Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
PERSAMAAN SCHRDINGER
Oleh :
Mahadir Muhammad AK
Nim : 081 314 036
Jurusan Kimia
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2010
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberi
rahmat, hidayah, serta karuniaNya kepada Penulis sehingga Penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Persamaan Schrdinger tepat pada
waktunya.
Makalah ini ditulis sebagai persyaratan dalam memenuhi tugas individu
Ikatan Kimia program studi S1 Non Kependidikan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna dan banyak
kesalahan, oleh karena itu kelompok kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
( Penulis )
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI3
BAB I: PENDAHULUAN..4
Latar Belakang......5
BAB II: ISI...6
A. Persamaan Schrodinger.....6
B. Persamaan Gelombang Schrodinger Untuk Atom Hidrogen ..11
BAB III: PENUTUP ...12
Kesimpulan...12
DAFTAR PUSTAKA .13
BAB I
3
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada awalnya orang menganggap materi (zat) bersifat kontinu. Tetapi hasil
penemuan berikutnya seperti penemuan muatan elementer melalui percobaan
simpangan sinar katoda membuat para ilmuwan mulai memikirkan bahwa materi
bersifat diskrit. Lalu konsep atom muncul karena rasa ingin tahu terhadap struktur
zat. Struktur zat berarti komponen-komponen dan hubungan antar komponen yang
membentuk zat tersebut.
Penjelasan Rutherford tentang penerapan mekanika Newton pada model
atom, dimana elektron diandaikan melakukan gerak mengelilingi atom, seperti
planet mengelilingi matahari. Dalam gerak itu elektron mengalami percepatan
sentrifugal. Gambaran ini dapat disimpulkan bahwa elektron pada atom tidak
stabil. Karena mengalami percepatan maka elektron akan memancarkan
gelombang elektromagnetik. Energi pancaran ini akan mengurangi energi total
elektron sehingga jari-jari elektron akan mengecil. Karena adanya pancaran
gelombang elektromagnetik maka spektrum panjang gelombang yang dipancarkan
adalah spektrum yang kontinu.
Namun dalam konsep mekanika modern menganggap bahwa di dalam
atom terdapat kestabilan. Hal ini didukung oleh percobaan yang dilakukan oleh
J.J. Balmer pada tahun 1855 yang bereksperimen tentang pemanasan gas hidrogen
pada beda potensial tinggi yang menghasilkan spektrum emisi diskrit, dan juga
ditambahkan dengan teori atom Bohr yang menyatakan bahwa elektron memiliki
kestabilan.
Penjelasan mengenai struktur atom yang lebih lengkap diperlukan untuk
mengetahui struktur yang lebih detail tentang elektron di dalam atom. Model atom
yang lebih lengkap harus dapat menerangkan efek Zeeman dan sesuai untuk atom
berelektron banyak. Efek Zeeman merupakan terpecahnya satu garis spektrum
atomik yang dialiri arus listrik melalui gas dalam sebuah tabung menjadi beberapa
garis di dalam medan magnet. Berikut adalah gambar pemisahan garis spektrum
atomik di dalam medan magnet.
BAB II
ISI
A. Persamaan Schrodinger
Erwin Schrodinger (1887-1961), merumuskan teori mekanika gelombang,
yang menggambarkan perilaku partikel kecil yang membentuk segi materi
gelombang.
Pembuktian
mekanika
gelombang,
schrodinger
meneruskan
penemuan Louis de Broglie yaitu elektron atau partikel memiliki sifat gelombang
yang tidak memiliki posisi tertentu di dalam ruang. Persamaan dinamika Newton
yang sedianya untuk menjelaskan gerak elektron digantikan oleh persamaan
schrodinger yang menyatakan fungsi gelombang untuk elektron. Untuk model
atom pada prinsip ini disebut model atom mekanika kuantum.
Persamaan Schrdinger menghasilkan seperangkat fungsi keadaan yang
bergantung pada tiga bilangan kuantum n, l, ml. yn,l,ml2 dinyatakan maps out
probabilitas lokasi elektron. Fungsi ini ditunjukkan sebagai orbital-orbital.
(2.14)
(2.15)
= 0 di x = 0 dan x = a
(2.16)
(2.18)
(2.19)
(2.20)
(2.21)
atau
2 + (8 2m/h2)(E -V) = 0
(2.22)
(2.23)
(2.24)
Ringkasnya, penyelesaian persamaan ini untuk energi atom mirip hidrogen cocok
dengan yang didapatkan dari teori Bohr.
Karena elektron bergerak dalam tiga dimensi, tiga jenis bilangan kuantum
bilangan kuantum utama, azimut, dan magnetik diperlukan untuk mengungkapkan
fungsi gelombang. Dalam Tabel 2.3, notasi dan nilai-nilai yang diizinkan untuk
masing-masing bilangan kuantum dirangkumkan. Bilangan kuantum ke-empat,
bilangan kuantum magnetik spin berkaitan dengan momentum sudut elektron
yang disebabkan oleh gerak spinnya yang terkuantisasi. Komponen aksial
momentum sudut yang diizinkan hanya dua nilai, +1/2(h/2) dan -1/2(h/2).
Bilangan kuantum magnetik spin berkaitan dengan nilai ini (ms = +1/2 atau -1/2).
Hanya bilangan kuantum spin sajalah yang nilainya tidak bulat.
Tabel 2.3 Bilangan kuantum
Nama (bilangan kuantum)
simbol
Utama
1, 2, 3,...
Azimut
0, 1, 2, 3, ...n - 1
Magnetik
m(ml)
0, 1, 2,...l
Magnetik spin
ms
+1/2, -1/2
Simbol lain seperti yang diberikan di Tabel 2.4 justru yang umumnya
digunakan. Energi atom hidrogen atau atom mirip hidrogen ditentukan hanya oleh
bilangan kuantum utama dan persamaan yang mengungkapkan energinya identik
dengan yang telah diturunkan dari teori Bohr.
Tabel 2.4 Simbol bilangan kuantum azimut
nilai l
simbol
Fungsi gelombang elektron disebut dengan orbital. Bila bilangan koantum utama
n = 1, hanya ada satu nilai l, yakni 0. Dalam kasus ini hanya ada satu orbital, dan
kumpulan bilangan kuantum untuk orbital ini adalah (n = 1, l = 0). Bila n = 2, ada
dua nilai l, 0 dan 1, yang diizinkan. Dalam kasus ada empat orbital yang
didefinisikan oleh kumpulan bilangan kuantum: (n = 2, l = 0), (n = 2, l = 1, m =
-1), (n = 2, l = 1, m = 0), (n = 2, l = 1, m = +1).
Singkatan untuk mendeskripsikan orbital dengan menggunakan bilangan
kuantum utama dan simbol yang ada dalam Tabel 2.4 digunakan secara luas.
Misalnya orbital dengan kumpulan bilangan kuantum (n = 1, l = 0) ditandai
dengan 1s, dan orbital dengan kumpulan bilangan kuantum (n = 2, l = 1) ditandai
dengan 2p tidak peduli nilai m-nya. Sukar untuk mengungkapkan secara visual
karena besaran ini adalah rumus matematis. Namun,
2 menyatakan
10
percobaan
dengan
elektron-elektron
partikel,
Schrodinger
11
BAB III
Kesimpulan
Persamaan gelombang materi Schrodinger untuk elektron yang bergerak
mengelilingi inti atom hidrogen dalam sistem koordinat kartesian (dengan energi
potensial listrik). Schrodinger merumuskan teori mekanika gelombang, yang
menggambarkan perilaku partikel kecil yang membentuk segi materi gelombang.
Pada intinya Schrodinger menggambarkan besar energi perilaku partikel
yaitu bersumber dari mekanika Newton yang kedua sukunya dikalikan dengan
fungsi gelombang,
12
DAFTAR PUSTAKA
13