Professional Documents
Culture Documents
Ella wulandari
Aulia oktaviani
Gustirandu ekaputra
Khesy fasila rose
Mesi roslaina
Srimutia fatmadewinda
jasmutia
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah Keperawatan Jiwa mengenai
SKIZOFRENIA .
Pada kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak
yang telah mmbantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Kami juga
menyampaikan rasa terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah
memberi tugas ini serta arahan dan bimbingan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Akhirnya, harapan kami semoga makalah ini bermanfaat khususnya
bagi penyusun dan bagi pembaca. Makalah masih jauh dari sempurna dan
banyak kekurangan,oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun guna menyempurnakan makalah ini .
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
BAB II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
2.2 Etiologi
2.3 Tanda dan Gejala
2.4 Pedoman Diagnostik Menurut PPDGJ III
2.5 Klasifikasi skizofrenia
2.6 Penatalaksanaan Skizofrenia
BAB III.PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari
pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan yaitu triwulan
pertama dimulai dari konsepsi pertama sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan
keempat sampai 6 bulan triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan.
Kehamilan melibatkan perubahan fisk emosional dari ibu serta perubahan sosial di
dalam lingkungan keluarga.
Pada .umunya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan
kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak
sesuai dengan yang diharapakan. Sulit diketahui bahwa kehamilan akan menjadi
masalah. Sistem penilaian resiko tidak dapat memprediksi apakah Ibu hamil akan
bermasalah selama kehamilannya. Oleh karena itu pelayanan/asuhan antenatal
merupakan cara penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan Ibu hamil
normal dan mendeteksi Ibu dengan kehamilan normal (Prawirohardjo, 2002).
Hasil akhir kehamilan yang diharapkan adalah kelangsungan hidup ibu
dan bayinya. Tujuan perawatan antenatal lebih dari itu; bukan hanya kelangsungan
hidup tetapi juga kualitas hidup yang baik perawatan antenatal yang
baik
mencakup:
Pengawasan
kehamilan
untuk
melihat
apakah
segalanya
memberikan
kesempatan
untuk
memberikan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A; Definisi
Trimester Kedua adalah periode kehamilan dari 14 minggu sampai 28
minggu (4-7 bulan)
B; Perubahan anatomik dan fisiologik pada wanita hamil
Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita,
Khususnya pada alat genetalia eksterna dan interna dan pada payudara
(mammae). Dalam hal ini hormone somatomammotropin, estrogen, dan
progesterone mempunyai peranan penting. Perubahan yang terdapat pada
wanita hamil ialah antara lain sbb:
1; Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah
pengaruh
estrogen
dan
progesterone
yang
kadarnya
meningkat.
Pada kehamilan 28 minggu fundus uteri terletak kira kira jari diatas
pusat atau sepertiga jarak antara pusat ke prosessus xifoideus. Pada
kehamilan 32 minggu fundus uteri terletak diantara setengah jarak pusat
dan prosessus xifoideus. Pada kehamilan 36 minggu fundus uteri terletak
kira-kira 1 jari di bawah prosessus xifoideus.
2; Servik uteri
Servik uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena
hormon estrogen. Jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan
otot, maka servik lebih banyak mengandung jaringan ikat, hanya 10%
jaringan otot. Jaringan ikat pada servik ini banyak mengandung kolagen.
Akibat kadar estrogen meningkat, dan dengan adanya hipervaskularisasi
maka konsistensi servik menjadi lunak.
Kelenjar-kelenjar di servik akan berfungsi lebih dan akan
mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang
hamil mengeluh mengeluarkan cairan per vaginam lebih banyak. Keadaan
ini sampai batas tertentu masih merupakan keadaan yang fisiologik.
3; Vagina dan vulva
Vagina dan vulva akibat hormone estrogen mengalami perubahan
pula. Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak
lebih merah, agak kebiru-biruan. Tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna
porsiopun tampak livide.
4; Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus luteum graviditis
sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira kehamilan 16 minggu.
Korpus Luteum graviditis berdiameter kira-kira 3 cm. Kemudian, ia
mengecil setelah plasenta terbentuk.
5; Mamma
Mamma
akan
membesar
dan
tegang
akibat
hormone
turun kebawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi
karena kandung kencing mulai tertekan kembali.
10; Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat
tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh
melanophore
Napas kencang
Sakit kepala
b; Minggu ke 20-24
;
c; Minggu ke 25-28
;
Mudah lelah
2; Tanda objektif
a; Amenorrehea, tetapi mungkin berbintik pada periode yang diharapkan
b; Meningkatnya kadar HCG
c; Meningkatnya BBT dikarenakan sekresi progesteron
d; Perluasan bernafas, menghitamnya sekitar areola, membesarnya
tubersel montgomery.
e; Tanda-tanda (minggu ke 5-7):
Tanda Ladin
Tanda Goodell
hormone
estrogen
menyebabkan
hipervaskularisasi
yang
sehingga
D; Adaptasi kehamilan
1; Tugas perkembangan selama kehamilan
Pada akhir dari trimester yang pertama, ketidaknyamanan dari
perubahan psikologis biasanya telah hilang. Harapan Ibu telah terbentuk,
dan jika tidak terjadi komplikasi-komplikasi fisik, perhatiannya mulai
beralih pada kondisi tubuhnya yang berubah karena pertumbuhan bayi.
Tugas psikologis dari anggapan bahwa fetus akan berkembang menjadi
bayi (orok) yang berarti telah bisa mandiri terpisah darinya, atau
perbedaan yang berhubungan dengan bayi tersebut, biasanya secara
alamiah telah lengkap pada akhir trimester kedua. Periode ini juga disebut
dengan pembentukan fetal (Starn dan Niederhauser,1990).
Ketakutan sering muncul sebagai harapan Ibu tentang penerimaan
perpisahan ini. Ketakutan ini tidak berkurang pada kehamilan berikutnya,
bahkan ketika bayi yang pertama sehat. Wanita mungkin percaya bahwa ia
bisa tidak mungkin akan beruntung lagi setelah bayi pertamanya
sempurna. Seringkali ketakutan ini, mengakibatkan mimpi tentang
kehamilan atau bayi. Beberapa mimpi ini membuat ketakutan yang sangat
dan mengganggu kondisi sang Ibu dan mengakibatkan kehangatan Ibu dan
Anak terganggu.
Selama trimester kedua proses aturan maternalnya mencapai suatu
internalisasi, Ibu menggunakan hari mimpinya sebagai perbandingan
untuk melihat dirinya sendiri dan Bayi sebagai situasi yang lain.
Perbandingan ini biasanya akan membantu selama perubahan itu terjadi.
Pada umumnya, selama trimester kedua, Ibu lebih tertarik pada
perhatiannya tentang perlindungan kesehatan sang bayi, dan perhatiannya
akan reflek pada kekhawatirannya akan kebutuhan-kebutuhannya.
Perhatian umum tersebut meliputi sebagai berikut:
istilah
hubungan
pasangan,
meningkatkan
aktifitas
seksualitas, adalah hal yang mungkin sebagai penurunan fisik yang tidak
nyaman. Pasangan tersebut mulai mendiskusikan tingkatan keterlibatan
yang akan dimiliki pada kelahiran anak dan dalam perannya sebagai orang
tua setelah anak lahir.
(Dickason,1997.)
E; Perubahan psikologis kehamilan pada trimester kedua
Selama hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis
dan emosional. Seringkali kita mendengar seorang wanita mengatakan betapa
bahagianya dia karena akan menjadi seorang Ibu dan bahwa dia sudah
memilihkan sebuah nama untuk bayi yang akan dilahirkannya. Namun tidak
jarang ada wanita yang merasa khawatir kalau terjadi masalah dalam
kehamilannya. Atau bahwa ada kemungkinan bayinya tidak normal.
Pada trimester kedua biasanya adalah saat itu merasa sehat. Tubuh ibu
sudah terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman
karena hamil sudah berkurang. Perut Ibu belum terlalu besar sehingga belum
dirasakan sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat
menggunakan energi dan pikirannya secara lebih konstruktif. Pada trimester
ini pula Ibu dapat merasakan gerakan bayinya, dan Ibu mulai merasakan
kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dari dirinya sendiri. Banyak Ibu
yang merasa terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang
dirasakannya pada trimester pertama dan mersakan meningkatnya libido.
(Pusdiknakes,2003)
Perubahan kebutuhan
Sexual Concernt
Sakit punggung
Varicose veins
Kram kaki
Vaginal discharge
Konstipasi
5; Tanda bahaya
;
Perdarahan vagina
Nyeri perut
Gangguan bicara
Rupture of membrance
6; Nutrisi
7; General Hygiene
;
Latihan
8; Penggunaan obat
;
Rokok
Alkohol
Obat OTC
Resep obat
9; Perubahan janin
10; Persiapan untuk bayi baru lahir
;
Persiapan fisik
Selection of pediatrician
Perawatan bayi
(Reeder, 1992)
Faktor penyakit sistemik pada Ibu seperti penyakit jantung paru, ginjal,
tekanan darah tinggi, hati, dan penyakit kelenjar dengan gangguan
hormone pada Ibu.
350.000 dan pada akhir kehamilan 820.000. Ginjal janin mulai berfungsi pada
kehamilan 3 bulan, dan di dalam kandung kencing janin telah dapat dijumpai
air kencing yang kemudian dikeluarkan ke liquor amnii.
(Wiknjosastro,2002)
Pada akhir kehamilan 20 minggu, berat janin sekitar 340 gr dan
panjang 16 17 cm. Ibu dapat merasakan gerakan bayi, sudah terdapat
mekonium di dalam usus, dan sudah terdapat vernixs pada kulit. Pada usia
kehamilan 28 minggu berat bayi lebih sedikit dari 1 kg dan panjangnya 23 cm,
ia mempunyai periode tidur dan beraktivitas, berespons pada suara, dan
melakukan gerakan pernapasan.
(Pusdiknakes, 2003)
J; Pengkajian biophysical fetus
Ultrasonografi digunakan pada trimester pertama, kedua, dan ketiga:
1; Trimester pertama
a; Penentuan tanggal dan penegasan kehamilan
b; Deteksi IUD
c; Diagnosis kehamilan ektopik
d; Diagnosis multiple gestation
e; Pengkajian lokasi plasenta
2; Trimester kedua dan ketiga
a; Pengkajian plasenta
b; Pengkajian struktur tubuh fetus
c; Pangkajian pertumbuhan fetus
d; Visualizaion of fetus, plasenta dan amniotic cavity selama
amniosintesis
e; Pengkajian posisi dan presentasi fetus
f;
BAB III
Kasus 29 dan Asuhan Keperawatan
Klien Ny. M 34 Th. Datang ke poliklinik kandungan tanggal 3 agustus
2005. Status obstetri G1 P0 A0. Trimester II akhir. Keluhan utama saat datang klien
merasa tidak nyaman dengan bertambahnya usia kehamilan. Klien menarche usia
15 Th, lama haid 1 minggu, teratur tiap 28 hari. HPHT 15 Desember 2004 dan
HPL 22 November 2005. TB 46 cm. BB 55 kg. TD 120/70 mmHg, N 84 x/mnt.
RR 24 x/mnt,. Dan T 36.9 C. Dari pemeriksaan Leopold didapatkan data TFU 2
jari diatas pusat, presentasi kepala, puki, konvergen.
Klien menyatakan mulai pegal di daerah punggung belakang dan kaki bila
berdiri, duduk atau berjalan terlalu lama. Klien bertanya bagaimana cara
mengurangi pegal-pegalnya. Klien tinggal sendiri dengan suami sehingga tidak
ada tempat untuk bertanya. Klien berkemih dalam sehari sekitar 10 kali, setiap
kali BAK sekitar 100 cc tetapi terasa seperti akan BAK banyak. Ini membuat
klien sering terbangun malam hingga tidur terganggu. Dalam sehari klien minum
sekitar 6 gelas air putih. Tetapi terkadang klien mengurangi minumnya supaya
tidak berkemih sering.
Setelah dilakukan intervensi terkait dengan NCP anda. Klien kini
memahami perubahan-perubahan yang terjadi pada dirinya normal terjadi. Klien
akan mempraktekkan penekanan pada punggung dengan tangan yang dikepal
seperti yang anda ajarkan. Klien merasa puas dengan penjelasan anda, klien
mengangguk-angguk tanda mengerti. Klien mengerti mengapa kini ia sering
berkemih. Klien juga akan berusaha untuk mempertahankan minumannya 6 gelas
sehari, dengan membatasi minuman sekitar 1-2 jam sebelum tidur agar tidak
sering bagun malam. Klien akan menggunakan sendal tidak berhak untuk
mengurangi pegal dikaki. Dan akan beristirahat bila lelah.
A; Pengkajian
1; Identitas pasien
Nama
: Ny. M
Umur
: 34 Tahun
2; Keluhan utama
;
Ny. M mulai pegal didaerah punggung belakang dan kaki bila berdiri,
duduk atau berjalan terlalu lama.
3; Riwayat obstetric
a;
b;
Riwayat haid
;
Menarche
: 15 Tahun
Siklus
: 28 Hari
Durasi
: 1 Minggu
Kehamilan ke : 1
HPHT
: 15 Desember 2004
HPL
: 22 November 2005
4; Pemeriksaan umum
a; Tinggi badan
: 146 cm
b; Berat badan
: 55 kg
c; TTV
b; Leopod II
c; Leopod III
: Presentasi kepala
d; Leopod IV
: konvergen
B; Analisa data
No
1
DS:
Data
Masalah keperawatan
DO:
TD : 120/70 mmHg
RR : 24x/mnt
: 84 x/mnt
: 36,90 C
DS:
Resti
Klien menyatakan dalam
sehari berkemih 10 kali
volume
kebutuhan
cairan
kurang
dari
3.
DS:
DO:
Kurang pengetahuan
C; Diagnosa keperawatan
1; Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan perubahan pada
mekanika tubuh/perubahan fisik
2; Kurang pengetahuan mengenai kemajuan alamiah dari kehamilan
berhubungan dengan kurang pemahaman tentang perubahan trimester
kedua yang dialami.
3; Resiko tinggi perubahan volume cairan kurang dari kebutuhan
berhubungan dengan intake cairan kurang dari kebutuhan.
D; Rencana keperawaan
No
Diagnosa Keperawatan
Tujuan
Intervensi
1. Ketidaknyamanan berhubungan Setelah diberikan asuhan keperawatan a; Perhatikan adanya masalah
dengan perubahan pada
Rasional
a; Meskipun kondisi ini
mengakibatkan
ketidaknyamanan, klien
tepat.
diminimalkan
bebas dari
ketidaknyamanan khas,
meningkatkan keasaman
menetralkan keasaman.
gorengan/berlemak, makan
Posisi semi-fowler,
menurunkan masukan
makanan dingin
sangat dingin .
membantu mencegah
refluks gastrik.
c; Menghilangkan tegang
peningkatan lengkung
mengangkat panggul,
pengencangan otot-otot
punggung.
potensial meyebabkan
e; Anjurkan mengurangi
mengandung
kalsium/produk kalsium
menggunakan aliminium
secara terus-menerus,
meningkatkan kadar
plasma terionisasi.
Aluminium hidroksida
saluran usus,
menetap.
mengimbangi
ketidakseimbangan
kalsium-fosfor.
f;
Mungkin menimbulkan
dapat mengandung
Hindari penggunaan
bikarbonat sebagai
meretensi air.
Penggunaan antasida
yang mengandung
kalsium sebagai
tambahan masukan
makanan tinggi kalsium
dapat memperberat
ketidakseimbangan
kalsium fosfor dan
terjadinya keram otot.
a; Membantu klien
2.
memahami alasan
berhubungan dengan pembesaran selama 1 x 24 jam diharapkan klien bisa perubahan perkemihan
abdomen.
kedua
Pembesaran uterus
trimesterkedua
Klien tidak terbangun pada malam
hari
Klien mempertahankan minumnya 6
menurunkan kapasitas
kandung kemih,
mengakibatkan sering
berkemih perubahan
posisi mempengaruhi
tidur.
b; Meningkatkan perfusi
b; Anjurkan klien untuk
ginjal; memobilisasi
keluhan-keluhan nokturia.
terjadinya syndrome
lama.
d; Mempertahankan tingkat
cairan dan perfusi ginjal
adekuat, yang
untuk mempertahankan
sampai 8 gelas/hari,
status isotonic.
e; Kehilangan/pembatasan
sedang.
menekan regulator
renning-angiotensin-
cairan, mengakibatkan
dehidrasi/hipovolemia
dari diet.
berat
b.Membantu
mengingatkan/informasi
dialami.
Klien
dan/atau intervensi.
meningkatkan kesejahteraan
tanda-tanda bahaya/mencari
perawatan medis
kemungkinan efek
diperlukan untuk
medis.
meningkatkan kesejahteraan
Ibu. Pemantauan Hb dan Ht
dengan menggunakan
d; Diskusikan kebutuhan
elektroforesis mendeteksi
terhadap pemeriksaan
laboratorium khusus,
membantu dalam
menentukan penyebab.
Tanggal
Implementasi
Evaluasi
Ttd
3 Agustus 2005
Memperhatikan adanya S:
masalah/ keluhan.
Memperhatikan adanya
dirinya.
bagian bawah.
Menganjurkan klien
untuk menggunakan
O:
Klien mengangguk- angguk
tanda mengerti.
Klien tampak rileks.
A:
Ketidaknyamanan dapat
diminimalkan.
P:
Ulangi intervensi yang telah
dilakukan.
Ulangi pengukuran TTV setiap
24 jam.
Ajarkan teknik relaksasi.
DAFTAR PUSTAKA
Dickason, Elizabeth J. 1997. Maternal-Infant Nursing Care. St. Louis, Missouri: Mosby
Doenges, E, Marilynn. 2001. Rencana Perawatan Maternal Bayi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC
Ferrer, Helen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC
Manuaba, Ida Bagus Gede. 1999. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Arcan
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka
Reeder, Sharon J. 1992. Maternity Nursing: Family, Newborn, and Womens Health Care. USA: Lipponcott Company
Suprijadi, S.KM. 2001. Asuhan Antenatal. Jakarta: Pusdiknakes, WHO