Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
dan kelaina yang lain. Khusus untuk appendiks terdapat cara prevensi yang
(Ingnatavicus; 1991).
keperawatan pada suatu klien dengan kasus apendiks akut khususnya post
1.3 Tujuan
appendiktomy.
appendiktomy.
appendiktomy.
1.4 Manfaat
appendiktomy.
1.5 Sistematika
Bab IV : Mengupas kesenjangan antara teori dan fakta yang ada untuk
saran, ada dua sub bab kesimpulan dan saran yaitu kesimpulan
pustaka
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi
pada apek caecum sepanjang 4,5 cm. Pada orang dewasa panjang appendiks rata-
memberikan gambaran klinis yang tidak sama. Persarafan para simpatis berasal
dari cabang nervus vagus yang mengikuti arteri mesenterika superior dari arteri
karena itu nyeri viseral pada appendiks bermula sekitar umbilikus. Perdarahan
pada appendiks berasal dari arteri appendikularis yang merupakan artei tanpa
kolateral. Jika arteri ini tersumbat, misalnya trombosis pada infeksi maka
appendiks.
( R.Syamsu ; 1997)
2.3. Patofisiologi
peritonium viseral. Oleh karena itu persarafan appendiks sama dengan usus
yaitu torakal X maka rangsangan itu dirasakan sebagai rasa sakit disekitar
umblikus.
Mukus yang terkumpul itu lalu terinfeksi oleh bakteri menjadi nanah,
Bila kemudian aliran arteri terganggu maka timbul alergen dan ini
akut itu pecah, dinamakan appendisitis perforasi. Bila omentum usus yang
timbul suatu masa lokal, keadaan ini disebut sebagai appendisitis abses.
Pada anak – anak karena omentum masih pendek dan tipis, apendiks yang
relatif lebih panjang , dinding apendiks yang lebih tipis dan daya tahan
tubuh yang masih kurang, demikian juga pada orang tua karena telah ada
2.4.1. Individu dalam hal ini terjadi gangguan dari berbagai pola fungsi
e. Pola Eliminasi
kemih, rasa nyeri atau karena tidak biasa BAK ditempat tidur akan
stabil.
keadaan klien.
2.5.1 Pengkajian
a. Pengumpulan data
1. Anamnesa
a. Identitas
diderita.
3. Pola aktifitas
pembedahan.
masyarakat.
a. Pemeriksaan Fisik
2. Integumen
pucat.
5. Abdomen
dengan baik.
6. Ekstremitas
b. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium.
2. Pemeriksaan Radiologi.
c. Analisa data.
d. Diagnosa Keperawatan.
1991 ).
2.5.3 Perencanaan
Tujuan :
Kriteria Hasil :
Rencana Tindakan :
Rasional :
operasi.
Tujuan :
Kriteria hasil :
Tidak ada tanda – tanda infeksi (rubor, dolor ) luka bersih dan kering.
Rencana tindakan :
Rasional :
operasi.
mengatasi .
Tujuan :
Kriteria hasil :
Rencana Tindakan :
(Penyembuhan penyakit).
Rasional :
2.5.4 Pelaksanaan
2.5.5 Evaluasi
tercapai atau tidak untuk melakukan pengkajian ulang. Untuk menilai apakah
tujuan tercapai sebagian, seluruhnya atau tidak tercapai dapat dibuktikan dari
prilaku penderita.
M.A. Henderson, Ilmu Bedah Untuk Perawat, Penerbit Yayasan essentia media,
1989.
Puruhito Dr, Soetanto Wibowo Dr, Soetomo Basuki Dr, Pedoman Tehnik Operasi
“OPTEK” UNAIR Press; 1993.