Professional Documents
Culture Documents
Definisi demensia
Demensia adalah suatu sindroma klinik yang meliputi
Definisi demensia
Demensia merupakan suatu sindrom akibat penyakit
atau gangguan otak yang biasanya bersifat kronikprogresif, dimana terdapat gangguan fungsi luhur
kortikal yang multipel,
termasuk di dalamnya: daya ingat, daya pikir, orientasi, daya tangkap,
Kategori demensia
Kategori demensia pada usia lanjut:
Epidemiologi demensia
Setelah usia 65 tahun, insidensi demensia meningkat dua
Etiologi demensia
Etiologi demensia yang reversibel:
D
Emotional (depresi)
M
Metabolic or endocrine (hipo/hipertiroidisme,
gangguan elektrolit, Cushing syndrome,
hipoglikemi, hipo/hiperparatiroid, hipoksia kronis,
hiperkapnia, ensefalopati hepatikum, uremia)
E
Eye and ear dysfunction
N
Nutritional
T
Tumor and trauma (perdarahan subdural yang
terjadi pada usia lanjut)
I
Infection
A
Arteriosclerotic complication & alcohol
Etiologi demensia
Etiologi demensia non-reversibel
Penyakit Alzheimer
Perlukaan kranio-serebral
Demensia pugilistika
Penyakit Pick
(AIDS)
Penyakit huntington
Penyakit Creutzfeld-Jacob
Penyakit Parkinson
Lekoensefalopati multifokal
progresif
Penyakit Binswanger
Embolisme serebral
Arteritis
Anoksia akibat henti jantung
Penderita Down-syndrome
Hipertensi
Penyakit vaskular perifer
Diabetes melitus
Stroke
Infeksi sistem saraf pusat
Riwayat gangguan psikiatri sebelumnya
Polifarmasi
Demensia Alzheimer
Merupakan penyebab demensia terbesar
Demensia Alzheimer merupakan suatu keadaan yang meliputi
Demensia Alzheimer
Patologi pada demensia Alzheimer: pembentukan -
Demensia Alzheimer
Gejala Alzheimer dibagi dalam 3 fase yaitu :
Fase 1:
Gangguan memori subyektif, konsentrasi buruk, gangguan visuospasial,
lingkungan yang biasa menjadi asing, dan sukar menemukan jalan pulang
yang biasa dilalui
Fase 2:
o Kerusakan fokalkortikal
o Simptom yang disebabkan oleh disfungsi lobus parietal (agnosia,
dispraksia dan akalkulia)
o Terdapat delusi dan halusinasi
Fase 3:
Pembicaraan terganggu berat, tampak apatik, tidak mengenal diri
sendiri/orang yang dikenalnya, hanya berbaring, terdapat inkontinensia
urin/alvi, sering disertai kejang epileptik, dan gejala neurologik berupa
gangguan berat dari melangkah.
Demensia vaskular
Etiologi : penyakit vaskuler serebral yang multipel
Biasanya ditemukan pada pasien dengan riwayat hipertensi
Terjadi sebagai akibat/gejala sisa dari stroke kortikal atau
Demensia vaskular
Patologi yang dominan: adanya infark multipel dan
Demensia fronto-temporal
Proses degeneratif yang terjadi pada bagian
Diagnosis Demensia
Sumber: www.ncbi.nlm.nih.gov
Demensia Alzheimer:
PEMERIKSAAN
TATALAKSANA
Tatalaksana demensia
Tujuan penatalaksanaan pasien dengan demensia adalah
Terapi simptomatik:
1. Jika pasien demensia dengan depresi hentikan obat-
2.
3.
Dapat pula dikombinasikan dengan Memantin (N-metil-Daspartat) untuk demensia sedang-berat efekterapinya pada
glutaminergic excitotoxicity dan fungsi neuron di hipokampus
jika dikombinasikan dengan kolinesterase inhibitor
didapatkan perbaikan fungsi kognitif, berkurangnya
penurunan status fungsional dan gejala perubahan perilaku
SINDROM DELIRIUM
(Acute Confusional State)
Definisi delirium
Delirium adalah suatu sindrom dengan gejala-gejala:
Gangguan kesadaran dan atensi kesadaran selain
compos mentis, sulit mempertahankan atensi
Gangguan kognitif gangguan persepsi, ilusi, halusinasi
(seringkali visual), dengan atau tanpa waham yg bersifat
sementara, inkoheren, defisit memori segera dan memori
jangka pendek, disorientasi
Gangguan psikomotor hipo/hiperkativitas
Gangguan siklus bangun tidur insomnia, gejala memburuk
pada malam hari, mimpi buruk yang dapat berlanjut menjai
halusinasi setelah bangun tidur
Gangguan emosional depresi, anxietas, mudah marah,
apatia, rasa kehilangan akal
Onset biasanya cepat (akut), fluktuatif sepanjang hari dan
keadaan diatas berlangsung kurang dari 6 bulan (PPDGJ-III)
Definisi delirium
Perjalanan kurang dari 2 minggu
Epidemiologi delirium
Prevalensi sindrom delirium di ruang rawat akut geriatri
Etiologi delirium
Etiologi delirium pada usia lanjut:
Obat: obat anti kolinergik, antidepresi, psikotropik, sedatif
hipnotik, anti konvulsi, anti Parkinson, anti hipertensi dan
anti aritmia
Gangguan keseimbangan metabolik: hipo/hipernatremia,
hipo/hiperkalsemia, hipo/hiperglikemia, hipokalemia,
alkalosis, dehidrasi, uremia, azotemia, hipoksia
Infeksi: pneumonia, ISK
Kelainan neurologis: stroke
Kelainan kardiopulmoner: CHF, aritmia, IMA, emboli paru
Penyalahgunaan alkohol
Demam tinggi, stres
Patofisiologi delirium
Defisiensi neurotransmiter asetilkolin penyebabnya
restrains
Penyakit fisik/psikiatrik: fraktur, malnutrisi, gangguan pola
tidur
Overstimulation: perawatan di ICU, perpindahan ruang
rawat
relevan, autoanamnesis yang sulit dipahami, pasien tampak marahmarah atau terdapat ide pembicaraan yang melompat-lompat
Perubahan akitivitas psikomotor:
Hipoaktif (25%)
Hiperaktif (25%)
Campuran hipoaktif dan hiperaktif (35%)
Gangguan siklus tidur (siang tidur, malam bangun)
Gejala diatas bersifat akut dan fluktuatif berubah dari hari ke hari,
dapat pula terjadi kondisi pasien sadar penuh disuatu hari lalu tamoak
gelisah di hari berikutnya
Demensia
Fungsi kognitif
Terganggu
Terganggu
Fungsi memori
Terganggu
Terganggu
Kesadaran
Terganggu
Tidak terganggu
Perhatian
Sangat terganggu
Kadang terganggu
Awitan
Etiologi
Gangguan sistemik
Penyakit/gangguan pada
otak
Diagnosis delirium
Confussion Assessment Methode (CAM) bedasarkan
Tatalaksana
Tujuan: mengobati keadaan yang menyebabkan
delirium
Menghilangkan kegelisahan: Haloperidol 2-10
mg/hari
Janagan diberikan obat sedarif (Benzodiazepin)
karena memperberat penurunan kesadaran
Daftar Pustaka
Aru w,Sudoyo, et al. Buku ajar ilmu penyakit Dalam Jilid