You are on page 1of 52

METODA

PELAKSANAAN

PAKET PEKERJAAN :

PENINGKATAN FUNGSI DAN KUALITAS


GEDUNG ASTA GATRA SAYAP KIRI
LEMHANAS RI

RUANG LINGKUP PEKERJAAN

INFORMASI DATA PROYEK


Paket pekerjaan Peningkatan Fungsi dan
Kualitas
Gedung
Asta
Gatra
Sayap
Kiri
Lemhanas RI, merupakan kegiatan rehabilitasi
komplek perkantoran sebagai penunjang sarana dan
prasarana Lemhanas RI .
Pendanaan proyek ini adalah dengan APBN
tahun anggaran 2013 dan Satuan Kerja Biro Umum
Settama Lemhanas RI sebagai pemilik pekerjaan.
Pekerjaan fisik dalam paket perkerjaan ini terdiri dari :

Pelaksanaan proyek adalah 30 (Tiga puluh) hari


kalender atau 1(bulan) bulan. Faktor kesulitan yang
diperkirakan dapat terjadi adalah ;
Menyiapkan tenaga kerja yang banyak untuk
keperluaan penyelesaian pekerjaan memerlukan
waktu 1 2 minggu
Waktu masuk musim penghujan sehingga periode
pelaksanaan proyek akan terganggu, mobilisasi alat
dan bahan sering terlambat datang ke lokasi proyek
Lingkup Pelaksanaan Pekerjaan
Pelaksanaan
kegiatan proyek akan
aktifitas seperti dibawah ini ;

Pekerjaan Persiapan
i.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
vii.
viii.

mencakup

Pengukuran dan Pemetaan Areal


Penentuan lay-out site plan
Mobilisasi dan Demobilisasi
Pengadaan sarana penunjang ; air,
Listrik
Pembuatan Barak Pekerja
Pembuatan Gudang Material
Papan Nama Proyek
Keselamatan Kerja / P3K dan Kemanan

Pekerjaan Kontruksi
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.

Pekerjaan Bongkaran
Pekerjaan Lantai
Pekerjaan Dinding
Pekerjaan Plafond
Pekerjaan Pelengkap
Pekerjaan Pintu / Jendela dan Kunci
Pekerjaan Sanitasi ( Instalasi Air Bersih
dan Kotor )

VIII.
IX.
X.
XI.
XII.
XIII.
XIV.

Pekerjaan Instalasi Listrik (Box Panel


LIstrik, Instalasi Listrik, Armatur dan
Fixtur)
Pekerjaan Tata Udara
Pekerjaan System Telephone
Pekerjaan System Data
Pekerjaan System Tata Suara
Pekerjaan System MATV
Pekerjaan Mekanikal

Pekerjaan Akhir
Testing dan Sertifikasi untuk beberpa bagian
pekerjaan
Pembongkaran Fasilitas Project dan Pembersihan Akhir
Serah terima dan Dokumentasi proyek.
METODA PELAKSANAAN
Metoda
Pelaksanaan
menentukan
dari
keberhasilan sebuah proyek
diharapkan dengan
adanya metoda baku pelaksanaan pekerjaan dapat
menghasilkan proyek yang memuaskan sesuai dengan
tuntutan proyek dan menjaga jadwal pelaksanan serta
pengelolaan pembiayaan proyek.

WORK FLOW PELAKSANAAN


Secara garis besar alur pekerjaan dapat digambarkan
sebagai
berikut
:

Seluruh langkah pekerjaan harus terjadwal dan


terkoordinasi dengan baik. Master schedule akan diperinci kembali
menjadi Skejul yang terbagi menjadi beberapa bagian pekerjaan
sesuai dengan term kontrak dan dirinci menjadi Skejul Harian,
Mingguan dan Bulanan.
Jadwal atau kegiatan pekerjaan utama yang menjadi
kegiatan khusus (misalnya pek. struktur dan pekerjaan atap dll)
diperlakukan sebagai milestone yang memerlukan persetujuan
konsultan pengawas kapan akan ditetapkan di dalam jadwal
sehingga penjadwalan akan terkendali secara simultan pekerjaan
yang menjadi kritikal path / work. Perlu dijaga Kritikal Path khusus
pekerjaan utama saja.
Kritikal poin lainnya yang perlu diperhatikan dalam
pekerjaan ini adalah koordinasi yang sinergi antara user dan
konsultan pengawas dan kontraktor perihal jadwal pelaksanaan
mengingat terbatasnya waktu pekerjaan harus parallel, detail gambar
yang belum lengkap perlunya pemahaman yang cepat dan
pengambil keputusan bila terjadi penafsiran yang berbeda dalam
membaca term kontrak ataupun gambar bestek. Hal tersebut untuk
menghindari kesalahan yang menyebabkan bangunan tidak
berfungsi dengan maksimal atau terjadinya bongkar pasang
pekerjaan. MC 0 yang menjadi tolok ukur pelaksanaan akan menjadi
acuan bila terjadinya CCO.

Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan persiapan merupakan langkah awal keberhasilan suatu
proyek, dalam tahap persiapan sangat berpengaruh langsung pada
pelaksanaan proyek selanjutnya dikarenakan dalam proses persiapan
ini menunjukan kesiapan dan kemampuan suatu perusahaan dalam
pengelolaan proyek.
Tahapan persiapan terbagi menjadi 3 bagian utama meliputi hal hal
dibawah ini.

Land Surveyor (pengukuran &


Pemetaan)
Mengingat bahwa proyek ini merupakan rekondisi khususnya di
pekerjaan dinding yang merupakan daya dukung suatu bangunan
perlu akurasi dalam pengukuran dan kecermatan dalam menentukan
koordinat dan elevasi menjadi patokan dalam keberhasilan
pembangunan proyek ini, bIla terjadi perbedaan antara gambar dan
pelaksanaan di lapangan maka akan segera didiskusikan dengan
pengawas lapangan dan user untuk diambil keputusan yang tepat.

Pengadaan dan mobilisasi.


Tahap awal untuk proyek dapat terlaksana tentunya elemen-elemen
pelaksanaan harus diadakan dan siap untuk bekerja. Tahapan ini
termasuk dengan serah terima lapangan dengan pemilik pekerjaan,
perijinan dan mobilisasi sumber daya. Di tahapan ini jadwal
mobilisasi sudah harus fix dan menjadi pegangan pelaksana proyek.
Penyusunan Sumber Daya Manusia (SDM) / Organisasi Project
adalah point interest dalam pekerjaan ini menyangkut strategi
eksekusi dan planning yang akan dituangkan kedalam Skejul
Lapangan dengan mengacu kepada Skejul Master sehingga
milestone dan critical path pekerjaan sudah terencana dan bisa
diminimalisir kesalahan yang akan terjadi baik dari segi biaya
ataupun jadwal/waktu pelaksanaan.
Akses mobilisasi material yang dibutuhkan perlu strategi jelas dan
keputusan yang tepat, dalam pelaksanaan ini yaitu mengingat
kondisi waktu yang sangat terbatas pekerjaan di atas yaitu dengan
waktu 1 bulan, hal ini perlu perhatian yang serius kapan harus
mulai ditentukan mobilitasnya sehingga tiba di site sesuai dengan
skejul yang telah direncanakan (liha dalam sub penjelasan masingmasing pekerjaan dalam metode kerja ini)
Aspek tahapan ini sangat berpengaruh terhadap kesinambungan
pekerjaan kedepannya karena menunjukan kesiapan dari semua
unsur yang terkait seperti Owner, Konsultan Pengawas dan
Kontraktor.

Project Site Plan &Fasilitas


penunjang operasional
Fasilitas yang akan diadakan sebagai sarana penunjang operasional
akan mencakup dan tidak terbatas pada hal dibawah ini :
1.

Fasilitas akomodasi bagi pelaksana proyek dan tenaga


supaya tercapai efisiensi dari segi waktu perlu dibuatkan
sarana pemondokan atau barak. Perhitungan dengan
kuantitas yang akan berlangsung di lokasi pekerjaan
diperlukan barak pekerja dengan ukuran minimum 4 m x
40 m untuk kapasitas maksimum 60 personnel/tenaga.
Sementara untuk key personnel disediakan sarana
akomodasi sekitar lokasi selain menghemat tenaga dan
waktu juga efisien dalam budget perusahaan sementara
kantor perwakilan / representative berada disekitar lokasi
sebagai Korespodensi site dengan pusat.

2.

Fasilitas penyimpanan material dan workshop adalah


penunjang project untuk mengamankan peralatan kerja dari
cuaca maka workshop minimum keperluan gudang sekitar
12 M2 dengan lahan untuk material curah ditempatkan
sekitar bangunan yang tidak mengganggu akses mobilitas
itu sendiri selain itu gudang / workshop harus dibuat
sedemikian rupa tidak terganggu oleh cuaca dan aman
terhadap bahaya-bahaya lainnya yang akan terjadi.
Persiapan terpal harus terencana mengingat akan memasuki
musim penghujan nantinya.

3.

Sarana Air bersih dan drainase serta penerangan kerja


diperlukan untuk mengantisipasi pekerjaan malam bila
diperlukan dan penerangan keseharian yang diperlukan.

4.

Keamanan sangat diperlukan mengingat lahan yang luas


dan terbuka akan memudahkan hal-hal yang tidak terduga

bisa terjadi. Perlunya koordinasi dengan pihak berwenang


dan warga setempat sangat dibutuhkan
5.

Administrasi dan dokumentasi sebagai bahan pelaporan


harian mingguan dan bulanan.

1.4. PEKERJAAN ARSITEKTUR


1.4.1. PEKERJAAN PLESTERAN DINDING
a. Peralatan Yang Digunakan
Meteran
Jidar aluminium
Roskam kayu
Roskam besi
Kertas semen
Benang
b. Bahan Yang Digunakan :
Triplek
Kawat ayam (jika plesteran lebih dari 3cm)
Air
Semen
c. Pelaksanaan :
1.
pasang batu bata/batako sesuai shop
drawing.
2.
basahi permukaan pasangan batu/ bata
dengan air sampai basah secara merata (curing).
3.
pasang tarikan benang vertikal dan horizontal
sebagai panduan kepalaan dan cek tarikan
benang.
4.
setelah kepalaan terpasang periksa hold
point ke 1
HOLD POINT 1

Instalasi M/E sesuai


shop drawing

Koordinat titik M/E harus tepat

Ketebalan kepalaan
sesuai speksifikasi

Ketebalan 1,5-3cm

Cek vertikalnya
shop drawing

Vertikal & horizontal lurus dan


rata (harus lot)

5. kemudian periksa hold point ke 2


HOLD POINT 2
Kerataan pemukaan
plesteran

Dengan Jidar alumunium


L=2m; deviasi 1mm

Posisi Outlet M /E

Harus sesuai Shopdrawing

10

MULAI

1. CEK SELURUH PASANGAN DINDING


2. CEK PERALATAN
3. CEK BAHAN DINDING

N
OK

KOREKSI

1. PASANG BATU BATA/BATAKO SESUAI


SHOP DRAWING.
2. BASAHI PERMUKAAN PASANGAN
BATU/ BATA DENGAN AIR SAMPAI
BASAH SECARA MERATA (CURING).
3. PASANG TARIKAN BENANG VERTIKAL
DAN HORIZONTAL SEBAGAI PANDUAN
KEPALAAN DAN CEK TARIKAN BENANG.

N
OK
Y
LAKUKAN PEKERJAAN
PLESTERAN DENGAN
PANDUAN KEPALAN

N
OK
Y

HOLD POINT 1
1. KOORDINAT INSTALASI TITIK M/E
HARUS TEPAT SESUAI SHOP DRAWING
2. KETEBALAN KEPALAAN SESUAI
SPEKSIFIKASI 1,5-3CM
3. VERTIKAL & HORIZONTAL LURUS DAN
RATA (HARUS LOT)

HOLD POINT 2
1. KERATAAN PEMUKAANPLESTERAN
L=2M; DEVIASI 1MM
2. POSISI OUTLET M/E HARUS SESUAI
SHOP DRAWING

DITERIMA

SELESA
I

11

1.4.2.

PEKERJAAN PLAFOND GIPSUM


a. Peralatan Yang Digunakan
rol meter
benang
screw driver
ceiling net/ lakban
waterpass
amplas
hand sander
grit paper 150/120
kuas
rol cat
b. Bahan Yang Digunakan
panel gypsum
paku kait / penggantung
rod (penggantung rangka plafond)
hanger
clip adjuster (ex. boral type 223)
steel hollow
wallen cle profil l 20 x 20 mm/ moulding profil w
to/5 cross rail atau rangka utama (ex. boral type
201)
furing chanel atau rangka pembagi (ex. boral type
204)
locking clip (ex. boral type 210)
skrup ceiling
paper tape
compound
cat
plamur

12

c. Pelaksanaan
1. Tentukan/ marking elevasi plafond dan buat garis
sipatan pada dinding & as sumbu ruangan serta
titik-titik paku kait pada langit-langit dengan jarak
sesuai shop drawing.

2. Pasang paku kait. tembakanpaku-paku kait pada


marking titik -titik yang telah ada 600x1200mm.
3. Pasang penggantung rangkaplafond (rod) yang
terdiri dari hanger dan clip adjuster (ex. boral type
223), dengan posisi tegak - lurus.

13

4. Pasang rangka tepi (steel hollow) dan wall angle


profil l 20 x 20
mm atau moulding profil w
sebagai list tepi tepat pada sipatan marking
elevasi plafond.
5. Tentukan jarak penempatan kait penggantung.

6. Pasang tarikan benang sebagai pedoman


penentu kelurusan dan ketinggian rangka plafond.
7. Pasang rangka utama/ top cross rail (ex.boral
type 201 ) dengan jarak 1200 mm.

14

8. Pasang rangka pembagi/ furing chanel (ex.boral


type 204) dengan jarak 600 mm menggunakan
locking clip (ex.boral type 210), cek elevasi dan
jarak rangkaplafond cek sparing, ducting dan
perlengkapan mekanikal elektrikal lainnya.
9. Pasang dan kencangkan clip rod.
10. Pasang panel gypsum pada rangka dengan
sekrup ceiling menggunakan screw driver dengan
jarak
60 cm dan setiap sambungan harus
tepat pada rangka.

15

11. Cek kerapihan dan kerataan bidang plafond


dengan menggunakan waterpass.
12.
Perataan
sambungan
plafond
dengan
menggunakan ceiling net lakban.
13. Kemudian ditutup dengan paper tape dan
compound ceillng.
14. Setelah itu diamplas.
15. Finish permukaan plafond gypsum tersebut
dengan cat.
a. Ratakan
permukaan
plafon
gypsum
menggunakan plamur sampai terlihat rata
dan lurus.
b. Haluskan dengan amplas sampai rata dan
benar - benar halus.
c. Cat seluruh permukaan plafond secara
merata dengan kuas untuk bagian tepi dan
sudut, serta rol cat untuk bidang luas.
A

M U LAI

M ARKIN G ELEVASI& TITIK


PEN G G AN TU N G

PASAN G PAN EL G IPSU M

PERBAIKI

RATAKAN SAM BU N G AN G YPSU M


Y

CEK ELEVASI& JARAK


TITIK G AN TU N G AN

M ARKIN G PO SISIACCESSO RIES M /E


PERBAIKI

CEK ELEVASI&
JARAK

PASAN G PEN G G AN TU N G & RAN G KA TEPI


Y
LU BAN G IPO SISIACCESSO RIES M /E
PASAN G TARIKAN BEN AN G M EM AN JAN G
N ELIN TAN G & D IAG O N AL SEBAG AIACU AN
ELEVASI& KELU RU SAN PLAFO N D
FIN ISH IN G PERM U KA AN PLAFO N D

PASAN G RAN G KA PLAFO N D

PASAN G ACCESSO RIES M /E


PERBAIKI

CEK ELEVASI&
JARAK

D ITERIM A

16

Y
SELESAI
A

Flow Chart Pelaksanaan Pekerjaan Plafond GypsuM

17

1.4.5. PEKERJAAN PEMASANGAN KUSEN PINTU


ALUMINIUM
a.
Alat yang digunakan

Baji karet

Bor

Obeng
b.
Bahan yang digunakan

Kusen
aluminium

Daun pintu/
jendela (setelah dipasang kaca)

Fischer

Skrup

Mortar/
semen/ sealant

Vaseline/
isolasi kertas/ plastik
c. Pelaksanaan :
1. Pasang kusen pintu/ jendela aluminium pada lokasi
yang ditentukan (sesuai type yang ada), sesuaikan
lubang kusen dengan ukuran kusen (selisih lubang
1cm).

2. Masukkan kusen yang siap dipasang ke lubang


tembok dengan bantuan baji karet/ kayu.
3. Atur kedudukan kusen dengan baji karet/ kayu.
4. Stel kelurusan kedudukan kusen terhadap tembok/
dinding

18

5. Lubangi tembok/dinding melalui lubang kusen


dengan bor, untuk tempat skrup
6. Masukan fischer kedalam lubang bor

7. Fischer dikencangkan dengan obeng


8. Pasang daun pintu/ jendela (setelah dipasang
kaga) ke dalam kusen. aksesoris
9. Stel perlengkapan serta (roda/rel, engsel, kunci
dll).
10. Finish tembok/ dinding dengan mortar/ semen/
sealant (pengisian pada celah antara kusen dan
tembok/ dinding ).
11. Untuk menghindari cacat pada profil-profil
alumunium yang telah terpasang, maka beri
pelindung sejenis vaseline/ isolasi kertas/ plastik
pada tempat yang rawan goresan.

19

1.4.7.

PEKERJAAN PENGECATAN
a. Peralatan yang digunakan

Kertas
semen/koran

Lakban

Amplas

Rol

Kuas

Skrap

Kain lap
b. Bahan yang digunakan :

Plamur

Cat dinding
c. Pelaksanaan :
1.
Bersihkan permukaan dinding dari debu,
kotoran dan bekas percikan plesteran dengan
kain lap.
2.
Llindungi bahan-bahan/ pekerjaan lain yang
berbatasan dengan dinding yang akan dicat
dengan kertas semen/ koran dan lakban.
3.
Gunakan skrap untuk memperbaiki bagianbagian dinding yang retak & kurang rata dengan
pilamur, kemudian tunggu sampai kering.
4.
Haluskan plamur yang telah kering dengan
amplas hingga rata.
5.
Cek, apakah permukaan dinding sudah rata ?
6.
Jika permukaan sudah rata, maka lakukan
pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang
yang luas & dengan kuas untuk bidang yang
sempit (sulit).
7.
Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan
pengecatan finish yang pertama.

20

8.

Jika cat finish yang pertamasudah kering,


lakukan pengecatan finish yang kedua/ terakhir
(jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi).
9.
Cek apakah pengecatan finish yang kedua/
terakhir itu sudah rata
10. Apabila sudah rata, bersihkan cat-cat yang
mengotori bahan-bahan/ pekerjaan lain yang
seharusnya tidak terrkena cat dengan kain lap.
d. Hasil akhir :
hasil akhir pengecatan dinding yang baik adalah
sebagai berikut:

Permukaan
rata

Tidak
mengenai bidang lain
Tidak
mengelupas

1.4.8.

PEKERJAAN PEMASANGAN DINDING KERAMIK


a. Planning
1. Shop drawing

Menentukan
sisa potongan keramik harus > 1/3 badan
keramik

Menentukan
nad keramik dinding &lantai agar bertemu &
nad keramik seragam
21

Menentukan
supaya perempatan keramik bertemu

Menentukan
posisi dinding bata.

Menentukan
tata letak sanitair & fixture harus
diperempatan/ tengah badan keramik.

Menentukan
titik awal pemasangan keramik.
2. Perhitungan resources (sumber daya)
a. Bahan yang digunakan

Keramik

Semen pc

Air

Additive
b. Alat yang digunakan

Jidar
aluminium

Bak
air
(ember)

Tempat
dudukan /tatakan keramik

Benang atau
senar

Palu karet

Plastic cross
atau tile spacer

Waterpass

Busa/spon

Kain/lap basah
c. Tenaga kerja :
menentukan tenaga kerja yang
dibutuhkan sesuai jadwal dan volume
pekerjaan
b. Pelaksanaan
1.
Setelah pasangan batu bata, instalasi air &
listrik selesai, dimulai marking untuk batas

22

pemasangan keramik.
2.

Pasangan bata diplester tanpa acian, dengan


ketebalan 2 cm, diamkan
selama 1x24 jam
sehingga plesteran menjadi kuat.
3.
Sortir
keramik
agar
menhasilkan
keseragaman

Ukuran/ dimensi

Presisi

Warna

4.

Rendam keramik yang akan dipasang


kedalam bak air (ember) selama 1jam.

5.

Keramik dianginkan dengan cara diletakan


pada tempat dudukan/ tatakan keramik, setelah
proses perendaman
6.
Basahi pasangan dinding yang akan
dipasang keramik dengan air.
7.
Pasang benang/senar untuk kepalaan, dan

23

benang/ senar tersebut harus dicek secara


periodik baik kekencangan maupun elevasinya.
8.
Cek lebar nad dan hindari las-lasan.
9.
Pasang perekat laticrete+semen (acian/ air +
semen) pada permukaan dinding
10.
Beri acian pada seluruh permukaan sisi
belakang keramik.
11.

12.

Pasang kepalan keramik arah horizontal dan


vertical dengan menempelkan keramik pada
posisinya.
13.
Setelah itu ketuk keramik yang ditempel
tersebut dengan palu karet agar merata.

14.

Atur jarak nad dengan lebar sesuai gambar


kerja, supaya ukuran nad bisa seragam & rapi
diharuskan menggunakan plastic cross sebagai
pengatur jarak nad (tanda " + ") atau dengan tile
spacer.
15.
Cek kerataan pasangan keramik dengan
water pass.

16.

Bersihkanlah permukaan keramik yang telah


24

terpasang dengan kain/ lap basah


Lakukan pengecekan terhadap nad dari
laticrete menggunakan material
18.
grouting nad dengan alat busa/spon.
17.

19.

Setelah kering bersihkan sekitar pasangan


keramik dan permukaan keramik dengan kain /
lap basah.

1.4.10. PEKERJAAN LANTAI KERAMIK


a. Planning
1. Shop drawing

Menentukan
sisa potongan keramik harus > 1/3 badan
keramik

Menentukan
nad keramik dinding &lantai agar bertemu &
nad keramik seragam

Menentukan
supaya perempatan keramik bertemu

Menentukan
posisi dinding bata.

Menentukan
tata letak sanitair & fixture harus
25

diperempatan/ tengah badan keramik.


Menentukan
titik awal pemasangan keramik.
Menentukan
expantion joint minimal setiap luasan 12 m216 m2.

2. Perhitungan resources (sumber daya)


a. Bahan yang digunakan

Keramik

Semen pc

Air

Additive
b. Alat yang digunakan

Jidar
aluminium

Bak
air
(ember)

Tempat
dudukan /tatakan keramik

Benang atau
senar

Palu karet

Sendok Spesi

Plastic cross
atau tile spacer

Waterpass

Busa/spon

Kain/lap basah
c. Tenaga kerja :
menentukan tenaga kerja yang
dibutuhkan sesuai jadwal dan volume
pekerjaan

b. Pelaksanaan
1.
Siapkan peralatan dan bahan-bahan yang akan

26

digunakan.
2.
3.

4.

5.
6.
7.

8.

Pahami gambar kerja, pola pema-sangan, dan


lain iain.
Sortir keramik agar menghasilkan keseragaman

Ukuran/
dimensi

Presisi

Warna
Rendam keramik yang akan dipasang
kedalam bak air (ember) selama 1jam.

Keramik dianginkan dengan cara diletakan


pada tempat dudukan/ tatakan keramik, setelah
proses perendaman
Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari
lantai.penentuan peil ini untuk seluruh
kesatuan.
Pasang benang arah horisontal dan vertikal
pada lantai sesuai elevasi pada shopdrawing.
kedudukan benang datar dan siku apabii.a
dinding yang ada adalah dinding keramik,
maka kedudukan nad lantai harus disesuaikan
dengan yang ada pada dinding.
Pasang keramik
sebagal
pasangan
kepalaan, sepanjang garis dasar yang telah
terpasang.

27

9.

Cek kesikuan keramik dengan besi siku


dan kerataan elevasi keramik dengan
waterpass

10.

Isi bagian/daerah permukaan lantai yang


lainnya dengan adukan/
Spesi. ll.setelah
itu
pasang
keramik
berikutnya sesuai poslsinya sampai selesai,
usahakan supaya tidak ada las - lasan.
Jika keramik sudah terpasang semua, ketuk
permukaan keramik dengan palu karet untuk
mendatarkan/meratakan permukaan keramik
supaya tidak rusak/cacat.
Setelah itu
cek kerataan elevasi keramik
dengan waterpass.
Bersihkan permukaan pasangan keramik
yang telah terpasang dengan kain/lap basah
sampai bersih.

11.
12.

13.
14.

28

15.

Untuk
menghindari
naiknya
(menggelembungnva lantai) maka
delatasi

16.

Kemudian siapkan isian/bahan cor nad pada


bakair (ember) dan aduklah hingga rata
Setelah adukan rata, isi sela - sela nad dengan
bahan cor nad dengan
menggunakan
sendok spesi ( sekop ). Pengisian nad
dilakukan apabila
kedudukan keramik telah
kuat atau spesi telah kering.

17.

lantai
buatlah

29

18.

Kemudian ratakan nad tersebut dengan cape.

19.

Diamkan dan tunggu sampai nad ter-sebut


benar-benar kering.
Setelah kering, bersihkan
permukaan
pasangan keramik yang sudah dipa-sang nad
dari sisa-sisa bahan cor
nad
dengan
menggunakan kain/lap basah sampai bersih.

20.

1.4.12. PEKERJAAN SCREED LANTAI


a. Peralatan yang digunakan

Selang air.

Waterpass.

Sapu.

Compressor.

Paku.

Benang nylon /
sknar.

Meteran.

Jidar
aluminium.

Roskam kayu

Molen untuk
mengaduk mortar kapasitas 150 liter

Lift untuk
menaikan mortar (bangunan bertingkat)
kapasitas 1 ton

Gerobak
uintuk mengangkut mortar (dua roda)

Sendok
tembok

Drum air

Ember
30

b. Bahan yang digunakan

extra beton.

c.

Pasir pasang/
Semen (pc).
Air.

Pelaksanaan :
1. Buat marking untuk elevasi screed dengan
selang air / waterpass.
2. Bersihkan permukaan lantai dari debu dan puing
dengan sapu/ compressor.
3. Siram permukaan lantai dengan air sampai
lembab.
4. Pasang benang pada jalur kepalaan (elevasi
sesuai dengan marking)
5. Tentukan tebal screed lantai sesuai dengan jenis
finishing lantai.

6. Buat caplaan pada jalur kepalaan dengan


jarak 1,5 s/d 2 m, elevasi sesuai benang.
pada bagian atas caplaan diberi triplek 5x5 cm

31

7. lsi
adukan dengan campuran 1:4 diantara
caplaan, elevasi sesuai benang, demiklan
seterusnya untuk jalur kepalaan yang lain
8. Dengan jarak antar kepalaan 1,5m s/d 2m sejajar
kepalaan pertama.
9. Isi adukan dengan campuran 1:4 diantara 2
kepalaan. dan ratakan dengan jidar aluminium
lalu haluskan dengan roskam kayu.

10. Aci permukaan bidang screed setelah umur


screed 2-3 hari (khusus finishing lantai keramik,
permukaan screed tidak perlu di aci tetapi di
kasarkan).
1.4.16. PEKERJAAN COR NAD
a. Alat yang digunakan :
Busa/ spon basah atau kain/ lap basah.
Busa/ spon keras atau karet
Hitam tebal 1.5 cm.
Sikat kawat.
Kawat yang ditekuk membentuk setengah
lingkaran berdiameter 2xlebar nad atau dengan
memakai kepala paku yang sesuai ukurannya.
Skrap.
Sapu.
Ember dan gayung.
b. Pelaksanaan :

32

1. Tentukan lahan keramik yang sudah berumur 3


s/d 4 hari & tentukan lahan yang akan dikerjakan,
sesuaikan dengan kapasitas tukang per hari.
2. Korek lubang alur nad keramik dengan sikat
kawat
sampai
sedalam ketebalan keramik atau 5 s/d 10 mm
3. Sapu/ bersihkan alur lubang nad & permukaan
keramik dari kotoran dan spesi.
4. Siram alur lubang nad keramik dengan air dan
biarkan dalam beberapa menit.
5. Tuang adonan semen acian pada alur lubang
nad keseluruh permukaan lantai keramik yang
luasannya telah ditentukan dengan tahapan per
3x3 meter.
6. Arahkan atau alirkan adonan tersebut tepat
kemasing-masing alur nad
7. Tekan adonan acian yang sudah setengah kering
pada posisi di atas masing-masing alur
nad,supaya meresap ke celah nad dan padat.
8. Bersihkan sisa-sisa adonan semen pada
permukaan keramik tersebut dengan busa/ spon
basah atau kain/ lap basah.
9. Ratakan alur nad dengan permukaan keramik,
dengan cara menekan memakai alat busa/ spon
keras atau karet hitam tebal 1.5 cm.
10. Cekungkan alur nad tersebut dengan alat kawat
yang sudah ditekuk membentuk setengah
lingkaran berdiameter 2xlebar nad atau dengan
memakai kepala paku yang sesuai ukurannya.
11. Rapihkan pinggir keramik dengan memakai
skrap, jangan sampai tertutup dengan isian nad.
12. Setelah
itu
sapu / bersihkan
seluruh
permukaan keramik yang telah diisi nad.

33

1.5. PEKERJAAN MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL


1.5.1. PEKERJAAN INSTALASI TELEPON
a. Peralatan
Tang, Obeng dll
Waterpass
Kunci pas
b. Bahan yang digunakan
PAI3X
Pesawat Telepon
Konduit
Outlet Telepon
Kabel instalasi
Terminal box
Material Bantu
c. Pelaksanaan
Pemasangan instalasi Konduit
Pemasangan Kabel Instalasi Telepon
34

Pemasangan Instalasi Rak Kabel


Pemasangan Terminal Box
Pemasangan Outlet Telepon
Pemasangan Peralatan Utama

35

MULAI

1. PENYAMBUNGAN SEMUA TERMINAL


KABEL
2. PENYAMBUNGAN GROUNDING

APPROVAL MATERIAL DAN


SHOP DRAWING

PERSETUJUAN

KOREKSI

N
KOREKSI

OK
Y

1. PEMASANGAN KEY TELEPON


LENGKAP ACCESSORIES
2. PEMASANGAN SENTRAL
OPERATOR

PENGADAAN UNIT,
MATERIAL DAN
LISENSI

SELEKSI MATERIAL
DAN CEK KESIAPAN DI
LAPANGAN

N
OK

KOREKSI

Y
N
OK

TUNGGU

Y
1. MARKING UNTUK BOBOKAN
2. PASANG PIPA INSTALASI/
KONDUIT

1. PENYAMBUNGAN KEY TELEPON


DENGAN MDF
2. PENYAMBUNGAN KEY TELEPON
DENGAN TERMINAL BOX TELEPON
3. SETTING PROGRAM

N
KOREKSI

OK

N
KOREKSI

OK

Y
1.PEMASANGAN/ PENARIKAN KABEL
TELEPON TIAP LANTAI
2.PEMASANGAN TERMINAL BOX,
MDF DAN GROUNDING SYSTEM

N
OK

TESTING DAN
COMMISSIONING

OK
KOREKSI

Y
DITERIMA
PEMASANGAN TERMINAL
OUTLET

CEK/
PERBAIKAN
SELESAI

N
OK
Y
A

KOREKSI

36

1.5.3.

PEMASANGAN SOUND SYSTEM


a. Material
Peralatan utama sound system
Speaker
Kabel instalasi
Konduit
Terminal box
Material Bantu
b. Peralatan
Tang, Obeng, Dll
Waterpass
Kunci Pas
c. Urutan Pelaksanaan
Pemasangan instalasi konduit
Pemasangan instalasi kabel sound system
Pemasangan instalasi rak kabel
Pemasangan terminal box
Pemasangan Ceiling Speaker
Pemasangan Horn Speaker
Pemasangan wall Speaker
Pemasangan Volume kontrol
Pemasangan Peralatan utama

37

Urutan Pelaksanaan Pemasangan Ceiling Speaker

Markingplafon dengan kapur/ spidol

Lubangi plafond sesuai marking untuk akustik


koordinasikan dengan rangka plafond

Pasang ceiling speaker & sambung kabel instalasinya

Kencangkan speaker dengan disekrupkan pada


ceiling

Lindungi speaker dengan masking tape untuk


men-cegah kotoran & debu

Urutan Pelaksanaan Pemasangan Horn Speaker

Marking & tandai lokasi horn speaker

Buat pondasi speaker lengkap angkurnya

Pasang tiang speaker

Pasang horn speaker & sambung instalasinya

Lindungi speaker dari kotoran cat & debu

38

MULAI

APPROVAL MATERIAL DAN


SHOP DRAWING

PENYAMBUNGAN SEMUA
SPEAKER, VOLUME CONTROL
DAN TERMINAL BOX
N

PERSETUJUAN

KOREKSI
N
OK

KOREKSI

Y
Y

PENGADAAN UNIT,
MATERIAL DAN LISENSI

PEMASANGAN PERALATAN
UTAMA SS. & CAR CALL
LENGKAP ACCESSORIES

SELEKSI MATERIAL DAN


CEK KESIAPAN DI
LAPANGAN
N

KOREKSI

OK
N
OK

TUNGGU

PENYAMBUNGAN PERALATAN UTAMA


DENGAN TERMINAL BOX UTAMA/MDFSS,
LENGKAP ACCESSORIES

PEMASANGAN PIPA
SPARING DAN PIPA
INSTALASI/ KONDUIT

N
OK

KOREKSI

Y
N

OK

KOREKSI

TESTING DAN COMMISSIONING

PENARIKAN KABEL,
PEMASANGAN TERMINAL,
BOX, MDFSS LENGKAP
ACCESSORIES

OK

CEK/
PERBAIKAN

Y
DITERIMA
N

OK

KOREKSI

SELESAI

PEMASANGAN CEILING
SPEAKER, HORN SPEAKER,
VOLUME CONTROL

OK
Y
A

KOREKSI

39

Flow Chart Pelaksanaan Pemasangan Instalasi Telepon


1.5.8.

PEMASANGAN AC SPLIT
a. Material
Chiller
AHU/FCU
BJLS
Pipa Gip/ Black Steel
PipaPVC
Bahan isolasi
Diffuser dan grill
Material bantu
b. Peralatan
Mesin las
Gerinda tangan
Bor duduk & bor tangan
Gunting seng
Takel
Kunci pas, obeng, tang dsb
c.

Urutan pelaksanaan
1. Pemasangan Ducting
Buat cutting list ukuran ducting & fitting-nya
yang akan dipasang
Cetak ducting sesuai cutting list yang diminta
(di workshop)
Buat fitting (elbow percabangan) ducting

40

Pasang isolasi ducting dengan glass woll dan


aluminium foil
Marking jalur ducting
Pasang
gantungan
ducting
dengan
ketinggian sesuai elevasinya
Pasang ducting
Test kebocoran ducting dengan sinar lampu
saat malam hari
Pasang isolasi pada sambungan ducting
2. Pemasangan Pipa Refrigerant
Marking pipa / rak pipa
Pasang gantungan rak pipa dengan
ketinggian sesuai elevasinya
Pasang rak pipa ( untuk satu jalur lebih dari 2
pipa)
Pasang isolasi pipa copper per satuan
panjangnya
Pasang pipa pada rak / gantungannya
Sambung pipa dengan las tembaga
Test pipa dengan compresor
Rapikan isolasi pipa
3. Pemasangan Indoor Unit
Marking lokasi penempatan indoor unit
Pasang gantungan

41

Pasang indoor unit


Pasang karet mounting dan kencangkan
bautnya
Sambung pipa copper dan ducting ke unit
Pasang instalasi listriknya
4. Pemasangan Outdoor unit
Marking pondasi outdoor unit
Buat pondasi outdoor unit
Pasang dinabolt pada pondasi
Pasang outdoor unit lengkap dengan
mountingnya
Sambung pipa ke outdoor unit
Sambung instalasi listriknya
1.5.9.

PEMASANGAN INSTALASI AIR BERSIH


Yang dimaksud Instalasi air bersih disini adalah :
1. Sarana pipa untuk menyalurkan air bersih dari sumur
pompa deep wellAie pemakaian langsung atau ke
bak penampung (reservoir) melalui pompa distribusi.
2. Sarana pipa dari reservoir ke tiap-tiap titik pemakaian
(kran, fixtures sanitary) dengan sistim gravitasi atau
dilengkapi pompa boster bila tekanan air diperlukan
lebih besar dari tekanan gravitasi.
a. Material
Pompa-Pompa (delivery, distribusi, booster)
Tangki Reservoir (Kapasitas masing-masing
disesuaikan dg. Kebutuhan)
Pipa Galvanized (GIP) class medium
Pipa PVC (class AW, VP), Pipa ABS
Valve (Gate valve, check valve, straimed, flexible,
connection,fast valve).
Fitting Galvanized (tee, elbow,reducer, socket,
flame, dll)
Fitting PVC (tee, elbow, reducer,socket, flame,
dll)
Fitting ABS (tee, elbow, reducer,socket, flame, dll)
42

Material Bantu (lem PVC, sealtape, penggantung,


clamp, dll)
b. Peralatan
Mesin Las
Gerinda Tangan
Bor Duduk & Bor Tangan
Takel
Kunci Pipa, Kunci Pas
Mesin Senai
c. Urutan Pelaksanaan
1. Pemasangan Pipa Indoor:
a. Marking jalur pipa sesuai shop drawing dan
koordinasikan dengan jalur pekerjaan lain
seperti jalur pipa AC, Air Kotor, Fire Fighting,
Tray Cable dll.
b. Potong pipa sesuai ukuran kebutuhan.
c. Lapisi pipa Gip (jika akan di cat seluruh/
daerah
Expose)
dengan
cat
dasar
(zincromate).
d. Setelah dicat dasar lapisi pipa dengan cat
(warna sesuai spesifikasi teknis).

43

e. Pasang gantungan maupun support pipa


sesuai hasil marking.
f. Pasang pipa GIP sesuai ukuran pada shop
drawing, penyambungan pipa diameter
kurang dari 2,5 ichi dengan drat dan diameter
2,5 inchi ke atas dengan las.
g. Gunakan benang dan water pass untuk
mengukur ke-lurusan pipa.
h. Lakukan pekerjaan pengecatan untuk daerah
sam-bungan pipa
i. Lakukan tets tekan pipa dengan tekanan
sesuai spesifikasi yang berlaku.
j. Untuk pemasangan pipa di dinding, harus
dikoor-dinasikan dahulu dengan pekerjaan
keramik (arsitek) dan sanitary.
k. Lakukan test tekan ulang jika pipa di dinding
telah terpasang.
2. Pemasangan Pipa Outdoor:
a. Marking jalur pipa.
b. Gali jalur pipa dengan kedalaman sesuai
elevasinya.

44

c. Sambung pipa di atas galian.


d. Lapisi pipa dengan zincromate.
e. Lakukan test tekan pipa dengan tekanan
sesuai spesifikasi teknis yang berlaku.
f. Beri lapisan pasir pada dasar galian.
g. Turunkan
pipa
ke
dalam
galian.
Lapis kembali galian dengan pasir.
Urug galian.
3. Pemasangan Valve
a. Check lokasi penempatan valve (apakah
space/jarak antar pipa yang telah disiapkan
telah sesuai dcngan lebar valve?)
b. Siapkan valve dengan flange-nya..
c. Pasang valve.
d. Lakukan test tekan valve pada instalasi
tersebut.
4. Pemasangan Pompa:
a. Marking lokasi penempatan pompa.
b. Buat pondasi pompa, perhatikan kelurusan
dan rata pondasi.
c. Pasang instalasi pemipaan ruang pompa
terlebih dahulu.
d. Pasang Pompa dan valve-valvenya..
e. Sambung instalasi daya ke pompa.
f. Untuk
pompa
transfer
automatisasi
menggunakan water level control (biasanya
menggunakan elektroda)
g. Pengaturan pompa booster dcngan pressure
45

switch sebagai berikut :


Pada posisi tekanan instalasi 2.5 Bar
pompa 1 (kesatu) ON Jika tekanan
kembali ke 3 Bar pompa Off
Namun jika tekanan terus turun hinggga
posisi 1.5 Bar pompa kedua ON Jika
tekanan naik lagi hingga 2 Bar pompa
kedua Off Pompa kesatu dan kedua
selalu bergantian posisi (alternated
parallel)
h. Lakukan running test pompa

1.5.10. PEMASANGAN INSTALASI AIR KOTOR


Untuk instalasi air kotor, biasanya langsung melalui
buangan dari closet dan terminal, sedangkan untuk air
buangan adalah sisa air buangan melalui wastafel, bak
cuci dan floor drain (pembuangan pada lantai) yang
mengalir secara gravitasi dari masing-masing genitor
menuju bak penampungan (septic tank, STP).
Untuk American Standard biasanya pipa air kotor dan
pipa air buangan dipisahkan, akan tetapi sistim Japan
Standard digabung menjadi satu.
Yang perlu diperhatikan dalam pemasangannya adalah :
Untuk air kotor dibuat dengan kemiringan ( 1)
Untuk air buangan dibuat dengan kemiringan ( 1 li)
Masing-masing pipa air kotor & air buangan harus
dilengkapi pettrap (saluran leher angsa) untuk
mencegah bau.
a. Material
Pompa Buangan (Sewage Pump)
Pipa PVC (class AW/D)
Pipa Cast Iron (cip)
Fitting PVC (elbow, tee, socket, reducer)
Fitting Cast Iron (elbow, tee, socket,reducer)
Valve Cast Iron (check valve, gatevalve,fast
valve)
INSTALASI PIPA VENTILASI
46

Instalasi ini berfungsi untuk menghubungkan/


menyalur-kan udara yang terjebak pada pipa air kotor
maupun pipa air buangan sehingga air bisa berjalan
dengan lancar.
Yang perlu diperhatikan adalah bahwa pipa cersebut
disambung pada pipa air kotor / air buangan diatas posisi
pipa tersebut dan disalurkan pada daerah yang tertinggi
(ke atapl diatas plafond) dilengkapi dengan vent cup.

1.5.11. PEMASANGAN SANITARY


a. Material
Material sanitary:
Closet
Washtafel
Urioir
dll
Material bantu
b. Peralatan
kunci pipa,
kunci pas, dsb
c. Urutan Pelaksanaan
1. Pemasangan Bath Tub:
Marking lokasi penempatan bath tubdan pipa
pembuangan
Pasang pondasi untuk dudukan bathtub
dengan bata merah
Pasang pipa pembuangan lengkapdengan
U-trapnya
Pasang bathtub
Check dengan waterpass dari segala sisi
agar bath tub tidak miring

47

2. Pemasangan Closet Duduk


Marking lokasi titik bor dilantai
Lubangi lantai dengan bor beton sesuai
ukuran fisher
Pasang fisher

3. Pemasangan Closet Jongkok


X dan Y disesuaikan dengan type closet
Marking lokasi penempatan closet
Buat dudukan closet dari bata merah
Pasang closet jongkok

48

1.5.15. PEMASANGAN INSTALASI LISTRIK


a. Material
Kabel NYA/ NYMNYFBGY
Las Dop
b. Peralatan
Kawat Pancingan
Tang, Obeng
Lakban Kertas & Spidol
URUTAN PELAKSANAAN INSTALASI INDOOR
1.
Masukkan kawat pancingan ke dalam pipa
conduit sesuai groupnya
2.
Tarik kabel dengan bantuan kawat pancingan
tersebut
3.
Tandai kabel sesuai group dengan lakban &
spidol
4.
Sambungan kabel banya boleh pada tee dos dan
dengan las dop
5.
Merger kabel yang telah terpasang
URUTAN PELAKSANAAN INSTALASI OUTDOOR
1. Marking jalur inscalasi
2. Tandai lokasi tiang lampu
3. Gali jalur yang relah demarking

49

4. Gelar kabel NYLBGY sesuai ukuran pada shop


drawing sesuai groupnya
5. Timbun dengan pasir

6. Urug galian dengan tanah kembali

1.5.23. PEMASANGAN SAKLAR DAN STOP KONTAK


a. Material
Saklar
Stop kontak
Grid switch
b. Peralatan
Bor tangan
Tang, obeng dll
Waterpass
c. Urutan Pelaksanaan
1.
Marking jalur konduit pada dindin
2.
Bobok dinding bata, jangan lupa gunakan
cutter
3.
Pasang konduit dan inbow dos
4.
Tunggu sampai dinding plester akhir
5.
Sambungkan saklar, stop kontak dengan
instalasinya
50

6.

Pasang saklar & stop kontak, gunakan


waterpass agar rata

MULAI

TEST TAHANAN
ISOLASI PADA
BANGUNAN KANTOR

APPROVAL MATERIAL
DAN SHOP DRAWING

PERSE
TUJUAN
Y

KOREKSI
KOREKSI

PENGADAAN
UNIT, MATERIAL
DAN LISENSI

PENYAMBUNGAN DAN
PEMASANGAN ARMATUR,
STOP KONTAK DAN
SAKELAR

SELEKSI
MATERIAL DAN
CEK KESIAPAN DI
LAPANGAN

KOREKSI

OK
N

OK

OK

TUNGGU

PENYAMBUNGAN DAN
PEMASANGAN PANEL
PENERANGAN DAN STOP KONTAK

Y
PEMASANGAN PIPA
SPARING DAN
INSTALASI/KONDUIT

N
OK

KOREKSI

Y
N

OK

KOREKSI

TESTING DAN
COMMISSIONING

Y
PEMASANGAN/PENARIKAN KABEL
PENERANGAN DAN STOP KONTAK
PADA BANGUNAN KANTOR

OK

CEK/
PERBAIKAN

Y
DITERIMA
N

OK
Y
A

KOREKSI

SELESAI

51

Flow Chart Pemasangan Saklar Dan Stop Kontak

52

You might also like