You are on page 1of 5

Asuhan Keperawatan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Dan Tidur

1.2.1

Pengkajian
Aspek yang perlu dikaji pada klien untuk mengidentifikasi mengenai gangguan

kebutuhan istirahat dan tidur meliputi pengkaiian mengenal:


A. Riwayat tidur
1. Pola tidur, seperti jam berapa klien masuk kamar untuk tidur, jam berapa biasa bangun tidur, dan
2.

keteraturan pota tidur klien;


Kebiasaan yang dilakukan klien menjelang tidur, seperti membaca buku, buang air kecil, dan

3.
4.
5.

lain-lain;
Gangguan tidur yang sering dialami klien dan cara mengatasinya;
Kebiasaan tidur siang;
lingkungan tidur klien. Bagaimana kondisi lingkungan tidur apakah kondisinva bising, gelap,

atau suhunya dingin? dan lain lain;


6. Peristiwa yang baru dialami klien dalam hidup. Perawat mempelajari apakah peristiwa, yang
7.

dialami klien, yang menyebabkan klien mengalami gangguan tidur?;


Status emosi dan mental klien. Status emosi dan mental memengaruhi terhadap kemampuan
klien untuk istirahat dan tidur. Perawat perlu mengkaji mengenai status emosional dan mental
klien, misalnya apakah klien mengalami stres emosional atau ansietas?, juga dikaji sumber stres

8.

yang dialami klien.


Perilaku deprivasi tidur yaitu manifestasi fisik dan perilaku yang timbul sebagai akibat

gangguan istirahat tidur, seperti:


a. Penampilan wajah, misalnya adakah area gelap di sekitar mata, bengkak di kclopak mata,
konjungtiva kemerahan, atau mata yang terlihat cekung;
b. Perilaku yang terkait dengan gangguan istirabat tidur, misalnya apakah klien mudah tersinggung,
selalu menguap, kurang konsentrasi, atau terlihat bingung;
c. Kelelahan, misalnya apakah klien tampak lelah, letih, atau lesu.
d.
B. Gejala Klinis
Gejala klinis yang mungkin muncul: perasaan lelah, gelisah, emosi, apetis, adanya
kehitaman di daerah sekitar mata bengkak, konjungtiva merah dan mata perih, perhatian tidak
fokus, sakit kepala.
C.

Penyimpangan Tidur
Kaji penyimpangan tidur seperti insomnia, somnambulisme, enuresis, narkolepsi, night
terrors, mendengkur, dll

D. Pemeriksaan fisik

1.
2.
3.

Tingkat energy, seperti terlihat kelelahan, kelemahan fisik, terlihat lesu


Ciri-ciri diwajah, seperti mata sipit, kelopak mata sembab, mata merah, semangat
Ciri-ciri tingkah laku, seperti oleng/ sempoyongan, menggosok-gosok mata, bicara lambat, sikap

loyo
4. Data penunjang yang menyebabkan adanya masalah potensial, seperti obesitas, deviasi septum,
TD rendah, RR dangkal dan dalam
1.2.2

Diagnosa keperawatan
Diagnosis keperawatan yang mungkin ditemukan pada klien dengan gangguan

a.

pemenuhan istirabat tidur menurut Asmadi (2008), antara lain:


Gangguan pola tidur
disebabkan karena ansietas yang klien, lingkungan yang tidak kondusif untuk tidur (misalnya,
lingkungan yang bising), ketidakmampuan mengatasi stres yang dialami, dan nyeri akibat

penyakit yang diderita, Insomnia, hiperinsomnia, kehilangan tidur REM, ketakutan


b. Perubaban proses berpikir
Perubahan proses berpikir ini disebabkan oleh terjadinya deprivasi tidur.
c. Gangguan harga diri
Gangguan harga diri terutama diatami pada klien yang mengalami enuresis.
d. Risiko cedera
Resiko cedera terutama pada klien yang menderita somnambulisme. Klien melakukan aktivitas
tanpa disadari sehingga berisiko terjadinya kecelakaan, bisa berupa jatuh dari tempat tidur, turun
tangga, atau membentur tembok.

1.2.3
No
1.

Perencanaan

Diagnosa
Gangguan pola tidur
b/d perubahan
siklus,
ketidakmampuan
mengatasi stres yang

berlebihan
1. Data subjektif
a. klien mengatakan
mengalami
gangguan tidur
insomnia
b. klien mengatakan
tidurnya sering
terbangun dan susah
untuk tidur kembali
c. klien mengatakan
saat terbangun
kepalanya pusing
dan sat pertama kali
tidur kepala seperti
berputar-putar
d. klien mengatakan
mengalami masalah
tidur sejak 2 bulan
yang lalu
e. klien mengatakan
kesulitan tertidur
setiap hari
f. klien mengatakan
butuh waktu 2-4 jam

Tujuan dan kriteria

Intervensi

hasil
Tujuan:
a. Ciptakan lingkungan yang nyaman, dengan:
Setelah dilakukan1. Pintu kamar klien ditutup.
2. Kurangi stimulus, misalnya percakapan.
tindakan
3. Tempatkan klien dengan teman yang cocok, dan lain-lain
keperawatan
b. Membantu kebiasaan klien sebelum tidur, misalnya dengan
selama 2X24 jam,

mendengarkan musik, membaca, dan berdoa. Pada klien

klien dapat

anak anak, dapat dilakukan dengan membacakan dongeng,

mempertahankan

memegang boneka atau benda yang disukainya.


c. Diet
pola tidur dalam
1.
Aniurkan klien untuk memakan makanan yang
batas rentang
mengandung tinggi protein, seperti susu dan keju.
normal 6 jam 2. Hindari banyak minum sebelum tidur.
d. Hindari latihan fisik yang berlebihan sebelum tidur
Kriteria hasil:
e. Hindari rangsangan mental yang tidak menyenangkan
Klien
sebelum tidur. Maksudnya, usahakan psikologis klien
menunjukkan pola
tenang, tidak cemas, ataupun stres sebelum tidur.
tidur dalam batas f. Berikan rasa nyaman dan rileks, misalnya dengan:
1. Mengatur posisi yang nyaman untuk tidur
rentang normal 6
2. Anjurkan klien berkemih sebelum tidur
jam
3. Tempat tidur yang bersih dan tidak boleh basah
4. Pada klien nyeri, berikan obat analgesik menit sebelum tidur
g. Hindari kegiatan yang membangkitkan minat sebelum tidur
h. Berdoa sesuai dengan agamanya.

untuk tertidur
namun 1-3
kemudian terbangun
dn susah untuk tidur
kembali
g. klien mengatakan
sebelum tidur
biasanya melihat TV
sebentar
h. klien mengatakan
saat beraktivitas
merasa kelelahan
dan keletihan
2. Data objektif
a. Klien terlihat
b.

kelelahan
Terlihat lingkar

hitam disekitar mata


c. Wajah terlihat
kusam
d. Terlihat gelisah
e. Tidur selalu
f.

terbangun
Tidur tidak pernah
tenang

1.2.4
Hari/tan

Implementasi
Diagnosa

ggal
Rabu, 12

Gangguan pola

Desembe

tidur b/d

r 2012

perubahan siklus,
ketidakmampuan

Jam

Tindakan

08.00 1. Dilakukan modifikasi lingkungan yang nyaman, dengan:


a. Pintu kamar klien ditutup.
b. Mengurangi stimulus, misalnya percakapan.
c. Tempatkan klien dengan teman yang cocok, dan lain-lain
08.20 2.
Membantu kebiasaan klien sebelum tidur, misalnya dengan
mendengarkan musik, membaca, dan berdoa. Pada klien anak anak,

mengatasi stres
yng berlebihan

dilakukan dengan membacakan dongeng, memegang boneka atau


08.25

3.
a.

benda yang disukainya.


Diet
menganjurkan klien untuk makanan yang mengandung tinggi

protein, seperti susu dan keju.


08.30 b. Menganjurkan klien untuk menghindari banyak minum sebelum
08.40
tidur.
4. Menganjurkan klien menghindari latihan fisik berlebihan sebelum
08.50

tidur
5. Menganjurkan klien menghindari rangsangan mental yang tidak
menyenangkan sebelum tidur. Maksudnya, usahakan psikologis

09.00

1.2.5

6.
a.
b.
c.
d.
7.

klien tenang, tidak cemas, ataupun stres sebelum tidur.


Memberikan rasa nyaman dan rileks, dengan:
Mengatur posisi yang nyaman untuk tidur
Anjurkan klien berkemih sebelum tidur
Tempat tidur yang bersih dan tidak boleh basah
Pada klien nyeri, berikan obat analgesik menit sebelum tidur
Menganjurkan klien menghindari kegiatan yang membangkitkan

8.

minat sebelum tidur


Menganjurkan klien menghindari berdoa sesuai dengan agamanya

Evaluasi

Hari/tanggal
Selasa, 12

Diagnosa
Gangguan pola

Jam
Evaluasi
14.00 S: Pasien mengatakan dapat tidur dalam jangka waktu 20-30

Desember

tidur b/d

menit, pada waktu tidur tidak sering terbangun, jika

2012

perubahan siklus,

terbangun akan mudah tidur kembali, meningkatnya waktu

ketidakmampuan

tidur sesuai yang diharapkan, mengingat kembali mimpi yang

mengatasi stres

dialaminya, menyatakan perasaannya tenang sesudah tidur,

yng berlebihan

bebas dari kecemasan dan depresi, dapat bekerja dengan baik


dan

penuh

konsentrasi,

Klien

dan

keluarga

mampu

menjelaskan faktor2 yang dapat meningkatkan tidur


O: klien tampak tenang saat di wawancarai setelah bangun tidur
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan

You might also like