Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Dalam sebuah rangkaian listrik biasanya terdapat
istilah yang di kenal dengan arus listrik, tegangan dan
hambatan. Pada dasarnya sebuah rangkaian listrik
terjadi ketika sebuah penghantar mampu dialiri
electron bebas secara terus menerus. Apabila suatu
penghantar diberikan potensial yang berbeda di antara
kedua ujungnya, maka dala penghantar itu akan timbul
arus listrik. Sedangkan tegangan adalah beda potensial
yang ada diantara titik rangkaian listrik tersebut.
Apabila suatu penghantar diberikan potensial yang
berbeda diantara kedua ujungnya, maka dalam
penghantar itu akan timbul arus listrik. Hukum Ohm
menjelaskan hubungan antara tegangan listrik dengan
kuat arus listrik. Orang yang pertama kali menyatakan
hubungan antara tegangan dengan kuat arus listrik
adalah George Simon Ohm.
Hukum Ohm dalam kehidupan sehari-hari sudah
sering dijumpai. Seperti pada penggunaan alat-alat
listrik seperti lampu, TV, dan kulkas juga alat elektrik
lainnya yang harus disesuaikan dengan tegangan.
Hukum Ohm memberikan informasi mengenai kuat
arus atau tegangan suatu alat listrik. Bila alat listrik
diberi tegangan listrik yang lebih kecil dari
seharusnya, arus akan mengecil sehingga alat itu tidak
bekerja normal (misalnya lampu akan redup).
Berdasarkan hukum Ohm, 1 Ohm didefinisikan
sebagai hambatan yang digunakan dalam suatu
rangkaian yang dilewati kuat arus sebesar 1 Ampere
dengan beda potensial 1 Volt. Oleh karena itu, kita
dapat mendefinisikan pengertian hambatan yaitu
perbandingan antara beda potensial dan kuat arus.
V
R
METODE EKSPERIMEN
Alat dan Bahan
1.
2.
3.
4.
Catu Daya
Volt meter
Amperemeter
Resistor
(1)
5.
6.
Lampu
Kabel pengubung
Prosedur Percobaan
Kuat arus tetap
1. Pasanglah rangkaian listriknya seperti gambar
diatas dan beritahukan kepada Assisten lebih
dahulu untuk diperiksa sebelum rangkaian
tersebut
dihubungka dengan sumber
tegangan.
2. Setelah diperiksa, aturlah saklar dalam posisi
terhubung ( ON )
3. Atur potensio pada catu daya sehingga
Amperemeter menunjukkan pada Angk
tertentu ( I ), catatlah penujukkan pada
Amperemeter dan Volmeter serta besarny
resistor yang digunakan.
4. Ulangi langkah 2-3 dengan mengganti
resistor.
5. Dengan mengubah nilai Arus menjadi (I )
lakukan langkah 2-4.
6. Ulangi hingga 5 variasi Arus.
Hambatan tetap
1. Pasanglah rangkaian listriknya seperti gambar
diatas dan beritahukan kepada Assisten lebih
dahulu untuk diperiksa sebelum rangkaian
tersebut
dihubungkan dengan sumber
tegangan.
2. Setelah diperiksa, aturlah saklar dalam posisi
terhubung ( ON ).
3. Atur ujung Voltmeter pada hambatan dengan
nilai tertentu ( R1) dan catatlah besarnya arus
dan tegangan.
4. Pada resistor yang sama Anda ulangi untuk
Voltase yang berbeda-beda.
5. Ulangi langkah 2-4 dengan mengganti
resistor (R2).
6. Ulangi hingga 5 variasi Hambatan
N
o
1
catudaya
(V)
2
R ()
10
V (V)
1.89
10
3.68
10
5.46
10
7.29
10
10
12
10
10.81
I (A)
0.004
0.007
8
0.011
6
0.015
5
0.019
1
0.022
8
0.84
2.3
2.30
6.21 x 10-6
6.09 x 10-6
REFERENSI
KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulakan bahwa besarnya panjang kawat, luas
penampang dan hambatan kawat mempengaruh nilai
hambat jenis suatu penghantar. Besarnya nilai hambat
jenis berbanding lurus dengan nilai hambatan dan luas
penampangnya serta berbanding terbalik dengan
panjangnya. Pada percobaan kawat nikrom 1 lapis dan
2 lapis didapatkan nilai hambat jenis rata-ratanya
adalah = 3.25 x 10-6 m dan = 6.17 x 10-6 m. Untuk
nilai hambat jenis rata-rata yang didapatkan pada kawat
konstan 1 lapis dan 2 lapis adalah 3.09x10 -6 m dan 6.09 x
10-6 m.