum, erupsi ektopik


merupakan suatu keadaan gigi yang erupsi dalam posisi
yang abnormal, sehingga dapat menyebabkan resorpsi
sebagian

atau

seluruhnya

akar

gigi

tetangga

dan

premature loss gigi molar dan residui. Keadaan ini dapat


menyebabkan gigi permanen tumbuh secara berjejal.
Prevalensi erupsi ektopik gigi molar pertama
permanen lebih kurang 2-6% pada populasi normal, 19,626,3% pada anak dengan celah bibir dan celah palatum.
Erupsi ektopik dapat terjadi pada semua gigi, tetapi paling
sering dijumpai pada gigi molar pertama permanen
maksila dan gigi kaninus permanen maksila, diikuti oleh
gigi kaninus mandibula, gigi premolar kedua mandibula,
dan gigi insisivus lateralis maksila.

KKS ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT RSUD LANGSA | ERUPSI


EKTOPIK

Masalah

erupasi

ektopik

gigi

molar

pertama

permanen biasanya muncul pada usia 6 tahun, saat ini


merupakan waktu erupsinya gigi molar pertama permanen
yang

normal.

Oleh

karena

itu,

untuk

menghindari

terjadinya erupsi ektopik, evaluasi dapat dimulai ketika


anak
berusia
5
tahun
dengan
melakukan
pemeriksaan Rontgen seperti foto periapikal dan bitewing
secara teratur, dapat melihat apakah gigi molar pertama
permanen terjadi erupsi ektopik atau tidak. Jika terjadi
erupsi ektopik, makan keadaan ini terus harus diamati
untuk menentukan tipe ektopiknya,yaitu tipe reversibel
atau irreversibel. Jika ektopik tipe irreversibel, maka
segera dilakukan tindakan perawatan yang sesuai sbelum
keadaan bertambah parah. Yang terdiri dari perawatan
tanpa pencabutan dan dengan pencabutan gigi molar dua
desidui.
Tujuan penulisan makalah ini sebagai penyuluhan
awal baik kepada dokter gigi maupun orang tua bahwa
penting

untuk

mempeehatikan

perkembangan

pertumbuhan gigi anak karena erupsi ektopik gigi mplar


pertama permanen merupakan salah satu masalah yang
ering terjadi pada masalah pertumbuhan gigi anak. Orang
tua diharapkan untuk mendapatkan sedikit gambaran
mengenai erupsi ektopik gigi molar pertama permanen,
supaya dapat dikonsultasi kepada dokter gigi.
Makalah ini aka membahas mengenai pengertian
prevalensi, etiologi, perawatan, dan gambaran

pada

kelainan erupsi ektopik.

KKS ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT RSUD LANGSA | ERUPSI


EKTOPIK

BAB II
PEMBAHASAN

ANATOMI GIGI DESIDUI DAN GIGI PERMANEN


Dilihat secara makroskopis :
1. Mahkota / korona ialah bagian gigi yang dilapisi jaringan
enamel / email dan normal terletak diluar jaringan gusi /
ginggiva.
2. Akar / radix ialah bagian gigi yang lapisan gigi jaringan
sementum dan ditopang oleh tulang alveolar dari maksila
dan mandibula.
3. Garis servikal / somento-enamel junction ialah batas
antara jaringan sementum dan email, yang merupakan
pertemuan antara mahkota dan akar gigi.
4. Ujung akar/ apeks ialah titik terujung dari akar gigi.
5. Tepi insisal (insisal edge) ialah suatu tonjolan kecil dan
panjang pada bagian korona dari gigi insisivus yang
merupakan

sebagian

dari

permukaan

insisivus

digunakan untuk memotong / mengiris makanan.

KKS ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT RSUD LANGSA | ERUPSI


EKTOPIK

dan

6. Tonjolan / cusp ialah tonjolan pada bagian korona gigi


kaninus dan gigi posterior, yang merupakan sebagian dari
permukaan oklusa.
Dilihat secara mikroskopis :
1. Jaringan keras ialah jaringan yang mengandung bahan
kapur, terdiri dari jaringan email / enamel, jaringan
dentin / tulang gigi, dan jaringan sementum.
Email dan sementum ialah bagian / bentuk luar yang
melindungi dentin
Dentin merupakan bagian terbesar dari gigi dan
merupakan dinding yang membatasi dan melindungi
rongga yang berisi jaringan pulpa
2. Jaringan lunak
Jaringan pulpa ialah jaringan yang terdapat dalam
rongga pulpa sampai foramen apikal
Mengandung bahan dasar, bahan perekat, sel saraf,
jaringan limfe, jaringan ikat dan pembuluh darah
3. Rongga pulpa terdiri dari :
Tanduk pulpa yaitu ujung ruang pulpa
Ruang pulpa yaitu ruang pulpa dikorona gigi
Saluran pulpa yaitu saluran diakar gigi kadangkadang

bercabang

dan

ada

saluran

tambahan

(suplemental pulp canal)

KKS ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT RSUD LANGSA | ERUPSI


EKTOPIK

TAHAP PEMBENTUKAN GIGI


1. INISIASI

2. PROLIFERASI

3. HISTODIFERENSIASI

5. APOSISI

4.
MORFODIFERENSIAS

1.INISIASI
(Janin 5-6 minggu)
KKS ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT RSUD LANGSA | ERUPSI
EKTOPIK

Merupakan permulaan terbentuknya benih gigi dari epitel


mulut.
Sel-sel tertentu pada lapisan basal dari epitel mulut
berproliferasi lebih cepat dari pada sel sekitarnya.
Hasilnya adalah lapisan epitel yang menebal diregio bukal
lengkung gigi dan meluas sampai seluruh bagian maksila
dan mandibua.

2. PROLIFERASE
(Janin 9-11 minggu)
Lapisan sel-sel mesenkim yang berada pada lapisan dalam
membentuk papil gigi yang kemudian membentuk dentin
dan pulpa.
Sel-sel mesenkim yang berada disekeliling organ gigi dan
papila gigi memandat dan fibrous, disebut kantong gigi.

3.HISTODIFERENSIASI
(janin 14 minggu)
Terjadi diferensiasi seluler pada tahap ini. Sel-sel epitel
email dalam, menjadi semakin panjang dan silindris,
disebut sebagai ameloblas yang akan berdiferensiasi
menjadi email dan sel-sel bagian tepi dari papila gigi
menjadi odontoblas yang akan berdiferensiasi menjadi
dentin.

4.MORFODIFERENSIASI
(janin 18 minggu)

KKS ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT RSUD LANGSA | ERUPSI


EKTOPIK

Sel pembentu gigi tersusun sedemikian rupa dan


dipersiapkan untuk menghasilkan bentuk dan ukuran
gigi selanjutnya.
Proses ini terjadi sebelum deposisi matriks dimulai

5.APOSISI
Terjadi pembentukan matriks keras gigi baik pada
email, dentin, dan sementum.
Matriks email terbentuk dari sel-sel ameloblas yang
bergerak

kearah

tepi

dan

telah

terjadi

proses

kalsifikasi sekitar 25%-30%.

DEFENISI
Ektopik berarti keluar dari posisi normal. Secara umum,
erupsi ektopik merupakan gangguan perkembangan pola
erupsi

atau

keadaan

erupsi

yang

abnormal

dari

gigi

permanen, ditandai dengan keluarnya gigi dari susunan yang


normal

dan

menyebabkan

terjadinya

proses

resorpsi

abnormal pada gigi tetangganya.


Kejadian paling sering menimpa gigi taring atau kaninus.
Karena gigi ini adalah gigi yang secara teorotis tumbuh ke
dua dari terakhir yang sering kekurangan ruangan untuk
tumbuh normal.

KEKURANGAN RUANGAN UNTUK TUMBUH


NORMAL DISEBABKAN

KKS ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT RSUD LANGSA | ERUPSI


EKTOPIK

1. Pencabutan dini ( dicabutnya gigi susu sebelum gigi


penggantinya tumbuh)
2. Kurangnya konsumsi

makanan

keras

yang

dapat

merangsang pertumbuhan rahang


3. Kebuasaan buruk bernafas lewat mulut yang dapat
menyempitkan rahang.

EPIDEMIOLOGI
Penelitian telah banyak dilakukan untuk mendapatkan
keterangan mengenai prevalensi erupsi ektopik. Prevalensi
erupsi ektopik gigi molar permanen berkisar antara 2-6%
pada populasi normal. Melaporkan 3% dari anak Amerika
Serikat mengalami erupsi ektopik pada gigi molar pertama
permanen maksila.

ETIOLOGI
1. FAKTOR LOKAL
Ukuran gigi susu dan gigi permanen lebih besar dari
normal
Ukuran gigi molar dua susu dan gigi molar satu permanen

2.

lebih besar dari normal


Ukuran rahang lebih kecil dari noemal
Angulasi/jalan erupsi molar satu permanen tidak normal
Kurangnya pertumbuhan tulang pada regio tuberositas
FAKTOR HEREDITER
Erupsi ini ternyata sering dijumpai diantara saudara
kandung dibanding populasi umum.

3. GANGGUAN PADA PERKEMBANGAN GIGI

KKS ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT RSUD LANGSA | ERUPSI


EKTOPIK

Odontogenesis merupakan proses kompleks, dan interaksi


jaringan

abnormal

antara

epitel

mulut

dan

jaringan

mesenchymal yang menjadi dasar selama perkembangan


yang berpotensi mengakibatkan perkembangan gigi ektopik
dan erupsi.
4. PROSES PATOLOGIS
Hal ini diyakini bahwa perpindahan dari tooth buds
dikarenakan ekspansi perkembangan yang progresif dari
kista dentigerous yang menyebabkan berpindahnya gigi
ketempat lain. Dalam kasus ini, faktor etiologi dari kista
dentigerous juga menentukan.

AKIBAT YANG DITIMBULKAN


Pada awalnya pasien tidak mempunyai keluhan, namum
bila proses ini terus berlanjut sehingga reasorbsi akar gigi
tetangganya semakin parah, dapat mnyebabkan infeksi
pulpa. Akibatnya pasien akan merasa sakit dan tidak enak.

PERAWATAN
Tujuan perawatan adalah menjauhkan gigi yang erupsi
ektopik dari gigi yang diresorpsinya. Perawatan difokuskan
dengan mengubah jalan erupsi gigi (yang mengalami erupsi
ektopik) untuk menghindari terjadinya resorpsi yang lebih
parah.
KKS ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT RSUD LANGSA | ERUPSI
EKTOPIK

Erupsi ektopik ada 2 tipe yaitu, reversibel dan irreversibel.


Reversibel

gigi

tersebut

dapat

secara

spontan

memebebaskan dirinya dan mengadakan erupsi.


Irreversibel : harus dirawat dengan cara :
Tanpa pencabutan. Untuk membebaskannya digunakan
brass ligature wire.
Dengan pencabutan gigi, bila reasorpsi telah parah
sehingga gigi tersebut goyang, maka sebaiknya gigi
tersebut dicabut.

KELAINAN EKTOPIK ATAU ERUPSI EKTOPIK


PADA GIGI
ERUPSI EKTOPIK GIGI MULAR PERTAMA TETAP

KKS ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT RSUD LANGSA | ERUPSI


EKTOPIK

10

Suatu erupsi gigi molar pertama tetap yang keluar dari


posisinya dilebgkungan rahang, mendorong molar dua
sulung sehingga terjadi resorpsi sebagai atau seluruhnya
dari molar dan sulung.

MUTIARA EMAIL
Menunjukkan adanya deposit jaringan email yang ektopik
pada daerah akar gigi, yaitu pada daerah bifurkasi atau
trifurkasi gigi molar atas, biasa juga ditemukan pada gigi
berakar tunggal seperti premolar.

Pada

radiografi

terlihat

sebuah

gigi

ektopik

berada

berdempetan dengan sebuah kista besar yang menduduki


seluruh sinus maksilaris dan terlihat resopsi akar DM2.
KKS ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT RSUD LANGSA | ERUPSI
EKTOPIK

11

A. Gambaran intraoral
B . Enukleasi dengan caldwell
C. Hasil orthopanotogram yang menunjukkan gigi ektopik
D. Spesimen denganb gigi ektopik

Sinus paranasal menunjukkaan ilustrasi radiograf dari gigi


ektopik kaninus didalam sinum maksilaris. Gigi terlihat
terbalik, mahkotanya mengarah superomedial sepanjang
dinding sinus.

KKS ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT RSUD LANGSA | ERUPSI


EKTOPIK

12

Hasil dasi orthopantomogram dan cone beam computed


tomography (CBCT) scan menunjukkan penemuan gigi
ektopik pada regio 2. Gigi ektopik ini terlihat dalam posisi
terbalik dengan ujung cusp yang paling tinggi berada
sekitar 18mm diatas dan terletak di distal dari apeks akar
gigi M2.

Terjadi erupsi ektopik pada molar dua sulung sehingga


terjadi resorpsi sebagian atau seluruhnya dari molar dua
sulung. Resorpsi terjadi disebelah distal molar sulung.

Erupsi Ektopik
Molar II sulung
KKS ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT RSUD LANGSA | ERUPSI
EKTOPIK

13

Pada

pemeriksaan

rutin

radiografi

tidak

sengaja

ditemukan gigi ektopik molar 3 terlihat sangat tinggi yaitu


didinding posterior sinus maksilaris. Pada CT-scan, gigi
tersebut diidentifikasi melekat pada dinding sinus, bagian
lateral dari lapisan pterygoid samping.

a. Axial CT-scan menunjukakan gigi ektopik.


b. dan c. 3D scan menunjukkan posisi

gigi

ektopik

berhubungan dengan molar 2 dan lateral pterygoid plate.

KKS ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT RSUD LANGSA | ERUPSI


EKTOPIK

14

BAB III
KESIMPULAN

KKS ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT RSUD LANGSA | ERUPSI


EKTOPIK

15

Daftar Pustaka
1. www.repository.usu.ac.id/bitstream/12345678910/peraw
atanerupsiektopik//:cover.pdf
2. https://ml.scribd.com/doc/242783452/1-pdf-pdf
3. www.academia.edu//kelainan_gigi_akibat_gangguan_per
4.

tumbuhan
www.repository.ugm.ac.id/digitasi/download.php?
erupsiektopik://pdf

KKS ILMU KESEHATAN GIGI DAN MULUT RSUD LANGSA | ERUPSI


EKTOPIK

16

You might also like