You are on page 1of 9

LAPORAN PENYULUHAN

KATARAK

Penyusun:
Kiki Haera Rizky 030.09.131
Lina Pratiwi 030.09.136
Susi Indrawan 030.09.

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PUSKESMAS KECAMATAN TEBET
PERIODE 05 JANUARI 2015 14 MARET 2015
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA

SAP
(SATUAN ACARA PENYULUHAN)
Pokok Bahasan

: Kesehatan Mata

Sub pokok bahasan

: Tanda, Gejala dan Pencegahan Katarak

Sasaran

: Dewasa dan lansia usia 50 tahun keatas

Waktu

: 45 Menit

Tempat

: Di Depan Poliklinik Penyakit Mata Puskesmas Kecamatan Tebet

Hari / Tanggal

Penyaji

: Dokter Muda FK Universitas Trisakti Jakarta


1. Kiki Haera Rizky
2. Lina Pratiwi
3. Susi Indrawan

1. Tujuan
1. 1 Tujuan Umum
Meningkatnya pengetahuan tentang katarak pada kalangan dewasa dan lansia usia
lebih dari 50 tahun.
1. 2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit, diharapkan audiens dewasa dan lansia
usia lebih dari 50 tahun ini dapat :
1.
2.
3.
4.
5.

Menjelaskan pengertian katarak


Menyebutkan penyebab katarak
Menyebutkan faktor resiko katarak
Menyebutkan tanda dan gejala dari katarak
Menyebutkan pencegahan katarak

2. Materi (Terlampir)

Pengertian katarak
Klasifikasi katarak
Penyebab katarak
Faktor Resiko katarak
Tanda dan gejala penyakit katarak
Penetalaksanaan dan Cara pencegahan terhadap penyakit katarak

3. Metode

Penyampaian materi tentang katarak

Tanya Jawab

4. Media
a.
b.
c.

Satuan Acara Penyuluhan


Layar LCD, Infocus dan Laptop
Leaflet Katarak

5. Kegiatan
No.
1

Kegiatan Penyuluhan
Tahap Pembukaan

Kegiatan Audiens

Waktu
2 menit

1.1 Moderator membuka acara dan


memberi salam.
1.2 Perkenalan.

Menjawab salam dan


mendengarkan.
Mendengar dan
memperhatikan.

Tahap Apersepsi

5 menit
Memperhatikan dan

1.1 Menanyakan Pengetahuan


audiens tentang penyakit

menjawab
pertanyaan.

katarak meliputi pengertian,


penyebab, serta tanda dan
gejala katarak.
3

Tahap Informasi

3 menit

3.1 Memberikan informasi tentang

Mendengar dan

topik yang disampaikan.


3.2 Menjelaskan tujuan

memperhatikan.

penyuluhan.

Mendengar dan
memperhatikan.

Tahap penyuluhan

15

1.1 Menjelaskan :

menit
2

Pengertian katarak
Mendengar dan
Klasifikasi katarak
Penyebab katarak
memperhatikan.
Faktor Resiko katarak
Tanda dan gejala penyakit Mendemonstrasikan
katarak
Penatalaksanaan dan cara Bertanya, mendengar
pencegahan

terhadap dan memperhatikan.

penyakit katarak
1.2 Memberikan kesempatan
bertanya.
5

Tahap Penutup

Menjawab

5.1 Penyaji mengajukan beberapa

pertanyaan.

5 menit

pertanyaan lisan untuk


mengevaluasi tingkat
pemahaman audiens tentang
materi yang telah diberikan.
5.2 Penyaji menyimpulkan materi
tentang penyakit katarak.
5.3 Penyaji mengarahkan tindak
lanjut.
5.4 Moderator menutup acara dan

Mendengar dan
memperhatikan.
Mendengar dan
memperhatikan.
Mendengar dan
menjawab salam.

mengucapkan salam.

6. Evaluasi
Bentuk

: Pertanyaan

Prosedur

: Langsung

Butir soal

: 1. Apakah pengertian katarak?


2. Apa saja penyebab dan faktor resiko katarak?
3.Apa saja tanda dan gejala katarak?
4. Bagaimana penanganan dan pencegahan katarak?

LAMPIRAN
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Katarak
Katarak merupakan suatu keadaan dimana lensa mata yang biasanya jernih
menjadi keruh, yang dapat disebabkan oleh berbagai hal tetapi biasanya berkaitan dengan
proses penuaan.1 Dalam bahasa Indonesia disebut buyar penglihatan seperti tertutup air
terjun akibat lensa yang keruh. Katarak adalah keadaan di mana terjadi kekeruhan pada
serabut atau bahan lensa di dalam kapsul lensa (Sidarta Ilyas, 1998).2
Definisi katarak menurut WHO adalah kekeruhan yang terjadi pada lensa mata,
yang menghalangi sinar masuk ke dalam mata. Katarak terjadi karena faktor usia, namun
dapat juga terjadi pada anak-anak yang lahir dalam kondisi tersebut. Katarak juga dapat
terjadi setelah trauma, inflamasi, atau penyakit lainnya. Katarak senilis adalah semua
kekeruhan lensa yang terdapat pada usia lanjut, yaitu usia diatas 50 tahun.2
Sebagian besar katarak terjadi karena proses bertambahnya usia seseorang.
Katarak kebanyakan muncul pada usia lanjut. Data statistik menunjukkan bahwa lebih
dari 90% orang berusia di atas 65 tahun menderita katarak. Sekitar 50% orang berusia
75-85 tahun daya penglihatannya berkurang akibat katarak.1
2. Klasifikasi Katarak
Katarak dapat diklasifikasikan menurut beberapa aspek, yaitu :2
i.

Menurut usia :
1) Katarak kongenital ( terlihat pada usia dibawah 1 tahun )
2) Katarak juvenil ( terlihat sesudah usia 1 tahun )
3) Katarak senile ( setelah usia 50 tahun )

ii.

Menurut lokasi kekeruhan lensa :


1) Nuklear
2) Kortikal
3) Subkapsular (posterior/anterior) jarang

iii.

Menurut derajat kekeruhan lensa :


1) Insipien
2) Imatur
3) Matur
4

4) Hipermatur
iv.

Menurut etiologi :
1) Katarak primer
2) Katarak sekunder

3. Penyebab Katarak
Tak jarang katarak timbul pada saat lahir atau pada anak usia dini sebagai
akibat dari cacat keturunan, trauma parah pada mata, operasi mata, atau peradangan
intraokular. Faktor lain yang dapat menyebabkan perkembangan katarak pada usia
lebih dini meliputi paparan berlebihan cahaya ultraviolet, diabetes, merokok, atau
penggunaan obat-obatan tertentu, seperti steroid oral, topikal, atau inhalasi.2
Etiologi katarak kongenital yang paling umum termasuk infeksi intrauterin,
gangguan metabolisme, dan sindrom genetik ditransmisikan. Sepertiga dari katarak
pediatrik sporadis, mereka tidak berhubungan dengan penyakit sistemik atau mata.
Namun, mereka mungkin mutasi spontan dan dapat menyebabkan pembentukan
katarak pada keturunannya pasien. Sebanyak 23% dari katarak kongenital adalah
familial. Cara transmisi yang paling sering adalah autosomal dominan dengan
penetrasi yang lengkap. Jenis katarak mungkin muncul sebagai katarak total, katarak
polar, katarak lamelar, atau opasitas nuklear. Semua anggota keluarga dekat harus
diperiksa. Infeksi penyebab katarak termasuk rubella (yang paling umum), rubeola,
cacar air, cytomegalovirus, herpes simplex, herpes zoster, poliomyelitis, influenza,
virus EpsteinBarr, sifilis, dan toksoplasmosis.2
Penyebab terjadinya katarak senilis hingga saat ini belum diketahui secara pasti.
Patofisiologi di balik terjadinya katarak senilis amat kompleks dan belum sepenuhnya
dimengerti. Namun ada beberapa kemungkinan di antaranya terkait usia lensa mata
yang membuat berat dan ketebalannya bertambah, sementara kekuatannya menurun. 3
Penyebab katarak lainnya meliputi :3
1. Faktor keturunan
2. Cacat bawaan sejak lahir
3. Masalah kesehatan, misalnya diabetes
4. Penggunaan obat tertentu, khususnya steroid
5. Gangguan metabolisme seperti DM (Diabetus Melitus)
6. Gangguan pertumbuhan
7. Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam waktu yang cukup lama
5

8. Rokok dan Alkohol


9. Operasi mata sebelumnya
10. Trauma (kecelakaan) pada mata
11. Faktor-faktor lainya yang belum diketahui.
4. Faktor Resiko Katarak
Faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang terkena katarak antara lain :4
1. Usia
2. Diabetes
3. Sejarah keluarga dengan katarak
4. Pernah mengalami cedera atau radang pada mata
5. Pernah mengalami operasi mata
6. Penggunaan corticosteroids dalam jangka waktu lama
7. Terkena sinar matahari secara berlebihan
8. Terkena radiasi
5. Tanda dan Gejala Katarak
Katarak biasanya tumbuh secara perlahan dan tidak menyebabkan rasa sakit.
Pada tahap awal kondisi ini hanya akan mempengaruhi sebagian kecil bagian dari
lensa mata anda dan mungkin saja tidak akan mempengaruhi pandangan anda. Saat
katarak tumbuh lebih besar maka noda putih akan mulai menutupi lensa mata dan
mengganggu masuknya cahaya ke mata. Pada akhirnya pandangan mata anda akan
kabur dan mengalami distorsi. Tanda dan gejala katarak antara lain:1,2
1. Pandangan mata yang kabur, suram atau seperti ada bayangan awan atau asap.
2. Sulit melihat pada malam hari
3. Sensitif pada cahaya
4. Terdapat lingkaran cahaya saat memandang sinar
5. Membutuhkan cahaya terang untuk membaca atau ketika beraktifitas
6. Sering mengganti kacamata atau lensa kontak karena ketidaknyamanan
tersebut
7. Warna memudar atau cenderung menguning saat melihat
8. Pandangan ganda jika melihat dengan satu mata

6. Penatalaksanaan dan Pencegahan Katarak


Salah satu cara pengobatan katarak adalah dengan cara pembedahan ,yaitu
lensa yang telah keruh diangkat dan sekaligus ditanam lensa intraokuler sehingga
pasca operasi tidak perlu lagi memakai kaca mata khusus (kaca mata aphakia).
Setelah operasi harus dijaga jangan sampai terjadi infeksi. Pembedahan dilakukan bila
tajam penglihatan sudah menurun sedemikian rupa sehingga mengganggu pekerjaan
sehari-hari atau bila telah menimbulkan penyulit seperi glaukoma dan uveitis.3
Teknik yang umum dilakukan adalah ekstraksi katarak ekstrakapsular, dimana
isi lensa dikeluarkan melalui pemecahan atau perobekan kapsul lensa anterior
sehingga korteks dan nukleus lensa dapat dikeluarkan melalui robekan tersebut.
Namun dengan tekhnik ini dapat timbul penyulit katarak sekunder.4
Dengan tekhnik ekstraksi katarak intrakapsuler tidak terjadi katarak sekunder
karena seluruh lensa bersama kapsul dikeluarkan, dapat dilakukan pada yang matur
dan zonula zinn telah rapuh, namun tidak boleh dilakukan pada pasien berusia kurang
dari 40 tahun, katarak imatur, yang masih memiliki zonula zinn. Dapat pula dilakukan
tekhnik ekstrakapsuler dengan fakoemulsifikasi yaitu fragmentasi nukleus lensa
dengan gelombang ultrasonik, sehingga hanya diperlukan insisi kecil, dimana
komplikasi pasca operasi lebih sedikit dan rehabilitasi penglihatan pasien meningkat.4
Untuk mencegah katarak adalah dengan menjaga pola makan bergizi yang
baik untuk proses metabolisme, seperti konsumsi buah dan sayuran serta menjaga
agar tidak terjadi trauma atau kecelakaan pada mata. Langkah yang dapat diambil
untuk mengurangi kemungkinan terkena katarak antara lain :3
1.

Makan makanan dengan gizi seimbang

2.

Lindungi mata anda dari pancaran sinar matahari

3.

Menjaga kesehatan tubuh secara umum

DAFTAR PUSTAKA
1. Vaughan. Daniel G. Asbury T. Oftalmologi Umum. 17th Ed. Jakarta: EGC; 2007. p. 169176.
2. Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata. 3th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2001. p. 72-3, 199,
200-13.
3. Cataract Surgery. Available at: http://www.webmd.com/eyehealth/cataracts/extracapsular-surgery-for-cataracts. Updated on: 24 August 2011.
Accessed on: 01 February 2015.
4. Ilyas S. Katarak (Lensa Mata Keruh). Jakarta: Balai penerbit FKUI; 2003.p. 32-50.

You might also like